Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

PERILAKU PENYIMPANGAN REMAJA YANG MENGHISAP LEM FOX PERILAKU PENYIMPANGAN REMAJA YANG MENGHISAP LEM FOX PERILAKU PENYIMPANGAN REMAJA YANG MENGHISAP LEM FOX

DI DESA BONDE KECAMATAN CAMPALAGIAN DI DESA BONDE KECAMATAN CAMPALAGIAN DI DESA BONDE KECAMATAN CAMPALAGIAN

KABUPATEN POLMAN KABUPATEN POLMAN KABUPATEN POLMAN

Skripsi Skripsi Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi Agama Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi Agama Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi Agama pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik

  UIN Alauddin Makassar UIN Alauddin Makassar UIN Alauddin Makassar Oleh Oleh Oleh

FIRMANSYAH WARIS FIRMANSYAH WARIS FIRMANSYAH WARIS

  NIM. 30400112013 NIM. 30400112013 NIM. 30400112013

  

FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK

UIN ALAUDDIN MAKASSAR UIN ALAUDDIN MAKASSAR UIN ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN TAHUN TAHUN

2016 2016 2016

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah karya penyusun sendiri. Jika kemudian hari terbukti ini merupaka duplikat, atau dibuat dari orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya, batal demi hokum

  Samata Gowa, 2016 Penulis

FIRMANSYAH WARIS NIM: 30400112013

  

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirah Allah SWT, yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Perilaku Penyimpangan Remaja Yang Menghisap

  

Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali

Mandar”. Tak lupa pula shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

  besar Muhammad SAW, serta do’a tercurah kepada keluarga, sahabat dan pengikut beliau.

  Penyusunan skripsi ini merupakan rangkaian sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana sosial serta menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Jurusan Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis dengan lapang dada sangat mengharapkan masukan-masukan, kritikan serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Setelah selesainya penyusunan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah membantu serta memberikan support sehingga tugas akhir ini dapat terlaksana. Oleh karena itu, penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Ayahanda Abd. Waris Zein dan Ibunda Darmi yang telah menggantikan Ibunda Nikma Amin (Alm) yang telah meninggal sebelum Penulis memasuki taman kanak-kanak semoga beliau diterima disisi Allah SWT. Amin ya Rabbal Aalamiin, untuk membesarkan Penulis, mendidik, memberikan kasih sayang, dorongan kepada penulis untuk sukses serta membiayai penulis hingga penulis sampai pada tahap ini.

  2. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M. Si. Selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kebijakan-kebijakan demi membangun UIN Alauddin Makassar agar lebih berkualitas.

  3. Prof. Dr. H.Muh.Natsir Siola, MA. Selaku dekan beserta wakil Dekan I, II dan

  III Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, atas segala bimbingan dan petunjuk serta pelayanan diberikan selama penulis menuntut ilmu pengetahuan di UIN.

  4. Ibu Wahyuni, S.Sos, M.Si. Selaku ketua jurusan Sosiologi Agama dengan tulus memberikan arahan, motivasi, nasehat, serta bimbingan selama penulis menempuh proses perkuliahan pada Jurusan Sosiologi Agama.

  5. Ibu Dewi Anggraeni, S.Sos, M.Si. Selaku sekretaris jurusan Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, yang telah memberikan perhatian dan arahan serta dukungan moril dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Dra. Hj. Andi Nirwana, M.HI Selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan bimbingan dan mengarahkan penulis dari persiapan draft proposal sampai akhir penulisan skripsi ini.

  7. Asrul Muslim, S.Ag, M.Pd. Selaku pembimbing II yang telah membantu dengan segala masukan dan bantuan yang begitu berharga.

  8. Prof. Dr. Hj. Syamsudduha Shaleh, M.Ag. Penguji I yang telah menguji dengan penuh kesungguhan demi kesempurnaan skripsi ini.

  9. Ibu Dewi Anggraeni, S.Sos, M.Si. Selaku Penguji II yang telah menguji dan memberi masukkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

  10. Seluruh Dosen dan Staf di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan filsafat UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  11. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan Kepala Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat beserta seluruh staf-Nya.

  12. Kepada pemerintah Polewali Mandar Kecamatan Campalagian di Desa Bonde yang telah memberi izin melakukan penelitian dan memberi kontribusi dalam penyusunan skripsii ini.

