HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

  

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS

KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1

  

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

Dini Parwiti

NIM: A11200775

  

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

  

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

  

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Kebumen, Februari 2016 Dini Parwiti

HALAMAN PERSETUJUAN

  

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa

Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS

KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

  

Disusun Oleh:

Dini Parwiti

NIM: A11200775

Telah disetujui dan dinyatakan

telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

  

(Ery Purwanti, M. Sc) (Endah Setianingsih, S.Kep. Ns)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

  

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

  

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA LANSIA WANITA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS

KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Disusun Oleh:

Dini Parwiti

  

NIM: A11200775

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 13 Februari 2016

Susunan Dewan Penguji:

  1. Eka Riyanti, M. Kep, Sp.Mat (Penguji I) ....................................

  2. Ery Purwanti, M. Sc (Penguji II) ....................................

  3. Endah Setianingsih, S.Kep. Ns (Penguji III) ....................................

  

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu

Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen

  ”. Sholawat

serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW

sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

  

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

  

3. Ery Purwanti, M. Sc, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan.

  

4. Endah Setianingsih, S.Kep. Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

  

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

  Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

  Kebumen, Februari 2016 Penulis

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Skripsi, Februari 2016

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA KEMUKUS

KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

  1) 2) 3)

Dini Parwiti Ery Purwanti Endah Setianingsih

  

ABSTRAK

Latar Belakang : Manusia mengalami perubahan kondisi fisik, psikologis, dan

sosial secara alami sebagai proses penuaan. Hal ini berdampak pada kondisi

mental berupa ketidakstabilnya konsep diri, yang mempengaruhi pergeseran peran

sosial untuk berinteraksi di dalam keluarga dan masyarakat.

  

Tujuan : Untuk menjelaskan hubungan antara konsep diri dan interaksi sosial

pada lansia di posyandu lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten

Kebumen

Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan

cross-sectional. Sampel berjumlah 33 yang diambil secara total sampling. Data

dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan uji bivariat menggunakan uji

korelasi kendal-thau.

  

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar responen

(81.8%) memiliki konsep diri kategori cukup. Sebagian besar responden (51.5%)

memiliki interaksi sosial kategori cukup. Ada hubungan antara konsep diri dan

interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan

Gombong Kabupaten Kebumen dengan p=0,001 (<0,05).

  Kata Kunci : konsep diri, interaksi sosial, lansia

BACHELOR OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

  Minithesis, February 2016

CORRELATION BETWEEN SELF-CONCEPT WITH ELDERLY

SOCIAL INTERACTION AT ELDERLY POSYANDU IN KEMUKUS,

GOMBONG, KEBUMEN

  1) 2) 3)

Dini Parwiti Ery Purwanti Endah Setianingsih

  

ABSTRACT

Background : Human being has physical, psychological and social changes as

natural aging process. It causes unstable mental condition of self-concept that

influences the deterioration of social role to have interaction in family and society.

  

Objective : To explain the correlation between self-consept and social interaction

of elderly people at elderly posyandu in Kemukus, Gombong, Kebumen.

Method : This study used correlational method with cross-sectional approach.

  

There are 33 samples taken by total sampling. Data is analysed by descriptive

analysis and test of correlation using Kendal-thau.

  

Result : The study showed that most respondents (81.8%) have enought self-

concept category and 51.5% of them have enough social interaction. There was

correlation between self-concept and social interaction of the elderly people at

elderly posyandu in Kemukus, Gombong, Kebumen indicated by p value = 0,001

(<0,05).

  Keywords : self-concept, social interaction, elderly people.

  MOTTO

“Kita lebih bisa dan lebih baik dari apa yang kita pikirkan”

“Orang yang belajar dari kesalahan adalah orang yang berani sukses”

  

“Belajar tidak selalu dari buku, lingkungan, perjalanan dan pengalaman hidup membuat kita

mengambil pelajaran”

“Banyak bekerja dan berdoa, sedikit bicara”

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku/ Mama dan Bapakku tercinta yang

selalu mendukung serta nasehatnya yang menjadi jembatan perjalananku, doa dan kasih

sayang yang tidak terhingga yang selalu memberikan yang terb aik….

