Kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam prodi IPPAK sebagai calon katekis - USD Repository
KEHIDUPAN DOA MAHASISWA-MAHASISWI AWAM
PRODI IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:
Maria Citra Devita NIM : 031124018
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Bapak dan Ibuku
Kakak serta adikku, teman-teman seangkatanku, almamaterku, dan
September yang selalu ceria
MOTTO
“Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”
(Kis 20: 24)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 September 2007
ABSTRAK
Judul skripsi KEHIDUPAN DOA MAHASISWA-MAHASISWI AWAM
PRODI IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS dipilih berdasarkan situasi
kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK selama menjalani studi di Prodi IPPAK. Mahasiswa-mahasiswi awam yang studi di Prodi IPPAK adalah mahasiswa-mahasiswi awam yang dipersiapkan menjadi seorang calon katekis.
Dengan tugas yang akan mereka emban di kemudian hari, menuntut mereka untuk akrab dengan kehidupan doa. Sebagai mahasiswa-mahasiswi awam yang sedang menjalani studi di Prodi IPPAK ini tentunya banyak rutinitas yang mereka laksanakan serta mereka ikuti baik berkaitan dengan studinya dan kegiatan-kegiatan lain di luar jam studinya. Kesibukan-kesibukan membuat kehidupan doanya terabaikan. Pelaksanaan doa dalam kehidupannya sehari-hari menjadi kurang mendapat perhatian, mereka hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan lain yang lebih memberi manfaat langsung bagi diri mereka.
Katekis adalah seorang pewarta Sabda Allah. Mereka ini melanjutkan karya perutusan Yesus Kristus di dunia ini. Tentunya doa diharapkan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan doa yang dilaksanakan dalam kehidupannya tersebut, mereka semakin mengetahui rencana Allah atas dirinya. Kehidupan doa yang mereka jalani sehari-hari, menjadikan mereka semakin dekat dengan Allah, sehingga dari kehidupan doa yang mereka jalani mereka merasakan manfaat dari kehidupan doanya tersebut. Sebagai seorang calon katekis, yang mempunyai tugas mewartakan Sabda Allah, diharapkan doa bukan hanya sebagai rutinitas saja namun doa menjadi suatu kebutuhan dalam hidupnya. Berkaitan dengan hal itu maka permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana kehidupan doa pribadi mahasiswa- mahasiswi awam Prodi IPPAK dalam menanggapi panggilan sebagai calon katekis? Dan seberapa besar dampak dari kehidupan doa pribadi sehari-hari mahasiswa- mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mempersiapkan dirinya sebagai calon katekis?
Menanggapi permasalahan dalam skripsi ini maka penulis mengadakan penelitian kualitatif terhadap mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mengetahui kehidupan doanya sehari-hari. Sehingga dari penelitian ini juga penulis dapat mengungkapkan dampak dari kehidupan doa sehari-hari mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mempersiapkan diri sebagai calon katekis. Untuk itu dengan melihat situasi kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK, penulis memberikan suatu usulan program katekese untuk meningkatkan kehidupan doa sebagai calon katekis. Dengan usulan program katekese diharapkan mahasiswa- mahasiswi awam semakin memiliki kesadaran akan pentingnya kehidupan doa sehari- hari sebagai calon katekis.
ABSTRACT
This thesis entitled PRAYER LIFE OF UNIVERSITY STUDENTS ON
CATHOLIC EDUCATION PROGRAM AS A CANDIDATE OF CATECHIST
was chosen based on praying life situation of university student that prepared becoming a candidate of catechist. In the future they are hoped to be closed with praying life. As university students studying on Catholic education program, they have many activities interlaced with their study and not interlaced. Their activities make them not considering their praying life. They just considered on their activities that can give direct benefit on life.
A catechist is a God’s messanger. His job is continouining Jesus Chris’s mission in the world. So praying is hoped be a part of their life. By praying, they would know what’s God’s planning to them. Pray everyday, make them so practicing closed with God, and can feel the benefit of pray. As a candidate of catechist, that has mission be a God’s messanger, it is hoped that praying is not just be the habit but it be their need. Related with it, the cases on this thesis are how are praying life of University Students of Catholic Education Program as an vocation to be a candidate of catechist? And how much the result of their praying life to prepare them selves as a candidate of catechist?
To answer the cases on this thesis, a writter is doing qualitatif research to University students of Catholic Education Program to know their praying life. From this research, writter can reveal the result of their praying life on prepared them selves be a candidate of catechist. By seeing the praying life situation of University students on Catholic Education Program give an idea likes catechist. With this idea, they are hoped have a warness that pray everyday is the most important thing to prepared them be a candidate of catechist.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena berkat dan kasih-Nya yang melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KEHIDUPAN DOA
MAHASISWA-MAHASISWI AWAM PRODI IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS.
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh situasi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK sebagai calon katekis yang sedang menjalani studi di Prodi IPPAK ini.
