UJI POTENSI BEBERAPA BAKTERI ENDOFITIK PADI PENGHASIL HORMON PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUANNYA DALAM FIKSASI N2

(1)

UJI POTENSI BEBERAPA BAKTERI ENDOFITIK PADI PENGHASIL HORMON PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUANNYA DALAM

FIKSASI N2

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1)

Program Studi Agroteknologi

Diajukan Oleh : MEMO JOKO SUSILO

NIM. 201110200311030

Kepada

JURUSAN AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 2 Nopember 1992 di Trenggalek - Jawa Timur, sebagai putra ke dua dari tiga bersaudara. Ayahanda bernama Sadimin dan Ibunda bernama Tarinem. Penulis memulai pendidikan pertama di SD Negeri 1 Surenlor tahun 1999-2005. Selanjutnya melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Bendungan tahun 2005-2008 dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Trenggalek tahun 2008-2011. Tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang hingga selesai (2015).

Selama menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang, penulis pernah aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).


(6)

LEMBAR PERSEMBAHAN

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" (QS. Al-Jumu’ah : 10).

Skripsi ini saya persembahkan:

1. Sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu.

2. Sebagai tanda bakti kepada ayahanda Sadimin dan Ibunda Tarinem yang telah memberikan doa, motivasi, dan kasih sayang.

3. Sebagai ucapan terimakasih kepada kedua saudara saya Fitri Solaeka dan Ahmad Leo A. S. yang telah memberikan semangat, doa, dan kasih sayang.

4. Sebagai ucapan terimakasih kepada teman-teman Agronomi 2011 yang telah memberikan semangat.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian (Skripsi) yang berjudul “Uji Potensi Beberapa Bakteri Endofitik Padi Penghasil Hormon Pertumbuhan dan Kemampuannya Dalam Fiksasi N2”.

Selama proses penulisan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yaitu :

1. Seluruh keluarga, Ayahanda Sadimin, Ibunda Tarinem, dan kedua saudara Fitri Solaeka dan Ahmad Leo. A. S. atas segala dukungan, semangat, dan doa yang tiada hentinya untuk kebaikan penulis.

2. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP. dan Ir. Sufianto, MM. selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan banyak bimbingan dan saran selama proses penelitian maupun penulisan skripsi ini.

3. Seluruh Staf Laboratorium Bioteknologi UMM, atas semua masukan selama proses penelitian.

Penulis menyadari masih banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima dengan baik segala kritik ataupun saran untuk perbaikan laporan ini.

Malang, 10 September 2015


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

RINGKASAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Rumusan Masalah ... 3

1.4. Hipotesis ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Bakteri Endofitik dengan Tanaman ... 4

2.2. Peranan Bakteri Endofitik ... 5

2.3. Bakteri Endofitik Penghasil Hormon Pertumbuhan ... 6

2.4. Fiksasi Nitrogen ... 8

III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

3.2. Alat dan Bahan ... 11

3.3. Ranangan Percobaan ... 11

3.4. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 12

3.4.1. Sterilisasi Alat ... 12

3.4.2. Pembuatan Media dan Sterilisasi Media ... 12

3.4.3. Inokulasi Isolat Bakteri Endofitik Padi pada Media Cair LB ... 14

3.4.4. Pemurnian Isolat Bakteri Endofitik Padi pada Media Padat LB... 15

3.4.5. Uji Pertumbuhan Isolat Bakteri Endofitik Padi ... 15

3.4.6. Uji Produksi Hormon Pertumbuhan Menggunakan GC MS ... 16

3.4.7. Uji Kemampuan Fiksasi N2 ... 18

3.5. Parameter Pengamatan ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 20

4.1.1. Uji Pertumbuhan Bakteri Endofitik Padi ... 20

4.1.2. Uji Produksi Hormon Pertumbuhan Menggunakan GC MS ... 30

4.1.3. Uji Kemampuan Fiksasi N2 ... 34

4.2. Pembahasan ... 35

4.2.1. Uji Pertumbuhan Bakteri Endofitik Padi ... 35

4.2.2. Uji Produksi Hormon Pertumbuhan Menggunakan GC MS ... 40

4.2.3. Uji Kemampuan Fiksasi N2 ... 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 46

5.2. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1 Uji rata-rata nilai OD isolat bakteri endofitik Padi umur 0 jam

