ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN JUS BELIMBING DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN KARYA ILMIAH AKHIR NERS

  ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN JUS BELIMBING DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN KARYA ILMIAH AKHIR NERS Disusun Oleh : PUNTI BELA ANTIKA, S.Kep

  Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus 2017 1) 2) 3) Punti Bela Antika , Marsito , Hartono

“ ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN

  

HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN JUS BELIMBING

DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR

KABUPATEN KEBUMEN”

xii + 35 halaman + 7 tabel + 3 lampiran

  

ABSTRAK

Latar belakang : Sebagian besar (90%) kasus hipertensi merupakan hipertensi primer

yang tidak diketahui penyebabnya. Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa

dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi farmakologi dan terapi non

farmakologi.

  

Tujuan umum : Menganalisis asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi

dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten

Kebumen.

  Hasil analisis : Dari hasil evaluasi

  pemberian jus belimbing 1 (satu) kali sehari selama 7 hari pada 5 klien penderita hipertensi didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistole dari Ny. S 150/100 mmHg menjadi 130/100 mmHg, Ny. M 150/90 mmHg menjadi 130/90 mmHg, Tn. B 150/90 mmHg menjadi 120/90 mmHg, Tn. M 170/100 mmHg menjadi 130/80 mmHg, Ny. R 140/90 mmHg menjadi 120/80 mmHg yaitu dengan rata-rata sebanyak 26 mmHg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jus belimbing efektif untuk menurunkan tekanan darah sistol pada penderita hipertensi.

  Profession Ners Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong KTAN, August 2017 1) 2) 3) Punti Bela Antika , Marsito , Hartono

“ANALYZING FAMILY NURSING CARE OF HYPERTENSION

PATIENTS TO GIVE STARFRUIT JUICE IN THE KALIBEJI VILLAGE

IN SEMPOR DISTRICT KEBUMEN.

   xii + 35 pages + 7 tables + 3 appendices

ABSTRACT

Latar belakang : In the majority (90%) of cases hypertension is hypertension prymary of

unknown cause. In principle there are two kinds of therapy that can be done to treat

diseases hypertension, namely therapy pharmacology and therapeutic non pharmacology.

  

Tujuan umum : Analyzing family nursing care of hypertension patients to give starfruit

juice in the Kalibeji village in Sempor District Kebumen.

Hasil analisis : The results of the starfruit juice once a day a week on five hypertension

clients obtained the result that a decline in blood pressure systole Mrs. S 150/100

  mmHg be 130/100 mmHg, Mrs. M 150/90 mmHg be 130/90 mmHg, Mr. B 150/90 mmHg be 120/90 mmHg, Mr. M 170/100 mmHg be 130/80 mmHg, Mrs. R 140/90 mmHg be 120/80 mmHg is in average of 26 mmHg. So that it can be concluded that starfruit juice effective for lowering systole blood pressure in client with hypertension.

  

Rekomendasi : Starfruit are fruit which originally from the region country with tropical

climmate like indonesia, to the harvest in favored by the community, was easy to get and

easy to cultivated. So that starfruit can be alternative to lowering blood pressure

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahan karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul : “Analisis Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Hipertensi dengan Pemberian Jus Belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen ”.

  Karya Tulis Akhir ini disusun sebagai dasar untuk memenuhi syarat memperoleh gelar profesi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong. Selama proses penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :

  1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yuniar, M. Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  3. H. Marsito S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam pembuatan karya tulis akhir ini.

  8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Keperawatan tahun akademik 2016-2017 yang selalu memberikan semangat.

  9. Seluruh pihak Puskesmas Sempor 1 yang telah membantu menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir ners.

  10. Keluarga binaan dan warga Desa Kalibeji yang bersedia bekerja sama sehingga Karya Ilmiah Akhir ners ini terbentuk.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini, oleh karena itu peneliti berterimakasih atas segala saran dan masukan yang diberikan demi perbaikan karya tulis ini.

  Gombong, 15 Agustus 2017 Penulis,

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1

  1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2 Tujuan ......................................................................................

  3 1.2.1 Tujuan Umum ................................................................

  3 1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................

  3 1.3 Manfaat Penelitian ...................................................................

  4 1.3.1 Bagi pengembangan ilmu ................................................

  4 1.3.2 Bagi Masyarakat..............................................................

  4

  2.2.2 Diagnosa Keperawatan ...................................................

  10 2.2.3 Intervensi .........................................................................

  10 BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN .....................

  12 3.1 Profil Lahan Praktek ................................................................

  12 3.1.1 Visi dan Misi ...................................................................

  12 3.1.2 Gambaran Umum Desa Kalibeji .....................................

  12 3.1.3 Jumlah Kasus ..................................................................

  12 3.1.4 Intervensi di Puskesmas ..................................................

  12 3.2 Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ..................................

