HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN DAN YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN DI DUSUN BABATAN DESA SUMBERDADI KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di
negara-negara berkembang. Selain itu dapat menyebabkan suatu dehidrasi
dimana, hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit, terutama natrium dan kalium
dan sering disertai dengan asidosis metabolik (Soegianto Soegeng, 2003). Diare
juga merupakan penyebab pentingnya kekurangan gizi, ini disebabkan karena
adanya anoreksia pada penderita diare sehingga ia makan lebih sedikit dari
biasanya dan kemampuan menyerap sari makanan pun juga berkurang. Padahal
kebutuhan sari makanan meningkat akibat dari adanya infeksi.(WHO, 2005).
Diare adalah salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Ada beberapa
faktor lingkungan yang dominan seperti, sarana air bersih dan tempat pembuangan
tinja. Jika faktor lingkungan tidak sehat, yaitu tidak memadaianya sarana air
bersih dan tempat pembuangan tinja yang tidak higieni, kemudian saling
berinteraksi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, maka penyebaran
kuman diare akan lebih mudah terjadi. Untuk itu perlu perhatian tentang
penanganan terhadap sarana penyediaan air bersih dan jamban keluarga.
(Notoatmodjo, 2003).
Menurut data susenas pada tahun 2004 lalu, persentase masyarakat yang

terkena penyakit diare mencapai 5,2% atau 11,53 juta orang dari 220 juta
penduduk Indonesia sehingga diperikirakan angka kesakitan diare di Indonesia
antara 150–430 perseribu penduduk pertahunnya. Angka kematian diare yang

1

2

didapat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2002, setiap
tahunnya terdapat 112.000 kematian akibat diare pada semua golongan umur atau
54 per 100.000 penduduk. Sedangkan pada balita, angka kematian mencapai
55.000 kasus (Direktorat Jendral PPM dan PIP, 2002).
Diantara provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2004, Propinsi Jawa Timur
memiliki persentase penderita diare cukup tinggi yaitu mencapai 1,58% dari 5,2%
penduduk Indonesia yang menderita diare. Sedangkan pada tahun 2006 persentase
penderita mengalami penurunan sebesar 0.07% dari tahun 2004 (BPS, 2005,
2007). Penurunan ini dinilai masih belum signifikan dibandingkan dengan upaya
pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan diare diantaranya adanya program
pembangunan sanitasi yang dilakukan Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Sanitasi.

Untuk kasus diare di Kabupaten Lamongan tahun 2008 sebanyak, 19.885
kasus atau sebesar 15,74% dengan jumlah penduduk sebanyak 1.263.524 jiwa.
Hasil laporan bulanan kegiatan puskesmas pada bulan Januari-Mei tahun 2011 di
15 desa yang ada di Lamongan, Angka kejadian diare yang banyak terjadi adalah
di Dusun Babatan Desa Sumberdadi, yaitu mencapai 33 penderita atau sebesar
10% dari 326 penduduk.(Dinkes, 2011)
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kebiasaan hidup bersih dan
sehat, dapat dilihat dari data puskesmas, profil Dusun Babatan Desa Sumberdadi
Kabupaten Lamongan, yang menyebutkan bahwa jumlah rumah tangga yang
dipantau berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 62%, angka tersebut masih di
bawah target yang harus dicapai yaitu 80%. Untuk cakupan penggunaan air bersih
dengan sumber air sumur pompa / sumur bor sebesar 70%, air kali sebesar < 30%.

3

Untuk cakupan kepemilikan jamban, sebesar 45 kepala keluarga memiliki jamban,
dan 85 yang tidak mempunyai jamban dari 130 kepala keluarga, serta pengelolaan
air limbah yang sudah memenuhi syarat sebesar 25%. Beberapa faktor di atas
dimungkinkan menjadi penyebab tingginya angka kejadian diare.
Berdasarkan data di atas, maka peneliti ingin meneliti tentang perbandingan

