3
8. Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap Perusahaan Daerah dengan tujuan agar Perusahaan Daerah tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan berhasil
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 9. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Berdikari Kabupaten Bulungan.
10. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Berdikari Kabupaten Bulungan.
11. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Berdikari Kabupaten Bulungan. 12. Tahun Buku Perusahaan adalah Tahun Takwim.
BAB II KETENTUAN PENDIRIAN
Pasal 2
1 Perusahaan Daerah didirikan oleh Pemerintah Daerah. 2 Perusahaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, berbentuk Badan Hukum yang
berhak melaksanakan usahanya berdasarkan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku.
BAB III TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 3
1 Perusahaan Daerah berkedudukan di Ibukota Kabupaten Bulungan dan dapat membentuk Kantor Perwakilan Cabang berdasarkan kebutuhan.
2 Perusahaan Daerah dapat mengadakan dan mempunyai hubungan korespondensi di dalam dan di luar Negeri.
BAB IV TUJUAN DAN LAPANGAN USAHA
Pasal 4
1 Perusahaan Daerah bertujuan : a. melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah Daerah dibidang
Pembangunan dan Perekonomian Daerah; dan, b. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD;
2 Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Perusahaan Daerah menjalankan usaha-usaha dibidang produksi, jasa umum dan jasa transportasi,
BAB V M O D A L
Pasal 5
1 Modal Dasar Perusahaan Daerah sebesar Rp. 5.000.000.000,- lima milyar rupiah yang seluruhnya merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah dan merupakan kekayaan
Pemerintah Daerah yang dipisahkan; 2 Modal Dasar sebagaimana dimaksud ayat 1 disetorkan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan Pemerintah Daerah.
4
BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UMUM
Pasal 6
1 Pembinaan dan Pengawasan Umum terhadap Perusahaan Daerah dilakukan oleh Bupati. 2 Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
Bupati dibantu oleh Sekretaris Daerah.
BAB VII KEPENGURUSAN
Pasal 7
Pengurus Perusahaan Daerah terdiri atas : a. Direksi;
b. Badan Pengawas.
Bagian Pertama Direksi
Pasal 8
Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama yang dibantu oleh paling banyak 3 tiga orang Direktur.
Paragraf 1 Tugas dan Wewenang
Pasal 9
Direksi mempunyai tugas : a. memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perusahaan Daerah;
b. menyampaikan rencana kerja 5 lima tahunan dan rencana kerja Anggaran Perusahaan Daerah tahunan kepada Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan;
c. melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat persetujuan Badan
Pengawas; d. membina pegawai;
e. mengurus dan mengelola kekayaan Perusahaan Daerah; f.
menyelenggarakan administrasi umum, keuangan, pemasaran, dan produksi; g. mewakili Perusahaan Daerah baik didalam maupun diluar Pengadilan;
h. menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba Rugi kepada Badan Pengawas.
Pasal 10
Direksi mempunyai wewenang : a.
mengangkat dan memberhentikan pegawai; b.
mengangkat, memberhentikan dan memindah tugaskan pegawai dari jabatan dibawah Direksi; c.
menandatangai Neraca Perhitungan Laba Rugi; d.
menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain.
5
Pasal 11
Direksi memerlukan persetujuan dari Badan Pengawas dalam hal : a. mengadakan perjanjian-perjanjian kerjasama usaha atau pinjamam yang mungkin dapat
berakibat terhadap berkurangnya asset dan membebani Anggaran Perusahaan Daerah; b. memindahtangankan atau menghipotekkan atau menggadaikan benda bergerak dan atau tak
bergerak milik Perusahaan Daerah; c.
penyertaan modal dalam perusahaan lain.
Paragraf 2 Penghasilan dan Hak-hak Direksi
Pasal 12
1 Penghasilan Direksi terdiri atas : a. Gaji; ditetapkan oleh Bupati;
b. Tujangan; ditetapkan oleh Direksi
Paragraf 3 Hak Cuti
Pasal 13
1 Direksi memperoleh hak cuti sebagai berikut : a. cuti tahunan selama 12 dua belas hari kerja;
b. cuti besar cuti panjang, selama 2 dua bulan untuk setiap satu kali masa jabatan; c. cuti bersalin selama 3 tiga bulan bagi Direktris;
d. Cuti alasan penting; e. Cuti sakit.
2 Pelaksanaan hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a, b, dan c dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
3 Pelaksanaan hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf d dan e dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas.
4 Direksi selama melaksanakan cuti mendapatkan penghasilan penuh dari Perusahaan Daerah
Bagian Kedua Badan Pengawas
Pasal 14
Jumlah Badan Pengawas paling banyak 3 tiga orang, seorang diantaranya dipilih menjadi ketua merangkap anggota
Paragraf 1 Tugas dan Wewenang
Pasal 15
Badan Pengawas mempunyai tugas : a. mengawasi kegiatan operasional Perusahaan Daerah;
b. memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap pengangkatan dan pemberhentian Direksi;
6
c. memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap program kerja yang diajukan oleh
Direksi; d. memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap Laporan Neraca dan Perhitungan
Laba Rugi. e. memberikan pendapat dan saran atas laporan kinerja Perusahaan Daerah.
Pasal 16
Badan Pengawas mempunyai wewenang : a. memberikan peringatan baik lisan maupun tulisan kepada Direksi yang tidak melaksanakan
tugas sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan; b. memeriksa Direksi yang diduga merugikan Perusahaan Daerah;
c. mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Daerah;
d. menerima dan menolak pertanggungjawaban keuangan dan program kerja Direksi tahun berjalan;
Pasal 17
1 Untuk membantu tugas-tugas Badan Pengawas dapat dibentuk Sekretariat yang ditetapkan oleh Badan Pengawas.
2 Honorarium Anggota
Sekretariat ditetapkan
oleh Badan
Pengawas dengan
mempertimbangkan usul Direksi.
Paragraf 2 Penghasilan
Pasal 18
Badan Pengawas karena tugasnya menerima honorarium.
Pasal 19
1 Ketua Badan Pengawas menerima honorarium sebesar 40 empat puluh persen dari penghasilan Direktur Utama.
2 Sekretaris Badan Pengawas menerima honorarium sebesar 35 tigat puluh lima persen dari penghasilan Direktur Utama.
3 Anggota Badan Pengawas menerima honorarium sebesar 30 tigat puluh persen dari penghasilan Direktur Utama.
Pasal 20
Selain honorarium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Badan Pengawas setiap tahun diberikan jasa produksi.
BAB VIII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI DAN BADAN PENGAWAS