Model pengelolaan pemagangan lembaga kursus dan pelatihan melalui penyelarasan DU/DI - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  R Model B Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan A Melalui Penyelarasan Kebutuhan DUDI J S A M

  IK Lembar Pengesahan D &

  D Pakar, U A

  • P Prof. Dr. Mustofa Kamil P P

  Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd

  • P

  P P

  A U D &

  D

  IK M A S J A B R

  Model Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan Melalui Penyelarasan Kebutuhan DUDI Penanggung Jawab Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd Pakar

  Prof. Dr. Mustofa Kamil Tim Pengembang Liesna Dyah P.,ST., M.Pd Apip Hermana, M.Pd Asep Saepudin, S.Si

  • P

  Kontributor: LKP Budi Utomo LKP Al - Hikmah LPP Aryanti LKP CSBI LKP Bella Collage Mandiri LPT Panghegar LP2K Kania Indah

  P P

  A U D &

  D

  IK M A S J A B R

  • P

  P P

  A U D &

  D

  IK M A S J A B R ABSTRAK

  R Angkatan Kerja Indonesia yang masih cukup tinggi memberikan peluang bagi B LKP untuk menciptakan tenaga terampil. Namun diperlukan kerja keras bagi A LKP untuk membantu menciptakan tenaga terampil yang siap pakai di dunia J kerja. Model Pengelolaan Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui S penyelarasan kebutuhan dudi merupakan salah satu solusi bagi LKP dalam menciptakan tenaga terampil. Pemagangan menjadi salah satu bagian dari A pelatihan kerja yang dirancang dari sejak peserta didik masuk LKP. Peserta M memberikan motivasi pada peserta didik agar giat berlatih sehingga mampu didik memperoleh hak untuk memilih tempat magang. Hal ini bertujuan untuk

  IK mencapai kompetensi yang diperlukan. Hal ini memberikan konsekuensi bagi D Kerjasama antara LKP dan DUDI, terjalin dari pra pembelajaran. Standar LKP untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan banyak lembaga DUDI. & Kompetensi Lulusan dirancang bersama antara LKP dan DUDI, sehingga D lulusan LKP mampu memenuhi persyaratan kerja DUDI. Program belajar U dirancang untuk dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap A sehingga peserta didik tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan -P produksi dan memberikan pengalaman bekerja bagi peserta didik. DUDI melalui kegiatan magang diharapkan mampu mengenalkan proses dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di LKP dan DUDI. Proses pembelajaran di P tetapi diharapkan mampu bersikap sebagia pekerja. Proses pembelajaran P dikembangkan melalui penelitian penelitian dan pengembangan. Pengujian keseharian peserta didik selama mengikuti pembelajaran di LKP. Model ini terbatas dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis. Pembentukan sikap melalui Pendidikan karakter dirancang dalam kegiatan mampu memberikan motivasi bagi para pengelola LKP untuk menjalin dan memperluas jaringan kemitraan dan kerjasama. Melalui magang, diharapkan mengembangkan magang sebagai strategi pembelajaran dan mampu Hasil yang diperoleh dari Penelitian ini adalah LKP pada dasarnya mampu dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja. yang dapat menciptakan tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan DUDI kemitraan dan kerjasama ini, LKP mampu merancang kegiatan pembelajaran memperluas kemitraan dan kerjasama dengan lembaga DUDI. Dan melalui

  i

  • P

  P P

  A U D &

  D

  IK M A S J A B R

KATA PENGANTAR

  R Lembaga Kursus dan pelatihan (LKP) merupakan salah satu lembaga yang B dikelola oleh masyarakat yang melaksanakan layanan kursus dan pelatihan. A LKP memiliki peran yang penting dalam mendorong masyarakat untuk memiliki keterampilan baik untuk bekerja di sektor industri maupun S berwirausaha. Seiring perkembangan jaman dan tantangannya, kini menurut J berbagai data, salah satunya dari Rekap informasi LKP terbanyak lulusannya, A infokursus.net: 04 April 2016, menyatakan bahwa 40% lulusan LKP masih M selarasnya kompetensi yang dimiliki oleh lulusan LKP dengan permintaan menganggur. Hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum

  IK dunia kerja. D Lagi-lagi masalah klasik adalah rendahnya keterserapan lulusan oleh DUDI. & Model ini ingin menjembatani kesenjangan tersebut melalui sebuah pemikiran D lulusan LKP sesuai dengan kebutuhan DUDI. bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri) merancang pembelajaran sehingga A bahwa LKP bisa merencanakan sesuatu yang terbaik bagi lulusannya jika U Merancang pembelajaran yang menghasilkan lulusan LKP yang sesuai dengan -P kebutuhan DUDI tidak lah cukup jika peserta didik LKP tidak diberikan P pengalaman belajar bagi peserta didik LKP sehingga memiliki pengetahuan, sesungguhnya. Sehingga diperlukan pembelajaran yang memberikan pengalaman kerja untuk mengenalkan proses produksi dan lingkungan kerja P Lembang, Desember 2016 keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan DUDI.