  13. Buat Ahmad Muwaffaq N. S.Ag M.Pd. Dan Faizah Tajuddin S.Pd yang selaku Orangtua Wali Penulis, yang telah memberikan bantuan moril ataupun materi dan memberikan tempat tinggal selama Penulis menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

  14. Buat Sahabat seperjuangan, saudara (i) di Jurusan Sosiologi Agama Angkatan 2012 terkhusus Untuk Adnan, Nurul Hidayah yang hampir dalam setiap harinya menemani penulis untuk membantu dalam penyusunan ini,dan semua kelompok 1.2 yang tidak bisa penulis sebutkan satu- persatu, yang telah bersama-sama

  Semoga dengan hadirnya tulisan ini dapat menjadi tambahan referensi dan informasi bagi para akademisi maupun praktisi yang ingin melihat Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox.

  Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa membalas amal baik yang kalian berikan, Amin Yaa Rabbal Alamin. Demikian penyusunan tugas akhir ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

  Wassalamu AlaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

  Gowa, 5 November 2016 Penyusun

  Firmansyah Waris

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ................................................................................................... viii

  ...................................................................................................... xvii

  ABSTRAK

  ................................................................... x

  PEDOMAN TRANSLITERASI

  .......................................................................................... x

  DAFTAR TABEL

  DAFTAR ISI

  ...................................................................................... i

  .................................................................................... iv

  KATA PENGANTAR

  ........................................................................ iii

  HALAMAN PENGESAHAN

  ................................. ii

  HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1-13 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 10 C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ................................................. 12 D. Tujuan dan kegunaan penelitian........................................................... 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 14-42 A. Hubungan Penelitian Sebelumnya ....................................................... .14 B. Landasan Teori..................................................................................... .15 C. Pengertian Narkoba…………………………………………………....16 D. Jenis dan Penggunaan Zat Adiktif………………………………….…17 E. Gangguan Berhubungan Dengan Penyalahgunaan Halusinogen….…..21 F. Defenisi Remaja…………………….………………………………....24

  BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 43-48 A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ................................................. 43 B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 45 C. Instrumen Penelitian............................................................................. 45 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 46 E. Teknik Pengolahan Analisis Data ........................................................ 48 BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49-69 A. Profil Desa Bonde ............................................................................... 49 B. Gambaran Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox57 C. Dampak yang Ditimbulkan Dengan Menghisap lem fox..................... 61 D. Faktor-Faktor remaja Menghisap Lem Fox ......................................... 64 BAB V PENUTUP........................................................................................... 70-71 A. Kesimpulan .......................................................................................... 70 B. Saran..................................................................................................... 71 KEPUSTAKAAN ............................................................................................ 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Periode Kepala Desa Bonde................................................................... 49 Tabel 2 : Rekapitulasi Jumlah Kepala Keluarga Dan Jumlah Jiwa ...................... 51 Tabel 3 : Jumlah Dan Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur.......................... 52 Tabel 4 : Data Kelembagaan / Organisasi Yang Ada Di Desa Bonde ..................53 Tabel 5 : Komposisi Mata Pencaharian Masyarakat.............................................54

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN

A. Transliterasi Arab-Latin

  Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  ba b be

  م

  ‘ain ‘ apostrof terbalik

  غ

  gain g ge

  ف

  fa f ef

  ق

  qaf q qi

  ك

  kaf k ka

  ل

  lam l el

  mim m em

  z}a z} zet (dengan titik di bawah)

  ن

  nun n en

  و

  wau w we

  ـﻫ

  ha h ha

  ء

  hamzah ’ apostrof

  ى

  ya y ye

  ب

  alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

  ع

  ظ

  ت

  z\al z\ zet (dengan titik di atas)

  ta t te

  ث

  s\a s\ es (dengan titik di atas)

  ج

  jim j je

  ح

  h}a h} ha (dengan titik di bawah)

  خ

  kha kh ka dan ha

  د

  dal d de

  ذ

  ر

  t}a t} te (dengan titik di bawah)

  ra r er

  ز

  zai z zet

  س

  sin s es

  ش

  syin sy es dan ye

  ص

  s}ad s} es (dengan titik di bawah)

  ض

  d}ad d} de (dengan titik di bawah)

  ا

  ط

  Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

  2. Vokal

  Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

  Tanda Nama Huruf Latin Nama

  fath}ah a a َا kasrah i i

   ِا d}ammah u u

   ُا

  Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda Nama Huruf Latin Nama ai a dan i