  

Terimakasih Mah…

Terimakasih Pak…

Yang tersayang adikku Verin Okna W. dan Betty Fitriani, tiada yang mengharukan saat kita

bersama, terima kasih atas doa dan semangatnya

  Sahabatku tersayang Winda Noviana Sari, A.Md. Akun, Chusnul Chotimah, S.Thi, Ulin, Afiyah, Teh Rina, Ka Deqwan, Siti M. Elly, Reno, Mas Deda, terimakasih atas doa, hiburan, traktiran dan nasehatnya dan teman teman angkatan STIKES yang turut membantu, suka, duka, kita bersama “Arum, Elite, Endel, Mbak Brow Eka, Ria,

  Ainul terimakasih candanya, aku gak akan melupakan kalian semua dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga keakraban selalu terjaga.

  Dosen pembimbing Tugas Akhirku, Ibu Ery Purwanti, M.Sc dan Ibu Endah Setianingsih, S.Kep. Ns, terimakasih atas bimbingannya selama ini dan semua dosen pengajar kampus STIKES Prodi S1 terimakasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang ............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ........................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .......................................................................

  4 E. Keaslian Penelitian ......................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

  7 A. Landasan Teori ...........................................................................

  7 1. Lanjut Usia .............................................................................

  7 2. Konsep Diri ...........................................................................

  9

  3. Interaksi Sosial ...................................................................... 13

  4. Hubungan Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial .................. 16

  B. Kerangka Teori ........................................................................... 17

  C. Kerangka Konsep......................................................................... 17

  

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 19

  B. Populasi dan Sampel ................................................................... 19

  C. Variabel Penelitian ....................................................................... 20

  D. Definisi Operasional .................................................................... 21

  E. Instrumen Penelitian .................................................................. 22

  F. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 23

  G. Teknik Analisa Data .................................................................. 25

  H. Etika Penelitian ......................................................................... 26

  

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 28

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 28 B. Pembahasan ................................................................................ 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 33

A. Kesimpulan ............................................................................... 33 B. Saran .......................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 17Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 17

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 21Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri .............................................. 22Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Interaksi Sosial ......................................... 22Tabel 4.1 Konsep Diri Pada Lansia ............................................................ 28Tabel 4.2 Interaksi Sosial Pada Lansia ....................................................... 28Tabel 4.3 Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial ............ 29

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Lampiran 2. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 3. Lembar Kuesioner Lampiran 4. Tabulasi Penelitian Lampiran 5. Hasil Uji Statistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menua merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan

  manusia. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, seperti kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, gigi ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan gerakan tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008). Menurut Agung (2014), jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 23.992.000 jiwa dan pada tahun 2020 diprediksi mencapai 28.000.000 jiwa.

  Pada diri manusia secara alami terjadi penurunan atau perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain yang sering disebut dengan proses penuaan. Keadaan itu cenderung menimbulkan masalah kesehatan secara umum (fisik) maupun kesehatan jiwa secara khusus pada individu lanjut usia. Menurut Nugroho (2008) penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi mental. Perubahan mental pada lanjut usia, dapat berupa sikap yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit atau tamak jika memiliki sesuatu. Yang perlu dimengerti adalah sikap umum yang ditemukan pada hampir setiap lanjut usia, yaitu keinginan berumur panjang dengan sedapat mungkin tenaganya dihemat, mengharapkan tetap diberikan peranan dalam masyarakat, ingin tetap berwibawa dengan mempertahankan hal dan hartanya, ingin meninggal secara terhormat (Nugroho, 2008).

  Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia juga akan mengakibatkan tidak stabilnya konsep diri. Konsep diri terdiri dari lima komponen yaitu citra diri, ideal diri, harga diri, penampilan peran, dan identitas diri. Pada komponen citra diri berhubungan dengan sikap individu baik yang didasari atau tidak terhadap dirinya. Ideal diri merupakan penilaian terhadap hasil apa yang akan

  

diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan posisinya. Identitas diri adalah

kesadaran akan dirinya yang akan bersumber dari observasi dan penilaian

(Rola, 2006).

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Romadhoni (2013) dengan

judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Kemandirian Lansia Dengan

Konsep Diri Lansia Di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota

Semarang” menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki konsep diri

kategori baik sebanyak 55 lansia (96,5%) dan cukup sebanyak 2 lansia (3,5%).

Konsep diri lansia yang paling menonjol yaitu identitas diri, harga diri, dan

identitas diri sebanyak 57 responden (100%), dan konsep diri lansia yang

kurang baik yaitu pada gambaran diri sebanyak 41 responden (71,9%).

