TINJAUAN SOSIOLOGIS HUKUM TENTANG PENERAPAN MEDIASI KAITANNYA DENGAN ASAS PERADILAN SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA TAKALAR

  

TINJAUAN SOSIOLOGIS HUKUM TENTANG PENERAPAN MEDIASI

KAITANNYA DENGAN ASAS PERADILAN SEDERHANA, CEPAT DAN

BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA TAKALAR

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Peradilan Agama

  Pada Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Samata Gowa

  Oleh;

SRI RIA RIZKI

  NIM. 10100110034

  

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN

SAMATA GOWA

2014

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini : NIM : 10100110034 Tempat/tgl. Lahir : Ujung Pandang/21 November 1991 Fakultas/Program : Syariah dan Hukum/Peradilan Agama Alamat : Jl. Hertasning. Perumahan Permata Hijau Lestari Blok P19/7 Judul : Tinjauan Sosiologis Hukum Tentang Penerapan Mediasi

  Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan Di Pengadilan Agama Takalar

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, 11 September 2014 Penyusun, SRI RIA RIZKI NIM:10100110034

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul “Tinjauan Sosiologi Hukum Tentang Penerapan

  

Mediasi Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya

Ringan Di Pengadilan Agama Takalar”, yang disusun oleh Sri Ria Rizki, NIM:

  10100110034, mahasiswa Jurusan Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari selasa, 16 september 2014 M, bertepatan dengan, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Syariah dan Hukum, Jurusan Peradilan Agama (dengan beberapa perbaikan).

  Makassar, 16 September 2014 M.

  21 Zulkaedah 1435 H.

  

DEWAN PENGUJI:

  Ketua : (.......................................................) Prof. Dr. H. Ali Parman, M. A. Sekretaris : (.......................................................) Dra. Sohrah, M. Ag. Munaqisy I : (.......................................................) Prof. Dr. H. Ali Parman, M. A. Munaqisy II : (.......................................................) Andi Intan Cahyani, S. Ag., M. Ag. Pembimbing I : (.......................................................) Dr. H. Abdul Halim Talli., M. Ag. Pembimbing II (.......................................................) Rahman Syamsuddin, SH., MH.

  Diketahui oleh:

  Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Ali Parman, M. A

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan proposal skripsi Saudara Sri Ria Rizki, NIM : 10100110034, mahasiswa Jurusan Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama proposal skripsi berjudul “Tinjauan Sosi ologi Hukum Tentang Penerapan

  

Mediasi Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya

Ringan Di Pengadilan Agama Takalar” , Memandang bahwa proposal skripsi

  tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diseminarkan.

  Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

  Makassar, 11 September 2014

  Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Abdul Halim Talli, M. Ag Rahman Syamsuddin, SH. MH.

NIP. 19711020 199703 1 002 NIP. 19710712 199703 2 002

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Tinjauan

  

Sosiologis Hukum Tentang Penerapan Mediasi Kaitannya Dengan Asas

Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan Di Pengadilan Agama

Takalar.” Tidak lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan

  kami Nabi Muhammad SAW yang telah diutus untuk membawa Rahmat dan kasih sayang bagi kami dan selalu kami nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

  Penyusun skripsi ini merupakan tugas dan tanggungjawab serta merupakan tahap akhir dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan dalam menyelesaikan studi dan untuk memenuhi syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum Islam di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar. Selain itu, penyusun skripsi ini, bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan yang penyusun miliki sekaligus mempraktekan ilmu yang telah penulis dapatkan dalam perkuliahan.

  Penyusun skripsi hukum ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan fasilitas yang telah diberikan oleh banyak pihak yang senantiasa memberikan penyusun semangat untuk menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT., M. S. Selaku Rektor Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Parman, M.A. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  3. Bapak Dr. H. Abdul Halim Talli, S. Ag. M. Ag. Selaku Ketua Jurusan pembimbing skripsi yang telah tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan, dukungan, masukan, serta kritik-kritik yang membangun selama skripsi ini.

  4. Ibu Andi Intan Cahyani, M. Ag. Selaku Sekertaris Jurusan Peradilan Agama di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  5. Bapak Rahman Syamsuddin, SH, MH. Selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus motivator saya dalam setiap masalah yang saya hadapi, terima kasih untuk waktu, tenaga, pikiran, dan untuk nasihat-nasihatnya yang telah memotivasi saya un tuk segera menyelesaikan skripsi saya.

