Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya Dengan Pelaksanaan Otonomi...

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MEDAN DALAM
PENGELOLAHAN PERPARKIRAN KAITANNYA DENGAN
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999

TESIS

Oleh :

ASLAN HARAHAP
992105021

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2003
Aslan Harahap : Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya….,2003
USU Repository © 2007

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MEDAN DALAM PENGELOLAAN
PERPARKIRAN KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999.
INTISARI
Aslan Harahap 1
Prof. Muhammad Abduh, S.H2
Prof. Rehngena Purba, S.H.M.S.3
Prof. Chainur Arrasyid, S.H.4
Salah satu masalah yang banyak menyentuh kehidupan masyarakat dalam
pergaulan lalu lintas sehari-hari adalah masalah pengelolaan perparkiran, pengelolaan
perparkiran sebelum era reformasi merupakan salah satu obyek retribusi bagi pemerintah
kota Medan namun dalam perkembangannya, aturan perparkiran tersebut sudah tidak sesuai
lagi dengan iklim otonomi daerah sehingga perlu dicarikan solusinya lewat
kebijakan publik, yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan
ash daerah kota Medan. Namun pengelolaan perparkiran sebagai penyumbang pendapatan
asli daerah, t e r n y a t a d a l a m p r a k t e k n y a t i m b u l k e c u r i g a a n m a s y a r a k a t b a h w a
u a n g pengelolaan perparkiran tidak banyak yang masuk ke kas pemerintah kota
Medan. Hal ini terbukti bahwa pemasukan ke kas pemerintah kota Medan relatif kecil
dengan perincian tahun 2001 hanya disetorkan lebih dari Rp. 6 milyar dan tahun 2002
ditargetkan akan dapat menyumbangkan sekitar Rp. 8,4 milyar. Selain persoalan
pendapatan ash daerah dan pelayanan perparkiran sebagai s a l a h s a t u a s p e k p u b l i k ,
p e m e r i n t a h k o t a j u g a m e l a k u k a m p e r u b a h a n paradigma pengelolaan perparkiran

lewat pranata hukum yang semula hanya merupakan obyek retribusi kemudian bergeser
menjadi obyek retribusi dan obyek pajak.
Penelitian tesis ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan
pendekatan yuridis normatif dan sosiologis untuk membahas permasalahannya. Lokasi
penelitan adalah kota Medan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi
kepustakaan sebagai data sekunder dan juga dengan melakukan studi lapangan untuk
mendapatkan data primer. Data primer dikumpulkan dengan metode wawancara yang
menggunakan suatu pedoman wawancara (interview guide). Responden ditentukan
secara purposive sampling sebanyak 50 orang dari lokasi penelitian, empat buah
plaza dan di pinggiran jalan sedangkan informan key adalah:
-

Badan Pengelola Perparkiran
Pihak Plaza
Petugas Parkir

1.
2.
3.
4.


Fakultas Hukum Universitas Islam Yogyakarta
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Fakultas Hukum Unversitas Sumatera Utara
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Aslan Harahap : Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya….,2003
USU Repository © 2007

Selain itu, dilakukan wawancara terhadap sejumlah informan yang dianggap mengetahui
dan berwenang dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah kota Medan dalam
pengelolaan perparkiran, guna melengkapi data-data yang telah diperoleh melalui responden.
Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan antara lain temuafiadalam kebijakan
pengelolaan perparkiran setelah otonomi daerah dalam era reformasi saat ini mengalami
perubahan yaitu pada muianya pengelolaan perparkiran h any a bersifat retribu si
kemudian berubah menjad i retribusi dan pajak.
Perubahan ini dilakukan dengan peraturan daerah dan diikuti dengan surat keputusan Walikota
Medan. Pelaksanan kebijakan pemerintah kota Medan dalam pengelolaan perparkiran
kaitannya dengan pendapatan daerah adalah bahwa pengelolaan perparkiran merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem otonomi daerah dan memiliki arti
strategis dalam meningkatkan pendapatan daerah. Realisasi penerimaan retribusi parkir dapat
dikatakan telah mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah kota Medan. Namun dalam dua
tahun terakhir ini tidak berhasil memenuhi target karena terdapat hambatan baik dad aspek
internal pengelolaan perparkiran maupun dari aspek eksternal. Aspek h u k u m p u b l i k
pengelolan perparkiran merupakan campur tangan pemerin ah daerah untuk
m e n g a t u r k e p e n t i n g a n u m u m d e n g a n c a r a memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Secara hukum administrasi campur tangan pemerintah daerah tersebut tidak
menyalahi peraturan. Aspek hukum p r i v a t d a l a m p e n g e l o l a a n p e r p a r k i r a n
a d a l a h p a r a p i h a k y a n g menyelenggarakan parkir dengan pihak konsumen parkir
menyatakan hubungan kontraktual yang tunduk pada hukum perjanjian yang diatur dalam KUH
Perdata. Sebenarnya secara normatif, perjanjian kertas parkir yang dibuat secara sepihak oleh
pengelola perparkiran tidak sah di mata hukum perjanjian karena tidak melibatkan pihak
konsumen dalam proses pembuatan perjanjiannya atau telah melanggar asas kebebasan
berkontrak. Dengan demikian sistem pengelolaan perparkiran seharusnya dikelola secara
profesional dengan melibatkan orangorang yang memiliki pengalaman dan ilmu tentang
perparkiran. Kesempatan kepada para preman untuk mengutip uang parkir dan
melakukan penegakan hukum yang konsisten dan berkelanjutan demi tertibnya
perparkiran dan lalu lintas jalan raya. Dalam hal ini perlu dipikirkan bahwa pengelolaan
perparkiran bukan monopoli pemerintah tetapi memberikan kesempatan kepada pihak lain

