ADSORPSI ION LOGAM Pb2+ MENGGUNAKAN LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU MAHONI

(1)

ADSORPSI ION LOGAM Pb

2+

MENGGUNAKAN

LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU MAHONI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

oleh Vinny Rochmah

4311411050

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

i

ADSORPSI ION LOGAM Pb

2+

MENGGUNAKAN

LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU MAHONI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

oleh Vinny Rochmah

4311411050

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(3)

(4)

(5)

(6)

v

MOTTO

DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. Masalah adalah sesuatu yang harus dihadapi. Jangan pernah lari dari masalah.

2. Kesempatan tidak datang dua kali. Gunakanlah kesempatan sebaik-baiknya.

3. Jadilah pejuang dalam hidupmu. Perjuangkan mimpi-mimpimu selagi masih

muda.

4. Selalu sertakan Allah SWT dalam setiap langkahmu.

5. Sayangilah orang tuamu seperti mereka menyayangimu.

6. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Semua masalah pasti ada solusinya. Teruslah berusaha dan berdoa.

Persembahan :

Skripsi ini untuk

1. Keluargaku tercinta, Ayah, Ibu, dan Adikku atas doa,

kasih sayang, finansial, dukungan, dan motivasi yang tiada henti dalam setiap langkahku, semoga Allah SWT mengasihi kalian seperti kalian mengasihiku.

2. Seseorang istimewa dalam hidupku yang selalu sabar

menemani, menyemangati, dan mendoakanku setiap saat, semoga engkau selalu dalam lindungan Allah SWT dan impian kita bersama terwujud.

3. Sahabatku-sahabatku tersayang, atas kebersamaan dan

bantuannya, semoga Allah SWT melancarkan segala urusan kalian dan mewujudkan mimpi-mimpi kalian.


(7)

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji syukur terpanjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, kuasa dan nikmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Adsorpsi Ion Logam Pb2+ menggunakan Limbah Serbuk Gergaji

Kayu Mahoni”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat bantuan, petunjuk, saran, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang

2. Ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang.

3. Agung Tri Prasetya, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi dalam penyusunan skripsi. 4. Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Eko Budi Susatyo, M.Si selaku dosen penguji skripsi, yang telah

meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini, dan memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.


(8)

vii

7. Segenap staff dan asisten laboratorium Kimia Jurusan Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah membantu penulis selama penelitian.

8. Keluargaku tercinta, Ayah, Ibu, dan Adikku yang telah memberikan doa,

kasih sayang, finansial, dukungan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabatku tersayang, Qori, Luluk, dan Doni yang telah membantu,

menyemangati, dan menemaniku berjuang dalam penyusunan skripsi ini.

10. Seseorang istimewa dalam hidupku yang selalu sabar menemani,

menyemangati, dan mendoakanku setiap saat.

11. Teman-teman Kimia angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dan

membantu dalam penyelesaian skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Demikian ucapan terimakasih dari penulis. Penulis berharap semoga amal ibadah kalian mendapatkan balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pendidikan.

Semarang, Juli 2016


(9)

ABSTRAK

Rochmah, Vinny. 2016. Adsorpsi Ion Logam Pb2+ menggunakan Limbah Serbuk

Gergaji Kayu Mahoni. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univeristas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Agung Tri Prasetya, S.Si., M.Si dan Pembimbing Pendamping Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si.

Kata kunci : Adsorpsi, Isoterm, Ion Logam Pb2+, Serbuk Gergaji Kayu Mahoni

Pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat dapat mencemari lingkungan perairan. Pengolahan limbah logam berat dapat dilakukan dengan metode adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatan limbah serbuk

gergaji kayu mahoni untuk adsorpsi ion logam Pb2+. Serbuk gergaji kayu mahoni

dihaluskan sampai lolos ayakan 100 mesh, lalu dicuci dan dikeringkan.

