JENIS PENAMAAN DAN ASAL-USUL NAMA DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBERITAAN MEDIA MASSA

JENIS PENAMAAN DAN ASAL-USUL NAMA DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBERITAAN MEDIA MASSA

  Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

  Oleh: Yohanes Carol Kurnia Awan Vreditya Jeharus NIM: 074114018

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

JENIS PENAMAAN DAN ASAL-USUL NAMA DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBERITAAN MEDIA MASSA

  Oleh: Yohanes Carol Kurnia Awan Vreditya Jeharus NIM: 074114018

  Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA AGUSTUS 2011

  Tulisan ini saya persembahkan untuk:

  

Aim Papah yang tidak sempat melihat anak bungsunya menjadi

sarjana, Mamah yang masih kuat menemani anaknya, dua orang kakak

dan satu orang ipar tercinta dan yang terakhir adalah Pakde dan Bude

Naryo yang membantu lewat dukungan materi sehingga saya bisa

kuliah

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Juli 2011 Yohanes Carol Kurnia Awan V.J.

  

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yohanes Carol Kurnia Awan Vreditya Jeharus

  NIM : 074114018

Demi pengembangan ilmu pengetahuaan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul " Jenis Penamaan dan

Asal-Usul Nama Dalam Sepak Bola Pada Pemberitaan Media Massa" beserta

perangkat yang diperlukan.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya

di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Juli 2011

  Yang menyatakan,

  

ABSTRAK

Carol, Yohanes. 2011. "Jenis Penamaan dan Asal-Usul Nama Dalam Sepak Bola

Pada Pemberitaan Media Massa". Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi

  Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

  Media massa muncul sebagai upaya menyalurkan informasi kepada

pembaca. Salah satu upaya media massa dekat terhadap pembaca dengan

mengunakan bahasa yang tepat agar terjadi komunikasiantara pembaca dengan

yang dibaca. Salah satu upaya yang digunakan dalam penuturan berita olahraga

khususnya dalam sepak bola adalah mengunakan penamaan sebagai salah satu

bagian dari semantik.

  Penelitian mengenai jenis penamaan dan asal-usul penamaan yang terdapat

dalam sepak bola pada pemberitaan media massa memiliki dua tujuan sebagai

berikut. Pertama, memaparkan jenis penamaan yang digunakan dalam sepak bola.

Kedua, mendeskripsikan asal-usul penamaan dalam sepak bola.

  Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap strategis yakni, tahap

pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data.

Data diperoleh dengan metode simak, yaitu frase atau kalimat yang terdapat

dalam media cetak. Teknik lanjutan yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah teknik simak bebas libat cakap, dalam teknik ini peneliti bertindak sebagai

pengamat. Teknik simak bebas libat cakap ini dilakuakan dengan teknik catat,

yaitu mencatat data yang didapat dalam kartu data. Dilanjutkan dengan analisis

data, analisis data dilakuakn dengan metode padan referensial. Penggunaan

metode padan refeensial dimaksudkan untuk mencari referen suatu kalimat atau

frase yang merupakan nama dalam sepak bola. data yang sudah dianalisis

kemudian disajikan dengan matode informal. Metode informal adalah penyajian

data dengan menggunakan kata-kata yang biasa dan saat dibaca dapat langsung

dipahami.

  Hasil penelitian mengenai jenis-jenis penamaan yang digunakan dalam

sepak bola adalah sebagai berikut. Ditemukan tujuh jenis penamaan yang

digunakan dalam sepak bola. Penamaan yang pertama adalah penamaan

berdasarkan penyebutan bagian. Dalam penamaan penyebutan bagian dibagi

menjadi dua yakni, penamaan penyebutan bagian berdasar logo tim dan penamaan

penyebutan bagian berdasarkan warna kostum. Jenis penamaan yang kedua,

adalah penamaan berdasarkan sifat khas suatu benda. Penamaan ini terbagi

menjadi tiga macam yakni, penamaan berdasarkan sifat khas sebagai julukan

pemain bola, penamaan berdasarkan sifat khas sebagai penyebutan posisi dalam

permainan sepak bola, dan penamaan berdasarkan sifat khas sebagai penyebutan

nama tim bola. Jenis penamaan yang ketiga, adalah penamaan berdasarkan pada

penemu dan pembuat. Penamaan ini terbagi menjadi dua macam, yakni penamaan

berdasar nama pelatih dan pemain bola, dan penamaan berdasar pada sejarah.

  

Jenis penamaan keempat penamaan berdasarkan tempat asal. Penamaan ini dibagi

  

asalnya. Jenis penamaan ke lima, adalah penmaan berdasarkan pada keserupaan

benda. Penamaan ini dibagi menjadi empat macam, yakni penamaan tim sepak

bola berdasarkan keserupaan suatu benda, penamaan pendukung tim berdasarkan

keserupaan benda, penamaan julukan pemain dan pelatih berdasarkan keserupaan

benda, dan penamaan pemain terbaik berdasarkan pada keserupaan benda. Jenis

penamaan yang keenam adalah penamaan berdasarkan pada pemendekan. Dalam

jenis penamaan berdasarkan pemendekan dibagi menjadi dua kelompok

pemendekan yakni singkatan dan akronim. Dalam keompok singkatan terdapat

tiga macam, yakni penamaan tim sepak bola, penamaan organisasi sepak bola, dan

penamaan liga atau pertandingan sepak bola. Pemendekan dengan bentuk akronim

terbagi menjadi dua macam, yakni penamaan tim sepak bola dan penamaan

pendukung tim. Jenis penamaan yang terakhir adalah penamaan berdasarkan

penamaan baru. Penamaan ini terbagi menjadi tiga macam, yakni penamaan untuk

menamai lapangan pertandingan sepak bola berdasarkan penamaan baru,

penamaan untuk menamai proses memasukkan bola ke gawang berdasarkan

penamaan baru.