yang mampu menerapkan sistem perparkiran yang berwawasan limgkungan perkotaan.
Di samping itu juga perlu dipikirkan mekanisme pemasukan dana perparkiran ke kas daerah
yang dapat memberikan kontribusi maksimal dengan melibatkan unsur perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat, sehingga pertanggungjawabannya dapat dilakukan secara transparan dan
akuntabilitas.
Kata Kunci:

-

Kebijakan Pemerintah Kota Medan
Pengolahan Perpakiran
Otonomi Daerah

Aslan Harahap : Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya….,2003
USU Repository © 2007

POLICY OF MEDAN CITY GOVERNMENT IN PARKING AFFAIRS IN
RELATIONSHIP TO REGIONAL AUTONOMY BASED ON
REGULATION NO. 22 OF 1999
ABSTRACT

Aslan Harahap 1
Prof. Muhammad Abduh, S.H2
Prof. Rehngena Purba, S.H.M.S.3
Prof. Chainur Arrasyid, S.H.4
One of issue in the daily traffic activities of the society is parking affairs where
as a retribution object for Medan city government its regulations issued before
reformation era is not suitable to the regional autonomy climate. Therefore, it is very
necessary to find out its solution by a public policy to increase the original income Medan city.
Practically, there is a society distrust treasury indicated by the lower of treasury income in 2001
about Rp. 6 billion and in 2002 would be targeted about Tp. 8,4 billion. In addition to the original
income and parking service as one as public aspect, the city government make any paradigma
revision in parking management through law institutions from the retribution object to the
retribution and tax object.
This research is an analytic descriptive by normative juridics and sociology
approach. The location of research is Medan city. The data is collected by library researches
secondary data and field method based on interview guide. Respondents are sampled by purposive
sampling for 50 respondents from the research location, four plaza and road edge, while
informant key are :
-


Parking Management Agent
Plaza
Parking Operator

A l l i f i n f o r m a t i o n t h a t k n o w a n d h a s a u t h o r i t y in th e M e d a n c i t y government
policy in parking affairs are interviewed to complete the collected data from respondents.
The data is analyzed qualitatively.
Based on the results, there is a revision in marking affairs after the implementation of
regional autonomy in reformation era the retribution

1.
2.
3.
4.

Law Faculty of Islam University Yogyakarta
Law Faculty of North Sumatera University
Law Faculty of North Sumatera University
Law Faculty of North Sumatera University


Aslan Harahap : Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya….,2003
USU Repository © 2007

parking to be retribution and tax. This revision based on regional regulations and followed by the
decree of Mayor of Medan. In the implementation of Medan city government of parking
affairs as an original income for region, the parking affairs is an integral part of regional
autonomy system and has a strategically role in the increasing of regional income. Realization of
parking retribution h as ach ieved th e d etermin ed targ et by the p oor ma rking
management internal aspect or external aspect. Public law aspect of parking affairs is a regional
intervention to manage the public interest by the society service. Based on administrative law, the
intervention of local government is not breakdown the regulation. Private law aspect in
parking affairs is a contractual relationship between parking operator and consumer under the
contract law mentioned in Civil law. In fact, the agreement on parking ticket that made by the
parking operator in one side is not valid in contract freedom. So, the parking management
must be managed professionally by involvement of experts and science of parking. The opportunity
for the unemployed to collect the parking fee and the law enforcement consistently and
continuously for the good parking area and traffic. It must considered that parking management is
not a government monopoly but to provide the other party with opportunity to implement the urban
environment oriented parking system. In addition to consider the flow of parking money to local
treasury for the maximal contribution by the involvement of higher education, non government

organization for the transparant and accountability management.
Keywords :
- Medan City Government Policy
- Parking affairs
- Regional Autonomy

Aslan Harahap : Kebijakan Pemerintah Kota Medan Dalam Pengolahan Perpakiran Kaitannya….,2003
USU Repository © 2007