9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Gamelan
Menurut Bambang Yudoyono 1984:15, gamelan ialah salah sebuah pernyataan musikal berupa kumpulan alat-alat musik bunyi-bunyian tradisional
dalam jumlah besar yang terdapat terutama di Pulau Jawa. Gamelan bahasa Jawa ngoko, kasar, gangsa bahasa Jawa karma, halus, paradangga bahasa
Kawi. Gangsa adalah campuran dari perkataan tembaga ditambah rejasa. Tembaga dan rajasa adalah nama logam yang dicampur dengan dipanasi untuk
dibuat gamelan. Tembaga dan rejasa sama dengan “GASA”, menulisnya bergeser menjadi “GANGSA” Hadi Santosa, 1986:9.
Menurut Bram Palgunadi 2002:1, gamelan adalah alat musik tradisional yang digunakan sebagai pelengkap berbagai kegiatan ritual, kesenian dan hiburan
oleh masyarakat suku bangsa Jawa. Pada dasarnya merupakan kumpulan dari sejumlah risikan instrument musik. Istilah gamelan berasal dari kata gamel atau
gambel yang berarti pukul atau tabuh. Sedangkan istilah gamelan sendiri menunjuk pada pengertian benda yang dipukul ditabuh.
10
Gambar 1: 1 Set Alat Gamelan Sumber: http:lintang-lawu.blogspot.com. juni 2014
Menurut Bambang Yudoyono 1984:16-18, seperangkat alat-alat gamelan sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian,pengelompokan
berdasarkan alat-alatnya:
1. Menurut Fungsinya
Didalam formasi gamelan, terdapat pengelompokan berdasarkan fungsi yang dimainkan oleh masing-masing instrument atau alatnya.
a. Pertama
Kelompok alat-alat canang dengan fungsinya sebagai pemain irama. Disini terdapat gong besar yang menentukan irama dasar juga: gong. Canang-canang
lain didalam formasi ini adalah gong suwukan, kempul, kenong, ketuk, engkuk dan kemong, alat-alat yang terakhir ini dengan bentuk dan ukuranya yang lebih
kecil dari gong besar, memperdengarkan bunyi dengan selang-selang yang lebih kecil.
11
b. Kedua
Kelompok alat-alat instrument dengan fungsinya sebagai pembawa lagu pokok. Didalam formasi ini terdapat keluarga saron yang terdiri dari saron barung,
saron demung yang berada satu oktaf dibawahnya, dan saron slenthem satu oktaf lebih rendah lagi. Juga bonang penembung berfungsi sebagai pembawa lagu
pokok
c. Ketiga
Lagu pokok yang dibawakan kelompok kedua ini pada dasarnya masih dalam wujud yang amat sederhana. Didalam ini kita jumpai saron-saron penerus
atau peking dalam suaranya yang tinggi. Selain itu juga gender barung, bonang barung, gender penerus, bonang penerus dan gambang. Sedangkan yang
kelomsiter atau celempung mempunyai fungsi untuk mengolah lagu pokok dalam permainan pokok dalam permainan yang cepat dan mengasyikan.
d. Keempat
Sebagai kelompok yang berfungsi menghias irama, di dalamnya terdapat kendang besar dan ketipung, berikut batangan. Masih ada ceng-ceng yang sering
juga dibantu oleh tepuk tangan yang meramaikan dan menghias iramanya. Pemimpin dari permainan gamelan biasanya memegang rebab atau kendang.
2. Menurut Nada dan Iramanya
Dalam gamelan jawa ada dua laras utama, yaitu slendro bernada lima, dan pelog bernada tujuh. Kelima nada slendro itu ialah Barang 1, Gulu 2, Dada 3,
Lima 5, dan Nem 6. Ditambah Barang alit 7=1, Gulu 2, Dada 3, Pelog 4, Lima 5 dan Nem 6, serta Barang 7.