Penurunan untuk lempung normally consolidated p Untuk lempung overconsolidated p

LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono Laporan Tugas Akhir Bab 2-34 penambahan tegangan akan diteruskan ke air pori dan butiran tanah. Hal ini berarti bahwa penambahan tegangan akan terbagi sebagian ke tegangan efektif dan sebagian lagi ke tegangan air pori. Secara prinsip dapat dirumuskan : µ σ σ ∆ + ∆ = ∆ e Keterangan : σ ∆ = penambahan tekanan total e σ ∆ = penambahan tekanan efektif µ ∆ = penambahan tekanan pori Tanah lempung mempunyai daya rembesan yang sangat rendah, dan air adalah zat yang tidak begitu termampatkan dibandingkan dengan butiran tanah. Oleh karena itu pada saat t = 0, seluruh penambahan tegangan σ ∆ akan dipikul oleh air sehingga σ ∆ = µ ∆ pada seluruh kedalaman lapisan tanah. Tidak sedikitpun dari penambahan tegangan tersebut akan dipikul oleh butiran tanah jadi penamhahan tegangan efektit e σ ∆ = 0 . Sesaat setelah penambahan tegangan. air dalam ruang pori mulai tertekan dan akan mengalir keluar dalam dua arah menuju lapisan pasir. Dalam proses ini, tekanan air pori pada tiap kedalaman akan berkurang secara perlahan dan tegangan yang dipikul oleh butiran tanah akan bertambah. Jadi pada saat 0 t ~. µ σ σ ∆ + ∆ = ∆ e e σ ∆ 0 dan µ ∆ σ ∆ Secara teori, pada saat t = ~, seluruh kelebihan tekanan air pori sudah hilang dari lapisan tanah lempung, jadi µ ∆ = 0, sekarang penambahan tegangan total akan dipikul oleh butir tanah, jadi: σ ∆ = e σ ∆ . Proses keluarnya air dari dalam pori- pori tanah, sebagai akibat dari penambahan beban, yang disertai dengan pemindahan kelebihan tekanan air ke tegangan efektif akan menyebabkan terjadinya penurunan. Untuk menghitung penurunan akibat konsolidasi primer dapat digunakan rumus:

a. Penurunan untuk lempung normally consolidated p

c ’= p o ’ Sc = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∆ + + Po p Po e H Cc log 1 . Bila didefinisikan p p p o ∆ + = 1 , maka : LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono Laporan Tugas Akhir Bab 2-35 Sc = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + Po P e H Cc 1 log 1 .

b. Untuk lempung overconsolidated p

c ’ p o ’ penurunan konsolidasi primer total dinyatakan oleh persamaan yang bergantung nilai p 1 ’. 1. Bila p 1 ’ p c ’ Sc = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + Po P e H Cr 1 log 1 . 2. Bila p 1 ’ p c ’ c o c o o r c P P e H C P P e H C S 1 1 log 1 log 1 + + + = Keterangan : Sc = besar penurunan lapisan tanah akibat konsolidasi Cc = indeks pemampatan compression index Cr = indeks pemampatan kembali recompression index H = tebal lapisan tanah e o = angka pori awal Po = tekanan efektif rata-rata p ∆ = besar penambahan tekanan Untuk menghitung indeks pemampatan lempung yang teruktur tanahnya belum terganggu belum rusak, menurut “Terzaghi, K., and Peck, R. B., 1967. Soil Mechanics in Engineering Practice. A Wiley International Edition, 729 p”, seperti yang dikutip Braja M. Das 1993 menyatakan penggunaan rumus empiris sebagai berikut : Cc = 0,009 LL-10, dengan LL adalah Liquid Limit dalam persen. Salah satu pendekatan yang sangat sederhana untuk menghitung tambahan tegangan beban di permukaan diberikan Bouusinesq. Caranya adalah dengan membuat garis penyebaran beban 2V : IH 2 vertikal berbanding 1 Horizontal. Gambar 2.10 menunjukan garis penyebaran beban. Dalam cara ini dianggap beban pondasi Q didukung oleh pyramid yang mempunyai kemiringan sisi 2V : 1H. LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono Laporan Tugas Akhir Bab 2-36 Gambar 2.10 Penyebaran Beban 2V : IH Tambahan tegangan vertikal dinyatakan dalam persamaan : y. . . Z B Z L B L q p − + = ∆ Keterangan : p ∆ = hambatan tegangan vertikal Q = beban total pada dasar pondasi q = beban terbagi rata pada dasar pondasi L = panjang pondasi B = lebar pondasi Z = kedalaman yang ditinjau LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono Laporan Tugas Akhir Bab 2-37 Tabel 2.10 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah Macam E kgcm2 Lempung 3 – 30 Sangat lunak 20 – 40 Sedang 45 – 90 Keras 70 – 200 Berpasir 600 – 425 Sumber : “Bowles, J.E. 1992. Tabel 2.11 Nilai Perkiraan Angka poisson tanah µ Macam Tanah µ Lempung Jenuh 0,4 – 0,5 Lempung Tak Jenuh 0,1 – 0,3 Lempung Berpasir 0,2 – 0,3 Lanau 0,3 – 0,35 Pasir Padat 0,2 – 0,4 Pasir Kasar e = 0,4 – 0,7 0,15 Pasir Halus e = 0,4 – 0,7 0,25 Batu 0,1 – 0,4 Loes 0,1 – 0,3 Sumber : “Bowles, J.E. 1992. Pada Tabel 2.10 dan Tabel 2.11 digambarkan mengenai nilai E Modulus Young dan µ angka Poisson tanah, angka ini dibutuhkan dalam perhitungan besarnya penurunan segera. Nilai E menunjukkan kemampuan tanah terhadap menahan regangan dan tegangan. Sedangkan angka Poisson didapat dari pengukuran regangan kompresi Aksial dan regangan lateral selama pengujian triaksial. LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono Laporan Tugas Akhir Bab 2-38

2.10 Kecepatan Waktu Penurunan