Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) Canon Menggunakan Metode Dempster - Shafer

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2408-2413

e-ISSN: 2548-964X
http://j-ptiik.ub.ac.id

Pemodelan Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kerusakan Kamera Digital
Single Lens Reflex (DSLR) Canon Menggunakan Metode Dempster - Shafer
Rihandiko Hari Romadhona 1, Suprapto2, Nurul Hidayat 3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: aku.ricko@gmail.com1, ntayadih@ub.ac.id 2, spttif@ub.ac.id 3
Abstrak
Di era digital saat ini pengembangan komputer sangat diperlukan untuk meringankan pekerjaan
manusia, khususnya perkembangan dunia fotografi. Berbagai perangkat fotografi yang mendukung
untuk tersampaikannya kepada manusia sudah semakin canggih. Salah satunya adalah kamera Digital
Single Lens Reflex (DSLR).Oleh karena itu kamera ini sangat digemari oleh masyarakat. akan tetapi
terjadi suatu permasalahan jika kamera mengalami kerusakan. Dempster – Shafer telah berhasil di
aplikasikan dalam permasalahan dunia nyata dan memberikan solusi yang lebih baik, dimana Dempster
– Shafer dapat di aplikasikan untuk data – data multisensor dan atau multisumber termasuk data-data
dari penginderaan jauh. Subjek dalam pada penelitian kali ini adalah aplikasi sistem menggunakan
metode Dempster – shafer sebagai media deteksi pada kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex

(DSLR). Pengumpulan data dalam penelitian dengan melakukan dengan seorang pakar. Hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi sistem untuk identifikasi kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex
(DSLR) menggunakan metode Dempster – shafer yang memuat berbagai gejala, macam – macam
kerusakan dan solusi dan hasil deteksi yang berdasarkan basis pengetahuan para pakar atau para ahli di
bidang kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). Dari kasus uji yang telah dilakukan hasil pengujian
tingkat akurasi yaitu 90% yang menunjukkan bahwa sistem berfungsi dengan baik sesuai dengan metode
Dempster – Shafer.
Kata kunci: DSLR kamera , Metode Dempster Shafer

Abstract
Today's digital age computer development is necessary to alleviate human work, especially the
development of the world of photography. Various photographic devices that support to recieved
humans have increasingly sophisticated. One is a Digital Single Lens Reflex camera (DSLR). Therefore
this camera very popular by the public. But there is problem if the camera is damaged. Dempster Shafer has been successfully applied in real-world problems and provides better solutions, where
Dempster - Shafer can applied to multisensor and / or multisumbered data including data from remote
sensing. Subjects in this research is the application system using Dempster - shafer method as detection
medium on damage to Digital Single Lens Reflex (DSLR) camera. Collecting data in research by doing
with expert. The result of this research the application system for identification of Digital Single Lens
Reflex (DSLR) camera damage using Dempster - shafer method containing various symptoms, kinds of
damage solution and result of detection based on knowledge base of experts or experts in Digital

camera field Single Lens Reflex (DSLR). From the test cases that have been done the results accuracy
level of testing is 90% indicating the system works well in accordance with the method Dempster Shafer.
Keywords: DSLR cameras, Dempster-Shafer method

kerusakan pada kamera DLSR sehingga setiap
terjadi kerusakan akan dibawa ke teknisi yang
tentu saja menghabiskan biaya yang tidak
sedikit, padahal tidak semua kerusakan harus
dibawa ke teknisi. Oleh karena itu diciptakan
suatu sistem pakar dalam mengindetifikasi jenis

1. PENDAHULUAN
Tingginya ketergantungan sehari-hari
dengan Kamera DLSR (Digital Single Lens
Reflex) dan tidak diimbangi dengan kemampuan
pengguna untuk menganalisis sejak dini
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya

2408


2409

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

kerusakan kamera DSLR.
Pada sistem ini nantinya akan
mengindentifikasi kerusakan pada kamera
DSLR secara lebih mendalam dan akan
menghasilkan output berupa kerusakan yang
lebih spesifik. Sistem pakar berbasis komputer
yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan
teknik penalaran dalam memecahkan masalah
yang biasanya hanya dipecahkan oleh seorang
pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar
dirancang agar dapat melakukan penalaran
seperti layaknya seorang pakar pada suatu
bidang keahlian tertentu.
Teori Dempster-Shafer adalah suatu
teori

matematika
untuk
membuktikan
berdasarkan belief functions dan plausible
reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran
masuk
akal),
yang
digunakan
untuk
mengkombinasikan potongan informasi yang
terpisah
(bukti)
untuk
mengkalkulasi
kemungkinan
dari
suatu
peristiwa
(Wahyuni,2013).


(Wahyuni,2013). Secara umum teori Dempster –
Shafer ditulis dalam suatu interval persamaan
Belief (Bel) yaitu ukuran kekuatan evidence
dalam mendukung suatu himpunan proposisi.
Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa
tidak ada evidence dan jika bernilai 1
menunjukkan
adanya
kepastian.
Serta
persamaan Plausibility (PI) yang dinotasikan
sebagai :
PI(s) = 1 – Bel (⌐s)
(1)
3. METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas langkah –
langkah yang dilakukan penulis dalam
pembuatan pemodelan sistem untuk identifikasi
kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex

(DSLR) dengan metode Dempster – Shafer.

2. LANDASAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program berbasis
pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi
dengan kualitas pakar untuk problema-problema
dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar
merupakan program komputer yang meniru
proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam
menyelesaikan
suatu
masalah
tertentu.
Implementasi sistem pakar banyak digunakan
dalam bidang psikologi karena sistem pakar
dipandang
sebagai
cara
penyimpanan

pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam
program komputer sehingga keputusan dapat
diberikan dalam melakukan penalaran secara
cerdas. Konsep dasar dari sistem pakar yaitu
meliputi keahlian (expertise), ahli (expert),
perpindahan keahlian (transfering expertise),
inferensi (inferencing), aturan (rules), dan
kemampuan
memberikan
penjelasan
(explanation capability).
2.2 Dempster-Shafer
Teori Dempster-Shafer adalah suatu
teori
matematika
untuk
membuktikan
berdasarkan belief functions dan plausible
reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran
masuk

akal),
yang
digunakan
untuk
mengkombinasikan potongan informasi yang
terpisah
(bukti)
untuk
mengkalkulasi
kemungkinan
dari
suatu
peristiwa
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian
4. IMPLEMENTASI
Tujuan implementasi ini adalah untuk
mengetahui
pengimplementasian

dalam
membangun sistem pakar kerusakan kamera
Digital Single Lens Reflex (DSLR) dengan
menggunakan metode dempster – shafer
berbasis web dengan perancangan sistem yang
telah dibuat, implementasi perangkat lunak
dilakukan dengan menggunakan bahasa
pemograman PHP, media penyimpanan
database MySQL, dan tools pendung lainnya.
4.1 Antarmuka Halaman Utama
Merupakan hasil penerapan dari
rancangan menu utama yang telah dibuat
sebelumnya. Aplikasi ini memiliki menu utama
yang terdapat menu mesin untuk menuju ke

2410

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

halaman deteksi kerusakan kamera. Antarmuka

halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.1.

daftar gejala yang telah diisi oleh pakar. Atribut
yang ada di dalam daftar gejala tersebut adalah
kode gejala, nama gejala, dan nilai densitas.
Gambar 4.4 menunjukan daftar gejala.

Gambar 4.1 Halaman Utama
4.2 Antarmuka Halaman Login
Pada halaman ini berisi field username
dan password yang harus diisikan oleh
pengguna, pakar, ataupun admin sesuai dengan
basis data yang sudah ada. Antarmuka halaman
login admin ditunjukan pada Gambar4.2.