Karakterisasi serbuk gergaji kayu mahoni menggunakan FT-IR. Proses adsorpsi dilakukan dengan variasi pH, waktu kontak, konsentrasi larutan, kapasitas adsorpsi, dan adsorpsi pada kondisi optimum. Hasil karakterisasi FT-IR

menunjukkan adanya pita serapan melebar pada bilangan gelombang 3454 cm-1

yang diinterpretasikan sebagai vibrasi ulur untuk gugus –OH. Adsorpsi ini

melibatkan gugus hidroksi yang terkandung di dalamnya, sehingga terjadi interaksi kimia antara adsorben dengan ion logam Pb2+. Berdasarkan penelitian, diperoleh kondisi optimum pada pH 6, waktu kontak 30 menit, konsentrasi 300 mg/L, dan kapasitas maksimum adsorpsi sebesar 111,9709 mg/g dengan


(10)

ix

ABSTRACT

Rochmah, Vinny. 2016. Adsorption of Metal Ions Pb2+ using Mahogany Wood

Waste Sawdust. Thesis, Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, State University of Semarang. First Advisors Agung Tri Prasetya, S.Si, M.Si and Second Advisors Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si.

Keywords : Adsorption, Isotherms, Metal Ions Pb2+, Sawdust Mahogany

Disposal of industrial waste containing heavy metals can pollute the water environment. Processing of heavy metal waste can be achieved by adsorption. This research aims to utilize of mahogany wood waste sawdust to adsorption of

metal ions Pb2+. Sawdust mahogany grinded until it passes a 100 mesh sieve, then

washed and dried. Characterization of sawdust mahogany using FT-IR. The adsorption process is done with the variation of pH, contact time, solution concentration, adsorption capacity, and adsorption at the optimum condition. FT-IR characterization results indicate a wide absorption band at wavenumber 3454 cm-1 are interpreted as for the -OH stretching vibration. This adsorption involving hydroxy groups contained therein, resulting in a chemical interaction between the

adsorbent with a metal ion Pb2+. Based on the research, obtained optimum at pH

6, the contact time of 30 minutes, a concentration of 300 mg/L, and the maximum


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Ion Logam Pb2+ ... 6

2.2 Lignin pada Kayu ... 8


(12)

xi

2.4 Isoterm Adsorpsi Langmuir dan Freundlich... 17

2.5 Jurnal Terkait ... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1 Lokasi Penelitian ... 21

3.2 Populasi dan Sampel ... 21

3.3 Variabel Penelitian ... 21

3.4 Alat dan Bahan ... 22

3.4.1 Alat ... 22

3.4.1 Bahan ... 23

3.5 Prosedur Penelitian ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Pembuatan dan Identifikasi Gugus Fungsional Adsorben ... 27

4.2 Optimasi pH ... 30

4.3 Optimasi Waktu Kontak ... 32

4.4 Optimasi Konsentrasi ... 34

4.5 Isoterm Adsorpsi Ion Logam Pb2 ... 35

4.6 Optimasi Kapasitas Adsorspi ... 37

4.7 Adsorpsi Ion Logam Pb2+ pada kondisiOptimum ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bentuk umum lignin ... 10 2.2 Unit-unit penyusun lignin ... 11 2.3 Struktur kima (rumus bangun) lignin yang terdiri dari 16 unit fenil- Propana ... 11 2.4 Spektra IR lignin ... 14 2.5 Spektrum FTIR lignin isolat pada serbuk kayu mahoni... 20 4.1. a. Spektrum FT-IR lignin isolat pada serbuk kayu mahoni,

b. Spektra gugus fungsi serbuk gergaji kayu mahoni ... 28 4.2 Reaksi antara lignin dalam serbuk kayu gergaji dan ion logam Pb2+ .... 30 4.3 Hubungan antara pH dan jumlah Pb2+ teradsorpsi (mg/g) ... 31

4.4 Hubungan antara waktu kontak (menit) dan jumlah Pb2+

teradsorpsi (mg/g) ... 33

4.5 Hubungan antara konsentrasi (mg/L) dan jumlah Pb2+

teradsorpsi (mg/g) ... 34 4.6 Isoterm Langmuir ... 36 4.7 Isoterm Freundlich ... 36 4.8 Pengaruh konsentrasi larutan Pb2+ (mg/L) terhadap jumlah Pb2+


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi unsur kayu ... 8 2.2 Unsur-unsur organik kayu ... 9 4.1 Hasil perhitungan kapasitas adsorpsi ... 37


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pembuatan Larutan dan Perhitungannya ... 44

