t mtk 0707744 chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis model pembelajaran Kontekstual dalam
upaya peningkatan kemampuan penalaran dan aplikasi konsep matematis siswa
Sekolah Menengah Pertama. Eksperimen dalam penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen. Kegiatan belajar siswa yang
dapat perlakuan model pembelajaran Kontekstual berlangsun dalam situasi
yang konduktif, walaupun pada awal – awal pertemuan ada beberapa perubahan
tingkalaku yang terjadi pada diri siswa saat proses perlakuan pembelajaran
dimulai, namun siswa tetap aktif mengikuti proses pembelajaran bahkan
diskusi-diskusi kelompok yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Interaksi
yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsu juga tergolong baik.
Setiap siswa berusaha untuk dapat mengajari temannya yang lain, sebaliknya
setiap siswa terbuka menerima masukan atau temuan yang dijelaskan oleh
teman-temannya.
Berdasarkan analisis data dan temuan dilapangan selama menerapkan
pembelajaran kontekstual dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kemampuan
penalaran
matematis
siswa
yang
pembelajarannya
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada
kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
biasa.
129
2.
Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang melaksanakan
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada peningkatan kemampuan
penalaran matematis siswa yang melaksanakan pembelajaran biasa.
3.
Kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada
kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa.
4.
Peningkatan kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang
melaksanakan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada peningkatan
kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang melaksanakan
pembelajaran biasa.
5.2
i.
Saran – saran
Kepada Guru
a.
Untuk guru bidang studi matematika, pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual sebaiknya digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran
matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa pada aspek penalaran
dan aplikasi konsep matematis.
b.
Untuk guru-guru yang baru mencoba menerapkan model pembelajaran
kontekstual
ini,
sebaiknya
mengantisipasi
kendala-kendala
yang
dihadapai siswa dalam proses pmbelajaran. Dalam penelitian ini, pada
awalnya siswa dituntun untuk menemukan sendiri apa yang hendak
ditemuinya. Terutam mereka yang mempunyai kemampuan rendah,
mereka kesulitan dalam menyampaikan gambaran ataupun mereka
kesulitan menyampaikan hasil diskusi kelompok keanggotaan kelompok
belajarnya. Dorongan dari guru sebagai fasilitator dan motifator akan
membantu menumbuhkan rasa percaya diri siswa sehingga aktivitas
pembeajaran menjadi efektif.
c.
Kebanyakan guru-guru matematika dalam proses bembelajarannya lebih
banyak menggunakan model pembelajaran konvensional dari pada model
pembelajrana
yang
menggunakan
lingkungan
sebagai
media
pembelajarannya untuk menumbuh kembangkan nalar siswa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep matematis siswa.
2.
Kepada Lembaga Terkait
Dalam pembelajaran kontektual dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas siswa dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam matematika, maka diperlukan dukungan dari lembaga/instansi terkait
untuk lebih memberikan perhatian dalam mensosialisasikan penggunaan model
pendekatan pembelajaran kontekstual ke sekolah-sekolah melalui kegiatankegiaan, misalanya Kegiatan MGMP, seminar, lokakarya, atau melalui
pelatihan guru-guru.
3.
Kepada Peneliti yang Berminat
Masih banyak sekali kekurangan kami (peneliti) dalam penelitian ini,
maka bagi peneliti yang hendak meakukan penelitian dengan
pendekatan
pembelajaran kontekstual, hendaknya melakukan penelitian pada populas yang
lebih besar yang terdiri dari beberapa sekolah agar hasilnya
menggenaralisir
penggunaan
model
pebelajaran
pendekatan pebelajaran kontekstual secara lebih luas.
yang
dapat
menggunakan
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis model pembelajaran Kontekstual dalam
upaya peningkatan kemampuan penalaran dan aplikasi konsep matematis siswa
Sekolah Menengah Pertama. Eksperimen dalam penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen. Kegiatan belajar siswa yang
dapat perlakuan model pembelajaran Kontekstual berlangsun dalam situasi
yang konduktif, walaupun pada awal – awal pertemuan ada beberapa perubahan
tingkalaku yang terjadi pada diri siswa saat proses perlakuan pembelajaran
dimulai, namun siswa tetap aktif mengikuti proses pembelajaran bahkan
diskusi-diskusi kelompok yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Interaksi
yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsu juga tergolong baik.
Setiap siswa berusaha untuk dapat mengajari temannya yang lain, sebaliknya
setiap siswa terbuka menerima masukan atau temuan yang dijelaskan oleh
teman-temannya.
Berdasarkan analisis data dan temuan dilapangan selama menerapkan
pembelajaran kontekstual dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kemampuan
penalaran
matematis
siswa
yang
pembelajarannya
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada
kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
biasa.
129
2.
Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang melaksanakan
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada peningkatan kemampuan
penalaran matematis siswa yang melaksanakan pembelajaran biasa.
3.
Kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada
kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa.
4.
Peningkatan kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang
melaksanakan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada peningkatan
kemampuan aplikasi konsep matematis siswa yang melaksanakan
pembelajaran biasa.
5.2
i.
Saran – saran
Kepada Guru
a.
Untuk guru bidang studi matematika, pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual sebaiknya digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran
matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa pada aspek penalaran
dan aplikasi konsep matematis.
b.
Untuk guru-guru yang baru mencoba menerapkan model pembelajaran
kontekstual
ini,
sebaiknya
mengantisipasi
kendala-kendala
yang
dihadapai siswa dalam proses pmbelajaran. Dalam penelitian ini, pada
awalnya siswa dituntun untuk menemukan sendiri apa yang hendak
ditemuinya. Terutam mereka yang mempunyai kemampuan rendah,
mereka kesulitan dalam menyampaikan gambaran ataupun mereka
kesulitan menyampaikan hasil diskusi kelompok keanggotaan kelompok
belajarnya. Dorongan dari guru sebagai fasilitator dan motifator akan
membantu menumbuhkan rasa percaya diri siswa sehingga aktivitas
pembeajaran menjadi efektif.
c.
Kebanyakan guru-guru matematika dalam proses bembelajarannya lebih
banyak menggunakan model pembelajaran konvensional dari pada model
pembelajrana
yang
menggunakan
lingkungan
sebagai
media
pembelajarannya untuk menumbuh kembangkan nalar siswa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep matematis siswa.
2.
Kepada Lembaga Terkait
Dalam pembelajaran kontektual dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas siswa dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam matematika, maka diperlukan dukungan dari lembaga/instansi terkait
untuk lebih memberikan perhatian dalam mensosialisasikan penggunaan model
pendekatan pembelajaran kontekstual ke sekolah-sekolah melalui kegiatankegiaan, misalanya Kegiatan MGMP, seminar, lokakarya, atau melalui
pelatihan guru-guru.
3.
Kepada Peneliti yang Berminat
Masih banyak sekali kekurangan kami (peneliti) dalam penelitian ini,
maka bagi peneliti yang hendak meakukan penelitian dengan
pendekatan
pembelajaran kontekstual, hendaknya melakukan penelitian pada populas yang
lebih besar yang terdiri dari beberapa sekolah agar hasilnya
menggenaralisir
penggunaan
model
pebelajaran
pendekatan pebelajaran kontekstual secara lebih luas.
yang
dapat
menggunakan