Tentunya sebagai calon katekis kehidupan doa diharapkan menjadi bagian dalam kehidupannya sehari-hari. Keakraban pribadinya dengan Allah terwujud lewat doa yang dijalankan dalam kehidupannya. Skripsi ini dimaksudkan untuk menggali kehidupan doa yang sudah dijalani oleh mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK dan juga untuk mengungkapkan dampak dari kehidupan doa yang mereka laksanakan dalam kehidupannya sebagai calon katekis. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Dr. J. Darminta, SJ, selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan-masukan sehingga penulis termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
2. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum., selaku dosen penguji II yang telah memberikan motivasi dan bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari keseluruhan isi skripsi ini.
3. Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen penguji III yang telah meluangkan waktu, membimbing dan memberikan masukan dalam penelitian yang dilaksanakan oleh penulis sampai selesainya penulisan skripsi ini.
4. Dr. C.B. Putranta, SJ, selaku dosen Pembimbing Akademik yang selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan yang telah membimbing, memotivasi, serta mendampingi penulis selama melangsungkan studi di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, membantu, dan mendampingi penulis selama studi hingga selesainya skripsi ini.
6. Segenap Staf Sekretariat dan Karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak, Ibu, kakak dan adikku yang telah memberikan semangat dan dukungan moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.
8. Sahabat-sahabatku dalam tawa dan ceria yang telah memberikan semangat, dukungan dan perhatian kalian yang semakin memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2003 yang telah memberikan dukungan, semangat, cinta, dan persaudaraan sehingga penulis semakin termotivasi menjadi seorang katekis.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini telah memberikan bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca.
Yogyakarta, 24 September 2007
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iv MOTTO................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................... vi ABSTRAK............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ix DAFTAR ISI......................................................................................................... xii DAFTAR SINGKATAN...................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
1 A.
1 Latar Belakang Masalah.........................................................................
B.
5 Rumusan Masalah..................................................................................
C.
5 Tujuan Penulisan....................................................................................
D.
6 Manfaat Penulisan..................................................................................
E.
6 Metode Penulisan...................................................................................
F.
7 Sistematika Penulisan............................................................................
BAB II. HIDUP DOA...........................................................................................
9 A.
9 Makna Hidup Doa.................................................................................
1.
9 Arti Doa...........................................................................................
2.
11 Arti Hidup Doa Pribadi...................................................................
3.
12 Jenis-jenis Doa................................................................................
a.
12 Doa Permohonan......................................................................
b.
15 Doa Puji-Syukur.......................................................................
4.
20 Sikap Dalam Doa............................................................................
5.
24 Kesulitan Dalam Berdoa.................................................................
a.
24 Dari segi Allah..........................................................................
b.
25 Dari segi manusia.....................................................................
6.
28 Makna Doa Dalam Hidup Sehari-hari............................................
B.
30 Unsur-unsur Dalam Hidup Doa...........................................................
1.
31 Keheningan....................................................................................
2.
32 Keterbukaan Hati...........................................................................
3.
33 Kerinduan Akan Allah...................................................................
4.
35 Bertumbuh Dalam Keutamaan Ilahi..............................................
C.
36 Penghayatan Hidup Doa Sebagai Calon Katekis.................................
1.
37 Kehidupan Rohani Yang Mendalam..............................................
2.
38 Pengolahan Hidup dengan Doa......................................................
3.
39 Manfaat Hidup Doa Sebagai Seorang Calon Katekis....................
BAB III. KEHIDUPAN DOA MAHASISWA-MAHASISWI AWAM PRODI IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS..................................
42 A.
42 Kehidupan Doa.....................................................................................
B.
43 Mahasiswa-mahasiswi Awam..............................................................
C.
44 Prodi IPPAK........................................................................................
1.
44 Gambaran Prodi IPPAK.................................................................
2.
46 Gambaran Proses Studi di Prodi IPPAK........................................
D.
48 Calon Katekis.......................................................................................
E.
Kehidupan Doa Mahasiswa-mahasiswi Awan Prodi IPPAK Sebagai Calon Katekis.........................................................................
49 1.
50 Tujuan Penelitian............................................................................
2.
50 Manfaat Penelitian..........................................................................
3.
50 Metode Penelitian...........................................................................
4.
51 Variabel Penelitian.........................................................................
5.
52 Jenis Penelitian...............................................................................
6.
52 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................
7.
53 Populasi dan Sampel Penelitian......................................................
8.
53 Instrumen Penelitian.......................................................................
9.
54 Teknik Pelaporan Data...................................................................
F.
55 Hasil Penelitian....................................................................................
1.
55 Pelaporan Hasil Penelitian.............................................................
2.
63 Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................
a.
63 Hidup Doa................................................................................ 1). Makna Hidup Doa...............................................................
63 2). Penghayatan Doa Sebagai Calon Katekis...........................
