EFEKTIFITAS PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA PASIEN POST SECTIO CAESARIA DENGAN METODE BERBARING (SIDE LYING POSITION ) DI RUANG BRAWIJAYA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN TAHUN 2012

EFEKTIFITAS PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA PASIEN POST SECTIO
CAESARIA DENGAN METODE BERBARING
(SIDE LYING POSITION )
DI RUANG BRAWIJAYA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
TAHUN 2012

STUDI KASUS
Oleh :
BAYU INDRA SEPYANA
NIM : 09010081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

EFEKTIFITAS PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA PASIEN POST SECTIO
CAESARIA DENGAN METODE BERBARING
(SIDE LYING POSITION )
DI RUANG BRAWIJAYA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
TAHUN 2012

Diajukan kepada

Program Studi Diploma III Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :
Bayu Indra S.
NIM : 09010081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Kampus I : Jalan Bandung No.1 Telp (0341) 551253 Malang
Kampus II : Jalan Bendungan Sutami 188A Telp (0341) 551149 Malang
Kampus III : Jalan Tlogomas No. 246 Telp (0341) 464318 Malang

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandan tangan di bawah ini :

Nama

: Bayu Indra Sepyana

NIM

: 09010081

Fakultas / Program Studi

: Fakultas Ilmu Kesehatan / D3 Keperawatan.

Menyatakan bahwa Skripsi / Karya tulis ilmiah:
Judul : “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section caesaria dengan
metode berbaring (side lying position) di ruang Brawijaya RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen.
1. Adalah bukan skripsi / karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian ataupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang di gunakan dalam naskah
ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan skripsi / karya tulis ilmiah dari penelitian yang akan saya

lakukan hak bebas royalty non ekslusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya akan mendapat sanksi sesuai dengan undang –
undang yang berlaku
Mengetahui,
KaProdi D3 Keperawatan

Malang, 15 oktober 2012
Yang menyatakan

Rohmah Susanto, S.Kep, Ns.
NIP. 112.03090392

Bayu Indra Sepyana
NIM. 09010081

LEMBAR PERSETUJUAN STUDI KASUS
Judul


Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Universitas/ Institusi/ Politeknik
Alamat Rumah dan No Tel./ HP
Alamat email
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar
NIP
Alamat Rumah dan No Tel./ HP
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar
NIP
Alamat Rumah dan No Tel./ HP

: “Efektifitas pemberian ASI eksklusuf pada
pasien sectio cesarea dengan metode
berbaring(side lyng position)“
: Bayu Indra Sepyana
: 09010081

: DIII Keperawatan
: Universitas Muhammadiyah Malang
: JL.kihajar dewantoro Rt.01 Rw.09
Pronojiwo Lumajang/Tlp.085755203825
: Seviarados@yahoo.co.id
: Juwitasari, S.Kep,Ns
:
: Jl.Tirto Taruno 2/4 Landungsari Malang
:
: Awaliyah, Amd.Keb
: 197408041993012001.
: Mangunrejo RT 23/06 Kepanjen Kab.Malang /
081252641408

Menyetujui

Malang,1 November 2012

Dosen Pembimbing II


Dosen Pembimbing I

(Awaliyah,Amd.Keb)
197408041993012001

(Juwitasari S.Kep.Ns)

Ketua Program Studi D3 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

( Rohmah Susanto, S.Kep,Ns )
NIP.112.0309.0392

LEMBAR PENGESAHAN STUDI KASUS

Judul

Nama Lengkap
NIM

Jurusan
Universitas/ Institusi/ Politeknik
Alamat Rumah dan No Tel./ HP
Alamat email
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar
NIP
Alamat Rumah dan No Tel./ HP
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar
NIP
Alamat Rumah dan No Tel./ HP

: “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada
pasien
sectio cesarea dengan metode
berbaring(side lyng position)“
: Bayu Indra Sepyana
: 09010081
: DIII Keperawatan

: Universitas Muhammadiyah Malang
: JL.kihajar dewantoro Rt.01 Rw.09
Pronojiwo Lumajang/Tlp.085755203825
: Seviarados@yahoo.co.id
: Juwitasari, S.Kep,Ns
:
: Jl.Tirto Taruno 2/4 Landungsari Malang
:
: Awaliyah, Amd.Keb
: 197408041993012001.
: Mangunrejo RT 23/06 Kepanjen Kab.Malang /
081252641408

