PABRIK ISOPROPYLAMINE DARI HIDROGENASI ACETON DENGAN KATALIS NIKEL DAN TUNGSTEN
PABRIK ISOPROPYLAMINE DARI HIDROGENASI ACETON DENGAN KATALIS NIKEL DAN TUNGSTEN PRA RENCANA PABRIK
Oleh : MEI LIANA SUKARTI
NPM : 0931010003 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” SURABAYA – J AWA TIMUR
2013 PABRIK ISOPROPYLAMINE DARI HIDROGENASI ACETON DENGAN KATALIS NIKEL DAN TUNGSTEN PRA RENCANA PABRIK
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
J ur usan Teknik Kimia Oleh :
MEI LIANA SUKARTI NPM : 0931010003
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SURABAYA – J AWA TIMUR 2013 LEMBAR PENGESAHAN PABRIK ISOPROPYLAMINE DARI HIDROGENASI ACETON DENGAN KATALIS NIKEL DAN TUNGSTEN
Disusun Oleh :
MEI LIANA SUKARTI 0931010003
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji
Pada Tanggal : 14 J uni 2013 Tim Penguji : Dosen Pembimbing :
Tim 1.
Ir. Sutiyono, MT NIP. 19600713 198703 1001 Pr of. Dr. Ir. Soemargono, SU
NIP. 19550822 198303 1 001 2.
Ir. Tatiek Sr i Hajati, MT NIP. 19530712 199103 2 001 3.
Ir. Novel Karaman, MT NIP. 19580801 198703 1 001
Mengetahui Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Sur abaya
Ir. Sutiyono, MT NIP. 19600713 198703 1001 LEMBAR PENGESAHAN PRA RENCANA PABRIK PABRIK ISOPROPYLAMINE DARI HIDROGENASI ACETON DENGAN KATALIS NIKEL DAN TUNGSTEN
Oleh : Mei Liana Sukarti
NPM : 0931010003 Surabaya,
Telah disetujui mengikuti Ujian Lisan tahun 2012/2013 Pembimbing,
Pr of. Dr. Ir. Soemargono, SU NIP. 19550822 1983O3 1 001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “Pr a Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidr ogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungsten“ yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini saya sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ir. Sutiyono , MT , selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ir. Retno Dewati, MT , selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ir. Suprihatin, MT, selaku Sekertaris Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” 4. Prof.Dr. Ir. Soemargono, SU selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
5. Seluruh Karyawan dan Staf TU Fakultas Teknologi Industri yang telah membantu dalam proses surat menyurat dan pendaftaran ujian.
6. Teman – teman di HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu tersusunnya Tugas Akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu .
Penyusun menyadari bahwa isi dari laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata penyusun berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia .
Surabaya, Juni 2013 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
INTISARI
I - 1
Bab I Pendahuluan II - 1 Bab II Pemilihan dan Uraian Proses III - 1 Bab III Neraca Massa Bab IV Neraca Panas IV - 1 Bab V Spesifikasi Peralatan V - 1 Bab VI Perencanaan Alat Utama VI - 1 Bab VII Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-1 Bab VIII Utilitas VIII-1 Bab IX Lokasi dan Tata Letak Pabrik IX -1 Bab X Organisasi Perusahaan X - 1 Bab XI Analisa Ekonomi XI - 1
Bab XII Pembahasan dan Kesimpulan XII-1 Daftar Pustaka DAFTAR TABEL Tabel I.1 Perkembangan konsumsi isopropylamine (kg/tahun) I-3 Tabel I.2.1. Kualitas suatu produk pabrik Isopropylamine I-9 Tabel II.1 Seleksi Proses II-6 Tabel VII.1 Instrumentasi pada Pabrik VII-5 Tabel VII.2 Jenis dan jumlah Fire – Extinguisher VII-7 Tabel VIII.1. Unit Penyedia Steam VIII-3 Tabel VIII.2.1 Baku Mutu Air Baku Harian VIII-8 Tabel VIII.2.2 Persyaratan Air Pendingin dan Air Umpan Boiler VIII-10 Tabel VIII.2.3 Air Pendingin VIII-11 Tabel VIII.2.4 Air Proses VIII-14 Tabel VII.4.1 Kebutuhan Listrik untuk peralatan proses dan utilitas VIII-77 Tabel VII.4.2 Kebutuhan Listrik Ruang Pabrik dan daerah Pabrik VIII-78 Tabel VII.4.3 Kebutuhan Listrik Ruang Pabrik dan daerah Pabrik VIII-79 Tabel IX.1 Pembagian Luas Pabrik IX-8 Tabel X.1 Jadwal kerja karyawan Proses X-11 Tabel X.2 Perincian Jumlah Tenaga Kerja X-13 Tabel XI.1 Biaya Total Produksi dalam Berbagai Kapasitas XI-7 Tabel XI.2 Modal sendiri pada tahun konstruksi XI-7 Tabel XI.3 Modal pinjaman pada tahun konstruksi XI-8
