s pgsd penjas 1102997 chapter1

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai, dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan dasar, menanamkan nilai, sikap, dan membiasakan hidup sehat.

Dalam pendidikan jasmani cabang olahraga dijadikan sarana kegiatan belajar dan mengajar agar siswa memiliki pengalaman gerak yang baik dan benar, sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan gerak yang tidak sesuai dengan fungsi anatomi tubuh. Contohnya adalah pembelajaran teknik dasar sepak bola mengoper bola (passing). Setelah dapat melaksanakan passing dengan baik, kemudian siswa tidak dituntut untuk menjadi seorang pesepakbola. Tetapi dalam proses pembelajaran tersebut ada nilai-nilai keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, dan sudah pasti siswa dapat mengembangkan kemampuan motoriknya.

Permainan sepak bola termasuk salah satu matapelajaran pendidikan jasmani yang tercantum dalam kurikulum pendidikan nasional. Melalui pembelajaran permainan sepak bola siswa dapat menyalurkan hobi, bakat dan kegembiraannya, selain itu juga dapat membuat siswa lebih bugar.

Dalam suatu proses pembelajaran, biasanya seorang guru pendidikan jasmani akan menggunakan berbagai cara agar materi pembelajaran dapat dipahami dan dikuasai oleh siswa dengan lebih mudah.

Namun berdasarkan fakta dan pengamatan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khusunya permainan sepak bola, sebagian siswa cenderung kurang aktif melakukan gerak, siswa kurang fokus terhadap materi yang


(2)

dipelajarinya, hal ini disebabkan berbagai faktor, kurangnya pemahaman tentang strategi yang diberikan berdampak pada formasi yang tidak dapat diterapkan saat bermain, kurangnya kemampuan teknik dasar dari siswa, jumlah sarana dan prasarana yang kurang memadai, intensitas pertemuan mengajar yang kurang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, hal ini akan mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak sesuai dengan Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang telah ditetapkan. Ketidak jelasan dalam tata urutan dan tingkat kesukaran tugas-tugas ajar pun turut mempersulit siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Sehingga diperlukan seorang guru yang mengetahui tentang pola atau metode penerapan pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan tugas gerak.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman dan tujuan, sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya solusi untuk mengatasi kesulitan dan hambatan dalam proses pembelajaran tersebut. Dan salah satu solusi yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah melalui penerapan kurikulum yang baik. Lebih lanjut Tarigan (2009:14) mengemukakan bahwa:

untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan gerak, kebugaran jasmani dan kesehatan, diperlukan sebuah kurikulum yang baik. Kurikulum ditinjau dari aspek perencanaan dan penerapan, merupakan sebuah program jangka panjang yang berisi berbagai pengalaman belajar, seperti model pembelajaran, tujuan, materi, metode yang digunakan, evaluasi, serta sumber yang digunakan.

Untuk mendukung tercapainya kurikulum yang baik juga diperlukan ketepatan penggunaan gaya mengajar seorang guru. Melalui gaya mengajar yang tepat guru dapat mengendalikan siswa agar dapat mengikuti proses belajar menagajar dengan tetap semangat dan konsentrasi pada materi yang diajarkan. Sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(3)

Sebenarnya ada banyak cara dalam mengatasi kesulitan dan hambatan dalam sebuah proses pembelajaran. Namun dalam hal ini penulis memilih melalui jenis permainan berpasangan sebagai solusinya.

Melaui permainan berpasangan merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kerja sama siswa dalam belajar berbasis ketergantungan positif dan pembagian tugas yang jelas (Abidin, 2009). Model ini biasanya digunakan secara khusus dalam proses pembelajaran, namun dalam kurikulum 2013 model ini akan menjadi wadah bagi model-model lain. Artinya model pembelajaran saintifik, model pembelajaran Integratif berdiferensiasi, model pembelajaran multiliterasi, dan model pembelajaran multi sensori, dalam aplikasinya harus menerapkan konsep permainan selama siswa melaksanakan aktivitas belajar.