  Kepala PP PAUD dan DIKMAS Jawa Barat NIP. 197306231993031001 Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd Tim Pengembang iii

DAFTAR ISI

  R B ABSTRAK LEMBAR PENGESAHAN A ii i KATA PENGANTAR J iii DAFTAR ISI S iv A PENDAHULUAN Tujuan M 1 3 Pengguna Model

  IK 3 LANDASAN TEORI D 5 Kemitraan & 5 Pemagangan D 7 PENGELOLAAN MAGANG LKP MELALUI PENYELARASAN DUDI U 11 Pemetaan DUDI dan Kerjasama Pemetaan DUDI A 15 15 Pemetaan Kompetensi Kebutuhan DUDI -P 16 P Proposal Kerjasama 17 Pembelajaran P Perjanjian Kerjasama Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama 18 21 19 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penyusunan SIlabus Penyusunan dan Pengembangan SKL Perencanaan Pembelajaran 24 22 28 22 Penyusunan Alat Penilaian Proses Pembelajaran Penyusunan Media Belajar Penyusunan Bahan Ajar 34 31 31 31

  iv

DAFTAR ISI

  R B Pemagangan Pengajuan Tempat Magang A 38 37 Seleksi J 39 Pembekalan S 42 Pelaskanaan Pemagangan A 43 Pengendalian M 45 Rekomendasi PENUTUP

  IK 51 49 DAFTAR PUSTAKA D 53 &

  D U A

  • P P P

  v

  • P

  P P

  A U D &

  D

  IK M A S J A B R

  R B A J S

  PENDAHULUAN

  A M

  IK D &

  D U Angkatan kerja indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128.38 juta orang. A Penduduk bekerja mencapai 114.82 juta dan angka pengangguran sebanyak P -P penduduk bekerja yang berpendidikan sarjana, 495.143 ribu orang (sumber: SLTP dan SLTA dengan angka mencapai 3.523.624 dibanding dengan 56 juta. Penduduk bekerja didominasi oleh penduduk yang berpendidikan P memadai untuk bekerja. Data tren ketenagakerjaan dan sosial oleh ILO, bahwa angkatan kerja saat ini masih belum memiliki keterampilan yang data BPS, 2015). Angka lulusan SLTP dan SLTA yang tinggi menunjukkan teknisi dan tenaga profesional perusahaan sebanyak 52.5% tidak memenuhi 55,5% tidak memenuhi persyaratan DUDI, demikian pula untuk pekerjaan Agustus 2014, menyebutkan bahwa operator pabrik dan mesin serta perakit memenuhi persyaratan DUDI. persyaratan namun pekerjaan tenaga tata usaha di kantor 39,1% telah Lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebanyak 147.298 orang, telah

  2 13.672 orang, sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 18.344 bekerja sebanyak 68.215 orang, mengembangkan usaha mandiri sebanyak menunjukkan bahwa 40% lulusan LKP masih menganggur. Hal ini dapat terbanyak lulusannya, infokursus.net: 04 April 2016). Data di atas, orang dan menganggur sebanyak 47.065 orang (sumber: Rekap informasi LKP disebabkan dari berbagai hal, diantaranya belum selarasnya kompetensi yang dimiliki oleh lulusan LKP dengan permintaan dunia kerja.

  R B A Kondisi ini menjadi peluang bagi LKP untuk memberikan keterampilan bagi J angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan DUDI. Usaha yang perlu S dilakukan oleh LKP adalah merancang pembelajaran yang menghasilkan A lulusan LKP sesuai dengan kebutuhan DUDI. Merancang pembelajaran yang M menghasilkan lulusan LKP yang sesuai dengan kebutuhan DUDI tidak lah cukup

  IK jika peserta LKP tidak diberikan pengalaman kerja untuk mengenalkan proses D produksi dan lingkungan kerja sesungguhnya. Sehingga diperlukan & pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik LKP D sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan U kebutuhan DUDI. Pembelajaran diharapkan tidak hanya dilaksanakan di kelas A tetapi di tempat kerja untuk memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk -P P P kerjasama LKP dengan DUDI. siap bekerja pada saatnya. Perancangan pembelajaran ini memerlukan mengetahui proses produksi dan lingkungan kerja sehingga peserta didik akan Pengelolaan pemagangan LKP melalui penyelarasan kebutuhan DUDI pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan merupakan model yang memberikan acuan bagi LKP untuk merancang dan sikap untuk bisa bekerja.

  Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui model Pengelolaan

  3

1. Memberikan acuan bagi LKP untuk melaksanakan kegiatan

penyelarasan kebutuhan DUDI ini, yaitu:

Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui

magang dalam mengenalkan proses produksi dan R lingkungan kerja kepada peserta didik melalui kerjasama B dengan DUDI dalam perancangan pembelajaran hingga A kegiatan magang; J

  S 2. Memberikan peningkatan kemampuan bagi pengelola A untuk menjalin kerjasama dengan pihak DUDI. M

  IK D & Pengguna Model D

  U A 1. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

  • P
  • 2. Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota P 3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat Kabupaten/

      P 4. Lembaga Kursus dan Pelatihan Kota

    5. DUDI

    • P

      P P

      A U D &

      D

      IK M A S J A B R

      R B A J S A

    LANDASAN TEORI

      M

      IK D &

      D U Kemitraan A Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok -P masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk P prinsip dan peran masing-masing, dengan demikian untuk membangun bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan P kemitraan, harus ada kesepakatan misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus saling percaya dan saling menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok . Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan gotong royong atau berpijak pada landasan yang sama, kesediaan berkorban. mencapai suatu tugas dan tujuan tertentu. individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk menurut notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara

      5

      6 yang menjadi kebutuhannya. Sinergi antar LKP dan DUDI Dalam kemitraan LKP dengan DUDI bisa jadi mendapatkan apa Membangun kemitraan harus didasari hal-hal sebagai berikut; 1. Kesamaan perhatian atau kepentingan; menjadi kunci dalam menjalankan perannya masing-masing.

      2. Saling percaya dan saling menghormati; 3. Mempunyai tujuan yang jelas dan terukur; R

      B 4. Kesediaan berkorban baik dari segi waktu, tenaga, maupun A SDM; J 5. Saling menguntungkan S A membuka akses menuju kemandirian LKP terutama dalam Membangun kemitraan dengan DUDI sangatlah penting untuk M program mengelola lulusan LKP. Disamping itu membangun

      IK kemitraan merupakan salah satu tuga LKP untuk pengelolaan D lulusan LKP & D U A

    • P Hal-hal yang harus dipahami dalam membangun kemitraan

      P P adalah: • Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun • Memahami jaringan kemitraan • Memahami prisip dalam membangun kemitraan.

    • • Mengidentifikasi/ memetakan posisi jaringan kemitraan jaringan kemitraan. • Mengusai pola-pola jaringan kemitraan • Menerapkan strategi dalam membangun jaringan kemitraan
    •   Pemagangan 7 pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang tentang penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri, menyebutkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 22/Men/IX/2009

        R diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan B bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau A pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa J di perusahaan. S A pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di lembaga kursus Magang merupakan suatu sarana bagi peserta didik untuk menambah ilmu M dan pelatihan dengan cara menerapkan secara langsung ke DU/DI. Bagi

        IK peserta didik magang kerja seharusnya wajib dilaksanakan oleh peserta didik, D supaya lulusan lembaga kursus dan pelatihan mempunyai kualitas yang tinggi, & sehingga mampu menerapkan hasil kursus ke dunia kerja nyata. U D Harapan setelah magang peserta didik dapat memiliki tanggung jawab yang A tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain, mampu menguasai emosi -P dalam menjalankan kehidupan dengan lingkungan umum dan dapat dijadikan P kerja nyata. sebagai tolak ukur apakah setelah lulus kursus mampu terjun langsung ke dunia P Melalui kegiatan magang, diharapkan peserta didik mampu menerapkan ilmu yang didapat selama di LKP ke dunia kerja dan mendapatkan ilmu TUJUAN MAGANG KERJA serta pengalaman baru di dunia kerja.

      8 P

      • P

        P

        A U D &

        D

        IK M A S J A B R

        9 MANFAAT MAGANG KERJA dan Pelatihan, DU/DI, adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain: Magang kerja sangat bermanfaat bagi peserta didik, Lembaga Kursus

        R B Bagi Peserta didik A - Menambah pengalaman kerja, dimana peserta didik tidak mendapatkan J selama kursus S A - Melatih kedisiplinan dan bertanggungjawab dalam dunia kerja M - Mengetahui sistem kerja yang ada di DU/DI dengan cara terjun langsung ke DUDI

        IK - Bertambah ilmu pengetahuan tentang teknologi. D &

        D Bagi LKP U - Visi Misi LKP menciptakan peserta didik yang memiliki kompetensi yang A siap bersaing di dunia kerja; -P - Mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerapkan P P mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan; ilmu yang sudah didapat dan dijadikan evaluasi di LKP untuk