  Hasil penelitian mengenai asal-usul nama dalam sepak bola adalah sebagai

berikut. Ditemukan enam jenis asal-usul nama yang terdapat dalam sepak bola.

Asal-usul nama yang pertama adalah, asal-usul nama dari sejarah tempat asal,

terbagi menjadi empat, yakni asal-usul nama logo tim dari sejarah tempat asal,

asal-usul nama sebutan tim dari sejarah tempat asal, asal-usul nama tim dari

sejarah tempat asal, dan asal-usul nama tim dari warna seragam yang dari sejarah

tempat asal. Jenis asal-usul nama yang kedua adalah, asal-usul nama tim dari

lambang suatu daerah atau negara. Asal-usul tersebut terbagi menjadi dua, yakni

asal-usul nama berdasarkan logo tim dari lambang daerah atau negara, dan asal-

usul nama berdasarkan warna seragam dari lambang daerah atau negara. Jenis

asal-usul selanjutnya adalah, asal-usul nama dari kedudayaan suatu daerah. Asal-

usul tersebut terbagi menjadi dua macam, pertama adalah asal-usul tim dari

kebudayaan suatu daerah dan asal-usul nama pendukung tim berasal dari

kebudayaan suatu daerah. Jenis asal-usul nama selanjutnya adalah asal-usul nama

dari istilah militer, terbagi atas dua macam, yakni asal-usul nama posisi dalam

sepak bola berasal dari istilah militer dan asal-usul nama julukan pemain dari

istiah milier. Asal-usul nama ke lima adalah asal-usul nama dari istilah

pemerintahan, terbagi menjadi satu jenis, yakni asal-usul nama pelatih dari istilah

dalam pemerintahan. Jenis asal-usul nama yang terakhir adalah asal-usul nama

dari istilah peternakan. Terbagi dalam dua macam, yakni asal-usul nama tempat

pertandingan dari istilah peternakan dan asal-usul nama aktivitas dari istilah

peternakan.

  

ABSTRACT

Carol, Yohanes. 2011. "Naming Kinds and Naming Etymology Found in Soccer."

An Undergraduate Thesis. Indonesia Letters Study Program, Department

of Indonesian Letters, Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This research in naming kinds and naming etymology found in soccer has

two objectives that are to explain kinds of naming used in soccer and to describe

the naming etymology in soccer.

  This research uses three strategic steps which are data collection step, data

analysis step, and presentation on the data analysis results step. The data are

collected through scrutinizing method, which is by scrutinizing phrases or

sentences found in printed media. The advanced technique of scrutinizing method

is conversation-free scrutinizing technique, on which the writer only has the role

of an observer. This technique is done by using note-taking technique to take

notes of the data in some data cards. The next step, which is data analysis, is done

by equal-referential method. This method is used in order to seek for some

references in a sentence or phrase that is included as a name in soccer. The data

that have been analyzed are presented using informal method. Informal method is

a presentation on the data using common utterances to be directly understood

when they are read.

  The result on the kinds of naming used in soccer is presented as follows.

There are seven kinds of naming found. The first is naming based on addressing

section. This kind of naming is divided into two, which are addressing section

naming based on the team's logo and addressing section naming based on the

costume's color. The second is naming based on special characteristics of a thing.

  

This kind of naming is divided into three, which are naming based on special

characteristic of a soccer player's nickname, naming based on special

characteristic of position mentioning in soccer game, and naming based on special

characteristic of mentioning a soccer team's name. The third kind of naming is

naming based on the founder and the maker. This kind of naming is divided into

two, which are naming based on the coach and the players' names and naming

based on the history. The fourth kind of naming is naming based on its origin

place where the soccer team comes from. The fifth is naming based on similarity

of things. This kind of naming is divided into four; that are soccer team naming

based on the similarity of things, supporter team naming based on the similarity of

things, soccer player and coach's nicknaming based on the similarity of things,

and best player naming based on the similarity of things. The sixth kind of naming

is naming based on shortening. It is divided into two groups which are

abbreviation an acronym. In the abbreviation group there are three kinds of

naming; which are soccer team naming, soccer organization naming, and league

or soccer game naming. In the acronym group there are two kinds of naming,

which are soccer team naming and supporter team naming. The last kind of

naming is naming based on new naming. It is divided into three kinds, which are

naming to name the field of a soccer game based on new naming and naming to

  The result on naming etymology in soccer is presented as follows. There

are six kinds of names' origin in soccer. The first etymology is the name

etymology from the origin place. It is divided into four, which are the origin name

of team's logo from its origin place, team's origin nickname from its origin place,

team's name from its origin place, and team's name based on the uniform's color

based on its origin place. The second etymology is the team's name etymology

from the symbol of a place or a country. It is divided into two, which are name

etymology based on the team's logo from the place or country's symbol and name

etymology based on the uniform's color from the place or country's symbol. The

third etymology is the name etymology from a place's culture. It is divided into

two kinds, which are the team's name from a place's culture and the supporter

team's name from a place's culture. The fourth etymology is the name etymology

from military terminology. It is divided into two kinds, which are position name

etymology from military terminology and soccer player's nickname etymology

from military terminology. The fifth etymology is the name etymology from

governmental terminology. It is divided into one kind which is the coach's name

etymology from governmental terminology. The last kind of etymology is the

name etymology from farming terminology. It is divided into the game field name

etymology from farming terminology and activity name etymology from farming

terminology.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Selain dukungan

dari Tuhan Yang Maha Esa, tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak yang dengan setia memberi semangat dan

bimbingan kepada penulis. Oleh karena itu, banyak terima kasih penulis ucapkan

kepada :

