PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA 13 - 15 TAHUN DI Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 13-15 Tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan.

(1)

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA 13 - 15 TAHUN DI

SEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

oleh:

ARIF NUGROHO J120141022

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP

PENINGKATANKESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA 13 - 15 TAHUN DISEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

Telah Membaca dan Mencermati Naskah Publikasi Karya Ilmiah, Yang


(3)

-HALAVT{N PENGESAHA]\

Telah dipertahanka, di depan Dewan penguji Fakultas llmu

Kesehatan Universitas l\{uharnmadiyah Surakar1a pada hari Rabu. I

Juni 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

,x++a

ffiffi

sffi

\i

,>

/tt

oll

ilr


(4)

(5)

1

Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani PadaAnak Usia 13-15 Tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan

Abstrak

LATAR BELAKANG : Usia 13-15 tahun merupakan masa remaja awal. Dimana terjadi perubahan yang cepat, termasuk perkembangan fisik dan motorik. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Peran fisioterapi dalam meningkatkan kesegaran jasmani khususnya dalam bidang olahraga bola dengan menggunakan latihan core stability. TUJUAN PENELITIAN : Untuk mengetahui pengaruh latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani terhadap anak usia 13-15 tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan. METODE PENELITIAN: Menggunakan quasi experiment dan two group pre and post test design. Sampel pada penelitian 40 responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I sebanyak 20 responden diberikan latihan core stability dan kelompok II 20 responden tidak diberikan perlakuan. Analisa data menggunakan uji Willcoxon dan Mann Whitnney test. HASIL PENELITIAN: Kelompok I yang diberikan latihan core stability diperoleh nilai p < 0.5 dan kelompok II nilai p < 0.5. sedangkan pada uji perbedaan nilai p < 0.5.KESIMPULAN: Adanya pengaruh latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada anak usia 13-15 tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan.

Kata kunci: Kesegaran Jasmani, Core Stability, sekolah sepak bola Kalasan

The Effect Of Core Stability Exercise Towards Increasing Physical Fitness in Children Aged 13-15 Years Old at Kalasan Soccer School

Abstract

BACKGROUNDS: 13-15 years of age is early adolescence. Where rapid changes, including physical development and motor skills. Physical fitness is the ability of a person doing the daily work efficiently without arising excessive fatigue so can still enjoy the spare time. The role of physiotherapy in improving physical fitness, especially in the field of footballs is by using core stability exercises. OBJECTIVE: To know the influence of core stability exercises against the increase of physical fitness against children aged 13-15 years old at Kalasan soccer school. METHODS: using a quasi experiment and two group pre and post test design. Research on sample 40 the respondents are divided into two groups. Group I as many as 20 respondents provided core stability exercises and group II 20 respondents were not given preferential treatment. Data analysis using test Willcoxon and Mann Whitnney test. RESULTS: Group I provided core stability exercise obtained values p 0.5 and group II < value p < 0.5. While on test the difference value of p < 0.5. CONCLUSION: The existence of core stability


(6)

2

exercise influence towards increasing physical fitness in children aged 13-15 years old at Kalasan soccer school.

Keywords: Physical fitness, Core Stability, Kalasan soccer school

1. PENDAHULUAN

Pada usia 13-15 tahun terjadi perubahan-perubahan yang cepat pada fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian, terutama perkembangan fisik (Fagan, 2006).

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik (Papalia dan Olds, 2001). Dimana perubahan yang terjadi saat remaja adalah perubahan internal ( sistem pencernaan, peredaran darah, pernafasan, endokrin dan jaringan tubuh) dan perubahan eksternal ( tinggi, berat, proporsi tubuh dan organ seks).

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Irianto, 2004). Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam lingkup kesegaran jasmani meliputi strength (kekuatan), power (daya ledak),

speed flexibility (kelenturan) dan endurance (daya tahan) (Nurhasan, 2006). Core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk dan pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktifitas. Dimana core stability merupakan salah satu faktor penting dalam set posture.

Core stability dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya stabilitas postur pada spine, kontrol otot pada lumbar spine, otot abdominalis, neurologis control,


(7)

3

gerak ekstremitas, tekanan intra-abdomen dan manuver valsava. Adapun bentuk-bentuk latihan core stability ialah: crunches, dynamic leg and back, superman,

static straight legs dan hundreds.