66 3). Manfaat Hidup Doa............................................................
68 b.
69 Panggilan Sebagai calon Katekis.............................................
BAB IV. KATEKIS PENDOA...........................................................................
72 A.
72 Dibimbing oleh Roh.............................................................................
B.
76 Pendoa..................................................................................................
C.
79 Berbagai Bentuk Doa...........................................................................
1.
81 Meditasi..........................................................................................
2.
82 Kontemplasi...................................................................................
D.
84 Doa dan Kegiatan Katekese.................................................................
BAB V. USULAN PROGRAM KATEKESE DALAM MENINGKATKAN KEHIDUPAN DOA MAHASISWA-MAHASISWI AWAM PRODI IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS..................................
88 A.
89 Katekese Pada Umumnya....................................................................
1.
89 Pengertian Katekese.......................................................................
2.
90 Tujuan Katekese.............................................................................
3.
90 Proses Katekese..............................................................................
4.
91 Metode dan Sarana Katekese.........................................................
B.
92 Usulan Program Katekese....................................................................
1.
92 Latar Belakang Program................................................................
2.
94 Tema Program...............................................................................
3.
94 Gambaran Pelaksanaan Program...................................................
4.
95 Matriks Program Katekese............................................................
5.
98 Contoh Persiapan Katekese...........................................................
a.
98 Identitas Katekese....................................................................
b.
99 Pemikiran Dasar.......................................................................
c.
101 Pengembangan Langkah-langkah............................................ 1).
101 Pembukaan........................................................................ 2).
102 Langkah I: Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta....... 3).
105 Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta......... 4).
106 Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani.......... 5).
Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit Peserta.................................................................. 108 6).
109 Langkah V: Mengusahakan suatu Aksi Konkrit...............
BAB VI. PENUTUP......................................................................................... 112 A.
112 Kesimpulan..........................................................................................
B.
113 Saran.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 115 LAMPIRAN....................................................................................................... 117
Lampiran 1 : Kuesioner untuk penelitian................................................. (1) Lampiran 2 : Kumpulan Jawaban Responden.......................................... (2)
DAFTAR SINGKATAN A.
Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA). Ende: Arnoldus, 1978/1979, hal. 8.
B.
Singkatan Dokumen Resmi Gereja CL : Christifideles Laici , Imbauan Apostolik Pasca Sinode Christifideles
Laici dari Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang Panggilan dan Tugas Kaum Awam Beriman di dalam Gereja dan di dalam Dunia, 12 Maret 1989.
CT : Catechesi Tradendae , Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, 25 Januari 1983.
NMI : Novo Millennio Ineunte, Surat Apostolik Paus Yohanes Paulus II: tentang Seruan dan Ajakan untuk Mengenakan Masa Lampau dengan Penuh Syukur, Menghayati Masa Sekarang dengan Penuh Entusiasme dan Menatap Masa Depan Penuh Kepercayaan, 6 Januari
RM : Redemptoris Missio , Ensiklik Bapa Suci Sri Paus Yohanes Paulus II tentang Amanat Misioner Gereja, 7 Desember1990.
C.
Singkatan Lain AKKI : Akademi Kateketik Katolik Indonesia Art : Artikel Bdk : Bandingkan CLC : Cipta Loka Caraka
IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Kan : Kanon KBP : Karya Bakti Paroki KE : Kidung Ekaristi KGK : Katekismus Gereja Katolik Komkat : Komisi Kateketik KWI : Konferensi Waligereja Indonesia LBI : Lembaga Biblika Indonesia Lih : Lihat PAK : Pendidikan Agama Katolik PPL : Program Pengalaman Lapangan Prodi : Program Studi SCP : Shared Christian Praxis
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah dari
penulisan skripsi ini. Selain itu juga, pada bab ini akan diuraikan rumusan masalah berdasarkan situasi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK sebagai calon katekis.
Dari rumusan masalah tersebut maka penulis dapat menguraikan tujuan, manfaat serta metode dari penulisan skripsi ini.
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai orang Kristiani tentunya dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari doa. Dalam pelaksanaan hidup doa pribadi tersebut, setiap orang mempunyai kebebasan untuk melaksanakan doa. Doa bisa saja dilakukan secara pribadi maupun secara berkelompok. Hidup doa biasanya digambarkan lewat rutinitas mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu atau hari khusus tertentu. Dapat dikatakan bahwa kehidupan doa hanya sebatas mengikuti ibadat atau perayaan untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus lewat Perjamuan Suci. Doa sehari-hari yang disadari sebagai suatu kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan, justru diabaikan.
Pemahaman akan hidup doa terkadang masih sempit. Dengan hidup doa, kita menjalin relasi baik dengan Tuhan dan sesama kita. Dengan doa juga kita mampu untuk melihat kebaikan Allah dan sesama, kita mampu merefleksikan pengalaman yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Relasi yang baik dengan Allah dan sesama itulah membuat kita semakin tergerak untuk ikut serta dalam karya pewartaan-Nya.