tingkat kejadian diare pada keluarga yang memiliki jamban dan yang tidak
memiliki jamban di Dusun Babatan Desa Sumberdadi Kabupaten Lamongan.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan dan perbandingan kejadian diare pada suatu keluarga,
yang memiliki jamban keluarga dan tidak memiliki jamban keluarga ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dan perbandingan kejadian diare pada keluarga yang
memiliki jamban dengan yang tidak memiliki jamban keluarga di Dusun Babatan
Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui kejadian diare yang memiliki jamban keluarga di Dusun
Babatan Desa Sumberdadi Kabupaten Lamongan.
2. Mengetahui kejadian diare yang tidak memiliki jamban keluarga di
Dusun Babatan Desa Sumberdadi Kabupaten Lamongan.
3. Mengetahui hubungan diare dengan kepemilikan jamban di Dusun
Babatan Desa Sumberdadi Kabupaten Lamongan
4. Mengetahui perbandingan kejadian diare dengan kepemilikan jamban di
Dusun Babatan Desa Sumberdadi Kabupaten Lamongan


4

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademis
1. Sebagai masukan untuk pencegahan diare.
2. Mengetahui hubungan dan perbandingan kejadian diare pada keluarga
yang memiliki jamban dengan yang tidak memiliki jamban keluarga di
Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
1.4.2 Masyarakat
1. Sebagai masukan bagi masyarakat, untuk memiliki jamban yang
memenuhi syarat.
2. Agar masyarakat desa, dapat memahami penyebab diare dan sanitasi
lingkungan yang baik.
1.4.3

Institusi Kesehatan
1. Polindes: Sebagai masukan untuk meningkatkan penyuluhan diare dan
sanitasi lingkungan yang baik.
2. Puskesmas: Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan tentang
penyebab timbulnya diare, sehingga dapat melakukan

pembinaan terhadap masyarakat luas.

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA
KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN DAN YANG TIDAK
MEMILIKI JAMBAN DI DUSUN BABATAN DESA SUMBERDADI
KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

OLEH:
RENI RIFANTI
08020073

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA
KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN DAN YANG TIDAK
MEMILIKI JAMBAN DI DUSUN BABATAN DESA SUMBERDADI

KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
RENI RIFANTI
08020073

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Pembimbing I

dr.Djaka Handaja, MPH

Pembimbing II

dr. Indah Serinurani Effendi

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati,M.Kes


ii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Reni Rifanti ini telah diuji dan dipertahankan di depan
Tim Penguji pada tanggal 13 Januari 2012

Tim Penguji

dr.Djaka Handaja, MPH

, Ketua

dr. Indah Serinurani Effendi

, Anggota

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes


, Anggota

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kurnianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan

pada

junjungan

Rasulullah

Muhammad

SAW


yang

telah

membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang teran benderang
yakni agama Islam.
Usulan penelitian dengan judul “HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN
KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN DAN
YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN DI DUSUN BABATAN DESA
SUMBERDADI KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN” ini
dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program sarjana Fakultas Kedokteran.
Dalam menyelesaikan usulan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh kerena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapakan terimakasih kepada:
1. Ayahanda tercinta Ahmat Rifain,SE, Ibunda N.Nurhidayati, Adik-adikku
tersayang Nia P.Rifanti,dan Mayora Rifanti yang telah memberiku semua
hal yang ku butuhkan selama ini, baik materi maupun dukungan kasih
sayang dan do’a atas setiap langkah ku yang takkan pernah ternilai

harganya.
2. Orangtua keduaku, yaitu Bapak Drs.H.Soeprajitno dan Ibu Dra.Hj.Rini
Astuti yang banyak membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.

iv

3. Nirwan Zulio.R. yang memberikan semangat serta bantuan berupa
pikiran, tenaga, waktu, dan kasih sayang yang tak terhingga.
4. Dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. dr.Djaka Handaja, MPH, selaku pembimbing I, yang telah memberikan
bimbingan, ilmu dan waktunya dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
6. dr. Indah Serinurani Effendi, selaku pembimbing II, yang telah
memberikan solusi, dukungan, dan saran dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
7. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku penguji yang telah
memberikan

saran,

kritik,

bimbingan

serta

penilaiannya

dalam

penyusunan karya tulis akhir ini.
8. Seluruh sahabat serta semua teman-teman FK’08.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kesadaran hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnyadan mengharapkan saran dan kritik
yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.