Manfaat latihan core stability dalam kesegaran jasmanni yaitu pencegarahan cedera, pemulihan dari cedera, peningkatan performa olahraga dan keseimbngan

mobility dan stability.

Pengukuran kesegaran jasmani, menggunakan pengukuran untuk nilai tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) untuk anak umur 13-15 tahun. Yang terdiri atas lima rangkaian tes, antara lain : sprint 50m, pull-up 60 detik, sit-up 60 detik,

vertical jump dan lari jarak sedang. 2. METODE PENELITIAN

Jenis metode penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experimental dengan pendekatan pre test – post test design. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Sepak Bola Kalasan. Waktu penelitian dilakukan selama 4 minggu.

Analisa data dilakukan uji pengaruh pada kedua kelompok dengan menggunakan uji Willcoxon test. Dan uji beda pengaruh dengan menggunakan uji Mann Whitnney test.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini jumlah responden 40 dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I sebanyak 20 responden diberikan latihan core stability dan kelompok II sebanyak 20 responden tanpa perlakuan. Latihan dilakukan 3 kali seminggu selama 1 bulan (4 minggu). Karakteristik pada penelitian ini


(8)

4

berdasarkan usia, berat badan dan tinggi badan. Dengan pengukuran mengunakan TKJI saat sebelum dan sesudah perlakuan.

Berdasarkan pengujian data normalitas didapatkan hasil nilai p < 0.5 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi tidak normal, sehingga pengujian data menggunakan non parametrik.

Berdasarkan uji Willcoxon test pada kelompok I dan II nilai p = 0.000 dimana nilai p < 0.5 sehingga ada pengaruh pemberian latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada anak usia 13-15 tahun di SSB Kalasan.

Berdasarkan uji Mann Whitnney test pada kelompok I dan II nilai p = 0.000 berarti Ho ditolak, sehingga ada perbedaan antara kelompok yang diberikan latihan dan tidak diberikan perlakuan.

3.1Deskripsi Subjektif

Beberapa penelitian menunjukan jika lompatan dan lari sangat dipengaruhi beban tubuh seseorang. Hal tersebut Karena berat badan yang berlebih akan meningkatkan beban mekanik pada lutut serta menambah beban pada tubuh. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi lutut, semakin besar pula kekuatan otot dalam mekakukan lari atau lompatan (Dayan, 2011).

Pada penelitian ini, sampel adalah siswa dari SSB kalasan yang berusia 13-15 tahun. Karena kekuatan masih dapat dibentuk secara bersamaan dengan dapat berkembang system neuromuskuloskeletal yang masih berlangsung. Sehingga latihan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan


(9)

5

adaptasi neuromuscular serta dapat mempengaruhi respon-respon neuromuscular pada anak (Chhaya dkk, 2014).

3.2Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Kesegaran Jasmani

Core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk dan pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktifitas. Pada latihan core stability selain terjadi peningkatan kekuatan otot akan terjadi juga peningkatan fleksibilitas. Hal ini terjadi Karena pada saat suatu otot berkontraksi, maka terjadi penguluran atau stretch pada otot antagonis. Selain itu sesuai dengan teori iradiasi, menurut Maulana (2011), bila terdapat stimulus yang kuat pada satu stimulus tertentu maka akan disebarkan ke regio lain (terutama pada regio yang berdekatan). Dengan adanya kekuatan pada core, otot-otot tersebut dapat meningkatkan kecepatan, yang merupakan unsur kesegaran jasmani. Sehingga latihan

core stability dapat meningkatkan kesegaran jasmani. 4. PENUTUP

4.1Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan statistik dapat disimpulkan, bahwa :

1. Adanya pengaruh latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada anak usia 13-15 tahun di SSB Kalasan. 2. Adanya perbedaan pengaruh peningkatan kesegaran jasmani pada anak

usia 13-15 tahun di SSB kalasan dengan latihan core stability dan tanpa latihan core stability.


(10)

6 4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Pelatih

Dapat memanfaatkan latihan core stability untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan performa dalam permainan sepak bola khususnya.

2. Bagi Olahraga lainnya

Latihan core stability dapat menjadi refrensi latihan tambahan pada olahraga lain, untuk meningkatkan kekuatan otot, terutama otot

core sehingga posture lebih baik. 3. Bagi Peneliti lainnya

Dapat menambahkan beberapa latihan yang lainnya, sehingga kesegaran jasmani dan performa dapat meningkat lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chhaya, V., Lakshmi, A., & Vijaya, K. 2014. Effect of Plyometric Training On Vertical Jump Height in Highschool Basketball Players: Mumbai.

2. Dayan, A.T. 2011. Hubungan Antara Berat Badan dan Tinggi Badan dengan Hasil Lompat Jauh Siswa Putra SMA Islam Almaarif Singosari Malang.

Malang : Program Studi Ilmu Olahraga Universitas Malang. 3. Fagan, 2006. Psikologi Remaja. Pt Gramedia. Jakarta.


(11)

7

4. Irianto JP. 2004. Panduan Latihan Kebugaran Fisik yang Aman. Yogyakarta : Lukman Offset.

5. Maulana, D. 2011. Efek Penambagan Core Stability Exercise Pada Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pada Pemain Futsal. Jakarta: Program Studi D IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.

6. Nurhasan. 2006. Tes Dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan penerapannya. Jakarta : Saka Mitra Kompetensi.

7. Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, D. 2001. Human Development. Boston: McGraw-Hill.PT. Brafindo Persada


(1)

2

exercise influence towards increasing physical fitness in children aged 13-15 years old at Kalasan soccer school.

Keywords: Physical fitness, Core Stability, Kalasan soccer school

1. PENDAHULUAN

Pada usia 13-15 tahun terjadi perubahan-perubahan yang cepat pada fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian, terutama perkembangan fisik (Fagan, 2006).

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik (Papalia dan Olds, 2001). Dimana perubahan yang terjadi saat remaja adalah perubahan internal ( sistem pencernaan, peredaran darah, pernafasan, endokrin dan jaringan tubuh) dan perubahan eksternal ( tinggi, berat, proporsi tubuh dan organ seks).

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Irianto, 2004). Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam lingkup kesegaran jasmani meliputi strength (kekuatan), power (daya ledak),

speed flexibility (kelenturan) dan endurance (daya tahan) (Nurhasan, 2006).

Core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk dan pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktifitas. Dimana core

stability merupakan salah satu faktor penting dalam set posture.

Core stability dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya stabilitas postur pada spine, kontrol otot pada lumbar spine, otot abdominalis, neurologis control,


(2)

3

gerak ekstremitas, tekanan intra-abdomen dan manuver valsava. Adapun bentuk-bentuk latihan core stability ialah: crunches, dynamic leg and back, superman,

static straight legs dan hundreds.

Manfaat latihan core stability dalam kesegaran jasmanni yaitu pencegarahan cedera, pemulihan dari cedera, peningkatan performa olahraga dan keseimbngan mobility dan stability.

Pengukuran kesegaran jasmani, menggunakan pengukuran untuk nilai tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) untuk anak umur 13-15 tahun. Yang terdiri atas lima rangkaian tes, antara lain : sprint 50m, pull-up 60 detik, sit-up 60 detik,

vertical jump dan lari jarak sedang.

2. METODE PENELITIAN

Jenis metode penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi

experimental dengan pendekatan pre test – post test design. Penelitian ini

dilakukan di Sekolah Sepak Bola Kalasan. Waktu penelitian dilakukan selama 4 minggu.

Analisa data dilakukan uji pengaruh pada kedua kelompok dengan menggunakan uji Willcoxon test. Dan uji beda pengaruh dengan menggunakan

uji Mann Whitnney test.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini jumlah responden 40 dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I sebanyak 20 responden diberikan latihan core stability dan kelompok II sebanyak 20 responden tanpa perlakuan. Latihan dilakukan 3 kali seminggu selama 1 bulan (4 minggu). Karakteristik pada penelitian ini


(3)

4

berdasarkan usia, berat badan dan tinggi badan. Dengan pengukuran mengunakan TKJI saat sebelum dan sesudah perlakuan.

Berdasarkan pengujian data normalitas didapatkan hasil nilai p < 0.5 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi tidak normal, sehingga pengujian data menggunakan non parametrik.

Berdasarkan uji Willcoxon test pada kelompok I dan II nilai p = 0.000 dimana nilai p < 0.5 sehingga ada pengaruh pemberian latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada anak usia 13-15 tahun di SSB Kalasan.

Berdasarkan uji Mann Whitnney test pada kelompok I dan II nilai p = 0.000 berarti Ho ditolak, sehingga ada perbedaan antara kelompok yang diberikan latihan dan tidak diberikan perlakuan.