Menyetujui
Dosen Pembimbing II

Malang, 1 November 2012
Dosen Pembimbing I

(Awaliyah Amd.Keb)

NIP. 197408041993012001

(Juwitasari S.Kep,Ns)

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

(Tri Lestari Handayani,S.Kep,M.Kep,Sp.Mat)
NIP. 112.9311.0304

MOTTO
HIDUP ITU ADALAH SUATU
PROSES,PROSES BELAJAR MENJADI
YANG LEBIH BAIK DAN BELAJAR
MENJADI YANG LEBIH SEMPURNA

PERSEMBAHAN
 Sujud syukur saya haturkan untuk alloh SWT sang maha pencipta yang
maha sempurna ,sang penguasa alam beserta isinya,yang member saya
kehidupan riski, petunjuk, kekuatan dan segala cinta dan kasihnya yang

selalu tercurah dalam setiap hidup saya.
 Karya tulis sederhana ini saya persembahkan untuk
 Buat Ibuku (siswati)
Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang telah Ibu berikan
kepadaku,kasih sayang yang tiada hentinya di curahkan kepadaku dari ku
kecil sampai sekarang ini, Ibu yang selalu sabar,Ibu yang selalu memberi
ku dukungan Moril maupun Materi,Walaupun Cobaan Datang Sili berganti
tapi Ibu tetap di sampingku dan Menjadi sahabatku Meskipun terkadang
pemikiran kita berbeda tapi ibu tetap sabar dalam menghadapiku sekali
lagi terimakasih yang tiada duanya, karena sudah jadi ibu yang terbaik
buwatku Love you mam you are my everything.
 Buat Ayahku (gendut suyatno)
Trimakasih atas doa dan kasih sayang yang ayah berikan pada bayu selama
ayah masih hidup. Ayah inikan yang ayah inginkan selama ayah masih
hidup,ingin melihat bayu wisuda, semoga ayah bahagia disana melihat bayu
sudah lulus, trimakasih ayah aku tak akan melupakanmu aku sayang ayah I
love you ayah
 Mbakku (erfin)
Trimakasih buat dukungannya untuk manyelesaikan tugas akhir,trimakasih
juga mbak sudah menjadi orang tua ke-2 selama di malang maafin ida

kalau selama ini ida nakal sama mbak tapi ida sayang kog sama mbak . . .i
love you mbak
 Buat kluarga besarku (masQ,kanza,nenekku)
Trimakasih atas doa dukungannya sampai ida berada di posisi yang seperti
sekarang ini engkaulah penyemangat hidupku. Love you all
 Buat bu juwita selaku pembimbing,trimakasih buat bimbingannya atas
kesabaran dan ketlatenannya sehingga Studi kasus ini selsai pada
waktunya.

 Buat orang yang dekat denganku (Reza)
Trimakasih buat dukungannya selama ini,trimakasih sudah mau nemenin
aku sampai tugas ini selsai (love you)
 Buat saudara kontraan (welin,hanako,mbak sari,heru)
Trimakasih yaaa . . . .buat hana makasih dah mau minjemin laptopnya ma
aku,buat welin semangat ayo wisuda bareng,buat mbak sari and heru ayo
semangat mbakkk…

ABSTRAK
Indra, Bayu. 2012. Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post seksio
caesarea dengan metode berbaring (side lying position) diruang
Brawijaya RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Program Diploma III
Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang. Pembimbing :(1) Juwitasari, S.Kep. (2)Awaliyah Amd.Keb.

