s 10743 pb 2016 Perlakuan akuntansi atas transaksi akhir tahun anggaran 2016
,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAzyxwvutsrqponmlk
DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
GEDUNG PERBENDAHARAANI LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENGTIMUR 2-4 JAKARTA 10710 KOTAK POS 1495
TELEPON: (021) 3842234,3449230 PES.5200(021) 3450959,3847068 FAKSIMILE (021(021) 3846402,3864776
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth.
S-10 1J.t 3 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
IPB/2016
;17 Desember 2016
Sangat Segera
1 (Satu) 8erkas
Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2016 dalam
Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2016
Terlampir
Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga
(LKKL) Tahun 2016, terlampir kami sampaikan perlakuan akuntansi atas transaksi akhir tahun
anggaran 2016 untuk dipedomani.
Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
2. Auditor Utama Keuangan Negara I, BPK RI;
3. Auditor Utama Keuangan Negara II, BPK RI;
4. Auditor Utama Keuangan Negara III, BPK RI;
5. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
6. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
r
Lampiran I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor :zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
S{Cf/l$'B/20 16
Tanggal:;q Desember 2016
No.
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi Kementerian zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXW
Negara/Lem baga zyxwvutsrqpon
1
Sekretaris Jenderal MPR RI
2
Sekretaris Jenderal OPR RI
3
Sekretaris Jenderal BPK RI
4
Sekretaris Mahkamah Agung RI
5
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung RI
6
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI
7
Sekretaris Jenderal Kementerian Oalam Negeri RI
8
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI
9
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI
10
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
11
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI
12
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI
13
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI
14
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Oaya Mineral RI
15
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI
16
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
17
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
18
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI
19
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI
20
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI
21
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
22
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
23
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
24
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
25
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
26
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
27
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
28
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata RI
29
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI
30
Sekretaris Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI
31
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
32
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
33
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
34
Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara
No.
Sekretaris JenderallSekretaris
35
Sekretaris Utama Lembaga Sandi Negara
36
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
37
Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik
38
Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
39
Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
40
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional
41
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
42
Wakil Kepala Kepolisian Negara RI
43
Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan
44
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional
45
Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal
46
Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional
47
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI
48
Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
49
Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
50
Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
51
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
52
Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI
53
Sekretaris Utama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
54
Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
55
Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional
56
Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
57
Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
58
Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial
59
Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional
60
Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir
61
Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara
62
Sekretaris Utama Arsip Nasional RI
63
Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara
64
Sekretaris Utama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
65
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI
66
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
67
Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi
68
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI
69
Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI
70
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana
71
Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesiazyxwvutsrqponmlkjihgfe
72
Sekretaris Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Utama/Sekretaris/Direktur/Deputi
Kementerian
Negara/Lembagazyxwvutsrqpon
No.
Sekretaris Jenderal/Sekretaris
73
Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
74
Sekretaris Utama Badan SAR Nasional
75
Sekretaris Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha
76
Sekretaris Badan Pelaksana Badan Pengembangan
77
Sekretaris Jenderal Ombudsman RI
78
Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan
79
Anggota 1 Oeputi Bidang Administrasi dan Umum Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
80
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
81
Oeputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet
82
Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilu
83
Oirektur SOM dan Umum Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
84
Oirektur Umum Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
85
Wakil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
86
Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif
87
Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut
Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi
Kementerian
Negara/Lembaga
Pemerintah
Wilayah Suramadu zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSR
Sural Direklur Jenderal
Lampiran II
Perbendaharaan
Nomor : S-I07'l3'P8/20 16
Tanggal:,;21 Desember 2016
P e rla kua n
Akunta nsi
da la m
a ta s T ra nsa ksi
R a ngka
P e nyusuna n
Akhir
T a hun
LKKL T a hun
Angga ra n
2016
2016
1. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Ja m ina n P e nye le sa ia n
P e ke rja a n
Pasal 16 dan 17 Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan
Penerimaan dan Pengeluaran
Negara Akhir tahun Anggaran 2016
sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-49/PB/2016
mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Pengajuan SPM-LS kontraktual ke KPPN yang BAPP-nya dibuat tanggal 23 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016, pada saat pengajuan SPM-LS ke KPPN wajib
melampirkan antara lain asli jaminan/garansi bank yang diterbitkan oleh bank umum
dengan masa berlaku sampai dengan berakhirnya masa kontrak, dengan nilai
jaminan sekurang-kurangnya sebesar nilai pekerjaan yang belum diselesaikan, dan
masa pengajuan klaim selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya
jaminan/garansi bank tersebut.
b. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai pekerjaan yang belum
diselesaikan jumlahnya sama dengan atau di bawah Rp50.000.000,OO (lima puluh
juta rupiah) jaminan/garansi bank dapat dig anti dengan SPT JM sebagai penjaminan
dari PPK.
c. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak
dapat diselesaikan 100%
sampai dengan berakhirnya masa kontrak, namun telah dibayar 100% sampai
berakhirnya masa kontrak, maka:
1) PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) dan Berita Acara Pembayaran (BAP) terakhir
kepada Kepala KPPN mitra kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak masa
kontrak berakhir.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2) Pada hari kerja berikutnya setelah menerima surat pernyataan tersebut, Kepala
KPPN mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi
bank untuk untung Kas
Negara sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.
3) Klaim pencairan jaminan/garansi bank tanpa memperhitungkan pajak-pajak yang
telah disetorkan ke kas negara atau melalui potongan SPM.
4) Apabila BAPP tidak disampaikan ke KPPN paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sejak masa kontrak berakhir, pad a hari kerja berikutnya Kepala KPPN membuat
surat pernyataan tidak menerima BAPP dan mengajukan kalim pencairan
jaminan/garansi
bank untuk untung Kas Negara sekurang-kurangnya
sebesar
nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.
5) Apabila bank tidak bersedia mencairkan jaminan/garansi
bank sebagaimana
dimaksud pada huruf a, PPK wajib mengembalikan
uang jaminan/garansi
tersebut dan menyetorkan ke Kas Negara.
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Satker tidak menyajikan
jaminan/garansi
bank di dalam Neraca tetapi cukup
mengungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Apabila pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara dilakukan
sampai dengan 31 Desember 2016, maka:
1) Penyetoran pengembalian belanja ke Kas Negara tersebut mencantumkan kode
BA, Eselon I, dan Satker yang bersangkutan, serta menggunakan kode akun
- 1-
2)
belanja yang bersangkutan
(5xxxxx). Apabila penyetoran
ke Kas Negara
dilakukan oleh KPPN, bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang
bersangkutan dan merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi
dan pertanggungjawaban atau pelaporan.
Pencairan jaminan/garansi
bank/penyetoran
pengembalian
belanja ke Kas
Negara tersebut dicatat oleh satker yang bersangkutan sebagai sebagai berikut:
a). Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSPB/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai pengembalian belanja tahun
anggaran berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
115612
xxxx
xxxx
b). Buku Besar Akrual
(1) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang menghasilkan
barang
persediaan
(persediaan
yang perolehannya
menggunakan
termin/persediaan dalam proses), pad a saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi akan mencatat sebagai pengurang
persediaan yang belum diregister, dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal tersebut secara otomatis akan mengeliminasi Persediaan Yang
Belum Diregister yang terbentuk pada saat realisasi belanja, karena
perekaman persediaan dilakukan berdasarkan BAST.
(2) Dalam hal pengembalian berupa Belanja Modal, pada Buku Besar Akrual
dicatat sebagai pengurang Aset Tetap/Aset Lainnya. Pencatatan atas
SSPB/bukti setor lainnya yang sah pada aplikasi SAIBA secara otomatis
menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D
K
313111
13xxxx
116xxxx
Dita ihkan ke Entitas Lain
Aset Tetap/Aset
Lainnya
Belum Dire ister
yang
xxxx
xxxx
Dalam hal belanja modal dimaksud menghasilkan
Konstruksi dalam
Pengerjaan/Aset
Tidak
Berwujud
dalam
Pengerjaan,
maka
nilai
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan
disajikan
sebesar
nilai
realisasi
pembayaran
kontrak
dikurangi
pengembalian belanja. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat
seluruh
realisasi
Belanja
Modal
sebagai
Konstruksi
dalam
Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan di dalam Aplikasi
SIMAK-BMN, Satker harus melakukan pengurangan nilai Konstruksi
dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan sebesar nilai
pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja
yang dikembalikan ke Kas
Negara melalui menu koreksi perubahan nilai KDP.
Atas transaksi koreksi terse but, aplikasi SIMAK-BMN
jurnal sebagai berikut:
akan menghasilkan
xxxx
Tetap
Non
Koreksi
Nilai Aset
Revaluasi
xxxx
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
K zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13xxxxl
Tak Berwuiud dalam Pen er"aan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
16xxxx
D
391116
-2-
Pada saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, dilakukan jurnal
koreksi secara manual untuk mengeliminasi Aset Tetap/Aset Lainnya
Yang Belum Diregister sebagai berikut:
D
K
13xxxx
116xxxx
391116
xxxx zyxwvutsrqponmlkjih
Aset Tetap/Aset
Lainnya Yang
Belum Dire ister
Koreksi Nilai Aset Tetap Non
Revaluasi
xxxx
(3) Dalam hal pengembalian
berupa akun belanja barang yang tidak
menghasilkan barang persediaan, pada saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat
sebagai pengurang beban tahun berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
313111
Dita ihkan ke Entitas Lain
c. Apabila pencairan jaminan/garansi
bank/penyetoran
setelah tanggal 31 Desember 2016, maka:
ke
xxxx
Kas
Negara
dilakukan
(1) Pada Neraca per 31 Desember 2016 disajikan sebagai Piutang PNBP sekaligus
mengoreksi pencatatan beban/aset tetap/aset lainnya yang belum diregister
sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan,
dengan jurnal manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
a)
b) Jika terkait akun Belan'a Modal:
D
115211
Piutan PNBP
K
13xxxx/
Aset
Tetap/Aset
16xxxx
Belum Dire ister
Lainnya
yang
xxxx
xxxx
c)
Atas Piutang PNBP tersebut dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih dengan
kualitas lancar setelah memperhitungkan
nilai jaminan/garansi
bank sesuai
ketentuan
Peraturan
Menteri Keuangan
Nomor 69/PMK.06/2014
tentang
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih pad a Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Tata cara pencatatan dan penyajian penyisihan piutang tak tertagih mengikuti
ketentuan yang mengatur mengenai akuntansi penyisihan piutang tak tertagih
(2) Dalam hal pencairan jaminan/garansi
banklpenyetoran
ke kas negara terkait
perolehan Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan,
nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset
Tak Berwujud dalam Pengerjaan
disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi nilai belanja yang
dikembalikan. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat seluruh realisasi
Belanja Modal sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
Tidak Berwujud
dalam Pengerjaan di dalam aplikasi SIMAK-BMN, Satker harus melakukan
pengurangan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset
Tak Berwujud dalam
-3-
Pengerjaan sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja
dikembalikan ke Kas Negara pad a menu koreksi.
