Bulletin Warta NTT Hal.20

20

TRIWULAN I/TAHUN 2014

KOMISI V DPR RI PANTAU
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI NTT
Oleh Wilson Boimau

K

unjungan Kerja (Kunker) Tim
Komisi V DPR RI di Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT),
dimaksudkan untuk melihat
secara langsung berbagai hasil
pembangunan yang menggunakan
dana APBN Tahun Anggaran 20132014 khususnya dibidang infrastruktur.
Selain itu melalui Kunker Tim Komisi V
juga ingin mengetahui apa kendala
yang terjadi di lapangan serta
untuk menampung aspirasi baik dari

pemerintah daerah maupun aspirasi
dari masyarakat khususnya berkaitan
dengan pembangunan infrastruktur
jalan, dermaga pelabuhan, bandara
udara, perumahan dan sektor lainnya
yang berhubungan erat dengan mitra
kerja Komisi V.
Demikian hal ini dikemukakan
Ketua Tim Kunker Komisi V DPR RI,
Drs. Laurens Bahang Dama, ketika
diterima Gubernur NTT, Drs. Frans
Lebu Raya, bersama Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT
serta para Pimpinan SKPD lingkup
pemerintah perovinsi NTT, Walikota
Kupang, Jonas Salean, SH dan Bupati
TTS, Ir. Paul Mella, dalam acara
jamuan makan malam bersama,
di Rumah Jabatan Gubernur, Senin
(10/3) malam. Kunjungan anggota

Komisi V DPR RI yang berjumlah 20
orang, sesuai jadwal selama tiga
hari hingga 13 Maret berada di NTT
untuk mengunjungi sejumlah proyek
pembangunan di Kota Kupang,
Kabupaten Kupang dan Kabupaten
Timor Tengah Selatan (TTS).
Kata Ketua Tim Kunker Komisi V
DPR RI, Laurens Bahang Dama, kunker
yang dilaksanakan dalam masa reses
selain memperoleh masukan juga akan
dijadikan data yang akan dibahas
lebih lanjut dalam APBN-P dan APBN
2015. “Kami mengharapkan adanya

masukan dan informasi serta ada halhal yang bisa menjadi bahan masukan
bagi kami agar nanti didalam rapat
kerja dapat membahasnya bagi
percepatan pembangunan di NTT.
Kondisi pembangunan infrastruktur di

NTT saat ini menunjukan peningkatan,
misalnya jalan nasional sudah
mencapai 94 persen sedangkan jalan
strategis masih dalam perjuangan dan
di NTT telah dibangun 203 embungembung (2013) dan dalam tahun
2014 terdapat 75 embung-embung”,
tutur Laurens Bahang Dama.
Dalam kunjungannya di Provinsi
NTT, tutur Laurens Bahang Dama, selain
melihat langsung berbagai sarana
infrastruktur juga memantau sejumlah
lokasi di NTT yang telah diusul ke
pemerintah pusat guna pembangunan
Bandara Udara. Seperti Bandara
Tanjung Bendera (Manggarai Timur),
Mbay (Nagekeo) dan Bandara Pantar
yang telah tersedia anggarannya.
Untuk Bandara Tanjung Bendera
dan Mbay masih dalam proses.
Dijelaskan Laurens, pembangunan

Bandara Udara penting untuk
membuka akses transportasi maupun
pertumbuhan ekonomi, mengingat NTT
adalah provinsi kepulauan sehingga
membutuhkan sarana transportasi
yang memadai guna kelancaran arus
barang dan jasa.
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu
Raya, mengatakan merasa gembira
dan menyambut baik kunjungan
kerja Tim Komisi V DPR RI di NTT
untuk melihat secara langsung
sejumlah proyek pembangunan
yang menggunakan dana APBN.
Dihadapan Tim Kunker Komisi V DPR RI,
Gubernur Frans Lebu Raya, paparkan
proil provinsi NTT dan sejumlah
program pembangunan, antara
lain, delapan agenda dan enam


tekad pembangunan, program Desa
Mandiri Anggur Merah serta capaian
pertumbuhan ekonomi 5,72 persen
(2013) dan perkapita masyarakat
sebesar Rp 6,1 juta.
Menurut Gubernur Frans Lebu
Raya, NTT sebagai provinsi kepulauan
dengan 1.192 pulau dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) telah berjuang untuk
mendapatkan pengakuan secara
yuridis sebagai provinsi kepulauan.
Mengingat, provinsi NTT memiliki luas
247.000 kilometer persegi, yaitu darat
47.000 kilometer persegi dan laut
200.000 kilometer persegi, namun
kewenangan pengelolaan wilayah laut
masih berada ditangan pemerintah
pusat. Terkait denga kondisi
infrastruktur di NTT, kata Gubernur

Frans Lebu Raya, NTT memiliki 15
pelabuhan penyeberangan, 9
pelabuhan laut nasional dan 60
pelabuhan laut regional serta 15
bandara udara.
Lokasi yang akan ditinjau Tim
Komisi V DPR RI, yaitu ruas jalan
strategis nasional menuju lokasi wisata
pantai Nunsui, ruas jalan poros tengah
Kabupaten Kupang, perumahan rumah
susun Polda dan Lantamal, Irigasi di
Batu Putih (TTS), peningkatan jalan
Kupang-Baun, pelabuhan Tenau dan
pembangunan sarana air bersih di
Kota Kupang. ***