Sectio caesarea merupakan lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (insisi
trans abdomen) dan dinding uterus (histerektomi) untuk melahirkan janin. Keluhan
utama yang biasanya dirasakan ibu post sectio caesarea adalah sulitnya menyusui
berhubungan dengan diskontinutas jaringan akibat tindakan bedah(SectioCaesarea),
banyak sekali intervensi keperawatan untuk meningkatkan pemberian ASI, salah
satunya adalah metode berbaring (Side Lying Position). Studi kasusini menggunakan
desain penelitian kualitatif, subyek yang diteliti adalah Ny. R dan Ny.D dengan
diagnosa post Sectio Caesarea.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah metode triangulasi sumber.Intervensi menggunakan metode Side Lying
Positionyang dilakukan pada hari pertama sampai hari ketiga didapatkan hasil
yaituterjadinya peningkatan pemberian ASI secara eksklusif. Berdasarkan hasil
tersebut, metode berbaring (side lying position) terbukti efektif untuk meningkatkan
pemberian ASI pada klien post Sectio Caesarea.
Kata Kunci :ASI, Post Sectio Caesarea, Metode berbaring (Side Lying Position).

ABSTRACT
Indra, Bayu. 2012. Effectivity of exclusive breast-feeding in post-sectio cesarea
patients
with side lying position in
“Kanjuruhan”
Kepanjen hospitals. Diploma III of Nursing, Faculty of Health
Sciences, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor:
(1) Juwitasari, S. Kep, Ns. (2) (Awaliyah Amd, Keb).

Sectio caesarea is a method for terminate pregnancy through an incision in abdominal
wall (trans abdominal incision) and the wall of the uterus (hysterectomy). The chief
complaint that usually perceived sectio Post Caesarea mother is breastfeeding
difficulties associated with tissue discontinuity due to invasive surgery (Sectio
Caesarea). There are so many nursing interventions to promote breastfeeding, one of
them called side lying position. Case study design using qualitative method, the
participant were Mrs. R and Mrs.D with post Sectio Caesarea, method of data
collection is triangulation. Intervention performed on the first to third day, made a
conclusion that exclusive breast-feeding increase after the intervention. Based on
these results lay method (side lying position) proved effective for increasing breast
milk in the client post sectio Caesarea.
Keywords: ASI, Post Sectio Caesarea, lay method (side lying position).

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi Kasus dengan
judul “Analisis peningkatan efektifitas pemberian ASI eklusuf pada pasien post
section caesaria dengan metode berbaring (side lying position)d di ruang Brawijaya
RSUD” Kanjuruhan Kepanjen”. Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep) Program Diploma III
keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang tahun
ajaran 2012-2013.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya Studi Kasus ini, terutama
kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Bapak Rohmah Susanto, S.Kep,Ns selaku Kepala Program Diploma III
keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Sri Widowati, S.Kep,Ns selaku wakil Kepala Program Diploma Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen wali
Kelas B yang selama 3 tahun ini yang selalu sabar menemani, membimbing dan
memberikan motivasi selama ini sehingga terselesaikannya Studi Kasus ini.
4. Ibu Juwitasari S, Kep. Ns selaku pembimbing I yang telah memberikan
dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan Study Kasus ini.
5. Bapak / Ibu Dosen dan Karyawan yang telah memberikan bimbingan dan ilmu
yang bermanfaat bagi kami, selama menempuh pendidikan dan selama proses
penyusunan karya tulis ini.
6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan motivasi baik moril dan materil.

7. Teman-temanku Angkatan 2009 khususnya Kelas B Program Diploma III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan.
Wasalammualaikum. Wr. Wb.

Malang, 10 oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Studi Kasus …………………………………………………..

i

Lembar Pengesahan Studi Kasus …………………………………………………..

ii

Motto ……………………………………………………………………………….

iii

Persembahan ……………………………………………………………………….

iv

Abstrak ……………………………………………………………………………..

v

Kata Pengantar …………………………………………………………………......

vi

Daftar Isi …………………………………………………………………………...

vii

Daftar Gambar ……………………………………………………………………

ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
1.1 Latar belakang ………………………………………………………………

1

1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………….