Prodi IPPAK sebagai bagian dari Universitas Sanata Dharma mendidik para mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan terjun di dunia pendidikan khususnya dalam bidang agama Katolik. Di Prodi IPPAK ini terdapat mahasiswa-mahasiswi baik religius maupun para awam. Pada kenyataannya baik dalam studi maupun dalam hidup sehari-hari terkadang mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK kurang menyadari pentingnya hidup doa. Banyaknya aktifitas atau kegiatan yang mereka lakukan dan mereka ikuti di kampus maupun di luar kampus, membuat kehidupan doa pribadinya berkurang bahkan terabaikan.
Banyak hal yang membuat mahasiswa-mahasiswi awam kurang menyadari hidup doa tersebut. Jika mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK menyadari akan pentingnya hidup doa pribadi mereka, maka mereka akan merasakan manfaat yang dapat mendukung studinya saat ini dalam mempersiapkan diri menjadi seorang calon katekis. Dalam studinya di Prodi IPPAK, mahasiswa-mahasiswi awam terkadang hanya memfokuskan diri pada tugas-tugas mata kuliah, yang membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran untuk menyelesaikannya. Dengan kesibukan yang mereka hadapi setiap hari, baik kesibukan dalam mengerjakan tugas dari kampus maupun kegiatan di luar jam kampus menuntut mereka harus menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Mahasiswa-mahasiswi tidak bisa mengatur waktunya, hal ini membuat hidup doa mereka ada yang tersingkirkan.
Sebagai seorang mahasiswa-mahasiswi yang sejak dini dipersiapkan menjadi calon katekis, banyak ilmu yang diberikan dan mereka peroleh untuk menambah pengetahuan serta sebagai bekal dalam tugas yang akan diembannya di kemudian hari.
“Katekis adalah manusia yang hidup dari Sabda Allah. Kehidupan yang dia rasakan karena keakraban dengan Sabda Allah mendorongnya menjadi pelayan dan bentara Sabda sehingga dengan perantaraannya sabda bergema dalam hati pendengarnya” (Telaumbanua, 2005: 178).
Di tengah perjalanan studinya, mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK perlu menyadari akan peranannya di tengah kehidupan umat. Jangan menganggap bahwa hidup doa hanya sebagai rutinitas saja, tetapi hidup doa sudah menyatu dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu tidak ada salahnya, di tengah-tengah kesibukan mereka dalam beraktifitas maupun dalam mengerjakan tugas, mereka menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan Allah salah satunya lewat doa.
Berdoa tidak hanya sebatas pada kesempatan-kesempatan khusus misalnya: hanya pada waktu ke Gereja, pendalaman iman, rosario, dan lain sebagainya. Tetapi juga dalam keseharian tidak ada salahnya dan patut dilakukan sebagai orang beriman yaitu berdoa kepada-Nya. Doa yang lebih menyangkut doa pribadi tanpa adanya rumus- rumus tertentu dan belum terpikirkan sebelumnya, tidak pernah dilakukan. Doa ini sifatnya adalah doa yang secara spontan disampaikan kepada Allah dan dari doa itu mereka mampu untuk berefleksi.
Sebagai seorang calon katekis nantinya akan menjadi seorang pewarta Sabda wartakan. Warta tersebut sudah menyatu dalam dirinya sendiri, sehingga sebagai seorang pewarta tidak merasa asing jika Warta itu disampaikan kepada orang lain dan “ia” yang harus lebih dahulu menghayati dan sungguh menyatu dengan Warta itu di dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai seorang calon katekis juga dituntut memiliki kedekatan dengan Allah lewat doa. Mereka mau dan mampu melaksanakan doa itu sebagai suatu bagian dari hidup kesehariannya. Merasakan bahwa hidup doa adalah salah satu pendukung mereka dalam menjalankan tugas dan segala aktifitas hidup sehari-harinya. Mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK yang dipersiapkan sebagai calon katekis, sejak dini memiliki keyakinan bahwa di kemudian hari mereka mempunyai tugas sebagai seorang pewarta. Dalam menjalankan tugas tersebut, para calon katekis hendaknya melaksanakan tugasnya tersebut dengan penuh tanggung jawab. Sebagai seorang calon katekis, mereka harus mampu memberikan contoh tentang bagaimana hidup doa pribadinya sehari-hari. Dengan melaksanakan doa dalam kehidupannya sehari-hari, diharapkan seorang calon katekis mampu untuk menerapkan perilaku baik, yang bisa dijadikan panutan bagi orang lain. Terhadap tugas yang nantinya akan mereka emban, mereka harus menyadari bahwa tugasnya itu merupakan panggilan dari-Nya. Tidak mudah untuk menyadari hal itu, namun hendaknya mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK perlu menyadari akan hal itu.