Pada permainan berpasangan, siswa memainkan permainan dengan teman lain untuk memperoleh tambahan skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian pelajaran di kelas dan dari kegiatan-kegiatan kelompok. Permainan tadi, dimainkan pada meja-meja tournamen. Setiap meja turnamen dapat diisi oleh wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok yang berbeda, namun memiliki kemampuan setara. Pertanyaan ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini dapat digunakan sebagai bagian dari review materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.

Dengan pemaparan di atas, penulis memutuskan untuk menggunakan melalui permainan berpasangan. Karena melalui permainan berpasangan membuat siswa menjadi lebih menyukai pembelajaran dan menikmati jalannya permainan sesuai dengan usia anak yang sangat menyukai dunia bermain.


(4)

Alasan penulis menggunakan permainan berpasangan diantaranya adalah. 1. Permainan berpasangan dalam prakteknya membuat siswa aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

2. Permainan berpasangan didalamnya terdapat konsep permainan yang erat hubungannya dengan sepakbola, dalam hal ini adalah permainan passing. 3. Melalui permainan berpasangan mengubah paradigma mengajar yang sering

dipraktekkan di lapangan oleh guru penjas yakni pengajaran konvensional. 4. Melalui permainan berpasangan untuk memotivasi dan membuat siswa

berantusias dalam mengikuti pembelajaran.

5. Melalui permainan berpasangan siswa dapat mempraktikan gerak dasar

passing kaki bagian dalam dengan mudah.

6. Melalui permainan berpasangan siswa dapat dengan mudah mempraktikan gerak dasar bermain sepakbola dengan mudah.

7. Melalui permainan berpasangan dapat melatih cara passing yang tepat. 8. Melalui permainan berpasangan dapat meningkatkan kerjasama antar siswa.


(5)

Adapun data awal tes praktek passing yang diperoleh bisa dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Data Hasil Tes Passing dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Skor Nilai Ket

Sikap awal Gerakan

pelaksanaan Sikap Akhir T BT 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Alya Siti Nafisah √ √ √ 4 43 √

2. Devira Rusnianingsih √ √ √ 5 52 √

3. Dini Apriliani √ √ √ 5 50 √

4. Fahmi Abdul Hapidz √ √ √ 7 70 √

5. Fahru Hermawan √ √ √ 7 72 √

6. Gita Trisnawati √ √ √ 4 40 √

7. Hisgan Abdul Hamid √ √ √ 7 70 √

8. Jila Vika Agmani √ √ √ 5 52 √

9. Lukman Nulhakim √ √ √ 5 50 √

10. M.Fikri Alghifari √ √ √ 8 85 √

11. M.Muis Seto Laksono √ √ √ 5 55 √

12. M.Rizki Ramdani √ √ √ 7 70 √

13. Naupal Ginanjar R √ √ √ 6 62 √

14. Riha Halimatussadiyah √ √ √ 6 65 √

15. Risa Siti Syarifah √ √ √ 4 45 √

16. Risfa Nurjanah √ √ √ 5 50 √

17. Salma Aulia R √ √ √ 5 52 √

18. Sela Mahfudoh √ √ √ 4 42 √

19. Silvia Oktaviani √ √ √ 4 40 √

20. Sisri Siti Nuriyah √ √ √ 4 45 √

21. Siti Nuratika √ √ √ 3 35 √

22. Trisna Nurdinata √ √ √ 3 30 √

23. Wini Sri Anggraeni √ √ √ 4 45 √

24. Ziya Kamilatunnisa √ √ √ 3 35 √

25. Fahmi Nursidik √ √ √ 6 62 √

Jumlah 9 11 5 12 9 4 14 9 2 129 1314 6 19

Presentase % 2 4 % 7 6 %

Berdasarkan data hasil tes pada saat observasi langsung ke Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang pada tanggal 28 Februari 2015, pada pembelajaran passing sepakbola, dari 25 siswa kelas IV SDN Suntenjaya, hampir 76% (19 Orang) belum bisa melakukan

passing sepakbola dengan baik. Sedangkan 24% (enam orang) bisa melakukan pembelajaran passing sepakbola.