4

1.3 Tujuan penelitian ………………….…………………………………………

4

1.4 Manfaat studi kasus………………..………………………………………….....4
1.4.1 Bagi pasien………………………….…………………………………………...4
1.4.2 Bagi perawat…………………………….………………………………………5
1.4.3 Bagi institusi pendidikan……………….……………………………………….5
1.4.4 Bagi rumah sakit…………………………..…………………………………….5
1.5 Definisi konsep……………………………….…………………………………..5
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA……………………………...…………………….7
2.1 Konsep dasar laktasi……………………………………………………………..7
2.1.1 Definisi laktasi…………….…………………………………………………….7
2.1.2 Fisiologi laktasi…………….……………………………………………………7
2.1.2.1 Reflek prolaktin…………………………………………………………….....7

2.1.2.2 Reflek aliran …………….…………………………………………………….8
2.1.2.3 Reflek menangkap…………………………………………………………….8
2.1.2.4. Reflek menghisap…………………………………………………………….9
2.1.2.5 R eflek menelan……………………………………………………………….9
2.1.3 Anatomi payudara………………………………………..……………………9
2.1.3.1 Korpus…………………………………………………………..……………10
2.1.4 Pathway laktasi……………………………………………………………….10
2.1.5 Asi………………………….…………………………………………………..11
2.1.5.1 Komposisi ASI…………….…………………………………..……………..11
2.1.5.1.1 Keuntungan ASI………………………………………….………………..11
2.1.5.1.2 Metode menyusui………………………………………..…………………12
2.1.5.1.2.1 The cradle…………………………………………..……………………12
2.1.5.1.2.2 The cross cradle hold……………………………….……………………12
2.1.5.1.2.3 The football hold…………………………………………………………12
2.1.5.1.2.4 Saddle hold………………………………………………………………13
2.1.5.1.2.5 The lying position………………………………………………………..13
2.1.6 Periode menyusui……………………………………………………..………13
2.1.7 Faktor pendukung…………………………………...……………………….14
2.1.7.1 Psikologis………………………………………….…………………………14
2.1.7.2 Menghindari lelah……………………………………………………………14
2.1.7.3 Kebersihan ……………………………………….………………………….14
2.1.7.4 Diet………………………………………………………….……………….15
2.1.8 Faktor penghambat…………………………….………….…………………15
2.1.8.1 Pertama…………………………………….………..……………………….15

2.1.8.2 Kedua…………………………………….…………..………………………15
2.1.8.3 Ketiga…………………………………….…………......……………………15
2.1.8.4 Keempat………………………………….………………..…………………15
2.2 Konsep nifas…………………...……………………………..…………………15
2.2.1 Tanda dan gejala……………...……………………………..…………………16
2.2.1.1 Uterus……………………..………………………………………………….16
2.2.1.2 Implantasi plasenta…………………………………………………………..16
2.2.1.3 Pengeluaran lokia……………………………………………………………16
2.2.1.4 Berat uterus………………………………………………………………….16
2.2.1.5 Segmen bawah……………………………………………………………….17
2.2.1.6 Servic uteri…………………………………………………………………..17
2.2.1.7 Vesika urinaria……………………………………………………………….17
2.2.1.8 P erubahan hemodinamik……………………………………………………18
2.2.1.9. Perubahan dasar panggul……………………………………………………18
2.2.1.10 Dinding abdomen………………………………………..…………………18
2.2.1.11 Berat badan ibu…………………………………………..…………………18
2.2.1.12 Payudara……………………………………………………………………18
2.3 Persalinan normal…………………………………………..………….………19
2.4 Konsep section caesaria……………………………………………….……….19
2.4.1 Teknik section caesaria…………………………...……………………………20
2.4.1.1 Teknik SC transperitonealis……………………...…………………………..20
2.4.1.2 Teknik SC corporal………………………………….……………………….20
2.4.2 Indikasi……………………………………………….………………………..21
2.4.2.1 Disporposi janin panggul………………………….…………………………21