      • Memberikan image pada masyarakat luas bahwa LKP benar-benar lembaga yang berkualitas.
      • P

        P P

        A U D &

        D

        IK M A S J A B R PENGELOLAAN PEMAGANGAN LKP

        R

        MELALUI

        B A

        PENYELARASAN

        J S A

      KEBUTUHAN DUDI

        M

        IK D &

        D U Model Pemagangan Lembaga Kursus dan Pelatihan melalui Penyelarasan A Kebutuhan DUDI merupakan model yang diharapkan menjadi acuan bagi P -P P dapat menciptakan lulusan LKP siap bekerja. Pemagangan yang dimaksud didiknya. Pemagangan merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang penyelenggara LKP untuk melaksanakan pemagangan bagi peserta dengan kebutuhan DUDI. Berikut kerangka model konseptual pengelolaan tetapi peserta didik dibekali pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai tidak hanya memberikan tempat bagi peserta didik untuk belajar bekerja DUDI yang dikembangkan. magang lembaga kursus dan pelatihan melalui penyelarasan kebutuhan

      12 P

      • P

        P

        A U D &

        D

        IK M A S J A B R

        Pengelolaan pemagangan yang dilakukan oleh LKP dibagi

        13 untuk mampu menjalin kerjasama dengan DUDI sebagai Kerjasama, dan 2) Pembelajaran. Model ini menuntut LKP menjadi 2 tahap, yaitu tahap 1) Pemetaan Dudi dan mitra yang akan mengembangkan pembelajaran termasuk R pelaksanaan pemagangan. B

        A J Pemetaan DUDI dan Kerjasama, merupakan tahap dimana S LKP mendata dan menjalin kerjasama dengan DUDI baik di A wilayah LKP tersebut ada maupun lintas wilayah. Kerjasama M ini bertujuan untuk memberikan layanan pada peserta didik

        IK pada kegiatan magang maupun pada penempatan lulusan D LKP. & D U A

      • P Pembelajaran, dikembangkan oleh LKP dan DUDI diawali P dari mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan yang

        P telah mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan, sehingga diperlukan penelaahan terhadap Standar diharapkan oleh DUDI. Perlu dipahami bahwa pemerintah tidak mudah dilakukan. Bagaimana mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat merupakan pekerjaan yang Kompetensi Lulusan yang telah ada. Pengembangkan diperlukan untuk mampu bekerja dan beradaptasi di memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pembelajaran yang menyenangkan tapi mampu lingkungan kerja.

      • P

        Langkah-Langkah Pengelolaan Magang

        P P

        A U D &

        D

        IK M A S J A B R

        R B A J S A M

      1. Pemetaan Dudi dan Kerjasama

        IK D &

        D U A

      • P Pemetaan DUDI

        P Pemetaan ini dilakukan dengan identifikasi DUDI dengan melihat bidang dijadikan sebagai mitra kerja dalam pemagangan dan penempatan kerja. Pemetaan DUDI adalah memotret potensi DUDI di wilayah LKP yang dapat P Pemetaan DUDI.

        usaha yang dijalankan, kebutuhan karyawan per tahun. Berikut format Perusahaan Perusahaan Karyawan per Pemagangan Nama Alamat Bidang Usaha Kebutuhan Kebutuhan Tabel 1. Format Pemetaan DUDI Tahun per Tahun

        15

      16 Hasil Pemetaan DUDI, selanjutnya dilakukan identifikasi kebutuhan Pemetaan Kebutuhan Kompetensi DUDI untuk membuka peluang kerja sama dengan DUDI. Hasil Identifikasi identifikasi kebutuhan kompetensi DUDI merupakan dasar bagi LKP kompetensi DUDI melalui wawancara terhadap DUDI. Hasil kebutuhan ini dicatat dengan menggunakan format sebagai berikut.

        R B A Tabel 2. Format Hasil Kebutuhan Kompetensi DUDI J S Perusahaan dibutuhkan Kebutuhan Kebutuhan Nama Pekerjaan Keahlian yang Spesifikasi Spesifikasi A

        M DUDI DUDI

        IK D &

        D U A

      • P P P
      • Keahlian yang dibutuhkan oleh DUDI mengembangkan Standar Kompetensi menjadi dasar bagi LKP untuk Lulusan

        Proposal Kerjasama 17 kompetensi DUDI menjadi salah satu dasar, LKP mengajukan DUDI, sehingga diperlukan kerjasama. Hasil pemetaan kebutuhan Kegiatan magang merupakan kegiatan kerjasama antara LKP dengan permohonan kerjasama. Berikut contoh sistematika proposal kerjasama yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun R proposal kerjasama B

