Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
442
bertanggung jawab atas keputusan tindakannya itu kepada: dirinya sendiri, pihak- pihak yang terlibat dengannya dalam bisnis, dan masyarakat yang secara tidak
langsung terkena akibat dari keputusan dan tindakan bisnisnya.
b. Prinsip kejujuran
Dalam dunia bisnis kejujuran ditemukan wujudnya dalam berbagai aspek: 1
Kejujuran dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak. 2
Kejujuran dalam menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang baik. 3
Kejujuran dalam hubungan kerja di perusahaan, seperti tidak menipu dan menghisap tenaga kerja yang tergantung padanya, memperhatikan kebutuhan
mereka, dan sebagainya. c.
Prinsip tidak berbuat jahat
non-maleficence
dan prinsip berbuat baik
beneficence
. Kedua prinsip ini berintikan prinsip moral sikap baik kepada orang lain. Atas
dasar prinsip ini dapat dibangun semua prinsip moral lainnya, seperti: kejujuran, tanggung jawab, keadilan, dan sebagainya. Perwujudan prinsip ini mengambil dua
bentuk yaitu:
1 Secara aktif dan maksimal menuntut kita semua berbuat hal yang baik bagi orang
lain. 2
Secara aktif dan minimal menuntut agar kita tidak berbuat jahat kepada orang lain. d.
Prinsip keadilan Prinsip ini menuntut kita agar memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya,
sesuai dengan aturan yang berlaku. Menghargai hak orang lain, hak orang lain agar dihargai dan tidak dilanggar, kita mengharap agar hak kita dihargai dan tidak
dilanggar. Keadilan dalam melaksanakan hukum harus adil. Pelaksanaan hukum yang tidak adil akan meresahkan masyarakat, sehingga wibawa hukum akan luntur. Apabila
masyarakat tidak peduli pada hukum maka ketertiban dan ketenteraman akan terancam Sumaatmaja, 2003: 6. 23.
e. Prinsip hormat kepada diri sendiri
Prinsip ini berarti kita mempunyai kewajiban moral untuk menghargai diri sendiri yang sama bobotnya dengan orang lain, kita wajib membela dan mempertahankan
kehormatan diri apbila martabat kita sebagai manusia dilanggar.
4. Pembentukan Peraturan Perusahaan.
Menurut Sumaatmaja 2003: 6. 9 secara umum norma yang berlaku dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi: norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
adat, norma hukum. Norma agama atau kepercayaan yang masuk atau tumbuh dalam masyarakat sangat membantu tata tertib masyarakat. Perintah dan larangan yang kembangkan
dalam agama akan menebalkan keimanan dan menjauhi larangannya. Menurut Kansil
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
443
Sumaatmaja, 2003: 6. 10 norma kesopanan merupakan peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia. Peraturan ini ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah
laku manusia yang ada disekitarnya. Kaidah kesopanan dalam implementasinya sehar-hari sangat subkektif. Apa yang dikatakan sopan atau tidak sopan pada suatu kelompok belum
tentu berlaku pada kelompok lain. Norma kesusilaan ialah sekumpulan peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati nurani setiap manusia. Norma ini berhubungan dengan manusia
sebagai individu, karena menyangkut kehidupan pribadi manusia, peratuaan ini sebagai bisikan kalbu yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan
perbuatannya. Norma adat merupakan sekumpulan peraturan hidup yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat yang bersangkutan karena dirasakan sebagai suatu kewajiban.
Norma adat sama dengan norma kesopanan yaitu bersifat relatif, dalam arti apa yang diharuskan atau dilarang suatu masyarakat belum tentu diharuskan dan dilarang oleh
masyarakat lain. Norma hukum merupakaan sekumpulan kaidah yang mengatur kehidupan manusiayang dibuat oleh lembaga resmi pemerintah. Sifat norma hukum ini mengatur dan
memaksa dalam arti setiap warga masyarakatwarga negara tidak ada alasan yang menyatakan bahwa saya melanggar aturan karena tidak tahu. Aturan ini berlaku setelah dinyatakan atau
diundangkan, membaca atau tidak membaca, mendengar atau tidak mendengar aturan tersebut setalah diundangkan normna hukum berlaku untuk semua warga negara. Semua norma
tersubut dijadikan dasar pembuatan etika bisnis, sehingga etikan bisnis itu sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.
Dalam kegitan bisnis banyaknya masalah yang dihadapi maka perusahaan akan menurunkan aturan atau etika bisnis. Aturan atau etika bisnis tertulis sebagai pedoman untuk
mencapai tujuan perusahaan. Petunjuk membuata aturan: harus memasukan aturan perusahaan, sebagai dasar cara bekerja, peraturan tertulis harus dilaksanakan melalui
pelaksanaan pemberian penghargaan atau hukuman kepada pelaku, didalam pelaksanaan mekanisme harus dibentuk dihubungkan dengan pelanggaran kecil atau besar atas peraturan
tingkah laku.
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial, sebagai akibat atau dampak dari suatu bisnis kepada orang lain, kepada lingkungan fisik dan sosial. Perusahaan memiliki tanggung jawab
yang besar dari tingkat yang rendah yang dikenal dengan kewajiban sosial sampai yang tinggi yang dikenal dengan tanggung jawab sosial. tanggung jawab sosial pada masyarakat,
misalnya usaha perbaikan rumah kepada lingkungan misalnya pengaturan pembuangan limbah, pekerja dan pelanggan meliputi perlindungan hukum, peaturan upah, dan kebijakan
pekerja. Perlindungan pelanggan misalnya mengutamakan kepuasan pelanggan karena pelangganahaan.
5. Etika Bisnis Berbasis Karater