94
Topik 5 GPS
1. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum topik lima, diharapkan Mahasiswa mampu membaca posisi Kit SIM908 EVB melalui aplikasi NEMA
2. Dasar Teori
Global Positioning System
GPS dapat dipakai untuk menentukan posisi suatu benda di permukaan bumi dengan bantuan satelit. Sistem GPS terbagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian kontrol, bagian angkasa dan bagian pengguna. Bagian kontrol dipakai untuk mengetahui posisi satelit, ketinggian, kecepatan dan
lokasi. Selain itu bagian ini juga dapat menerima sinyal, mengkoreksi dan mengirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat disebut dengan data ephemeris yang
akan dikirimkan kepada alat navigasi pengguna. Bagian angkasa adalah satelit-satelit yang mengitari bumi dalam lintasan. Satelit-
satelit bergerak pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari permukaan bumi. Masing-masing satelit memancarkan data berupa
pseudocode
ke alat navigasi yang merupakan data identitas dari tiap-tiap satelit. Selain itu juga dikirimkan data jam atom sehingga data ini
juga dapat digunakan sebagai referensi waktu yang tepat. Posisi dari suatu alat navigasi dapat dikenali dengan mengetahui posisi-posisi satelit terhadap alat tersebut. Hal ini
dilakukan dengan mengukur kekuatan sinyal yang diterima, semakin tegak lurus posisinya maka akan semakin besar sinyal yang diterima dan sebaliknya semakin
95
condong maka akan semakin kecil sinyal yang diterima. Data-data tersebut dipancarkan dengan dua gelombang. L1 1575.42 Mhz untuk kepentingan umum dan L2 1227.6 Mhz
untuk kepentingan militer. Bagian pengguna terdiri dari alat navigasi yang menerima data almanac dan
ephermis dari satelit sehingga diperoleh perhitungan koordinat. Untuk mengetahui koordinat suatu lokasi diperlukan paling sedikit 3 satelit, dan satu satelit untuk
mengetahui posisi secara 3 dimensi. Semakin banyak satelit yang terdeteksi maka akan semakin akurat posisi yang ditentukan.
Terdapat dua jenis antena GPS berdasarkan jenisnya yaitu
patch
dan
quad helix
. Gambar untuk antena GPS jenis
patch
dapat dilihat pada gambar 1. Sinyal diterima dengan baik pada posisi mendatar sejajar dengan bumi.
Gambar 1. Antena GPS jenis
patch
96
Gambar untuk antena GPS jenis
quad helix
dapat dilihat pada Gambar 2. Sinyal diterima dengan baik pada posisi tegak lurus ke arah langit.
Gambar 2. Antena GPS jenis
Quad Helix
Berdasarkan cara kerjanya, antenna GPS dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu Antenna eksternal aktif
Antenna eksternal disebut aktif karena pada antenna tersebut dilengkapi
dengan low noise amplifier
LNA dan penguat sinyal yang dapat menguatkan sinyal yang berkurang ketika melewati kabel. Antenna eksternal aktif memerlukan
sumber listrik untuk melakukan fungsinya, yang biasanya diambil dari alat navigasi. Antenna eksternal aktif dapat digunakan pada kabel yang lebih panjang
dibandingkan dengan tipe pasif.
97
Antenna eksternal pasif Antena eksternal pasif tidak dilengkapi penguat sinyal sehingga baterai tidak akan
cepat habis. Pada antena jenis ini kabel lebih pendek dibandingkan dengan tipe aktif.
Antenna eksternal re-radiating Antena eksternal re-radiating dapat dipakai untuk menangkap sinyal satelit dan
memancarkan sinyal. Karena sinyal dipancarkan, maka jenis ini memerlukan sumber listrik tambahan, tetapi bukan dari alat navigasi yang dipakai. Bagi tipe
alat navigasi yang tidak mempunyai slot untuk antenna eksternal, jenis ini merupakan alternative yang baik daripada harus memodifikasi alat navigasi.
Antenna combo
Antenna combo adalah penggabungan antara antenna untuk alat navigasi dan telpon genggam. Untuk menggunakan antenna ini diperlukan sumber listrik.
Pada alat navigasi data-data ephemeris tersimpan dalam memori berupa posisi-posisi satelit. Namun setelah 4-6 jam seiring dengan gerakan satelit, data-data tersebut akan
berubah. Untuk itu diperlukan cold start pada system navigasi untuk memperoleh data- data ephemeris yang terbaru. Sedangkan pada hot start, alat navigasi melakukan restart
tanpa mencari data-data ephemeris lagi sehingga prosesnya lebih cepat.