hingga 16 jam setelah inokulasi pada media M63 standar ... 20 2 Data OD (Optical Density) awal, OD eksponensial, umur (jam),

rerata OD isolat bakteri endofitik padi pada Media M63 standar ... 22 3 Uji rata-rata nilai OD isolat bakteri endofitik padi umur 0 jam

hingga 20 jam setelah inokulasi pada media M63 + 2 mM triptofan 24 4 Data OD awal, OD eksponensial, umur (jam), rerata OD isolat

bakteri endofitik padi pada media m63 + 2 mm triptofan ... 26 5 Uji rata-rata nilai OD isolat bakteri endofitik padi umur 0 jam hingga 24

jam setelah inokulasi pada media M63 bebas (NH4)2SO4 ... 27 6 Data OD awal, OD eksponensial, umur (jam), rerata OD isolat

bakteri endofitik padi pada media M63 bebas (NH4)2SO4 ... 29 7 Jenis dan konsentrasi hormon pertumbuhan serta senyawa organik

10 isolat bakteri endofitik padi ... 30 8 Analisa ragam nilai OD isolat bakteri endofitik padi umur

pengamatan 0 jam hingga 16 jam setelah inokulasi pada media

M63 standar ... 52 9 Analisa ragam nilai OD isolat bakteri endofitik padi umur

pengamatan 0 jam hingga 20 jam setelah inokulasi pada media

M63+2 mM triptofan ... 52 10 Analisa ragam nilai OD isolat bakteri endofitik padi umur

pengamatan 0 jam hingga 24 jam setelah inokulasi pada media


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1 Pola pertumbuhan isolat bakteri endofitik padi pada media M6

standar ... 21 2 Pola pertumbuhan isolat bakteri endofitik padi pada media M6 +

2mM Triptofan ... 25 3 Pola pertumbuhan isolat bakteri endofitik padi pada media M6

bebas Amonium Sulfat ... 28 4 Konsentrasi Niacin 10 isolat bakteri endofitik padi ... 31 5 Konsentrasi Pyridoxine10 isolat bakteri endofitik padi ... 31 6 Konsentrasi Indole 3 Butyric Acid (IBA) 10 isolat bakteri

endofitik padi ... 32 7 Konsentrasi 4 Chloroindole 3 Acetic Acid (IAA) 10 isolat

bakteri endofitik padi ... 32 8 Konsentrasi Kinetin 10 isolat bakteri endofitik padi ... 33 9 Konsentrasi Gibberellic Acid-3 (GA3) 10 isolat bakteri

endofitik padi ... 33 10 Konsentrasi Gibberellic Acid-1 GA1 10 isolat bakteri

endofitik padi ... 34 11 Beberapa stok isolat bakteri endofitik padi pada media LB ... 54 12 Beberapa hasil pemurnian isolat bakteri endofitik padi pada

media padat LB ... 54 13 Beberapa isolat bakteri endofitik padi dalam media M63

standar ... 55 14 Beberapa isolat bakteri endofitik padi dalam media M63 + 2

Triptofan ... 55 15 Beberapa isolat bakteri endofitik padi dalam media M63


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Komposisi Media Pertumbuhan Bakteri Endofitik Padi ... 51 2 Tabel Analisa Ragam Nilai OD Isolat Bakteri Endofitik Padi

Pada Media M63 Standar, M63+2 mM triptofan, M63 bebas

(NH4)2SO4 ... 52 3 Dokumentasi Hasil Penelitian ... 54


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2015. Niacin and pyredoxine. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. diakses pada tanggal 30 Juli 2015.

Boddey, R. M., O. C. de Oliveira., S. Urquiaga., V. M. Reis., F. L. de Olivares., V. L. D. Baldani & J. Dobereiner. 1995. Biological Nitrogen Fixation Associated With Sugar Cane and Rice: Contributions and Prospects for Improvement. Plant and Soil 174: 195-209.