Dengan melihat situasi mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK, penulis tertarik untuk menggali kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi pribadi mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK dalam kehidupannya sehari- hari. Sebagai ungkapan kepedulian dan rasa ingin tahu penulis terhadap kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK, maka penulis mengambil judul “KEHIDUPAN DOA MAHASISWA-MAHASISWI AWAM PRODI
IPPAK SEBAGAI CALON KATEKIS”.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi
IPPAK dalam menanggapi panggilan sebagai calon katekis? 2. Seberapa besar dampak dari kehidupan doa pribadi sehari-hari mahasiswa- mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mempersiapkan dirinya sebagai calon katekis?
C. Tujuan Penulisan 1.
Menggali kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi
IPPAK dalam menanggapi panggilan sebagai calon katekis 2. Mengungkapkan dampak dari kehidupan doa pribadi sehari-hari mahasiswa- mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mempersiapkan dirinya sebagai calon katekis 3. Memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik,
D. Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK yaitu: 1.
Membantu mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk meningkatkan kehidupan doanya
2. Menemukan manfaat dari kehidupan doa pribadi sehari-hari mahasiswa- mahasiswi awam Prodi IPPAK untuk mempersiapkan diri sebagai calon katekis.
Bagi penulis yaitu: 1.
Menemukan gambaran kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK selama masa kuliah 2. Mengetahui kehidupan doa pribadi mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK 3. Semakin semangat memperkembangkan kehidupan doa sebagai calon katekis
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu melalui survai dan penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK. Metode yang digunakan bertujuan untuk memperoleh informasi melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan atau jawaban.
Selain itu penulis melakukan studi pustaka, untuk lebih memperkuat data yang telah
F. Sistematika Penulisan
Bab pertama merupakan Pendahuluan, di sini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah dari penulisan skripsi ini, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab kedua menguraikan tentang Hidup Doa. Pada bagian pertama menguraikan tentang makna hidup doa yang dibahas menjadi beberapa bagian yaitu arti doa, arti hidup doa pribadi, jenis-jenis doa, sikap-sikap doa, kesulitan dalam berdoa dan makna doa dalam hidup sehari-hari. Bagian kedua membahas mengenai unsur-unsur dalam hidup doa. Dari makna hidup doa ini akan diuraikan unsur-unsur yang ada di dalam doa yaitu keheningan, pertobatan dan pengampunan, kerinduan akan Allah, dan bertumbuh dalam keutamaan Ilahi. Bagian ketiga membahas mengenai penghayatan hidup doa, di dalamnya akan dibahas mengenai kehidupan rohani yang mendalam, pengolahan hidup dengan doa dan manfaat hidup doa sebagai seorang calon katekis.
Bab ketiga berisi tentang kehidupan doa mahasiswa- mahasiswi awam Prodi
IPPAK sebagai calon katekis yang meliputi kehidupan doa, mahasiswa-mahasiswi awam, uraian tentang Prodi IPPAK yang terdiri dari gambaran Prodi IPPAK dan gambaran proses studi di prodi IPPAK, calon katekis, dan masuk pada penelitian kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam Prodi IPPAK sebagai calon katekis yang terdiri dari tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel menguraikan tentang hasil penelitian yang meliputi pelaporan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari hidup doa yang akan diuraikan mengenai makna hidup doa, penghayatan doa sebagai calon katekis dan manfaat hidup doa serta menguraikan mengenai panggilan sebagai calon katekis.
Bab keempat berisi tentang Katekis Pendoa yang diuraikan menjadi beberapa bagian yaitu dibimbing oleh Roh, pendoa, bentuk doa yang perlu diakrabi sebagai seorang katekis yang terdiri dari meditasi dan kontemplasi, serta doa dan kegiatan katekese.
Bab lima berisi mengenai usulan program katekese yang dapat meningkatkan kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam di Prodi IPPAK sebagai calon katekis.
Pada bagian pertama berisi mengenai katekese pada umumnya yang terdiri dari pengertian katekese, tujuan katekese, proses katekese, metode dan sarana katekese.
Pada bagian kedua menguraikan tentang usulan program katekese yang terdiri dari latar belakang program, tema program, gambaran pelaksanaan program, matriks program katekese dan contoh persiapan katekese.
Bab enam merupakan Penutup berisi kesimpulan yang merangkum keseluruhan isi skripsi dan berisi saran dari penulis.
BAB II HIDUP DOA Pada bab kedua ini akan diuraikan mengenai makna hidup doa, kemudian
diuraikan juga tentang unsur-unsur dalam pelaksanaan hidup doa. Dengan melihat dua bagian yang akan diuraikan pada bab kedua ini, maka pada bagian ketiga dari bab kedua ini akan diuraikan mengenai penghayatan hidup doa sebagai seorang calon katekis.
