Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari analisis simpang empat bersinyal Jalan Jenderal Ahmad Yani-Jalan Hasanudin-Jalan Osa Maliki-Jalan Veteran di Kota Salatiga berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kinerja simpang dapat dijelaskan berikut ini. a Kapasitas C yang terjadi eksisting pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 2148 smpjam, 1418 smpjam, 490 smpjam dan 393 smpjam. b Derajat kejenuhan DS yang terjadi kondisi eksisting pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 0,337; 0,800; 0,981; 0,325. c Panjang antrian QL yang terjadi kondisi eksisting pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 38,754 m; 126,102 m; 132,697 m dan 31,429 m. d Tundaan simpang rata-rata D I pada kondisi eksisting sebesar 37,351 detsmp. 126 e Kapasitas C yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 1894 smpjam, 1563 smpjam, 674 smpjam dan 540 smpjam. f Derajat kejenuhan DS yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing- masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 0,383; 0,725; 0,714; 0,237. g Panjang antrian QL yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing- masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 51,636 m; 125,597 m; 89,836 m dan 31,137 m. h Tundaan simpang rata-rata D I setelah pengaturan waktu sinyal sebesar 24,192 detsmp. i Kapasitas C yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 1901 smpjam, 1572 smpjam, 673 smpjam dan 553 smpjam. j Derajat kejenuhan DS yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 0,294; 0,532; 0,706; 0,231. 127 k Panjang antrian QL yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 39,305 m; 79,866 m; 88,344 m dan 31,071 m. l Tundaan simpang rata-rata D I setelah pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV sebesar 22,802 detsmp. m Kapasitas C yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dengan 3 fase pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 1517 smpjam, 1252 smpjam, 533 smpjam dan 221 smpjam. n Derajat kejenuhan DS yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dengan 3 fase pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 0,478; 0,906; 0,903; 0,579. o Panjang antrian QL yang terjadi setelah pengaturan waktu sinyal dengan 3 fase pada hari Selasa, 15 November 2011 pukul 06.15-07.15 WIB untuk masing-masing pendekat utara, selatan, barat dan timur adalah 62,123 m; 164,855 m; 110,201 m dan 38,858 m. p Tundaan simpang rata-rata D I setelah pengaturan waktu sinyal dengan 3 fae sebesar 42,288 detsmp. 2. Dampak ekonomis yang terjadi pada kondisi eksisting sebesar Rp. 204.016,752 3. Solusi yang diberikan agar simpang mampu memberi pelayanan yang baik dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Pengaturan waktu sinyal Dampak ekonomis yang terjadi sebesar Rp. 198.087,336. Nilai ekonomisefisiensi pemakaian bahan bakar akibat pengaturan waktu sinyal sebesar Rp. 6.0000jam. b. Pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV Dampak ekonomis yang terjadi sebesar Rp. 90.032,040. Nilai ekonomisefisiensi pemakaiaan bahan bakar akibat pengaturan waktu sinyal dan pengalihan arus kendaraan berat HV sebesar Rp.114.000jam.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI KINERJA SIMPANG (Studi Kasus: Simpang Empat Antara Jl. Inspeksi Selokan Mataram dan Jl. Perumnas, Yogyakarta).

0 2 33

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 2 19

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 3 7

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 2 11

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYALJL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL JL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN DI KOTA YOGYAKARTA.

0 4 17

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL JL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 5

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus : Jl. A. Yani – Jl. Pangeran Antasari di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan).

0 2 5

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Jl. Solo-Wonogiri - Jl. Ciu dan Simpang Bersinyal Jl. Kh Samanhudi - Jl. Veteran.

0 1 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Jl. Lawu – Jl. Kapten Mulyadi – Jl. Karanganyar-Matesih (Simpang Empat Siwaluh) IMG 20150807 0001

0 0 1

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Jl. K. H. Dewantara - Jl. Kartika - Jl. Mojo bab 1

0 1 5