Atas transaksi koreksi tersebut, aplikasi SIMAK-BMN
sebagai berikut:
D
akan menghasilkan
yang
jurnal
391116
Koreksi
Nilai Aset
Tetap
Non
xxxx
Revaluasi
K zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13xxxxl
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
xxxx
16xxxx
Tak Berwujud dalam Pengerjaan
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, pad a aplikasi SAIBA
dilakukan jurnal koreksi secara manualuntuk mengeliminasi Aset T etap/A set
Lainnya Yang Belum Diregistersebagai berikut:
D
13xxxxl
K
16xxxx
391116
Aset
T etap/A set
Lainnya
Yang
Belum Dire ister
Koreksi
Nilai Aset
Tetap
Non
Revaluasi
xxxx
xxxx
(3) Penyetoran ke Kas Negara mencantumkan kode BA, Eselon I, dan Satker yang
bersangkutan,
serta menggunakan
kode akun penerimaan kembali belanja
tahun anggaran yang lalu (42395x). Apabila penyetoran dilakukan oleh KPPN,
bukti setor dimaksud disampaikan
kepada satker yang bersangkutan
dan
merupakan
dokumen
sumber
untuk
keperluan
administrasi
dan
pertanggungjawaban atau pelaporan.
(4) Penyetoran
pengembalian
belanja
tersebut
dicatat
oleh
satker
yang
bersangkutan pad a tahun anggaran berikutnya sebagai berikut:
a. Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja
Tahun Anggaran yang Lalu dengan jurnal sebagai berikut:
K
b.
42395x
Penerimaan
Tahun An
Kembali
Belanja
Lalu
xxx
xxxx
Buku Besar Akrual
Pad a sa at Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja
Tahun Anggaran yang Laludengan jurnal sebagai berikut:
D
K
313121
42395x
Diterima dari Entitas Lain
Penerimaan Kembali Belanja
Tahun An
aran an Lalu
xxx
xxxx
xxxx
Selanjutnya pad a aplikasi SAIBA dibuat jurnal koreksi secara manual sebagai
berikut:
D
42395x
K
115211
Belanja
Lalu
xxx
xxxx
xxxx
- 4-
2.
Ja m ina n
P e m e liha ra a n
dengan
Pasal
15 Perdirjen
Perbendaharaan
Nomor
PER-zyxwvutsrqponm
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir
tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diu bah dengan Perdirjen Perbendaharaan
Nomor PER-49/PB/2016, disebutkan bahwa penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya
pemeliharaan 5% dari nilai kontrak (retensi), diatur sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100%;
b. Untuk masa pemeliharaan sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016 atau yang
melampaui tahun anggaran 2016, biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pad a tahun
anggaran 2016 dengan dilampiri fotocopy jaminan pemeliharaan yang telah disahkan
oleh PPK serta mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi pada
uraian SPM berkenaan.
c. SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah
atau disatukan dengan SPM
pembayaran angsuran/termin atas prestasi pekerjaan fisiko
d. Jaminan pemeliharaan diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugianlsurety bond, nilai
jaminan minimal sebesarjumlah tagihan, dan masa berlakunya berakhir minimal
bersamaan dengan masa pemeliharaan.
Sesuai
dengan
44/P B /2016tentang
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Jaminan pemeliharaaan/garansi
bank tidak perlu disajikan di dalam Neraca, namun
cukup diungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas laporan Keuangan.
b. Jika ternyata dalam masa pemeliharaan pihak ketiga wanprestasi, maka jaminan
pemeliharaan
dicairkan dandisetor ke Kas Negara oleh Satker menggunakan
SSBP/bukti setor lainnya yang sah sebagai pendapatan Anggaran lain-lain (423999).
C.
Setoran pencairan jaminanpemeliharaan
tersebut tidak mengurangi
nilai aset
tetap/aset lainnya yang bersangkutan.
d. Pencairan jaminan pemeliharaan dan penyetoran yang dilakukan setelah tanggal 31
Desember 2016 diinput dalam aplikasi SAIBA berdasarkan SSBP/bukti setor lainnya
yang sahdan secara otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
aran lain-lain
xxxx
xxxx
aran lain-lain
xxxx
xxxx
3.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P e nya jia n Ka s La innya di Be nda ha ra P e ne rim a a n
Tidak seluruh kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan merupakan
hak pemerintah yang dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya: uang jaminan lelang
pad a Bendahara Penerimaan KPKNL Kementerian Keuangan, yang nantinya akan
dikembalikan kepada peserta lelang yang bukan merupakan pemenang lelang. Selain
itu, khusus pada satuan kerja lingkup Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, juga
terdapat kas di Bendahara Penerimaan yang merupakan pungutan pajak yang belum
disetor, seperti PPh Pasal 22 Impor, PPN Impor, PPnBM Impor, dan sebagainya.
Untuk itu, kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan disajikan menjadi
3 (tiga) kategori, yaitu:
-5-
a.
Pendapatan
D
PNBP
111711
Kas di Bendahara Penerimaan
Penda atan PNBP
.
Digunakan untuk mencatat pendapatan
2016 belum disetor ke Kas Negara.
b.
xxx x
xxxx
yang sampai dengan tanggal 31 Desember
Dana Pihak Ketiga
D
111825
K
212192
Kas
Lainnya
Penerimaan
Dana Pihak Ketiga
di
Bendahara
xxxx
xxxx
Digunakan untuk mencatat kas di Bendahara Penerimaan yang bukan merupakan
hak, sehingga tidak atau belum dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya, uang
jaminan lelang pad a Bendahara Penerimaan satker KPKNL, yang belum ditentukan
pemenang lelangnya.
c.
Utang Pajak Bendahara Penerimaan yang Belum Disetor
D
K
111825
219963
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxxx
Penerimaan
Utang Pajak Bendahara
xxxx
yang Belum Disetor
Digunakan
untuk mencatat Kas Di Bendahara
Penerimaan
yang merupakan
pungutan pajak yang belum disetor ke Kas Negara, misalnya pada satker lingkup
Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Jurnal tersebut diatas dilakukan secara manual pada aplikasi SAIBA.
4. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K ore ksi
a kunta nsi
a ta s a se t ya ng
be lum
dire giste r
ya ng
dise ba bka n
ke tida kse sua ia n
ole h
a kun be la nja
Kesalahan akun belanja dapat menyebabkan timbulnya aset belum diregister di dalam
neraca yang tidak bisa tereliminasi secara otomatis. Contoh:
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan barang
persediaan tetapi untuk beban yang lain;
b. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau pengembangan
aset tetap/aset lainnya atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel;
c. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan
persediaan/aset
tetap/aset
lainnya tetapi digunakan untuk perolehan/pengembangan
persediaan/aset tetap/aset
lainnya;
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan
bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud;
e. Akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan barang persediaan; dan
f. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset lainnya.
Terhadap ketidaksesuaian
ini seharusnya dilakukan revisi anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja sehingga terdapat kesesuaian antara jenis belanja dengan substansi
output yang dihasilkan. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan tahun
2016dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak dilakukan
revisi anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, agar tidak terjadi salah saji di dalam laporan keuangan perlu
dilakukan koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister dari
neraca.
Satker
wajib
mengungkapkan
secara
memadai
alasan/pertimbangan
-6-
manajemen tidak melakukan revisi anggaran/ralat
Catatan atas Laporan Keuangan.
dokumen
realisasi belanja di dalam
a. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ba ra ng pe rse dia a n
ya ng diguna ka n
buka n untuk
ba ra ng pe rse dia a n
pe nga da a n
te ta pi untuk be ba n ya ng la in
Pad a saat pencatatan realisasi belanja barang yang menghasilkan
aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
persediaan
di
Buku Besar Kas:
52xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran ini tidak digunakan untuk perolehan persediaan namun untuk
beban yang lain, maka jurnal ini tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai
dengan akhir periode akuntansi dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak
dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal
koreksi pada buku besar akrual dengan mendebet beban yang seharusnya
dan mengkredit persediaan
SAIBA sebagai berikut:
52xxxx
117911
yang
belum
Beban
.
Persediaan
an
diregister
secara
manual
belum Dire ister
pada
aplikasi
Xxxx
Xxxx
Contoh:
Satker ABC terlanjut merevisi seluruh akun 521111 ke akun 521811 termasuk di
dalamnya anggaran untuk membayar honor petugas keamanan kantor (satpam) dan
sampai akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan
revisi (perbaikan) lagi, sehingga Sakter ABC membayar honor petugas keamanan
kantor (satpam) menggunakan akun 521811 senilai Rp5 juta. Pad a saat pencatatan
realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai
berikut:
Buku Besar Kas:
D
521811
K
115612
Belanja
Barang
Persediaan
Konsumsi
Piutang dari KPPN
Barang
5 juta
5 juta
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
Karena tidak ada perolehan persediaan yang direkam di aplikasi Persediaan, maka
akun Persediaan yang Belum Diregister tidak bisa terleminasi secara otomatis. Oleh
karena itu, jika sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
dilakukan jurnal koreksi akuntansi untuk mengeliminasi Persediaan yang Belum
-7-
Diregister dan mencatat
SAIBAsebagai berikut:
521111
beban
yang
seharusnya
secara
manual
pada Aplikasi
Beban Ke
b. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Akun
be la nja
m oda l
ya ng
diguna ka n
buka n
untuk
pe role ha n
a ta u
pe nge m ba nga n
a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
te ta p/a se t
la innya
te ta pi
m e nim bulka n
be ba n
a ta u
m e ngha silka n
BM N e kstra kom pta be l
Pada sa at pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
53xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
0
K
13xxxxl
16xxxx
313111
Aset Tetap/Aset Lainnya
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
Belum
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran ini tidak dikapitalisasi sebagaiAset Tetap/Aset Lainya namun
menimbulkan beban atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel,
maka tidak ada
jurnal hasil perekaman dari aplikasi SIMAK-BMNyang dikirim ke aplikasi SAIBA,
sehingga jurnal di atas tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai dengan
akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi
secara manual pad a aplikasi SAIBAdengan mendebet beban yang seharusnya dan
mengkredit Aset Tetap yang Belum Diregisterl Aset Lainnya yang Belum Diregister
sebagai berikut:
0 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
52xxxxl
K
59xxxx
13xxxxi
16xxxx
Beban ..............