  1. Drs. Hery Antono, M.Hum., selaku pembimbing I yang dengan baik dan sabar menerima keluahan dan memberi solusi baik bagi bagi penulis selama menyusun tugas akhir,

  

2. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum.,selaku pembimbing II yang dengan teliti

dan sabar memberi masukan pada penulis dalam menyusun tugas akhir,

3. Bapak dan Ibu dosen Sastra Indonesia, Drs. B. Rahmanto, M.Hum., S.E.

  Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra. F. Tjandrasih, M.Hum., Drs. F.X. Santosa, M.S., Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum. dan Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., terima kasih atas kesempatan berbagi ilmu dan pengalaman selama penulis menjalani studi di Program Studi Sastra Indonesia,

  4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma yang membantu penulis dalam kelancaran mencari informasi akademik selama penulis menjalani perkuliahan,

  5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, tempat menemukan referensi tambahan yang mendukung penulisan tugas akhir,

  6. Keluarga tercinta, Alm. Constantinus Jeharus yang memberi dukungan pada saat sakitnya, Ibu F.E. Endang Sulistyaningsih yang selalu berdoa untuk keberhasilan penulis, kakak paling sulung Marcelino beserta istrinya dan kakak ke dua Wenny Arlita yang selalu memberi semangat bagi penulis,

  7. Ayu Primasandi, sahabat diskusi yang setia memberi motivasi,

  

8. Teman-teman angkatan 2007 Program Studi Sastra Indonesia, teman-

teman Bengkel Sastra serta teman-teman Ruang Kosong yang selalu memberi inspirasi kepada penulis.

  9. Semua pihak yang belum dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari meski telah diselesaikan dengan usaha yang maksimal,

tugas akhir ini masil belum sempurna. Segala kekurangan, ketidaktelitian, dan

kekeliruan dalam tugas akhir ini menjadi tanggung jawab penulis. Dengan rendah

hati, penulis menerima saran dan kritik.

  Yogyakarta, 28 Juli 2011 Penulis

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vi

ABSTRAK vii

  

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR xi

DAFTAR ISI xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

  1.1 Latar B el akang 1

  1.2 Rumusan Masalah 4

  1.3 Tujuan Penelitian 4

  1.4 Manfaat Penelitian 5

  1.5 Tinj auan Pustaka 5

  1.6 Landasan Teori 7

1.6.1 Teori Penamaan 7

  1.6.1.1 Peniruan Bunyi 8

  1.6.1.2 Penyebutan Bagian 9

  1.6.1.3 Penyebutan Sifat Khas 9

  1.6.1.4 Penamaan Berdasarkan Penemu atau Pembuat... 10

1.7 Metode Penelitian 14

  1.7.2 Tahap Analisis Data 15

  2.2.2 Penamaan Penyebutan Bagian Berdasarkan Warna Kostum 19

  2.2.1 Penamaan Penyebutan Bagian Berdasarkan Logo T i m . . 18

  2.2 Penamaan Berdasarkan Penyebutan Bagian 18

  2.1 Pengantar 18

  1.6.1.5 Penamaan Berdasarkan Tempat Asal 10

  1.7.3 Tahap Penyajian Data 16

  1.7.1 Tahap Pengumpulan Data 14

  1.6.3 Penggunaan Kalimat Jurnalistik Efektif 14

  