Malang,

Januari 2012

Penyusun

v

ABSTRAK
Rifanti, Reni, 2011. Hubungan dan Perbandingan Kejadian Diare Pada Keluarga
Yang Memiliki Jamban Dan Yang Tidak Memiliki Jamban Di Dusun Babatan
Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan, Karya Tulis Akhir,
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I)
Djaka Handaja, (II) Indah Serinurani Effendi.
Latar belakang: Diare merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan
morbiditas di negara-negara berkembang. Diare ini adalah penyakit yang dominan
disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti sarana air bersih dan tempat
pembuangan tinja. Jika faktor tersebut kurang memadai maka penyebaran kuman
diare akan lebih mudah.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dan perbandingan kejadian diare pada
keluarga yang memiliki jamban dan yang tidak memiliki jamban di Dusun
Babatan Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
Metode: Menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan studi
cross sectional. Populasi terdiri dari seluruh masyarakat di Dusun Babatan yang
berjumlah 130 KK. Sampel Peneliti terdiri dari 35 KK yang memiliki jamban dan
95 KK yang tidak memiliki jamban. Pengambilan sampel dengan teknik total
sampling melalui penyebaran kuisioner. Pengolahan data dan analisa data
menggunakan program SPSS, kemudian dihitung rasio prevalensi dan untuk
menentukan adanya hubungan antara variabel maka dilakukan uji hipotesis chisquare
Hasil penelitian dan diskusi: Dari hasil analisa kuisioner didapatkan KK yang
tidak memiliki jamban kejadian diarenya sebesar (10,0%), sedangakn KK yang
memiliki jamban kejadian diarenya sebesar (1,5%). Kemudian dari hitungan rasio
prevalensi didapatkan RP sebesar 2,394, atau RP >1 yang artinya subjek yang
tidak memiliki jamban mempunyai faktor resiko untuk mengalami diare sebesar
2,394. Untuk memperkuat hipotesa tersebut dilakukan uji Chi-Square yang
hasilnya adalah adanya hubungan yang signifikan antara kepemilikan jamban
dengan kejadian diare, dimana nilai χ2hitung lebih besar daripada χ2tabel (5,633 >
3,841).
Kesimpulan: Adanya hubungan antara kejadian diare pada keluarga yang
memiliki jamban dengan yang tidak memiliki jamban di Dusun Babatan Desa
Sumberdadi Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan, dengan angka
perbandingannya sebesar 1:6.
Kata kunci: Diare, faktor lingkungan, kepemilikan jamban.

vi

ABSTRACT
Rifanti, Reni, 2011. Relations and Comparative incidence of Diarrhea In Families
That Have Latrines And Which Do Not Have Latrines At Babatan Hamlet
Sumberdadi Village Mantup Lamongan District, Final Assignment, Faculty of
Medical Science, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) Djaka
Handaja, (II) Indah Serinurani Effendi.
Background: Diarrhea is one of the major causes of mortality and morbidity in
the developing countries. Diarrhea is a dominant disease caused by environmental
factors, such as clean water and excreta disposal sites. If that factor is inadequate
then the spread of germs of diarrhea will be easier.
Objective: To determine the relationships and comparisons incidence of diarrhea
in a family that has a latrines and that do not have latrines at Babatan hamlet
Sumberdadi Village Mantup Lamongan District.
Methods: Using the method of analytic observational study with cross sectional
approach. The population consisted of all people in the hamlet Swipe numbering
130 families. Researchers sample consisted of 35 households have latrines and 95
households have no latrines. Sampling with a total sampling technique through
deployment questionnaire. Data processing and data analysis using SPSS, and
then calculated the ratio of the prevalence and to determine the relationship
between the variables then performed chi-square test of the hypothesis
Results and discussion: From the analysis of questionnaires obtained families
who do not have latrines incidence of diarrhea (10.0% ), while households have
latrines incidence of diarrhea (1.5%). Then the count ratio of the prevalence of RP
obtained by 2.394, or RP> 1 which means that subjects who do not have latrines
have risk factors for experiencing diarrhea at 2.394. To strengthen the hypothesis
was conducted Chi-Square test that the result is a significant relationship between
latrine ownership with the incidence of diarrhea, where the value is greater than
χ2tabel χ2hitung (5.633> 3.841).
Conclusion: The relationship between the incidence of diarrhea in a family that
has a latrines with no latrines in the Babatan hamlet Sumberdadi Village District
Mantup Lamongan, with a comparison figure of 1:6.
Key words: Diarrhea, environmental factors, latrine ownership.

