BAHASA INDONESIA BASKORO AJIE DANANG

1. Tata Bahasa Peristilahan
Pembentukan istilah perlu memperhatikan morfem peristilahan yaitu kata atau imbuhan
yang digunakan dalam pembentukan istilah.









Istilah bentuk dasar dipilih di antara kelas kata utama.
Istilah bentuk berafiks
Istilah bentuk ulang :
1.Bentuk ulang utuh
2. Bentuk ulang suku awal
3. Bentuk ulang berafiks
4. Bentuk ulang salin suara.
Istilah bentuk majemuk atau kompositum
Istilah bentuk singkatan

Istilah bentuk akronim.

2. Semantik Peristilahan
Perangkat kata peristilahan ini disusun dengan mengacu pada paradigm yang dilakukan
secara konsisten sehingga menghasilkan sinonim.

3. Peristilahan
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna,
konsep, proses, keadaan, atau sifat, yang khas dalam bidang tertentu. Ada dua macam istilah:
1. istilah khusus
2. istilah umum.


Sumber istilah

1. Istilah Indonesia
Kata atau istilah dalam bahasa Indonesia dapat dijadikan sumber istilah jika memenuhi
salah satu atau lebih syarat-syarat bahwa istilah yang dipilih adalah kata atau frasa.
2. Istilah Nusantara
Jika dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang tepat yang dapat

mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang dimaksudkan. Kstilah dapat

diambil dari istilah Nusantara, baik yang lazim maupun yang tidak lazim, asal memenuhi
syarat.
3. Istilah asing
Istilah baru dapat dilakukan dengan pemadanan melalui penerjemahan atau penyerapan
istilah asing.

4. Kutipan Tanpa Catatan Kaki
Artikel dan makalah pendek (kurang dari 10) yang tidak menggunakan catatan kaki dapat
menggunakan data pustaka dalam teks.
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek, misalnya artikel
surat kabar. Data pustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku, trahun, dan
halaman.
Contoh penulisan data pustaka terdiri dari dua macam, yaitu :



Data pustaka pada awal kutipan
Data pustaka pada akhir kutipan.


Catatan:
Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki, selalu disebutkan sumbernya
dalam teks, harus dicantumkan pula dalam bibliografi pada akhir karangan.

5. Kutipan Tanpa Catatan Kaki
Artikel dan makalah pendek (kurang dari 10) yang tidak menggunakan catatan kaki dapat
menggunakan data pustaka dalam teks.
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek, misalnya artikel
surat kabar. Data pustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku, trahun, dan
halaman.
Contoh penulisan data pustaka terdiri dari dua macam, yaitu :



Data pustaka pada awal kutipan
Data pustaka pada akhir kutipan.

Catatan:
Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki, selalu disebutkan sumbernya

dalam teks, harus dicantumkan pula dalam bibliografi pada akhir karangan.

6. Kutipan
Kutipan disertai Catatan kaki.
Kutipan adalah salinan, kalimat, paragraph, atau pendapat dari seorang pengarang atau
ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang
melalui media cetak maupun elektronik.


Jenis kutipan ada dua macam :
1. Kutipan langsung :
Salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa perubahan.
2. Kutipan tidak langsung :
Menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat
atau bahasa sendiri.



Cara menyadur ada dua macam, yakni :
1. Cara pertama meringkas :

Menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas.
2. Cara kedua ikhtisar :
Menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah
asli, tetapitidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung
kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.

7. Penggunaan Huruf Miring.
Huruf miring digunakan untuk :




Menuliskan nama buku, nama majalah, nama surat kabar, yang dikutip dalam karangan.
Contoh :
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs. Dan Sintowati.
Judul karangan yang tidak diterbitkan, misalnya: artikel, makalah, atau skripsi tidak
dicetak dengan huruf miring tetapi diapit tanda petik.





Contoh :
“Bertekad Menegakkan Hukum,” Media Indonesia, 12 Desember 2004.
Menegakkan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh :
Laporan ini tidak memasalahkan dampak psikologis karyawan.
Menuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan
ejaannya.
Contoh :
Kata Production Design Centre diganti dengan Pusat Desain Produksi.

Nama: Baskoro Ajie Danang
NIM:1901525335