  6. Seluruh staf pengajar dan/atau Dosen Program studi Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membekali dan membimbing penyusun untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat sehingga penyusun dapat menyelesaiakan studi di Prodi Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum Alauddin Makassar.

  7. Lembaga Pengadilan Agama Takalar yang telah menerima penyusun untuk melakukan penelitian dalam membantu penyusun menyelesaikan skripsinya.

  8. Para staf, k’ ifha, dkk di Pengadilan Agama Takalar yang telah memberikan saya masukan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi penyusun

  9. Beberapa Hakim di Pengadilan Agama Takalar yang sangat membantu penyusun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan penyusun untuk menyelesaikan skripsinya, ibu Dra. Salmah, ibu Dra. Hj.

  HP, dan beberapa Hakim lainnya yang tidak sempat penyusun tanyakan namanya.

  10. Para pihak yang berperkara di Pengadilan Agama Takalar yang telah membantu penyusun untuk menyelesaikan pertanyaan yang dibutuhkan penyusun dan sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penyusun.

  11. Untuk sahabat-sahabatku tercinta, Keluarga Besar Peradilan Agama Angkata 2010 Fakultas Syariah dan Hukum yang selama ini memberikan saya semangat sekaligus motivasi untuk menyelesaikan skripsi saya.

  12. Untuk keluarga Besarku tercinta, Bapak, Ibu, Kakak, Ipar, Adik Bayi yang masih kecil, yang selalu bila saya lihat memberikan saya semangat untuk menyelesaikan skripsi saya, memberikan motivasi, membakar jiwa saya untuk segera menyelesaikan skripsi saya.

  13. Untuk Andi Samratulangi, Seseorang yang selalu menemani saya mulai dari belum terbentuknya skripsi ini sampai terbentuknya skripsi saya, menemani saya mengumpulkan data-data yang saya butuhkan, melakukan penelitian sejauh tempat saya meneliti, memotivasi saya.

  14. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan dan ketulusan yang

telah diberikan. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan, untuk itu penyusun berbesar hati menerima kritik dan saran yang

membangun sehingga dapat memperkaya penyusun skripsi ini.

  Makassar, 11 September 2014 Penyusun, Sri Ria Rizki

  

DAFTAR ISI

  II TINJAUAN TEORITIS .................................................... 10-36 A. Tinjauan Mengenai Sosiologi Hukum .........................

  39 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................... 41

  38 D. Metode Pengumpulan Data .......................................... 39 E. Instrument Penelitian ...................................................

  38 C. Sumber Data ................................................................

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 37-41 A. Jenis dan Lokasi Penelitian .......................................... 37 B. Pendekatan Penelitian .................................................

  25 C. Tinjauan Mengenai Asas Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan ................................................................ 31

  10 B. Tinjauan Mengenai Mediasi ........................................

  9 BAB

  JUDUL ....................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. ii

  7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................

  C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus.......................... 5 D. Kajian Pustaka .............................................................

  1 B. Rumusan Masalah......................................................... 4

  I PENDAHULUAN ............................................................ 1-9 A. Latar Belakang Masalah ..............................................

  PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iv KATA PENGANTAR .............................................................................. v DAFTAR ISI ............................................................................................. x ABSTRAK ................................................................................................ xi BAB

  PENGESAHAN ………………………………………………………… iii

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 42-68 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................ 42 B. Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Asas Sederhana,

  C. Kendala Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Mediasi ditinjau dari Sosiologi Hukum di Pengadilan Agama Takalar ............................................................. 65

  BAB V PENUTUP ......................................................................... 69-71 A. Kesimpulan ................................................................... 69 B. Implikasi Penelitian ....................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72 LAMPIRAN- LAMPIRAN ………………………………………………

  75 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………

  80

  

ABSTRAK

NAMA : SRI RIA RIZKI NIM : 10100110034 JUDUL : Tinjauan Sosiologis Hukum Tentang Penerapan Mediasi Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan

  

Biaya Ringan Di Pengadilan Agama Takalar

  Di dalam mediasi, mediator yang netral tidak bertindak sebagai seorang hakim; dia tidak mempunyai otoritas untuk menjatuhkan suatu putusan. Malahan mediator memimpin suatu pemeriksaan tatap muka dengan pihak yang bersengketa, dan menggunakan keterampilan khusus tentang bagaimana mendengarkan masalah para pihak, keterampilan bertanya, bernegosiasi, dan membuat pilihan, membantu para pihak menentukan solusi mereka sendiri terhadap persengketaan mereka.