Aset Tetap/Aset
Diregister
Lainnya
yang
Belum
xxxx
xxxx
Contoh:
1.
Sakter ABC melakukan kegiatan pemeliharaan gedung menggunakan
akun
533111 senilai Rp 30 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi
SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
Pemeliharan
30 juta
533111
Belanja
Modal
0 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K
115612
Gedung dan Bangunan
Piutang dari KPPN
-8-
30 juta
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Gedung
dan
Bangunan
belum Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
30 juta
30 juta
Karena tidak ada peningkatan nilai gedung dan bangunan yang direkam di
aplikasi SIMAK-BMN, maka akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister
tidak bisa tereleminasi secara otomatis dari Neraca. Oleh karena itu, jika sampai
dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
2.
D
523111
K
133211
Gedung
Beban
Pemeliharaan
dan Banguan
Gedung dan Bangunan
yang
belum Diregister
30 juta
30 juta
Sakter ABC melakukan kegiatan pembelian kursi sebanyak 100 buah @
Rp.250.000,menggunakan
akun 532111 senilai Rp 25 juta. Pad a saat
pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk
jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
D
532111
K
115612
Belanja
Modal
Peralatan
Mesin
Piutanq dari KPPN
dan
25 juta
25 juta
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Peralatan dan Mesin yang belum
Direqister
Ditagihkan ke Entitas Lain
25 juta
25 juta
Pembelian Kursi tersebut direkam di aplikasi SIMAK-BMN yang secara otomatis
akan dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel dan tidak ada jurnal
yang dikirim ke Aplikasi SAIBA, maka akun Peralatan dan Mesin yang Belum
Diregister tidak bisa tereliminasi secara otomatis dari Neraca. Pembelian Kursi
diatas seharusnya menggunakan akun 521111, oleh karena itu, jika sampai
dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
595112
K
133211
Ekstrakomtabel
Beban
Aset
Peralatan dan Mesin
yang
dan
Mesin
Peralatan
belum Diregister
25 juta
25 juta
c.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ya ng se ha rusnya
tida k m e ngha silka n
pe rse dia a n/a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
te ta p/a se t
la innya
te ta p/a se t
te ta pi
diguna ka n
untuk
pe role ha n/pe nge m ba nga n
pe rse dia a n/a se t
la innya
Pad a saat
pencatatan realisasi belanja di aplikasi
muncul jurnal akrual sebagai berikut:
- 9 -
SAIBA secara
otomatis
akan
Buku Besar Kas:
52xxxx
115612
Xxxx
Xxxx
Buku Besar Akrual:
Xxxx
Xxxx
52xxxx
313111
Karena pengeluaran tersebut ternyata menghasilkan aset berupa persediaan/aset
tetap/aset lainnya, maka dilakukan perekaman perolehan persediaan/aset tetap/aset
lainnya di aplikasi Persediaan/SIMAK-BMN
dan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
1xxxxx
K
1xxxxx
Persediaan/Aset
Tetap
Lainnya ........
Persediaan/Aset
Tetapl Aset
yang belum Diregister
IAset
xxxx
Lainnya
xxxx
Pad a saat jurnal tersebut di terima di aplikasi SAIBA akan memunculkan
Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya yang belum Diregister bersaldo minus (kredit).
Jika sampai dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen
tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan
jurnal koreksi pad a buku besar akrual dengan mendebet Persediaan/Aset Tetapl
Aset Lainnya yang belum Diregister dan beban terkait sebagai berikut:
0
1xxxxx
K
52xxxx
Persediaan/Aset
Tetapl
yang belum Diregister
Beban .......
Aset
Lainnya
xxxx
xxxx
Contoh:
Sakter ABC membeli Alat Tutis Kantor yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari
kantor menggunakan akun 521111 senilai Rp1 juta. Pad a saat pencatatan realisasi
belanja di aplikasi SAIBA akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
521111
115612
Buku Besar Akrual:
521111
313111
Pad a saat persediaan Alat Tulis Kantor direkam
otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
117111
117911
di aplikasi
Persediaan
secara
ister
Pada saat jurnal ini diterima di aplikasi SAIBA akan memunculkan Persediaan yang
belum Diregister bersaldo minus (kredit). Apabila sampai dengan akhir tahun
anggaran
dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak
dilakukan
revrsi
anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan
- 10-
dilakukan
berikut:
jurnal
koreksi
akuntansi
secara
manual
pada
aplikasi
SAIBA
sebagai
117911
521111
d.
Ke sa la ha n
ba nguna n
pe m iliha n
a kun
m e ngha silka n
be la nja
pe ra la ta n
m oda l,
m isa lnya
da n m e sin
be la nja
m oda l
ge dung
da n
a ta u a se t ta k be rw ujud.
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal gedung
SAIBA akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
dan Bangunan
di aplikasi
Buku Besar Kas:
xxxx
xxxx
532111
115612
Buku Besar Akrual:
xxxx
xxxx
133211
313111
Karena menghasilkan peralatan dan mesin, maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN
sebagai Peralatan dan Mesin dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan Mesin an
xxxx
xxxx
Apabila jurnal dari SAIBA tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan
menghasilkan akun Gedung dan Bangunan Belum Diregister pada posisi debet
(positif) dan akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister pad a posisi kredit (minus).
Apabila
sampai
dengan
akhir tahun
anggaran
dikarenakan
pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
K
132211
133211
Peralatan Mesin yang Belum Diregister zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxxx
xxxx
Gedung dan Bangunan yang Belum
Diregister
Contoh:
Satker ABC mengadakan kegiatan pembangunan
Gedung menggunakan
akun
533111 senilai Rp10 Miliar. Ternyata termasuk didalamnya terdapat pembelian
Peralatan dan Mesin berupa Meubelair senilai Rp1 Miliar. Pada saat pencatatan
realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan di aplikasi SAIBA akan muncul jurnal
akrual sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
10 Miliar
10 Miliar
533111
115612
- 11-
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Gedung dan Bangunan
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
Belum
10 Miliar
10 Miliar
Karena selain menghasilkan Gedung dan Bangunan juga Peralatan dan Mesin,
maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN sebagai Gedung dan Bangunan Rp9 Miliar
dan Peralatan dan Mesin Rp1 Miliar. Secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:
D
K
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan Mesin an
133111
133211
Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan
Diregister
1 Miliar
1 Miliar
yang
Belum
9 Miliar
9 Miliar
Apabila jurnal dari aplikasi SIMAK-BMN tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA,
maka akan menghasilkan akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister pad a
posisi debet (positif) sebesar Rp1 Miliar dan akun Peralatan dan Mesin yang Belum
Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp1 Miliar. Apabila sampai dengan
akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan
dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
132211
133211
1 Miliar
1 Miliar
e. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja m oda l ya ng diguna ka n
untuk pe role ha n ba ra ng pe rse dia a n
Pad a saat pencatatan realisasi belanja
akan muncul jurnal sebagai berikut:
modal di aplikasi
SAIBA
secara
otomatis
Buku Besar Kas:
53xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
133211
313111
xxxx
xxxx
Karena
pengeluaran
im
ternyata
menghasilkan
barang
persediaan,
maka
berdasarkan
BAST dilakukan
perekaman
perolehan
persediaan
di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut:
117xxx
117911
Persediaan xxx
Persediaan
an
Belum Dire ister
xxxx
xxxx
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Aset
Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister bersaldo positif dan Persediaan yang
Belum Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
- 12 -
0
K
117911
13xxxx/
16xxxx
Persediaan yang Belum Diregister
Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister
xxxx
xxxx
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan peralatan komputer senilai Rp 20 juta
menggunakan akun 532111 termasuk didalamnya terdapat pembelian toner printer
senilai Rp 2 Juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara
otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
532111
115612
Buku Besar Akrual:
0
132211
K
313111
Peralatan
yang
dan
Mesin
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
Belum
20 juta
20 juta
Peralatan dan mesin senilai 18 juta diinput pad a aplikasi SIMAK-BMN
otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
K
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan
dan
Mesin
Diregister
yang
Selum
Sedangkan persediaan senilai Rp 2 juta direkam pad a aplikasi
secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
dan secara
18 juta
18 juta
Persediaan
dan
117111
117911
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAlSA, maka akan menghasilkan akun
peralatan dan Mesin yang belum diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 2
juta dan akun Persediaan yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar
Rp 2 juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
117911
1132211
0
K
f.
A kun
be la nja
Persediaan yang Belum Diregister
Belum
Peralatan
dan Mesin
yang
Diregister
pe rse dia a n
ya ng
diguna ka n
untuk
pe role ha n
2 juta
2 juta
a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcb
te ta p/a se t
la innya
Pada sa at pencatatan realisasi belanja persediaan di aplikasi SAlSA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Buku Sesar Kas:
xxxx
xxxx
52xxxx
115612
- 13-
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran
ini ternyata menghasilkan
aset tetap/aset
lainnya, maka
berdasarkan
BAST dilakukan
perekaman
perolehan
persediaan
di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
K
13xxxx
16xxxx
13xxxx
16xxxx
Aset Tetap/Aset Lainnya
Aset tetap/Aset
Diregister
Lainnya
xxxx
yang
Belum
xxxx
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Persediaan
yang Belum Diregister bersaldo positif dan Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister
bersaldo
minus. Apabila
sampai
dengan
akhir tahun
anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
K
13xxxx
16xxxx
117911
Aset tetap/Aset
Lainnya yang Belum
Diregister
Persediaan yang Belum Diregister
xxxx
xxxx
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan buku senilai Rp 100 juta menggunakan
akun 526311 termasuk didalamnya buku senilai Rp 25 juta yang ditujukan untuk
koleksi perpustakaan. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA
secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
0
526311
K
115612
Belanja
Lainnya
untuk
Barang
diserahkan kepada MasyarakatJ Pemda
Piutang dari KPPN
100 juta
100 juta
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
Buku untuk diserahkan kepada masyarakatJpemda
senilai 75 juta diinput
aplikasi Persediaan dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
117128
K
117911
Barang Lainnya untuk Dijual/Diserahkan
kepada MasyarakatJ Pemda
Persediaanyang
Belum Direqister
pad a
75 juta
75 juta
Sedangkan buku senilai senilai Rp 25 juta yang akan dijadikan koleksi perpustakaan
direkam pad a aplikasi SIMAK-BMN
dan secara otomatis menghasilkan
jurnal
sebagai berikut:
135121
166411
- 14-
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun
Persediaan yang belum Diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 25 juta dan
akun Aset lainnya yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp 25
juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan
pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
166411
117911
5.