  13 3.2.1 Ringkasan Proses Pengkajian ..........................................

  13 3.2.2 Diagnosa Keperawatan ...................................................

  21 3.2.3 Intervensi .........................................................................

  23 3.2.4 Implementasi ...................................................................

  24 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................

  25 4.1 Analisis Karakteristik Klien .....................................................

  25 4.1.1 Karakteristk Klien Berdasarkan Umur ............................

  25 4.1.2 Karakteristik klien berdasarkan jenis kelamin ................

  26 4.1.3 Karakteristik klien berdasarkan tingkat pendidikan ........

  27

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Asuhan Keperawatan Berdasarkan NCP ...........................

  10 Tabel 3.1 Pemeriksaan Fisik ............................................................................

  18 Tabel 3.2 Nursing Care Plan (NCP) .................................................................

  22 Tabel 4.1 Karakteristik Klien Berdasarkan Umur............................................

  24 Tabel 4.2 Karakteritik Klien Berdasarkan Jenis Kelamin ................................

  25 Tabel 4.3 Karakteristik Klien Berdasarkan Tingkat Pendidikan .....................

  26 Tabel 4.4 Hasil Pemberian Jus Belimbing .......................................................

  27

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Asuhan Keperawatan Lampiran 2 : Materi Pendidikan Kesehatan Lampiran 3 : Lembar Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Berkembangnya pola makan dan gaya hidup masyarakat seiring perkembangan dunia menyebabkan transisi epidemiologi peyakit. Menurut WHO (World Health Organisation) sejak tahun 2008, penyakit tidak menular (PTM) 3,4 kali meningkat lebih pesat dari sebelumnya. Dilaporan terjadi kasus kematian sebanyak 57 juta jiwa, (36%) diantaranya disebabkan karena penyakit tidak menular. Diprediksi kasus kematian karena PTM ini meningkat 15% secara global antara tahun 2010 sampai dengan 2020. Kasus kematian akibat PTM terbanyak disebabkan oleh penyakit jantung yaitu sebanyak 81.100.000.

  Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Hipertensi meningkatkan peluang terjadinya penyakit ginjal dan kardiovaskuler serta gangguan sistem saraf dan retinopati. Hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup seperti aktivitas fisik kurang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, serta asupan sodium tinggi sedangkan asupan sayur dan buah rendah (Kathleen, 2012)

  Diseluruh dunia, hampir 1 milyar orang (sekitar seperempat dari seluruh

  2 Aditama (2009) prevelensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi

  pada usia 18 tahun keatas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu jumlahnya mencapai 6,85 dari populasi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia.

  Sebagian besar (90%) kasus hipertensi merupakan hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya. Akibat dari hal tersebut tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat antihipertensi. Upaya pengobatan yang lebih penting dilakukan adalah mengeliminasi faktor resiko yang diduga berhubungan dengan kejadian hipertensi tersebut. Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi farmakologi dengan menggunakan obat dan terapi nonfarmakologi yaitu dengan modifikasi pola hidup sehari-hari dan kembali ke produk alami (back to nature). Mengacu pada konsep

  

back to nature yaitu dengan menggunakan bahan lokal yang banyak terdapat di

  masyarakat, karena bahan tersebut kaya akan antioksidan dan kalium dalam bentuk jus buah sebagai upaya menurunkan tekanan darah penderita hipertensi (Bangun, 2003).

  Salah satu buah yang bisa dipergunakan di masyarakat untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah buah belimbing. Belimbing dapat membantu

  3

  didapatkan yaitu pemberian jus belimbing berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol dengan asupan lemak dan serat.

  Keluarga merupakan dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing, menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Setiadi, 2008). Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan terhadap anggota kerluarga dapat dilihat dari tugas kesehatann kelurga yang dilaksanakan. Keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama- sama merawat anggota keluarga yang sakit. Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan berlangsung terutama melalui komitmen dan modifikasi lingkungan serta gaya hidup pribadi, hal ini semakin memperkuat peran pokok keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap kesehatan para anggotanya. (Nita, 2008). Mengenai hal diatas, penulis tertarik untuk mengambil untuk judul Analisis Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Hipertensi Dengan Pemberian Jus Belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

1.2 Tujuan

  4 b.

  Memaparkan hasil analisa data pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

  c.

  Memaparkan hasil intervensi pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

  d.

  Memaparkan hasil implementasi pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

  e.

  Memaparkan hasil evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

  f.

  Memaparkan hasil analisis inovasi keperawatan pada asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

1.3 Manfaat penelitian

1.3.1 Bagi pengembangan ilmu

  Memberikan kontribusi pembaharuan ilmu pengetahuan terbaru tentang analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.

  

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tj, Y. 2009. Mayo Clinic Hipertensi. Jakarta: UI-Press.