  Pengadilan sering dibatasi oleh jenis-jenis persengketaan yang menjadi kewenangan mereka; contohnya, pengadilan kepailitan hanya berwenang memeriksa kasus kepailitan; pengadilan keluarga hanya berwenang memeriksa kasus-kasus persengketaan keluarga.mediasi, bagaimanapun bukan pengadilan. Mediasi adalah proses. Sebagai proses ia dapat digunakan untuk hamper seluruh jenis persengketaan. Mediasi dapat digunakan untuk siapa yang semenanjung Sinai atau siapa diantar Anda atau tetangga Anda yang akan memarkir mobilnya di akhir minggu di jalanan untuk mobil di halaman.

  Pelayanan mediasi, khususnya baik bagi perkara perceraian, bisnis, dan persengketaan lingkungan, dan juga baik untuk menyelesaikan lingkungan, dan juga yang sifatnya multipartai (banyak pihak) yang mengungkap isu-isu penting tentang kebijakan publik. Tentu saja, orang tidak setuju untuk memilih cara

  

mediasi hanya sekedar disebabkan “mediasi baik untuk menciptakan per damaian

dengan para tetangga Anda”.

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul “ Tinjauan Sosiologis Hukum Tentang Penerapan Mediasi

  

Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan Di Pengadilan

Agama Takalar”, yang disusun oleh Sri Ria Rizki, NIM: 10100110034, mahasiswa Jurusan

  Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari selasa, 16 september 2014 M, bertepatan dengan, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Syariah dan Hukum, Jurusan Peradilan Agama (dengan beberapa perbaikan).

  Makassar, 16 September 2014 M.

  21 Zulkaedah 1435 H.

  

DEWAN PENGUJI:

  Ketua : Prof. Dr. H. Ali Parman, M. A (.......................................................) Sekretaris : Dra. Sohrah, M. Ag (.......................................................) Munaqisy I : Prof. Dr. H. Ali Parman, M. A (.......................................................) Munaqisy II : Andi Intan Cahyani, S. Ag., M. Ag (.......................................................) Pembimbing I : Dr. H. Abdul Halim Talli., M. Ag (.......................................................) Pembimbing II: Rahman Syamsuddin, SH., MH (.......................................................)

  Diketahui oleh:

  Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Ali Parman, M. A

  KATA PENGANTAR puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya,

  

sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ Tinjauan Sosiologi Hukum

  Tentang Penerapan Mediasi Kaitannya Dengan Asas Peradilan Sederhana, Cepat Dan Biaya Ringan Di Pengadilan Agama Takalar .” T idak lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang telah diutus untuk membawa Rahmat dan kasih sayang bagi kami dan selalu kami nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

  Penyusun skripsi ini merupakan tugas dan tanggungjawab serta merupakan tahap akhir dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan dalam menyelesaikan studi dan untuk memenuhi syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum Islam di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar. Selain itu, penyusun skripsi ini, bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan yang penyusun miliki sekaligus mempraktekan ilmu yang telah penulis dapatkan dalam perkuliahan.

  Penyusun skripsi hukum ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan fasilitas yang telah diberikan oleh banyak pihak yang senantiasa memberikan penyusun semangat untuk menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT., M. S. Selaku Rektor Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Parman, M.A. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  3. Bapak Dr. H. Abdul Halim Talli, S. Ag. M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Peradilan Agama di Fakultas Syariah dan Hukum, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan, dukungan, masukan, serta kritik-kritik yang membangun selama skripsi ini.

  4. Ibu Andi Intan Cahyani, M. Ag. Selaku Sekertaris Jurusan Peradilan Agama di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Alauddin Makassar.

  5. Bapak Rahman Syamsuddin, SH, MH. Selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus motivator saya dalam setiap masalah yang saya hadapi, terima kasih untuk waktu, tenaga, pikiran, dan untuk nasihat-nasihatnya yang telah memotivasi saya un tuk segera menyelesaikan skripsi saya.

  6. Seluruh staf pengajar dan/atau Dosen Program studi Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membekali dan membimbing penyusun untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat sehingga penyusun dapat menyelesaiakan studi di Prodi Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum Alauddin Makassar.

  7. Lembaga Pengadilan Agama Takalar yang telah menerima penyusun untuk melakukan penelitian dalam membantu penyusun menyelesaikan skripsinya.