  ْﻰَـ fath}ah dan ya>’

  au a dan u

  fath}ah dan wau ْﻮَـ

  Contoh: : kaifa

  َﻒْﻴَﻛ

  : haula

  َلْﻮَﻫ

  3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

  transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Nama Nama

  Harakat dan Huruf dan Huruf Tanda

  fath}ah dan alif atau a> a dan garis di atas ى َ ... | ا َ ... ya>’ kasrah dan ya>’ i> i dan garis di atas

  ﻰـ d}ammah dan wau u> u dan garis di atas

  ُـﻮ Contoh: : ma>ta

  َتﺎَﻣ

  : rama>

  ﻰَﻣَر

  : qi>la

  َﻞْﻴِﻗ

  : yamu>tu

  ُتْﻮَُﳝ

  4. Ta>’ marbu>t}ah

  Transliterasi untuk ta>’ marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta>’ marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harakat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta>’ marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

  Kalau pada kata yang berakhir dengan ta>’ marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta>’

  marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

  Contoh: : raud}ah al-at}fa>l

  ِلﺎَﻔْﻃ َﻷا ُ ﺔَﺿْوَر

  ُ◌ : al-madi>nah al-fa>d}ilah

  ﺔَﻠِﺿﺎَﻔْﻟَا ُ ﺔَﻨْـﻳِﺪَﻤْﻟَا

  ُ◌ : al-h}ikmah

  ﺔَﻤْﻜ ِْﳊَا

  5. Syaddah (Tasydi>d) Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

  sebuah tanda tasydi>d ( ـّـ ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

  Contoh: : rabbana>

  َﺎﻨﱠﺑَر

  : najjaina>

  َﺎﻨْﻴﱠَﳒ

  ُ◌ : al-h}aqq

  ّﻖَْﳊَا

  : nu“ima

  َﻢ ﱢﻌُـﻧ

  : ‘aduwwun

  ﱞوُﺪَﻋ

  Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ّﻰـِــــ), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i>. Contoh:

  : ‘Ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)

  ﱞﻰِﻠَﻋ

  : ‘Arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)

  ﱞﰉَﺮَﻋ

  6. Kata Sandang

  Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf (alif

  لا

lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti

  biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

  Contoh: : al-syamsu (bukan asy-syamsu)

  ُﺲْﻤ ﱠﺸﻟَا

  ُ◌ : al-zalzalah (az-zalzalah)

  ﺔَﻟَﺰْﻟﱠﺰﻟَا

  ُ◌ : al-falsafah

  ﺔَﻔ َﺴْﻠَﻔْﻟَا

  : al-bila>du

  ُدَﻼﺒْﻟَا

  7. Hamzah

  Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

  Contoh: : ta’muru>na

  َنْوُﺮُﻣ ْﺄَﺗ

  : al-nau‘

  ُع ْﻮ ﱠـﻨﻟَا

  : syai’un

  ٌءْﻲَﺷ

  : umirtu

  ُتْﺮِﻣ ُأ

  8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia

  Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’a>n), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh:

  Fi> Z{ila>l al-Qur’a>n Al-Sunnah qabl al-tadwi>n

  9. Lafz} al-Jala>lah ( ﷲا

  )

  Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

  Contoh:

  ِﷲا ُﻦْﻳِد di>nulla>h

  ﺎِﺑ ِﷲ billa>h

  Adapun ta>’ marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-

  jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh: ُﻫ ِﷲا ِﺔَْﲪَر ْ ِﰲ ْﻢ hum fi> rah}matilla>h

  10. Huruf Kapital

  Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh:

  Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l

Inna awwala baitin wud}i‘a linna>si lallaz\i> bi Bakkata muba>rakan

Syahru Ramad}a>n al-laz\i> unzila fi>h al-Qur’a>n

  Nas}i>r al-Di>n al-T{u>si> Abu>> Nas}r al-Fara>bi> Al-Gaza>li> Al-Munqiz\ min al-D}ala>l Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abu>

  (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah: swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la> saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam a.s. = ‘alaihi al-sala>m H = Hijrah M = Masehi SM = Sebelum Masehi l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. = Wafat tahun QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS A<li ‘Imra>n/3: 4 HR = Hadis Riwayat