Danapriatna, N. 2010. Biokimia Penambatan Nitrogen oleh Bakteri Non Simbiotik. Jurnal agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol. 1 No. 2.

Fay, P. 1992. Oxygen Relation of Nitrogen Fixation in Cyanobacteria. Mikrobiological Review 56:340-373.

Gusmaini.,Sandra Arifin Aziz., Abdul Munif., Didy Sopandie., dan Nurliani Bermawie. 2013. Potensi Bakteri Endofit dalam Upaya Meningkatkan Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Andrografolid pada Tanaman Sambiloto. Jurnal Littri. 19(4): 167-177.

Hallmann, J., 2001. Plant Interactions with Endophytic Bacteria. Biotic intractions in plant-pathogen associations. CAB International. pp 87-119.

Hoflich, G., W. Wiehe., C. Hecht-Buchholz. 1995. Rhizosphere Colonization of Different Crops with Growth Promoting Pseudomonas and Rhizobium Bacteria. Microbiol Res 150:139-147.

Hung, P.Q., S.M. Kumar, V. Govindsamy, and K. Annapurna. 2007. Isolation and Characterization Of Endophytic Bacteria From Wild And Cultivated Soybean Varieties. Biol. Fertil. Soils. 44: 155-162.

Ikhwan, Ali. 2006. Uji Potensi Rhizobakteri Perombak Pestisida DDT Sebagai Pupuk Hayati (Biofertilizer). Gamma. Vol. 2. No.1. September: 1-10. Lestari, P., D.N. Susilowati, E.I. Riyanti. 2007. Pengaruh Hormon Asam Indol

Asetat yang Dihasilkan oleh Azospirillum sp. Terhadap Perkembangan Akar Padi. Jurnal Agro Biogen. 3(2): 66-71.

Leveau, J.H. & S.E. Lindow. 2004. Utilization of Plant Hormone Indole-3-Acetic Acid For Growth By Pseudomonas putida Strain 1290. American Society For Microbiology. 1(5): 2365-2370.


(13)

Lezin, D.C., M.K.H. Salove., D.L. Crawford, and C. Beaulieu. 2001. Actinomycetes, promising tools to control plant diseases and to promote plant growth, Phytoprotection. 82 (3): 85-102.

Matthew D. Rolfe., J. Christopher., Rice., Sacha Lucchini., Carmen Pin., Arthur Thompson., Andrew D. S. Cameron, Mark Alston, Michael F. Stringer, Roy P. Betts, Jozsef Baranyi, Michael W. Peck, and Jay C. D. Hintona. 2012. Lag Phase Is a Distinct Growth Phase That Prepares Bacteria for Exponential Growth and Involves Transient Metal Accumulation. Journal of Bacteriology. Vol. 194 No. 3. Mujibur, M.R. 2013. Isolasi dan Uji Potensi Bakteri Endofit dari Empat Jenis

Tanaman Padi dalam Menambat N dan Mensintesis Hormon IAA Ekstraseluler. [Skripsi] Malang. Fakultas Pertanian-Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Munif, Abdul dan Hipi, Awaludin. 2011. Potensi Bakteri Endofit dan Rhizosfer dalam Meningkatkan Pertumbuhan Jagung. Seminar Nasional Serealia. Institut Pertanian Bogor.

Okon, Y. & Y. Kapulnik. 1986. Development and Function of Azospirillum Inoculated Roots. Plant Soil. 90: 3-16.

Palczar, M.J. and Chan E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press.

Patten, C.L and B.R. Glick. 2002. Role of Pseudomonas putida Indoleacetic Acid in Development of the Host Plant Root System. Applied and Environmental Microbiology. 68 (8): 3795-3801.

Persello-cartieux, F., L. Nussaume., and C. Robaglia. 2003. Tales from the underground: molecular plant-rhizobacteria interactions. Plant, Cell and Environment. 26: 189-199.