Tabel XI.4 Cash Flow
XI-9 Tabel XI.5 Internal Rate of Return (IRR)
XI-9 Tabel XI.6 Pay Out Periode (POP)
XI-10 Tabel XI.7 Rate On Equity (ROE)
XI-11 Tabel XI.8 Data untuk grafik BEP
XI-13 DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1.1. Proses dengan bahan Baku Amonia dan
II-2 Isopropanol
Gambar II.1.2 Proses dengan bahan Baku Amonia, Isopropanol,
II-3 dan Hidrogen Proses dengan bahan Baku Amonia, Aceton, dan
Gambar II.1.3
II-4 Hidrogen
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik
IX-9 Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik
IX-11 Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan X-14
DAFTAR GRAFIK
Grafik XI.1 Break Event Point (BEP)
XI-13 INTISARI
Perencanaan Pabrik Isopropylamine ini dimaksudkan untuk menambah jumlah produksi Isopropylamine untuk mencukupi kebutuhan konsumen yang dari tahun ke tahun semakin banyak.
Pabrik ini direncanakan bekerja secara kontinyu dengan waktu produksi 300 hari per tahun .
Dari hasil perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai hal sebagai berikut :
1. Kapasitas Produksi : 30000 ton / tahun
2. Bentuk organisasi : Perseroan Terbatas
3. Sistem organisasi : Garis dan Staf
4. Lokasi Pabrik : Sidoarjo, Jawa Timur
5. Produk Ethanol : 4421,4175 kg / jam
6. Bahan baku
a. Acetone : 476,0953 kg /jam
b. Amonia : 2870,5223 kg / jam
c. Hidrogen : 2884,6154 kg / jam
7. Kebutuhan utilitas
: 3216 lt / hari
- Bahan bakar
- Air
- Listrik : 153,479 kWh
- Modal Tetap (FCI)
- Modal Kerja (WCI)
- Investasi Total (TCI)
- IRR
- ROI
- ROE
- POP
- BEP
: 925,0088 m
3
/ hari
8. Analisa ekonomi
: Rp. 88.236.050.878,00
: Rp. 87.477.293.559,00
: Rp. 175.713.344.436,00
: 19 %
: 25 %
: 34 %
: 3 tahun
: 25 %
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .............................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. I.1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... II.1 BAB III NERACA MASSA ............................................................................ III.1 BAB IV NERACA PANAS............................................................................. IV.1 BAB V SPESIFIKASI ALAT ........................................................................ V.1 BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ................................................... VI.1 BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ....................... VII.1 BAB VIII UTILITAS ......................................................................................... VIII.1 BAB IX TATA LETAK DAN LOKASI .......................................................... IX.1 BAB X SISTEM ORGANISASI .................................................................... X.1 BAB XI ANALISA EKONOMI ...................................................................... XI.1 BAB XII DISKUSI DAN KESIMPULAN ........................................................ XII.1 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ vii iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “Pr a Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidr ogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungsten“ yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini saya sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ir. Sutiyono , MT , selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ir. Retno Dewati, MT , selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Prof.Dr. Ir. Soemargono, SU selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Seluruh Karyawan dan Staf TU Fakultas Teknologi Industri yang telah membantu dalam proses surat menyurat dan pendaftaran ujian
5. Semua pihak yang telah banyak membantu tersusunnya Tugas Akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu .
Penyusun menyadari bahwa isi dari laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata penyusun berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia .
Surabaya, Juni 2013 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
i
Kata Pengantar
iii
Daftar isi
iv
Daftar tabel
vi
Daftar gambar
vii
Daftar grafik
viii
Intisari
I - 1
Bab I Pendahuluan II – 1 Bab II Pemilihan dan Uraian Proses III – 1 Bab III Neraca Massa Bab IV Neraca Panas IV -1 Bab V Spesifikasi Peralatan V – 1 Bab VI Perencanaan Alat Utama VI -1 Bab VII Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-1 Bab VIII Utilitas VIII-1 Bab IX Lokasi dan Tata Letak Pabrik IX -1 Bab X Organisasi Perusahaan X – 1 Bab XI Analisa Ekonomi XI – 1 Bab XII Kesimpulan XII-1 Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
VIII-77 Tabel VII.4.2 Kebutuhan Listrik Ruang Pabrik dan daerah Pabrik
XI-9 Tabel XI.5 Internal Rate of Return (IRR)
XI-8 Tabel XI.4 Cash Flow
XI-7 Tabel XI.3 Modal pinjaman pada tahun konstruksi
XI-7 Tabel XI.2 Modal sendiri pada tahun konstruksi
IX-8 Tabel X.1 Jadwal kerja karyawan Proses X-11 Tabel X.2 Perincian Jumlah Tenaga Kerja X-13 Tabel XI.1 Biaya Total Produksi dalam Berbagai Kapasitas
VIII-79 Tabel IX.1 Pembagian Luas Pabrik
VIII-78 Tabel VII.4.3 Kebutuhan Listrik Ruang Pabrik dan daerah Pabrik
VIII-14 Tabel VII.4.1 Kebutuhan Listrik untuk peralatan proses dan utilitas
Tabel I.1 Perkembangan konsumsi isopropylamine (kg/tahun) I-3 Tabel I.2.1. Kualitas suatu produk pabrik Isopropylamine I-9 Tabel II.1 Seleksi Proses
VIII-11 Tabel VIII.2.4 Air Proses
VIII-10 Tabel VIII.2.3 Air Pendingin
VIII-8 Tabel VIII.2.2 Persyaratan Air Pendingin dan Air Umpan Boiler
VIII-3 Tabel VIII.2.1 Baku Mutu Air Baku Harian
VII-7 Tabel VIII.1. Unit Penyedia Steam
VII-5 Tabel VII.2 Jenis dan jumlah Fire – Extinguisher
II-6 Tabel VII.1 Instrumentasi pada Pabrik
XI-9 Tabel XI.6 Pay Out Periode (POP)
XI-10 Tabel XI.7 Rate On Equity (ROE)
XI-11 Tabel XI.8 Data untuk grafik BEP
XI-13 DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1.1. Proses dengan bahan Baku Amonia dan
II-2 Isopropanol
Gambar II.1.2 Proses dengan bahan Baku Amonia, Isopropanol,
II-3 dan Hidrogen Proses dengan bahan Baku Amonia, Aceton, dan
Gambar II.1.3
II-4 Hidrogen
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik
IX-9 Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik
IX-11 Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan X-14
DAFTAR GRAFIK
Grafik XI.1 Break Event Point (BEP)
XI-13 INTISARI
Perencanaan Pabrik Isopropylamine ini dimaksudkan untuk menambah jumlah produksi Isopropylamine untuk mencukupi kebutuhan konsumen yang dari tahun ke tahun semakin banyak.
Pabrik ini direncanakan bekerja secara kontinyu dengan waktu produksi 300 hari per tahun .
Dari hasil perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai hal sebagai berikut :
1. Kapasitas Produksi : 30000 ton / tahun
2. Bentuk organisasi : Perseroan Terbatas
3. Sistem organisasi : Garis dan Staf
4. Lokasi Pabrik : Sidoarjo, Jawa Timur
5. Produk Ethanol : 4421,4175 kg / jam
6. Bahan baku
a. Acetone : 476,0953 kg /jam
b. Amonia : 2870,5223 kg / jam
c. Hidrogen : 2884,6154 kg / jam
7. Kebutuhan utilitas
: 3216 lt / hari
- Bahan bakar
3
/ hari
- Air : 925,0088 m
- Listrik
- Modal Tetap (FCI)
- Modal Kerja (WCI)
- Investasi Total (TCI)
- IRR
- ROE
- POP
: 153,479 kWh
8. Analisa ekonomi
: Rp. 88.236.050.878,00
: Rp. 87.477.293.559,00
: Rp. 175.713.344.436,00
: 19 %
: 34%
: 3 tahun
: 25 %
- BEP
Pendahuluan I - 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang giatnya melaksanakan
pembangunan baik dari sektor pertanian dan industri. Salah satu indutri di Indonesia yang sedang berkembang adalah industri kimia, yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitasnya, sehingga kebutuhan akan bahan baku dan bahan penunjang akan meningkat pula.
Saat ini Indonesia masih tergantung pada negara lain dalam memenuhi bahan baku, baik yang digunakan sebagai bahan baku maupun sebagai bahan pembantu. Oleh karena itu perlu adanya pembangunan dalam industri kimia.
