NN
-
ABSTRACT
IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT ON
TRIGONOMETRY THROUGH THE USE OF WEB BLOG
IN SMK NEGERI 3 METRO
By
SUINDRIYATI
The Purposes of this research are to describe: 1) Quality of lesson plan (RPP), 2). Learning process, 3) Application of Mathematic learning assessment and 4) Improving learning achievement on Trigonometry through the use of web blog in Class X of SMK Negeri 3 Metro.
The planning of research uses a class activity research which consists in three cycles, there are cycle I use Web Blog Media, cycle II use Web Media Blog, Printed Modules, and Web Usage Guide, and cycle III use Web Blog Media, Printed Modules, Soft Copy Modules and Internet Download Manager (IDM). Collecting data of research is done by assessment sheet of lesson plan, assessment sheet of
students’ activity and online test in the end of cycles.
The result of the research is 1) Quality of lesson plan which is made by teachers are cycle I score 24 is enough categories, cycle II score 33 is good category and cycle III
score 37 is excellent category, 2) Students’ Activity on learning process are
increasing are cycle I active students are class A 13% class B 6% class C 6%, cycle II active students are class A 88% class B 34% class C 28% and cycle III active students are class A 100% class B 91% class C 81%, 3) Assessment systems are done in writing, the number of test is 10, exercise forms is multiple choice that contain five choice. cycle I Validating value 0,51 (is enough); Reliabilities value 0,74 (is high); Power Different value 0,75 (high); Difficulties level 0,60 (is middle), cycle II validating value 0,53 is enough ; reliabilities value 0,76 is high; Power Different value 0,74 (is high); Difficulties level is middle, cycle III Validating value 0,53 (is enough) ; Reliabilities value 0,74 (is high); Power Different value 75,58 (is high); Difficulties level 0,62 is middle and 4) Students who complete at cycle I is class A 34% class B 31% class C 31%, at cycle II is class A 75% class B 66% class C 66% and at cycle III is class A 84% class B 81% class C 78%.
(2)
-
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TRIGONOMETRI
MELALUI PEMANFAATAN
WEB BLOG
DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 METRO
Oleh: SUINDRIYATI
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) proses pembelajaran, 3) sistem penilaian pembelajaran matematika, 4) peningkatan prestasi belajar trigonometri melalui pemanfaatan web blog di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Metro.
Rancangan penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus, Siklus I menggunakan media web blog, Siklus II menggunakan media web blog, modul cetak, dan panduan pemakaian web, Siklus III menggunakan media web blog, modul cetak, soft copy modul dan Internet Download Manager (IDM). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan lembar penilaian RPP, lembar penilaian aktifitas siswa, dan tes secara on line di akhir siklus.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) kualitas RPP yang dibuat guru, siklus I nilai 24 (katagori sedang), siklus II nilai 33 (katagori baik), siklus III nilai 37 (katagori sangat baik); 2) aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran meningkat, siklus I siswa yang aktif kelas A 13% kelas B 6% kelas C 6%, Siklus II siswa yang aktif kelas A 88% kelas B 34% kelas C 28%, siklus III siswa yang aktif kelas A 100%, kelas B 91% kelas C 81%; 3) sistem penilaian dilakukan secara tertulis, jumlah soal 10 butir, bentuk soal pilihan ganda dengan 5 pilihan, Siklus I nilai validitas 0,51 (cukup); reliabelitas nilai 0,74( tinggi) ; daya beda nilai 0,75 (tinggi);tingkat kesukaran 0,60 (sedang) ; Siklus II nilai validitas 0,53 (cukup); reliabelitas nilai 0,76 (tinggi); daya beda nilai 0,74 (tinggi); tingkat kesukaran 0,61 (sedang) ; Siklus III nilai validitas 0,53 (cukup); reliabelitas nilai 0,74 (tinggi); daya beda nilai 0,82 (tinggi); tingkat kesukaran 0,62 (sedang) ; 4) siswa yang tuntas pada siklus I kelas A 34% kelas B 31% kelas C 31%, siklus II kelas A 75% kelas B 66% kelas C 66% dan pada siklus III kelas A 84% kelas B 81% kelas C 78%.
