Pengujian PLC OMRON CPM2A-40CDR-A Pengujian Solenoid Valve Electric

44 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan di bahas mengenai pengujian alat yang telah dirancang dan direalisasikan serta menganalisis hasil dari pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian pada bagian – bagian sistem maupun keseluruhan sistem.

4.1. Pengujian PLC OMRON CPM2A-40CDR-A

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja PLC OMRON CPM2A- 40CDR-A sebagai pengendali utama sistem. Pengujian pertama dilakukan dengan menguji pin masukan pada PLC. Pada kondisi ini, pin masukan diberikan tegangan masukan 24 VDC dan PLC dapat membaca setiap masukan dari tiap pin. Hal tersebut dibuktikan dengan lampu indikator pada setiap pin yang dapat menyala. Pengujian kedua dilakukan dengan menguji pin keluaran pada PLC. Pada kondisi ini, pin keluaran diberikan tegangan masukan 24 VDC dan pin keluaran PLC dapat memberikan tegangan keluaran. Hal ini dibuktikan dengan lampu indikator yang menyala pada masing – masing pin keluaran. Berdasarkan hasil kedua pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa PLC OMRON CPM2A-40CDR-A dapat bekerja dengan baik sesuai dengan perancangan. Pengujian PLC OMRON CPM2A-40CDR-A dapat dilihat pada gambar 4.1. 45 Gambar 4.1. Pengujian PLC OMRON CPM2A-40CDR-A

4.2. Pengujian Solenoid Valve Electric

Pengujian pada solenoid valve electric meliputi pengujian secara teknis maupun elektronis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja solenoid valve electric yang digunakan pada perancangan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengujian solenoid valve electric secara teknis maupun secara elektronis.

4.2.1. Pengujian Elektronis

Pengujian elektronis dilakukan dengan memberi catu daya dari tegangan jala – jala PLN 220 VAC. Saat kabel catu daya solenoid valve electric dihubungkan pada sumber tegangan jala – jala, maka gulungan kumparan akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger dengan sistem kerja saat keadaan ON maka saluran udara akan terbuka dan saat keadaan OFF 46 maka valve akan menutup saluran udara dengan bantuan per. Dapat disimpulkan bahwa solenoid valve electric tersebut secara elektronis dapat bekerja dengan baik. Gambar 4.2. Pengujian Solenoid Valve Electric Secara Elektronis

4.2.2. Pengujian Teknis

Selanjutnya pengujian dilakukan dengan menghubungkan saluran masukan valve inlet port dengan selang yang terhubung pada keran air PDAM. Ketika valve tidak diberi tegangan maka valve dapat menutup aliran keran air tersebut sehingga tidak ada air yang keluar. Ketika valve diberi tegangan sebesar 220 VAC maka valve dapat membuka aliran sehingga air dapat mengalir keluar. Pengujian solenoid valve electric secara teknis dapat dilihat pada gambar 4.3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara teknis dan elektronis solenoid valve electric yang digunakan pada sistem dapat bekerja dengan baik.

4.3. Pengujian Modul Saklar Transistor