  Anggara, FDH., dan Prayitno, N. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat Tahun 2012 .

  Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1)-20-25.

  Anggraeni, A.D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., Siahaan, S.S., 2009,

  Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari-Juni 2008 , Laporan Penelitian: Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, 358.

  Sulistyono, Heri. 2009. Pengaruh Belimbing Manis Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Wanita Hamil . http://digilib.fk.umy.a.id//diperoleh tanggal 11 Agustus 2017

  Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

  Gunawan, L. 2008. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Gramedia Anna, P., & Bryan, W.2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

  Ardiyanto, Iip. 2014. Efektifitas Jus Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan

  Kathleen, Meehan. 2012. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan . Jakarta: EGC. Setiadi. 2008. Konsep dan Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta Setiawan, Z. 2006. Prevelensi dan Determinan Hipertensi di Pulau Jawa tahun 2004 . Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, I(2), 57-61. Smeltzer C, Suzanne, Brunner & Sudarth. 2010. Buju Ajar Keperawatan Medikal

  Bedah . Jakarta : EGC

  Wahyuningsih, Heni Puji dkk. 2009. Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat

  dalam Kebidanan . Yogyakarta: Fitramaya

  Wirakusumah. (2013). Jus Sehat Buah dan Sayuran: Mengupas Manfaat Buah

  dan Sayuran . Jakarta: Penebar Plus

  

PRE PLANNING IMPLEMENTASI KELUARGA

PADA KELUARGA TN. H KHUSUSNYA NY. S

  

PRE PLANNING IMPLEMENTASI PADA KELUARGA TN. H

DENGAN MASALAH HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NY. S

  A. Latar Belakang

  Menurut Sylvia (2005), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sedangkan menurut Rusdi (2009) Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain, seperti stroke dan penyakit jantung.

  Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. H terdapat masalah yang dialami oleh Ny. S yaitu masalah hipertensi. Menanggapi tersebut, perlu kiranya dilakukan penyuluhan kesehatan kepada keluarga Tn. H khususnya Ny. S tentang hipertensi.

  B. Tujuan 1.

  Tujuan Umum Setelah dilakukan implementasi selama + 35 menit, diharapkan keluarga Tn. H mampu memahami masalah hipertensi yang terjadi pada Ny. S.

  2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan implementasi diharapkan keluarga Tn. H khususnya Ny. S mampu menyebutkan kembali tentang : a.

  Pengertian hipertensi Sasaran : Keluarga Tn. H Target : Ny. S

E. Strategi Pelaksanaan

  Hari/ tanggal : …… September 2016 Waktu : ……… WIB Tempat : Rumah keluarga Tn. H

  Waktu Tahap Respon

  5 menit Orientasi : a. a. Mengucapkan salam Menjawab salam b. b. Memperkenalkan diri Mendengarkan c. c. Mengingatkan kontrak Audiens ingat dengan d. kontrak

  Menjelaskan maksud dan tujuan e. d. Menanyakan kesediaaan Audiens mengerti f. maksud dan tujuan

  Apersepsi (menanyakan apa yang sudah dan belum diketahui audiens) e.

  Audiens siap/bersedia 25 menit Kerja : a. a. Memulai penkes dengan membaca Menyimak basmalah b. b. Menjelaskan pengetian hipertensi Mengajukan pertanyaan c. c. Menjelaskan tanda dan gejala Mendengarkan hipertensi d. d.

  Menutup penkes dengan membaca hamdalah e.

  Memberikan salam penutup

  F. Media dan alat Lembar balik dan leaflet

  G. Seting tempat U

  H. Kriteria Evaluasi 1.

  Evaluasi struktur a.

  A B D C E Keterangan : A : Tn. H B : Ny. S C : Sdr. F D : Mahasiswi E : Dosen Pembimbing

  F

  Lampiran Materi H I P E R T E N S I A.

  Pengertian Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi ditandai dengan tekanan sistolik darah > 140 mmHg dan tekanan diastolik darah > 90 mmHg.

  B.

  Tanda dan Gejala Tanda dan gejala hipertensi adalah :

  • Peningkatan tekanan darah
  • Kadang mual dan muntah
  • Marah/emosional
  • Telinga berdengung
  • Debar-debaar
  • Sakit kepala, pusing
  • Rasa berat di tengkuk
  • Sukar tidur
  • Mata berkunang-kunang C.

  Penyebab

  • Periksakan rutin tekanan darah
  • Mengelola stress dengan benar
  • Mengurangi makanan yang mengandung garam & lemak
  • Mengkonsumsi makanan tambahan minyak ikan dan makanan yang berserat (sayuran, buah-buahan) E.

  Cara Pengobatan Hipertensi 1. : minum obat anti tekanan darah tinggi dengan resep dokter

  Medis 2. Tradisional : a.

  Buah Belimbing Air perasan diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan.

  Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan.

  b.

  Daun seledri Tumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, Air saringan usahakan satu gelas damkan selama satu jam, lalu diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas c. Buah mengkudu/Pace

  Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari secara teratur.

  d.

2. Menu seimbang untuk penderita hipertensi a.

  Pagi : nasi putih, telur dadar tanpa garam, sayur bayam b.

  Siang : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa garam, sayur sop, ikan mas goreng, papaya c.

  Malam : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa garam, oseng kacang panjang, telur rebus, papaya

3. Konsumsi garam untuk penderita hipertensi

  a. : ½ sendok teh per hari Hipertensi ringan

  b. : ¼ sendok teh per hari Hipertensi sedang

  c. : tanpa garam Hipertensi berat

  Sumber Referensi : Kusuma, Hardi dan Amin Huda. 2012. Handbook For Health Student. Yogyakarta: MU:3.

  Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

  Jakarta: EGC.

BAB II TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN A. Karakteristik Demografi 1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. H 2. Alamat dan telepon

  : Desa Kalibeji, Kecamatan Sempor 3. Pekerjaan KK

  : Buruh 4. Pendidikan KK

  : SD 5. Komposisi keluarga

  : Bapak, Ibu, Anak No Nama Usia JK Hub dg KK Pekerjaan Pendidikan Imunisasi

  1

  2

  3

  4 Tn. H Ny. S Sdr. F An. N 46 th

  37th 17 th 8 th

  L P L P Suami Istri Anak Anak

  Buruh Ibu Rumah Tangga Pelajar Pelajar

  SD SD

  Lengkap Lengkap

  Genogram (3 generasi) :

  7. Suku Bangsa Tn. H dan Ny. S berasal dari suku Jawa, masyarakat suku jawa menyukai makanan yang gurih dan manis serta menyukai lauk yang banyak mengandung lemak dan kolesterol.

  8. Agama Seluruh anggota keluarga Tn. H beragama Islam dan taat menjalankan ibadah.keluarga Tn. H menganggap penyakit yang diderita oleh Ny. S adalah cobaan dari Allah SWT.

9. Status sosial ekonomi keluarga

  Keluarga Tn. H termasuk dalam kategori status ekonomi rendah karena Tn. M bekerja sebagai pegawai dan Ny. S hanya sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan untuk makan seadanya belum bisa mengatur diit makanan sehari-hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga

  Aktifitas rekreasi keluarga yang biasa dilakukan keluarga Tn. S adalah menonton televisi dan bermain ketempat saudara. Pada saat berkumpul jarang membahas tentang penyakit yang diderita oleh Ny. S.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 11.

  Tahap perkembangan keluarga saat ini Saat ini keluarga Ny. S berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai seorang remaja, hal ini didukung data masih adanya anak Ny. S yang masih sekolah di SMA. Selain itu juga merencanakan kegiatan yang akan datang, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga , tetap menjaga komunikasi dengan baik.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

  penyakit menular. Hanya saja Ny. S menderita penyakit hipertensi yang terkadang kambuh bila kelelahan.

C. Pengkajian Lingkungan 15.

  Karakteristik rumah Rumah yang ditempati Ny. S adalah rumah milik sendiri dengan luas kurang lebih 6x9m. Tipe rumah permanen, lantai keramik, ventilasi & jendela ada 4 buah yang dibuka setiap hari, jumlah ruangan ada 4 (1 ruang tamu, 3 kamar tidur). Sumber air yang digunakan sehari hari adalah air sumur. Sumur berada di sebelah utara dan airnya bersih karena lingkungan rumah bersih, sampah selalu dibakar di pekarangan.

  Denah rumah Kamar Ruang Kamar U

  Tidur Tamu Tidur Kamar Dapur Tidur 16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

  Lingkungan tetangga umumnya berasal dari suku jawa hubungan antar tetangga baik keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu siang dan sore hari. Beberapa tetangga disekitar rumah Ny. S ada yang memiliki penyakit hipertensi namun tidak pernah membahas penyakit hipertensi.

17. Mobilitas geografis keluarga

  Sejak menikah keluarga Ny. S menetap di Desa Kalibeji sudah 21 tahun, tidak pernah

D. Struktur Keluarga 20.

  Pola komunikasi keluarga Bahasa yang digunakan dalam keluarga Ny. S adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhanya. Bila ada masalah mereka selalu membicarakannya bersama. Komunikasi anatar keluarga setiap hari, Jika ada yang tidak sesuai anggota keluarga menyampaikan secara terbuka.

  21. Struktur kekuatan keluarga Tn. H sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga. Apabila ada anggota keluarga melakukan tindakan kurang baik langsung ditegur dan diberi nasihat.