  Abu> al-Wali>d Muh}ammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu> al- Wali>d Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibnu)

B. Daftar Singkatan

  Nas}r H{a>mid Abu> Zai>d, ditulis menjadi: Abu> Zai>d, Nas}r H{a>mid (bukan: Zai>d, Nas}r H{ami>d Abu>)

  

ABSTRAK

  Nama Penyusun : Firmansyah Waris NIM : 30400112013 Fak/Prodi : Ushuluddin, Filasafat dan Politik Judul Skripsi : “Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox Di

  Desa Bonde Kecamatan Campalagian kabupaten Polewali Mandar”

  Penelitian ini berjudul Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar, mengemukakan tiga rumusan masalah yaitu, Bagaimana Gambaran Perilaku Penyimpangan Remaja yang Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Dan Bagaimana Dampak yang Ditimbulkan Dengan Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Serta Faktor-Faktor Penyebab Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

  Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Gambaran Perilaku remaja yang Menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar dan mengetahui Dampak yang ditimbulkan dengan menghisap lem fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Serta mengetahui faktor-faktor penyebab menghisap lem fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar.

  Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan fenomenologi, dan memilih beberapa informan dengan cara snowball sampling dan Purposif sampling. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer yaitu, informasi yang bersumber dari pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan cara observasi dan wawancara. Sedangkan sumber sekunder yaitu, data yang diperoleh dari dokumentasi atau studi kepustakaan untuk melengkapi data- data primer. Pengumpulan data dilakukan melalui field research melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku penyimpangan dilakukkan remaja yang menghisap lem fox yaitu, kebut-kebutan, bolos sekolah, kecanduan lem fox, dimana susunan saraf tidak kerja dengan baik, sehingga perasaaan melayang dan pikiran menjadi kosong, kemudian mengakibatkan kerusakan karakter anak/remaja karena perilakunya semakin tercela dan membuat keributan lingkungannya. Dampak yang timbulkan dapat melemahkan kekebalan daya tubuh, menurunnya nafsu makan dan kerja jantung dipacu lebih cepat. Lem fox kebanyakan disalahgunakan oleh remaja yang masih sekolah, hal ini bisa saja mengakibatkan mereka putus sekolah, dan faktor-faktor karena ketidaktahuan tentang bahaya menghisap lem fox, teman bergaul, ingin mencoba sesuatu hal yang baru, lingkungan sekitar yang sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki gerbang remaja, pada umumnya baik remaja putra maupun putri, ia

  merasa dirinya sudah besar, dalam arti dirinya bukan kanak-kanak lagi. Oleh sebab itu terkadang remaja susah diatur, meskipun oleh orangtuanya sendiri. Masa-masa transisi pasti dialami oleh semua remaja, dimana pada masa transisi itu para remaja sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Kelabilan yang dialami oleh remaja membuat sensasi untuk menarik perhatian umum tentang keberadaan mereka. ada sensasi positif, namun bagi mereka yang lemah aqidah dan mempunyai dasar akhlak yang kurang memadai, seringkali membuat sensasi negatif

  1 bahkan sudah menjurus kedalam kriminalitas.

  Kondisi remaja pada masa pubertas itu merupakan tahap nilai hidup baru mulai dirasakan oleh anak. Dan berbagai masalah hidup mulai diselidiki oleh anak dengan cara bermain-main. Oleh karena itu pada masa-masa seperti ini bila anak tidak dibekali dengan aqidah yang kuat dan akhlak yang baik ia akan mudah terbawa

1 Kauma Fuad, Sensasi Remaja di Masa Puber Dampak Negative dan Alternative

  oleh arus budaya jahiliyah yang ada dilingkungannya. untuk itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya pada masa pubertas.

  Ada beberapa kecenderungan yang dialami oleh anak pada masa remaja, hal ini diakibatkan dari masih labilnya emosi mereka. Adapun diantara kecenderungan yang dialami oleh anak yang pubertas adalah kecenderungan untuk meniru, kecenderungan untuk mencari perhatian, kecenderungan tertarik pada lawan jenisnya, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan emosinya meletup.

  Adanya anak remaja melakukan tindak kriminal dan sampai kecanduan menghirup lem fox dan obat-obat terlarang, seperti narkotika itu bukan merupakan

  

herediter (bawaan sejak lahir). Namun disebabkan oleh tiga faktor yaitu

lingkungannya, Pergaulannya dan pendidikannya.