Melihat pemaparan data di atas menunjukan kurangnya antusias siswa dan merasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung dan ditambah kurangnya fasilitas pembelajaran yang layak untuk melakukan pembelajaran passing


(6)

sepakbola. Sehingga hasil belajar siswa mengenai pembelajaran passing

sepakbola sangat kurang, maka dalam penerapan passing sepakbola dalam pembelajaran permainan berpasangan, peneliti merasa perlu memberikan alternatif atau memberikan solusi yang dihadapi oleh siswa kelas IV di SDN Suntenjaya.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

2. Bagaimana kinerja guru pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar passing

kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

4. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?


(7)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melaui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar

passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

4. Untuk mengetahui hasil pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini nantinya diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Akademis

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelaksanaan gerak dasar passing

di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

b. Dapat memberi masukan bagi guru pendidikan jasmani sebagai alternatif pembelajaran yang tidak terpaku di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.


(8)

d. Menjadi bahan kajian bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tentang kemampuan gerak dasar passing pada anak sekolah dasar kelas IV (empat) di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

2. Praktis

a. Diharapkan pada meningkatkan gerak dasar passing pada permainan sepakbola melalui permainan berpasangan dapat membuat siswa antusias terhadap pelajaran pendidikan jasmani, senang akan proses pembelajaran, sehingga akan muncul pembelajaran yang bermakna.

b. Dapat memberikan kemudahan kepada guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa berupa peningkatan dasar passing di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. c. Bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baru

dalam rangka menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan yang tinggi, khususnya bagi UPI Kampus Sumedang.

E. Struktur skripsi

Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini yaitu: Struktur Skripsi:

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan Masalah C.Tujuan Penelitian D.Manfaat Penelitian E. Struktur Skripsi

BAB II STUDY LITERATUR A.Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Pendidikan Jasmani 2. Hakikat Sepakbola

3. Hakikat passing kaki bagian dalam 4. Hakikat permainan berpasangan

5. Pelaksaan permainan berpasangan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola


(9)

B.Penelitian Yang Relevan C.Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian B.Subjek Penelitian

C.Metode dan Desain Penelitian D.Prosedur Penelitian

E. Instrumen dan Pengumpulan Data F. Validasi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Paparan Data

B.Pembahasan Data

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A.Simpulan

B.Implikasi C.Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran

1. Lampiran Persiapan Mengajar 2. Lampiran Tes


(1)

Alasan penulis menggunakan permainan berpasangan diantaranya adalah.

1. Permainan berpasangan dalam prakteknya membuat siswa aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

2. Permainan berpasangan didalamnya terdapat konsep permainan yang erat

hubungannya dengan sepakbola, dalam hal ini adalah permainan passing.

3. Melalui permainan berpasangan mengubah paradigma mengajar yang sering

dipraktekkan di lapangan oleh guru penjas yakni pengajaran konvensional.

4. Melalui permainan berpasangan untuk memotivasi dan membuat siswa

berantusias dalam mengikuti pembelajaran.

5. Melalui permainan berpasangan siswa dapat mempraktikan gerak dasar

passing kaki bagian dalam dengan mudah.

6. Melalui permainan berpasangan siswa dapat dengan mudah mempraktikan

gerak dasar bermain sepakbola dengan mudah.

7. Melalui permainan berpasangan dapat melatih cara passing yang tepat.


(2)

Adapun data awal tes praktek passing yang diperoleh bisa dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Data Hasil Tes Passing dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Skor Nilai Ket

Sikap awal Gerakan

pelaksanaan Sikap Akhir T BT

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Alya Siti Nafisah √ √ √ 4 43 √

2. Devira Rusnianingsih √ √ √ 5 52 √

3. Dini Apriliani √ √ √ 5 50 √

4. Fahmi Abdul Hapidz √ √ √ 7 70 √

5. Fahru Hermawan √ √ √ 7 72 √

6. Gita Trisnawati √ √ √ 4 40 √

7. Hisgan Abdul Hamid √ √ √ 7 70 √

8. Jila Vika Agmani √ √ √ 5 52 √

9. Lukman Nulhakim √ √ √ 5 50 √

10. M.Fikri Alghifari √ √ √ 8 85 √

11. M.Muis Seto Laksono √ √ √ 5 55 √

12. M.Rizki Ramdani √ √ √ 7 70 √

13. Naupal Ginanjar R √ √ √ 6 62 √

14. Riha Halimatussadiyah √ √ √ 6 65 √

15. Risa Siti Syarifah √ √ √ 4 45 √

16. Risfa Nurjanah √ √ √ 5 50 √

17. Salma Aulia R √ √ √ 5 52 √

18. Sela Mahfudoh √ √ √ 4 42 √

19. Silvia Oktaviani √ √ √ 4 40 √

20. Sisri Siti Nuriyah √ √ √ 4 45 √

21. Siti Nuratika √ √ √ 3 35 √

22. Trisna Nurdinata √ √ √ 3 30 √

23. Wini Sri Anggraeni √ √ √ 4 45 √

24. Ziya Kamilatunnisa √ √ √ 3 35 √

25. Fahmi Nursidik √ √ √ 6 62 √

Jumlah 9 11 5 12 9 4 14 9 2 129 1314 6 19

Presentase % 2 4 % 7 6 %

Berdasarkan data hasil tes pada saat observasi langsung ke Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang

pada tanggal 28 Februari 2015, pada pembelajaran passing sepakbola, dari 25

siswa kelas IV SDN Suntenjaya, hampir 76% (19 Orang) belum bisa melakukan

passing sepakbola dengan baik. Sedangkan 24% (enam orang) bisa melakukan

pembelajaran passing sepakbola.

Melihat pemaparan data di atas menunjukan kurangnya antusias siswa dan merasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung dan ditambah kurangnya


(3)

sepakbola. Sehingga hasil belajar siswa mengenai pembelajaran passing

sepakbola sangat kurang, maka dalam penerapan passing sepakbola dalam

pembelajaran permainan berpasangan, peneliti merasa perlu memberikan alternatif atau memberikan solusi yang dihadapi oleh siswa kelas IV di SDN Suntenjaya.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam

pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

2. Bagaimana kinerja guru pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam

pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar passing

kaki bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan

berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?

4. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam pada

pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang?


(4)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki

bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melaui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran gerak dasar passing kaki

bagian dalam pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar

passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

4. Untuk mengetahui hasil pembelajaran gerak dasar passing kaki bagian dalam

pada pembelajaran sepakbola melalui permainan berpasangan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini nantinya diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Akademis

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelaksanaan gerak dasar passing

di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

b. Dapat memberi masukan bagi guru pendidikan jasmani sebagai alternatif

pembelajaran yang tidak terpaku di Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.


(5)

d. Menjadi bahan kajian bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tentang

kemampuan gerak dasar passing pada anak sekolah dasar kelas IV (empat) di

Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

2. Praktis

a. Diharapkan pada meningkatkan gerak dasar passing pada permainan

sepakbola melalui permainan berpasangan dapat membuat siswa antusias terhadap pelajaran pendidikan jasmani, senang akan proses pembelajaran, sehingga akan muncul pembelajaran yang bermakna.

b. Dapat memberikan kemudahan kepada guru dalam meningkatkan hasil

belajar siswa berupa peningkatan dasar passing di Sekolah Dasar Negeri

Suntenjaya Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

c. Bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baru

dalam rangka menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kemampuan yang tinggi, khususnya bagi UPI Kampus Sumedang.

E. Struktur skripsi

Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini yaitu: Struktur Skripsi:

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan Penelitian

D.Manfaat Penelitian

E. Struktur Skripsi

BAB II STUDY LITERATUR

A.Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Pendidikan Jasmani

2. Hakikat Sepakbola

3. Hakikat passing kaki bagian dalam

4. Hakikat permainan berpasangan

5. Pelaksaan permainan berpasangan kaki bagian dalam pada pembelajaran


(6)

B.Penelitian Yang Relevan

C.Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

B.Subjek Penelitian

C.Metode dan Desain Penelitian

D.Prosedur Penelitian

E. Instrumen dan Pengumpulan Data

F. Validasi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.Paparan Data

B.Pembahasan Data

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

B.Implikasi

C.Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran

1. Lampiran Persiapan Mengajar