S KDSERANG PGPAUD 1203574 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan, anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga
disbanding dengan usia – usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat
luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada masa
proses

perubahan

berupa

pertumbuhan,

perkembangan

pematangan,

dan


penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung hidup,
bertahap, dan berkesinambungan. (mulyasa, 2012. Hlm, 16).
Selain itu anak usia dini juga merupakan periode yang paling kritis dalam
menentukan kualitas sumber daya manusia karena proses tumbuh kembang anak usia
dini berkembnag sangat cepat. Para ahli mengatakan bahwa masa usia dini disebut
sebagai masa emas (golden age period), khususnya pada anak usia 0-2 tahun yang
perkembangan otaknya mencapai 70 % - 80 %. Apabila pada masa anak usia dini
tersebut anak tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan
perkembangan, baik emosi, social, mental, intelektual dan moral yang akan menentukan
sikap serta nilai pola perilaku seseorang di kemudian hari, oleh karena itu diperlukan
pola asuh orang tua yang bertujuan untuk meningkatkan peran orang tua serta anggota
keluarga lainnya dalam pembinaan tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan tahap
perkembangan yang harus dimiliki, baik dalam aspek fisik, kecerdasan interpersonal
dan social emosional agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang maju,
mandiri, dan berkualitas.
Walaupun secara naluriah para orang tua telah mengetahui tugas – tugas dan
peranannya sehari – hari di rumah dalam keluarganya, namun kadang – kadang keluarga
atau masyarakat masih mempunyai kebiasaan atau norma –norma tertentu yang
menghambat hubungan timbale balik antara orang tua dan anak sehingga menyebabkan
potensi seorang anak tidak berkembang dengan baik bahkan keadaan anak lebih buruk

lagi dan sering mengkhawatirkan hingga menjadi “Maslah “ kemungkinan terjadi akibat
dari tidak berfungsinya system social dilingkungan tempat tinggalnya. Dengan kata lain
Suci Sukarelawati, 2016
1
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku anak merupakan reaksi atas perlakuan terhadap dirinya. Orang tua dapat saja
menerapkan berbagai “Pola Asuh” yang dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga.
Apabila pola – pola asuh yang diterapkan orang tua keliru, maka yang akan terjadi
bukannya perilaku yang baik, bahkan akan menambah buruk perilaku anak. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua yang diterapkan orang tua
sangat dominan atau sangat mempengaruhi dalam membentuk kepribadian anak sejak
dari kecil sampai dewasa. (Meity H. idris, 2012 hlm.9).
Permasalahan tersebut berhubungan dengan kecerdasan interpersonal yang di
mana Amstrong (2002 : hlm 2) berpendapat bahwa kecerdasan interpersonal merupakan
berpikir lewat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Adanya kegiatan yang
mencakup kecerdasan ini adalah memimpin, berinteraksi, berbagi, menyayangi,
berbicara, sosialisai, anak menjadi pendamai saat bermain, saat pembelajaran kelompok,

selain itu anak dengan kecerdasan interpersonal juga dapat bekerja sama dengan
temannya.
Campbell, Campbell, dan Dickinson (2002 hlm 183 – 196) menjelaskan bahwa
tujuan materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal antara lain : belajar kelompok, mengerjakan suatu proyek, tanggung jawab
pada diri sendiri, berteman dalam kehidupan social baik dalam lingkungan sekolah
maupun dalam lingkungan keluarganya, dan atau dalam pengenalan terhadap ekspresi
dan emosi orang lain.
Sujiono dan Sujiono (2004 hlm 297 – 298) mengemukakan bahwa cara
mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak yaitu dengan 1. mengembangkan
dukungan kelompok, 2. Menetapkan aturan tingkah laku,3. Memberi kesempatan, 4.
bersama – sama menyelesaikan konflik 5. melakukan kegiatan social dilingkungan,6.
menghargai perbedaan pendapat antara anak dengan teman sebayantya,7 menumbuhkan
sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan social, 8. melatih kesabaran
dengan menunggu giliran, 9. berbicara serta mendengarkan pembicaraan orang lain atau
teman sebayanya terlebih dahulu.
Pendidikan anak usia dini mengembangkan aspek- aspek perkembangan yang
mencakup aspek nilai, agama, dan moral, bahasa, kognitif, fisik motorik, dan social
emosional. Salah satu aspek penting untuk dikembangkan sebagai bekal dalam hidup di
Suci Sukarelawati, 2016

ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan sosial masyarakat adalah sosial emosional. Setiap anak perlu memiliki
keterampilan sosial dan kemampuan mengolah emosi yang baik untuk mmbangun
hubungan yang seimbang di lingkungan social dengan beragam perbedaan.
Keterampilan sosial meliputi kemampuan anak untuk mengenal diri, mengendalikan
emosi, empati, simpati, berbagi, menolong, kerjasama, bersaing, menjalin hubungan
dengan orang lain, atau biasanya berhubungan dengan kecerdasan interpersonal
(tadkiroatun Musfiroh, 2005 hlm 68).
Pada dasarnya setiap anak akan memerlukan bantuan orang lain dan tidak dapat
dihindari akan hidup di lingkungan sosial, namun dalam kenyataannya banyak anak
yang belum mampu menyesuaikan diri untuk menjalin hubungan positif dengan orang
lain (Ralibi, 2008 hlm 23). Di sekolah sering kali dalam pembelajaran pendidik hanya
berorientasi pada kemampuan kognitif anak.menuntut anak untuk bisa membaca,
menulis, dan berhitung tanpa memperhatikan aspek perkembangan lain yang juga
penting untuk dikembangkan. Maka aspek sosial – emosional sangat pentimg untuk
ditanamkan dan dikembangkan sejak dini agar anak dapat beriinteraksi dan
bersosialisasi lingkungan sosial.

Dari semua keterampilan sosial yang akan dikembangkan oleh anak,
kemampuan untuk bergaul dengan orang lain akan paling banyak membantunya
merasakan keberhasilan dan kepuasan dalam hidup. Agar dapat berkiprah secara efektif
dalam dunia sosial, anak perlu belajar mengenali, menafsirkan, dan bereaksi secara tepat
terhadap situasi – situasi sosial. Anak memerlukan kemampuan untuk mencari titik
temu antara kebutuhan dan harapannya dengan kebutuhan dan harapan orang lain.
(Shapiro, 2003 hlm 173).
Septiana (2009 hlm 4) menyatakan kurangnya seseorang memiliki keterampilan
sosial menyebabkan kesulitan perilaku di sekolah, tidak perhatian, penolakan rekan,
kesulitan emosional, kesulitan dalam berteman, masalah dalam hubungan interpersonal,
miskin konsep diri, dan

isolasi dari teman sebaya. Peningkatan perilaku sosial

cenderung paling mencolok pada masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan oleh
pengalaman sosial yang semakin bertambah pada anak-anak, anak mempelajari
pandangan pihak lain terhadap perilaku mereka dan bagaimana pandangan tersebut
mempengaruhi tingkatan penerimaan dari teman sebaya, aka nada beberapa perilaku
Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG

TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tidak sosial atau antisocial. Dengan pendidikan sejak awal dan kemampuan
intelektual anak yang baik, akan berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak. Anak
tidak akan bingung untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di luar rumah
dan anak lebih cepat mengenal dekat lingkungan sosial di luar keluarga apabila dibekali
keterampilan sosial sejak dini dengan stimulasi yang tepat.