P N BP yang T erlanjur
D igunakan
Langsung
oleh KlL, kecuali
BLU
Pad a laporan
Hasil Pemeriksaan
BPK atas laporan
Keuangan
Kementerian
Negara/lembaga
(lKKll)
dan laporan Keuangan Pemerintah Pusat (lKPP) tahun 2015
masih ditemukan PNBP yang digunakan secara langsung oleh beberapa Kementerian
Negara/lembaga
yang tidak menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan layanan
Umum
(BlU).
PNBP
yang
digunakan
secara
lang sung
oleh
Kementerian
Negara/lembaga,
diatur dengan kebijakan akuntansi sebagai berikut:
a.
Kebijakan akuntansi ini hanya mengatur PNBP yang telah terlanjur digunakan secara
lang sung oleh Kll dan tidak menghilangkan
kewajiban
Kll
untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai PNBP;
b. Atas PNBP yang digunakan secara langsung pad a tahun berjalan, Kll wajib
mengungkapkan secara memadai dalam Catatan atas laporan Keuangan (CalK)
pad a lKKll. Pengungkapan yang memadai sekurang-kurangnya meliputi:
1) Jenis dan jumlah PNBP yang digunakan secara langsung;
2)
Jenis dan jumlah penggunaan PNBP;
3) Alasan penggunaan
4)
6.
PNBP secara langsung; dan
Daftar persediaan/aset
tetap/aset
digunakan secara langsung.
lainnya
yang
diperoleh
dari
PNBP
yang
c.
Dalam hal saldo kas per 31 Desember atas PNBP yang digunakan secara langsung
tersebut sebelumnya telah dicatat sebagai Kas di Bendahara Penerimaan dan
disajikan pada Neraca laporan keuangan audited, Kll tetap menyajikan Kas di
Bendahara Penerimaan tersebut pada Neraca serta diungkapkan secara memadai di
dalam CalK
sampai dengan dilakukan penyetoran
atau diselesaikan
sesuai
ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian kerugian negara.
d.
Dalam rangka reviu atas lKKll,
APIP pada Kementerian
Negara/lembaga
memastikan validitas nilai PNBP yang diungkapkan di dalam CalK sebagaimana
dimaksud pad a huruf b dan huruf c.
P erlakuan
Akuntansi
atas Aset
P emerintah dalam Bentuk U ang
a.
yang
D iperoleh
dari
R ealisasi
Belanja
Bantuan
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan NomorzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO
168/PM K.05/2015
tentang
Mekanisme
Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
pad a Kementerian
Negara/lembaga
sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 173/PMK.05/2016, bantuan pemerintah pad a Kll meliputi:
1) Bantuan pemerintah dalam bentuk sarana/prasarana;
- 15-
2) Bantuan
pemerintah
bangunan; dan
3) Bantuan Pemerintah
bantuan lainnya.
dalam
bentuk
rehabilitasi/pembangunan
dalam bentuk bantuan
lainnya yang memiliki
gedung
dan
karakteristik
b. Terhadap ketiga jenis bantuan pemerintah sebagaimana tersebut pad a huruf a dapat
diberikan baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang dan dialokasikan
pada Kelompok Akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada MasyarakatlPemda
(526XXX).
c. Sesuai prinsip pendekatan aset dalam pencatatan persediaan, realisasi SPM/SP2D
yang berasal dari kelompok akun 526XXX kecuali untuk akun 526312 (Belanja
Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah),
akan membentuk akun "Persediaan Belum Diregister".
d. Mengacu pada Surat Direktur Barang Milik Negara kepada Sekretaris Ditjen
Perumahan Swadaya (BSPS), Kementerian PUPR Nornor S-394/KN.2/2016 tanggal
8 Desember 2016 hal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2016,
perlakuan akuntansi atas aset yang timbul dari realisasi bantuan pemerintah pad a
KlL dalam bentuk uang diatur sebagai berikut:
1) Aset yang diperoleh dari realiasi belanja bantuan pemerintah pad a KlL dalam
bentuk uang tidak memenuhi definisi Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/D. Oleh karena itu, tidak dicatat sebagai BMN.
2) Apabila terdapat saldo akun "Persediaan Belum Diregister" yang berasal dari
realisasi bantuan pemerintah dalam bentuk uang (realisasi SPM/SP2D akun
526XXX selain 526312), Satker agar melakukan jurnal pada menu Jurnal Umum
di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
526312
K
117911
Beban Barang untuk Bantuan Lainnya
yang
memiliki
Karakteristik
Bantuan
Pemerintah
Persediaan yang belum diregister
Xxxx
Xxxx
e. Untuk selanjutnya di tahun anggaran 2017, Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang
yang dialokasikan pada kelompok akun 526 akan dibuatkan kode akun tersendiri
dengan pendekatan beban.
7. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H ibah Langsung
U ang yang S ampai dengan Akhir Tahun Anggaran
D ilakukan
2016 Belum
P engesahan
Bentuk hibah lang sung yang diterima Kementerian/Lembaga
dapat berupa uang,
barang, atau jasa. Pad a saat kas diterima dari donor, satuan kerja mencatat kas dari
hibah langsung tersebut sebagai Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan.
Setelah mendapatkan register dari DJPPR, satuan kerja mengajukan revisi DIPA.
Selanjutnya, satuan kerja mengajukan pengesahan pendapatan hibah dan belanja yang
bersumber dari hibah dengan menyampaikan
Surat Perintah Pengesahan
Hibah
Langsung (SP2HL) kepada KPPN. KPPN akan menerbitkan Surat Pengesahan Hibah
Langsung (SPHL).
Apabila sampai dengan akhir tahun terdapat penggunaan uang yang berasal dari hibah
lang sung
dan
belum dilakukan pengesahan, dibutuhkan jurnal penyesuaian untuk
mencatat beban, aset, kewajiban, dan ekuitas yang timbul pad a tanggal 31 Desember
2016. Jurnal yang harus direkam secara manual oleh satuan kerja pada tanggal 31
Desember 2016 sebagai berikut:
- 16 -
a.
P e ngguna a n
ta hun
ua ng
ya ng
be ra sa l
da ri
hiba h
la ngsung
ya ng
dila kuka n
pa da
be rja la n
1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung dilakukan pada tahun
berjalan dan tidak menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual
pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
Beban ..........
Kas Lainnya
Disahkan
0
K
2)
xxx
di KJL dari
Hibah
yang
xxx
Belum
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada
tahun berjalan menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual pad a
aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
Persediaan/Aset
belum Direqister
Kas Lainnya di
Disahkan
K
Tetap/Aset
KJL dari
Lainnya
Hibah
yang
yang
xxx
Belum
xxx
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau
aplikasi SIMAK-BMN
dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria
kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila
BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal tahun berjalan dilakukan melalui
menu Perolehan Lainnya. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan dan/atau
SIMAK-BMN:
Persediaan/Aset
0
Tetap/Aset Lainnya
xxx
xxx
Pendapatan Perolehan Lainnya
K
Pad a saat jurnal terse but diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
K
b.
P e ngguna a n
ta hun
xxx
Pendapatan Perolehan Lainnya
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
Diregister
ya ng
ua ng
ya ng
be ra sa l
da ri
hiba h
la ngsung
xxx
ya ng
dila kuka n
pa da
la lu
1)
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada
tahun yang lalu tidak menghasilkan
aset, maka berdasarkan
bukti-bukti
pengeluaran tertanggal tahun anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal
secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
2)
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung pad a tahun yang lalu
menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran tertanggal tahun
anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi
SAIBA sebagai berikut:
0
K
Lainnya
yang zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxx
Persediaan/Aset
Tetap/Aset
belum Diregister
xxx
Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan
Selanjutnya berdasarkan bukti perolehan, Satker merekam aset tersebut ke dalam
aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca
sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tertanggal tahun yang lalu,
- 17 -
dilakukan melalui menu Saldo Awal. Jurnal yang terbentuk pada aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN:
Persediaan/Aset
0
K
Tetap/Aset Lainnya
Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi
Revaluasi
xxx
Aset Tetap Non
xxx
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
xxx
Revaluasi
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
xxx
Direqister
0
K
Atas penggunaan dana hibah lang sung uang baik pad a tahun anggaran berjalan
maupun pada tahun anggaran yang lalu, Satker tetap menyajikan akun Hibah Langsung
yang belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan
secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas
belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
8. H iba h
Be lum
La ngsung
D ila kuka n
Ba ra ng/Ja sa
P e nge sa ha n
ya ng
S a mpa i
de nga n
Akhir
T a hun
Angga ra n
2016
Terkait hibah lang sung berupa barang/jasa berharga yang belum
dengan akhir tahun anggaran 2016 terdapat beberapa kondisi, yaitu:
disahkan
a. Ata s hiba h la ngsung
dite rima de nga n
La ngsung
ya ng
BAS T
Be lum
da n sa tke r
D isa hka n
be rupa ba ra ng da n ja sa te rse but
te la h me nca ta t
Be ba n/Ase t
se rta
suda h
H iba h
sampai
Satker telah melakukan pencatatan hibah barang/jasa satker sesuai ketentuan dalam
Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-5660/PB. 6/2016
tanggal 19 Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Atas
kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah Langsung yang Belum Disahkan di dalam
Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan secara memadai di dalam
CaLK termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2016.
b.
Ata s hiba h la ngsung be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rima de nga n BAS T
te rta ngga l ta hun a ngga ra n be rja la n da n sa tke r be lum me nca ta t Ase tlBe ba n. zyxwvutsrqponmlkjihgf
Satker melakukan proses pencatatan aset maupun beban sesuai ketentuan Surat
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan NomorzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM
S-5660/PB.6/2016
tanggal 19
Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Apabila sampai
dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap menyajikan
akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan secara memadai
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk
penjelasan atas belum
dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
c. Ata s hiba h la ngsung
te rta ngga l
ta hun
be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rima de nga n
ya ng la lu da n sa tke r be lum me nca ta t Ase tlBe ba n.
BAS T
Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
1) H iba h la ngsung be rupa ba ra ng
Jika atas hibah lang sung berupa barang yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan aset, maka
Satker
membuat
jurnal
secara
manual
pad a aplikasi
SAIBA
sebagai
berikut:Satker membuat jurnal p
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAzyxwvutsrqponmlk
DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
GEDUNG PERBENDAHARAANI LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENGTIMUR 2-4 JAKARTA 10710 KOTAK POS 1495
TELEPON: (021) 3842234,3449230 PES.5200(021) 3450959,3847068 FAKSIMILE (021(021) 3846402,3864776
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth.
S-10 1J.t 3 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
IPB/2016
;17 Desember 2016
Sangat Segera
1 (Satu) 8erkas
Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2016 dalam
Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2016
Terlampir
Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga
(LKKL) Tahun 2016, terlampir kami sampaikan perlakuan akuntansi atas transaksi akhir tahun
anggaran 2016 untuk dipedomani.
Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
2. Auditor Utama Keuangan Negara I, BPK RI;
3. Auditor Utama Keuangan Negara II, BPK RI;
4. Auditor Utama Keuangan Negara III, BPK RI;
5. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
6. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
r
Lampiran I
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor :zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
S{Cf/l$'B/20 16
Tanggal:;q Desember 2016
No.
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi Kementerian zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXW
Negara/Lem baga zyxwvutsrqpon
1
Sekretaris Jenderal MPR RI
2
Sekretaris Jenderal OPR RI
3
Sekretaris Jenderal BPK RI
4
Sekretaris Mahkamah Agung RI
5
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung RI
6
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI
7
Sekretaris Jenderal Kementerian Oalam Negeri RI
8
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI
9
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI
10
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
11
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI
12
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI
13
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI
14
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Oaya Mineral RI
15
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI
16
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
17
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
18
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI
19
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI
20
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI
21
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
22
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
23
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
24
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
25
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
26
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
27
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
28
Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata RI
29
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI
30
Sekretaris Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI
31
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
32
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
33
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
34
Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara
No.
Sekretaris JenderallSekretaris
35
Sekretaris Utama Lembaga Sandi Negara
36
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
37
Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik
38
Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
39
Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
40
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional
41
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
42
Wakil Kepala Kepolisian Negara RI
43
Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan
44
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional
45
Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal
46
Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional
47
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI
48
Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
49
Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
50
Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
51
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
52
Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI
53
Sekretaris Utama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
54
Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
55
Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional
56
Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
57
Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
58
Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial
59
Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional
60
Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir
61
Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara
62
Sekretaris Utama Arsip Nasional RI
63
Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara
64
Sekretaris Utama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
65
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI
66
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
67
Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi
68
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI
69
Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI
70
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana
71
Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesiazyxwvutsrqponmlkjihgfe
72
Sekretaris Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Utama/Sekretaris/Direktur/Deputi
Kementerian
Negara/Lembagazyxwvutsrqpon
No.
Sekretaris Jenderal/Sekretaris
73
Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
74
Sekretaris Utama Badan SAR Nasional
75
Sekretaris Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha
76
Sekretaris Badan Pelaksana Badan Pengembangan
77
Sekretaris Jenderal Ombudsman RI
78
Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan
79
Anggota 1 Oeputi Bidang Administrasi dan Umum Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
80
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
81
Oeputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet
82
Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilu
83
Oirektur SOM dan Umum Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
84
Oirektur Umum Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
85
Wakil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
86
Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif
87
Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut
Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi
Kementerian
Negara/Lembaga
Pemerintah
Wilayah Suramadu zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSR
Sural Direklur Jenderal
Lampiran II
Perbendaharaan
Nomor : S-I07'l3'P8/20 16
Tanggal:,;21 Desember 2016
P e rla kua n
Akunta nsi
da la m
a ta s T ra nsa ksi
R a ngka
P e nyusuna n
Akhir
T a hun
LKKL T a hun
Angga ra n
2016
2016
1. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Ja m ina n P e nye le sa ia n
P e ke rja a n
Pasal 16 dan 17 Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan
Penerimaan dan Pengeluaran
Negara Akhir tahun Anggaran 2016
sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-49/PB/2016
mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Pengajuan SPM-LS kontraktual ke KPPN yang BAPP-nya dibuat tanggal 23 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016, pada saat pengajuan SPM-LS ke KPPN wajib
melampirkan antara lain asli jaminan/garansi bank yang diterbitkan oleh bank umum
dengan masa berlaku sampai dengan berakhirnya masa kontrak, dengan nilai
jaminan sekurang-kurangnya sebesar nilai pekerjaan yang belum diselesaikan, dan
masa pengajuan klaim selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya
jaminan/garansi bank tersebut.
b. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai pekerjaan yang belum
diselesaikan jumlahnya sama dengan atau di bawah Rp50.000.000,OO (lima puluh
juta rupiah) jaminan/garansi bank dapat dig anti dengan SPT JM sebagai penjaminan
dari PPK.
c. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak
dapat diselesaikan 100%
sampai dengan berakhirnya masa kontrak, namun telah dibayar 100% sampai
berakhirnya masa kontrak, maka:
1) PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) dan Berita Acara Pembayaran (BAP) terakhir
kepada Kepala KPPN mitra kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak masa
kontrak berakhir.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2) Pada hari kerja berikutnya setelah menerima surat pernyataan tersebut, Kepala
KPPN mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi
bank untuk untung Kas
Negara sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.
3) Klaim pencairan jaminan/garansi bank tanpa memperhitungkan pajak-pajak yang
telah disetorkan ke kas negara atau melalui potongan SPM.
4) Apabila BAPP tidak disampaikan ke KPPN paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sejak masa kontrak berakhir, pad a hari kerja berikutnya Kepala KPPN membuat
surat pernyataan tidak menerima BAPP dan mengajukan kalim pencairan
jaminan/garansi
bank untuk untung Kas Negara sekurang-kurangnya
sebesar
nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.
5) Apabila bank tidak bersedia mencairkan jaminan/garansi
bank sebagaimana
dimaksud pada huruf a, PPK wajib mengembalikan
uang jaminan/garansi
tersebut dan menyetorkan ke Kas Negara.
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Satker tidak menyajikan
jaminan/garansi
bank di dalam Neraca tetapi cukup
mengungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Apabila pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara dilakukan
sampai dengan 31 Desember 2016, maka:
1) Penyetoran pengembalian belanja ke Kas Negara tersebut mencantumkan kode
BA, Eselon I, dan Satker yang bersangkutan, serta menggunakan kode akun
- 1-
2)
belanja yang bersangkutan
(5xxxxx). Apabila penyetoran
ke Kas Negara
dilakukan oleh KPPN, bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang
bersangkutan dan merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi
dan pertanggungjawaban atau pelaporan.
Pencairan jaminan/garansi
bank/penyetoran
pengembalian
belanja ke Kas
Negara tersebut dicatat oleh satker yang bersangkutan sebagai sebagai berikut:
a). Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSPB/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai pengembalian belanja tahun
anggaran berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
115612
xxxx
xxxx
b). Buku Besar Akrual
(1) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang menghasilkan
barang
persediaan
(persediaan
yang perolehannya
menggunakan
termin/persediaan dalam proses), pad a saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi akan mencatat sebagai pengurang
persediaan yang belum diregister, dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal tersebut secara otomatis akan mengeliminasi Persediaan Yang
Belum Diregister yang terbentuk pada saat realisasi belanja, karena
perekaman persediaan dilakukan berdasarkan BAST.
(2) Dalam hal pengembalian berupa Belanja Modal, pada Buku Besar Akrual
dicatat sebagai pengurang Aset Tetap/Aset Lainnya. Pencatatan atas
SSPB/bukti setor lainnya yang sah pada aplikasi SAIBA secara otomatis
menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D
K
313111
13xxxx
116xxxx
Dita ihkan ke Entitas Lain
Aset Tetap/Aset
Lainnya
Belum Dire ister
yang
xxxx
xxxx
Dalam hal belanja modal dimaksud menghasilkan
Konstruksi dalam
Pengerjaan/Aset
Tidak
Berwujud
dalam
Pengerjaan,
maka
nilai
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan
disajikan
sebesar
nilai
realisasi
pembayaran
kontrak
dikurangi
pengembalian belanja. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat
seluruh
realisasi
Belanja
Modal
sebagai
Konstruksi
dalam
Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan di dalam Aplikasi
SIMAK-BMN, Satker harus melakukan pengurangan nilai Konstruksi
dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan sebesar nilai
pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja
yang dikembalikan ke Kas
Negara melalui menu koreksi perubahan nilai KDP.
Atas transaksi koreksi terse but, aplikasi SIMAK-BMN
jurnal sebagai berikut:
akan menghasilkan
xxxx
Tetap
Non
Koreksi
Nilai Aset
Revaluasi
xxxx
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
K zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13xxxxl
Tak Berwuiud dalam Pen er"aan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
16xxxx
D
391116
-2-
Pada saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, dilakukan jurnal
koreksi secara manual untuk mengeliminasi Aset Tetap/Aset Lainnya
Yang Belum Diregister sebagai berikut:
D
K
13xxxx
116xxxx
391116
xxxx zyxwvutsrqponmlkjih
Aset Tetap/Aset
Lainnya Yang
Belum Dire ister
Koreksi Nilai Aset Tetap Non
Revaluasi
xxxx
(3) Dalam hal pengembalian
berupa akun belanja barang yang tidak
menghasilkan barang persediaan, pada saat Satker merekam SSPB/bukti
setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat
sebagai pengurang beban tahun berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
313111
Dita ihkan ke Entitas Lain
c. Apabila pencairan jaminan/garansi
bank/penyetoran
setelah tanggal 31 Desember 2016, maka:
ke
xxxx
Kas
Negara
dilakukan
(1) Pada Neraca per 31 Desember 2016 disajikan sebagai Piutang PNBP sekaligus
mengoreksi pencatatan beban/aset tetap/aset lainnya yang belum diregister
sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan,
dengan jurnal manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
a)
b) Jika terkait akun Belan'a Modal:
D
115211
Piutan PNBP
K
13xxxx/
Aset
Tetap/Aset
16xxxx
Belum Dire ister
Lainnya
yang
xxxx
xxxx
c)
Atas Piutang PNBP tersebut dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih dengan
kualitas lancar setelah memperhitungkan
nilai jaminan/garansi
bank sesuai
ketentuan
Peraturan
Menteri Keuangan
Nomor 69/PMK.06/2014
tentang
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih pad a Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Tata cara pencatatan dan penyajian penyisihan piutang tak tertagih mengikuti
ketentuan yang mengatur mengenai akuntansi penyisihan piutang tak tertagih
(2) Dalam hal pencairan jaminan/garansi
banklpenyetoran
ke kas negara terkait
perolehan Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan,
nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset
Tak Berwujud dalam Pengerjaan
disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi nilai belanja yang
dikembalikan. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat seluruh realisasi
Belanja Modal sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
Tidak Berwujud
dalam Pengerjaan di dalam aplikasi SIMAK-BMN, Satker harus melakukan
pengurangan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset
Tak Berwujud dalam
-3-
Pengerjaan sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja
dikembalikan ke Kas Negara pad a menu koreksi.
Atas transaksi koreksi tersebut, aplikasi SIMAK-BMN
sebagai berikut:
D
akan menghasilkan
yang
jurnal
391116
Koreksi
Nilai Aset
Tetap
Non
xxxx
Revaluasi
K zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13xxxxl
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset
xxxx
16xxxx
Tak Berwujud dalam Pengerjaan
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, pad a aplikasi SAIBA
dilakukan jurnal koreksi secara manualuntuk mengeliminasi Aset T etap/A set
Lainnya Yang Belum Diregistersebagai berikut:
D
13xxxxl
K
16xxxx
391116
Aset
T etap/A set
Lainnya
Yang
Belum Dire ister
Koreksi
Nilai Aset
Tetap
Non
Revaluasi
xxxx
xxxx
(3) Penyetoran ke Kas Negara mencantumkan kode BA, Eselon I, dan Satker yang
bersangkutan,
serta menggunakan
kode akun penerimaan kembali belanja
tahun anggaran yang lalu (42395x). Apabila penyetoran dilakukan oleh KPPN,
bukti setor dimaksud disampaikan
kepada satker yang bersangkutan
dan
merupakan
dokumen
sumber
untuk
keperluan
administrasi
dan
pertanggungjawaban atau pelaporan.
(4) Penyetoran
pengembalian
belanja
tersebut
dicatat
oleh
satker
yang
bersangkutan pad a tahun anggaran berikutnya sebagai berikut:
a. Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja
Tahun Anggaran yang Lalu dengan jurnal sebagai berikut:
K
b.
42395x
Penerimaan
Tahun An
Kembali
Belanja
Lalu
xxx
xxxx
Buku Besar Akrual
Pad a sa at Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi
SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja
Tahun Anggaran yang Laludengan jurnal sebagai berikut:
D
K
313121
42395x
Diterima dari Entitas Lain
Penerimaan Kembali Belanja
Tahun An
aran an Lalu
xxx
xxxx
xxxx
Selanjutnya pad a aplikasi SAIBA dibuat jurnal koreksi secara manual sebagai
berikut:
D
42395x
K
115211
Belanja
Lalu
xxx
xxxx
xxxx
- 4-
2.
Ja m ina n
P e m e liha ra a n
dengan
Pasal
15 Perdirjen
Perbendaharaan
Nomor
PER-zyxwvutsrqponm
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir
tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diu bah dengan Perdirjen Perbendaharaan
Nomor PER-49/PB/2016, disebutkan bahwa penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya
pemeliharaan 5% dari nilai kontrak (retensi), diatur sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100%;
b. Untuk masa pemeliharaan sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016 atau yang
melampaui tahun anggaran 2016, biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pad a tahun
anggaran 2016 dengan dilampiri fotocopy jaminan pemeliharaan yang telah disahkan
oleh PPK serta mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi pada
uraian SPM berkenaan.
c. SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah
atau disatukan dengan SPM
pembayaran angsuran/termin atas prestasi pekerjaan fisiko
d. Jaminan pemeliharaan diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugianlsurety bond, nilai
jaminan minimal sebesarjumlah tagihan, dan masa berlakunya berakhir minimal
bersamaan dengan masa pemeliharaan.
Sesuai
dengan
44/P B /2016tentang
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Jaminan pemeliharaaan/garansi
bank tidak perlu disajikan di dalam Neraca, namun
cukup diungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas laporan Keuangan.
b. Jika ternyata dalam masa pemeliharaan pihak ketiga wanprestasi, maka jaminan
pemeliharaan
dicairkan dandisetor ke Kas Negara oleh Satker menggunakan
SSBP/bukti setor lainnya yang sah sebagai pendapatan Anggaran lain-lain (423999).
C.
Setoran pencairan jaminanpemeliharaan
tersebut tidak mengurangi
nilai aset
tetap/aset lainnya yang bersangkutan.
d. Pencairan jaminan pemeliharaan dan penyetoran yang dilakukan setelah tanggal 31
Desember 2016 diinput dalam aplikasi SAIBA berdasarkan SSBP/bukti setor lainnya
yang sahdan secara otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
aran lain-lain
xxxx
xxxx
aran lain-lain
xxxx
xxxx
3.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P e nya jia n Ka s La innya di Be nda ha ra P e ne rim a a n
Tidak seluruh kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan merupakan
hak pemerintah yang dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya: uang jaminan lelang
pad a Bendahara Penerimaan KPKNL Kementerian Keuangan, yang nantinya akan
dikembalikan kepada peserta lelang yang bukan merupakan pemenang lelang. Selain
itu, khusus pada satuan kerja lingkup Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, juga
terdapat kas di Bendahara Penerimaan yang merupakan pungutan pajak yang belum
disetor, seperti PPh Pasal 22 Impor, PPN Impor, PPnBM Impor, dan sebagainya.
Untuk itu, kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan disajikan menjadi
3 (tiga) kategori, yaitu:
-5-
a.
Pendapatan
D
PNBP
111711
Kas di Bendahara Penerimaan
Penda atan PNBP
.
Digunakan untuk mencatat pendapatan
2016 belum disetor ke Kas Negara.
b.
xxx x
xxxx
yang sampai dengan tanggal 31 Desember
Dana Pihak Ketiga
D
111825
K
212192
Kas
Lainnya
Penerimaan
Dana Pihak Ketiga
di
Bendahara
xxxx
xxxx
Digunakan untuk mencatat kas di Bendahara Penerimaan yang bukan merupakan
hak, sehingga tidak atau belum dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya, uang
jaminan lelang pad a Bendahara Penerimaan satker KPKNL, yang belum ditentukan
pemenang lelangnya.
c.
Utang Pajak Bendahara Penerimaan yang Belum Disetor
D
K
111825
219963
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxxx
Penerimaan
Utang Pajak Bendahara
xxxx
yang Belum Disetor
Digunakan
untuk mencatat Kas Di Bendahara
Penerimaan
yang merupakan
pungutan pajak yang belum disetor ke Kas Negara, misalnya pada satker lingkup
Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Jurnal tersebut diatas dilakukan secara manual pada aplikasi SAIBA.
4. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K ore ksi
a kunta nsi
a ta s a se t ya ng
be lum
dire giste r
ya ng
dise ba bka n
ke tida kse sua ia n
ole h
a kun be la nja
Kesalahan akun belanja dapat menyebabkan timbulnya aset belum diregister di dalam
neraca yang tidak bisa tereliminasi secara otomatis. Contoh:
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan barang
persediaan tetapi untuk beban yang lain;
b. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau pengembangan
aset tetap/aset lainnya atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel;
c. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan
persediaan/aset
tetap/aset
lainnya tetapi digunakan untuk perolehan/pengembangan
persediaan/aset tetap/aset
lainnya;
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan
bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud;
e. Akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan barang persediaan; dan
f. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset lainnya.
Terhadap ketidaksesuaian
ini seharusnya dilakukan revisi anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja sehingga terdapat kesesuaian antara jenis belanja dengan substansi
output yang dihasilkan. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan tahun
2016dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak dilakukan
revisi anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, agar tidak terjadi salah saji di dalam laporan keuangan perlu
dilakukan koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister dari
neraca.
Satker
wajib
mengungkapkan
secara
memadai
alasan/pertimbangan
-6-
manajemen tidak melakukan revisi anggaran/ralat
Catatan atas Laporan Keuangan.
dokumen
realisasi belanja di dalam
a. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ba ra ng pe rse dia a n
ya ng diguna ka n
buka n untuk
ba ra ng pe rse dia a n
pe nga da a n
te ta pi untuk be ba n ya ng la in
Pad a saat pencatatan realisasi belanja barang yang menghasilkan
aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
persediaan
di
Buku Besar Kas:
52xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran ini tidak digunakan untuk perolehan persediaan namun untuk
beban yang lain, maka jurnal ini tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai
dengan akhir periode akuntansi dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak
dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal
koreksi pada buku besar akrual dengan mendebet beban yang seharusnya
dan mengkredit persediaan
SAIBA sebagai berikut:
52xxxx
117911
yang
belum
Beban
.
Persediaan
an
diregister
secara
manual
belum Dire ister
pada
aplikasi
Xxxx
Xxxx
Contoh:
Satker ABC terlanjut merevisi seluruh akun 521111 ke akun 521811 termasuk di
dalamnya anggaran untuk membayar honor petugas keamanan kantor (satpam) dan
sampai akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan
revisi (perbaikan) lagi, sehingga Sakter ABC membayar honor petugas keamanan
kantor (satpam) menggunakan akun 521811 senilai Rp5 juta. Pad a saat pencatatan
realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai
berikut:
Buku Besar Kas:
D
521811
K
115612
Belanja
Barang
Persediaan
Konsumsi
Piutang dari KPPN
Barang
5 juta
5 juta
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
Karena tidak ada perolehan persediaan yang direkam di aplikasi Persediaan, maka
akun Persediaan yang Belum Diregister tidak bisa terleminasi secara otomatis. Oleh
karena itu, jika sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
dilakukan jurnal koreksi akuntansi untuk mengeliminasi Persediaan yang Belum
-7-
Diregister dan mencatat
SAIBAsebagai berikut:
521111
beban
yang
seharusnya
secara
manual
pada Aplikasi
Beban Ke
b. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Akun
be la nja
m oda l
ya ng
diguna ka n
buka n
untuk
pe role ha n
a ta u
pe nge m ba nga n
a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
te ta p/a se t
la innya
te ta pi
m e nim bulka n
be ba n
a ta u
m e ngha silka n
BM N e kstra kom pta be l
Pada sa at pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
53xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
0
K
13xxxxl
16xxxx
313111
Aset Tetap/Aset Lainnya
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
Belum
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran ini tidak dikapitalisasi sebagaiAset Tetap/Aset Lainya namun
menimbulkan beban atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel,
maka tidak ada
jurnal hasil perekaman dari aplikasi SIMAK-BMNyang dikirim ke aplikasi SAIBA,
sehingga jurnal di atas tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai dengan
akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi
secara manual pad a aplikasi SAIBAdengan mendebet beban yang seharusnya dan
mengkredit Aset Tetap yang Belum Diregisterl Aset Lainnya yang Belum Diregister
sebagai berikut:
0 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
52xxxxl
K
59xxxx
13xxxxi
16xxxx
Beban ..............
Aset Tetap/Aset
Diregister
Lainnya
yang
Belum
xxxx
xxxx
Contoh:
1.