1.6.2 Teori Referensial 13

  1.6.1.9 Penamaan Berdasarkan Penamaan Baru 12

  1.6.1.8 Penamaan Berdasarkan Pemendekan 12

  1.6.1.7 Penamaan Berdasarkan Keserupaan Benda dengan Benda lain 11

  1.6.1.6 Penamaan Berdasarkan Bahan 11

1.8 Sistematika Penyajian 16

BAB II JENIS-JENIS PENAMAAN YANG DIGUNAKAN DALAM SEPAK BOLA 18

2.3 Penamaan Berdasarkan Sifat Khas Suatu Benda 20

2.3.1 Penamaan Berdasarkan Sifat Khas

  sebagai Julukan Pemain Bola 21

  2.3.2 Penamaan Berdasarkan Sifat Khas sebagai Penyebutan Posisi dalam Permainan Sepak Bola 22

  2.3.3 Penamaan Berdasarkan Sifat Sebagai Penyebutan Nama Sebuah Tim Bola 22

2.4 Penamaan Berdasarkan Penemu dan Pembuat 23

  2.4.1 Penamaan Tim Berdasarkan Nama Pelatih dan Pemain Bola 23

  2.4.2 Penamaan Tim Berdasarkan Sejarah Suatu Daerah 24

  2.5 Penamaan Berdasarkan Tempat Asal 25

  2.5.1 Penamaan Tim Sepak Bola Berdasarkan Tempat Asalnya 25

  2.6 Penamaan Berdasarkan Keserupaan Benda 26

  2.6.1 Penamaan Tim Sepak Bola Berdasarkan Keserupaan Benda 26

  2.6.2 Penamaan Pendukung Tim Berdasarkan Keserupaan Benda 27

  2.6.3 Penamaan Julukan Pemain dan Pelatih

Berdasarkan Keserupaan Benda 28

  2.6.4 Penamaan Pemain Terbaik Berdasarkan Keserupaan Benda 29

2.7 Penamaan Berdasarkan Pemendekan 30

2.7.1 Pemendekan Menggunakan Bentuk Singkatan 31

  2.7.1.1 Penamaan Tim Sepak Bola

Mengunakan Bentuk Singkatan 31

  2.7.1.2 Penamaan Organisasi dalam Sepak Bola

Mengunakan Bentuk Singkatan 32

  2.7.1.3 Penamaan Liga Atau Pertandingan dalam Sepak Bola Mengunakan Bentuk Singkatan 32

2.7.2 Pemendekan Menggunakan Akronim 33

  2.7.2.1 Penamaan Tim Sepak Bola Mengunakan Bentuk Akronim 33

  2.7.2.2 Penamaan Pendukung Sepak Bola Menggunakan Bentuk Akronim 34

2.8 Penamaan Berdasarkan Penamaan Baru 35

  2.8.1 Istilah untuk Menamai Lapangan Pertandingan Berdasarkan Penamaan Baru 35

  2.8.2 Istilah untuk Menamai Proses Memasukan Bola ke Gawang Berdasarkan Penamaan Baru 36

  2.8.3 Istilah untuk Menamai Tindakan dalam Sepak Bola Berdasarkan Penamaan Baru 37

BAB III ASAL-USUL PEMBENTUKAN NAMA DALAM SEPAK BOLA 38

  3.1 Pengatar 38

  3.2 Asal-Usul Penamaan dari Sejarah Tempat Asal 38

  3.2.1 Asal-Usul Nama Logo Tim dari Sejarah Tempat Asal 39

  3.2.2 Asal-Usul Nama Sebutan Tim dari Sejarah Tempat Asal.... 39

  3.2.3 Asal-Usul Nama Tim dari Sejarah Tempat Asal 41

  3.2.4 Asal-Usul Nama Tim Berdasarkan Warna Seragam dari Sejarah Tempat Asal 42

3.3 Asal Usui Penamaan dari Lambang Daerah atau Negara 43

  3.3.1 Asal-Usul Penamaan Berdasarkan Logo Tim dari Lambang Daerah Atau Negara 43

3.3.2 Asal-Usul Nama Berdasarkan Warna Bendera Negara 44

3.4 Asal-Usul Nama dari Kebudayaan Suatu Daerah 45

3.4.1 Asal-Usul Nama Tim dari Kebudayaan Suatu Daerah 45

  3.7.2 Asal -Usul Penamaan Aktifitas dari Istilah Peternakan 51

  4.2 Saran 63 DAFTAR PUSTAKA 64

  3.7.1 Asal-Usul Penamaan Tempat dari Istilah Peternakan 51

  3.4.2 Asal-Usul Nama Pendukung Tim dari Kebudayaan Suatu Daerah 47

  3.7 Asal-Usul Penamaan Berasal Dari Istilah Peternakan 50

  3.6.1 Asal-Usul Penamaan Pelatih dari Istilah dalam Pemerintahan 50

  3.6 Asal-Usul Penamaan berasal dari Istilah Pemerintahan 49

  3.5.2 Asal-Usul Penamaan Julukan Pemain dalam Sepak Bola dari Istilah Dalam Militer 49

  3.5.1 Asal-Usul Penamaan Posisi dalam Sepak Bola dari Istilah Dalam Militer 48

  3.5 Asal-Usul Penamaan dari Istilah dalam Militer 48

BAB IV KESIMPULAN 53

4.1 Kesimpulan 53

  

LAMPIRAN 66

TENTANG PENULIS 73

  

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

  Objek penelitian ini adalah nama yang terdapat dalam dunia sepak bola pada pemberitaan media massa. Media massa merupakan sebuah sarana penyampaian informasi yang coba diungkapkan penulis mengenai apa yang dilihat, didengar, atau dialami oleh penulis. Salah satu prinsip media massa adalah untuk memenuhi kebutuhan pembaca (Siregar, 1998:19). Bentuk media massa yang berupa tulisan memungkinkan untuk sebisa mingkin menarik dan dapat dipahami oleh pembaca. Dalam berita olah raga, penulis dituntut agar mampu menghadirkan sebuah sensasi pertandingan dalam tulisan (Rahardi, 2006:21).

  Pemberian nama merupakan salah satu upaya untuk memberi penjelasan dan sensasi dalam pemberitaan olahraga. Pengunaan nama dalam pemberitaan sepak bola merupakan sebuah upaya untuk menjalin komunikasi dan memberi pemahaman pada pembaca. Sebuah contoh, tim yang mengunakan seragam berwarna merah bukan hanya tim Liverpool, sebuah tim dari Inggris, tetapi timnas

  

Indonesia j u g a menggunakan seragam merah. Jika dalam pemberitaan hanya

  dicantumkan tim berwarna merah telah menjadi j u a r a dalam pertandingan maka terjadi kebingungan, oleh sebab itu munculah nama tim Garuda untuk menyebutkan timnas Indonesia yang diambil dari logo emblem tim tersebut.

