ANALISIS PERHITUNGAN TEORITIK STUDI PUSTAKA

Studi Eksperimental Sambungan SDS pada Baja Ringan Cold Formed Steel II-20 pada alat penghubung Wiryanto dan Suhari, 2009:3. Keruntuhan pada pelat terjadi karena alat penghubung mempunyai mutu yang lebih bagus daripada pelat yang digunakan sebagai sambungan, atau sebaliknya. Menurut ASNZS 4600:2005, model keruntuhan sambungan dengan alat penghubung berupa screw dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini: Gambar 2.6 Keruntuhan Tilting Sumber :Lutfi Verdy Firmansyah, 2014 Keruntuhan tilting Vb1 adalah mulainya kondisi keruntuhan pada bagian tumpuan pelat sehingga menyebabkan screw mengalami kemiringan akibat perlawanan dari screw itu sendiri dalam mekanisme geser selama menahan beban tarik yang diberikan. Perhitungan pada keruntuhan jenis ini memiliki syarat berupa perbandingan antara ketebalan pelat yang tidak kontak langsung dengan kepala SDS t2 dengan ketebalan pelat yang kontak langsung dengan kepala SDS t1. Karena benda uji menggunakan ketebalan yang sama, sehingga nilai keruntuhan tilting untuk t2t1 ≤ 1,0 pada sambungan untuk SDS tunggal dan beberapa SDS yang terletak satu baris searah tegak lurus dengan gaya tarik atau perletakan zig-zag, menurut ASNZS 4600:2005 Pasal 5.4.2.3 2 adalah :   2 3 2 1 fu df t 2 , 4 Vb     Keterangan : Vb 1 : nilai keruntuhan tilting N Gambar 2.7 Keruntuhan Hole Bearing Sumber :Lutfi Verdy Firmansyah, 2014 Studi Eksperimental Sambungan SDS pada Baja Ringan Cold Formed Steel II-21 Keruntuhan hole-bearing Vb 2 terjadi akibat perlawanan terus menerus dari screw selama menahan beban tarik yang diberikan, sehingga membuat pelat sambungan yang tidak kontak langsung dengan kepala screw menjadi berlubang karena tarikan dari drat screw. Syarat untuk perhitungannya sama dengan keruntuhan tilting Vb 1 , hanya saja perlu dihitung menurut ketebalan pelat apabila terjadi perbedaan ketebalan pelat sambungan. Nilai keruntuhan hole- bearing menurut ASNZS 4600:2005 Pasal 5.4.2.3 3 dan 4 dapat ditulis menjadi: fu df t C Vb 2     Keterangan : Vb 2 : nilai keruntuhan hole-bearing N C : faktor bearing lihat tabel 2.5 Tabel 2.6 Faktor Bearing C Sumber :ASNZS 4600:20052005:106 Gambar 2.8 Keruntuhan Pull-Over Sumber :Lutfi Verdy Firmansyah, 2014 Keruntuhan pull-over N ov adalah suatu kondisi keruntuhan sambungan dimana screw yang terangkat akibat drat masih tertahan dipelat dan secara teknis drat screw tersebut masih menahan beban tarik yang diberikan walaupun posisi pelat yang disambung tidak seperti posisi semula. Kondisi keruntuhan pull-over hanya berlaku untuk 0,5 mm t 1 1,5 mm. Rasio diameter SDS terhadap tebal pelat sambungan dft C dft 6 2,7 6 ≤ dft ≤ 13 3,3 - 0,1 dft dft 6 2,0 Studi Eksperimental Sambungan SDS pada Baja Ringan Cold Formed Steel II-22 Menurut ASNZS 4600:2005 Pasal 5.4.3.2 3, keruntuhan pull-over dapat dihitung dengan rumus : 1 1 ov fu dw t 5 , 1 N     Keterangan : N ov : nilai keruntuhan pull-over N dw : diameter washer mm Studi Eksperimental Sambungan SDS pada Baja Ringan Cold Formed Steel III-1

BAB III METODOLOGI

3.1 UMUM

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan-tahapan metode penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan sekrup tipe self drilling screw sebagai alat sambung pada konstruksi baja ringan cold formed steel. Berikut diagram alir flow chart urutan-urutan langkah yang diperlukan : Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Penentuan Variabel Penelitian Perencanaan Kegiatan Pengujian Perhitungan Teoritis Pengolahan Data Analisa Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Studi Eksperimental Sambungan SDS pada Baja Ringan Cold Formed Steel III-2

3.2 PENENTUAN VARIABEL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen atau penelitian uji laboratorium yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari jumlah dan jarak penggunaan screw self drilling screw pada sambungan baja ringan. Pengujian pada sambungan bertujuan untuk mengetahui kekuatan sambungan pada baja ringan dengan menggabungkan dua profil baja ringan lip channel dengan sekrup SDS. Ketebalan profil baja ringan dan jumlah sekrup yang digunakan dari masing-masing benda uji setiap variabel berbeda. Adapun variabel penelitian yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Variabel Penelitian t = 1,00 mm t = 0,75 mm t = 0,65 mm 2 2 2 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 2 buah Ø 5,5 mm Formasi A 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 2 buah Ø 5,5 mm Formasi B 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 2 buah Ø 5,5 mm Formasi C 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 3 buah Ø 5,5 mm Formasi A 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 3 buah Ø 5,5 mm Formasi B 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 3 buah Ø 5,5 mm Formasi C 4 4 4 Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 3 buah Ø 5,5 mm Formasi D 4 4 4 Total buah Sambungan dengan jumlah SDS sebanyak 1 buah Ø 5,5 mm 90 Gambar detail penampang spesimen dapat dilihat pada subbab model struktur penelitian Jumlah Baja Cold Formed berukuran 200mm x 75mm x 35mm buah Keterangan Benda Uji

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Tekuk Kolom Baja Ringan Secara Numerik dan Peraturan

7 72 135

Studi Eksperimental Penggunaan Sekrup Tipe Sef Drilling Screw Pada Sambungan Baja Ringan (Cold Formed Steel)

2 7 86

Perilaku Kegagalan Sambungan Batang Tarik Pada Struktur Baja Ringan Dengan Variasi Konfigurasi Sekrup.

3 17 9

ANALISIS DESAIN BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN BAJA RINGAN ( Analyze Design Tension and Compression Members of Cold Formed Steel ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 4

ANALISIS DESAIN BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN BAJA RINGAN ( Analyze Design Tension and Compression Members of Cold Formed Steel ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16

ANALISIS DESAIN BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN BAJA RINGAN ( Analyze Design Tension and Compression Members of Cold Formed Steel ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 6

ANALISIS DESAIN BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN BAJA RINGAN ( Analyze Design Tension and Compression Members of Cold Formed Steel ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 34

ANALISIS DESAIN BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN BAJA RINGAN ( Analyze Design Tension and Compression Members of Cold Formed Steel ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

A study on Cold-formed Steel Frame Connection: A review

0 0 7

Kata-kata Kunci: Cold-formed, friksi, washer khusus (besar). Abstract - Penggunaan Washer Khusus (Besar) pada Sambungan Baja Cold-Formed

0 0 6