A. Makna Hidup Doa
Untuk sampai pada makna hidup doa, maka terlebih dahulu mengetahui arti dari doa itu sendiri. Selain itu juga akan diuraikan mengenai arti hidup doa pribadi, jenis-jenis doa, sikap-sikap doa, kesulitan dalam berdoa dan makna doa dalam hidup sehari-hari.
1. Arti Doa
Doa sering kita artikan sebagai berkomunikasi dengan Allah, dimana kita dengan penuh keyakinan menyerahkan segala sesuatu yang kita alami dan rasakan untuk segera mendapat bantuan atau tanggapan dari Allah sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak lepas dari pengalaman-pengalaman baik yang dirasakan sangat menyenangkan bahkan menyakitkan. Allah selalu terlibat di dalam pengalaman hidup sehari-hari, sehingga pengalaman hidup yang dialami oleh setiap orang di dunia ini merupakan rencana Allah bagi ciptaan-Nya.
“Doa pada dasarnya merupakan pembicaraan tentang situasi hidup dalam perspektif yang mengatasi diri manusia” (Darminta, 1981: 11). Manusia datang kepada Allah untuk menyerahkan permasalahan yang dialaminya dan memohon kepada Allah untuk segera memberi pertolongan kepadanya. Dengan berdoa, manusia penuh keyakinan bahwa segala permasalahan yang sedang dialami olehnya akan teratasi dengan bantuan yang diberikan Allah sendiri kepadanya. Manusia sering menganggap bahwa segala pengalaman hidup yang sangat menyakitkan atau permasalahan yang sedang dihadapi sudah tidak mampu untuk diatasinya sendiri.
Oleh karena itu, ia memohon bantuan kepada Allah untuk memberi pertolongan kepadanya salah satunya lewat doa.
Thomas H. Green (1987: 28) mengatakan bahwa “Doa didefinisikan sebagai mengangkat hati dan budi kepada Tuhan. Doa membawa setiap pribadi untuk berkomunikasi kepada Tuhan.” Kita melaksanakan doa dengan melibatkan seutuhnya hati dan pikiran kita. Hal tersebut mengajarkan kita bahwa dalam berdoa, kita tidak hanya mengucapkan apa yang hanya keluar dari mulut kita namun lebih dari itu apa yang kita ucapkan adalah sesuatu yang keluar dari hati kita yang paling dalam.
Dalam doa itu juga pribadi membangun relasi dengan Tuhan. Doa membutuhkan keterbukaan hati kita kepada Tuhan dan kita diajak untuk menanggapinya. Pada saat
2. Arti Hidup Doa Pribadi
Kita sebagai orang Kristiani tidak bisa lepas dari kehidupan doa. Setiap hari setidaknya kita melaksanakan doa baik secara pribadi maupun bersama. Hidup doa pribadi dimaksudkan di sini adalah kehidupan doa yang dilaksanakan secara pribadi dalam keseharian hidupnya. Sama halnya dengan pelaksanaan aktivitas hidup sehari- hari. Doa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Walaupun seringkali terjadi bahwa dalam kehidupan sehari-hari pribadi kurang menyadari pentingnya hidup doa. Setiap pribadi tentunya dengan segala pengalaman hidup yang dialaminya mampu dimaknai dengan mohon bimbingan dan penyertaan dari Allah salah satunya lewat doa. Doa sudah menyatu dengan kehidupan mereka tanpa disadari bahwa doa yang dilaksanakan akan membantu mereka untuk mampu melihat, memaknai setiap pengalaman hidup yang mereka alami. Darminta (1981: 18) mengatakan bahwa “Dalam doa semua pengalaman hidup yang dialami, diintegrasikan dalam pertemuan yang hidup dengan Allah.”
Pada kenyataannya doa dapat menjadikan diri mereka mampu melihat keseluruhan diri mereka. Di dalam doa seluruh aspek hidup diintegrasikan menjadi sebuah komunikasi yang dekat dengan Allah. Setiap pribadi digerakkan oleh akal budi yang jernih, hati serta niat yang tulus untuk melaksanakan doa dalam kehidupannya sehari-hari. Tentu untuk pertama kalinya, Allah mengundang manusia untuk menjalin relasi dengan-Nya lewat doa. Ketergerakan hati setiap pribadi manusia untuk membangun relasi dengan Allah datang dari Allah sendiri. Allah lewat relasi yang dibangun dengan-Nya. Hidup doa pribadi merupakan sarana setiap pribadi untuk menyerahkan segala sesuatu yang dialami dan dirasakan selama perjalanan hidupnya, kemudian dari itu setiap pribadi mohon supaya Allah berbuat sesuatu terhadap apa yang dialaminya. Tanpa disadari bahwa hidup doa pribadi dapat semakin membuat orang memiliki kepercayaan dan kesetiaan kepada Allah dan mampu untuk memaknai segala pengalaman hidup yang dialaminya. Dengan doa juga, setiap pribadi diundang untuk mengenal Allah lebih dekat dan dalam lagi, sehingga dari itu setiap pribadi akan selalu mengarahkan hidup kepada Allah (Darminta, 1981: 19).