  8. Para staf, k’ ifha, dkk di Pengadilan Agama Takalar yang telah memberikan saya masukan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi penyusun

  9. Beberapa Hakim di Pengadilan Agama Takalar yang sangat membantu penyusun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan penyusun untuk

  menyelesaikan skripsinya, ibu Dra. Salmah, ibu Dra. Hj. Asriah, k’ Nur Akhriyani

  Zainal, bapak Drs. Kasang, bapak Drs. Thayyib HP, dan beberapa Hakim lainnya yang tidak sempat penyusun tanyakan namanya.

  10. Para pihak yang berperkara di Pengadilan Agama Takalar yang telah membantu penyusun untuk menyelesaikan pertanyaan yang dibutuhkan penyusun dan sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penyusun.

  11. Untuk sahabat-sahabatku tercinta, Keluarga Besar Peradilan Agama Angkata 2010 Fakultas Syariah dan Hukum yang selama ini memberikan saya semangat sekaligus motivasi untuk menyelesaikan skripsi saya.

  12. Untuk keluarga Besarku tercinta, Bapak, Ibu, Kakak, Ipar, Adik Bayi yang masih skripsi saya, memberikan motivasi, membakar jiwa saya untuk segera menyelesaikan skripsi saya.

  13. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penyusun berbesar hati menerima kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memperkaya penyusun skripsi ini.

  Makassar, 7 September 2014 Penyusun Sri Ria Rizki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua pasti mengalami masa menjadi bayi sampai tua, pagi

  sampai malam hari, sampai hari dan semua itu tidak akan terlepas dari hukum. Di dalam masyarakat yang berbeda-beda suku, adat dan agama tersebut manusia dalam berinteraksi satu sama lainnya dalam kehidupan masyarakat sering menimbulkan gesekan-gesekan dan gesekan tersebut akan menimbulkan masalah. Oleh karena secara alamiah tidak ada seorangpun yang menghendaki terjadinya sengketa, apapun bentuknya.

  Walau demikian kenyataan menunjukkan bahwa bagaimanapun orang berusaha menghindarinya, pasti persengketaan akan selalu muncul, mesti dengan kadar keseriusan yang berbeda-beda. Selanjutnya sengketa akan menjadi hangat dan sengit jika ternyata sengketa tersebut tak kunjung memperoleh penyelesaian bagi pihak-pihak yang terlibat dalam persengketaan tersebut.

  Setiap sengketa atau perselisian yang terjadi dalam anggota masyarakat diselesaikan dengan cara litigasi dan non litigasi. Litigasi adalah lembaga peradilan, pengadilan sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa yang paling dikenal, sedangkan suatu perkara dalam persengketaan yang apabila melewati proses pengadilan akan terselesaikan dangan pasti dan boleh dikatakan bahwa mayoritas anggota masyarakat menghindari cara penyelesaian ini disebabkan karena proses dan jangka waktu yang relatif lama dan berlarut-larut, serta oknum- oknum yang cenderung mempersulit proses pencarian keadilan. Pada kenyataannya bahwa peradilan yang ada di indonesia saat ini dianggap kurang dapat memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat, bahkan kadang kala memperkosa rasa keadilan dan kepatutan yang berkembang dalam masyarakat.

      

         

    

  Terjemahnya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap

  1 Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

  Adapun penyelesaian sengketa dengan cara non litigasi adalah penyelesaian dengan cara arbitrase dan mediasi. Sedangkan penjelasan tentang lembaga arbitrase sudah dijelaskan pada Pasal 1 ayat 8 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa:

  Lembaga arbitrase adalah badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu; lembaga tersebut juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai

  2 suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa.

  Sedangkan mediasi dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas ialah penyelesaian sengketa yang dilaksanakan baik oleh pihak ke tiga, di luar

  3 sistem peradilan maupun di dalam sistem peradilan.

  Dalam Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Pasal 2 ayat 2 dan ayat 3 yang menyatakan suatu perkara yang masuk dalam pengadilan diwajibkan melalui proses mediasi, dan perkara 1 Abdul Halim Talli, Asas-Asas Peradilan Dalam Risalah Al-Qada, (Makassar : Alauddin University Press, 2012), h. 72. 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999, Arbitrase dan Alternatif

  yang tidak melalui proses mediasi akan mengakibatkan putusan batal demi hukum. Pada Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa : memiliki sertifikat mediator yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.

  Dalam Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan pasal 13 ayat 3 :

  Proses mediasi berlangsung paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak mediator dipilih oleh para pihak atau ditunjuk oleh ketua majelis hakim sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (5) dan (6). Ayat 4 menyatakan atas dasar kesepakatan para pihak, jangka waktu mediasi dapat diperpanjang paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak berakhir masa 40 (empat puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat 3.

