PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Ke

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK
MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA
DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM
MEMILIKI JAMBAN KELUARGA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

Januariska Dwi Yanottama Anggitasari
J500110039

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

 

 

 

 

ABSTRAK
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK
MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA
DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM
MEMILIKI JAMBAN KELUARGA
Januariska Dwi Yanottama Anggitasari, Bambang Soebagyo, Yusuf Alam
Romadhon
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Latar Belakang: Diare masih merupakan penyebab utama kesakitan dan
kematian pada balita. Rendahnya angka kepemilikan jamban keluarga yang
memenuhi syarat sehat adalah salah satu risiko penyebab diare.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian
diare balita pada kelompok masyarakat yang sudah memiliki jamban keluarga
dengan kelompok masyarakat yang belum memiliki jamban keluarga.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan
metode cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.
Besar sampel adalah 60 responden. Data Kepemilikan jamban dan kejadian diare
diperoleh dari kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square.

Hasil: Proporsi balita yang mengalami diare pada kelompok masyarakat yang
sudah memiliki jamban yaitu 10 balita dan pada kelompok masyarakat belum
memiliki jamban yaitu 18 balita. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square
diperoleh nilai X2 = 4,286 dan nilai p=0,038 (p3,5 tahun sebanyak 10 balita.

Tabel 2. Frekuensi balita berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
Total

Balita
n
26
34
60

%
43,3
56,7

100

Pada Tabel 2, ditunjukkan bahwa balita yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 26 balita dan balita yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 34
balita.

Tabel 3. Frekuensi balita berdasarkan kepemilikan jamban
Balita

Kepemilikan jamban

n
30
30
60

Ya
Tidak
Total


%
50
50
100

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa balita yang berada dalam
keluarga yang memiliki jamban dan keluarga yang belum memiliki jamban
masing-masing sebanyak 30 balita. Presentase masing-masing berdasarkan
kepemilikan jamban adalah 50%.

Tabel 4. Frekuensi balita berdasarkan kejadian diare
Balita

Kejadian diare

N
28
32
60


1. Diare
2. Tidak diare
Total

%
46,7
53,3
100

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa kejadian diare pada balita, yaitu
dari 60 balita sebanyak 28 balita mengalami diare dan 32 balita tidak mengalami
diare.

Analisis Statistik
Tabel 5. Hasil Uji Chi-Square
Kejadian diare
Diare
Tidak diare
n
%

n
%
Kepemilikan
jamban

Total

Memiliki

10

35,7

20

62,5

Tidak
memiliki


18

64,3

12

37,5

28

100,0

32

100,0

X2

p


4,286

0,038

Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden yang
memiliki jamban ada 10 balita yang terkena diare dan 20 balita yang tidak terkena
diare, sedangkan dari 30 orang responden yang tidak memiliki jamban ada 18
balita yang terkena diare dan 12 balita yang tidak terkena diare. Hasil pengujian
dengan Chi-Square menunjukkan nilai X2 = 4,286 dan nilai p = 0,038. Nilai p
tersebut adalah lebih kecil dari 0,05 (p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA YANG MEMILIKI JAMBAN DAN YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN DI DUSUN BABATAN DESA SUMBERDADI KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

2 25 23

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER ANTARA WANITA YANG SUDAH MENIKAH DENGAN WANITA YANG BELUM MENIKAH

0 4 44

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Ke

0 3 12

PENDAHULUAN Perbedaan Angka Kejadian Diare Balita Pada Kelompok Masyarakat Yang Sudah Memiliki Jamban Keluarga Dengan Kelompok Masyarakat Yang Belum Memiliki Jamban Keluarga.

0 1 4

PERBEDAAN KARAKTERISTIK KELUARGA YANG MEMILIKI BALITA Perbedaan Karakteristik Keluarga Yang Memiliki Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA

0 0 12

Lampiran A Subyek I (manula yang sudah tidak memiliki keluarga)

0 4 92