3. Jenis-jenis Doa
Sebagai orang Kristiani tentunya banyak jenis-jenis doa yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis doa sudah ada rumusan-rumusannya seperti doa-doa yang terdapat di dalam buku-buku doa. Selain itu juga masih banyak jenis- jenis doa yang kita kenal dalam kehidupan kita sehari-hari. Di sini akan diuraikan tiga jenis doa, antara lain: a.
Doa Permohonan Doa permohonan pertama-tama berkaitan doa yang disampaikan dengan situasi yang konkret. Doa permohonan bukanlah refleksi atau renungan, melainkan seruan, bahkan teriakan minta tolong (Jacobs, 2004: 28). Doa permohonan sering memiliki kebutuhan dalam hidup atau disaat kita sedang mengalami masalah kemudian meminta pertolongan kepada Allah mohon kepada-Nya untuk memberi jalan atau petunjuk dalam mengatasi masalahnya tersebut. Doa permohonan ini berkaitan dengan kehidupan konkret. Di mana setiap pribadi memiliki berbagai macam kebutuhan yang perlu dipenuhi di dalam hidup sehari-hari. Dengan melihat akan kebutuhan dalam hidupnya tersebut, maka kebutuhannya itu mendorong dan mendesak pribadi mau berdoa. Doa permohonan sering dilaksanakan apabila seseorang dalam situasi yang mendesak. Dengan situasi yang mendesak itulah seseorang akan mempunyai keyakinan penuh bahwa Allah dengan segera akan menanggapi doa mereka tersebut. Mereka yakin bahwa dalam situasi mendesak Allah akan mengabulkan doa mereka.
Doa permohonan merupakan satu-satunya bentuk doa yang diajarkan Yesus kepada para murid (Darminta, 1996: 46). Doa selalu dikaitkan dengan memohon sesuatu kepada Allah. Doa permohonan pertama-tama beranjak dari pengalaman pribadi seseorang yang sungguh dialami dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman hidup dimana mereka merasakan kasih Allah yang begitu besar kepada mereka. Kasih Allah yang dirasakan dalam diri mereka itulah yang membuat mereka memiliki kerinduan untuk mengungkapkan seluruh apa yang dialami dan dirasakan dalam hidupnya kepada Allah. Di dalam kehidupan kita, doa permohonan memiliki kekuatan yang besar untuk menjalani hidup ini dalam bimbingan Tuhan. Membangun relasi kepada sesama dengan pribadi, akan semakin dikuatkan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini. Doa permohonan bukan berarti bahwa yang diutamakan adalah apa yang kita minta kepada Allah, melainkan lebih dari itu semua adalah Allah yang selalu mencintai kita. Kasih yang telah dialami di dalam setiap pribadi berkat kebaikan Allah akan diwujudkan dalam kehidupannya sehari-hari baik kepada sesamanya bahkan terlebih-lebih orang yang telah menyakitinya. Dalam hal ini Darminta (1996: 47) mengatakan:
Doa permohonan, kalau dilihat dari segi dinamika hidup manusia dan kebutuhannya untuk membangun hidup, yaitu perlunya memiliki pengalaman dicintai dan berharga, pada dasarnya merupakan ungkapan kerinduan untuk mengalami dan meyakini bahwa dirinya sungguh berharga dan dicintai.
Berdoa berarti dengan jujur menyatakan isi hati, hati seorang yang beriman di hadapan Tuhan. Di dalam doa permohonan juga kita mengakui segala kelemahan dan ketidak-berdayaan kita di hadapan Allah. Dengan harapan bahwa kita sebagai orang yang lemah dan tidak berdaya ini diberi pengampunan dan memperoleh belas kasih dari Allah. Setiap pribadi manusia, dalam kehidupannya sehari-hari memiliki hambatan-hambatan dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu, setiap pribadi menyerahkan seluruh perjalanan hidupnya kepada Allah sebagai sumber kekuatan walaupun yang dialami dalam hidupnya merupakan pengalaman yang sangat berat. Doa permohonan merupakan ungkapan kerinduan manusia untuk mengalami cinta ilahi pula (Darminta, 1996: 48). Doa dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan dengan rendah hati di hadapan Allah. Kita menyadari bahwa sebagai orang berdosa, kita berpaling dari Bapa. Permohonan itulah merupakan langkah kita untuk berbalik kepada Bapa, lewat relasi pribadi dalam doa.
Dalam doa permohonan terungkap kesadaran akan hubungan kita dengan Allah. Sebagai orang berdosa, kita orang Kristen pun tahu bahwa kita selalu saja memalingkan diri dari Bapa kita. Permohonan itu sendiri sudah merupakan langkah berbalik kepada Allah (KGK, art. 2629).