  22. Struktur peran (formal dan Informal) Tn. H berperan sebagai kepala keluarga yaitu pengambil keputusan serta tulang punggung keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Ny. S sebagai seorang ibu yang tugasnya merawat rumah dan mengasuh anak-anaknya.

  23. Nilai atau norma keluarga Ny. S belum mengerti tentang penyakit hipertensi yang dideritanya.

E. Fungsi Keluarga 24.

  Fungsi afektif Semua anggota keluarga Tn. H saling menyayangi, menghormati antar anggota keuarga, saling mendukung hal-hal positif. Tn. H selalu menegur anak-anaknya apabila melanggar aturan.

  25.

  Ny. S terkadang menyepelekannya. Ny. S belum mengetahui cara alami dalam menurunkan tekanan darah kecuali mamakan timun.

  c) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit

  Kemampuan anggota keluarga mengenal penyakit terbatas, Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya belum terlalu parah biasanya keluarga cukup menganjurkan untuk beristirahat

  d) Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan

  Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan membuat keluarga sehat, namun pada saat pengkajian keadaan rumah cukup kotor berserakan kertas- kertas yang tidak terpakai.

  e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Keluarga Ny, S mengetahui dengan jelas tentang failitas yang ada di Desa Kalibeji.

  Fasilitas yag terjangkau oleh keluarga yaitu PKD, dan Puskesmas.

  27. Fungsi reproduksi Ny. S mempunyai 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Ny. S dalam mengontrol perkembangan keluarga dengan KB yaitu suntik 3 bulan.

  28. Fungsi ekonomi Keluarga Ny. S selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan meskipun pas-pasan.

F. Stress dan Koping Keluarga 29.

  Stressor jangka pendek dan jangka panjang Bagi keluarga Tn. H saat ini yang msih menjadi beban pikiran Ny. S adalah biaya hidup sehari hari yang makin meningkat dan penyakit yang sedang dideritanya (Hipertensi).

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Ny. S dan keluarga pasrah, sabar dan berdoa agar masalah yang dihadapi cepat selesai.

G. Pemeriksaan Fisik No Kriteria Tn. H Ny. S

  1 Keadaan umum Baik, composmentis Baik, composmentis

  2 TTV TD: 130/90 mmHg TD: 170/90 mmHg N : 80 x/m N : 86 x/menit RR: 20 x/m RR: 22 x/menit S : 36 C S : 36 C

  3 Kepala Bentuk mesochepal, warna rambut hitam, tampak bersih, tidak ada lesi.

  Bentuk mesochepal, warna rambut hitam bergelombang, tampak bersih, tidak ada lesi.

  4 Mata bentuk simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, tidak memakai alat bantu penglihatan, pupil 3mm. bentuk simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, tidak memakai alat bantu penglihatan, pupil 3mm.

  5 Telinga Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan.

  Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak ada serumen.

  6 Hidung Bersih, tidak ada polip Bersih, tidak ada polip

  7 Mulut, gigi, bibir Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada stomatitis

  Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada stomatitis Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris

  12 Ekstermitas bawah Tidak ada oedema, crt < 3 detik

  Tidak ada oedema, crt < 3 detik, tidak ada varises, kekuatan otot 5/5.

  13 Genetalia Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid.

  Selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid.

H. Harapan Keluarga

  Keluarga Tn. H berharap terhadap pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan harus lebih baik dan selalu bisa menolong dengan sepenuh hati. Keluarga juga senang atas kehadiran Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong yang melakukan pengkajian pada keluarganya yang membantu keluarga bisa mengenal lebih mengenai kesehatan dan lebih berhati-hati lagi dalam menghadapi khususnya Ny. S yang sakit hipertensi.

  Dari data yang disajikan ada kemungkinan diagnosis keperawatan yaitu :

  J. INTERVENSI KEPERAWATAN

  No Dx DATA DIAGNOSA (NANDA ) TUJUAN NOC NIC

  1 Data Pendukung masalah Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko (00188)

  Keluarga memiliki perilaku kesehatan yang lebih baik

1. Keluarga mampu mengenal Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku

  3. Ny.S mengatakan kadang-kadang keluar keringat dingin

  4. Ny. S sudah terbiasa dengan keadaannya (hipertensi)

  5. Ny. S pergi ke fasilitas kesehatan bila sakitnya parah

  6. Ny. S mengatakan belum begitu paham tentang hipertensi.

  2. Ny. S mengeluh kakinya kadang kesemutan dan lehernya sakit

  Domain 1 : Promosi kesehatan Kelas 2: Menegemen kesehatan Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko (00188)

  1. Ny. S sudah menderita tekanan darah tinggi sejak berumur 30 tahun

  Setelah dilakukan tindakan keperawatan , keluarga mampu mengenal tentang :

  Perilaku kesehatan yang lebih baik

  (Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan

dan penyakit)