98
Modul gps merupakan bagian dari alat navigasi yang berfungsi untuk menerima dan melakukan kalkulasi koordinat serta mengirimkan hasilnya dalam bentuk serial
UART dimana data ini akan diolah lagi oleh PC atau mikrokontroller. beberapa modul gps selain sim908 antara lain
-
Low Cost GPS Receiver
, merupakan modul GPS yang sangat ekonomis dengan formasi data menggunakan Japan Radio Company Protocol.
- GPS Module CT-G348SLP, merupakan modul GPS buatan Connectec dengan
protokol data NMEA0183. -
GPS starter Kit, merupakan modul untuk pelatihan penggunaan
Low Cost GPS Receiver
dimana pengguna dapat menganalisa data-data GPS melalui port USB PC atau Notebook.
- D-GPS508 Delta GPS GSM GPRS 508 adalah merupakan development board GPS
yang diproduksi oleh Delta Electronic untuk pengguna yang ingin mempelajari kinerja sim508.
Untuk menyampaikan informasi GPS ke lokasi tertentu terdapat beberapa media yaitu SMS Short Message Service mudah diakses dan dapat diterima oleh segala jenis HP
baik GSM maupun CDMA. Namun informasi data tidak terlalu banyak dan akan membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi bila dilakukan secara terus-
menerus.
99
GPRS General Packet Radio Service data dikirimkan ke web server secara kontinyu dan pengguna dapat mengakses menggunakan telpon genggam yang
mendukung browser atau melalui media-media lain seperti Ipad, PC atau Laptop. RF Radio Frequency data dikirimkan melalui gelombang radio ke suatu lokasi,
biasanya dilakukan pada daerah-daerah yang tidak terjangkau sinyal GSM seperti ditengah laut [3].
SIMCom menyediakan toolkit GPS yang bernama “SIMCom NMEA GPS DEMO” untuk membantu pengguna untuk melakukan beberapa tes GPS dengan cara
yang mudah. Toolkit ini mempunyai fungsi yang sama seperti perintah AT. Format NMEA-0183 didefinisikan sebagai
National Marine Electronics Association
yang merupakan sebuah standar untuk antarmuka peralatan-peralatan navigasi elektronik dengan versi 2.20 pada 1 januari 1997.
Modul penerima GPS memiliki protokol jenis NMEA-0183 yang mana protokol ini memiliki 6 jenis output NMEA yaitu GGA, GGL, GSA, GSV, RMC dan VTG [4].
Tabel 1. Output NMEA 1083
NMEA
Record
Keterangan GGA
Global Positioning System Fix Data
GLL
Geographic Position
GSA
GNSS dan Active Satellite
GSV
GNSS satellite in View
RMC
Recommended Minimum Specific GNSS data
VTG
Course Over Ground and Ground Speed
100
Data yang diterima dengan output
GGA Global Positioning System Fixed Data
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 2. GGA terdiri dari beberapa nilai seperti contoh data berikut ini [5]:
GPGGA, 161229.487, 3723.2475,N,12158.3416,W,1,07,1.0,9.0,M,,,,0000
Tabel 2. Format data GGA
Nama Unit
Keterangan Message ID
GGA protocol header UTC Time
hhmm.mmm Latitude
ddmm.mmmm NS indicator
N=north atau S=south Longtitude
ddmm.mmmm EW indicator
E=East atau W=West Position fix indicator
Satellites used Range 0 hingga 12
HDOP Horisontal
Dilution of
Precision MSL altitude
Meter Units
Meter Ages of Diff corr
Meter Diff ref station ID
Second Checksum
CRLF End of message
Data yang
diterima dengan
output GLL
Geographic Position
–
LatitudeLongitude
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 3. GLL terdiri beberapa nilai seperti contoh data berikut ini:
GPGLL, 3723.2475,N,12158.3416,W,161229.487,A2C
101
Tabel 3. Format data GLL
Nama Unit
Keterangan Message ID
GPGLL GLL protocol header
Latitude ddmm.mmmm
NS indicator N=North or S=South
Longtitude ddmm.mmmm
EW indicator E=East or W=West
UTC Position hhmmss.ss
Status A=data valid V=data not valid
Checksum CRLF
End of message
Data yang diterima dengan output GSA
GNSS DOP dan Active Satellite
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 4. GSA terdiri dari beberapa nilai seperti contoh
data berikut ini: GPGSA,A,3,07,02,26,27,09,04,15, , , , , ,1.8,1.0,1.533
Tabel 4. Format data GSA
Nama Unit
Keterangan Message ID
GPGSA GSA protocol header
Mode 1 Lihat tabel 2.7
Mode 2 Lihat tabel 2.8
Satellite used SV on channel 1
Satellite used SV on channel 2
...................... Satellite used
SV on channel 12 PDOP
Position dilution of precision HDOP
Horizontal dilution of precision VDOP
Vertical dilution of precision Checksum
CRLF End of message
102
Tabel 5. Mode 1
Mode Keterangan
1 Manual - beroperasi dalam 2D atau 3D
2 Automatic
– perubahan otomatis 2D atau 3D
Tabel 6. Mode 2
Value Keterangan
1 Fix not available
2 2D
3 3D
Data yang diterima dengan output GSV
GNSS Satellite in View
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 7 GSV terdiri dari beberapa nilai seperti contoh
data berikut ini: GPGSV, 2,1,07,07,79,048,42,02,51,062,43,26,36,256,42,27,27,138,4271
GPGSV,2,2,07,09,23,313,42,04,19,159,41,15,12,041,4242
Tabel 7. Format data GSV
Nama Unit
Keterangan Message ID
GPGSV GSV protocol header
Message of number Range 1 hingga 3
Message number Range 1 hingga 3
Satellite in View Satellite ID
Channel 1 range 1 to 32 Elevation
Degree Channel 1 max 90
Azimuth Degree
Channel 1 true, range 0 to 359 SNRCNo
dBHz Range 0 to 99, null when not tracking
.................... Satellite ID
Channel 4 range 1 to 32 Elevation
Degree Channel 4 max 90
Azimuth Degree
Channel 4 true, range 0 to 359
103
SNRCNo dBHz
Range 0 to 99, null when not tracking Checksum
CRLF End of message
Data yang diterima dengan output RMC
Recommended Minimum Specific GNSS Data
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 8. GSV terdiri dari beberapa nilai seperti contoh data berikut ini:
GPRMC, 161229.487,A,3723.2475,N,12158.3416,W,0.13,309.62,120598,,10
Tabel 8. Format data RMC
Nama Unit
Keterangan Message ID
GPRMC RMC protocol header
UTC Time Hhmm.mmm
Status A=valid V=data not valid
Latitude Ddmm.mmmm
NS indicator N=north or S=south
Longitude Ddmm.mmmm
EW indicator E=East or W=West
Speed over ground Knot
Course over ground Degree
True Date
Ddmmyy Magnetic variation
Degree E=East W=West
Checksum CRLF
End of message
104
Data yang diterima dengan output VTG
Course Over Ground and Ground Speed
akan memiliki parameter-parameter seperti pada tabel 9 VTG terdiri dari beberapa nilai seperti contoh data berikut ini:
GPVTG,309.62,T, ,M,0.13,N,0.2,K6E
Tabel 9. Format Data VTG
Nama Unit
Keterangan Message ID
GPVTG VTG protocol header
Course Degree
Measured heading Reference
True Course
Degree Measured heading
Reference Magnetic
Speed Knot
Measured horizontal speed Unit
Knot Speed
Kmhour Measured horizontal speed
Units Kilometer per hour
Checksum CRLF
End of message
Tabel 10. Instruksi tes, baca, tulis CGPSPWR dan respon
AT+CGPSPWR Kontrol daya GPS
Instruksi tes AT+CGPSPWR=?
Respon +CGPSPWR: list of supported modes
OK
Instruksi baca AT+CGPSPWR?
respon TA mengembalikan nilai sekarang dari PIN kontrol daya
GPS +CGPSPWR: mode
OK
Instruksi tulis AT+CGPSPWR=mode
KONTROL DAYA ONOFF GPS Parameter-parameter
mode Mematikan suplai daya GPS
1 Menyalakan suplai daya GPS
105
Tabel 11. Instruksi tes, baca, tulis CGPSRST dan respon
AT+CGPSRST Mode Reset GPS HOTWARMCOLD
Instruksi tes AT+CGPSRST=?
Respon +CGPSRST: list of supported modes
OK
Instruksi baca AT+CGPSRST?
Respon TA mengembalikan nilai dari mode reset GPS sekarang
+CGPSRST: mode OK
Instruksi tulis AT+CGPSRST=mode
Parameter-parameter mode reset GPS mode
reset GPS di mode start COLD; 1
reset GPS di mode otonomi catatan:
mode start COLD direkomendasikan untuk reset pertama kali
106
Tabel 12. Instruksi tes dan tulis CGPSINF dan respon
AT+CGPSINF Mendapatkan info lokasi GPS sekarang
Instruksi tes AT+CGPSINF=?
Respon +CGPSINF: 0,2,4,8,16,32,64,128
OK
Instruksi tulis AT+CGPSINF=mode
TA mengembalikan info lokasi GPS yang berhasil sekarang. Instruksi ini harus dieksekusi setelah lokasi GPS sukses.
jika mode sama dengan 0: Respon
mode,longitude,latitude,UTC time, TTFF,num,speed,course
OK dimana:
longitude longitude latitude latitude
altitude altitude UTC time waktu UTC
Format adalah yyyymmddHHMMSS TTFF time to first fix in seconds
num satellites in view for fix speed speed over ground
course course over ground. Else if mode=2
1
, Parameters see Appendix A.1 “GPGGA”
[1]
Else if mode=2
2
, Parameters see Appendix A.2 “GPGLL”
[1]
Else if mode=2
3
, Parameters see Appendix A.3 “GPGSA”
[1]
Else if mode=2
4
, Parameters see Appendix A.4 “GPGSV”
[1]
Else if mode=2
5
, Parameters see Appendix A.5 “GPRMC”
[1]
Else if mode=2
6
, Parameters see Appendix A.6 “GPVTG”
[1]
Else if mode=2
7
, Parameters see Appendix A.7 “GPZDA”
[1]
107
[1] not including Parameters: “Message ID”, “Checksum” and “CRLF”;
[2] including Parameters: Satellite ID
Elevation Azimuth
SNR CN0
… Satellite ID
Elevation Azimuth
SNR CN0
Tabel 13. Instruksi tes, baca dan tulis CGPSOUT dan respon
AT+CGPSOUT Kontrol keluaran data GPS NMEA
Instruksi tes AT+CGPSOUT=?
Respon +CGPSOUT: 0-255
OK
Instruksi baca AT+CGPSOUT?
Respon +CGPSOUT: mode
OK
Instruksi tulis AT+CGPSOUT=mode
Kontrol keluaran informasi NMEA GPS dari instruksi AT UART.
Respon OK
Parameter-parameter mode
jika sama dengan 0: matikan keluaran informasi NMEA GPS dari Debug UART;
jika tidak Bit 1=1, nyalakan keluaran data NMEA GPGGA, lihat
Apendix A.1
[1]
Bit 2=1, nyalakan keluaran data NMEA GPGLL, lihat Apendix A.2
[1]
Bit 3=1, nyalakan keluaran data NMEA GPGSA, lihat Apendix A.3
[1]
Bit 4=1, nyalakan keluaran data NMEA GPGSV, lihat Apendix A.4
[1]
Bit 5=1, nyalakan keluaran data NMEA GPRMC, lihat Apendix A.5
[1]
Bit 6=1, nyalakan keluaran data NMEA GPVTG, lihat
108
Apendix A.6
[1]
Bit 7=1, nyalakana keluaran data NMEA GPZDA , lihat Apendix A.7
[1]
Setelah pengaturan berhasil informasi NMEA akan keluaran dari Debug UART, format NMEA lihat
Apendix A.
catatan pengaturan pabrik adalah “AT+CGPSOUT=255”.
Ini akan memungkinkan semua keluaran data NMEA dari debug UART
Tabel 14. Instruksi tes dan baca GPSSTATUS dan respon
AT+CGPSSTATUS Status GPS
Instruksi tes AT+CGPSSTATUS=?
Respon +CGPSSTATUS: list of supported modes
OK
Instruksi baca AT+CGPSSTATUS?
Respon +CGPSSTATUS: lokasi tidak pasti
OK
Parameter-parameter mode reset GPS mode adalah nilai string
“Location Unknown”: jika GPS tidak jalan “Location Not Fix”: setelah GPS dijalankan, and tidak
fix, “Location 2D Fix”: setelah status GPS adalah fix 2D
Tabel 15. Instruksi tes, baca dan tulis GPSIPR dan respon
AT+CGPSIPR Mengatur kecepatan lokal fix TE-TA
Instruksi tes AT+CGPSIPR=?
Respon +CGPSIPR: list of supported rates
OK
Instruksi baca AT+CGPSIPR?
Respon +CGPSIPR: rate
OK
109
Instruksi tulis AT+CGPSIPR=rate
Respon Pengaturan parameter ini menentukan kecepatan data TA
pada keluaran NMEA Debug UART antarmuka serial. Kecepatan instruksi membawa pengaruh mengikuti the
issuance dari beberapa kode hasil yang dikelompokkan dengan baris instruksi sekarang
OK Parameter
rate Baud rate per detik 4800
9600 19200
38400 57600
115200 230400
460800
Catatan Pengaturan pabrik
adalah “AT+CGPSIPR=115200”.
3. Langkah Percobaan