  Apabila sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator. Melihat kenyataan yang terjadi dalam masyarakat, maka sosiologi hukum sangat berguna untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada interaksi social kemasyrakatan. Kegunaan-kegunaan sosiologi hukum antara lain : pertama, sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum dalam konteks social; kedua, sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan menganalisis efektifitas hukum dalam interaksi sosial masyarakat; ketiga, sosiologi hukum berguna untuk

  4 mengadakan evaluasi terhadap efektifitas hukum dalam masyarakat. Namun, di dalam proses mediasi di Pengadilan Agama Takalar, orang- orang yang berperkara atau pihak-pihak yang bersengketa tidak mengetahui proses mediasi.

  Berdasarkan fenomena tersebut diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mencermati pelaksaan mediasi di Pengadilan Agama Takalar, dengan sebuah karya ilmiah (skripsi) yang berjudul: “ TINJAUAN SOSIOLOGIS HUKUM

  

TENTANG PENERAPAN MEDIASI KAITANNYA DENGAN ASAS

SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA

TAKALAR ”.

B. Rumusan Masalah

  Sesuai dengan judul penulisan karya tulis ilmiah ini, maka diperlukan batasan permasalahan yang jelas. Oleh karena itu perlu dibuat masalah yang akan dijadikan sebagai penuntun dalam langkah-langkah penulisan pada bab-bab berikutnya. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini

  

adalah : “Bagaimana Prosedur Proses Penyelesaian Sengketa ditinjau dari

  Sosiologis Hukum Kaitannya dengan Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan di

  Pengadilan Agama Takalar?”

  Untuk melengkapi masalah pokok tersebut, berikut dirumuskan sub-sub masalah, Yaitu :

  1. Bagaimana Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan ditinjau dari Sosiologis Hukum di Pengadilan Agama Takalar?

  2. Apa Kendala Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Asas Peradilan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan ditinjau dari Sosiologis Hukum Di Pengadilan Agama

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus Penelitian Untuk memahami lebih jauhnya dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional sesuai pembahasan tersebut untuk menghindari interpretasi atau penafsiran yany keliru oleh pembaca sehubungan dengan judul

  

tulisan ini yaitu “Tinjauan Sosiologis Hukum Tentang Penerapan Mediasi

  Kaitannya dengan Asas Peradilan Sederhana Cepat dan Biaya Ringan di

  Pengadilan Agama Takalar”. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut : Kata “Tinjauan” yaitu : hasil meninjau; pandangan; pendapat (sesudah

  menyelidiki, mempelajari, dsb) Sedangkan kata tinjauan berasal dari kata dasar

  “tinjau” yang berarti :

  1. Melihat sesuatu yang jauh dari tempat yang ketinggian

  2. Melihat-lihat (menengok, memeriksa, mengamati)

  3. Mengintai

  4. Melihat (memeriksa)

  5. Mempelajari dengan cermat,memeriksa (untuk memahami)

  5 6. Menduga (hati, perasaan, pikiran).

  Kata “Sosiologis” yaitu : suatu cara penyelidikan yang menghubungkan

  

6

hukum dengan gejala-gejala masyarakat.

5 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

  Kata “Hukum” yaitu : himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat

  memaksa, bersisikan suatu perintah, laranga atau izin berbuat atau tidak berbuat masyarakat.

7 Kata “Penerapan” yaitu : upaya sebuah tindakan yang dilakukan baik

  secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

8 Kata “Asas” yaitu : suatu dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum

  tanpa menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu.

  9 Kata “Sederhana” yaitu : sedang; bersahaja; tidak berlebih -lebihan; tidak terlalu rumit; tidak banyak seluknya.

  10 Kata “Cepat” yaitu : dalam waktu singkat, lekas.

  11 Kata “Biaya Ringan” yaitu : biaya artinya uang yang dikeluarkan

  sedangkan ringan artinya tidak ada beban, jadi biaya ringan artinya tidak dibutuhkan biaya selain biaya yang diperlukan tanpa melebih-lebihkan, seringan- ringannya.

12 Kata “ Pengadilan ” yaitu : suatu lembaga tempat mengadili atau

  menyelesaikan sengketa hukum dalam rangka kekuasaan kehakiman yang 7 Said Sampara, Buku Ajar Pengantar Ilmu Hukum, h. 38. 8 Badudu-Zain, , Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : t.p, 1994), h. 1031. 9 Said Sampara, Buku Ajar Pengantar Ilmu Hukum, (Yogyakarta : Total Media, 2009), h. 82. 10 Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (t.t : Difa Publisher, t.th), h. 739. 11 Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, h. 210. mempunyai kekuasaan absolute dan relative sesuai peraturan perundang- undangan.