Kelas S : Pengetahuan

kesehatan

(Hasil yang menggambarkan pemahaman keluarga dalam pemanfaatan informasi untuk

meningkatkan ,

mempertahankan dan perbaikan kesehatan) Tingkat 3 1821 Pengetahuan tentang

penyakit :

  1. Pngertian/proses penyakit

  2. Tanda dan gejala penyakit

  3. Pencegahan penyakit

  1. Keluarga mampu mengenal Domain III : Perilaku (perawatan pendukung fungsi physicososial fasilitas merubah gaya hidup) Kelas S: Pendidikan Pasien (rencana untuk fasilitas pembelajaran) Rencana : . 5602 Pengajaran : Proses Penyakit

  • Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan prose penyakit.
  • Jelaskan proses penyakit penyakit
  • Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
  • Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
  • Jelasan kemungkinan penyebab
  • Berikan informasi pada pasien mengenai kondisinya
  • Berikan informasi kepada keluarga/ orang penting bagi klien mengenai perkembangan klien
  • Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencehag komplikasi di masa yang akan datang dan utnuk mengontrol proses penyakit
  • Diskusikan pilihan terapi/penanganan
  • Jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi yang direkomendasikan
  • Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang gejala yang harus dilaporkan kepada petugas kesehatan

  K. IMPLEMENTASI No. Dx Ttd Waktu Implementasi

  Respon

  II Selasa, 30 Agustus 2016

  10.00 a. a. Managemen nyeri (nafas dalam) Klien kooperatif

  10.05 b. b. Meminta klien agar tidak terlalu lelah Klien mengatakan bersedia untuk mengurangi aktivitas yang tidak penting Punti

  10.10 c. c. Meminta klien agar meningkatkan istirahat Klien mengatakan sudah tidur cukup

  10.15 d. d. Meminta klien untuk mengurangi pikiran yang Klien mengatakan akan mengurangi pikiran yang tidak penting tidak penting

  10.20 e. e. Melakukan pengkajian skala nyeri P: Klien mengatakan pusing

  Q: cekot cekot R: di kepala S: skala 4 T: ± 10 menit

  10.30 f. f. Memonitor TTV TD: 150/100 mmHg

  N : 84 x/menit RR: 22 x/menit S : 37 C

  II Kamis, 8 September 2016

  10.00 a. a. Managemen nyeri (nafas dalam) Klien kooperatif

  10.05 b. b. Meminta klien agar tidak terlalu lelah Klien mengatakan bersedia untuk mengurangi aktivitas yang tidak penting Punti

  10.10 c. c. Meminta klien agar meningkatkan istirahat Klien mengatakan sudah tidur cukup

  10.15 d. d. Meminta klien untuk mengurangi pikiran yang Klien mengatakan akan mengurangi pikiran yang tidak penting tidak penting

  10.20 e. e. Melakukan pengkajian skala nyeri P: Klien mengatakan pusing berkurang

  Q: cekot cekot R: di kepala

  T: ± 10 menit

  10.30 f. f. Memonitor TTV TD: 150/100 mmHg

  N : 84 x/menit RR: 22 x/menit S : 37 C

  I Rabu, 14 September 2016 1.

  S : Klien menyatakan kesetujuannya diberikan

  10.00 1. pendidikan kesehatan utuk megetahui sejauh Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga Tn.

  H tentang mana pentingnya kesehatan bagi dirinya a.

  O : Klien terlihat banyak tanya Punti Pengertian hipertensi b.

  Tanda dan gejala hipertensi c. Penyebab hipertensi d.

  Cara menghindari hipertensi e. Cara pengobatan hipertensi secara tradisional f. Diit hipertensi

  10.15 2.

  2. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin S : Keluarga megatakan paham dengan diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang penyuluhan yang telah dijelaskan oleh mahasiswa akan datang dan untuk mengontrol proses penyakit O : Keluarga tampak kooperatif dan mampu menjelaskan kembali materi yang telah di sampaikan

  10.30 3.

  3. Mendiskusikan pilihan terapi komplementer (jus S : Klien mengatakan baru pertama kali belimbing) menggunakan jus belimbing manis sebagai 4. therapy komplementer

  Menjelaskan alasan dibalik terapi komplementer (jus belimbing)

  4. O : Klien terlihat meminum jus belimbing yang 5. diberikan oleh mahasiswa

  Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis

  I Kamis, 15 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : klien mengatakan setelah meminum jus belimbing 10.00 sebanyak 1 gelas frekuensi BAK bertambah O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  I Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : - mahasiswa

  I Sabtu, 17 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : - 10.00 sebanyak 1 gelas

  O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  I Minggu, 18 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : - 10.00 sebanyak 1 gelas

  O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  I Senin, 19 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : - 10.00 1 gelas

  O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  I Selasa, 20 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : - 10.00 sebanyak 1 gelas

