Rencana Lanskap Taman Hutan Raya Dr. Moch. Hatta padang, Sumatera Barat

RENCANA LANSKAP
TAMAN NUTAN RAYA DR. MOCH. HATTFA
PADAIVG, SUMATEM BARAT

Oleh
MUHAMAD AKIB
A29.0277

--

-- ----

JURUSAN BUDI-lXKYAP'ERTANTA3
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998

MUHAMAD A m . Rencana Lanskap Taman Hutan Raya Dr. Moch. Hatta
Padang, Sumatera Baiat (Dibawah himbingan SIT1 NLTRISJAH dan M A R l E T E
WUNGKAR).


Perencanaan lanskap kawasan pelestarian alam adalah suatu proses kegiatan
yang dilakukan untuk melestarikan kondisi fisik dan hayati yang dimiliki, menciptakan pemanfaatan terbaik dari seluruh sumber daya alam, meminimalkan konflik
dari pemanfaatan yang ada dan rnembentuk suatu lanskap .yang berhngsi baik dan
estetis untuk memenuhi lcebutuhan manusia.
Studi ini bertujuan membuat suatu Rencana Lanskap Taman Hutan Raya Dr.
Moch. Hatta Padang yang dapat meminimalkan konflik antara aktivitas konservasi
dan rekreasi, dan mengembangkan potensi ruang dalam kawasan yang sesuai sumber
daya dan daya dukung untuk memaksimalkan fungsi dan estetika.
Proses perencanaan THR D.M.H adalab proses perencanaan lanskap
kawasan pelestarian alam yang mengacu pada UU No.5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan peraturan lainnya
dengan metode perencanaan yang dikemukakan Gold (1980) dengan pendekatan
sumber daya yailg ditunjang dengan pendekatan aktivitas dan perilaku. Data yang
digunakan meliputi data biofisik dan sosial yang dianalisis untuk menentukan potensi
dan kendala. Hasil alhir studi ini adalah Rencana Lanskap THR D.M.H dalam
bentuk tertulis dan tergambar.
Penentuan program ruang didasarkan pada potensi sumber daya, tingkat
--

p

p
-

-

kesesuaian dan kepekaan tapak. Berdasarkan ha1 tersebut dikembangkan tiga zona
pada tapak. Zona penyangga merupakan zona pertama yang dimasuki, berfungsi
menyangga tapak dari kondisi di luar tapak yang potensial dapat mempengaruhi

tapak. Zona ini dibagi menjadi tiga sub-zona yaitu sub-zona penerima, pengelola,
dan rekreasi.

Zona pemanfaatan merupakan zona yang dimanfaatkan secara

optimum untuk menunjang hngsi tapak. Zona ini dibagi menjadi dua sub-zona yaitu
sub-zona rekreasi dan sub-zona interpretasi dan nature study. Zona inti merupakan
zona konservasi dan pelestarian alam.
Pengalokasian fungsi pada suatu ruang disesuaikan dengan tingkat kedekatan hubungan antar lcedua aspek tersebut sehingga dapat menghasilkan altematif
aktivitas yang baik dan tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan
sosial. Program aktivitas yang dikembangkan pada tapak terdiri atas enam jenis

aktivitas, yaitu aktivitas penerimaan dan pelayanaan, aktivitas eksistensi dan subsistensi, aktivitas sosial, aktivitas rekreasi, aktivitas ilmiah, dan aktivitas pengelolaan.
Penempatan fasilitas dalam suatu ruang yang sesuai kebutuhan aktivitas
diketahui dengan melihat hubungan ruang, aktivitas dan fasilitas. Program kebutuhan
ruang memberi perincian kebutuhan ruang yang diperlukan untuk mengalokasikan
berbagai aktivitas dan fasilitas dalam tapak sesuai kebutuhan dan daya dukung.
Konsep dasar perencanaan THR D.M.H adalah menciptakan kawasan
pelestarian alam yang dapat menampung fungsi dan aktivitas lain seperti rekreasi dan
pendidikan. Ada lima ltonsep pengembangan yang digunakan dalam perencanaan
lanskap THR D.M.H. Konsep lanskap dikembangkan dari karakteristik lanskap

TI-1R D.M.H. Konsep ini dibagi dalam dalam dua konsep yaitu lanskap alami ada
dan lanskap alami binaan. Konsep Ruang dikembangkan dari program ruang dengan
-

l