  N a m a merupakan kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, atau linguistik, nama erat kaitanya dengan kajian semantik. Semantik merupakan istilah dalam linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda linguistik dengan yang ditandai (Chaer, 1994:2). Secara singkat, semantik merupakan ilmu yang mempelajari makna suatu tanda atau bahasa.

  Dalam semantik pembahasan mengenai nama dipaparkan dalam teori penamaan. Penamaan atau pemberian nama adalah soal konvensi atau perjanjian di antara sesama anggota suatu masyarakat bahasa (Djajasudarma, 1993:30). Penamaan merupakan sebuah proses perlambangan suatu konsep untuk mengacu pada sebuah referen. Referen merupakan kemampuan kata untuk mengacu pada makna tertentu. Referensi berhubungan erat dengan makna, j a d i referensi merupakan salah satu sifat makna leksikal (Veerhaar, 1999: 389).

  Salah satu contoh penamaan yang terjadi dalam komunikasi masyarakat terdapat dalam dunia sepak bola. Hal ini dikarenakan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang mengakar pada masyarakat. Penamaan dalam sepak bola terjadi karena adanya keinginan untuk menyampaikan suatu konsep dalam dunia sepak bola.

  Alasan pemilihan topik nama dalam dunia sepak bola adalah penulis ingin mengetahui jenis-jenis penamaan apa saja yang terdapat dalam sepak bola.

  Beberapa contoh j e n i s penamaan yang terdapat dalam sepak bola dapat dilihat dari contoh berikut : (1) Mereka punya tinggi badan yang tidak dengan pemain timnas

  Merah Putih, seperti Bambang pamungkas, Budi Sudarsono, dan

  (2) Kalau saja tidak cedera, ia pasti akan mampu menggalang solidaritas timnya untuk menggulung Jerman di final yang akhirnya dimenangkan pasukan Beckenbauer. (Bolavagansa edisi

  103:39) Pada contoh (1) penamaan timnas Merah Putin digunakan sebagai penanda "tim sepak bola dari Indonesia". Merah Putih merupakan bendera sekaligus lambang negara Indonesia. Pada contoh (2) Beckenbauer merupakan seorang kapten yang memimpin tim sepak bola dari Jerman dalam Piala Dunia. Penggunaan nama kapten Jerman menjadi nama bagi tim dari Jerman dikarenakan kesuksesan Jerman meraih j u a r a saat dipimpin oleh Beckenbauer. Jika melihat contoh tersebut, terdapat dua j e n i s penamaan. Jenis penamaan pada contoh (1) digunakan untuk penyebutan sifat khas suatu tim bola dari Indonesia, sedangkan pada contoh

  (2) digunakan penamaan dengan cara mengambil nama orang terkenal. Penulis merasa masih ada banyak j e n i s penamaan dalam dunia sepak bola yang belum dibahas mendalam dalam penelitian lain.

  Alasan kedua pemiihan topik nama dalam dunia sepak bola adalah asal- usul pembentukan nama dalam sepak bola. Contoh asal-usul terbentuknya nama dalam sepak bola dapat dilihat dari cotoh berikut.

  (3) Akan tetapi primadona sesungguhnya di piala dunia 2010 adalah

tim Matador Spanyol). (Bolavagansa edisi 103:18). Dalam contoh (3) penamaan yang diambil berasal dari tradisi khas yang dimiliki oleh Spanyol. Matador dalam tradisi Spanyol adalah seorang kesatria yang menunjukkan keberaniannya dengan cara berduel dengan seekor banteng liar. Agar mendapat sebuah penghargaan maka sang pejuang harus m e m b u n u h pejuang, maka pejuang tersebut akan semakin dihormati di Spanyol. Diharapkan dengan disamakan dengan Matador, pemain Spanyol dan timnya dapat berjuang untuk menghadapi dan menaklukkan banteng-banteng ganas yang dipadankan dengan tim-tim dari negara lain yang berhasil masuk pada putaran final Piala Dunia 2010.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.2.1 Jenis penamaan apa saja yang terdapat pada istilah sepak bola pada pemberitaan media massa?

  1.2.2 Bagaimana proses tebentuk atau asal-usul penamaan dalam sepak bola pada pemberitaan media massa ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

  1.3.1 Memaparkan j e n i s penamaan yang digunakan dalam sepak bola pada pemberitaan media massa.

  1.3.2 Mendeskripsikan proses terbentuknya atau asal-usul nama dalam bidang sepak bola pada pemberitaan media massa.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis maanfaat yang didapat adalah memberi pemahaman bahwa penamaan sebagai kajian semantik merupakan sebuah fenomena bahasa yang dapat ditemukan pada istilah-istilah dunia sepak bola khususnya dalam pemberitaan media massa.

  Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi deskripsi tentang variasi penamaan dalam persepakbolaan yang sering muncul dalam media massa.

  Penelitian ini j u g a diharapkan dapat membantu peneliti-peneliti lain yang hendak membahas penamaan dalam konteks yang berbeda.