3.1Deskripsi Subjektif

Beberapa penelitian menunjukan jika lompatan dan lari sangat dipengaruhi beban tubuh seseorang. Hal tersebut Karena berat badan yang berlebih akan meningkatkan beban mekanik pada lutut serta menambah beban pada tubuh. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi lutut, semakin besar pula kekuatan otot dalam mekakukan lari atau lompatan (Dayan, 2011).

Pada penelitian ini, sampel adalah siswa dari SSB kalasan yang berusia 13-15 tahun. Karena kekuatan masih dapat dibentuk secara bersamaan dengan dapat berkembang system neuromuskuloskeletal yang masih berlangsung. Sehingga latihan ini dilakukan untuk dapat meningkatkan


(4)

5

adaptasi neuromuscular serta dapat mempengaruhi respon-respon neuromuscular pada anak (Chhaya dkk, 2014).

3.2Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Kesegaran Jasmani

Core stability adalah kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari

trunk dan pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktifitas. Pada latihan core stability selain terjadi peningkatan kekuatan otot akan terjadi juga peningkatan fleksibilitas. Hal ini terjadi Karena pada saat suatu otot berkontraksi, maka terjadi penguluran atau stretch pada otot antagonis. Selain itu sesuai dengan teori iradiasi, menurut Maulana (2011), bila terdapat stimulus yang kuat pada satu stimulus tertentu maka akan disebarkan ke regio lain (terutama pada regio yang berdekatan). Dengan adanya kekuatan pada core, otot-otot tersebut dapat meningkatkan kecepatan, yang merupakan unsur kesegaran jasmani. Sehingga latihan

core stability dapat meningkatkan kesegaran jasmani.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan statistik dapat disimpulkan, bahwa :

1. Adanya pengaruh latihan core stability terhadap peningkatan kesegaran jasmani pada anak usia 13-15 tahun di SSB Kalasan. 2. Adanya perbedaan pengaruh peningkatan kesegaran jasmani pada anak

usia 13-15 tahun di SSB kalasan dengan latihan core stability dan tanpa latihan core stability.


(5)

6 4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Pelatih

Dapat memanfaatkan latihan core stability untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan performa dalam permainan sepak bola khususnya.

2. Bagi Olahraga lainnya

Latihan core stability dapat menjadi refrensi latihan tambahan pada olahraga lain, untuk meningkatkan kekuatan otot, terutama otot core sehingga posture lebih baik.

3. Bagi Peneliti lainnya

Dapat menambahkan beberapa latihan yang lainnya, sehingga kesegaran jasmani dan performa dapat meningkat lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chhaya, V., Lakshmi, A., & Vijaya, K. 2014. Effect of Plyometric Training On

Vertical Jump Height in Highschool Basketball Players: Mumbai.

2. Dayan, A.T. 2011. Hubungan Antara Berat Badan dan Tinggi Badan dengan Hasil Lompat Jauh Siswa Putra SMA Islam Almaarif Singosari Malang. Malang : Program Studi Ilmu Olahraga Universitas Malang.


(6)

7

4. Irianto JP. 2004. Panduan Latihan Kebugaran Fisik yang Aman. Yogyakarta : Lukman Offset.

5. Maulana, D. 2011. Efek Penambagan Core Stability Exercise Pada Latihan

Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pada Pemain Futsal. Jakarta:

Program Studi D IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.

6. Nurhasan. 2006. Tes Dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani :

Prinsip-prinsip dan penerapannya. Jakarta : Saka Mitra Kompetensi.

7. Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, D. 2001. Human Development. Boston: McGraw-Hill.PT. Brafindo Persada


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 13-15 Tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 13-15 Tahun di Sekolah Sepak Bola Kalasan.

0 1 4

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAN LATIHAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dan Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pemain Futsal.

0 3 15

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAN LATIHAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dan Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pemain Futsal.

0 3 17

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

1 2 17

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PADA PEMBATIK Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Penurunan Nyeri Leher Pada Pembatik.

0 4 20

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PADA PEMBATIK Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Penurunan Nyeri Leher Pada Pembatik.

0 2 15

PENGARUH METODE LATIHAN DAN KESEGARAN JASMANI AWAL TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI :Studi Eksperimen pada Perwira Siswa Pria Secapaad.

2 4 55

PENYUSUNAN NORMA PENILAIAN KESEGARAN JASMANI UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN USIA 13-15 TAHUN DI YOGYAKARTA.

0 0 108