Prescott, Harley. 2002. Laboratory Exercise in Microbiology. Tha-Graw Hil Company: New York.

Purwoko,Tjahjadi. 2007. Fisologi Mikroba. Bumi Aksara : Jakarta.

Radji, M. 2004. Pemberian Vaksin Melalui Tanaman Transgenik. Majalah Ilmu Kefarmasian Indonesia. 1(1): 1-9.

Rao, V. R. , P. K. Jena, and T. K. Adya. 1987. Inoculation of Rice with Nitrogen Fixing Bactria Problems and Perspective. Biol. Fertil. Soils 4:21-26.

Rismunandar. 1999. Hormon Tanaman dan Ternak. Jakarta: Penebar Swadaya. 48


(14)

Saika, S.P. and V. Jain. 2007. Biological Nitrogen Fixation With Non-Legumes : An achievable target or dogma Current Sci. 92 (3) : 317 – 322. Saut, L. 2002. Pengaruh Perlakuan Perendaman Benih dalam Larutan GA3

dan Shiimarocks terhadap Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), Terung (Solanum melongena L.) dan Cabai (Capsicum annuum L.). [Skripsi]. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Saylendra, A., D. Firnia. 2013. Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Asal Endofit Akar Jagung (Zea mays L.) yang Berpotensi sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. Vol. 2 No. 1 Hal: 19-27.

Shofiana, A., Y.S. Rahayu., L.S. Budipramana. 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Hormon IBA (Indole Butyric Acid) terhadap Pertumbuhan Akar pada Stek Batang Tanaman Buah Naga (Hylocereus undatus). LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013:101–105. Spaepen, S., V. Jos., R. Roseline. 2007. Indole-3-Acetic in Microbial and

Microorganism Plant Signaling. Department of Microbial and Molecular Systems. Centre of Microbial and Plant Genetics: Belgium. Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

UPN Veteran Yogyakarta.

Supriyati, Dyah. 2009. Toleransi terhadap Sianida dan pH dari Bakteri Penambat Nitrogen SBY-5B yang Diisolasi dari Limbah PT Petrosida Gresik dalam Journal of Biological Research.

Suriaman, Edi. 2010. Potensi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum) Dalam Memfiksasi N2 di Udara dan Menghasilkan Hormon IAA (Indole Acetid Acid) Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.

Suriawiria, U. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarabily, K., A. H. Nassar., K. sivasithamparam. 2003. Promotion Of Plant Growth by An Auxin-Producing Isolate Of The Yeast Williosis Saturnus Endophytic in Maize Root. The Sixth U. A. E University Research Conference. 60-69.

Thakuria, D., Talukdar, N.C., Goswani, C., Hazarika and R.C. Boro. 2004. Characterization and Screening of Bacteria from Rhizosphere of Rice Grown in Acidic Soils of Assam. Current Science. 86: 978-985.


(15)

Thontowi, A., Kusmiati dan S. Nuswantara. 2007. Produksi β Glukan Saccharomyces cerevisiae dalam Media dengan Sumber Nitrogen Berbeda pada Air-Lift Fermentor. Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong-Bogor 16911.

Turner, G.I. and A.H. Gibson. 1980. Measurement of Nitrogen Fixation by Inderect Means. In: F.J. bergersen. Method for Evaluation Biological Nitrogen Fixation. Jhon Wiley & Sons Inc. New York. Waluyo, L. 2011. Mikrobiologi Umum: Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Wattimena GA, NA. Matjik, E. Syansudin, NMA. Wendi, A. Gunawan. 1992.

Bioteknologi Tanaman. Bogor : Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Pusat Antar Universitas Bioteknologi-IPB. Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan.

Widawati, S dan Muharam, A. 2012. Uji Laboratorium Azospirillum sp. yang diisolasi dari beberapa ekosistem. J. Hort. 22(3):258-267.

Wulan, P. PDK., M. Gozan, B. Arby, dan B. Achmad,. 2006. Penentuan Rasio Optimum C:N:P Sebagai Nutrisi Pada Proses Biodegradasi Benzena- Toluena dan Scale Up Kolom Bioregenerator. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Yulianti, T. 2012. Mengenali Potensi Endofit Untuk Meningkatkan Kesehatan

Tanaman Tebu Mendukung Peningkatan produksi Gula. Perspektif Vol. 11 No. 2: 111-122

Zinniel DK, P. Lambrecht, N.B.Harris, and Z. Feng. 2002. Isolation and Characterization of Endophytic Colonizing Bacteria from Agronomic Crops and Prairie Plants. Appl. Environ. Microbiol. 68: 2198-2208.


(16)

1

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian modern saat ini sangat bergantung pada penggunaan pupuk anorganik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Penggunaan pupuk anorganik tersebut baik disadari atau tidak telah mengakibatkan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan. Dilain pihak, bahan-bahan anorganik yang digunakan mampu meningkatkan produksi tanaman secara nyata tetapi berdampak negatif terhadap pencemaran lingkungan, antara lain kesuburan tanah menurun cepat, terjadi pencemaran air dan tanah, penurunan keanekaragaman hayati, dan ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui meningkat (Munif dan Hipi, 2011). Dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik, peningkatan pertumbuhan tanaman dengan pupuk hayati relatif lebih aman terhadap kelestarian lingkungan. Salah satu alternatif pupuk hayati (biofertilizer) tersebut dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dari alam.

Mikroorganisme di alam memiliki keanekaragaman yang berlimpah dan juga memiliki peranan yang luar biasa dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Mikroorganisme di alam dapat terbagi menjadi dua yaitu mikroorganisme simbiotik dan mikroorganisme nonsimbiotik. Mikroorganisme nonsimbiotik yaitu mikroorganisme yang hidup bebas dalam tanah seperti fiksasi nitrogen nonsimbiotik oleh Clostridium pasturianum dan

Azotobacter. Sedangkan mikroorganisme simbiotik yaitu mikroorganisme yang berinteraksi dengan tanaman, seperti mikroorganisme endofitik (Pelczar dan


(17)

2

Chan, 2006). Mikroorganisme endofitik baik berupa bakteri ataupun fungi merupakan contoh mikroorganisme yang prospektif dalam bidang pertanian.

Bakteri endofitik merupakan bakteri yang menempati jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tanaman (Hallmann, 2001). Bakteri endofitik dapat diisolasi dari permukaan benih, akar, batang, daun, dan biji tanaman yang telah steril (Tarabily et al, 2003). Bakteri endofitik tersebut ada yang mampu memproduksi senyawa-senyawa bermanfaat seperti senyawa antimikrobial, enzim pendegradasi dinding sel maupun zat pengatur tumbuh auksin, sitokinin dan etilen (Persello-Cartieaux, et al., 2003). Gusmaini et al.,

(2013) menyatakan bahwa bakteri endofitik hidup di dalam jaringan tanaman yang sehat dan berperan antara lain di dalam memacu pertumbuhan tanaman dengan menghasilkan senyawa-senyawa zat pengatur tumbuh, seperti IAA (Indole Acetic Acid), GA3 (Gibberellic Acid), dan Sitokinin. Selain itu bakteri endofitik mampu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui penyediaan P dan fiksasi N2 (Sturz et al, 2000., Surette et al, 2003., dalam Yulianti, 2012).

Senyawa metabolit sekunder yang diproduksi oleh mikrobia tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan dapat menambah panjang akar, jumlah cabang akar dan rambut akar, berat kering akar maupun panjang batang pada berbagai jenis tanaman. Pertumbuhan akar yang cepat akan sangat bermanfaat bagi tanaman muda untuk menyerap air dan nutrisi dari lingkungannya. Hal ini bermanfaat terutama bagi tanaman yang tumbuh di daerah kering dimana air menjadi penghambat utama pertumbuhan. Antimikrobial dan enzim pendegradasi dinding sel yang dihasilkan,


(18)

3

dapat membantu mengatasi serangan patogen penyebab penyakit pada tanaman (Hallmann, 2011; Lezin et al. 2001; Patten and Glick, 2002).

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya (Mujibur, 2013) dari hasil penelitian tersebut telah diperoleh 32 isolat bakteri endofitik padi dari beberapa varietas yaitu padi beras merah, beras hitam, mentik wangi, dan ketan merah. Namun demikian dalam penelitian tersebut belum dikaji mengenai potensinya sebagai pupuk hayati (biofertilizer). Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai potensi isolat bakteri endofitik padi sebagai pupuk hayati melalui uji kemampuan sintesis hormon pertumbuhan dan uji kemampuan dalam fiksasi N2.

1.2.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil yang didapatkan dari uji potensi beberapa bakteri endofitik padi penghasil hormon pertumbuhan (growth hormone) dan kemampuannya dalam fiksasi N2.

1.3.Rumusan Masalah

Bagaimana hasil yang didapatkan dari uji potensi beberapa bakteri endofitik padi penghasil hormon pertumbuhan dan kemampuannya dalam fiksasi N2.

1.4.Hipotesis

Diduga beberapa bakteri endofitik padi yang diteliti berpotensi menghasilkan hormon pertumbuhan dan memiliki kemampuan dalam fiksasi N2.


(1)

Lezin, D.C., M.K.H. Salove., D.L. Crawford, and C. Beaulieu. 2001. Actinomycetes, promising tools to control plant diseases and to promote plant growth, Phytoprotection. 82 (3): 85-102.

Matthew D. Rolfe., J. Christopher., Rice., Sacha Lucchini., Carmen Pin., Arthur Thompson., Andrew D. S. Cameron, Mark Alston, Michael F. Stringer, Roy P. Betts, Jozsef Baranyi, Michael W. Peck, and Jay C. D. Hintona. 2012. Lag Phase Is a Distinct Growth Phase That Prepares Bacteria for Exponential Growth and Involves Transient Metal Accumulation. Journal of Bacteriology. Vol. 194 No. 3. Mujibur, M.R. 2013. Isolasi dan Uji Potensi Bakteri Endofit dari Empat Jenis

Tanaman Padi dalam Menambat N dan Mensintesis Hormon IAA Ekstraseluler. [Skripsi] Malang. Fakultas Pertanian-Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Munif, Abdul dan Hipi, Awaludin. 2011. Potensi Bakteri Endofit dan Rhizosfer dalam Meningkatkan Pertumbuhan Jagung. Seminar Nasional Serealia. Institut Pertanian Bogor.

Okon, Y. & Y. Kapulnik. 1986. Development and Function of Azospirillum Inoculated Roots. Plant Soil. 90: 3-16.

Palczar, M.J. and Chan E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press.

Patten, C.L and B.R. Glick. 2002. Role of Pseudomonas putida Indoleacetic Acid in Development of the Host Plant Root System. Applied and Environmental Microbiology. 68 (8): 3795-3801.

Persello-cartieux, F., L. Nussaume., and C. Robaglia. 2003. Tales from the underground: molecular plant-rhizobacteria interactions. Plant, Cell and Environment. 26: 189-199.

Prescott, Harley. 2002. Laboratory Exercise in Microbiology. Tha-Graw Hil Company: New York.

Purwoko,Tjahjadi. 2007. Fisologi Mikroba. Bumi Aksara : Jakarta.

Radji, M. 2004. Pemberian Vaksin Melalui Tanaman Transgenik. Majalah Ilmu Kefarmasian Indonesia. 1(1): 1-9.

Rao, V. R. , P. K. Jena, and T. K. Adya. 1987. Inoculation of Rice with Nitrogen Fixing Bactria Problems and Perspective. Biol. Fertil. Soils 4:21-26.


(2)

viii

Saika, S.P. and V. Jain. 2007. Biological Nitrogen Fixation With Non-Legumes : An achievable target or dogma Current Sci. 92 (3) : 317 – 322. Saut, L. 2002. Pengaruh Perlakuan Perendaman Benih dalam Larutan GA3

dan Shiimarocks terhadap Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), Terung (Solanum melongena L.) dan Cabai (Capsicum annuum L.). [Skripsi]. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Saylendra, A., D. Firnia. 2013. Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Asal Endofit Akar Jagung (Zea mays L.) yang Berpotensi sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. Vol. 2 No. 1 Hal: 19-27.