  Bahan-bahan narkotika itu merupakan psychotrapi substance yang dapat membelenggu dan merubah jiwa atau mental pemakainya sehingga tingkah lakunya bisa seperti orang gila yang linglung tidak dapat mengenali jati dirinya sendiri.

  2 Narkotika terbagi dua jenis yaitu hard drug dan soft drug.

  Adapun obat-obatan terlarang yang termasuk jenis hurd drug adalah

  

morphine, cocaine, heroin dicodid, candu, ogozine, dan masih banyak lagi. Jenis

narkotika ini bisa mempengaruhi syaraf dan jiwa sipenderita secara cepat dan keras.

  Waktu ketagihannya relatif sangat pendek. Oleh karena itu, jika pemakai tidak cepat mendapatkan jatah obat ia bisa mati konyol karena ketagihan. 2 Kauma Fuad, Sensasi Remaja di Masa Puber Dampak Negative dan Alternative

  Pemakaian hard drug, morphine misalnya akan menimbulkan ketergantungan fisik bagi pemakainya, orang yang kecanduan itu akan senantiasa gelisah, panik, seluruh tubuhnya, tersa sakit-sakitan, keringat banyak keluar, muntah-muntah, sering mengalami kekejaman yang hebat, perasannnya senantiasa tidak karuan sepertinya akan menghadapi detik-detik kematian, sering pingsan, bahkan bisa-bisa sampai

  3 merenggut nyawanya.

  Adapun bahan obat-obatan terlarang jenis soft drugs, diantaranya adalah:

  

ganja atau marijuana disebut sebagai daun surga atau canabis sativa, yaitu

  merupakan narkotika alami yang dapat mempengaruhi syaraf dan jiwa penderita tidak terlalu keras. Meskipun demikian, tingkah laku remaja yang mengisap ganja itu seperti orang gila, linglung tak sadarkan diri, terkadang ia marah-marah sendiri yang tak jelas arahnya.

  Soft drugs dan hard drugs keduanya adalah sangat memabukkan yang dapat

  membius pemakainya hingga terbuai pikirannya melayang-layang masuk dalam alam khayalan halusinasi. Menurut para candu morfin dan narkotika, bahwa kenikmatan semenit yang diperoleh dari morfin itu sama dengan kenikmatan hidup satu hari, yang dibayangi oleh keindahan maya. Oleh karena itu, remaja yang pada umumnya sering menyalahgunakan bahan zat adiktif berupa lem fox, maka perasaan pengguna seringkali diselimuti perasaan melayang atau terbang (fly).

3 Kauma Fuad, Sensasi Remaja di Masa Puber Dampak Negative dan Alternative

  Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya:

  1. Rokok

  2. Kelompok alkohol, dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan

  3. Thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin,

  4 yang bila dihisap, dihirup, dan dicium dapat memabukkan.

  Jadi alkohol, rokok, serta zat-zat lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga tergolong narkoba. Oleh karena itu Islam mengharamkan penggunaan obat-obatan terlarang, sebab kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari pada manfaatnya. Tidak hanya akan merugikan diri sendiri, melainkan lingkungan, masyarakat dan ketentraman umat juga akan terkena dampaknya. Dalam pandangan Islam segala sesuatu yang dapat memabukkan bagi pemakainya, baik itu morphin,

  

ganja, heroin dan jenis-jenis narkotika yang lain, termasuk dalam kategori khamar,

sedangkan setiap memabukkan adalah haram.

  Yang melatar belakangi penulis untuk meneliti hal ini, karena penulis merasa prihatin melihat kondisi sosial yang terjadi pada remaja, khususnya remaja di Desa Bonde yang pada observasi awal penulis, menampakkan perilaku yang semakin bobrok, dengan adanya fenomena remaja yang melakukan penyimpangan yaitu

4 Partodiharjo, subagyo, kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya, Jakarta:Esensi

  menghisap lem fox, yang dapat merusak fisik maupun psikis remaja dan membuat akhlak dan perilakunya menjadi tercela.

  Desa Bonde dikenal dengan memiliki tingkat pemahaman religiusitas yang tinggi, yang dimana melahirkan banyak kyai-kyai lokal seperti, K.H. Maddappungan, (Guru dari Muhammad Thahir Imam Lapeo), K.H. Muh. Zein dan K.H. Abd. Hamid, yang mengajarkan metode membaca kitab kuning, dan menjadi sebuah tradisi dikalangan masyarakat Bonde yang ingin belajar. Dan istilah yang sering digunakan bagi orang yang belajar kitab kuning adalah “Pa’baca Kitta” (orang yang membaca kitab) yang hingga saat ini banyak didatangi oleh santri maupun santriwati dari berbagai penjuru daerah. Sehingga hal inilah yang membuat penulis merasa bahwa mengapa perilaku menghisap lem fox bisa terjadi di Desa Bonde dan termotivasi untuk meneliti hal ini.

  Adapun ayat dan hadis yang berkaitan mengenai perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dengan menghisap lem fox yaitu:

  Pertama al-Qur’an menjelaskan tentang pelarangan meminum khamar atau illatnya yang memabukkan sebagaimana dalam (Q.S Al-Maidah ayat/ 5:90)

              

    

  Terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

  5 mendapat keberuntungan.

  Ke Dua sebagaimana Allah SWT berfirman dalam (Qs. Al-Baqarah/ 2:168)

                   

    Terjemahannya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

  6 Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

  Ketiga ditegaskan pula dengan hadis Rasulullah SAW dengan bersabda

  

7

  tentang haramnya minuman keras (khamar)

   ْمَﻟ ﺎَﮭُﻧِﻣ ْدُﯾ َوُھ َو َتﺎَﻣَﻓ ﺎَﯾْﻧﱡدﻟا ﻰِﻓ َرْﻣ َﺧْﻟا َب ِرَﺷ ْنَﻣ َو ٌما َرَﺣ ٍرِﻛ ْﺳُﻣ ﱡلُﻛ َو ٌرْﻣ َﺧ ٍرِﻛ ْﺳُﻣ ﱡلُﻛ َﺮِﺧﻵا ﻰِﻓ ﺎَﮭْﺑَﺮْﺸَﯾ ْﻢَﻟ ْﺐُﺘَﯾ

  Artinya: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga).

  5 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya : Diponegoro, 2005,Hal. 90 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ,Hal .168

7 HR. Bukhari, no. 5575 dan Muslim, no. 2003)

  ( Dalam Al-Qur’an dan Hadits di atas jelas sekali bahwa segala yang memabukkan hukumnya haram. Jika kita kaitkan dengan masalah narkoba, maka tidak ada satu jenispun dari narkoba yang tidak memabukkan atau menghilangkan akal manusia. Bahkan ia lebih memabukkan daripada miras. Dengan demikian maka

  narkoba hukumnya haram sebagaimana miras.

  Pernyataan di atas menunjukkan bahwa dampak narkoba ataupun lem fox sama halnya dengan miras yaitu memabukkan dan sangat membahayakan terhadap manusia khususnya remaja akan mempengaruhi kehidupan baik secara fisik maupun psikis. Masalah tersebut terjadi dapat dikarenakan dari penyakit sosial anak seperti kebiasaan buruk menghirup uap lem fox dan efek yang ditimbulkan yang dapat dikatakan sebagai perusak jiwa remaja. Dewasa ini banyak anak-anak usia sekolah baik tingkat SD, SMP, dan SMA yang telah terseret dalam pergaulan negatif mengkonsumsi zat adiktif yang terkandung dalam suatu produk seperti lem fox. Zat yang terkandung di dalam lem tersebut termasuk berbahaya karena apabila dikonsumsi dapat menimbulkan ketergantungan, sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus.

  Telah menjadi rahasia umum di kalangan anak-anak remaja kini, menghisap lem fox untuk mendapatkan reaksi kimia ke dalam tubuh yang bisa membuat reaksi tubuh terasa fly (terbang) atau melayang jika dihirup secara terus menerus. Survei itu juga diakui pula oleh Kapolsek Campalagian Kabupaten Polman Propinsi Sulawesi Barat AKP Muh. Imbar Bakri, SPd., SH., MH mengungkapkan bahwa dari hasil bawah umur sedang gemarnya menghisap lem fox sebagai pengganti jenis bahan kimia obat lainnya agar bisa mendapatkan reaksi memabukkan “yang lagi mewabah saat ini di kalangan anak-anak sekarang bahkan anak dibawah umur selain konsumsi obat jenis somadril mereka juga suka hirup-hirup lem fox. Kalau terus menerus kan bisa bikin melayang” ungkapnya saat santai dengan jamuan siang diruangan rektor Yayasan DDI Polewali Mandar usai memberikan materi pada acara sosialisasi

  8 wawasan kebangsaan bersama KESBANGPOL Propinsi SULSELBAR.

