BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan - BAB II RATNA FITRIAWATI SETYANINGRUM GROGRAFI'17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Perkembangan dalam arti harfiah merupakan suatu istilah dinamis yang
megacu pada perubahan yang berkonotasi positif. Perkembangan merupakan suatu tujuan untuk melakukan perubahan yang sudah dicita-citakan, terdapat pandangan berbeda mengenai arah, tujuan, kecepatan, dan pelaku perkembangan. Dalam melakukan perkembangan tidak berlangsung dalam waktu yang singkat tetapi melalui beberapa proses. Proses ini ada yang berlangsung cepat ada juga yang berlangsung lama dilihat dari bagaimana proses tersebut (Müller, 2006).
Suatu kota diharapkan menjadi pusat pelayanan komersial dan perbelanjaan untuk daerah pertanian, seharusnya ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan pusat yaitu tempat tesedianya air bersih, pada persimpangan jalan yaitu tempat yang dapat menyebaran jalur pergerakan dari sutu tempat ke tempat lain yang merupakan daerah pertanian (Branch, 1996).
Perkembangan suatu kota yaitu berkaitan dengan tingkat ekonomi, sosial, kelembagaan, dan penguasaan teknologi pada waktu tertentu. Perkembangan kota melalui beberapa tahapan, perpindahan dari satu tahapan ke tahap berikutnya memakan waktu yang lama pada suatu kasus (Branch, 1996).
Struktur kota pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar manusia dan manusia dengan lingkungannya membentuk fenomena geografi baik bentuk fisikal, morfologikal, dan ekologikal dalam sebuah ruang (spatial) yaitu kota (Yunus dalam Wibowo, 2014). Perkembangan kota dapat dilihat dari fasilitas kota, sistem transportasi, dan penataan kota yang baik. Pusat kota harus terlihat teratur dalam penataan ruang agar terlihat lebih rapi.
B. Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang bermutu tinggi dalam penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri dengan demikian industri merupakan bagian dari proses produksi. Industri dibagi menjadi industri besar, industri sedang dan industri kecil. Setiap jenis industri mempunyai pengolahan masing-masing yang dilihat dari modal yang mereka miliki. Cara pengolahan dalam hal pemasaranpun berbeda, ada yang langsung dijual di industri tersebut atau didistribusikan ke toko-toko (Banowati, 2012).
Setiap kota pasti mempunyai industri yang menyajikan suatu ciri khas kota tersebut. Industri yang menjadi ciri khas kota antara lain adalah industri batik, industri makanan dan minuman yang biasa dijadikan oleh-oleh. Industri ringan adalah industri yang pengolahannya menggunakan mesin oleh tenaga kerja yang ber-skill dan barang tersebut langsung dapat digunakan oleh konsumen.Industri ini biasanya bertempat disekitar tempat penduduk atau di komplek pertokoan yang merupakan pusat bisnis. Pusat bisnis biasanya terdapat di pusat kota yang sering didatangi oleh para konsumen (Banowati, 2012).
Industri yang ,banyak terdapat disuatu daerah biasanya hanya mempekerjakan orang-orang yang ada disekitar industri tersebut. Berdasarkan penggolongan industri menurut jumlah tenaga kerja rata-rata pengusaha membentuk industri menengah yaitu dengan jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang dan sudah memiliki modal yang cukup besar. Contoh industri menengah yaitu industri makanan, industri pakaian atau tekstil, industri logam, dan industri elektronik.
C. Pembangunan dan Pertumbuhan Industri
Menurut Banowati (2012) pembangunan industri di Indonesia diharapkan kelak mampu membawa perubahan mendasar dalam struktur perekonomian nasional yang semakin kokoh dan seimbang. Pada pelita IV (1984-1989) kegiatan industri ditingkatkan agar dapat menghasilkan mesin-mesin industri diprioritaskan pada : a. Pengembangan industri mesin dan peralatan pabrik.
b. Pengembangan industri yang menunjang sektor pertanian, agar mampu memproduksi mesin atau peralatan untuk pengolahan dan pengawetan tanah.
c. Pembangunan industri perkapalan.
d. Pembangunan industri penerbangan, alat-alat berat, elektronika, dan alata angkutan darat.
Pertumbuhan sektor industri telah mampu menjadi penggerak bagi pembangunan ekonomi. Peranan sektor ini dalam perekonomian nasional semakin meningkat. Sektor pertanian yang maju dan didukung oleh sistem pertanian yang tangguh, mampu memberikan landasan yang kokoh bagi pelaksanaan pembangunan jangka panjang kedua menuju perekonomian yang mandiri (Banowati, 2012).