(3)
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, perencanaan pembelajaran yang baik, proses pembelajaran menggunakan web blog sebagai media pembelajaran membuat siswa aktif belajar, didukung dengan sistem penilaian yang baik, mampu meningkatkan prestasi belajar trigonometri di SMK Negeri 3 Metro. Simpulan ini didasarkan pada temuan sebagai berikut:
a. Kualitas RPP yang dibuat guru memiliki 8 indikator, setiap indikator dinilai dengan skor maksimal 5 sehingga skor tota maksimal adalah 40. Pada siklus I skor 24 dengan rata-rata skor 3 berarti 60% dari skor total masuk katagori sedang, siklus II skor 32 dengan rata-rata skor 4 berarti 80% dari skor total masuk katagori baik, dan pada siklus III skor 37 dengan rata-rata skor 4,625 berarti 93% dari skor total katagori sangat baik.
b. Pelaksanakan pembelajaran menggunakan web blog mampu membuat siswa aktif belajar, pengamatan dilakukan pada 3 kelas, kelas A, kelas B, kelas C. Setiap kelas ada 32 siswa; pada sikus I siswa kelas A yang aktif 4 siswa berarti 13%, kelas B yang aktif 2 siswa berarti 6%, kelas C yang aktif 2 siswa berarti 6%; pada sikus II siswa kelas A yang aktif 28 siswa berarti 88%, kelas B yang aktif 11 siswa berarti 34%, kelas C yang aktif 9 siswa
(4)
berarti 28%; pada sikus III siswa kelas A yang aktif 32 siswa berarti 100%, kelas B yang aktif 29 siswa berarti 91%, kelas C yang aktif 26 siswa berarti 81%.
c. Sistem penilaian dilaksanakan sesuai prosedur, soal tes yang digunakan untuk mengukur prestasi trigonometi siswa dibuat melalui tahapan penyusunan kisi-kisi, pembuatan soal, dan diujicoba. Hasil ujicoba dianalisis menggunakan anates, Tingkat Kesukaran Prop. Correct (P) kriteria sedang ; Daya Beda Biser (D) kriteria sedang ; Reliabelitas (Alpha) kriteria cukup; Validitas kriteria baik; Pengecoh (Prop. Endorsing) kritria baik, pada siklus I dari 15 soal valid 10 soal, pada siklus II dari 15 soal valid 10 soal pada siklus III dari 15 soal valid 10 soal. Siklus I nilai Validitas 0,51 Cukup; Reliabelitas nilai 0,74 Tinggi ; Daya Beda nilai 0,75 Tinggi;Tingkat Kesukaran 0,60 sedang ; Siklus II nilai Validitas 0,53 Cukup; Reliabelitas nilai 0,76 Tinggi; Daya Beda nilai 0,74 Tinggi ;Tingkat Kesukaran 0,61 sedang ; Siklus III nilai Validitas 0,53 Cukup; Reliabelitas nilai 0,74 Tinggi; Daya Beda nilai 0,82 Tinggi; Tingkat Kesukaran 0,62 sedang. semua aspek meningat setiap siklus kecuali reliabelitas pada siklus III yang menurun 0,02 dari siklus II, tetapi jika diintrepretasikan dengan kriteria masih dalam katagori yang sama yaitu tinggi, penurunan ini merupakan indikasi bahwa pada siklus III tidak terdapat perubahan yang berarti sehingga perlakuan dihentikan.
d. Prestasi belajar siswa yang menggunakan web blog sebagai media
pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu jumlah siswa yang setelah mengikuti tes memperoleh nilai sama dengan atau lebih
(5)
dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 70. Pengamatan dilakukan pada 3 kelas, kelas A, kelas B, kelas C. Setiap kelas ada 32 siswa; pada sikus I siswa kelas A yang tuntas 11 siswa berarti 34%, kelas B yang aktif 10 siswa berarti 31%, kelas C yang tuntas 10 siswa berarti 31%; pada sikus II siswa kelas A yang tuntas 24 siswa berarti 75%, kelas B yang aktif 21 siswa berarti 66%, kelas C yang tuntas 21 siswa berarti 66%; pada sikus III siswa kelas A yang aktif 27 siswa berarti 84%, kelas B yang tuntas 26 siswa berarti 81%, kelas C yang tuntas 25 siswa berarti 78%. Prestasi belajar siswa meningkat setiap siklus dan jika dibandingkan dengan indikator
keberhasilan maka pada siklus III jumlah siswa yang tuntas lebih dari indikator yang ditetapkan 70%.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang didukung dengan adanya temuan-temuan tersebut di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1) Menggunakan web untuk media pembelajaran merupakan kebutuhan sekolah, karena itu sekolah hendaknya mengalokasikan dana untuk
penyediaan akses internet yang memadai bekerjasama dengan Telkom dan dinas pendidikan setempat.
2) Menggunakan web untuk media pembelajaran memerlukan keterampilan khusus bagi tenaga pendidik dan kependidikan, karena itu sekolah
hendaknya mengagendakan peningkatan SDM tenaga pendidik dan kependidikannya untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi secara periodik.
(6)
3) Kemampuan siswa di awal pembelajaran sangat bervariasi tergantung asal sekolahnya, karena itu perlu diadakan matrikulasi pada saat masa orientasi siswa untuk menguasai teknik pembelajaran berbasis web.
(7)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah peradaban manusia tidak dapat dipisahkan dengan matematika, di antaranya setiap hari manusia senantiasa bergelut dengan jaringan angka-angka seperti: takaran resep masakan, spidometer kendaraan bermotor, tagihan listrik, harga beras, jumlah pasien flu burung yang meninggal, jumlah peserta demo korban lapindo, jumlah uang suap yang diterima oknum pejabat anggota legislatif, dan lain-lain. Di sekolah ditemukan, pelajaran matematika menjadi pelajaran favorit bagi sebagian peserta didik, tetapi di sisi lain matematika dirasakan peserta didik sebagai pelajaran sulit dan membosankan. Lain halnya peserta didik yang cerdas mengalami banyak pengalaman menyenangkan dengan matematika, sebaliknya peserta didik yang berkemampuan rendah mengalami banyak pengalaman yang cukup menyebalkan dengan matematika.
Matematika merupakan kelompok ilmu eksak yang terstruktur, materi yang satu mendasari materi yang lainnya, sehingga dalam pembelajaran secara klasikal untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar rendah, tertinggal salah satu konsep dalam matematika, peserta didik tersebut cenderung terus tertinggal dan semakin tidak menguasai konsep matematika berikutnya. Matematika banyak mempelajari tentang hal-hal yang bersifat abstrak, banyak rumus, soal-soal yang ada memerlukan banyak enerji untuk menyelesaikanya, kadang dipertanyakan kegunaannya secara langsung dalam kehidupan nyata.
(8)
Mereka yang gemar matematika menikmati keadaan ini, sanggup menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan soal sampai jawaban didapatkan, tapi yang tidak gemar memandang hal ini membuang-buang waktu saja. Jadi ada perbedaan yang mencolok antara siswa yang gemar matematika dengan yang tidak gemar matematika.
“Jurang antara mereka yang belajar dan mereka yang tidak (enggan) belajar ternyata makin lama makin lebar. Matematika makin lama makin bersifat abstrak dan esoteric yang makin jauh dari tangkapan orang awam; magis dan misterius seperti mantera-mantera pendeta mesir kuno”.
(Suriasumantri, 2000: 208)
Cara guru menyampaikan materi juga sangat mempengaruhi minat belajar anak terhadap matematika, guru yang galak akan menambah ketidaktertarikan siswa terhadap matematika, oleh karenanya hendaknya guru matematika selalu berusaha untuk tampil bersahabat di depan kelas, menggunakan beragam media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi ajar, memberikan contoh-contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan matematika agar lebih
mendekatkan matematika ke dunia nyata, sehingga membangkitkan minat belajar anak.
Seseorang memiliki ranah kecerdasan yang berbeda, memiliki bakat yang berbeda, sehingga ada kecenderungan seseorang untuk mempelajari bidang pengetahuan tertentu lebih menonjol. Seseorang yang memiliki bakat menyanyi maka ia akan menguasai sebuah lagu dengan mudah dan cepat, tertarik untuk menyanyi di depan publik. Berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki bakat menyanyi, walaupun dibayar ia tidak berani tampil menyanyi di depan publik kelas Rukun Tetangga (RT) sekalipun.