Anak lahir dengan membawa potensi yang siap dikembangkan di lingkungan.
Setiap anak memiliki multiple intelligence seperti yang dikemukakan oleh gardner, Di
antaranya adalah linguistik, logika matematika, musical, visual spasial, kinestik,
naturalis, rohani (spiritual), intrapersonal, dan yang tidak kalah penting adalah
kecerdasan interpersonal. Namun kemampuan yang dimiliki anak tidak sama atau
memiliki proporsi yang berbeda. Ada anak yang memiliki satu kemampuan yang
menonjol, ada pula anak yang memiliki dua atau lebihkemampuan. Menurut Gardner
setiap anak memiliki peluang untuk belajar dengan gaya masing- masing anak. Bila hal
tersebut terpenuhi maka anak akan berkembang dengan sukses ( Anita Yus, 2011 hlm
11).
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, kecerdasan interpersonal sangat

diperlukan dalam membangun hubungan positif dengan orang lain. Menurut Harvard
(Anik pemilu, 2007 hal 7), kemampuan interpersonal merupakan kemempuan untuk
berinteraksi dengan orang lain seperti memahami orang lain dan membina hubungan
dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal anak dapat dilihat dalam kepekaan anak
terhadap perasaan teman sebaya, kemampuan memotivasi dan mendorong orang lain,
keramahan sikap dan kemampuan bersosialisasi, kecenderungan bekerjasama dengan
orang lain dan berbagi, kemampuan menengahi konflik, dan hal –hal lain yang sifatnya
berhubungan dengan orang lain.
Berdasarkan pengalman PPL, dan observasi peneliti lakukan pada tanggal 14
april – 7 mei 2016 di TK Azzahroh serang anak usia 4-5 tahun termasuk dalam
kelompok A di Taman Kanak-kanak. Anak – anak mulai mengenal lingkungan baru
yaitu sekolah , anak mengenal teman baru, dan orangtua baru yaitu pendidik. Beberapa
anak saat pertama kali masuk sekolah terlihat ketakutan apabila ditinggal orangtuanya.
Anak belum mau untuk bermain bersama temannya yang lain, anak selalu berdekatan
Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan orangtuanya, ada anak yang mau bermain dengan temannya yang baru namun

orangtua harus tetap didekatnya dan beberapa anak yang lain sudah berani bermain
sendiri ataupun dengan teman yang telah di kenal sebelumnya, serta tidak malu ataupun
takut meskipun banyak orang baru. Hal tersebut menunjukan kepribadian anak yang
berbeda – beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, ada yang cepat dan
ada pula yang memerlukan banyak waktu.
Ada juga anak yang sudah lama kenal dengan teman sebayanya tapi kurang
dalam sosial-emosionalnya, misalnya saat bermain anak ini jarang sekali berkomunikasi
dengan temannya dia hanya melakukan kegiatan yang mestinya ia lakukan yaitu
bermain, tapi tanpa ada komunikasi sesame teman. Dan pada saat makan anak ini juga
tidak pernah berbagi dengan temannya. Dalam hal ini ada beberapa sebab yang
mengakibatkan anka ini tidak mau berbagi dengan temanya. Salah satunya adalah ibu
dari anak ini tidak pernah mengajarkan untuk berbagi sesama teman, selain itu ibunya
juga tidak mengajarkan anak untuk bersosialisasi denagn temannya melinkan dengan
ibunya saja saat di lingkungan sekolah.
Hal ini juga berhubungan dengan pola asuh orangtua yang kurang baik dimana
orang tua kadang menerapkan pola suh yang salah misalnya seperti anak tidak
dibiasakan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitanrnya, anak tidak diajarkan
berbagi dengan teman sebayanya, dan anak tidak diberi kesempatan untuk
mengungkapkan keinginanya.
Berdasarkan uraian di atas yang telah dipaparkan maka penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini
yang berakitan dengan Pola Asuh Orang Tua di TK Azzahroh serang.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kecerdasan interpersonal anak usia dini yang berkaitan dengan pola
asuh orang tua?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecerdasan interpersonal anak usia
dini yang berkaitan dengan pola asuh orang tua
Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. MANFAAT PENELITIAN
1.Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi
pengembangan teoritis, yakni sejumlah prinsip atau kaidah yang dapat dijadikan
pedoman dalam memberikan informasi tentang analisis kecerdasan interpersonal anak
usia dini yang berkaitan dengan pola asuh orang tua.