  O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  I Rabu, 21 September 2016 - Memberikan therapy komplementer : jus belimbing S : - 10.00 manis sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh mahasiswa

  • Mengukur tekanan darah klien O : TD :

  S : klien tampak menanyakan tekanan darahnya Mengevaluasi hasil pemberian jus belimbing manis :

  L. EVALUASI Hari / Tgl Diagnosa Evaluasi TTD

  Rabu, Nyeri akut b.d agen S: P: Klien mengatakan kepalanya pusing

  30 Agustus 2016 cidera fisik Q: cekot cekot R: di kepala S: skala 4

  Punti T: ± 10 menit

  O: - Klien tampak tenang TD: 150/100 mmHg

  • N : 84 x/menit RR: 22 x/menit S : 37 C

  A: Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian P: Lanjutkan Intervensi 1.

  Monitor TTV 2. Lakukan pengkajian skala nyeri 3. Lakukan teknik nafas dalam 4. Tingkatkan istirahat

  Kamis, Nyeri akut b.d agen S: P: Klien mengatakan kepalanya pusing

  8 September 2016 cidera fisik Q: cekot cekot R: di kepala S: skala 4

  Punti T: ± 10 menit

  O: - Klien tampak tenang TD: 150/100 mmHg

  • N : 84 x/menit RR: 22 x/menit S : 37 C A : Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1.

  Monitor TTV 2. Lakukan pengkajian skala nyeri 3. Lakukan teknik nafas dalam 4. Tingkatkan istirahat

  Kamis, Perilaku kesehatan S :

  14 September Keluarga mengatakan paham dengan penyuluhan kesehatan yang telah di cenderung beresiko 2016 jelaskan oleh mahasiswa

  (00188) Punti

  O : Keluarga tampak kooperatif dan mampu menjelaskan kembali materi yang telah di sampaikan A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi

  • Rabu, Perilaku kesehatan S :

  Pemberian terapi komplementer belimbing + seledri

  21 September Klien mengatakan setelah meminum jus belimbing manis + seledri, cenderung beresiko 2016 frekuensi berkemih klien menjadi bertambah.

  Klien mengatanan pusing berkurang dan lehernya sudah tidak kaku lagi. Punti (00188)

  O : Klien tampak berkeringat TD : 130/100 mmHg N : 86 x/menit RR : 23 x/menit A :

  P : Pertahankan intervensi

  Pemberian terapi komplementer jus belimbing manis + seledri

PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM 1.

  2 Sdr. S L Anak 29th SMA

  8 Sdr.K P Anak 8th SD

  7 Sdr.H L Anak 13th SMP

  6 Sdr.N L Anak 15th SMA

  5 Sdr.L L Anak 17th SMP

  4 Sdr. A P Anak 20th SMA

  3 Sdr. D L Anak 25th SMA

  Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S 2.

  Alamat dan Telepon : Kalibeji Rt 03/01, Sempor 3.

  K E T Polio DPT Hepati tis 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

  G Status Imunisasi C a m pa k

  Umu r Pendd B C

  Hub. Dg KK

  N o Nama J K

  Komposisi keluarga : Bapak, Ibu, anak

  Pendidikan KK : SD 5.

  Pekerjaan KK : Buruh 4.

  1 Ny.M P Istri 52 th SD

  : perempuan : meninggal : garis perkawinan : garis keturunan : tinggal satu rumah : klien 6.

  Tipe Keluarga Keluarga Ny.M merupakan tipe keluarga inti (nuclear Family).

  Keluarga Ny.M terdiri dari Tn. S sebagai ayah, Ny.M sebagai ibu, dan 8 anak (6 laki-laki dan 2 perempuan). Ny.M mengalami tekanan darah tinggi dan belum bisa mengatur pola makan (diit) dari hipertensi .

7. Suku Bangsa

  Keluarga Ny.M berasal dari suku Jawa. kebudayaan dengan makanan pokok yaitu nasi,lauk, dan sayur sayuran. Sedangkan dengan penderita hipertensi harus menggunakan diit yang dianjurkan misalnya nasi karena banyak mengandung buruh. Penghasilan keluarga Ny.M berasal dari pekerjaan Tn. S. Kebutuhan untuk makan seadanya belum bisa mengatur diit makanan sehari- hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga

  Aktivitas rekreasi keluarga keluarga yang biasa dilakukan oleh keluarga Ny.M adalah hanya menonton TV. Jika ingin rekreasi ke luar rumah, hanya ke tempat saudara / anak pertamanya. Pada saat berkumpul jarang membahas tentang penyakit yang diderita Ny.M.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 11.

  Tahap perkembangan keluarga saat ini Saat ini keluarga Ny.M berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai seorang remaja, hal ini didukung data masih adanya anak Ny.M yang masih pelajar.