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Akademis ............................................................................... 4
1.4.2 Masyarakat ............................................................................. 4
1.4.3 Institusi kesehatan .................................................................. 4

viii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5
2.1 Diare ................................................................................................ 5
2.1.1 Pengertian diare ...................................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi diare ..................................................................... 5
2.1.2.1 Klasifikasi diare berdasarkan waktu .......................... 5
2.1.2.2 Klasifikasi diare berdasarkan mekanisme .................. 6
2.1.3 Etiologi diare .......................................................................... 11
2.1.3.1 Faktor infeksi.............................................................. 11
2.1.3.2 Faktor malabsorbsi ..................................................... 11
2.1.3.3 Faktor psikologi.......................................................... 11
2.1.3.4 Faktor keracunan ........................................................ 12
2.1.3.5 Bagan penyebab diare ................................................ 12
2.1.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian diare .............. 14
2.1.5 Gejala klinis ........................................................................... 15
2.1.6 Patofisiologi ........................................................................... 18
2.1.7 Pemeriksaan fisik ................................................................... 19
2.1.8 Pemeriksaan laboratorium...................................................... 19
2.1.9 Penatalaksanaan ..................................................................... 22
2.1.9.1 Prinsip penatalaksanaan diare ....................................... 22
2.1.10 Komplikasi ........................................................................... 23
2.1.11 Hubungan jamban dengan diare ........................................... 25
2.1.12 Pencegahan diare .................................................................. 25
2.2 Lingkungan ...................................................................................... 29
2.2.1. Kesehatan lingkungan ............................................................ 30

ix

2.2.2. Pembuangan kotoran manusia................................................ 30
2.2.3 Pengolahan pembuangan kotoran manusia ............................ 31
2.2.4 Pengertian jamban keluarga ................................................... 32
2.2.5 Manfaat jamban keluarga ....................................................... 32
2.2.6 Teknologi pembuangan kotoran manusia secara
sederhana ................................................................................ 32
2.2.7 Jarak antara pembuangan tinja (Septic tank) dengan
sumber air ............................................................................... 33
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ........................................ 35
3.1 Kerangka Konsep.............................................................................. 35
3.2 Hipotesis .......................................................................................... 36
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................................................... 37
4.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 37
4.2 Lokasi dan Waktu ........................................................................... 37
4.3 Populasi dan Sampel........................................................................ 37
4.3.1 Besar sampel .......................................................................... 37
4.3.2 Populasi .................................................................................. 37
4.3.3 Sampel .................................................................................... 37
4.3.4 Teknik pengambilan sampel .................................................. 38
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian .............................................. 38
4.3.5.1 Kriteria inklusi ............................................................. 38
4.3.5.2 Kriteria eksklusi ........................................................... 38
4.3.6 Variabel Penelitian ................................................................. 38
4.3.6.1 Variabel bebas .............................................................. 38

x

4.3.6.2 Variabel tergantung ...................................................... 39
4.3.6.3 Definisi operasional ...................................................... 39
4.4 Instrumen Penelitian ....................................................................... 39
4.4.1 Teknik pengumpulan data ...................................................... 39
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas........................................................... 40
4.6 Analisis Data .................................................................................. 41
4.7 Alur Penelitian ................................................................................. 42
BAB 5 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 43
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 43
5.1.1 Gambar Umum Tempat Penelitian ......................................... 43
5.1.2 Rasio Prevalensi .................................................................... 46
5.1.3 Uji Chi Square ....................................................................... 47
5.1.4 Uji Validitas ............................................................................ 48
5.1.5 Uji Reliabilitas ........................................................................ 48
BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................. 50
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 55
7.1 Kesimpulan ...................................................................................... 55
7.2 Saran ................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57
LAMPIRAN .................................................................................................... 61

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Diare Berdasarkan Mekanisme ..................................... 10
Tabel 2.2 Penilaian Klinis Beratnya Dehidrasi................................................ 16
Tabel 2.3 Jumlah Cairan yang Harus Diberi Sesuai Umur Menurut
WHO 2005....................................................................................... 22
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan umur .......................................... 43
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ................................... 44
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 44
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Jamban ................. 45
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Diare .......................... 45
Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Kepemilikan Jamban dengan Kejadian
Diare ................................................................................................ 46
Tabel 5.7 Pengujian Chi Square ...................................................................... 47
Tabel 5.8 Uji Validitas Instrumen ................................................................... 49
Tabel 5.9 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas .............................................. 49

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penyebab Diare………………………………………………….13
Gambar 2.2 Mata Rantai Penularan Penyakit ................................................. 24
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 35

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan .......................................................................... 60
Lampiran 2 Kuisioner ...................................................................................... 61
Lampiran 3 Hasil Data Statistika ..................................................................... 63
Lampiran 4 Data Mentah ................................................................................. 68
Lampiran 5 Kartu Konsultasi ........................................................................... 81

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ASI

: Air Susu Ibu

BPS

: Badan Pusat Statistik

CBC

: Complete Blood Count

CO2

: Karbondioksida

DEPKES

:Departemen Kesehatan

DINKES

:Dinas Kesehatan

E-COLI

:Eschericia Coli

ETEC

: Enterotoxigenic Eschericia Coli

IBS

: Irritable Bowel Syndrome

KLB

: Kejadian Luar Biasa

NaCl

:Natrium Chlorida

LED

: Laju Endap Darah

OMA

: Otitis Media Akut

pH

: Power of Hydrogen

SKRT

: Survey Kesehatan Rumah Tangga

SPSS

: Statistical Package for the Social Sciences

SUSENAS

: Survey Sosial Ekonomi Nasional

WHO

: World Health Organization

xv

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, 2007. Diare: Gejala, Diagnosa, dan Pengobatan. Jakarta: EGC. Hal
20-56.
Andrianto, 2000. Pencegahan dan Penatalaksanaan Diare, EGC, Jakarta.
Anies, 2005. Mewaspadai penyakit lingkungan. Jakarta: Elex media komputindo.
Arifin, Munif, 2008. Functional Sanitari with the Education of Environmental
Health, Fakultas Kesehtan Masyarakat Airlangga University, Surabaya.
Arikunto, 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Broyles Jhon, 2002. Diarrhea: Diagnosis, Treatment, Prevention and control,
Geneva.
Cecil, 2001. Essentials of Medicine. Independence Square West Philadelphia
Pensylvania 1910 W. B. Saunders Company.
Daldiyono, 2003. Gastroenterologi-Hepatologi. Infomedika Jakarta. Hal 14-41
Departemen Kesehatan RI, 2008. Lingkungan Sehat, Jakarta. Http://www.depkesdki.go.id diakses 24 Januari 2011.
Depkes RI, 2000. Buku Ajar Diare, Pegangan Bagi Mahasiswa. Direktorat
Jenderal PPM & PL. Jakarta. Hal 37-39.
Depkes RI, 2000. Pencegahan dan Pemberantasan Diare di Indonesia. Direktorat
Jenderal PPM & PL. Jakarta.
http://www.dinkes.nad.go.id/dinkes/uploadfiles/data2006/artikel_dinkes/ap
akah_diare_itu.pdf diakses 12 Februari 2011.
Depkes RI, 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta
http://www.depkes.go.id/downloads/diare.pdf diakses 12 Februari 2011.
Dinkes Lamongan, 2008. Profil Kabuputen Lamongan Menuju Kota Sehat 2011.
http://www.dinkes.nad.go.id/dinkes/uploadfiles/data2008/artikel_dinkes/pr
ofil_lamongan.pdf diakses 21 Januari 2011.
Effendy, 2010. Manajemen Sanitasi Lingkungan. Airlangga University Press,
Surabaya. Hal 1-28.