Dengan demikian jelas bahwa dalam doa permohonan seseorang telah tergerak hatinya untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah. Doa permohonan kepada Allah akan memampukan seseorang untuk tetap bertahan dan berpasrah pada kehendak Allah. Dalam memanjatkan doa permohonan kepada Allah, terkadang ada unsur menuntut bahwa Allah harus mengabulkan doa permohonan yang diungkapkan. Namun lebih dari itu semua, sesungguhnya kita harus menyerah dalam artian bahwa kita serahkan seluruhnya kepada Allah biarlah Allah yang menghendaki semuanya. Dalam doa permohonan, hendaknya doa tersebut dilakukan dengan sepenuh hati. Karena kita yakin dan percaya, apabila kita melaksanakan doa dengan sepenuh hati, Allah tidak sungkan untuk mengabulkan doa kita tersebut.
b.
Doa Puji-Syukur Allah hadir di dalam setiap pribadi manusia. Dengan kehadiran Allah di dalam pribadi diperlukan tanggapan dari diri kita. Allah sungguh hadir di dalam dan dengan segala kemurahan hatiNya, Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapi tantangan di dalam hidup kita. Kedekatan pribadi dengan Allah itulah yang melatarbelakangi setiap pribadi bersyukur dan memuji Allah.
Ucapan syukur merupakan ciri khas doa di dalam Gereja. Hal ini terlihat dalam Perayaan Ekaristi, sebagai ucapan syukur atas penyelamatan yang diberikan Allah kepada manusia sehingga manusia terbebas dari segala dosa. Hidup dirasa memiliki kekuatan bila setiap pribadi merasakan bahwa Tuhan sungguh hadir dan dekat dalam dirinya. Segala sesuatu yang kita alami dan rasakan di dalam hidup merupakan hal terbaik yang Allah berikan kepada kita. Terkadang di dalam kehidupan, kita tidak mau menerima diri akan apa yang dialami. Dalam doa puji- syukur, setiap pribadi merasakan kebaikan Allah di dalam dirinya (Darminta, 1996: 51).
Dalam doa permohonan seseorang sebelumnya telah mengalami kebaikan Allah atas dirinya. Oleh karena itu, dengan sesuatu yang telah dialaminya tersebut, seseorang tergerak hatinya untuk mengucapkan puji dan syukur kepada Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya banyak pengalaman hidup pribadi seseorang yang merasakan kebaikan Allah dalam setiap perjalanan hidupnya.
Puji-syukur pertama-tama mengungkapkan rasa heran dan kagum atas kebaikan Tuhan. Setiap pribadi telah menerima anugerah dari Allah, oleh kebaikan Allah. Puji-syukur merupakan kegembiraan bahwa ada Tuhan: Syukur, ada Tuhan tentu saja, kebaikan Tuhan diketahui manusia terutama karena anugerah-anugerah, yang telah diberikan oleh-Nya, mulai dengan penciptaan dan kemudian dalam seluruh sejarah keselamatan (Iman Katolik, 1996: 197). Kebaikan Allah karena telah memberikan segala anugerah dan karunia kepada kita. Dengan doa puji-syukur yang dilaksanakan di dalam kehidupan kita sehari-hari, maka dari itu kita telah mengakui bahwa Allah telah mengabulkan segala sesuatu di dalam hidup kita yaitu menganugerahkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kehidupannya sehari-hari. Namun dapat dikatakan di sini bahwa doa puji-syukur berbeda dengan terima kasih, “puji-syukur berarti memuliakan kebaikan dan keluhuran Allah; dalam permohonan diakui dan dinyatakan kelemahan dan kemiskinan manusia” (Iman Katolik, 1996: 198).
Dalam Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan pada hari Minggu yang sering kita ikuti, ini menandakan bahwa Perayaan Ekaristi tersebut merupakan “ucapan syukur” Gereja atas penyerahan diri Allah kepada manusia. Di mana dalam Perayaan Ekaristi, kita bersama-sama diajak untuk mengenang Perjamuan Malam Terakhir yang dilaksanakan oleh Yesus dengan para murid-murid-Nya. Dalam Perjamuan Malam Terakhir inilah kita mengenang penyerahan diri Yesus sebelum wafat. Yesus menyerahkan diri demi menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.
Oleh karena itu, kebaikan Allah yang telah diberikan kepada kita, merupakan wujud cinta Allah kepada manusia. Maka ungkapan kita terhadap kebaikan Allah tersebut salah satunya lewat pujian dan syukur. Kebaikan Allah kepada kita telah dirasakan di dalam hidup kita. Oleh karena itu, sepatutnyalah kita kembali mengucapkan syukur atas kebaikan yang telah Allah berikan kepada kita. Dalam perjalanan hidup, Allah selalu menyertai setiap langkah kita. Begitu pula dengan kita, kita berusaha untuk selalu mengucapkan puji dan syukur atas penyertaan dari-Nya dan hal ini juga sebagai bentuk timbal balik kepada Allah.
c.