  1.5 Tinjauan Pustaka

  Dalam makalahnya yang berjudul Dari Keperawanan, Partai Away, Ke

  

Scudetto:Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia Laras Olahraga Dalam

Media Massa, Yuwono memaparkan pengelompokan penggunaan metafora dalam

  media massa olahraga. Dalam makalah tersebut dijelaskan bahwa ada beberapa j e n i s metafora yang digunakan dalam media massa olahraga, antara lain adalah metafora verba, metafora nomina dan metafora adjektival beserta dengan contohnya. Dengan mengacu penelitian yang sudah ada, ternyata bukan hanya metafora saja yang terdapat dalam bahasa olahraga, akan tetapi ditemukan j u g a fenomena penamaan yang di dalamnya berupa sinekdok, pemendekan, dan lain sebagainya. Penekanan pada makalah Dari Keperawanan, Partai Away, Ke

  Media Massa adalah pada penggunaan bahasa yang terbentuk untuk pemberitaan dalam dunia olahraga secara luas. Sebuah kelebihan yang dimiliki dalam skripsi ini adalah, menjelaskan bagaimana istilah dan penyebutan dalam berita olahraga yang lebih spesifik yakni sepak bola.

  Penelitian penggunaan bahasa dalam sepak bola j u g a pernah dilakukan oleh Herlinda, dengan j u d u l penelitian Gaya Metafora Wartawan dalam Wacana

Pemberitaan Olahraga BertajukSepakbola di Harian Singgalang

  . Pembahasan dalam penelitian Gaya Metafora Wartawan dalam Wacana Pemberitaan Olahraga Bertajuk Sepakbola di Harian Singgalang adalah bahasa kias yang digunakan wartawan sebagai bentuk ekspresi penulis yang ingin dibagikan pada pembaca.

  Dalam penelitian tersebut disertakan j u g a alasan penggunaan bahasa kias dalam media olahraga. Akan tetapi, dalam penelitian Gaya Metafora Wartawan dalam Wacana Pemberitaan Olahraga Bertajuk Sepakbola di Harian Singgalang disinggung j u g a mengenai penyebutan nama dalam sepak bola seperti pemberian nama j u l u k a n tim dan pendukung tim, tetapi hanya diambil penamaan yang merujuk pada metafora atau perbandingan sehingga dalam penelitian tersebut tidak disinggung apa saja jenis-jenis penamaan dan bagaimana terbentuknya.

  Salah satu kelebihan dalam penelitian ini adalah menunjukkan penamaan sebagai salah satu kajian semantik yang di dalamnya mencakup metafora, pemendekan, penamaan baru dan lain sebagainya melalui objek penelitian yang dekat dengan kehidupan masyarakat luas.

1.6 Landasan Teori

  Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori penamaan, teori referensial dan pengunaan kalimat jurnalistik efektif. Teori penamaan dan teori referensial termasuk dalam pembahasan semantik.

  Semantik merupakan studi tentang makna. Makna dapat diartikan dengan 'arti atau maksud pembicara atau penulis (KBBI, 2008:864). Terdapat berbagai macam j e n i s makna, antaralain adalah makna afektif, makna denotasi, makna kiasan, makna gramatikal, makna lokusi dan masih ada banyak j e n i s makna. Makna merupakan pokok dari sebuah komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah hubungan kebahasaan antar manusia bahasa. Semantik sebagai kajian menganai makna memiliki hudungan erat dengan komunikasi antar manusia.

  Selain itu semantik j u g a merupakan sebuah pusat studi tentang pikiran manusia, yakni proses berpikir, kognisi dan konseptualisasi. Semua ini saling berkait dengan cara mengklasifikasikan dan mengemukakan tentang dunia nyata lewat sebuah bahasa (Leech, 23:01).

1.6.1 Teori Penamaan

  Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori tentang penamaan. Penamaan merupakan bagian dari semantik yang masuk dalam linguistik. Penamaan atau pemberian nama merupakan hasil konvensi dan kesepakatan yang tedapat di antara sesama anggota suatu masyarakat bahasa

  (Chaer, 1990:43). N a m a merupkan kata-kata yang menjadi label pada benda, makhluk hidup, peristiwa dan aktivitas di dunia. Proses pembentukan nama diperoleh dari proses belajar (Djajasudarma, 1993:30).

  Penamaan dilatarbelakangi oleh sebab-sebab dan pristiwa tertentu, di antaranya adalah peniruan bunyi, penyebutan bagian, penyebutan sifat khas, berdasar pada penemu atau pembuat, berdasar pada tempat asal, berdasar pada bahan, berdasar pada keserupaan benda dengan benda lain, berdasar pada pemendekan dan berdasar pada penamaan baru

1.6.1.1 Peniruan Bunyi

  Pemberian nama pada sebuah benda terbentuk oleh bunyi yang ditimbulkan oleh benda tersebut (Chaer, 1990:44), misalnya.

  a. Seekor anjing biasa dipangil dengan nama Guguk, hal tersebut terjadi karena seekor anjing sering menggong-gong dan bunyi gong-gongannya adalah "guk-guk".

  b. Seorang anak kecil menangis karena bapak Teot-teot tidak kunjung datang melewati rumahnya. Bapak Teot-teot yang dimaksud adalah penjual balon. N a m a Teot-teot diberikan pada penjual balon karena, setiap menjajakan dagangannya penjual tersebut membuyikan terompet berbunyi "teot-teot". Penamaan berdasarkan tiruan bunyi yang ditimbulkan benda disebut dengan kata peniru bunyi atau Anomatope.