        A J S Tabel 3. Sistematika Proposal Kerjasama A Sampul dibuat semenarik mungkin M

        IK Judul Singkat dan Spesifik D &

        D Latar Belakang Menjelaskan alasan LKP berkeinginan untuk U A secara kuantitatif potret, profil, dan kondisi melaksanakan program Magang. Uraikan

      • P DUDI yang akan dijadikan mitra. Uraikan P kondisi dan potensi dari segi jenis usaha, Tujuan Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara P spesifik dan merupakan kondisi baru yang fasilitas/sarana, SDM dan keuangan.
      • dan dapat diukur. dilaksanakan. Rumusan tujuan harus jelas diharapkan terwujud setelah program selesai Profil Lembaga gambarkan LKP dan profil lulusan

          Penutup Menegaskan kembali program magang yang ini disetujui lanjut yang akan dilakukan apabila proposal akan dilaksanakan oleh LKP dan tindak

          18 Perjanjian Kerjasama antara kedua belah pihak. seperti munculnya masalah baru, menjadi landasan jika terjadi sesuatu yang timbul dari kerjasama Surat perjanjian kerja sama sangat penting karena berguna untuk penyelewengan, pelanggaran, perubahan aturan dan lain sebagainya

          R yang terjadi saat masih dalam masa kontrak perjanjian. Maka dari itu B diperlukannya surat perjanjian yang masing-masing dipegang oleh A kedua belah pihak sebagai pegangan hukum. J S Format umum surat perjanjian yang terdiri dari Judul, Pembukaan, A Nama Kedua Belah Pihak, Latar Belakang, Isi Perjanjian dan Pengesahan serta saksi-saksi. M Isi Perjanjian dalam kegiatan magang sekurang-kurangnya memuat

          IK - Ketentuan umum yang menyebutkan program kerjasama D - Hak dan Kewajiban D & - Jangka waktu U - Jumlah peserta magang A - Pembiayaan -P P P

          

        Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI

        Evaluasi kegiatan pemetaan dan kerjasama bertujuan untuk mengetahui kendala yang muncul dari kegiatan pemetaan DUDI dan kerjasama yang selanjutnya untuk dilakukan perbaikan sehingga LKP dapat memperluas jaringan kemitraan dan kerjasama. Berikut contoh format evaluasi kegiatan pemetaan dan kerjasama DUDI.

          Langkah Kegiatan Pemetaan DUDI Pemetaan Kebutuhan Potensi DUDI Proposal Kerjasama Perjanjian Kerjasama Evaluasi Kegiatan Kendala yang ditemui Pemecahan Masalah Keterangan

          19 Tabel 4. Evaluasi Kegiatan Pemetaan dan Kerjasama DUDI

        • P

          P P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

        • P

          P P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

          R B A J

          2. Pembelajaran

          S A M

          IK D &

          D U A

        • P Pembelajaran dalam model ini menggunakan strategi pembelajaran work

          P memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan based learning (WBL) untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja. WBL P bekerja, menggali minat untuk bekerja di salah satu bidang keahlian tertentu adalah pembelajaran yang dirancang untuk membangun kesadaran untuk suatu keterampilan dan memperluas wawasan kerja. WBL secara sederhana dan memberikan pengalaman belajar untuk bekerja.

          

        Perecanaan Pembelajaran

        WBL terjadi jika terjadi hubungan antara LKP dan DUDI untuk membangun dan membantu pembelajaran. Hubungan ini diperlukan untuk membangun infrastruktur dalam membantu pengembangan pembelajaran. Salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan perjenjangan kualifikasi antara lulusan LKP dan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL). PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Penyusunan suatu SKL. Permendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus dan Pelatihan SKL kursus dan Pelatihan tersedia online: www.infokursus.net

          22 Belajar melalui kerja, menerapkan belajar melalui pengalaman praktik dan bekerja yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Belajar tentang bekerja, menumbukan kesadaran akan bekerja dan menggali minat untuk bekerja pada bidang keahlian tertentu Work Based Learning, Belajar tentang bekerja dan belajar melalui bekerja

        • P

          P P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

          Penyusunan dan Pengembangan SKL

          23 yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan SKL berbasis KKNI adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan R dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yang B sesuai.

          A J S SKL disusun dan dikembangkan oleh LKP A bertujuan untuk menentukan standar M menyusun dan mengembangkan SKL didik di akhir pembelajarannya. Berikut cara D kompetensi yang harus dicapai oleh peserta

          IK & Telaah SKL , yaitu kegiatan menelaah SKL D sesuai dengan jenis kompetensi yang telah U disusun oleh Pemerintah. Kondisi ini dilakukan A jika Keterampilan yang akan disampaikan -P

          P P Bandingkan dengan Hasil Kebutuhan pemerintah. telah memiliki SKL yang disusun oleh Kompetensi DUDI . Jika SKL telah sesuai dengan hasil kebutuhan Kompetensi, elemen kompetensi 3 paramater, yaitu Unit SKL berbasis KKNI dinyatakan oleh Jika SKL tidak sesuai dengan hasil kebutuhan adalah menjabarkannya dalam silabus. kompetensi DUDI, maka langkah selanjutnya yang menjadi tolak ukur rinci dan indikator kelulusan (unsur (pernyataan kompetensi yang lebih dalam silabus. yang sesuai dengan kebutuhan. Dan Jabarkan kompetensi DUDI, maka susun kembali SKL seorang kompeten atau tidak keberhasilan yang menyatakan

          24 Penyusunan Silabus Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu mencakup: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu materi tertentu yang dan Sumber Belajar R atau

          B Unit Kompetensi, elemen Kompetensi, Indikator Kelulusan , Materi A J Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu dan S Sumber Belajar A

          M Untuk menyusun silabus, maka lakukan:

          IK Kaji Kompetensi Inti/Unit Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Elemen D Kompetensi dalam SKL.. & D Identifikasi U materi pokok/pembelajaran/materi pokok keterampilan yang akan diajarkan. A

        • P Merumuskan indikator Kelulusan . Indikator Kelulusan telah tercantum

          P dalam SKL, pindahkan pada format silabus. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran/materi pokok P

          keterampilan yang akan diajarkan Perhatikan pada saat mengidentifikasi materi tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosial, sosial, dan spiritual potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik dudi dan daerah; didik dan tuntutaan dudi; dan alokasi waktu. dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman

          Kegiatan Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman

          25 kompetensi. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui pendidik, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam mencapai belajar melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat

          R pada peserta didik B A J Pengalaman belajar untuk memberikan kesadaran tentang pilihan karier S dan pekerjaan yang tersedia dirancang melalui pengalaman belajar A dengan menggunakan metode tur kerja, mendatangkan tamu pekerja, M career fair dan kunjungan lapangan.

          IK Menggali pilihan karir dan kerja peserta didik merupakan pengalaman D belajar yang diberikan pada peserta didik, diantaranya melalui metode & wawancara, konsultasi karir, dan memberikan keterampilan yang D dibutuhkan untuk WBL. U A Memberikan pengalaman kerja bagi peserta didik diberikan melalui -P metode magang, praktik kerja (praktikum), dan kunjungan lapangan. P tentang berbagai pilihan kerja dan karir , mampu menentukan pilihan kerja Pengalaman belajar dalam WBL dirancang untuk memberikan kesadaran P

          dan karir serta memberikan pengalaman kerja pada peserta didik

          Penentuan jenis penilaian . Pencapaian kompetensi peserta didik

          26 peserta didik telah menguasai kompetensi maka dilakukan penilaian. dilakukan berdasarkan indikator kelulusan. Salah satu cara untuk melihat menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan R sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan B keputusan. J A Penilaian dilakukan dengan menggunakan alat tes dan non tes. Penilaian S pembelajaran di LKP dapat dilakukan dengan alat tes dan non tes. Alat tes A diantaranya berbentuk essay, pilihan ganda, menjodohkan. Sedangkan M alat non tes dapat berupa pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

          IK penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio D dan penilaian diri. & D U Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian: A 1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi; -P 2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian berdasarkan apa P 3. Hasil penilaian akan dianalisis untuk melihat kompetensi yang sudah P yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran; pembelajaran, remedial bagi peserta didik dibawah kriteria ketuntasan menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses tercapai atau belum dan kesulitan peserta didik serta untuk 4. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ketuntasan dan pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria penguasaan penggunaan alat dapat digunakan penilaian unjuk kerja ditempuh dalam proses pembelajaran. Contoh: untuk menilai

          27 Menentukan Sumber Belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang minggu efektif alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan kursus , yang berupa narasumber, R serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya, media cetak dan elektronik. B Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi/unit A kompetensi, dan kompetensi dasar/elemen kompetensi serta materi pokok / J

          Menentukan Alokasi Waktu, alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.Penentuan

          S materi latih , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi/ A indikator kelulusan. M

          IK Hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan alokasi waktu, D yaitu: jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan & dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. D U A Contoh silabus terlampir. -P

          P P

          28 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penyusunan pendek untuk memperkirakan tindakan apakah yang akan dilakukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana jangka dalam pembelajaran baik oleh pengajar maupun peserta didik untuk R mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan. B

          A J Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 2013 S tentang perubahan Peraturan Pemerintah RI A Nomor 19 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa M perencanaan pembelajaran merupakan