Gambar 4.4 Halaman List Gejala

4.5 Antarmuka Halaman Hasil Deteksi
Halaman hasil identifikasi merupakan
halaman hasil deteksi kamera menggunakan

metode Dempster-Shafer sesuai dengan gejalagejala yang dimasukkan pengguna. Adapun
hasilnya adalah nama kerusakan dan nilai
kepercayaannya. Halaman hasil identifikasi
dapat dilihat pada 4.5.

Gambar 4.2 Halaman Login Admin
4.3 Antarmuka Halaman data Kerusakan
Halaman data kerusakan kamera berisi
tentang daftar kerusakan yang telah diisi oleh
pakar. Atribut yang ada di dalam daftar
kerusakan tersebut adalah kode kerusakan, nama
kerusakan, gambar kerusakan, solusi kerusakan.
Gambar 4.3 menunjukan antarmuka halaman
daftar kerusakan kamera.

Gambar 4.3 Halaman List Kerusakan
4.4 Antarmuka Halaman daftar Gejala
Halaman daftar gejala ini berisi tentang
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 4.5 Halaman Hasil Identifikasi Kerusakan

5. PENGUJIAN AKURASI
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui
kesesuaian
sistem
dalam
memberikan keluaran yang berupa nama
kerusakan dan nilai kepercayaannya. Data yang
diuji berjumlah 20 sampel data analisa pakar.
Hasil rekomendasi yang diperoleh dari
perhitungan di sistem, dicocokkan dengan hasil
analisa pakar. Hasil pengujian akurasi dengan
membandingkan hasil pakar dengan hasil sistem
yang ditunjukan pada Tabel 5. 1.

2411

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Akurasi hasil identifikasi
sistem dengan pakar
Data
Kamer
a ke1

2

Gejala yang
dialami

Hasil
Identifikasi
Sistem

Hasil
Identifikasi
Pakar

Hasil Foto
Ada Bintik
Hitam,
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
02 Di Panel
LCD
Kamera
Tidak Dapat
Fokus Saat
Membidik,
Muncul
Kode Error
02 Di Panel
LCD

Memory

Memory

3

8

Akurasi

1

9

10
Memory

Memory

1

Lensa

Lensa

1

Fuse, IC
Flash,
Capasitor,
Board
Flash

Fuse, IC
Flash,
Capasitor

0

12

Board
Flash,
Lensa

Board
Flash,
Lensa

1

13

Main
Board,
Lampu
Flash,
Board
Flash

Main
Board,
Lampu
Flash,
Board
Flash

1

IC Flash,
Board
Flash,
Baterai

IC Flash,
Board
Flash,
Baterai

1

11

Kamera
Tidak Dapat
Dinyalakan,
Hasil Foto
Ada Bintik
Hitam
4

5

6

7

Kamera
Tidak Dapat
Fokus Saat
Membidik,
Lampu
Flash Tidak
Dapat
Dinyalakan
Hasil Foto
Ada Bintik
Hitam,
Muncul
Kode Error
06 Di Panel
LCD
Hasil Foto
Ada Bintik
Hitam,
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
05 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
40 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
83 Di Panel
LCD

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

14

15

Muncul
Kode Error
70 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
81 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
81 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
84 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
99 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
10 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
40 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
80 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
84 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
50 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
50 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD

Miror

Miror

1

Board
Drive,
Lensa

Board
Drive,
Lensa

1

Memory

Memory

1

Shutter
Block,
Board
Drive

Shutter
Block,
Board
Drive

1

Shutter
Block,
Lensa

Shutter
Block,
Lensa

1

Board
Drive,
Lensa

Board
Drive,
Lensa

1

Main
Board,
Sensor,
Mirror

Sensor,
Main
Board

0

Shutter
Block,
Board
Drive

Shutter
Block,
Board
Drive

1

2412

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

16

17

18

19

20

Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
80 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
84 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
40 Di Panel
LCD

Shutter
Block,
Lensa

Shutter
Block,
Lensa

1

Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
84 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
81 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
81 Di Panel
LCD
Muncul
Kode Error
01 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
30 Di Panel
LCD,
Muncul
Kode Error
51 Di Panel
LCD