  13

  2. Deskripsi Fokus Berdasarkan pada rumusan masalah dan definisi operasional variable sebagaimana diuraikan di atas, maka batasan ruang lingkup penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

  a. Memfokuskan penelitian pada prosedur proses penyelesaian sengketa melalui mediasi dalam kaitannya dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan di Pengadilan Agama Takalar.

  b. Fokus penelitian kedua yaitu menganalisis apa-apa saja yang menjadi kendala prosedur proses mediasi di Pengadilan Agama Takalar.

D. Kajian Pustaka

  Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa literatur yang ada kaitanya dengan judul skripsi ini, adapun literatur-literatur yang penulis baca dan kutip dalam menyelesaikan pembahasan ini diantaranya : 1. Praktek-Praktek Perdata Pada Pengadilan Agama, oleh H. Mukti Arto.

  Membahas mengenai tata cara beracara dalam lingkungan Peradilan Agama.

  2. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, oleh Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja. Membahas berbagai istilah-istilah mengenai hukum, sosiologi, mediasi, asas, dan kata-perkata.

  3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999 Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Membahas mengenai Arbitrase dan

  4. Mediasi dan Perdamaian, oleh Proyek Pendidikan dan Pelatihan Tehnis Fungsional Hakim dan Non Hakim. Membahas mengenai keuntungan menggunakan mediasi sebagai salah satu alternatif menyelesaikan sengketa.

  5. Lembaga Peradilan Agama dan Penyatuan Atap oleh Dr. Supardin, MHI.

  Membahas mengenai manfaat kegunaan sosiologi hukum dalam masyarakat mengenai perkara sengketa dalam lingkup Peradilan Agama.

  6. Buku Ajar Pengantar Ilmu Hukum, oleh Dr. Said Sampara, SH., MH.

  Membahas mengenai pengertian umum dan pengetahuan yang mendasar tentang berbagai masalah yang ada hubungannya dengan ilmu hukum pada umumnya, dengan tidak terbatas pada suatu sistem hukum tersebut.

  7. Asas-asas Peradilan Dalam Risalah Al-Qada, oleh Dr. H. Abdul Halim Talli. S.Ag., M.Ag. Membahas mengenai asas-asas Peradilan Agama beserta ayat-ayat yang berhubungan dengan peradilan agama.

  8. Kepaniteraan Peradilan Agama, oleh Musthofa. Membahas mengenai pengertian dan fungsi jabatan dalam peradilan agama.

  9. Pembaharuan Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah

  Syar’iyah di Indonesia, oleh Dr. Ahmad Mujahidin, MH. Membahas

  tentang lahirnya perubahan Undang-undang Peradilan Agama dan permasalaah yang ada di lingkup peradilan serta proses penyelesaiannya.

  10. Penerapan Hukum Acara Perdata, oleh Dr. H. Abdul Manan, SH., S. IP, M. Hum. Membahas masalah pokok-pokok hukum acara perdata yang

  11. Sosiologi Hukum Kajian Empiris Terhadap Pengadilan, oleh Prof. Dr.

  Achmad Ali, SH., MH dan Dr. Wiwie Heryani, SH., MH. Membahas sosiologi hukum dan dampaknya bagi masyarakat yang akan mengajukan perkara ke Pengadilan Agama maupun Pengadilan Negri.

  12. Sosiologi Hukum Kajian Hukum Secara Sosiologis, oleh Rianto Adi.

  Membahas mengenai pengertian sosiologi dan hubungannya dengan masyarakat.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa suatu karya ilmiah mempunyai tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai oleh penulisnya, demikian halnya dengan penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

  a. Untuk mengetahui bagaimana Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan ditinjau dari Sosiologis Hukum di Pengadilan Agama Takalar

  b. Untuk menyelesaikan Kendala Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Mediasi ditinjau dari Sosiologi Hukum Di Pengadilan Agama Takalar ?