          IK penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran. D &

          D Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar /unit kompetensi yang akan dicapai U oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, dan A bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana instruktur mengetahui bahwa -P peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. P RPP terdiri dari komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan P standar, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan kompetensi, kompetensi dasar/kompetensi dasar/elemen kompetensi, materi program. Komponen program mencakup standar kompotensi/Unit dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi satu Dengan demikian, RPP pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang terdiri waktu belajar. sebelumnya. mencapai tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan dengan lainnya, dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk

          Identitas LKP , meliputi: Nama Satuan Pendidikan, Jenis Kursus, Mata

          29 Kompetensi dan indikator, mengutip dari silabus. Kompetensi inti/unit kompetensi dan Kompetensi Dasar/Eleman Latih, Level, Jumlah Pertemuan. Tujuan Pembelajaran , menggambarkan proses dan hasil belajar yang R diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi inti. Tujuan B pembelajaran dirancang untuk menentukan hal yang ingin dicapai dalam A pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan hari itu. Bila pembelajaran J

          S dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga A dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat M memberikan hasil.

          IK Materi Ajar, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan ditulus D dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian & kompetensi. D Alokasi waktu, ditentukan dan disesuaikan dengan keperluan untuk U pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar. A

        • P Metode Pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan

          P kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dan P pembelajaran menggunakan metode dalam WBL. Selain itu lingkungan dengan indikator kelulusan, maka pendidik harus mendesain kegiatan Kegiatan Pembelajaran, agar peserta didik mencapai kompetensi dasar sesuai berpakaian seperti seorang pekerja (pakaian disesuaikan dengan jenis membawa suasana kerja di dalam lingkungan LKP, misal peserta didik pembelajaran diharuskan mendukung kegiatan pembelajaran. Minimal keterampilan).

          30 pembelajaran: dan siap kerja. Perlu diperhatikan dalam menyusun kegiatan WBL dirancang untuk memberikan keterampilan kepada peserta didik 3. Program dalam WBL, mengikuti apa yang dibutuhkan di perusahaan 2. Peserta didik dilibatkan sebagai pekerja;

          1. Proses belajar berupa belajar teori dan praktek; dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik; 4. Proses pembelajaran di tempat kerja diarahkan pada learning project; R

          B A J S A M

          IK pembelajaran dalam WBL, LKP dan Untuk merancang kegiatan D DUDI perlu menyepakati jangka waktu

          & pembelajaran dan diuraikan dalam D jadwal kalender akademik sebagai acuan

          U waktu pembelajaran. A Selama proses pembelajaran di

        • P perusahaan, peserta didik menuliskan

          P kegiatannya dalam jurnal kegiatan. P melakukan apa selama magang. RPP harus mampu memastikan apa yang akan peserta didik dipelajari dan akan magang serta menjadi alat evaluasi untuk peserta didik dan pembimbing selama RPP akan berfungsi sebagai panduan bagi peserta didik mengukur apa yang telah dicapai oleh

          Penyusunan Bahan Ajar

          31 pembelajarannya. Konten atau isi bahan ajar terdiri dari dua dan atau tiga instruktur dan sekaligus sebagai pegangan bagi peserta didik dalam proses Bahan ajar digunakan untuk memperkuat materi yang disampaikan oleh

          R kompetensi inti/elemen kompetensi hal ini untuk menghindari bahan ajar yang B terlalu tebal. A Bila bahan ajar sudah ada bisa menggunakan bahan yang sudah tersedia, J S asalkan memenuhi SK/UK, KD/EK nya. A

          M Penyusunan Media Pembelajaran

          IK D Media pembelajaran pada intinya sebagai alat bantu pembelajaran. Media & pembelajaran ada yang bersifat menguatkan pengetahuan, sikap dan D U suasana seperti dalam sebuah tempat kerja. Misalnya poster K3. -P keterampilan. Media pembelajaran di setting untuk mendukung terciptanya A

          P P Penyusunan Alat Penilaian peserta didik selama melaksanakan program ini dilakukan secara menyeluruh mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar Penilaian adalah adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk pembelajaran dan penilaian hasil proses magang. model ini dikembangkan menjadi 2 penilaian, yaitu: penilaian hasil mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dalam

          32 selama pembelajaran di LKP. Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat Penilaian hasil pembelajaran, mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap selama melaksanakan kegiatan magang di perusahaan/lembaga. Penilaian Dan Penilaian hasil proses magang, mengukur kemampuan peserta didik digunakan penilaian unjuk kerja, produk, proyek dan portofolio. hasil magang dilakukan oleh pembimbing. Berikut contoh penilaian hasil R magang.

          B A J S A M

          IK D &

          D U A

        • P P P

          Tabel 5. Penilaian Kegiatan Magang Nama : Nama LKP : Bidang Keahlian : Waktu : Petunjuk Pengisian: Beri nilai setiap komponen penilaian dengan angka 1 sampai dengan 10 untuk menunjukkan capaian kompetensi peserta magang kerja. No Aspek Penilaian Nilai

          Mentalitas 1. 2.

          3. 4. 5. Tanggung Jawab Loyalitas Kesopanan Keramahan Daya tahan terhadap masalah yang dihadapi Keahlian 1. 2.

          3. 4. Insiatif komunikasi kerjasama Kualitas kerja Pengetahuan 1. 2. 3. Pengetahuan mengenai bidang tugas wawasan umum Kemampuan menjabarkan tugas 1. 2. Kehadiran Penampilan Disiplin Catatan lain.

        • P

          Tanggal Pembimbing

          33 P

          P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

          34 Proses Pembelajaran kesadaran peserta didik akan ketersediaan berbagai pekerjaan dan karier serta dan pembelajaran. Pra pembelajaran, merupakan tahap membangun Pembelajaran dalam WBL terbagi menjadi dua tahap, yaitu pra pembelajaran membantu peserta didik untuk menggali minat terhadap suatu pekerjaan.Pada pra pembelajaran biasanya dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya: R

          B informal interview, tur kerja, mendatangkan tamu pekerja, dan bursa kerja. A Informal interview dilakukan untuk menggali minat peserta didik terhadap J suatu pekerjaan atau bidang keahlian tertentu. Informal interview dapat S dilakuan dalam bentuk wawancara informal oleh LKP atau perusahaan. A Kelanjutan dari kegiatan ini adalah tawaran untuk menerima pekerjaan atau M bidang keahlian tertentu sesuai atau menentukan kesepakatan lain.

          IK Tur kerja merupakan kunjungan kerja ke perusahaan agar peserta didik D memiliki wawasan terhadap suatu pekerjaan atau bidang keahlian tertentu & dengan melihat, mengamati dan merasakan sebuah proses produksi D U diselesaikan oleh seorang pekerja. Tur Kerja diharapkan mampu membuat A peserta didik dapat membayangkan apa yang akan dilakukan pada saat bekerja -P nanti. P Mendatangkan tamu pekerja, merupakan usaha LKP untuk memberikan wawasan tentang berbagai macam pekerjaan dan bidang keahlian melalui P memiliki memiliki ragam pekerjaan dan bidang keahlian. Melalui bursa kerja Bursa Kerja, memberikan wawasan bagi peserta didik bahwa dunia kerja pelaku kerja. mencapai kompetensi karena harus mampu bersaing. diharapkan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik untuk giat dicapainya. Pendidik dapat menggunakan metode simulasi atau bermain untuk mengembangkan kesadaran terhadap pekerjaannya yang akan Bantu Peserta didik untuk menemukan minat pada suatu pekerjaan dan bantu peran. Contoh proses pembelajaran. Berilah penugasan untuk melakukan mencari informasi tentang bidang kerja yang akan peserta didik pilih berkenaan: apa yang harus dipelajari, resiko yang akan ditemui, gajih yang diperoleh.

          35 Proses pembelajaran pada WBL dirancang untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pekerja sehingga pada saat terjun di dunia kerja peserta didik siap baik dalam kemampuan bekerja maupun dalam bersikap. Proses Pembelajaran disampaikan melalui teori dan praktek. Pendidik memiliki peran penting pada saat pembelajaran di kelas, karena pendidik diharapkan dapat membantu peserta didik untuk menemukan hubungan antara standar akademik dan keterampilan praktis dengan menghubungkan tujuan belajar untuk peluang kerja, sebelum dan setelah pengalaman pembelajaran berbasis kerja. Pengalaman belajar yang diperoleh dari kelas dapat membantu peserta didik memperoleh lebih banyak pengalaman pada saat nanti belajar bekerja.

        • P

          Pembentukan dan pengembangan sikap peserta didik dikembangkan melalui pembiasaan sikap positif keseharian peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran di LKP.

          P P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

        • P

          P P

          A U D &

          D

          IK M A S J A B R

          R B A J

          3. Pemagangan

          S A M

          IK D &

          D U A

        • P Magang dalam model ini merupakan bagian dari pembelajaran.

          P bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan di perusahaan Pelaksanaannya diselenggarakan terpadu antara pembelajaran di LKP dengan P diberikan hak untuk memilih perusahaan untuk menjadi tempat magang. dirancang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Peserta didik dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang Berikut tahapan pelaksanaan magang. pelaksanan magang yang dibuktikan nilai hasil belajar yang diperoleh. Namun hak tersebut dibatasi dengan kompetensi yang dikuasai menjelang