  Konsep diri mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku

individu. Burn (2006) menyatakan bahwa konsep diri akan mempengaruhi cara

individu dalam bertingkah laku di tengah masyarakat. Menurut Rahmalia

(2008) menyatakan bahwa konsep diri penting bagi individu memandang diri

dan dunianya mempengaruhi tidak hanya individu berperilaku, tetapi juga

tingkat kepuasan yang diperoleh dalam hidup. Kepuasan tersebut berupa

penerimaan terhadap keutuhan dirinya dari segi kelebihan maupun

kekurangannya atau sesuatu yang individu hargai dalam hidupnya.

  Salah satu aspek konsep diri yang berpengaruh terhadap interaksi sosial

salah satunya harga diri. Penelitian mengenai hubungan harga diri dan

keterampilan komunikasi individu dilakukan oleh Sari (2006) yang

mengungkapkan bahwa kemampuan individu untuk mengomunikasikan

informasi pribadi kepada orang lain memiliki korelasi dengan harga diri,

artinya semakin tinggi harga diri yang dimiliki maka individu akan lebih

mudah untuk mengomunikasikan informasi pribadi yang dimiliki kepada orang

lain. Semakin memiliki kemampuan komunikasi yang baik maka informasi

yang disampaikan akan mudah dipahami oleh orang lain sehingga tercipta

interaksi sosial yang baik

  Dampak dari menurunnya konsep diri pada lanjut usia menyebabkan

bergesernya peran sosial dalam berinteraksi sosial di masyarakat maupun di

keluarga. Hal ini didukung oleh sikap lansia yang cenderung egois dan tidak

mendengarkan pendapat orang lain, sehingga mengakibatkan lansia terasing

secara sosial dan akhirnya merasa terisolir dan merasa tidak berguna lagi

karena tidak ada penyaluran emosional dari bersosialisasi. Keadaan ini

mengakibatkan interaksi sosial menurun baik secara kualitas maupun kuantitas

karena peran lansia yang digantikan kaum muda, dimana keadaan ini terjadi

sepanjang hidup dan tidak dapat dihindari (Standley & Beare, 2007).

  Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik, saling

mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan, serta tidak bisa terlepas dari satu

hubungan yang terjadi antar individu, sosial, dan masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari (Maryati dan Suryawati, 2006). Pendapat lain dikemukakan oleh

Gillin dan Gillin (1951) dalam Maryati dan Suryawati (2006) yang

menyatakan bahwa interaksi sosial mungkin terjadi jika memenuhi dua

persyaratan, yaitu adanya komunikasi serta kontak sosial yang berlangsung

dalam tiga bentuk diantaranya adalah hubungan antar individu, individu

dengan kelompok dan antar kelompok.

  Kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain akan dimiliki oleh

individu sampai akhir hayat. Namun, sebagian dari individu masih merasa

kesepian ketika tidak memiliki lawan interaksi untuk berbagi masalah (Annida,

2010). Perasaan ini bisa menimbulkan kesedihan yang mendalam sehingga

bisa menekan kesehatan fisik dan mental pada lansia (Copel, 2008).

  Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan jumlah lansia di Desa

Kemukus sejumlah 270 lansia dan yang aktif mengikuti Posyandu Lansia

berjumlah 33 lansia. Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang lansia yang

mengikuti posyandu lansia 3 (60%) diantaranya mengungkapkan bahwa

mereka merasa rendah diri. Dari ketiga lansia yang merasa rendah diri, satu

diantaranya merasa rendah diri karena tidak sanggup melakukan kegiatan

sehari-hari secara mandiri, lansia kedua merasa rendah diri karena merasa berguna lagi dikarenakan penurunan kondisi fisik. Perasaan rendah diri yang dialami lansia mengakibatkan lansia merasa minder dan berkurang dalam interaksi sosialnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabup

aten Kebumen”.

  B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen ?

  C. Tujuan penelitian

  1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.

2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui konsep diri pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.

  b. Mengetahui interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Peneliti Memberi pengetahuan, pengalaman dan menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian, terutama berkaitan dengan pengukuran konsep diri dan interaksi sosial serta menganalisa keterkaitan diantara keduanya.

  2. Bagi Lansia Penelitian ini diharapkan dapat membantu lansia membentuk konsep

3. Bagi Institusi

  a. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada lansia dengan tetap memperhatikan aspek psikologis klien terutama mengenai konsep dirinya dalam pemberian Asuhan keperawatan sehingga tidak menurunkan interaksi sosialnya.

  b. Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian- penelitian lebih lanjut, khususnya yang menyangkut tentang konsep diri dan interaksi sosial.