(9)
Menurut Gadner dalam Hoy (1980:110) menyatakan bahwa “terdapat delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu: logical-matema-tical intelegence, linguistic intelegence, musical intelegence , spatial intelegence , bodyly-kinenthesic intelegence, interpersonal intelegence, intrapersonal intele-gence, dan naturalist intelegence.”Teori multi intelejensi jelas menunjukkan bahwa seseorang tidak mungkin memiliki kecerdasan di berbagai bidang,
sehingga dalam pembelajaran matematika tidaklah adil jika menginginkan seluruh kelas memiliki kemampuan, kecepatan belajar, dan hasil belajar matematika yang relatif sama dalam kemasan pembelajaran klasikal.
Pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelom-pok teknologi berpedoman juga dengan standar kompetensi lulusan mata
pelajaran matematika antara lain adalah menghargai kegunaan matematika dalam ke-hidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Permen 22: 2006). Dengan demikian mengajarkan matematika tidaklah identik dengan berlatih memainkan angka-angka saja.
Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dan menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan (Sisdiknas, 2003: P. 12).
Secara konseptual memang manusia mempunyai ranah kecerdasan yang berbeda, secara operasional negara menjamin diberikannya layanan pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya, serta menghargai kecepatan belajar
(10)
peserta didik yang beragam, namun kenyataannya pembelajaran masih diramu dalam kemasan klasikal dan diuji dengan alat uji yang sama dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap jenjang.
Hasil pra survey yang dilakukan peneliti tangal 20 Juni 2010 tentang hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010 di SMK Negeri 3 Metro diperoleh data sebagai berikut: peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional 187 peserta didik. lulus 182 peserta didik (97,33%), Tidak Lulus 5 peserta didik ( 2,67%). Kriteria sekolah standar nasional di antaranya peserta didik yang lulus hasil ujian matematika 50 % memperoleh nilai di atas 5,5 (dikmenjur:2001) Jika dikaitkan dengan kriteria di atas, hasil ujian nasional siswa SMK Negeri 3 Metro peserta didik yang lulus dan mendapatkan nilai > 5,5 ada 173 peserta didik (95%). Hasil ini telah memenuhi harapan sebagai sekolah dalam rintisan standar nasional, tetapi tentu sekolah ingin terus meningkatkan kualitas sehingga visi SMK Negeri 3 Metro menjadi sekolah unggul dapat terwujud.
Prestasi pelajaran matematika secara nasional dibandingkan dengan negara tetangga cukup memprihatinkan sebagaimana hasil penelitian TIMMS yang dipublikasikan 26 Desember 2006 sebagai berikut:
“Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411. Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,
475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Artinya “Waktu
yang dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraih”. (TIMMS, 2006).
Jika waktu yang dihabiskan siswa di sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraihnya, maka perlu dianalisis lebih lanjut faktor-faktor penyebabnya, penulis menduga bukan karena bangsa kita memiliki kecerdasan yang lebih rendah dari bangsa lain, tetapi efektifitas pembelajaran kita yang perlu dibenahi.
(11)
Soal-soal yang dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa mestinya dibuat dengan kaidah penyusunan soal yang benar, mulai dari kisi-kisi soal, kartu soal, kalibrasi soal, diujicoba kemudian dianalisis, dari hasil analisis akan didapat mana soal yang layak untuk dipakai. Secara umum alat penilaian yang digunakan di sekolah khususnya SMK Negeri 3 Metro belum melalui tahap seperti itu, karenanya perlu pembenahan pada masa-masa yang akan datang, bisa jadi alat penilaian yang tidak valid ini sebagai penyumbang terbesar rendahnya hasil beajar matematika di SMK Negeri 3 Metro.
Di sisi lain, Teknologi informasi berkembang pesat, khususnya internet. Pada bulan Juni tahun 2004, penulis mengedarkan angket kepada 6 sekolah di lingkungan Kota Metro tentang penguasaan pendidik dalam mengoperasikan komputer berkisar 19 %. Empat tahun berikutnya, tepatnya tanggal 30 Juni 2008 Bapak Hermanto dari PT Telkom dalam sambutannya pada acara pembukaan pelatihan pembuatan website mendukung program Lampung Cyber School yang diselengarakan di SMKN 3 Metro, mengemukakan bahwa pengetahuan pendidik di provinsi Lampung di bidang internet berkisar 60%. Dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, jelas merupakan peningkatan yang sangat pesat.
Pengetahuan pendidik di bidang internet merupakan modal untuk melakukan inovasi pembelajaran. Bahan ajar yang sebelumnya lebih banyak disediakan dalam bentuk buku paket, dengan adanya internet dapat diperoleh soft copy. Hal ini memudahkan pendidik dalam mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan di sekolah masing-masing.
Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Negeri 3 Metro memiliki enam program keahlian, yaitu: Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu
(12)
Beton, Teknik Pemesinan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Komputer Jaringan dan Busana Butik. Sebagai pusat layanan TIK di Kota Metro SMK Negeri 3 Metro memiliki fasilitas teknologi informasi yang cukup memadai hotspot dipasang di ruang kelas sehingga siswa dapat menikmati koneksi internet di lingkungan sekolah. sehingga pada kurikulum dicantumkan keunggulan
globalnya adalah teknologi informasi. Siswa dihimbau untuk memiliki alat sesuai kompetensi keahlian yang dipilih, sehingga sebagian besar siswa kompetensi keahlian teknik komputer jaringan memiliki laptop sebagai alat bantu belajarnya.
Sosialisasi keunggulan global SMKN 3 Metro teknologi informasi
dilakukan dari saat penjarigan calon peserta didik baru, entry data dilakukan oleh siswa dengan komputerisasi dilanjutkan dengan tes tertulis secara on line diakhiri wawancara dengan calon siswa yang didampingi orang tua
Guru di SMK Negeri 3 Metro sebagian sudah ada yang memiliki web blog, tetapi pengetahuan guru tentang desain instruksionalnya yang meliputi
perencanaan, proses, dan evaluasinya belum memadai, sehingga standar minimal pembelajaran menggunakan web blog perlu dikaji lebih lanjut. Masyarakat Kota Metro cukup jeli menangkap perkembangan pasar di bidang internet, ditandai dengan menjamurnya warung-warung internet terutama di sekitar pemukiman yang banyak dihuni pelajar dan mahasiswa. Hal ini merupakan kondisi yang amat baik jika kalangan pendidikan ingin memanfatkannya untuk pembelajaran.
Materi geometri banyak membahas tentang gambar dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak. Pada saat menggambar dan membuat grafik ini sering dijumpai kendala-kendala antara lain : pendidik tidak menggunakan alat bantu menggambar sehingga gambar yang ditampilkan di papan tulis tidak rapi,
(13)
cenderung ditafsirkan ganda oleh peserta didik, selain itu peserta didik tidak juga membawa alat gambar seperti jangka, penggaris, pensil, kertas berpetak dengan alasan lupa membawanya, sehingga hasil gambarnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Terkadang pendidik memberi sangsi agar tidak meminjam dengan temannya yang membawa alat dalam satu kelas melainkan meminjam alat dengan teman lain kelas yang tidak sedang belajar matematika, kemudian memotivasi agar peserta didik selalu membawa alat-alat gambar yang dibutuhkan dalam pelajaran matematika. Media web blog ini diharapkan keterbatasan yang dijumpai dapat diatasi.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan pelaksanaan pembelajaran matematika di SMKN 3 Metro dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) nilai ujian nasional mata pelajaran matematika peserta didik telah memenuhi target sekolah standar nasional yang ditetapkan Direktorat Menengah
Kejuruan (Dikmenjur), tetapi harus terus berupaya agar kualitas dapat dipertahankan atau ditingkatkan;
2) kegiatan pembelajaran yang ada belum menjamin terlaksananya layanan pendidikan sesuai minat, bakat dan kemampuan peserta didik dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam;
3) teknologi informasi yang tersedia di SMKN 3 Metro belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembelajaran;
4) perencanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran web blog belum memiliki susunan standar;
(14)
5) proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran web blog belum memiliki susunan standar;
6) sistem penilaian yang ada belum memenuhi standar
7) hasil belajar menggunakan web blog belum dikaji secara mendalam.
1.3 Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan kemampuan peneliti, maka penelitian ini dibatasi hanya pada:
1) perencanaan pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro;
2) proses pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro;
3) sistem penilaian pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro
4) prestasi belajar trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang berkaitan dengan pembelajaran matematika di SMKN 3 Metro dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimanakah perencanakan pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
2) Bagaimanakah proses pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
(15)
3) Bagaimanakah sistem penilaian pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro
4) Bagaimanakah peningkatkan prestasi belajar trigonometri peserta didik menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
1.5 Tujuan Penelitian Tindakan
Penelitian ini bertujuan untuk:1) mendeskripsikan rencana pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro .
2) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
3) Mendeskripsikan sisttem penilaian pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro
4) mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar trigonometri peserta didik menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan pada garapan teknologi pendidikan di kawasan desain dan pemanfaatan serta
(16)
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Manfaat bagi guruPenelitian ini memberikan manfaat kepada guru untuk:
a. memberi motivasi untuk mendesain materi sebaik mungkin, karena akan diakses semua orang yang menemukan web blog ini
b. memudahkan guru membuka dan meng up date materi dimanapun sedang berada misalnya saat workshop ke luar kota tanpa membawa berkas yang berat
c. menambah koleksi media pembelajaran yang sudah ada 1.6.2.2 Manfaat bagi siswa
Penelitian ini memberikan manfaat kepada siswa untuk: a. mempermudah memperoleh sumber belajar
b. dapat berkomunikasi dengan guru di luar kegiatan tatap muka c. dapat mengakses hasil belajarnya tanpa bertemu dengan guru d. menambah kemampuan di bidang teknologi informasi
e. terlatih mengikuti pembelajaran on line, sehingga bisa mengikuti kursus lain yang tersedia di dunia maya
1.6.2.3 Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini memberikan manfaat kepada sekolah untuk:
a. sebagian aspek supervisi pembelajaran oleh pejabat yang berwenang dapat dilaksanakan tanpa masuk kelas dalam proses pembelajaran b. mensukseskan program kementrian pendidikan nasional dalam hal
pemanfaatan Information Communication Technology (ICT) untuk pembelajaran
(17)
1.6.2.4 Manfaat bagi pengunjung web lain
Penelitian ini memberikan manfaat kepada pengunjung web untuk: a. memperoleh inspirasi untuk mengembangkan media pembelajaran
sejenis
b. memperoleh sumber belajar
(1)
Beton, Teknik Pemesinan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Komputer Jaringan dan Busana Butik. Sebagai pusat layanan TIK di Kota Metro SMK Negeri 3 Metro memiliki fasilitas teknologi informasi yang cukup memadai hotspot dipasang di ruang kelas sehingga siswa dapat menikmati koneksi internet di lingkungan sekolah. sehingga pada kurikulum dicantumkan keunggulan
globalnya adalah teknologi informasi. Siswa dihimbau untuk memiliki alat sesuai kompetensi keahlian yang dipilih, sehingga sebagian besar siswa kompetensi keahlian teknik komputer jaringan memiliki laptop sebagai alat bantu belajarnya.
Sosialisasi keunggulan global SMKN 3 Metro teknologi informasi
dilakukan dari saat penjarigan calon peserta didik baru, entry data dilakukan oleh siswa dengan komputerisasi dilanjutkan dengan tes tertulis secara on line diakhiri wawancara dengan calon siswa yang didampingi orang tua
Guru di SMK Negeri 3 Metro sebagian sudah ada yang memiliki web blog, tetapi pengetahuan guru tentang desain instruksionalnya yang meliputi
perencanaan, proses, dan evaluasinya belum memadai, sehingga standar minimal pembelajaran menggunakan web blog perlu dikaji lebih lanjut. Masyarakat Kota Metro cukup jeli menangkap perkembangan pasar di bidang internet, ditandai dengan menjamurnya warung-warung internet terutama di sekitar pemukiman yang banyak dihuni pelajar dan mahasiswa. Hal ini merupakan kondisi yang amat baik jika kalangan pendidikan ingin memanfatkannya untuk pembelajaran.
Materi geometri banyak membahas tentang gambar dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak. Pada saat menggambar dan membuat grafik ini sering dijumpai kendala-kendala antara lain : pendidik tidak menggunakan alat bantu menggambar sehingga gambar yang ditampilkan di papan tulis tidak rapi,
(2)
cenderung ditafsirkan ganda oleh peserta didik, selain itu peserta didik tidak juga membawa alat gambar seperti jangka, penggaris, pensil, kertas berpetak dengan alasan lupa membawanya, sehingga hasil gambarnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Terkadang pendidik memberi sangsi agar tidak meminjam dengan temannya yang membawa alat dalam satu kelas melainkan meminjam alat dengan teman lain kelas yang tidak sedang belajar matematika, kemudian memotivasi agar peserta didik selalu membawa alat-alat gambar yang dibutuhkan dalam pelajaran matematika. Media web blog ini diharapkan keterbatasan yang dijumpai dapat diatasi.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan pelaksanaan pembelajaran matematika di SMKN 3 Metro dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) nilai ujian nasional mata pelajaran matematika peserta didik telah memenuhi target sekolah standar nasional yang ditetapkan Direktorat Menengah
Kejuruan (Dikmenjur), tetapi harus terus berupaya agar kualitas dapat dipertahankan atau ditingkatkan;
2) kegiatan pembelajaran yang ada belum menjamin terlaksananya layanan pendidikan sesuai minat, bakat dan kemampuan peserta didik dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam;
3) teknologi informasi yang tersedia di SMKN 3 Metro belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembelajaran;
4) perencanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran web blog belum memiliki susunan standar;
(3)
5) proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran web blog belum memiliki susunan standar;
6) sistem penilaian yang ada belum memenuhi standar
7) hasil belajar menggunakan web blog belum dikaji secara mendalam.
1.3 Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan kemampuan peneliti, maka penelitian ini dibatasi hanya pada:
1) perencanaan pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro;
2) proses pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro;
3) sistem penilaian pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro
4) prestasi belajar trigonometri menggunakan web blog di SMK Negeri 3 Metro.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang berkaitan dengan pembelajaran matematika di SMKN 3 Metro dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimanakah perencanakan pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
2) Bagaimanakah proses pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
(4)
3) Bagaimanakah sistem penilaian pembelajaran trigonometri menggunakan web blog di SMKN 3 Metro
4) Bagaimanakah peningkatkan prestasi belajar trigonometri peserta didik menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
1.5 Tujuan Penelitian Tindakan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan rencana pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro .
2) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
3) Mendeskripsikan sisttem penilaian pembelajaran menggunakan web blog di SMKN 3 Metro
4) mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar trigonometri peserta didik menggunakan web blog di SMKN 3 Metro.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan pada garapan teknologi pendidikan di kawasan desain dan pemanfaatan serta
(5)
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Manfaat bagi guru
Penelitian ini memberikan manfaat kepada guru untuk:
a. memberi motivasi untuk mendesain materi sebaik mungkin, karena akan diakses semua orang yang menemukan web blog ini
b. memudahkan guru membuka dan meng up date materi dimanapun sedang berada misalnya saat workshop ke luar kota tanpa membawa berkas yang berat
c. menambah koleksi media pembelajaran yang sudah ada 1.6.2.2 Manfaat bagi siswa
Penelitian ini memberikan manfaat kepada siswa untuk: a. mempermudah memperoleh sumber belajar
b. dapat berkomunikasi dengan guru di luar kegiatan tatap muka c. dapat mengakses hasil belajarnya tanpa bertemu dengan guru d. menambah kemampuan di bidang teknologi informasi
e. terlatih mengikuti pembelajaran on line, sehingga bisa mengikuti kursus lain yang tersedia di dunia maya
1.6.2.3 Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini memberikan manfaat kepada sekolah untuk:
a. sebagian aspek supervisi pembelajaran oleh pejabat yang berwenang dapat dilaksanakan tanpa masuk kelas dalam proses pembelajaran b. mensukseskan program kementrian pendidikan nasional dalam hal
pemanfaatan Information Communication Technology (ICT) untuk pembelajaran
(6)
1.6.2.4 Manfaat bagi pengunjung web lain
Penelitian ini memberikan manfaat kepada pengunjung web untuk: a. memperoleh inspirasi untuk mengembangkan media pembelajaran
sejenis
b. memperoleh sumber belajar