  “Anak-anak sekarang gampang terkontaminasi pergaulan bebas, belum lagi pada kebanyakan dari mereka sering menyalahgunakan obat-obat yang dijual bebas di Apotik dan dikonsumsi berlebihan untuk bisa memberikan reaksi yang bisa buat tubuh melayang dan itu banyak terjadi apalagi di wilayah Polewali Mandar sendiri” terangnya pula kegunaan lem fox sendiri di gunakan untuk merekatkan benda dan bisa di dapatkan di pasar serta swalayan dan toko-toko bangunan yang ada di wilayah POLMAN khususnya Kecamatan Campalagian. “Kita juga perlu sosialisasikan ke sekolah sekolah tentang jenis- jenis obat-obat yang sering disalahgunakan serta dampak-dampak yang akan terjadi, selama ini yang sering disosialisasikan jenis narkoba yang sudah ada misalnya sabu, inex dan lainnya kalau yang seperti ini orang tua pastinya jarang memprediksi prilaku menyimpang yang dilakukan oleh anaknya sehingga dengan mudah mengonsumsi obat secara berlebihan dan gampang

  

9

didapatkan dimana saja apa lagi lem fox”.

  Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di Polewali Mandar dari tahun ke tahun semakin meningkat, khususnya dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun ini, periode Januari-September, kasus narkoba mencapai 20 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2014 dimana hingga akhir Desember, Polres Polewali Mandar hanya menangani 17 kasus, rata-rata berprofesi sebagai swasta. dan di bawah usia 30 tahun. Hal tersebut disampaikan Kasat narkoba Polres Polewali Mandar, 8 http://reformasisulawesi.com/archives/441Diakses, (04/03/2016).

  9 AKBP Yustinus yang dikonfirmasi, Kamis, 24 Oktober menyampaikan, peredaran kasus narkoba di Polewali Mandar sejak tiga tahun terakhir memang cukup meningkat. Dari jumlah 20 kasus narkoba yang ditangani, 17 kasus telah dinyatakan P21 artinya kejaksaan menerima berkas tersebut untuk dipersiapkan masa persidangannya di pengadilan, sementara tiga kasus lainnya belum lengkap.

  “Rata-rata yang ditemukan mereka masih sebatas pengguna, belum sampai pada pengedar. Namun, tidak menutup kemungkinan, ada diantara mereka yang jaringannya memang sudah sampai pengedar, kata Yustinus. Ia juga menyampaikan, untuk kasus narkoba di Polewali Mandar, ada beberapa daerah yang dianggap paling rawan antara lain, Kecamatan Wonomulyo, Polewali, Campalagian, Tinambung. Namun yang paling rawan adalah Wonomulyo. Dan dari jumlah yang tertangani, didominasi dari Wonomulyo. Dijelaskan, untuk peredaran kasus narkoba di Polewali Mandar jaringanya sangat rapih. Barang-barang tersebut kebanyakan berasal dari Sidrap, Pinrang. Khusus untuk kasus narkoba, saat ini yang juga perlu diwaspadai adalah anak-anak usia SMP dengan mencium lem seperti lem fox, ataupun lem sepeda. Penggunaan seperti itu juga sangat perlu diwaspadai apa lagi Polsek Polman sudah pernah menangani kasus seperti, dan diberikan pembinaan. Untuk kasus narkoba, mereka rata-rata dijerat pasal 112,114, 117 UU Nomor 35 Tahun 2009

  10 tentang narkotika dan psikotropika.

  Penyalahgunaan lem dapat dikatakan sebagai sebuah masalah yang serius. Oleh karena itu, diperlukannya suatu sinergisitas antara pemikiran dan tindakan dalam menghadapi masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah tersebut sebagai beriku :

  10

  1. Bagaimana gambaran perilaku penyimpangan remaja yang menghisap Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar?

  2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan menghisap lem fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar?

  3. Faktor-faktor penyebab remaja menghisap lem fox Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar?

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar, judul skripsi ini berusaha menjelaskan masalah Perilaku penyimpangan Remaja, khususnya perilaku penyimpangan dengan menghisap lem fox dan perilaku penyimpangan yang mengikutinya.