E. Keaslian Penelitian

  1. Rosita (2012 ) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di Kelurahan Mandan Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di Kelurahan Mandan wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan diskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini berjumlah 80 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah pengkajian fungsi kognitif Mini Mental Status Examination (MMSE) dan kuesioner kemampuan interaksi sosial. Teknik analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi kognitif sebagian besar lansia mempunyai fungsi kognitif baik yaitu sejumlah 43 responden (53,8%), sedangkan kemampuan interaksi sosial sebagian besar lansia mempunyai kemampuan interaksi sosial baik yaitu sejumlah 47 responden (58,8%). Hasil uji Chi Square diperoleh X2 = 6,830 dan p = 0,009, maka H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia di Kelurahan oleh Rosita dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang interaksi sosial pada lansia, sedangkan perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Rosita, menempatkan fungsi kognitif sebagai variabel independent sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti menempatkan variabel independent yaitu konsep diri pada lansia.

  2. Zulfitri (2011 ) melakukan penelitian dengan judul “konsep diri dan gaya hidup lansia yang mengalami penyakit kronis di panti sosial tresna werdha (pstw) khusnul khotimah pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup lansia yang mengalami penyakit kronis di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan penyakit kronis yang memenuhi kriteria inklusi (total sampling), yaitu sebanyak 30 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan p value = 0,02 (p value > 0,05).

  Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup lansia yang mengalami penyakit kronis di panti sosial tresna wredha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status konsep diri lansia mempengaruhi pembentukan gaya hidup sehat lansia khususnya pada lansia dengan penyakit kronis. Oleh karena itu diharapkan kepada petugas panti dan petugas kesehatan yang ada di lingkungan panti dapat memfasilitasi dan mendukung berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan status konsep diri lansia kearah positif. Persamaan yang dilakukan oleh Zulfitri dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengkaji konsep diri pada lansia, sedangkan perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Zulfitri yaitu pada variabel dependent yaitu interaksi sosial.

  

DAFTAR PUSTAKA

Agung (2014). Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia.

  Bandung : CV Pustaka Setia. Annida (2010). Memahami Kesepian Pada Lansia. Jakarta: Penerbit Arcan. Ali (2006). Interaksi Sosial. Jakarta: Penerbit Arcan.

Alimul, A. Hidayat (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah.

  Jakarta: Salemba Medika. Annida (2010). Memahami Kesepian. Jakarta: Penerbit Arcan.

Alvin. (2010). Interaksi Sosial dalam Hubungan Antar Manusia. Bandung :

Alfabeta.

  Arikunto, Suharsimi. (2011). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Basirun. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Lembaga Penelitian

Pengabdian Masyarakat STIKES Muhammadiyah : Gombong.

Burns, R.B. (2006). Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan

dan Perilaku. Alih Bahasa: Eddy. Jakarta: Penerbit Arcan.

Bustan, M.N. (2010) Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka

Cipta.

Depkes RI. (2009). Pedoman Praktis Pemantauan Gizi Lansia. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta

  : Salemba Medika. Imron, R. (2009). Mengenai konsep diri. Jakarta: Penerbit Arcan.

Juniarti, Neti., Eka, Septi., Damayanti, Asma.(2008). Gambaran Jenis dan

  Tingkat Kesepian pada Lansia di Balai Panti Sosial Tresna Werdha Pakutandang Ciparay : UNPAD Bandung Keliat, Budi Anna. (2012). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC.

  

Kozier. (2009). Fundamental of nursing: concepts, process and practice. New

Jersey: Pearson prentice hall.

Maryati dan Suryawati. (2006). Interaksi social, cirri-ciri dan bentuk bentuknya.

  Jakarta: Penerbit Arcan.

Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :

Salemba Nugroho, Wahyudi. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta : EGC

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Pam.(2007). Interaksi Sosial. Bandung : Alfabeta.

  

Potter, P. A; dan Perry, A, G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :

Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC.

Perry & Potter. (2007). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.

  Editor edisi bahasa Indonesia: Yulianti, D. & Ester, M. EGC:Jakarta Pudjijogyanti, CR. (2005). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta : Arcan.

  Rakhmat,J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Rosdakarya Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.