D. Teori Lokasi Industri
Kajian lokasi industri telah bergeser dari tata kerjanya yang deskriptif menjadi deduktif. Tujuan utama dari teori lokasi industri adalah untuk menentukan bagi setiap pabrik atau industri, lokasi optimal yaitu lokasi yang terbaik secara ekonomis. Lokasi yang terbaik yaitu memberikan keuntungan maksimal dan tertinggi. Untuk memberikan keuntungan maksimal dapat dilihat dari konsumen, akses jalan, dan transportasi. Selain itu suatu industri tidak mau menempati suatu wilayah dengan industri yang menghasilkan barang yang sama karena dapat mengurangi pendapatan. Industri yang sejenis dapat meningkatkan daya saing maka suatu industri harus menepatkan industri mereka di tempat yang strategis (Daldjoeni, 1997).
Kriteria pertimbangan dalam pemilihan lokasi industri menurut Eriawan, 2012 diantaranya : a. Jarak ke pusat kota untuk memudahkan memperoleh fasilitas sarana dan prasarana maupun segi-segi pemasaran b. Jarak terhadap permukiman untuk pemenuhan tenaga kerja dan aspek pemasaran produk c. Jaringan jalan yang melayani untuk kemudahan mobilitas pergerakan dan tingkat pencapaian (aksesibilitas) baik dalam penyediaan bahan baku, pergerakan manusia dan pemasaran hasil-hasil produksi
d. Jarak terhadap lokasi fasilitas dan prasarana seperti jaringan listrik, jaringan telekomunikasi dan pelabuhan laut/outlet e. Topografi diperuntukan kegiatan industri hendaknya pada areal lahan yang memiliki topografi yang relatif datar f. Jarak terhadap sungai atau air bersih untuk sumber air baku dan tempat pembuangan limbah industri g. Kondisi lahan seperti daya dukung lahan dan kesuburan lahan
h. Ketersediaan lahan untuk menghindari dari konversi lahan secara besar-besaran guna pembangunan kawasan industri i. Harga lahan adalah salah satu faktor pengusaha dalam memilih lokasi untuk industri adalah harga beli/sewa yang kompetitif j. Orientasi lokasi sangat dipengaruhi oleh aksesibilitas dan potensi tenaga kerja k. Pola tata guna lahan yang sebaiknya dilokasikan pada lokasi yang non pertanian dan non permukiman untuk menghindari limbah dari industri l. Mulitiplier effects atau memberikan pengaruh eksternal yang besar bagi lingkungan disekitarnya.
Faktor pendukung dan penghambat pembangunan industri menurut Banowati, 2012 adalah :
a. Faktor pendudkung pembangunan industri yang mendukung pembangunan industri di Indonesia diantaranya : 1) Indonesia kaya bahan mentah. 2) Letak geografis Indonesia yang menguntungkan. 3) Tersedia pasar di dalam negeri. 4) Jumlah tenaga kerja yang banyak. 5) Tersedia berbagai sarana dan prasarana untuk industri. 6) Tersedia sumber tenaga listrik yang cukup. 7) Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri. 8) Banyak melakukan berbagai kerja sama dengan negara lain.
9) Kebijakan pemerintah yang menguntungkan.
b. Faktor penghambat pembangunan industri di Indonesia diantaranya : 1) Penguasaan teknologi yang masih kurang.
2) Modal yang dimiliki masih relatif kecil. 3) Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum tersedia merata di seluruh Indonesia.
4) Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara lain. 5) Promosi di pasar internasional masih kurang dilakukan. 6) Jenis produk tertentu bahan bakunya masih didatangkan dari negara lain.
E. Roti Tawar
Roti tawar yaitu makanan berbahan dasar tepung terigu yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya lalu dipanggang.Roti tawar merupakan roti yang tidak ditambahkan rasa atau isian apapun meskipun ada beberapa yang mengkresikan roti tawar dengan berbagai varian rasa. Konsumen bisa mengisinya sendiri sesuai selera seperti keju, coklat, susu dan lain-lain. Bahan baku untuk proses pembuatan roti tawar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu bahan pokok seperti tepung terigu, ragi dan air. Bahan penambah rasa seperti gula, garam, lemak atau margarin, susu dan telur. Bahan tambahan berupa mineral yeast food (MYF), malt dan pengawet terutama terhadap jamur agar roti bisa bertahan paling lama 5 hari dalam keadaan suhu ruang (Koswara, 2009).