Salah satunya adalah isopropylamine. isopropylamine sendiri terdiri atas monoisopropylamin(MIPA), diisopropilamin(DIPA), dan triisopropilamin(TIPA).
Isopropylamine sebagian besar digunakan dalam bidang pertanian yaitu sebagai bahan baku pada industri pembuatan herbisida dan insectisida. Selain itu juga digunakan untuk : pelarut murni, industri karet sintetis, bidang farmasi, industri tekstil, industri detergent, tetapi dalam jumlah yang cukup sedikit.
Isopropylamine dapat dihasilkan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Dari Bahan Baku Alkohol dan Amonia dengan Dehidrasi Katalis
2. Dari Amoniak, Alkohol, dan Hidrogen dengan Dehidrogenasi Katalis
3. Dari Amoniak Keton dan Hidrogen dengan Hydrogenasi Katalis
4. Dari Amoniak dan Alkylhalida
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
Pendahuluan I - 2 Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
I.2. Manfaat Perkembangan industri isopropylamine sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian khususnya dalam bidang pemberantasan hama (herbisida, insectisida, bakterisida). Industri isopropylamin secara konvensional pertama kali didirikan di Amerika pada tahun 1902.
Pengguanaan utama isopropylamin adalah dalam bidang pertanian yaitu sebagai bahan baku pada industri pembuatan herbisida dan insectisida. Disamping digunakan dalam bidang pertanian isopropylamin juga digunakan dalam : a. Industri tekstil.
Digunakan sebagai adiktif pada bahan pencelup atau pewarna dan juga sebagai bahan adiktif pada proses pembuatan tekstil yang memiliki sifat khusus.
b. Industri detergent.
Sebagai adiktif pada industri detergent yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan detergent menurunkan tegangan permukaan, sehingga proses pencucian berlangsung dengan cepat dan efektif.
c. Industri karet sintetis.
Sebagai bahan intermediet yang berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan karet.
Pendahuluan I - 3
I.3. Aspek Ekonomi Kebutuhan isopropylamine di Indonesia semakin meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan pembuatan herbisida dan insectisida dalam bidang pertanian.
Tabel I.4.1. Perkembangan Konsumsi Isopropylamine (Kg / Tahun) Tahun Total Konsumsi Isopropylamine (Kg/Thn) 2004 1.059.507
2005 1.832.359 2006 1.676.547 2007 1.611.911 2008 1.768.422
Sumber : Biro Pusat Statistik Surabaya Perkiraan kapasitas produksi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pabrik, agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan hasil produksi tidak seluruhnya diserap oleh pasar. Perkiraan kapsitas sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, ekspor, impor, laju konsumsi, dan kapasitas pabrik terdahulu (lama). Secara matematis kapasitas produksi pabrik baru dapat ditulis sebagai berikut :
X = A + B – C – D
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
Pendahuluan I - 4
Dimana : X = Kapasitas Produksi Pabrik Baru A = Konsumsi Dalam Negri B = Ekspor C = Import D = Kapasitas Produksi Pabrik Lama
Sehubungan dengan rencana pendirian pabrik isopropylamin maka beberapa data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a.
Laju Import isopropylamine
Besarnya laju kebutuhan isopropylamine salama 5 tahun terakhir dapat dilihat dari tabel I.4.1. dapat diketahui bahwa laju konsumsi Isopropylamine tiap tahun mengalami kenaikan sebesar 6,2 %, sehingga pada tahun 2013 besar konsumsi Isopropylamine sebesar 175.898.351 kg / tahun (Menggunakan Microsoft Excel). Dengan pendirian pabrik baru diharapkan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, sehingga import isopropylamine di tahun 2013 sama dengan nol.
b.
Kapasitas pabrik lama Dari Biro Pusat Statistik Surabaya diketahui sampai tahun 2010 belum terdapat pabrik isopropylamine, sehingga kapasitas pabrik lama sama dengan nol.
c.
Laju konsumsi isopropylamine Karena pabrik yang memproduksi isopropylamine belum ada, maka laju konsumsi sama dengan laju import. Dengan demikian di tahun 2013, besar konsumsi Isopropylamine sebesar 175 . 898 . 351 kg / tahun.
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
Pendahuluan I - 5 Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
d.
Eksport Pertumbuhan laju konsumsi isopropylamine cukup pesat, maka pendirian pabrik isopropylamine diharapkan memiliki andil dalam memenuhi permintaan dunia. Untuk itu 10% dari kapasitas produksi di eksport.
Dengan menggunakan persamaan diatas, dapat dihitung kapasitas produksi pabrik yang baru yaitu : X = 175 . 898 . 351 + 0 - ( 0,1 x 175 . 898 . 351) – 0 X = 193 .
488 .
186 kg / tahun = 193.488,186 ton / tahun ≈ 200.000 ton/th
Untuk itu Kapasitas terpasang pada Pabrik ini direncanakan sebesar : 30.000 ton/thn.
- Fase : Cair -
- Berat molekul
- Kondisi Penyimpanan : suhu 30 °C, tekanan 1 atm
- Titik didih
- Titik leleh
- Specific grafity (sg)
- Temperatur kritis (Tc)
- Tekanan kritis (Pc)
- C
- H
: - 77,7 °C
: - 33,4 °C, tekanan 1 atm
: suhu 30 °C, tekanan 12atm
: 17,03 kg/kgmol
3
Rumus molekul : NH
Amonia
6 O = 99 %
3 H
: 46,81 atm Komposisi supplier :
: 235 °C
: 0,792
: - 94,6 °C
: 56,5 °C, 1 atm
: 58,08 kg/kgmol
6 O
3 H
Rumus molekul : C
Aceton
I.5.1. Sifat Bahan Baku a.
I.5. Sifat – Sifat Bahan
Pendahuluan I - 6 Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
2 O = 1 % b.
- Fase : Cair -
- Berat molekul
- Kondisi penimpanan
- Titik didih
- Titik leleh
- Specific grafity (sg)
- Temperatur kritis (Tc)
- Tekanan Kritis (Pc)
- NH
- H
3 = 99,5 %
Pendahuluan I - 7 Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
: 0,817 (pada 79 °C)
: 306,46 °C
: 187,84 atm Komposisi supplier :
2 O = 0,5 % c.
Hidrogen
- Fase : Gas -
- Berat molekul
- Kondisi penyimpanan
- Titik didih
- Titik leleh
- H
- Fase : Cair -
- Kondisi penyimpanan
- Titik didih
- Titik leleh
Rumus molekul : H
2
: 2,016 kg/kgmol
: 252,7 °C
: 259,1 °C Komposisi supplier :
2
= 100 %
I.5.2. Sifat – Sifat Produk a.
Mono Isopropylamin (MIPA)
Berat molekul : 75 kg/kgmol
: suhu 30 °C, tekanan 1 atm
: 160 °C
: 1,4 °C
: suhu 30 °C, tekanan 50 atm
Pendahuluan I - 8
- : 337 °C
: 0,803 Specific gravity (sg)
- : 47 atm
Temperatur kritis (Tc)
- : 0,5375 kkal/kgmol
Tekanan Kritis (Pc)
- b.
Kapasitas panas
Diisopropylamin (DIPA) : Cair
- Berat Molekul : 101 kg/kgmol
Fase
- : 61 °C
: 83,9 °C Titik didih
Titik leleh
- : 0,795
Specific gravity (sg) : 393°C
- : 35 atm
Temperatur kritis (Tc)
- : 0,4745 kkal/kgmol
Tekanan Kritis (Pc)
- c.
Kapasitas panas
Tri Isopropylamin (TIPA) : Cair
- : 191 kg/kgmol
Fase
- : 300 °C
Berat Molekul
- : 52°C
Titik didih
- : 0,791
Titik leleh
- : 468°C
Specific gravity (sg)
- : 26 atm
Temperatur kritis (Tc)
- : 4,525 kkal/kgmol
Tekanan Kritis (Pc)
Kapasitas panas
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten
Pendahuluan I - 9
Tabel I.2.1. Kualitas suatu produk pabrik isopropylamin Komponen Utama % Berat Impuritis % Berat
97,5 % 0,75 % Isopropylamin Triisopropylamin
(Minimal) (Maximal) Amonia 1,75 %
(Maximal) Sumber : Biro Pusat Statistik Surabaya
Dari tabel tersebut dapat diketahui perdagangan isopropylamine mempunyai kemurnian minimal 99,2 % dengan impuritis triisopropylamin (0,25 % max), amonia (1 % max). Hal ini disebabkan karena dalam proses pembuatan isopropylamin terjadi reaksi samping, produk samping, dan sisa reaktan yang tidak bereaksi. Yang dalam separator tidak dapat dipisahkan secara sempurna.
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis Nikel dan Tungten