Shofiana, A., Y.S. Rahayu., L.S. Budipramana. 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Hormon IBA (Indole Butyric Acid) terhadap Pertumbuhan Akar pada Stek Batang Tanaman Buah Naga (Hylocereus undatus). LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013:101–105. Spaepen, S., V. Jos., R. Roseline. 2007. Indole-3-Acetic in Microbial and

Microorganism Plant Signaling. Department of Microbial and Molecular Systems. Centre of Microbial and Plant Genetics: Belgium. Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

UPN Veteran Yogyakarta.

Supriyati, Dyah. 2009. Toleransi terhadap Sianida dan pH dari Bakteri Penambat Nitrogen SBY-5B yang Diisolasi dari Limbah PT Petrosida Gresik dalam Journal of Biological Research.

Suriaman, Edi. 2010. Potensi Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum) Dalam Memfiksasi N2 di Udara dan Menghasilkan Hormon IAA (Indole Acetid Acid) Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.

Suriawiria, U. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarabily, K., A. H. Nassar., K. sivasithamparam. 2003. Promotion Of Plant Growth by An Auxin-Producing Isolate Of The Yeast Williosis Saturnus Endophytic in Maize Root. The Sixth U. A. E University Research Conference. 60-69.

Thakuria, D., Talukdar, N.C., Goswani, C., Hazarika and R.C. Boro. 2004. Characterization and Screening of Bacteria from Rhizosphere of Rice Grown in Acidic Soils of Assam. Current Science. 86: 978-985.


(3)

Thontowi, A., Kusmiati dan S. Nuswantara. 2007. Produksi β Glukan Saccharomyces cerevisiae dalam Media dengan Sumber Nitrogen Berbeda pada Air-Lift Fermentor. Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong-Bogor 16911.

Turner, G.I. and A.H. Gibson. 1980. Measurement of Nitrogen Fixation by Inderect Means. In: F.J. bergersen. Method for Evaluation Biological Nitrogen Fixation. Jhon Wiley & Sons Inc. New York. Waluyo, L. 2011. Mikrobiologi Umum: Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Wattimena GA, NA. Matjik, E. Syansudin, NMA. Wendi, A. Gunawan. 1992.

Bioteknologi Tanaman. Bogor : Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Pusat Antar Universitas Bioteknologi-IPB. Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan.

Widawati, S dan Muharam, A. 2012. Uji Laboratorium Azospirillum sp. yang diisolasi dari beberapa ekosistem. J. Hort. 22(3):258-267.

Wulan, P. PDK., M. Gozan, B. Arby, dan B. Achmad,. 2006. Penentuan Rasio Optimum C:N:P Sebagai Nutrisi Pada Proses Biodegradasi Benzena- Toluena dan Scale Up Kolom Bioregenerator. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Yulianti, T. 2012. Mengenali Potensi Endofit Untuk Meningkatkan Kesehatan

Tanaman Tebu Mendukung Peningkatan produksi Gula. Perspektif Vol. 11 No. 2: 111-122

Zinniel DK, P. Lambrecht, N.B.Harris, and Z. Feng. 2002. Isolation and Characterization of Endophytic Colonizing Bacteria from Agronomic Crops and Prairie Plants. Appl. Environ. Microbiol. 68: 2198-2208.


(4)

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian modern saat ini sangat bergantung pada penggunaan pupuk anorganik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Penggunaan pupuk anorganik tersebut baik disadari atau tidak telah mengakibatkan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan. Dilain pihak, bahan-bahan anorganik yang digunakan mampu meningkatkan produksi tanaman secara nyata tetapi berdampak negatif terhadap pencemaran lingkungan, antara lain kesuburan tanah menurun cepat, terjadi pencemaran air dan tanah, penurunan keanekaragaman hayati, dan ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui meningkat (Munif dan Hipi, 2011). Dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik, peningkatan pertumbuhan tanaman dengan pupuk hayati relatif lebih aman terhadap kelestarian lingkungan. Salah satu alternatif pupuk hayati (biofertilizer) tersebut dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dari alam.

Mikroorganisme di alam memiliki keanekaragaman yang berlimpah dan juga memiliki peranan yang luar biasa dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Mikroorganisme di alam dapat terbagi menjadi dua yaitu mikroorganisme simbiotik dan mikroorganisme nonsimbiotik. Mikroorganisme nonsimbiotik yaitu mikroorganisme yang hidup bebas dalam tanah seperti fiksasi nitrogen nonsimbiotik oleh Clostridium pasturianum dan Azotobacter. Sedangkan mikroorganisme simbiotik yaitu mikroorganisme yang berinteraksi dengan tanaman, seperti mikroorganisme endofitik (Pelczar dan


(5)

Chan, 2006). Mikroorganisme endofitik baik berupa bakteri ataupun fungi merupakan contoh mikroorganisme yang prospektif dalam bidang pertanian.

Bakteri endofitik merupakan bakteri yang menempati jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tanaman (Hallmann, 2001). Bakteri endofitik dapat diisolasi dari permukaan benih, akar, batang, daun, dan biji tanaman yang telah steril (Tarabily et al, 2003). Bakteri endofitik tersebut ada yang mampu memproduksi senyawa-senyawa bermanfaat seperti senyawa antimikrobial, enzim pendegradasi dinding sel maupun zat pengatur tumbuh auksin, sitokinin dan etilen (Persello-Cartieaux, et al., 2003). Gusmaini et al., (2013) menyatakan bahwa bakteri endofitik hidup di dalam jaringan tanaman yang sehat dan berperan antara lain di dalam memacu pertumbuhan tanaman dengan menghasilkan senyawa-senyawa zat pengatur tumbuh, seperti IAA (Indole Acetic Acid), GA3 (Gibberellic Acid), dan Sitokinin. Selain itu bakteri endofitik mampu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui penyediaan P dan fiksasi N2 (Sturz et al, 2000., Surette et al, 2003., dalam Yulianti, 2012).

Senyawa metabolit sekunder yang diproduksi oleh mikrobia tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan dapat menambah panjang akar, jumlah cabang akar dan rambut akar, berat kering akar maupun panjang batang pada berbagai jenis tanaman. Pertumbuhan akar yang cepat akan sangat bermanfaat bagi tanaman muda untuk menyerap air dan nutrisi dari lingkungannya. Hal ini bermanfaat terutama bagi tanaman yang tumbuh di daerah kering dimana air menjadi penghambat utama pertumbuhan. Antimikrobial dan enzim pendegradasi dinding sel yang dihasilkan,


(6)

dapat membantu mengatasi serangan patogen penyebab penyakit pada tanaman (Hallmann, 2011; Lezin et al. 2001; Patten and Glick, 2002).

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya (Mujibur, 2013) dari hasil penelitian tersebut telah diperoleh 32 isolat bakteri endofitik padi dari beberapa varietas yaitu padi beras merah, beras hitam, mentik wangi, dan ketan merah. Namun demikian dalam penelitian tersebut belum dikaji mengenai potensinya sebagai pupuk hayati (biofertilizer). Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai potensi isolat bakteri endofitik padi sebagai pupuk hayati melalui uji kemampuan sintesis hormon pertumbuhan dan uji kemampuan dalam fiksasi N2.

1.2.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil yang didapatkan dari uji potensi beberapa bakteri endofitik padi penghasil hormon pertumbuhan (growth hormone) dan kemampuannya dalam fiksasi N2.

1.3.Rumusan Masalah

Bagaimana hasil yang didapatkan dari uji potensi beberapa bakteri endofitik padi penghasil hormon pertumbuhan dan kemampuannya dalam fiksasi N2.

1.4.Hipotesis

Diduga beberapa bakteri endofitik padi yang diteliti berpotensi menghasilkan hormon pertumbuhan dan memiliki kemampuan dalam fiksasi N2.