xvi

Harimawan, 2010. Hubungan Kondisi Lingkungan dan Perilaku Masyarakat
dengan Kejadian diare di Surabaya, Jurnal Kesehatan Lingkungan.
http://helpingpeopleideas.com/publichealth/jamban-sehat/,
diakses 20 Januari 2011.
Hassan R, Napitu, 2006. Ilmu Kesehtan Anak, FK UI, Jakarta.
Hery Garna, et, al, 2005. Diare Akut Dalam: Pedoman Diagnosis Dan Terapi
Olmu Kesehatan Anak Edisi Ke-3. Bandung: Bagian /SMF Ilmu Kesehatan
Anak FK Universitas Padjajaran/ RSUP Hasan Sadikin Bandung. Hal.
271-278
M.K. Bhan, et, al, 2005. The Treatment of Diarrhoea A manual for physicians and
other senior health workers.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2005/9241593180.pdf
diakses 25September 2010.
Nasri, Ahmad, 2007. Pencegahan diare. Jakarta.
Http://Indoesiannursing.com/2010/05/25/lingkungan/ diakses 15 Februari
2010.
Nelson, 2003. Penilaian Gejala Klinis Diare menurut Tingkat Dehidrasi, Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FK UI, Jakarta.
Ngastiyah, 2000. Psikologi Perkembangan, Suatu Gejala Diare, Jakarta: Erlangga.
Noerolandra, 1999. Lingkungan Hidup. Binarupa Aksara. Jakarta.
Notoatmodjo S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Notoatmodjo S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasa. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta. Hal 114-131.
Purnomo Wisnu, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Masyarakat Psca Sarjana
UNAIR, Surabaya.
Rahadi E B. 2005. Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian Diare di Desa
Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Tahun 2005. (KTI) UMS.
http://etd.library.ums.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptumsg
dl-sl-2007-ekobagusra-9071, diakses: 18 Juni 2010.
Ramaiah, 2010. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Kejadian Diare di
Indonesia. Departemen Kesehatan RI dan
Direktorat Jenderal
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

xvii

http://www.rajawana.com/ artikel/ kesehatan/ 441- upaya -pencegahandiare.html, diakses tanggal 8 Januari 2011.
Ratgono, 2006. Penderita Diare di Jatim. Http//www.Harinsurya.com diakses 27
Januari 2011.
Sarwono, 2000. Pathology of Diseases, EGC, Jakarta.
Slamet SJ, 1994. Kesehatan lingkungan. Yogyakarta: Gadjah mada university
press.
Simadibrata, 2007. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta.
Soegianto, Soegeng, 2003. Gejala dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian Diare di Kabupaten Bantul. Jurnal Epidemiologi Indonesia.
Jakarta. Hal: 668
Spiro Hooward M et, al, 1995. Chronic Diarrhea. Clinical Gastroenterology .4th
Ed, Mc Graw-Hill,Inc, 169.
Suharyono, Boediarso, A. 2008. Gastroenterologi Anak Praktis, Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Sujono Hadi, 2000. Gastroenterologi, Bandung: 42-55.
Sunoto, 2008. Buku Ajar Diare, Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Suyono, 2005. Ilmu Kesehatan Anak, FK UI. Jakarta.
Trisnanta, 1999. Peran Faktor Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Diare di
Kota Mataram. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga,
Surabaya.
Wibowo T, Soenarto S & Pramono D. 2004. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare
Berdarah pada Balita di Kabupaten Sleman. Berita Kedokteran
Masyarakat. Vol. 20. No.1. Maret 2004: 41-48.
World

Health Organization, 2005. Panduan
Pengendalian Diare. Jakarta: EGC.

Lengkap Pencegahan dan

World Health Organization, 2005. Prevention and Control of Diarrhea:
Comprihensive Guildellnes. New Delhi.
Zubir, Juffrie M, Wibowo T. 2006. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut
pada Anak 0-35 Bulan (BATITA) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan.
Vol 19. No 3. Juli 2006. ISSN 1411-6197 : 319-332.

xviii

Dokumen yang terkait

Hubungan Penggunaan Jamban Keluarga Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Desa Pantai Cermin Kanan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Deli Serdang

1 38 59

Peningkatan Cakupan Kepemilikan Jamban Setelah Pemberian Stimulan Jamban Di Desa Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Bengkulu Selatan

2 70 97

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare dan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2011

1 32 98

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Ke

0 4 12

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Ke

0 3 12

PENDAHULUAN Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Keluarga.

0 1 4

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

View of HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN JAMBAN DAN PEMANFAATAN AIR DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE DI DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

0 0 9