  2. Deskripsi Fokus

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendefinisikan dan memahami penelitian ini, maka penulis akan mendeskipsikan pengertian beberapa fariabel yang dianggap penting sebagaimana melihat kompleksnya perilaku penyimpangan remaja yang menghisap lem fox. Untuk itu, penulis perlu mengemukakan batasan istilah yaitu :

  a. Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari pada makhluk sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam

  11

  masyarakat. Perilaku Penyimpangan : (deviant behavior) kajian mengenai perilaku menyimpang dalam sosiologi penyimpangan paling memadai dipahami sebagai reaksi terhadap kriminologi. Secara historis kriminologi menaruh perhatian pada pelanggaran terhadap norma-norma hukum sementara sosiologi mendefinisikannya secara lebih luas sebagai pergeseran terlarang dari normalitas. Sosiologi penyimpangan dengan demikian mengkaji yang lebih heterogen dan lebih jauh lebih luas dari pada kriminologi, sosiologi ini juga cenderung melibatkan setiap perilaku yang secara social didefenisikan sebagai menyimpang dalam defenisi operasional kajian tentang penyimpangan meliputi beragam perilaku mulai dari penyalahgunaan obat-obatan.

  b. Remaja : (adolescence) secara umum, sosiologi masa remaja didominasi oleh pendekatan’ masalah sosial’ bahwa penelitian berpusat pada gejala-gejala yang mencirikan masa remaja sebagai periode krisis individu. Masalah- masalah psikiatris dan perilaku banyak yang bermula pada masa remaja. para

11 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. Ke-15; Jakarta: Bulan Bintang, 1996),

  sosiolog dan Para psikolog telah berfokus pada dampak transisi dari rumah ke

  12 sekolah atau pekerjaan terhadap tekanan emosional orang-orang muda.

  c. Lem fox : Lem fox identik dengan lem kayu atau lem yang digunakan untuk media kayu dan berfungsi untuk menempelkan material yang berbahan kulit, karet, busa, dan kayu. Dalam lem fox terkandung zat Lysergic Acid

  Diethyilamide atau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang sangat mudah

  ditemui di produk lem perekat. Pengaruhnya sangat luar biasa bagi penggunanya karena ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut dapat mempengaruhi sistem saraf dan melumpuhkan. Zat yang dihirup dalam lem fox menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna

  13 akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu tentang perilaku menyimpang Remaja. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:

  a. Untuk mengetahui gambaran perilaku penyimpangan remaja yang menyalahgunakan penggunaan Lem Fox di Desa Bonde Kecamatan 12 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar.

  Nicholas Abercrombie, Stephen hill, Bryan S.Turner, kamus sosiologi ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010 ) hlm. 3 13

http://www.kaskus.co.id/thread/52f1c39238cb17b0468b45cf/perilaku-menyimpang b. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan mengisap lem fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar.

  c. Untuk mengetahui Faktor-faktor penyebab mengkonsumsi lem fox di Desa Bonde Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar.

E. Manfaat Penelitian

  Adapun yang menjadi manfaat penelitian dari penulisan skripsi ini adalah:

  a. Pencegahan dini bagi Remaja yang belum terjerumus dalam penyalahgunaan lem fox.

  b. Memberikan gambaran mengenai dampak jika mengkonsumsi zat adiktif yang terkandung dalam produk tersebut.

  c. Agar lebih hati-hati lagi dalam bergaul di lingkungan sekitar.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 157

Pengaruh Quantum Learning Terhadap Proses Pembelajaran Qur’an Hadis di MTs As’adiyah Banua Baru Wonomuyo Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 245

Penerapan Nilai-nilai Ajaran Islam dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Umum di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tinambung Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 138

Peranan Guru dalam Membina Akhlak Mulia Peserta Didik di MTs DDI Lapeo Kec. Campalagian Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 9 210

Kemampuan Bahasa Arab Siswa Kelas XII Bahasa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 6 197

Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Tersertifikasi di Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 115

Profesionalisme Guru dan Kontribusinya dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik MTs Yapis Polewali Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 166

Reaktivitas Peradaban: Desa Barang, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 140

Perilaku Beragama Nelayan Mandar di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 93

Tradisi Ma’baca Yasin di Makam Annangguru Maddappungan Santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kec. Campalagian Kab. Polewali Mandar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 135