  12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tahap perkembangan keluarga Ny.M yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk madiri sebagai keluarga baru di masyarakat dan tahap pengaturan penggunaan penghasilan.

  13. Riwayat keluarga inti

III. LINGKUNGAN 15.

  Karakteristik rumah Rumah yang ditempati Ny.M adalah rumah milik sendiri dengan luas kurang lebih 10x7m. Tipe rumah permanen, lantai tehel, ventalasi & jendela ada 4 buah yang dibuka setiap hari, jumlah ruangan ada 7 (1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang tengah, 1 dapur dan 1 kamar mandi). Sumber air yang digunakan sehari- hari adalah air sumur. Sumur berada di sebelah utara rumah dan airnya cukup bersih. Sampah selalu di bakar di pekarangan.

  DENAH RUMAH :

8 Keterangan : U

  6

  4 1.

  Ruang tamu 2. Kamar tidur

  Kamar tidur

  3 3.

  5 4.

  Kamar tidur 5. Ruang tengah

  2 6.

  Dapur 7. Kamar mandi

  9

  Sumur

  1 8. Kalibeji Rt 03/01, Sempor. Saat berkumpul dengan tetangga atau keluarganya kadang memakan camilan yang manis dan asin.

  18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Perkumpulan keluarga dilakukan ketika sedang menonton TV saat malam hari. Perkumpulan dengan masyarakat biasanya hanya berkumpul dengan tetangga sekitar.

  19. Sistem pendukung keluarga Dirumah Ny.M tersedia HP, sepeda dan motor. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke mantri/puskesmas, keluarga Tn. S memiliki Jaminan Kesehatan (Jamkesmas) / KIS.

IV. STRUKTUR KELUARGA 20.

  Pola komunikasi keluarga Keluarga Ny.M berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa dalam kesehariannya. Bila ada masalah, akan diselesaikan dengan cara terbuka / musyawarah bersama-sama. Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhanya.

21. Struktur kekuatan keluarga

  Pemagang keputusan di keluarga adalah Tn. S, namun sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu mendiskusikannya kepada

V. FUNGSI KELUARGA 24.

  Fungsi afektif Semua anggota keluarga Ny.M saling menyayangi, menghormati antar anggota keluarga , saling mendukung hal-hal yang positif dan hal-hal yang baik. Ny.M selalu menegur anak-anaknya apabila melanggar aturan.

  25. Fungsi sosial Ny.M hubungan antar anggota keluarga sangat baik dan saling membantu. Hubungan antar masyarakat juga baik dan saling tolong menolong.

  26. Fungsi perawatan kesehatan

  a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Ny.M sudah mengetahui tentang kondisinya yang mengalami hipertensi tetapi Ny.M belum bisa mengatur pola makan sehingga belum bisa ngontrol tekanan darahnya.

  b) Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan

  Keluarga cukup peka terhadap anggota keluarganya yang sakit. Namun terkadang masalah kesehatan itu di anggap sepele. Jika ada yang sakit diantara keluarga dibawa ke tenaga kesehatan apabila sakitnya sudah parah. e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

  Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas yang ada di sekitar rumahnya. Fasilitas yang terjangkau oleh keluarga seperti: puskesmas 27. Fungsi reproduksi

  Keluarga Tn. S mempunyai 6 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Ny.M dalam mengontrol perkembangan keluarga tidak menggunakan KB.

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA LANSIA HIPERTENSI DENGAN NYERI KEPALA AKUT DI DESA PACING KECAMATAN BANGSAL KABIPATEN MOJOKERTO

0 0 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN WONOKERTO DESA SUMBERWONO KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 11

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RW III KELURAHAN KALISARI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA

0 4 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA IBU M DENGAN FOKUS UTAMA IBU M MENDERITA HIPERTENSI DI DESA LEMBERANG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

0 0 17

TUGAS AKHIR - ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. Y DENGAN FOKUS UTAMA PADA IBU A MENDERITA HIPERTENSI DI DESA SROWOT KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN FOKUS UTAMA ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI PADA KELUARGA Bp.S DI DESA KALICUPAK KIDUL

0 0 16

PENERAPAN PEMBERIAN JUS TOMAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA KELUARGA DENGAN HIPERTENSI DI DESA KALIKAJAR KECAMATAN KALIGONDANG

0 1 15

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.K PADA NY.S DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI DESA WATUAGUNG RT 04/RW II KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS - Elib Repository

0 0 12

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTENSI DENGAN DEFISIENSI PENGETAHUAN PEMBERIAN TERAPI NONFARMAKOLOGI (AIR KELAPA) DI DESA TAMBAKMULYO KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

0 4 78

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANJUT USIA HIPERTENSI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PROMOSI KESEHATAN DI DESA KALIREJO, KEBUMEN KARYA ILMIAH AKHIR NERS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

0 0 49