2. Skema Kerja ... 46

3. Hasil Analisis IR ... 51

4. Optimasi pH ... 52

5. Optimasi Waktu Kontak ... 54

6. Optimasi Konsentrasi ... 56

7. Optimasi Kapasitas Adsorpsi ... 61

8. Adsorpsi pada Kondisi Optimum ... 63


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat cepat dan perkembangan industri yang makin pesat menyebabkan makin banyak bahan buangan yang bersifat racun yang di buang ke lingkungan. Bahan-bahan buangan ini yang nantinya menjadi limbah dan mencemari lingkungan dalam jumlah yang sulit di

kontrol secara tepat. Limbah merupakan materi yang mengandung bahan

pencemar dan bersifat racun serta berbahaya. Bahan ini dirumuskan sebagai bahan

dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusak

lingkungan kehidupan dan sumber daya. Di Indonesia, sumber pencemar dapat

berasal dari limbah rumah tangga, perusahaan, pertambangan, industri dan lain-lain. Zat-zat pencemar lebih didominasi oleh bahan buangan logam berat salah satunya adalah timbal (Pb) (Tangio, 2013).

Keberadaan logam-logam berat di lingkungan merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius. Adanya ion-ion logam berat dalam limbah industri telah lama menjadi objek dalam bidang kimia analitik dan kimia lingkungan. Limbah yang mengandung logam berat perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dalam konsentrasi tertentu dapat memberikan efek toksik yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya (Lelifajri, 2010).


(17)

2

Keberadaan timbal di lingkungan umumnya berasal dari polusi kendaraan bermotor, tambang timah, pabrik plastik, pabrik cat, percetakan, dan peleburan timah. Adanya ion logam Pb di perairan merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, karena logam berat ini dapat berpengaruh buruk terhadap seluruh organisme yang ada di perairan dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan (Tangio, 2013).

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menurunkan kadar logam berat dari badan perairan, misalnya metode pengendapan, evaporasi, elektrokimia, dan dengan cara penyerapan bahan pencemar oleh adsorben baik berupa resin sintetik maupun karbon aktif. Metode tersebut dianggap kurang efektif karena membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Untuk itu perlu dicari metode penyerapan dengan menggunakan bahan yang relatif murah, bisa didapat dengan mudah dan mempunyai daya serap tinggi (Lopes, 1997; Giequel et al., 1997).

Dewasa ini telah dikembangkan metode adsorpsi dengan menggunakan biomassa tumbuhan yang dikenal dengan fitofiltrasi. Dasar pemikiran dari fitofiltrasi adalah dengan mengunakan biomassa tumbuhan yang telah mati sebagai pengikat ion logam. Metode adsorpsi merupakan salah satu metoda yang sangat efisien untuk menurunkan kandungan logam berat. Proses penyerapan ion logam oleh organisme hidup dipercayai terjadi melalui proses metabolisme dalam proses penyerapan unsur hara untuk tanaman. Sementara penyerapan ion logam oleh organisme mati dipercayai terjadi melalui proses adsorpsi yang melibatkan gugus fungsi yang berhubungan dengan protein, polisakarida, karboksilat,


(18)

3

hidroksil, gugus sulfhidril dan biopolimer lain yang terdapat pada sel atau dinding sel (Lelifajri, 2010).

Dermibas (2007) telah memanfaatkan lignin dari kayu Ailanthus altissima sebagai penyerap logam Co dan Hg, sementara Celik dan Dermibas (2005) melaporkan limbah pulp sebagai adsorben logam Pb, Cd, Zn dan logam Cu. Lelifajri (2010) juga melaporkan lignin dari limbah serbuk kayu gergaji sebagai adsorben logam Cu.

Pada tahun 1994, telah dilakukan penelitian mengenai adsorpsi ion logam Pb2+ menggunakan lignin yang diekstraksi dari lindi hitam. Kapasitas adsorpsi yang dilaporkan sebesar 1865 mg/g. Hasilnya mengindikasikan bahwa kapasitas adsorpsi yang tinggi disebabkan karena kehadiran gugus polihidroksil fenol yang terdapat di permukaan lignin. Bila dibandingkan dengan arang aktif yang hanya mempunyai kapasitas adsorpsi sebesar 30 mg/g, lignin dianggap sebagai adsorben terbaik dengan biaya yang murah untuk adsorpsi ion logam Pb2+ (Babel dan Kurniawan, 2003).

Srivastava et al. (1994) memperoleh kapasitas adsorpsi yang sangat

tinggi pada ion logam Pb2+ sebesar 1587 mg/g dan 73 mg/g untuk ion logam Zn2+

menggunakan lignin yang diekstrak dari lindi hitam. Penyerapan timbal ditemukan lebih besar dari penyerapan seng, dan kapasitas penyerapan meningkat dengan peningkatan pH. Beberapa fenol polihidrat dan substituen lainnya mungkin terlibat dalam penyerapan ion logam. Demirbas (2004) melaporkan


(19)

4

dan 6,7-7,5 mg/g untuk Cd2+ pada lignin dari beech dan kayu poplar

modifikasi oleh delignifikasi gliserol basa.

Lignin adalah amorf silang resin alami yang memiliki tiga dimensi struktur polimer aromatik yang mengandung sejumlah kelompok fungsional seperti fenolik, hidroksil, karboksil, benzil alkohol, methoksil, dan kelompok aldehida, sehingga berpotensi berguna sebagai bahan adsorben untuk

menghilangkan logam berat dari air limbah (Sarkanen dan Ludwig, 1971).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai adsorpsi ion logam Pb2+ menggunakan limbah serbuk kayu gergaji. Pada penelitian ini akan dipelajari kemampuan lignin hasil modifikasi dari limbah serbuk gergaji

kayu mahoni sebagai material penyerap ion logam Pb2+.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa pH optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni?

2. Berapa waktu kontak optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu

mahoni?

3. Berapa konsentrasi optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu

mahoni?


(20)

5

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui pH optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu

mahoni.

2. Mengetahui waktu kontak optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk

kayu mahoni.

3. Mengetahui konsentrasi optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk

kayu mahoni.

4. Mengetahui kapasitas adsorpsi ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan mengenai

penanganan limbah cair yang mengandung ion logam Pb2+.

2. Memberikan informasi tentang pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu


(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pembuatan Larutan dan Perhitungannya ... 44

2. Skema Kerja ... 46

3. Hasil Analisis IR ... 51

4. Optimasi pH ... 52

5. Optimasi Waktu Kontak ... 54

6. Optimasi Konsentrasi ... 56

7. Optimasi Kapasitas Adsorpsi ... 61

8. Adsorpsi pada Kondisi Optimum ... 63


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat cepat dan perkembangan industri yang makin pesat menyebabkan makin banyak bahan buangan yang bersifat racun yang di buang ke lingkungan. Bahan-bahan buangan ini yang nantinya menjadi limbah dan mencemari lingkungan dalam jumlah yang sulit di

kontrol secara tepat. Limbah merupakan materi yang mengandung bahan

pencemar dan bersifat racun serta berbahaya. Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusak lingkungan kehidupan dan sumber daya. Di Indonesia, sumber pencemar dapat berasal dari limbah rumah tangga, perusahaan, pertambangan, industri dan lain-lain. Zat-zat pencemar lebih didominasi oleh bahan buangan logam berat salah satunya adalah timbal (Pb) (Tangio, 2013).

Keberadaan logam-logam berat di lingkungan merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian serius. Adanya ion-ion logam berat dalam limbah industri telah lama menjadi objek dalam bidang kimia analitik dan kimia lingkungan. Limbah yang mengandung logam berat perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dalam konsentrasi tertentu dapat memberikan efek toksik yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya (Lelifajri, 2010).


(3)

Keberadaan timbal di lingkungan umumnya berasal dari polusi kendaraan bermotor, tambang timah, pabrik plastik, pabrik cat, percetakan, dan peleburan timah. Adanya ion logam Pb di perairan merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, karena logam berat ini dapat berpengaruh buruk terhadap seluruh organisme yang ada di perairan dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan (Tangio, 2013).

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menurunkan kadar logam berat dari badan perairan, misalnya metode pengendapan, evaporasi, elektrokimia, dan dengan cara penyerapan bahan pencemar oleh adsorben baik berupa resin sintetik maupun karbon aktif. Metode tersebut dianggap kurang efektif karena membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Untuk itu perlu dicari metode penyerapan dengan menggunakan bahan yang relatif murah, bisa didapat dengan mudah dan mempunyai daya serap tinggi (Lopes, 1997; Giequel et al., 1997).

Dewasa ini telah dikembangkan metode adsorpsi dengan menggunakan biomassa tumbuhan yang dikenal dengan fitofiltrasi. Dasar pemikiran dari fitofiltrasi adalah dengan mengunakan biomassa tumbuhan yang telah mati sebagai pengikat ion logam. Metode adsorpsi merupakan salah satu metoda yang sangat efisien untuk menurunkan kandungan logam berat. Proses penyerapan ion logam oleh organisme hidup dipercayai terjadi melalui proses metabolisme dalam proses penyerapan unsur hara untuk tanaman. Sementara penyerapan ion logam oleh organisme mati dipercayai terjadi melalui proses adsorpsi yang melibatkan gugus fungsi yang berhubungan dengan protein, polisakarida, karboksilat,


(4)

hidroksil, gugus sulfhidril dan biopolimer lain yang terdapat pada sel atau dinding sel (Lelifajri, 2010).

Dermibas (2007) telah memanfaatkan lignin dari kayu Ailanthus altissima sebagai penyerap logam Co dan Hg, sementara Celik dan Dermibas (2005) melaporkan limbah pulp sebagai adsorben logam Pb, Cd, Zn dan logam Cu. Lelifajri (2010) juga melaporkan lignin dari limbah serbuk kayu gergaji sebagai adsorben logam Cu.

Pada tahun 1994, telah dilakukan penelitian mengenai adsorpsi ion logam Pb2+ menggunakan lignin yang diekstraksi dari lindi hitam. Kapasitas adsorpsi yang dilaporkan sebesar 1865 mg/g. Hasilnya mengindikasikan bahwa kapasitas adsorpsi yang tinggi disebabkan karena kehadiran gugus polihidroksil fenol yang terdapat di permukaan lignin. Bila dibandingkan dengan arang aktif yang hanya mempunyai kapasitas adsorpsi sebesar 30 mg/g, lignin dianggap sebagai adsorben terbaik dengan biaya yang murah untuk adsorpsi ion logam Pb2+ (Babel dan Kurniawan, 2003).

Srivastava et al. (1994) memperoleh kapasitas adsorpsi yang sangat tinggi pada ion logam Pb2+ sebesar 1587 mg/g dan 73 mg/g untuk ion logam Zn2+ menggunakan lignin yang diekstrak dari lindi hitam. Penyerapan timbal ditemukan lebih besar dari penyerapan seng, dan kapasitas penyerapan meningkat dengan peningkatan pH. Beberapa fenol polihidrat dan substituen lainnya mungkin terlibat dalam penyerapan ion logam. Demirbas (2004) melaporkan


(5)

dan 6,7-7,5 mg/g untuk Cd2+ pada lignin dari beech dan kayu poplar modifikasi oleh delignifikasi gliserol basa.

Lignin adalah amorf silang resin alami yang memiliki tiga dimensi struktur polimer aromatik yang mengandung sejumlah kelompok fungsional seperti fenolik, hidroksil, karboksil, benzil alkohol, methoksil, dan kelompok aldehida, sehingga berpotensi berguna sebagai bahan adsorben untuk menghilangkan logam berat dari air limbah (Sarkanen dan Ludwig, 1971).

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai adsorpsi ion logam Pb2+ menggunakan limbah serbuk kayu gergaji. Pada penelitian ini akan dipelajari kemampuan lignin hasil modifikasi dari limbah serbuk gergaji kayu mahoni sebagai material penyerap ion logam Pb2+.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa pH optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni?

2. Berapa waktu kontak optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu

mahoni?

3. Berapa konsentrasi optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni?


(6)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui pH optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu

mahoni.

2. Mengetahui waktu kontak optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk

kayu mahoni.

3. Mengetahui konsentrasi optimum penyerapan ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni.

4. Mengetahui kapasitas adsorpsi ion logam Pb2+ oleh serbuk kayu mahoni.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan mengenai

penanganan limbah cair yang mengandung ion logam Pb2+.

2. Memberikan informasi tentang pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu