Studi lapangan Studi literatur

Novi Nurhayati, 2016 PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI PEMUAIAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Prosedur penelitian

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan melalui dua cara berupa studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan berupa wawancara kepada beberapa guru IPA di salah satu SMPN kota Bandung. Tema wawancara mengenai kegiatan praktikum dan masalah yang dihadapi dalam kegiatan praktikum. Studi literatur berupa analisis konsep, analisis keterampilan berpikir kritis dan analisis kerja alat.

a. Studi lapangan

Studi lapangan merupakan langkah awal untuk mengetahui potensi dan masalah apa saja yang ada di lapangan. Potensi dan masalah yang dimaksud adalah potensi dan masalah yang berkaitan dengan kegiatan praktikum pemuaian. Dari studi lapangan dapat diperoleh gambaran keadaan nyata berkaitan dengan kegiatan praktikum pemuaian. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara kepada enam orang guru IPA di SMPN kota Bandung. Wawancara kepada enam guru tersebut dilakukan secara terpisah. Pertanyaan wawancara meliputi frekuensi kegiatan praktikum, kelengkapan alat praktikum, serta masalah yang dihadapi oleh guru ketika melakukan kegiatan praktikum. Hasil wawancara ditunjang dengan data kelengkapan alat praktikum, serta catatan agenda laboratorium IPA. Hasil studi lapangan ada di dalam lampiran A.1.

b. Studi literatur

Untuk menindak lanjuti hasil studi lapangan, dilakukan studi literatur meliputi: analisis konsep pada materi pemuaian serta pembuatan peta konsep, analisis keterampilan berpikir kritis, dan analisis kerja alat. 1 Analisis konsep pada materi pemuaian Analisis konsep pada materi pemuaian dilakukan untuk mengetahui konsep apa saja yang terkandung dalam materi pemuaian. Analisis konsep diharapkan dapat mengarahkan Laboratorium Virtual Pemuaian Logam yang Novi Nurhayati, 2016 PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI PEMUAIAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dikembangkan agar sesuai dengan konsep yang terkandung dalam materi pemuaian dan tidak keluar dari jalur kurikulum yang berlaku. Analisis konsep dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi: 1 perumusan definisi konsep; 2 menentukan jenis konsep dan atribut konsep; 3 menentukan hierarki urutan konsep. Hasil analisis konsep pada materi pemuaian berupa tabel yang terdiri dari enam bagian meliputi: 1 label konsep; 2 Definisi konsep; 3 Jenis konsep; 4 Atribut konsep; 5 posisi konsep; 6 Contoh. Tabel analisis konsep tersebut tergambar dalam lampiran A.2. 2 Analisis keterampilan berpikir kritis Analisis keterampilan berpikir kritis dilakukan untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis apa saja yang dapat dibangun atau ditingkatkan pada materi pemuaian melalui Laboratorium Virtual Pemuaian Logam yang dikembangkan. Analisis keterampilan berpikir kritis dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi: 1 Menentukan aspek keterampilan berpikir kritis yang dapat ditingkatkan melalui Laboratorium Virtual pada Materi Pemuaian Logam; 2 Menentukan indikator keterampilan berpikir kritis untuk setiap aspek keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis keterampilan berpikir kritis, terdapat tujuh 7 indikator berpikir kritis yang dapat ditingkatkan melalui Laboratorium Virtual pada Materi Pemuaian Logam meliputi: 1 Menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan; 2 Mengamati; 3 Mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi; 4 Menginduksi; 5 Mempertimbangkan hasil induksi; 6 Mendefinisikan istilah; 7 Menentukan tindakan. Hasil analisis keterampilan berpikir kritis pada materi pemuaian tergambar dalam lampiran A.3. b Analisis kerja Alat Analisis kerja alat dilakukan untuk mengetahui bagaimana alat dapat bekerja. Alat yang dimaksud dalam Laboratorium Virtual pada Materi Pemuaian Logam adalah alat Muschenbroek dan Bimetal. Alat Novi Nurhayati, 2016 PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI PEMUAIAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Muschenbroek menggambarkan proses pemuaian beberapa batang logam saat dipanaskan. Batang logam mendorong tuas jarum penunjuk. Dalam alat Muschenbroek terdapat perubahan pertambahan panjang yang bersifat linier menjadi perubahan sudut jarum sudut. Dalam analisis kerja alat ini, dilakukan praktikum menggunakan alat nyata. Praktikum menggunakan alat nyata dilakukan oleh pengembang untuk mengetahui beberapa hal meliputi: 1. Cara kerja alat Muschenbroek ; 2. Cara kerja alat bimetal; 3. kelebihan dan kekurangan praktikum menggunakan Muschenbroek ; 4. Kelebihan dan kekurangan praktikum menggunakan bimetal. Praktikum nyata dilakukan sebanyak dua kali. Praktikum pertama dilakukan dengan menggunakan alat Muschenbroek dan bimetal milik pengembang. Praktikum kedua dilakukan dengan menggunakan alat Muschenbroek dan termometer di laboratorium Fisika dasar FPMIPA UPI. Berdasarkan praktikum pemuaian yang dilakukan menggunakan alat nyata tersebut dibuat laporan tertulis yang berjudul Virtual Lab sebagai Optimasi alat nyata. Laporan tersebut terdapat dalam lampiran. A.4. Untuk mengatasi kendala pada praktikum nyata tersebut dibutuhkan alternatif yang membuat pembelajaran berjalan lebih optimal. Laboratorium Virtual pada Materi Pemuaian Logam sebagai optimasi alat nyata dapat berperan sebagai alternatif untuk melengkapi penggunaan alat nyata.

2. Pengembangan