2.4.2.2 Gawat janin…………………………………………………………………..21
2.4.2.3 Plasenta previa……………………………………………………………….21
2.4.2.4 Pernah SC……………………………………………………………………22
2.4.2.5 Kelainan letak…………………………………….………………………….22
2.4.2.6 Incoordinate uterine action……………………….………………………….22
2.4.2.7 Pre eklamsi dan hipertensi……………………………….…………………..22
2.4.3 Komplikasi……………………………………….…………………………….23
2.4.3.1 Infeksi puerperal……………………………….…………………………….23
2.4.3.2 Pendarahan…………………………………..……………………………….23
2.4.3.3 Komplikasi lain……………………………..………………………………..23
2.4.3.4 Pada bayi……………………………………..………………………………23
BAB 111 METODE STUDI KASUS………………………………………………25
3.1 Strategi………………………………………...…….…………………………..25
3.2 Setting penelitian……………………………………...………………..………25
3.3 Obyek penelitian……..…………………………….…….……………………..25
3.4 Metode pengumpulan data……………………………………………….……26
3.4.1 Metode observasi partisipatif…………………………………………………..26
3.4.2 Metode wawancara………………………………….…………………………26
3.4.3 Metode test…………………………………………………………………….26
3.4.4 Metode dokumentasi…………………………………...………………………27
3.5 Metode uji keabsahan data ……………………………………………………27
3.6 Metode analisa data…………………………………………………..…...……28
3.7 Etika penelitian………………………………………………..………………..28
3.7.1 Informed consent………………………………………………………………28

3.7.2 Anominity………………………………………………………………….….28
3.7.3 Kerahasian…………………………………………………………………..…28
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN…………...………………………………30
4.1 Pembahasan………………...…………………………………………..……….30
4.2 Analisis efektifitas pemberian ASI ………………………………..…………..30
4.3 Data hasil penyelesaian kasus……….…………………………………………32
4.3.1 Hasil observasi pemberianASI……………………...…………………………32
4.3.2 Analisis hasil penelitian ……………………………………………………….34
4.3.2.1 Hari pertama…………………………………………………………………34
4.3.2.2 Hari kedua………..………………………………………………………….35
4.3.2.3 Hari ketiga………...………………………………………………………....35
4.3.4 Pembahasan…………………………………………………………...……….35
BAB V PENUTUP………………………………………………………………….37
5.1 Kesimpulan …………………………………...……...…………………………37

5.2 Saran…………………………………………..……………………………...…37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
2.1.2.1.1 Gambar reflek prolaktin ......................................................................... 7
2.1.2.2.1 Gambar reflek aliran .............................................................................. 8
2.1.2.3.1 Gambar menangkap ............................................................................... 9
2.1.2.4.1 Gambar menghisap................................................................................. 9
2.1.3.1 Gambar anatomi payudara ........................................................................ 9
2.1.4.1.1 Gambar komposisi ASI .......................................................................... 11
2.1.6.1.2.5.1 Gambar posisi menyusui .................................................................. 13
2.2.1.1.1 Gambar uterus ........................................................................................ 16
2.2.1.2.1 Gambar plasenta ..................................................................................... 16
2.2.1.6.1 Gambar uteri........................................................................................... 17
2.2.1.7.1 Gambar vesika urinaria .......................................................................... 17
2.4.1 Gambar konsep SC ....................................................................................... 19
2.4.1.1.1 Gambar SC transperitonealis profunda .................................................. 20
2.4.2.3.1 Gamb ar plasenta previa ......................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu
Dini Revisi 2007. Jakarta : JNPK-KR.
Cunningham, F & Garry dkk. 2006. Obstetri Williams edisi.21, vol 1. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta : Salemba Medika
Manuaba, Prof. dr. I.B.G. Manuaba, Sp.OG(K) dkk. 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC
McFerran, Tanya.A. 2004. Dictionary of Nursing. London : Oxford University Press
Nelson, W.E. (2000), “Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15”. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Perinasia, (2004). “Bahan bacaan menegement laktasi”. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Soetjiningsih, (2004), “Seri Gizi Klinik, ASI Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan”.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti,
2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI
dan mengeluarkan ASI (PERINASIA, 2004)
Makna penting pemberian ASI Eksklusif perlu diberikan selama 6 bulan di
tekankan, karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernaan yang
sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. ASI merupakan cairan
nutrisi spesifik dan kompleks, dengan komponen imunologis dan komponen
pemacu pertumbuhan (Nelson, 2000). ASI direkomendasikan sebagai nutrisi
terbaik bagi neonatus dan infant. ASI selalu tersedia pada suhu yang sesuai untuk
bayi. Substansi ASI bebas dari kontaminasi bakteri yang berbahaya sehingga
mengurangi peluang gangguan pencernaan.
Pemberian ASI dianjurkan bagi bayi umur 0 sampai 2 tahun. Bayi yang
diberikan ASI (setidaknya selama 6 bulan) memiliki perlindungan terhadap
berbagai penyakit akut maupun kronis, termasuk infeksi saluran pencernaan
(diare), infeksi saluran nafas bawah (flu), infeksi saluran kencing, infeksi telinga
(otitis media), dan reaksi alergi (seperti dermatitis atopi dan asma). ASI berisi
antibodi bakteri dan virus, termasuk kadar antibodi IgA sekretori dan makrofag
dalam kolostrum yang relatif tinggi, hingga mampu mencegah mikroorganisme.
Selain itu, anak yang diberikan ASI secara penuh selama 6 bulan atau lebih
memiliki kecenderungan untuk mencapai perkembangan fisik dan psikologis yang
lebih baik, dibandingkan bayi yang tidak diberikan ASI.
Bayi yang tidak diberikan ASI Eksklusif selama 13 minggu pertama dalam
kehidupannya memiliki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi saluran cerna yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan ASI. Menurunnya
tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan, bahkan sesudah selesai masa
pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun pertama dalam kehidupan anak. Selain
itu, bayi yang tidak diberikan ASI mudah terkena bermacam-macam penyakit
yang berhubungan dengan sistem imun.