  1.6.1.2 Penyebutan Bagian

  Penamaan suatu benda atau konsep berdasarkan bagian dari benda itu biasanya berdasarkan ciri khas dari benda tersebut dan yang sudah diketahui umum. Penamaan benda berdasar pada bagian dari suatu benda biasa disebut dengan istilah pars pro toto. Selain pars pro toto terdapat istilah totum pro parte yang merupakan kebalikan dari pars pro toto (Chaer, 1990:45), Contohnya seperti.

  a. Kata kepala dalam kalimat Setiap kepala menerima bantuan beras 10

  kg. Bukanlah dalam arti " kepala" itu saja, melainkan seluruh orangnya

  sebagai satu kesatuan (pars pro toto, menyebut sebagian untuk keseluruhan).

  b. Kata Spanyol dalam kalimat Spanyol memenangkan medali emas pada

  piala dunia 2010. Yang dimaksud adalah tim sepak bola asal Spanyol (totum pro parte, menyebut keseluruhan untuk sebagian.).

  1.6.1.3 Penyebutan Sifat Khas

  Penyebutan nama melalui sifat khas merupakan penamaan yang mengubah kata sifat menjadi kata benda. Proses pembentukannya dengan cara, mengambil sifat yang menonjol pada sebuah benda. Proses demikian biasa disebut dengan transposisi makna. (Chaer, 1990:47), Contohnya adalah.

  a. Singa merupakan sang pemangsa. Sifat Singa yang suka berburu dan memangsa buruannya dijadikan nama bagi Singa. b. Di dalam dunia politik dulu ada istilah golongan kanan dan golongan

  kiri. Maksudnya, golongan kanan untuk menyebut golongan agama dan golongan kiri untuk menyebut golongan komunis.

  1.6.1.4 Penamaan Berdasar pada Penemu atau Pembuat

  Penamaan benda berdasarkan pada nama penemu, nama pabrik atau nama dalam suatu peristiwa sejarah. Penamaan seperti ini biasa disebut appelativa (Chaer,1990:47), contohnya adalah.

  a. Mesin Diesel penaman tersebut mengacu pada orang yang membuat benda tersebut yaitu bernama Disel. Sehingga mesin temuannya itu diberi nama seperti Disel.

  b. Ayah pergi ke kantor menggunakan Honda. Honda merupakan nama seorang penemu kendaraan bermotor dari Jepang. Kemudian nama tersebut digunakan oleh sebuah merek kendaraan motor terkenal.

  1.6.1.5 Penamaan Berdasar pada Tempat Asal

  Dalam penamaan suatu benda diberi nama sesuai dengan tempat benda itu berada atau ditemukan (Chaer, 1990:49), misalnya.

  a. Kata sarden atau ikan sarden, berasal dari nama pulau Sardinia di Italia.

  b. Dalam persepakbolaan, dapat ditemui Laskar Bandung, sebutan tersebut terbentuk karena pemain sepak bola yang berlaga berasal dari Bandung.

  1.6.1.6 Penamaan Berdasar pada Bahan

  Ada sejumlah benda yang namanya diambil dari nama bahan pokok benda itu (Chaer, 1990:49), misalnya.

  a. kaca adalah nama bahan. Lalu barang-barang lain yang dibuat dari kaca seperti kaca mata, kaca jendela, dan kaca spion mengunakan nama kaca.

  b. Uang logam dibuat dari logam kemudian memiliki nilai sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran.

  1.6.1.7 Penamaan Berdasar pada Keserupaan Benda dengan Benda lain

  Dalam berbahasa banyak kata yang digunakan secara metaforis yang berarti kata itu digunakan dalam suatu ujaran yang maknanya dipersamakan atau diperbandingkan dengan makna leksikal dari kata itu (Chaer, 1990:50), misalnya.

  a. Kaki meja penggunaan kata kaki dalam kata tersebut dibandingkan dengan tubuh makluk hidup yang berfungsi sebagai penopang tubuh supaya tidak j a t u h . Karena meja j u g a ditopang dengan penyangga maka penopang tersebut disamakan dengan kaki.

  b. Kata kepala pada kepala sekolah memiliki kesamaan makna dengan salah satu komponen makna leksikal dari kata kepala itu, yaitu "bagian yang sangat penting pada manusia", sama halnya dengan kepala sekolah, merupakan bagian terpenting dalam struktur sekolah. Malahan kata seperti ini dalam perkembangannya dianggap sebagai kata yang polisemi, kata yang memiliki banyak makna (Chaer, 1990:51).

  1.6.1.8 Penamaan Berdasarkan pada Pemendekan

  Dalam perkembangan bahasa banyak muncul kata yang terbentuk sebagai hasil penggabungan (Chaer, 1990:51), salah satu cara pembentukan penamaan adalah melakukan pemendekan kata. Terdapat dua bentuk pemendekan, yakni singkatan dan akronim (EYD, 2009:39).

  Berikut ini adalah contoh penamaan yang didasarkan pada hasil penggabungan unsur-unsur huruf dan beberapa suku kata yang digabungkan menjadi satu.

  a. Iptek diambil dari "Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi".

  b. Tipikor diambil dari "Tindak Pidana Korupsi".

  1.6.1.9 Penamaan Berdasar pada Penamaan Baru

  Penamaan baru dibentuk untuk menggantikan kata atau istilah lama yang sudah ada karena kata atau istilah lama yang sudah ada dianggap kurang tepat, kurang rasional, tidak halus atau kurang ilmiah (Chaer, 1990:52)

  a. Penggunaan kata toilet untuk menggantikan kata kakus. Kata toilet dianggap lebih halus dan tidak j o r o k dari kata sebelumnya untuk menamakan tempat buang air.

  b. Kata wanita sekarang diangap terlalu lugu sehingga dipilih kata perempuan untuk menggantikan kata wanita.

  Penamaan berdasarkan penamaan baru akan terus berkembang secara cepat mengikuti pola kehidupan dan budaya dari masyarakat itu sendiri.

1.6.2 Teori Referensial

  Referen merupakan unsur yang berada di luar bahasa. Teori referen merupakan bagian dari semantik yang merujuk pada hubungan dari sebuah kata dengan makna atau konsep dari kata tersebut dan benda atau hal yang merujuk pada hal-hal di luar dunia bahasa (Chaer, 1990:31). Menurut Ogden dan Richard (1973), hubungan antara kata, konsep dari kata, dan hal-hal yang merujuk di luar bahasa membentuk sebuah segitiga, yang kemudian diberi nama segitiga semantik.

  

b . K o n s e p / m a k n a

(referens)

, , , c. Yang dirujuk diluar

  a. kata leksem , , bahasa (referen)

  Kata atau leksem memiliki makna atau konsep. Keberadaan makna dan konsep bersifat umum, sedang sesuatu yang dirujuk di luar dunia bahasa memiliki sifat khusus. Contohnya adalah Setan Merah, kata Setan Merah u m u m n y a adalah roh jahat yang berwarna aura merah, tetapi pada referen yang dirujuk bisa saja sebuah tim sepak bola berseragam merah yang memiliki permainan baik sehingga menakutkan bagi tim lain. Dengan teori referen maka dapat dirumuskan bagaimana asal usul penamaan yang terdapat dalam dunia sepak bola pada

1.6.3 Penggunaan Kalimat Jurnalistik Efektif

  kalimat jurnalistik efektif merupakan kalimat jurnalistik yang mampu menimbulkan kembali gagasan atau pikiran dalam diri pembaca (Rahardi, 2006:53). Penggunaan kata-kata yang memiliki nilai rasa tertentu sesuai dengan keadaan yang hendak disampaikan penulis dapat membantu memunculkan gagasan atau pikiran pembaca. Metafora merupakan sebuah bentuk dalam media massa untuk mencapai tujuan untuk membantu pembaca membayangkan dan memahami peristiwa yang diberitakan.

1.7 Metode Penelitian

  Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap strategis, yakni tahap pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyajian data. Berikut diuraikan masing-masing tahap penelitian tersebut.

1.7.1 Tahap Pengumpulan Data

  Data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari tabloid Bola Edisi 2.166—

  

2.172, Harian Jogja. Edisi 786-789, Kedaulatan Rakyat.Tahun edisi LXVI

No.162, Soccer edisi 36-38, Bolavagansa Pandemi Piala Dunia Edisi 103-105.

  Data yang digunakan berupa frasa, kata atau kalimat yang terdapat dalam media cetak. Pemerolehan data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Kesuma, 2007: 43). Dalam penelitian ini dilakukan penyimakan terhadap penamaan sebagai salah satu upaya pembentukan istilah bola. Lanjutan dari metode simak dalam penelitian ini, adalah teknik simak bebas libat cakap karena peneliti hanya berkedudukan sebagai pemerhati terhadap calon data. Dalam teknik bebas libat cakap digunakan teknik catat, yaitu mencatat data yang diperoleh dengan alat tulis atau dengan mengunakan kartu data.

1.7.2 Tahap Analisis Data

  Dalam tahap analisis data digunakan metode padan referensial. Metode padan dapat disebut j u g a dengan metode identitas (Sudaryanto, 1981:13). Metode padan merupakan analisis data yang alat penentunya berada di luar dan tidak menjadi satu bagian dari sebuah bahasa(Sudaryanto, 1982:13). Pengunaan metode padan memiliki tujuan untuk menemukan identitas sebuah objek kebahasaan berdasarkan pada keselarasan, kesesuaian, dan kecocokan dengan alat penentunya.

  Metode padan referensial merupakan metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa (Kesuma, 2007:48). Metode padan referensial digunakan menunjukkan identitas pada satuan kebahasaan sebuah referen. Contoh penerapan metode padan referensial adalah sebagai berikut.

  (4) Sang Srigala tentu ingin keadaan positif ini berlanjut saat menghadapi Fiorentina di Artemio Franchi, Minggu (20/3) (Bola.

  E d i s i 2 . 1 7 1 , hal 17).

  

Sang Srigala dalam contoh (4) merupakan identitas sebagai sebuah tim sepak bola

  berasal dari Itali yang menggunakan gambar Srigala sebagai lambang untuk tim tersebut. L a m b a n g Srigala tersebut digunakan tim As R o m a karena didaerah

1.7.3 Tahap Penyajian Data

  Hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa sehingga apabila dibaca langsung dapat dipahami

  (Kesuma, 2007:71)

1.8 Sistematika Penyajian Laporan hasil penelitian ini terdiri dari empat bab, yakni.

  Bab I berisi pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian.