7
dengan kekuatan dasar 0,0002 dynecm2 yaitu kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal Suma’mur P. K,
1996:57. Frekuensi bunyi yang dapat didengar telinga manusia terletak antara 16
hingga 20.000 Hz. Frekuensi bicara terdapat pada rentang 250-4000 Hz. Bunyi frekuensi tinggi adalah yang paling berbahaya Joko Suyono, 1995: 169.
Bunyi dapat dibedakan dalam 3 rentang frekuensi sebagai berikut: 1.
Infra sonic, bila suara dengan gelombang antara 0- 16 Hz. Infra sonic tidak dapat didengar oleh telinga manusia dan biasanya ditimbulkan oleh getaran
tanah dan bangunan. Frekuensi 16 Hz akan mengakibatkan perasaan kurang nyaman, lesu dan kadang-kadang perubahan penglihatan.
2. Sonic, bila gelombang suara antara 16-20.000 Hz, merupakan frekuensi yang
dapat ditangkap oleh telinga manusia. 3.
Ultra sonic, bila gelombang 20.000 Hz. Frekuensi di atas 20.000 Hz sering digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk penghancuran batu ginjal,
pembedahan katarak karena dengan frekuensi yang tinggi bunyi mempunyai daya tembus jaringan cukup besar, sedangkan suara dengan frekuensi sebesar
ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia.
2. 1. 2 Kebisingan dan Jenisnya
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap
kenyamanan dan kesehatan manusia. Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini
8
mengganggu keseimbangan molekul-molekul udara disekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar Dwi P. Sasongko, 2000:1.
Dari sudut pandang lingkungan, kebisingan adalah masuk atau dimasukkannya energi suara ke dalam lingkungan hidup sedemikian rupa
sehingga mengganggu peruntukannya. Dari sudut pandang lingkungan maka kebisingan lingkungan termasuk dalam kategori pencemaran karena dapat
menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia Dwi P. Sasongko, 2000:53.
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan meliputi: 1.
Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas steady state, wide band noise,
misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar dll. 2.
Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi sempit steady state, narrow band noise,
misalnya gergaji sirkuler, katup gas dll. 3.
Kebisingan terputus-putus intermittent, misalnya lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.
4. Kebisingan impulsive impact or impulsive noise, seperti pukulan tukul,
tembakan bedil, atau meriam, ledakan. 5.
Kebisingan impulsive berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan Suma’mur P. K, 1996:58.
Sumber kebisingan dibedakan bentuknya atas dua jenis sumber, yaitu: 1.
Sumber titik berasal dari sumber diam yang penyebaran kebisingannya dalam bentuk bola-bola konsentris dengan sumber kebisingan sebagai
pusatnya dan menyebar di udara dengan kecepatan sekitar 360 mdetik.
9
2. Sumber garis berasal dari sumber bergerak dan penyebaran kebisingannya
dalam bentuk silinder-silinder konsentris dengan sumber kebisingan sebagai sumbunya dan menyebar di udara dengan kecepatan sekitar 360 mdetik,
sumber kebisingan ini umumnya berasal dari kegiatan transportasi Dwi P. Sasongko, 2000:23.
2. 1. 3 Fisiologi Telinga dan Mekanisme Pendengaran