  2. Kegunaan Penelitian Penulis berharap bahwa hasil dari kegunaan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi masyarakat luas, adapun harapan penulis sebagai berikut :

  a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang berguna bagi mahasiswa dan bagi mereka yang ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang masalah sosiologi hukum kaitannya dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan. umat islam pada umumnya yaitu tentang penyelesaian masalah dengan damai seperti yang terdapat dalam ajaran islam. Mengingat salah satu ajaran islam yang sudah mulai ditinggalkan oleh umatnya.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Mengenai Sosiologis Hukum

1. Pengertian, Ruang Lingkup, Obyek dan Konsep Sosiologis

a. Pengertian Sosiologis

  Sosiologis merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science), bukan

  14

  merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai. Sosiologis adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat atau ilmu tentang struktur social, proses social dan perubahannya. Jadi sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan yang tak dapat dipisahkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, terutama pada masyarakat yang taat pada hukum yang berlaku.

  Dalam buku Syamsuddin AB, Sosiologi berasal dari paduan morphem (bentuk kata) socius (latin) dan logos (yunani). Socius artinya kawan dan logos artinya berbicara jadi sosiologi berarti berbicara mengenai hal-hal berkawan (bermasyarakat). Pengertian umum sosiologi berarti ilmu yang membicarakan hal- hal yang ada sangkut pautnya dalam hidup bermasyarakat baik mengenai jalinan unsur-unsur yang pokok seperti kaidah-kaidah social, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan social maupun pengaruh timbale balik anatara

15 Aristoteles mengemukakan bahwa manusia adalah ‘zoon paliticium’

  (sosial). Selain itu manusia adalah ‘homo sapiens’ (makhluk berfikir) karena itu manusia dapat dilihat dari dua segi, yaitu (1) dari segi fisik, dan (2) dari segi kehidupan. Dari segi fisik manusia adalah ciptaan Allah seperti makhluk lainnya berevolusi sedangkan dari segi kehidupan manusia adalah makhluk berakal, berbudaya dan sebagai makhluk sosial. Jadi manusia memiliki tiga unsure kesanggupan untuk hidup di dalam masyarakat, yaitu unsure cipta, unsure karsa dan unsure rasa. Dengan kata lain kemampuan inilah menyebabkan manusia dapat berhubungan dengan orang lain. Teori filsafat berpendapat bahwa manusia itu bersifat (mempunyai) aspek individualistic dan aspek sosialistik.

  Beberapa definisi yang dikemukakan para ahli sosiologi, namum bukan berarti definisi tersebut membuat kita terikat akan tetapi menjadi bahan patokan, yaitu :

  a) Sorokin Pitirin; sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak politik dengan masyarakat, dan sebagainya.

  b) Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi ; sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial.

  c) J. B. A. F. Mayor Polak; sosiologi adalah suatu ilimu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat sebagai keseluruhan yakni antara hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok,

  16

b. Ruang Lingkup dan Obyek Sosiologi

  a) Ruang Lingkup Ruang lingkup sosiologi adalah science (pengetahuan) yaitu pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya (obyektif). Menurut lingkupnya science dapat dibagi menjadi : 1). Natural

  Sciensce , ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gejala-gejala alam

  baik yang hayati maupun yang hidup (biologi) maupun yang tidak hayati (physika), 2). Humanities atau Humoniora, ilmu pengetahuan kerohanian yang mempelajari manifestasi-manifestasi spiritual dari kehidupan bersama manusia, 3). Sosial Sciences, ilmu pengetahuan kemasyarakatan adalah kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama manusia dengan sesamanya yaitu kehidupan sosial. Kehidupan sosial itu dapat dilihat dari berbagai segi atau aspek kehidupan misalnya segi kehidupan ekonomi dipelajari oleh ilmu ekonomi, segi kehidupan politik dipelajari oleh ilmu politik dan segi kehidupan hukum dipelajari oleh ilmu hukum. Setiap segi dari kehidupan bersama itu memiliki unsur-unsur sosial atau unsur kemasyarakatan. Unsur inilah yang menjadi lingkungan sosiologi, norma-norma atau kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Semua ini ini disebut structural sosial. Di samping mempelajari kehidupan bersama itu dalam strukturnya, maka sosiologi juga mempelajari pengaruh timbale balik antara berbagai segi kehidupan bersama, umpanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan hukum dengan segi kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik. Pengaruh timbal balik antara berbagai segi

  17 kehidupan dicakup dalam pengertian proses-proses sosial.

  b) Obyek Sosiologi Obyek sosiologi adalah masyarakat yang dapat dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan masyarakat. Definisi masyarakat dari sarjana-sarjana sosiologi berlainan tetapi pada dasarnya isinya sama yaitu masyarakat yang mencakup beberapa unsur : 1). Manusia yang hidup bersama, di dalam ilmu sosial tak ada ukuran mutlak untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada, secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama, 2). Bercampur untuk hidup yang lama, sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut, 3). Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan, 4). Mereka merupakan suatu sistem bersama, sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena itu setiap kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

c. Konsep-Konsep Sosiologis

  Adapun konsep-konsep yang terdapat dalam sosiologi mencakup masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi sosial, konflik sosial, perubahan