  

Rahmalia, R. (2008). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Penyesuaian Sosial

di Sekolah pada Remaja Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah

Bandung.Skripsi. Jurusan Psikologi Universitas Islam Bandung

  Rola, Fasti. (2006). Konsep Diri dan Motivasi Pada Remaja. USU Repository

Romadlani. (2013). Hubungan dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan

konsep diri lansia di Kelurahan Bamban Kerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 18-23. Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

  

Sari,R.P,.Tri Rejeki A.,& Achmad Mujab M. (2006). Pengungkapan Diri

Mahasiwa Tahun Pertama Universitas Diponegoro Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Harga Diri. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro,

  

Siti Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:

Nuha. Medika.

Stuart, G.W & Sundeen, S.J. (2011). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).

  Jakarta: EGC.

Suardiman Partini S (2007). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.

  Saryono. (2008) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogyakarta: Mitra Cendikia

Soerjono, Sukanto (2007). Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat.

  Bandung, Gravindo media pratama

Soekanto, Soerjono. (2005). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Stanley, M., & Beare, P. G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta:

EGC Sugiono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sunaryo. (2009). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Susanto, Joko. (2009). Hubungan Antara Status Mental Dengan Kemampuan

  Interaksi Sosial Pada Lansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan di Lamongan. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

  

Tarwoto & Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan Edisi keempat . Jakarta : Salemba Medika.

Ary, Wima Bin., Andayani T.R.,Sawitri T.R. (2009). Hubungan Konsep Diri

dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas Akselerasi di SMP Negeri 2 dan SMP PL Domenico Savio Semarang. Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi Universitas Diponogoro. Semarang.

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

  Kepada Yth……………… Di Posyandu Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong : Nama : Dini Parwiti NIM : A11200775 Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara

konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Desa Kemukus

  Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen ”.

  Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian

kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya

mengucapkan terima kasih.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Peneliti Dini Parwiti

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

  Yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama : Umur : Alamat :

  Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul

“Hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu

Lansia Desa Kemukus Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen ”, yang diteliti oleh : Nama : Dini Parwiti

  NIM : A11200775 Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

  Kebumen, …….…………2015 Peneliti, Yang Membuat Pernyataan

(Dini Parwiti) ( )

LEMBAR KUESIONER

  A. Identitas Responden Nama (Inisial) : ………………….. Umur : ………………….. Alamat : …………………..

  B. Konsep Diri Pada Lansia Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara memberi tanda “” pada kolom jawaban di sebelah kanan sesuai dengan keadaan anda.

  

No. Pernyataan Jawaban

Identitas Diri Ya Tidak

  1 Saya merasa kecewa karena menua, tidak lagi mandiri seperti dulu

  2 Saya tidak puas dengan keadaan saya sekarang.

  3 Saya merasa puas sebagai seorang lansia meskipun saya mengalami penurunan kondisi fisik

  4 Saya menerima perubahan pada kulit saya (seperti keriput, bintik-bintik hitam) Citra Diri

  5 Saya tetap merasa percaya diri dengan penampilan tubuh saya sekarang.

  6 Saya menolak untuk melihat perubahan tubuh saya sejak menjadi lansia

  7 Penampilan saya tetap menarik walaupun sudah tua Harga Diri

  8 Saya sering mengkritik diri sendiri sejak mengalami penurunan kondisi fisik

  9 Saya tetap merasa dihargai orang lain meskipun mengalami penurunan kondisi fisik

  10 Saya merasa malu terhadap keadaan saya sekarang ini.

  Ideal Diri

  11 Saya merasa pesimis dengan keadaan saya sekarang.

  12 Saya memiliki keinginan yang kuat untuk jadi lebih mandiri.

  13 Saya tetap sabar dan ikhlas yang mengalami penurunan kondisi fisik

  Peran

  14 Saya merasa peran saya sebagai orang tua terganggu sejak mengalami penurunan kondisi fisik

  15 Saya merasa saat ini peran saya di lingkungan sosial menjadi berkurang

  16 Saya menerima peran saya menjadi lansia sekarang ini.

  17 Saya masih dilibatkan dalam diskusi jika ada masalah keluarga.

C. Interaksi Sosial Petunjuk Umum Pengisian

  Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai pendapat saudara dengan cara memberikan tanda ( √) Selalu (S)

  Kadang - kadang (KK) Tidak pernah (TP)