F. Pemasaran
Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang melalui proses pertukaran yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (Assauri, 2011). Proses pemasaran biasanya dilakukan oleh dua orang, orang pertama sebagai penjual dan yang lain sebagai pembeli. Hal ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu yaitu dengan barter. Sejak mulai muncul uang sebagai alat transaksi maka proses pemasaran sudah berubah menukar uang menjadi barang.
Pemasaran merupakan suatu proses timbal balik yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk, transaksi dan nilai atau harga dengan orang lain (Kotler dan Armstrong, 2001). Pemasaran harus memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, menetapkan harga dan mempromosikan produk, hal ini akan mempengaruhi penjualan dengan mudah. Taktik pemasaran harus diperlihatkan agar dapat bersaing dengan produk lain yang menghasilkan barang yang sama. Orientasi pemasaran lebih banyak daripada efek proses spontan dan intuitif di bawah tekanan dan pengaruh lingkungan luar (Misiang dalam Kobylanski,dkk., 2011).
Kualitas produk yang lebih baik dapat bertindak sebagai alat motivasi dalam manajemen SDM yang merupakan peluang pemasaran yang dapat menyampaikan keunggulan kompetitif dan dapat memperbaiki citra perusahaan ( Richardson,dkk., 2007).
G. Pola Persebaran
Pendekatan keruangan pada dasarnya mempelajari perbedaan lokasi yang membedakan dengan sifat penting dalam suatu ruang. Faktor-faktor yang menguasai pola penyebaran agar penyebarannya menjadi lebih efisien dan lebih wajar, bahwa dalam analisa keruangan yang harus diperhatikan adalah pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagi kegunaan yang dirancangkan.
Difusi ekspansi adalah suatu proses penyebaran informasi, material dan sebagainya dari suatu daerah ke daerah lain melalui sebuah populasi. Proses ini akan terjadi penambahan anggota baru pada suatu populasi yang akan merubah struktur keruangan populasi secara menyeluruh.
W1 = waktu 1 W2 = waktu 2 W3 = waktu 3
Difusi ekspansi dibedakan menjadi dua yaitu difusi menjalar (contagious
diffusion ) dan difusi kaskade (cascade diffusion). Difusi menjalar (contagious
diffusion ) adalah proses penyebaran yang terjadi kerena kontak langsung antarmanusia atau antar daerah. Difusi kaskade (cascade diffusion) adalah proses penyebaran melalui berbagai tingkatan atau hirarki. Proses ini merupakan proses yang terjadi pada difusi pembaharuan (diffusion of innovation).
Gambar 2.2 Difusi Menjalar Gambar 2.3 Difusi KaskadeDifusi penampungan (relocation diffusion) adalah proses yang sama dengan penyebaran keruangan dimana informasi atau materi yang didifusikan meninggalkan daerah lama dan berpindah ke daerah baru (Bintarto dan Hadisumarno, 1982).
Gambar 2.4 Difusi Relokasi(Bintarto dan Hadisumarno, 1982)W1 = waktu 1 W2 = waktu 2
Gambar 2.5 Gabungan Antara Difusi Ekspansi dan Difusi Penampungan (Bintarto dan Hadisumarno, 1982)H. Penelitian yang Relevan
Rizki (2015) dengan judul penelitian judul “Pola Distribusi Produksi Jamu Tradisional di Desa Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei, teknik pengumpulan data dengan kuesioner, dan analisis data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan keruangan, dengan hasil pola distribusi produksi jamu tradisional di Desa Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap adalah difusi ekspansi.
Nugraha (2011) dengan judul “Strategi Pemasaran Keripik Tempe Pada Industri Rumah Tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, dan teknik analisis data menggunakan matriks IF, EFE, IE, SWOT, dan QSPM, dengan hasil Strategi pemasaran industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri dengan pemberian merek untuk media promosi terutama saat produk dibeli dan dibawa dari luar daerah.
Pratiwi (2010) dengan judul “Strategi Pemasaran Industri Madu Pada PT Madu Pramuka di Kabupaten Batang”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif,jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder, dan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, matriks EFE, IFE,
IE, SWOT, dan QSP dengan hasil strategi pemasaran industri madu PT Madu Pramuka dengan menciptakan produk madu unggulan dan keragaman jenis produk madu terutama saat produk dibeli dan dibawa dari luar daerah.
Setyaningrum (2017) dengan judul “Pemasaran Industri Roti Tawar Gayawati di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Tahun 2011- 2015”. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam, pengumpulan data menggunakan wawancara, dan analasis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan, penelitian yang relevan disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan PENELITI TUJUAN METODE HASILUntuk mengetahui pola Pola distribusi produksi
Silvia Rizki, 2015 Metode yang digunakan metode distribusi produksi jamu jamu tradisional di Desa survei, teknik pengumpulan data tradisional di Desa
Gentasari Kecamatan dengan kuesioner, dan analisis Gentasari Kecamatan
Kroya Kabupaten Cilacap data menguunakan metode Kroya Kabupaten Cilacap adalah difusi ekspansi kualitatif dengan analisis keruangan
Angipta Soma Nugraha, Merumuskan alternatif strategi Metode yang digunakan adalah Strategi pemasaran industri rumah 2011 yang dapat diterapkan dalam metode deskriptif, teknik tangga di Kecamatan Baturetno memasarkan keripik tempe pada pengumpulan data menggunakan Kabupaten Wonogiri dengan
IRT di Kecamatan Baturetno wawancara mendalam, dan teknik pemberian merek untuk media Kabupaten Wonogiri analisis data menggunakan matriks promosi terutama saat produk
IF, EFE, IE, SWOT, dan QSPM dibeli dan dibawa dari luar daerah Eka Pratiwi, 2010 Mengetahui strategi pemasaran Metode yang digunakan adalah Strategi pemasaran industri madu PT Madu Pramuka yang paling efektif yang dapat metode deskriptif, jenis data yang dengan menciptakan diterapkan pada PT Madu digunakan data primer dan data produk madu unggulan dan Pramuka di Kabupaten Batang sekunder, dan teknik analisis data keragaman jenis produk menggunakan metode deskriptif madu kualitatif, matriks EFE, IFE, IE, SWOT, dan QSP
Ratna Fitriawati Untuk mengetahui pola Metode yang digunakan adalah Pola pemasaran industri roti tawar Gayawati di pemasaran industri roti tawar wawancara mendalam,
15 Pola Pemasaran Industri…, Ratna Fitriawati Setyaningrum, FKIP UMP, 2017 Setyaningrum, 2017 Gayawati di Kecamatan Cilacap pengumpulan data menggunakan Kecamatan Cilacap Selatan Kabupten Cilacap adalah
Selatan Kabupaten Cilacap Tahun wawancara, dan analasis data difusi ekspansi 2011-2015 menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan
Sumber : Silvia Rizki, Angipta S N, dan Eka P
15
16 Pola Pemasaran Industri…, Ratna Fitriawati Setyaningrum, FKIP UMP, 2017
I. Landasan Teori 1. Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu tujuan untuk melakukan perubahan yang sudah dicita-citakan, terdapat pandangan berbeda mengenai arah, tujuan, kecepatan, dan pelaku perkembangan.
2. Perkembangan Kota
Perkembangan kota dapat dilihat dengan keadaan ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi. Tahapan perkembangan kota berproses seusai dengan tingkat keseriusan masalah yang akan ditangani.
3. Industri
Industri merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau setengah jadi yang bermutu tinggi yang nantinya dapat digunakan oleh konsumen. Industri berdasarkan jenisnya dapat dilihat modal yang dimiliki.
4. Pembangunan dan Pertumbuhan Industri
Pembangunan industri di Indonesia diharapkan mampu membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional yang semakin kokoh dan seimbang. Pertumbuhan sektor industri telah mampu menjadi penggerak bagi pembangunan ekonomi yang semakin meningkat dan berperan memajukan perekonomian nasional.
5. Lokasi Industri
Industri memilih wilayah yang dapat menjadi pusat pemasaran. Lokasi terbaik yaitu lokasi yang dapat memberikan keuntungan terhadap industri tersebut.
6. Roti Tawar
Roti tawar merupakan roti yang tidak ditambahkan rasa atau isian apapun meskipun ada beberapa yang mengkresikan roti tawar dengan berbagai varian rasa.
7. Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mempertahankan hidup, berkembang, dan mendapatkan keuntungan atau laba (Mawu, dkk., 2016).
8. Pola Persebaran
Pola persebaran adalah proses penjalaran atau penyebaran suatu fenomena dari beberapa tingkatan dari yang tertinggi ke terendah.
J. Kerangka Pikir
Untuk memudahkan kegiatan yang akan di lakukan serta memperjelas akar pemikiran dalam penelitian ini, berikut adalahkerangkapikir: Produksi Roti Tawar
Gayawati Cilacap Pemasaran Produk
Pola pemasaran Roti Tawar Gayawati Cilacap
Difusi Ekspansi Difusi Relokasi
Gambar 2.4 Kerangka Pikir PenelitianK. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa pola pemasaran industri roti tawar Gayawati di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap termasuk difusi ekspansi.