1

2

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan seorang ibu dalam
menyusui secara ekslusif kepada bayinya. Fenomena yang terjadi di Indonesia dan
negara berkembang lainnya, menunjukan bahwa masih rendahnya support system,
latar belakang pendidikan ibu yang kurang, sehingga belum timbul kesadaran
pentingnya pemberian ASI secara ekslusif. Ditambah maraknya promosi susu
formula dan PASI (makanan pendamping ASI) mempunyai pengaruh terhadap
praktek pernberian ASI ekslusif itu sendiri. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
memberikan dampak negatif dalam praktek pemberian ASI eksklusif (Santosa,
2004).
Adapun faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI adalah faktor latar
belakang sosial, budaya, ekonomi (pendapatan keluarga dan status kerja ibu),
faktor pendidikan ibu dan faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai
wanita, tekanan batin), faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misainya mastitis, dan
sebagainya), faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang
mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif
(Soetjiningsih, 2004).
Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya beredarnya mitos yang kurang baik tentang pemberian ASI
eksklusif, serta kesibukan ibu dalam melakukan pekerjaanya dan singkatnya
pemberian cuti melahirkan yang diberikan oleh pemerintah terhadap ibu yang
bekerja, merupakan alasan-alasan yang sering diungkapkan oleh ibu yang tidak
berhasil menyusui secara ekslusif. (Roesli, 2004),
Tingkat pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah. Berdasarkan
data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2010, baru ada 33,6%
bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif (Yuwono, 2010). Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar) 2010 menyebutkan, hanya 15,3% bayi umur kurang dari
6 bulan yang mendapat ASI eksklusif, setidaknya ada 5 (lima) hal yang
mempengaruhi dan menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif di
Indonesia. Belum semua RS terapkan 10 LMKM (Langkah Menunju
Keberhasilan Menyusui), belum semua bayi memeroleh IMD, jumlah konselor
menyusui masih sedikit, promosi susu formula masih gencar, belum semua kantor
dan fasilitas umum membuat ruang menyusui

3

Sectio Caecarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi dinding
abdomen (insisi trans abdomen) untuk mengeluarkan bayi melalui perut, biasanya
dengan insisi tranversal pada segmen bagian bawah dan dinding uterus
(histerektomi) (Cunningham. 2006). Operasi Caesar adalah suatu operasi yang
menginsisi uterus. Operasi ini biasanya dilakukan saat ibu dan janin berada dalam
resiko tinggi untuk melakukan persalinan normal (McFerran, 2004). Keadaan luka
insisi pada pasien akan mengalami sensasi nyeri yang ditimbulkan setelah
dilakukan post sectio caesarea. Salah satu tindakan keperawatan yang bisa di
berikan adalah tehnik relaksasi nafas dalam.
Saat ini operasi Caesar banyak dilakukan oleh karena beberapa
pertimbangan. Seperti yang di teliti dari New York Times di Amerika, prosentase
ibu yang melakukan operasi Caesar sebanyak 30% kelahiran pada tahun 2007.
Prosentase ini naik dari tahun ke tahun sejak tahun 1996 dan menjadikan operasi
Caesar ini menjadi jenis operasi yang umum dilakukan di rumah sakit Amerika.
Sekitar 1,4 juta operasi Caesar dilakukan sepanjang 2007, untuk prosentase ideal
pada operasi Caesar belum diketahui, tetapi WHO dan biro kesehatan di Amerika
menetapkan angka prosentase yang dilakukan. Operasi Caesar sebesar 15%,
dengan prosentase terbesar pada negara bagian New Jersey 38,3%, Florida 37,2%
dan Negara bagian Alaska sebesar 22,6%, hasil study lain menunjukan angka
yang berbeda pada negara-negara berkembang seperti pada Amerika Latin yang
mencapai 40% dan 50%. Dalam hal ini departemen Obstetri dan Ginekologi
menyebutkan alasan ibu melakukan operasi Caesar karena alasan takut menjalani
persalinan normal sebanyak 29% dan hampir 30% karena keadaan tertentu atau
janin yang mengharuskan operasi Sectio Caesarea. Di Indonesia sendiri berdasar
pada sebuah study prosentase operasi Caesar yang dilakukan selama tahun 2010,
mencapai

5% dengan perincian sekitar 11% berlangsung di rumah sakit

pemerintah dan lebih dari 30% di rumah sakit swasta (Santosa, 2004).
Dalam praktiknya perawat di ruang nifas RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
menganjurkan klien untuk menyusui dengan metode berbaring (Side Lying
Position) untuk mengurangi gerak yang berlebih pada ibu post caesar. Karena
fenomena yang ada pada ibu post section caesaria dihari pertama post operasi
sudah mulai menyusui anaknya dengan teknik konvensional. Perawat sangat

4

berperan penting dalam hal ini terkait perannya sebagai orang yang merawat
pasien selama di rumah sakit. Begitupun dengan pasien itu sendiri yang tahu
kapan anaknya membutuhkan ASI dan kapan ibu harus menyusui anaknya.
Dengan penguasaan metode berbaring, maka ASI eksklusif dapat dilaksanakan.
Posisi berbaring dapat digunakan bagi ibu post section caesaria untuk
membantu mendekatkan bayi ke payudara ibu, terutama pada hari-hari awal
menyusui. Tujuan diberikan metode berbaring yaitu agar bayi tetap memperoleh
kolostrum di hari-hari awal bayi disususi. Menyusui dengan metode berbaring
(Side Lying Position) akan memberi lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan
tidur lebih banyak pada malam hari. Ibu bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung
punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh
ibu. Posisi ini adalah posisi yang bagus bagi ibu yang menjalani bedah Caesarea.
Mengingat kasus diatas penulis tertarik untuk menyusun study kasus yang
berjudul “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section caesaria
dengan

metode

berbaring

(Side

Lying

Position)

di

ruang

Brawijaya

RSUD”Kanjuruhan” Kepanjen Malang tahun 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Upaya efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post
Sectio caesaria dengan metode berbaring (side lying position) di ruang Brawijaya
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen tahun 2012
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di capai
dalam penelitian ini adalah ingin membahas atau mengkaji tentang.
1.3.1. Tujuan Umum
Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post Sectio caesaria
dengan metode berbaring (Side Lying Position) di Ruang Brawijaya RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen tahun 2012.

5

1.3.2.Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengidentifikasi metode berbaring (side lying position) yang
digunakan oleh ibu post section caesaria.
1.3.2.2 Untuk mengidentifikasi efektifitas pemberian ASI eksklusif pada ibu post
section caesaria.
1.3.2.3 Untuk mengidentifikasi efektifitas metode berbaring pada ibu post section
caesaria.

1.4 Manfaat Studi Kasus
1.4.1 Secara Teoritis
1.4.1.1 Bagi Pasien
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mamberikan informasi bagi
pasien post section caesaria untuk menyusui dengan metode berbaring (Side
Lying Position) secara tepat dan benar terutama di hari-hari pertama ibu
menyusui, sehingga klien dapat memberikan ASI ekslusif pada bayinya.

1.4.1.2 Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi dan
masukan bagi perawat terutama perawat maternitas untuk menerapkan cara
menyusui pada post sectio caesarea dengan metode berbaring (Side Lying
Position) pada hari-hari pertama ibu menyusui. Dalam asuhan keperawatan
maternitas.

1.4.1.3 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi
tenaga pendidik keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan maternitas
untuk menambah pengetahuan peserta didik tentang efektifitas pemberian ASI
eksklusif pada pasien post section caesaria di hari-hari pertama ibu menyusui
dengan metode berbaring (Side Lying Position).

6

1.4.1.4 Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi dan
sebagai bahan acuan bagi penelitian berikutnya agar lebih meningkatkan
pemberian ASI pada pasien post section caesaria di hari pertama ibu menyusui
dengan metode berbaring (Side Lying Position).

1.4.2 Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi rumah sakit, bidan
praktek swasta, klinik bersalin dan khususnya RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
dalam menerapkan efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section
caesaria di hari pertama ibu menyusui dengan metode berbaring (Side Lying
Position).

1.5 Definisi konsep
ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan
komponen imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan (Nelson, 2000). ASI
dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi neonatus dan infant. ASI selalu mudah
tersedia pada suhu yang sesuai diinginkan bayi dan tidak memerlukan banyak
waktu untuk persiapannya. Substansi ASI segar dan bebas dari kontaminasi
bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi peluang gangguan pencernaan.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI yang di mulai sejak umur 0-6 bulan,
bayi yang diberikan ASI setidaknya sampai 6 bulan memiliki penurunan resiko
terhadap berbagai penyakitakut maupun kronis.
Sectio caecarea di definisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi dinding
abdomen (insisi trans abdomen) untuk mengeluarkan bayi melalui perut, biasanya
dengan insisi tranversal pada segmen bagian bawah dan dinding uterus
(histerektomi) (Cunningham. 2006). Operasi Caesar adalah suatu operasi yang
bertujuan untuk membuka uterus, operasi ini biasanya dilakukan saat ibu dan
janin berada dalam resiko tinggi untuk melakukan persalinan normal (McFerran.
2004)

7

Metode laktasi atau posisi menyusui merupakan suatu cara yang di pakai
ibu-ibu untuk menyusui bayinya yang di rasa itu cocok, entah itu menggunakan
posisi dekapan, football hold, ataupun berbaring.
Posisi Berbaring (Side Lying Position) adalah posisi yang di sarankan jika
ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin
satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama ibu menyusui.
Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono,
2008;h.35).

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TEKNIK IMAJINASI TERBIMBING (GUIDED IMAGERY) DALAM UPAYA PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CESARIA DI RUANG BRAWIJAYA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

0 16 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI CEPHALOPELVIC Asuhan Keperawatan Pada Ny. A Dengan Post Sectio Caesaria Atas Indikasi Cephalopelvic Disproportion (CPD) Di Ruang Mawar RSUD Surakarta.

0 12 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S POST SECTIO CAESARIA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S POST SECTIO CAESARIA DENGAN INDIKASI KALA II LAMA DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA INDIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA INDIKASI PRE EKLAMSIA DI RUANG MAWAR 1 RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. WDENGAN POST SECTIO CAESARIA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI Asuhan keperawatan pada Ny.W dengan Post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Anggrek RSUD Sukoharjo.

0 1 8

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Sectio Caesaria Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 16

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Post Sectio Caesaria Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 15

EFEKTIFITAS PEMBERIAN GUIDE IMAGERY TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI POST SECTIO CAESARIA Efektifitas Pemberian Guide Imagery Terhadap Perubahan Skala Nyeri Post Sectio Caesaria Di RSUD Dr. Moewardi.

0 1 15

PENDAHULUAN Efektifitas Pemberian Guide Imagery Terhadap Perubahan Skala Nyeri Post Sectio Caesaria Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 7

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMBERIAN ASI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RUANG GLADIOL RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Teknik Relaksasi terhadap Kemampuan Pemberian ASI pada Pasien Post Sectio Caesarea di

1 2 19