No Pertanyaan S KK TP

  Kerja Sama

  1 Saya terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan

  2 Saya bekerja sama dengan tetangga sekitar ketika diadakan kerja bakti

3 Saya menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan beserta tetangga maupun keluarga.

  4 Saya menghadiri pertemuan warga seperti PKK maupun arisan lingkungan

  5 Saya terlibat bersama warga yang lain dalam kegiatan memasak ketika tetangga melakukan hajatan

  6 Saya membantu tetangga yang membutuhkan pertolongan saya Akomodasi

  7 Saya menghargai pendapat orang lain baik tetangga maupun keluarga

  8 Saya dimintai pendapat oleh tetangga maupun keluarga ketika terjadi masalah di lingkungan sekitar maupun keluarga.

  9 Saya menjadi penengah ketika terjadi perselisihan di lingkungan sekitar maupun keluarga.

  10 Ketika saya bermasalah dengan tetangga ataupun keluarga, saya berusaha menyelesaikannya secepatnya.

  11 Ketika ada keluarga ataupun tetangga yang saling berseteru, saya akan berusaha menasehati untuk segera berdamai.

  Asimilasi

  12 Saya rukun dengan tetangga dengan menghindari pertengkaran

  13 Saya turut berduka cita serta menghadiri pemakaman ketika tetangga maupun keluarga meninggal dunia

  14 Saya menjenguk tetangga maupun keluarga jika mengalami sakit

  15 Saya mengunjungi keluarga maupun lingkungan untuk bermaaf-maafan ketika hari raya

  16 Saya membantu tetangga maupun keluarga jika mengalami kesulitan salah satunya masalah ekonomi

  Frequencies Statistics Interaks i Sosial Kons ep Diri

  N Valid

  33

33 Mis sing

  Frequency Table Inte rak s i Sos ial Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent Percent

  V alid Kurang

  9

  27.3

  27.3

  27.3 Cukup

  17

  51.5

  51.5

  78.8 Baik

  7

  21.2 21.2 100.0 Total 33 100.0 100.0

  Kons ep Diri Cumulativ e

Frequenc y Percent Valid Percent Percent

  Valid Cukup

  27

  81.8

  81.8

  81.8 Baik

  6

  18.2 18.2 100.0 Total 33 100.0 100.0

  Sosial Kons ep Diri Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).

  Cukup Baik Kons ep Diri Total Kurang Cukup Baik

  Interaks i Sosial Kons ep Diri Kendall's tau_b Interaks i

  33 Correlation Coef f ic ient

Sig. (2-tailed)

N Correlation Coef f ic ient

Sig. (2-tailed)

N

  33

  33 .446** 1.000 .001 .

  33

  Cor relations 1.000 .446** . .001

  33 Interaks i Sosial Kons ep Diri V alid N (lis tw ise) N Minimum Max imum Mean Std. Deviation

  15 9.73 2.240

  7

  33

  44 31.70 6.894

  22

  33

  Interaks i Sosial Total Des criptive Statis tics

  % w ithin Konsep Diri % of Total Count % w ithin Konsep Diri % of Total Count % w ithin Konsep Diri % of Total

  Crosstabs Descriptives Nonparametric Correlations Cas e Proces s ing Sum m ary 33 100.0% .0% 33 100.0% Kons ep Diri *

  33 27.3% 51.5% 21.2% 100.0% 27.3% 51.5% 21.2% 100.0% Count

  7

  17

  9

  6 16.7% 16.7% 66.7% 100.0% 3.0% 3.0% 12.1% 18.2%

  4

  1

  1

  27 29.6% 59.3% 11.1% 100.0% 24.2% 48.5% 9.1% 81.8%

  3

  16

  8

  Konse p Diri * Inte rak si Sos ial Cross tabulation

  Interaks i Sosial N Percent N Percent N Percent V alid Mis sing Total Cases

  • .

  Hasil Uji Validitas Konsep Diri Item15 Pearson Correlation .600(*) Sig. (2-tailed)

  .018 N

  15 Correlations Item16 Pearson Correlation .600(*) Sig. (2-tailed)

  .018 Total Item1 Pearson Correlation N .639(*)

  15 Sig. (2-tailed) Item17 Pearson Correlation .010 .678(**) N

  Sig. (2-tailed) 15 .005 Item2 Pearson Correlation N .690(**)

  15 Sig. (2-tailed) Item18 Pearson Correlation .625(*) .004 Sig. (2-tailed)

  N 15 .013 Item3 Pearson Correlation N .798(**)

  15 Sig. (2-tailed) Total Pearson Correlation

  1 .000 Sig. (2-tailed) N

  15 Item4 Pearson Correlation N .633(*)

  15 Sig. (2-tailed)

  • Correlation is significant at the 0.05 level .011 (2-tailed).

  N

  15

  • Correlation is significant at the 0.01 level Item5 Pearson Correlation .600(*) (2-tailed).

  Sig. (2-tailed) .018 N