Sakter ABC melakukan kegiatan pemeliharaan gedung menggunakan
akun
533111 senilai Rp 30 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi
SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
Pemeliharan
30 juta
533111
Belanja
Modal
0 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K
115612
Gedung dan Bangunan
Piutang dari KPPN
-8-
30 juta
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Gedung
dan
Bangunan
belum Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
30 juta
30 juta
Karena tidak ada peningkatan nilai gedung dan bangunan yang direkam di
aplikasi SIMAK-BMN, maka akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister
tidak bisa tereleminasi secara otomatis dari Neraca. Oleh karena itu, jika sampai
dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
2.
D
523111
K
133211
Gedung
Beban
Pemeliharaan
dan Banguan
Gedung dan Bangunan
yang
belum Diregister
30 juta
30 juta
Sakter ABC melakukan kegiatan pembelian kursi sebanyak 100 buah @
Rp.250.000,menggunakan
akun 532111 senilai Rp 25 juta. Pad a saat
pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk
jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
D
532111
K
115612
Belanja
Modal
Peralatan
Mesin
Piutanq dari KPPN
dan
25 juta
25 juta
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Peralatan dan Mesin yang belum
Direqister
Ditagihkan ke Entitas Lain
25 juta
25 juta
Pembelian Kursi tersebut direkam di aplikasi SIMAK-BMN yang secara otomatis
akan dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel dan tidak ada jurnal
yang dikirim ke Aplikasi SAIBA, maka akun Peralatan dan Mesin yang Belum
Diregister tidak bisa tereliminasi secara otomatis dari Neraca. Pembelian Kursi
diatas seharusnya menggunakan akun 521111, oleh karena itu, jika sampai
dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen
realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
595112
K
133211
Ekstrakomtabel
Beban
Aset
Peralatan dan Mesin
yang
dan
Mesin
Peralatan
belum Diregister
25 juta
25 juta
c.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ya ng se ha rusnya
tida k m e ngha silka n
pe rse dia a n/a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcba
te ta p/a se t
la innya
te ta p/a se t
te ta pi
diguna ka n
untuk
pe role ha n/pe nge m ba nga n
pe rse dia a n/a se t
la innya
Pad a saat
pencatatan realisasi belanja di aplikasi
muncul jurnal akrual sebagai berikut:
- 9 -
SAIBA secara
otomatis
akan
Buku Besar Kas:
52xxxx
115612
Xxxx
Xxxx
Buku Besar Akrual:
Xxxx
Xxxx
52xxxx
313111
Karena pengeluaran tersebut ternyata menghasilkan aset berupa persediaan/aset
tetap/aset lainnya, maka dilakukan perekaman perolehan persediaan/aset tetap/aset
lainnya di aplikasi Persediaan/SIMAK-BMN
dan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
1xxxxx
K
1xxxxx
Persediaan/Aset
Tetap
Lainnya ........
Persediaan/Aset
Tetapl Aset
yang belum Diregister
IAset
xxxx
Lainnya
xxxx
Pad a saat jurnal tersebut di terima di aplikasi SAIBA akan memunculkan
Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya yang belum Diregister bersaldo minus (kredit).
Jika sampai dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen
tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan
jurnal koreksi pad a buku besar akrual dengan mendebet Persediaan/Aset Tetapl
Aset Lainnya yang belum Diregister dan beban terkait sebagai berikut:
0
1xxxxx
K
52xxxx
Persediaan/Aset
Tetapl
yang belum Diregister
Beban .......
Aset
Lainnya
xxxx
xxxx
Contoh:
Sakter ABC membeli Alat Tutis Kantor yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari
kantor menggunakan akun 521111 senilai Rp1 juta. Pad a saat pencatatan realisasi
belanja di aplikasi SAIBA akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
521111
115612
Buku Besar Akrual:
521111
313111
Pad a saat persediaan Alat Tulis Kantor direkam
otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
117111
117911
di aplikasi
Persediaan
secara
ister
Pada saat jurnal ini diterima di aplikasi SAIBA akan memunculkan Persediaan yang
belum Diregister bersaldo minus (kredit). Apabila sampai dengan akhir tahun
anggaran
dikarenakan
pertimbangan
manajemen
tidak
dilakukan
revrsi
anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan
- 10-
dilakukan
berikut:
jurnal
koreksi
akuntansi
secara
manual
pada
aplikasi
SAIBA
sebagai
117911
521111
d.
Ke sa la ha n
ba nguna n
pe m iliha n
a kun
m e ngha silka n
be la nja
pe ra la ta n
m oda l,
m isa lnya
da n m e sin
be la nja
m oda l
ge dung
da n
a ta u a se t ta k be rw ujud.
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal gedung
SAIBA akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
dan Bangunan
di aplikasi
Buku Besar Kas:
xxxx
xxxx
532111
115612
Buku Besar Akrual:
xxxx
xxxx
133211
313111
Karena menghasilkan peralatan dan mesin, maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN
sebagai Peralatan dan Mesin dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan Mesin an
xxxx
xxxx
Apabila jurnal dari SAIBA tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan
menghasilkan akun Gedung dan Bangunan Belum Diregister pada posisi debet
(positif) dan akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister pad a posisi kredit (minus).
Apabila
sampai
dengan
akhir tahun
anggaran
dikarenakan
pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
K
132211
133211
Peralatan Mesin yang Belum Diregister zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxxx
xxxx
Gedung dan Bangunan yang Belum
Diregister
Contoh:
Satker ABC mengadakan kegiatan pembangunan
Gedung menggunakan
akun
533111 senilai Rp10 Miliar. Ternyata termasuk didalamnya terdapat pembelian
Peralatan dan Mesin berupa Meubelair senilai Rp1 Miliar. Pada saat pencatatan
realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan di aplikasi SAIBA akan muncul jurnal
akrual sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
10 Miliar
10 Miliar
533111
115612
- 11-
Buku Besar Akrual:
D
133211
K
313111
Gedung dan Bangunan
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
yang
Belum
10 Miliar
10 Miliar
Karena selain menghasilkan Gedung dan Bangunan juga Peralatan dan Mesin,
maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN sebagai Gedung dan Bangunan Rp9 Miliar
dan Peralatan dan Mesin Rp1 Miliar. Secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai
berikut:
D
K
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan Mesin an
133111
133211
Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan
Diregister
1 Miliar
1 Miliar
yang
Belum
9 Miliar
9 Miliar
Apabila jurnal dari aplikasi SIMAK-BMN tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA,
maka akan menghasilkan akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister pad a
posisi debet (positif) sebesar Rp1 Miliar dan akun Peralatan dan Mesin yang Belum
Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp1 Miliar. Apabila sampai dengan
akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi
anggaran/ralat
dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan
dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
132211
133211
1 Miliar
1 Miliar
e. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja m oda l ya ng diguna ka n
untuk pe role ha n ba ra ng pe rse dia a n
Pad a saat pencatatan realisasi belanja
akan muncul jurnal sebagai berikut:
modal di aplikasi
SAIBA
secara
otomatis
Buku Besar Kas:
53xxxx
115612
xxxx
xxxx
Buku Besar Akrual:
133211
313111
xxxx
xxxx
Karena
pengeluaran
im
ternyata
menghasilkan
barang
persediaan,
maka
berdasarkan
BAST dilakukan
perekaman
perolehan
persediaan
di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut:
117xxx
117911
Persediaan xxx
Persediaan
an
Belum Dire ister
xxxx
xxxx
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Aset
Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister bersaldo positif dan Persediaan yang
Belum Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
- 12 -
0
K
117911
13xxxx/
16xxxx
Persediaan yang Belum Diregister
Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister
xxxx
xxxx
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan peralatan komputer senilai Rp 20 juta
menggunakan akun 532111 termasuk didalamnya terdapat pembelian toner printer
senilai Rp 2 Juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara
otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
532111
115612
Buku Besar Akrual:
0
132211
K
313111
Peralatan
yang
dan
Mesin
Diregister
Ditagihkan ke Entitas Lain
Belum
20 juta
20 juta
Peralatan dan mesin senilai 18 juta diinput pad a aplikasi SIMAK-BMN
otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
K
132111
132211
Peralatan dan Mesin
Peralatan
dan
Mesin
Diregister
yang
Selum
Sedangkan persediaan senilai Rp 2 juta direkam pad a aplikasi
secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
dan secara
18 juta
18 juta
Persediaan
dan
117111
117911
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAlSA, maka akan menghasilkan akun
peralatan dan Mesin yang belum diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 2
juta dan akun Persediaan yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar
Rp 2 juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
117911
1132211
0
K
f.
A kun
be la nja
Persediaan yang Belum Diregister
Belum
Peralatan
dan Mesin
yang
Diregister
pe rse dia a n
ya ng
diguna ka n
untuk
pe role ha n
2 juta
2 juta
a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcb
te ta p/a se t
la innya
Pada sa at pencatatan realisasi belanja persediaan di aplikasi SAlSA secara otomatis
akan muncul jurnal sebagai berikut:
Buku Sesar Kas:
xxxx
xxxx
52xxxx
115612
- 13-
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
xxxx
xxxx
Karena pengeluaran
ini ternyata menghasilkan
aset tetap/aset
lainnya, maka
berdasarkan
BAST dilakukan
perekaman
perolehan
persediaan
di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
K
13xxxx
16xxxx
13xxxx
16xxxx
Aset Tetap/Aset Lainnya
Aset tetap/Aset
Diregister
Lainnya
xxxx
yang
Belum
xxxx
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Persediaan
yang Belum Diregister bersaldo positif dan Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister
bersaldo
minus. Apabila
sampai
dengan
akhir tahun
anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen
realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi
akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
K
13xxxx
16xxxx
117911
Aset tetap/Aset
Lainnya yang Belum
Diregister
Persediaan yang Belum Diregister
xxxx
xxxx
Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan buku senilai Rp 100 juta menggunakan
akun 526311 termasuk didalamnya buku senilai Rp 25 juta yang ditujukan untuk
koleksi perpustakaan. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA
secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
0
526311
K
115612
Belanja
Lainnya
untuk
Barang
diserahkan kepada MasyarakatJ Pemda
Piutang dari KPPN
100 juta
100 juta
Buku Besar Akrual:
117911
313111
ister
Buku untuk diserahkan kepada masyarakatJpemda
senilai 75 juta diinput
aplikasi Persediaan dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
117128
K
117911
Barang Lainnya untuk Dijual/Diserahkan
kepada MasyarakatJ Pemda
Persediaanyang
Belum Direqister
pad a
75 juta
75 juta
Sedangkan buku senilai senilai Rp 25 juta yang akan dijadikan koleksi perpustakaan
direkam pad a aplikasi SIMAK-BMN
dan secara otomatis menghasilkan
jurnal
sebagai berikut:
135121
166411
- 14-
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun
Persediaan yang belum Diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 25 juta dan
akun Aset lainnya yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp 25
juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan
pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka
pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di
Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
166411
117911
5.
P N BP yang T erlanjur
D igunakan
Langsung
oleh KlL, kecuali
BLU
Pad a laporan
Hasil Pemeriksaan
BPK atas laporan
Keuangan
Kementerian
Negara/lembaga
(lKKll)
dan laporan Keuangan Pemerintah Pusat (lKPP) tahun 2015
masih ditemukan PNBP yang digunakan secara langsung oleh beberapa Kementerian
Negara/lembaga
yang tidak menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan layanan
Umum
(BlU).
PNBP
yang
digunakan
secara
lang sung
oleh
Kementerian
Negara/lembaga,
diatur dengan kebijakan akuntansi sebagai berikut:
a.
Kebijakan akuntansi ini hanya mengatur PNBP yang telah terlanjur digunakan secara
lang sung oleh Kll dan tidak menghilangkan
kewajiban
Kll
untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai PNBP;
b. Atas PNBP yang digunakan secara langsung pad a tahun berjalan, Kll wajib
mengungkapkan secara memadai dalam Catatan atas laporan Keuangan (CalK)
pad a lKKll. Pengungkapan yang memadai sekurang-kurangnya meliputi:
1) Jenis dan jumlah PNBP yang digunakan secara langsung;
2)
Jenis dan jumlah penggunaan PNBP;
3) Alasan penggunaan
4)
6.
PNBP secara langsung; dan
Daftar persediaan/aset
tetap/aset
digunakan secara langsung.
lainnya
yang
diperoleh
dari
PNBP
yang
c.
Dalam hal saldo kas per 31 Desember atas PNBP yang digunakan secara langsung
tersebut sebelumnya telah dicatat sebagai Kas di Bendahara Penerimaan dan
disajikan pada Neraca laporan keuangan audited, Kll tetap menyajikan Kas di
Bendahara Penerimaan tersebut pada Neraca serta diungkapkan secara memadai di
dalam CalK
sampai dengan dilakukan penyetoran
atau diselesaikan
sesuai
ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian kerugian negara.
d.
Dalam rangka reviu atas lKKll,
APIP pada Kementerian
Negara/lembaga
memastikan validitas nilai PNBP yang diungkapkan di dalam CalK sebagaimana
dimaksud pad a huruf b dan huruf c.
P erlakuan
Akuntansi
atas Aset
P emerintah dalam Bentuk U ang
a.
yang
D iperoleh
dari
R ealisasi
Belanja
Bantuan
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan NomorzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO
168/PM K.05/2015
tentang
Mekanisme
Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
pad a Kementerian
Negara/lembaga
sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 173/PMK.05/2016, bantuan pemerintah pad a Kll meliputi:
1) Bantuan pemerintah dalam bentuk sarana/prasarana;
- 15-
2) Bantuan
pemerintah
bangunan; dan
3) Bantuan Pemerintah
bantuan lainnya.
dalam
bentuk
rehabilitasi/pembangunan
dalam bentuk bantuan
lainnya yang memiliki
gedung
dan
karakteristik
b. Terhadap ketiga jenis bantuan pemerintah sebagaimana tersebut pad a huruf a dapat
diberikan baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang dan dialokasikan
pada Kelompok Akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada MasyarakatlPemda
(526XXX).
c. Sesuai prinsip pendekatan aset dalam pencatatan persediaan, realisasi SPM/SP2D
yang berasal dari kelompok akun 526XXX kecuali untuk akun 526312 (Belanja
Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah),
akan membentuk akun "Persediaan Belum Diregister".
d. Mengacu pada Surat Direktur Barang Milik Negara kepada Sekretaris Ditjen
Perumahan Swadaya (BSPS), Kementerian PUPR Nornor S-394/KN.2/2016 tanggal
8 Desember 2016 hal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2016,
perlakuan akuntansi atas aset yang timbul dari realisasi bantuan pemerintah pad a
KlL dalam bentuk uang diatur sebagai berikut:
1) Aset yang diperoleh dari realiasi belanja bantuan pemerintah pad a KlL dalam
bentuk uang tidak memenuhi definisi Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/D. Oleh karena itu, tidak dicatat sebagai BMN.
2) Apabila terdapat saldo akun "Persediaan Belum Diregister" yang berasal dari
realisasi bantuan pemerintah dalam bentuk uang (realisasi SPM/SP2D akun
526XXX selain 526312), Satker agar melakukan jurnal pada menu Jurnal Umum
di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D
526312
K
117911
Beban Barang untuk Bantuan Lainnya
yang
memiliki
Karakteristik
Bantuan
Pemerintah
Persediaan yang belum diregister
Xxxx
Xxxx
e. Untuk selanjutnya di tahun anggaran 2017, Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang
yang dialokasikan pada kelompok akun 526 akan dibuatkan kode akun tersendiri
dengan pendekatan beban.
7. zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H ibah Langsung
U ang yang S ampai dengan Akhir Tahun Anggaran
D ilakukan
2016 Belum
P engesahan
Bentuk hibah lang sung yang diterima Kementerian/Lembaga
dapat berupa uang,
barang, atau jasa. Pad a saat kas diterima dari donor, satuan kerja mencatat kas dari
hibah langsung tersebut sebagai Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan.
Setelah mendapatkan register dari DJPPR, satuan kerja mengajukan revisi DIPA.
Selanjutnya, satuan kerja mengajukan pengesahan pendapatan hibah dan belanja yang
bersumber dari hibah dengan menyampaikan
Surat Perintah Pengesahan
Hibah
Langsung (SP2HL) kepada KPPN. KPPN akan menerbitkan Surat Pengesahan Hibah
Langsung (SPHL).
Apabila sampai dengan akhir tahun terdapat penggunaan uang yang berasal dari hibah
lang sung
dan
belum dilakukan pengesahan, dibutuhkan jurnal penyesuaian untuk
mencatat beban, aset, kewajiban, dan ekuitas yang timbul pad a tanggal 31 Desember
2016. Jurnal yang harus direkam secara manual oleh satuan kerja pada tanggal 31
Desember 2016 sebagai berikut:
- 16 -
a.
P e ngguna a n
ta hun
ua ng
ya ng
be ra sa l
da ri
hiba h
la ngsung
ya ng
dila kuka n
pa da
be rja la n
1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung dilakukan pada tahun
berjalan dan tidak menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual
pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
Beban ..........
Kas Lainnya
Disahkan
0
K
2)
xxx
di KJL dari
Hibah
yang
xxx
Belum
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada
tahun berjalan menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual pad a
aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
Persediaan/Aset
belum Direqister
Kas Lainnya di
Disahkan
K
Tetap/Aset
KJL dari
Lainnya
Hibah
yang
yang
xxx
Belum
xxx
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau
aplikasi SIMAK-BMN
dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria
kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila
BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal tahun berjalan dilakukan melalui
menu Perolehan Lainnya. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan dan/atau
SIMAK-BMN:
Persediaan/Aset
0
Tetap/Aset Lainnya
xxx
xxx
Pendapatan Perolehan Lainnya
K
Pad a saat jurnal terse but diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
K
b.
P e ngguna a n
ta hun
xxx
Pendapatan Perolehan Lainnya
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
Diregister
ya ng
ua ng
ya ng
be ra sa l
da ri
hiba h
la ngsung
xxx
ya ng
dila kuka n
pa da
la lu
1)
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada
tahun yang lalu tidak menghasilkan
aset, maka berdasarkan
bukti-bukti
pengeluaran tertanggal tahun anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal
secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
2)
Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung pad a tahun yang lalu
menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran tertanggal tahun
anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi
SAIBA sebagai berikut:
0
K
Lainnya
yang zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWV
xxx
Persediaan/Aset
Tetap/Aset
belum Diregister
xxx
Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan
Selanjutnya berdasarkan bukti perolehan, Satker merekam aset tersebut ke dalam
aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca
sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tertanggal tahun yang lalu,
- 17 -
dilakukan melalui menu Saldo Awal. Jurnal yang terbentuk pada aplikasi Persediaan
dan/atau SIMAK-BMN:
Persediaan/Aset
0
K
Tetap/Aset Lainnya
Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi
Revaluasi
xxx
Aset Tetap Non
xxx
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal
secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
xxx
Revaluasi
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
xxx
Direqister
0
K
Atas penggunaan dana hibah lang sung uang baik pad a tahun anggaran berjalan
maupun pada tahun anggaran yang lalu, Satker tetap menyajikan akun Hibah Langsung
yang belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan
secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas
belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
8. H iba h
Be lum
La ngsung
D ila kuka n
Ba ra ng/Ja sa
P e nge sa ha n
ya ng
S a mpa i
de nga n
Akhir
T a hun
Angga ra n
2016
Terkait hibah lang sung berupa barang/jasa berharga yang belum
dengan akhir tahun anggaran 2016 terdapat beberapa kondisi, yaitu:
disahkan
a. Ata s hiba h la ngsung
dite rima de nga n
La ngsung
ya ng
BAS T
Be lum
da n sa tke r
D isa hka n
be rupa ba ra ng da n ja sa te rse but
te la h me nca ta t
Be ba n/Ase t
se rta
suda h
H iba h
sampai
Satker telah melakukan pencatatan hibah barang/jasa satker sesuai ketentuan dalam
Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-5660/PB. 6/2016
tanggal 19 Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Atas
kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah Langsung yang Belum Disahkan di dalam
Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan secara memadai di dalam
CaLK termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2016.
b.
Ata s hiba h la ngsung be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rima de nga n BAS T
te rta ngga l ta hun a ngga ra n be rja la n da n sa tke r be lum me nca ta t Ase tlBe ba n. zyxwvutsrqponmlkjihgf
Satker melakukan proses pencatatan aset maupun beban sesuai ketentuan Surat
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan NomorzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM
S-5660/PB.6/2016
tanggal 19
Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Apabila sampai
dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap menyajikan
akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan secara memadai
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk
penjelasan atas belum
dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
c. Ata s hiba h la ngsung
te rta ngga l
ta hun
be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rima de nga n
ya ng la lu da n sa tke r be lum me nca ta t Ase tlBe ba n.
BAS T
Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
1) H iba h la ngsung be rupa ba ra ng
Jika atas hibah lang sung berupa barang yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan aset, maka
Satker
membuat
jurnal
secara
manual
pad a aplikasi
SAIBA
sebagai
berikut:Satker membuat jurnal p