  18 patriarki, hierarki.

  a) Masyarakat Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan merupakan sistem sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan demikian hidup bermasyarakat merupakan bagian integral karakteristik dalam kehidupan manusia. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana jika manusia tidak bermasyarakat. Sebab sesunggunnya individu-individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan sama sekali selama-lamanya karena manusia itu adalah makhluk sosial.

  b) Peran Peran adalah satuan keteraturan perilaku yang diharapkan dari individu. Setiap hari, hamper semua orang harus berfungsi dalam peran yang berbeda-beda. Peran dalam diri seseorang ini sering menimbulkan konflik. Sebagai contoh, para guru sekolah dasar perempuan, diharapkan untuk mempersiapkan pengajaran IPS di sekolah setiap hari sebagai kegiatan profesinya, namun di sisi lain ia pun bertanggungjawab sebagai istri dalam urusan keluarganya. Pada saat siang dan sore hari ia mengurus anak-anaknya di rumah serta keperluan rumah tangga lainnya, seperti mempersiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya, mengawasi anak-anaknya belajar, membereskan dan merawat kebersihan ruangan, perabot rumah tangga dan sebagainya. Inilah yang disebut sebagai peran ganda dan peran semacam itu hamper terjadi pada setia profesi lainnya.

  Suatu norma adalah suatu standard atau kode yang memandu perilaku masyarakat. Norma-norma tersebut mengajarkan kepada kita agar perilaku kita itu benar, layak, dan pantas. Dalam kehidupan masyarakat kita, orang-orang sering diharapkan untuk berpakaian dan berbicara yang sesuai dengan tuntutan dan kondisinya. Seseorang yang akan menghadiri pesta pernikahan, jelas akan berpakaian lain disbanding ia akan berolahraga. Begitupun kebiasaan untuk anak-anak sering diharapkanuntuk bertindak, berbicara, dan berperilaku sopan sesuai kehendak orang dewasa. Pada orang dewasa itu biasanya diharapkan untuk dapat bertindak sopan ataupun hormat jika ia bertamu ke rumah orang lain.

  d) Sanksi Sanksi merupakan suatu ransangan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan atau upaya dengan suatu konsekuensi yang diduga dapat mengurangi atau menurunkan kemungkinan untuk melakukan perbuatan melanggar untuk masa yang akan datang.

  e) Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah proses sosial yang menyangkut hubungan timbale balik antar pribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok.

  Interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Mengingat dalam interaksi sosial tersebut di samping ruang lingkupnya yang sangat luas dan bentuknya yang dinamis.

  f) Konflik Sosial

  Konflik sosial merupakan pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai atau menghancurkan pihak lain. Konflik sosialpun dapat menghancurkan kelompok lain, walaupun hal itu tidak menjadi tujuan utama aktifitas kelompok tersebut.

  g) Perubahan Sosial Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan, antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.

  Sosiolog lain mengemukakan perubahan sosial merupakan modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat.

  h) Permasalahan Sosial Istilah permasalahan sosial merujuk kepada suatu kondisi yang tidak diinginkan, tidak adil, berbahaya, ofensif, dan dalam pengertian tertentu mengancam kehidupan masyarakat. i) Penyimpangan

  Istilah penyimpangan atau defiance sebenarnya dalam sosiologi telah lama ada sejak kelahiran ilmu sosiologi tersebut. Akan tetapi, makna sosiologinya baru muncul belakangan. Para sosiolog dan kriminolog mengartikan sebagai perilaku yang terlarang, perlu dibatasi, disensor, diancam hukuman, atau label lain yang dianggap buruk sehingga istilah tersebut sering dipadankan dengan pelanggaran aturan. j) Globalisasi

  Istilah globalisasi merujuk pada implikasi tidak berartinya lagi jarak nasional, regional, maupun territorial, sehingga apapun yang terjadi dan berlangsung di satu tempat bukan jaminan bahwa kejadian atau

2. Pengertian, Unsur, Tujuan Hukum

a. Pengertian Hukum

  bagi para mahasiswa baru fakultas hukum. Akan tetapi juga merupakan

  19 pertanyaan bagi Sarjana Hukum dan juga masyarakat.