Mirror

Mirror

1

Shutter
Block,
Board
Drive

Shutter
Block,
Board
Drive

1

Main
Board,
Memory

Main
Board,
Memory

1

sebagai berikut:
Nilai akurasi =
Nilai akurasi =

Board CD,
Baterai

Board CD,
Baterai

1

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑑𝑎𝑡𝑎𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑑𝑎𝑡𝑎

18
20

x 100%

x 100% = 90%

Dapat disimpulkan bahwa akurasi sistem sebesar
90% yang menunjukkan bahwa sistem ini dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan identifikasi
pakar
6. KESIMPULAN

Hasil akurasi bernilai 1 artinya keluaran
dari perhitungan sistem sama dengan keluaran
dari data pakar. Sebaliknya, hasil akurasi
bernilai 0 artinya keluaran dari perhitungan
sistem tidak sama dengan keluaran dari data
pakar. Tabel 5.1 telah dilakukan pengujian
akurasi dengan 20 sampel data kerusakan
kamera DSLR dan menghasilkan nilai akurasi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian
yang dilakukan pada sistem identifikasi
kerusakan kamera Digital Single Lens Reflex
(DSLR) dengan menggunakan metode
Dempster-Shafer, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem identifikasi kerusakan kamera
Digital Single Lens Reflex (DSLR) mampu
mengidentifikasi kerusakan kamera Digital
Single Lens Reflex (DSLR)
serta
pengambilan
kesimpulan
kerusakan
dihitung menggunakan metode DempsterShafer dengan memasukkan gejala fakta dari
pengguna.
2. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan
hasil sebagai berikut :
a. Hasil pengujian validasi fungsionalitas
system identifikasi kerusakan kamera
Digital Single Lens Reflex (DSLR)
menggunakan metode Dempster-Shafer
memiliki tingkat kesesuaian persentase
sebesar 100%. Nilai persentase 100%
diperoleh dari pembagian data yang
valid sebanyak 20 dari 20 daftar
kebutuhkan. Sehingga fungsional sistem
ini sudah memenuhi kebutuhan yang
diperlukan.
b. Hasil
pengujian
akurasi
sistem
identifikasi kerusakan kamera Digital
Single
Lens
Reflex
(DSLR)
menggunakan metode Dempster-Shafer
dengan menggunakan 20 sampel data,
memliki tingkat kesesuaian persentase
sebesar 90%.
3. Berdasarkan dari pengujian perubahan nilai
DS, ketika nilai densitas yang sudah ada
ditambah 0,2 nilai akurasi dari DS berubah
menjadi 90% yang diperoleh dari 20 uji
kasus.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

7. DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, 2014. Implementasi Metode
Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Untuk
Diagnosis
Jenis – Jenis Kerusakan
Diabetes Mellitus.
Achmad, Rifai. 2014. Sistem Pakar Diagnosa
Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)
Menggunakan Metode Certainty Factor
Berbasis Web.
Muhammad, Arhami. 2010. Kelebihan dan
kekurangan sistem pakar.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence
Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Mukhni, Idris. 2016. Pemodelan Sistem Pakar
Untuk
Identifikasi
Kerusakan
Printer
Menggunakan Metode Dempster –
Shafer
Belfot , 2009. Alur kerja kamera Digital Single
Lens Reflex (DSLR) [online] tersedia di
:http://belfot.com/cara-kerja-kamera-dslrpengertian/ [Diakses 8 September 2016]
Nugrahajati, Paulus. 2011. Buku pintar
fotografi dengan kamera DSLR. Yogyakarta,
2011 [Diakses 8 September 2016]
Hanson, 2012. Gambar capasitor pada kamera
Digital single lens Reflex (DLSR) [Online]
tersedia di:
http://www.hansonphotodesign.com/canon550d-repair/h3E434B6#h3e434b6 [Diakses 9
september 2016]
T .Sutojo dkk, 2011. Arsitektur pada sistem
pakar Akuisisi Pengetahuan,Basis Pengetahuan,
Pengguna, Representasi Pengetahuan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

2413