2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah :
a. Bagi guru, yaitu sebagai masukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
kinerja pembelajaran pendidikan guru pendidik anak usia dini.
b. Bagi orang tua, yaitu untuk menambah pengetahuan orang tua tentang pola asuh
terhadap Anak Usia Dini.
c. Bagi Peneliti selanjutnya, yaitu sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
melakukan penelitain – penelitian dibidang pendidikan lainnya.
E. RUANG LINGKUP
penelitian ini dilakukan di TK Azzahroh serang, permasalah yang diteliti yaitu
Kecerdasan interpersonal Anak Usia Dini yang berkaitan dengan pola asuh orang tua.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 mei sampai dengan 15 meil tahun 2016.
Obyek dalam penelitian ini yaitu anak TK Azzahroh kelompok A dengan usia 4 – 5
tahun, alasan peneliti memilih judul tersebut adalah karena adanya permasalahan yang
kecerdasan interpersonal anak yang kurang baik terhadap temannya.
Yang dimana kecerdasan interpersonal tersebut meliputi belajar kelompok,
komunikasi sesama teman sebaya, tanggung jawab pada diri sendiri, berteman dalam
kehidupan sosial baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan keluarga.
Selain itu masih ada kegiatan – kegiatan yang bisa mengmbangkan kecerdasan

interpersonal anak misalnya seperti kegiatan mengembangkan dukungan kelompok, 2.
Menetapkan aturan tingkah laku,3. Memberi kesempatan, 4. bersama – sama
menyelesaikan konflik 5. melakukan kegiatan sosial dilingkungan,6. menghargai
perbedaan pendapat antara anak dengan teman sebayanya,7 menumbuhkan sikap ramah
dan memahami keragaman budaya lingkungan sosial, 8. melatih kesabaran dengan
Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunggu giliran, 9. berbicara serta mendengarkan pembicaraan orang lain atau teman
sebayanya terlebih dahulu.

F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
a. Definisi Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh merupakan pola perilaku antara orangtua dan anak yaitu bagaimana
bagaimana cara, sikap, atau perilaku orangtua saat dengan anak dengan anak termasuk
cara penerapan aturan, mengajarkan nilai/norma, memberikan perhatian dan kasih
saying serta menunjukan sikap dan perilaku baik sehingga dijadikan panutan/ conth bagi
anaknya.(Wood dan Zoo. 2013). Dalam Madyawati (2016 : hal 36).
Pola asuh orang tua juga merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak
dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Orang tua memiliki cara dan pola
asuh tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anaknya. Cara pola tersebut tentu
akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Pola asuh orang tua
merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi,
dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan (Anonim, 2012).

b. Definisi Kecerdasan Interpersonal
Amstrong ( 2002, hal.4 ) berpendapat bahwa kecerdasan interpersonal merupakn
berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada “ keterampilan
manusia “ dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan beinteraksi dengan orang
lain. Adapun kegiatan yang mencakup kecerdasan ini adalah : memimpin,
mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyanyangi, berbicara, sosialisasi, menjadi
pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok, dan kerjasama.
Jadi anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mudah dalam bergaul
dengan temannya, mempunyai lebih dari dua teman, suka mengajari temannya tentang
sesuatu hal, menjadi anggota suatu kelompok, mempunyai perhatian yang tinggi pada
orang lain maupun temannya, anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang baik
akan senang bersosialisasi dengan teman sebayanya, selain itu anak mempunyai rasa
Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

empati yang baik terhadap otang lain, selain itu juga anak yang memiliki kecerdasan
interpersonal suka member bantua kepada temannya ( Sujiono, 2010, hal.61 ).

Suci Sukarelawati, 2016
ANALISIS KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI YANG BERKAITAN DENGAN POLA ASUH ORANG
TUA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu