Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n Po = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi
r = angka pertumbuhan penduduk tiap tahun
n = periode waktu yang ditinjau t
= banyak tahun sebelum tahun analisis 3. Metode
Proyeksi Least Square
Rumus yang digunakan Soemarto, 1999 : Y = a + b.x
a = n
Yi ∑
b = XiYi
XiYi ∑
∑
di mana : Y = jumlah penduduk pada tahun proyeksi ke-n
a = jumlah penduduk pada awal tahun b = pertambahan penduduk tiap tahun
n = jumlah tahun proyeksi dasar x = jumlah tahun proyeksi mendatang
Xi =
Variable Coding Yi = data jumlah penduduk awal
2.2.6 Analisis Debit Andalan
Debit andalan adalah debit yang berhubungan dengan probabilitas atau nilai kemungkinan terjadinya. Debit andalan merupakan debit yang
kemungkinannya sama atau melampaui yang diharapkan. Debit andalan yang dimaksut disini adalah debit yang mengalir pada suatu penampang sungai dalam
suatu daerah aliran sungai DAS
Debit andalan merupakan debit minimal yang sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air. Perhitungan ini menggunakan cara
analisis water balance dari Dr.F.J. Mock berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari hujan, evapotranspirasi dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran.
Prinsip perhitungan ini adalah bahwa hujan yang jatuh di atas tanah presipitasi sebagian akan hilang karena penguapan evaporasi, sebagian akan
hilang menjadi aliran permukaan direct run off dan sebagian akan masuk tanah infiltrasi. Infiltrasi mula-mula menjenuhkan permukaan top soil yang
kemudian menjadi perkolasi dan akhirnya keluar ke sungai sebagai base flow.
2.2.7 Neraca Air
Perhitungan neraca air dilakukan untuk mengecek apakah air yang tersedia cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan air irigasi atau tidak. Perhitungan
neraca air ini pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan mengenai : a. Pola tanam akhir yang akan dipakai untuk jaringan irigasi yang sedang di
rencanakan b. Penggambaran akhir daerah proyek irigasi.
Ada tiga unsur pokok dalam perhitungan Neraca Air yaitu:
a. Kebutuhan Air b. Tersedianya Air
c. Neraca Air
Embung
Embung adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung kelebihan air pada saat debit tinggi dan melepaskannya pada saat dibutuhkan.
Faktor yang menentukan didalam pemilihan tipe embung adalah: 1. Keadaan klimatologi setempat
2. Keadaan hidrologi setempat 3. Keadaan geologi setempat
4. Tersedianya bahan bangunan 5. Keadaan lingkungan setempat
Karakteristik secara umum bendungan urugan dan bendungan beton : Tabel 2.14 Karakteristik Bendungan Beton dan Urugan Soedibyo, 1993
Bendungan Urugan Bendungan Beton
1. Untuk lembah yang lebar 2. Alas lebar bebanluas
alaskecil 3. Daya dukung pondasi tidak
perlu terlalu kuat. 4. Material timbunan dapat
diambil disekitar lokasi. 5. Harga konstruksi relatif murah
6. Adanya bahaya rembesan, memungkinkan terjadinya
longsor. 7. Bangunan pengelak banjir tidak
terletak pada satu lokasi 1. Untuk lembah yang sempit.
2. Alas sempit bebanluas alas besar. 3. Daya dukung pondasi harus kuat.
4. Bahan belum tentu ada di sekitar calon bendungan dan membutuhkan
semen PC dalam jumlah besar. 5. Harga konstruksi relatif mahal.
6. Diperlukan bangunan yang kokoh dan stabil.
7. Bangunan pengelak banjir dapat menjadi satu dengan tubuh bendungan
2.3.1 Tipe Embung