MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG - FISIP Untirta Repository

MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA
AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Pada Konsentrasi Kebijakan Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
SKRIPSI

Oleh :
Anisa Nuraida
NIM 6661102254

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, Januari 2017

HALAMAN JUDUL

MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA
AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Pada Konsentrasi Kebijakan Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :
ANISA NURAIDA
6661102254

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2017

“JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH”
(Ir. Soekarno)

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT.
Skripsi ini aku persembahkan
Kepada Kedua orang tua, suami, anak, saudara, dan

sahabat tercinta.

iv

ABSTRAK

Anisa Nuraida. NIM 6661102254. 2016. Manajemen Strategi Pengelolaan
Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Program Studi
Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Pembimbing I: Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si. dan Pembimbing II: Riny
Handayani, S.Si., M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi kurang tersedianya sarana dan prasarana,
Persaingan dengan pihak swasta, Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis
kepariwisataan. Lokasi pemandian ini terletak di Kampung Cisolong, Desa
Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang Banten. Rumusan masalah
penelitian ini yaitu bagaimana Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air
Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan teori
manajemen Stategi dari Fred R david (2004). Dengan teknik analisis Strengths,
Weaknes, Opportunities, Treaths. dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil

penelitian
menunjukan bahwa Cisolong
memiliki kekuatan dalam hal
pemanfaatan kekayaan alam yang ada, sumber mata air panas menjadi objek
wisata Air Panas Cisolong. Sedangkan Kelemahannya yaitu adalah Kurang
tersediannya permainan untuk anak-anak, pihak swasta yang memiliki fasilitas
permainan yang lebih lengkap, selain itu Kondisi Sumber Daya manusia di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang masih rendah secara kualitas
dan kuantitas sehingga dapat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian
sasaran organisasi. Peluang objek wisata Air Panas Cisolong untuk Kabupaten
Pandeglang yaitu membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar objek
wisata Air Panas Cisolong. Persaingan dengan pihak swasta dalam Pengelolaan
Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang menjadi ancaman dalam
persaingan pariwisata karna letak objek wisata Air Panas Cisolong dengan pihak
swasta sangat dekat. Saran penelitian ini yaitu (1), memanfaatkan kekayaan alam
secara optimal (2) objek wisata digelola oleh sumber daya manusia yang
berkompenten (3) membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar objek
wisata (4) memperbaiki fasilitas yang kurang secara optimal.
Kata Kunci: Manajemen Strategi, Objek Wisata.


v

ABSTRACT

Anisa Nuraida. NIM 6661102254. 2016, Management Strategy Attractions Hot
Cisolong Pandeglang. Study Program of Public Administration. Faculty of Social
Science and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa.
Preceptor I: Ipah Ema Jumiati, S.Ip, M.Si. dan Preceptor II: Riny Handayani,
S.Si, M.Si
The background of the lack of availability of research facilities and infrastructure,
competition with the private sector, the lack of human resource based tourism.
location of these baths is located in village Cisolong, Sukamanah Village, District
Kadu Hejo, Pandeglang, Banten. Formulation of the problem of this research is
how the Management strategy to manage the Attraction of Hot water Cisolong
Pandeglang district. This study uses the theory of Strategy management Fred R
David (2004). Analysis techinique Strengths, Weaknes, Opportunities, Treaths.
with descriptive qualitative method. Research shows that Cisolong have the power
in the utilization of natural wealth, the source of Hot springths as a tourist
attraction Cisolong hot water. While its drawback is the lack of availability of
games for children, private parties to produce a game that is more complete, in

addition to the condition of Human resource department of tourism of youth and
sports districts Pandeglang still low in quality and quantity that can affect the
success in achieving the organization's objectives. Attraction opportunities
Cisolong Hot water for Pandeglang district of job opportunities for residents in
the surrounding attractions Cisolong Hot water. Competition in the private sector
in the management of the Hot Attractions Cisolong Pandeglang district Cisolong
be a threat to competition because the location of the tourism attractions of Hot
Cisolong with private pihah very close. Suggestion of this study are (1), optimally
utilize natural resources (2) attractions managed by the human resources highly
competent (3) creating jobs for residents in the vicinity of the object (4) repair of
facilities that are optimally.
Keywords: Strategy Management, Attractions.

vi

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat bagi ALLAH SWT
yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada peneliti
untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Manajemen Strategi
Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”.

Shalawat serta salam semoga tetap tercucahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan
dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Saya sebagai penulis menyadari bahwa
masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik teknik
penyusunan penulisan maupun isi dari materi yang disajikan, hal ini disebabkan tiada
lain oleh keterbatasan kemampuan dari penulis.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya
bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan
ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

vii

3. Yth. Ibu Rahmawati S.Sos., M.Si., Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
4. Yth. Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom., Selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Yth. Ibu Listianingsih, S.Sos., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Yth. Riswanda, P.hd., Selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Yth. Ipah Ema Jumiati, M.Si., sebagai dosen Pembimbing I dalam
Penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas arahan, masukan, bimbingan dan
pembelajaran dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Rini Handayani, S.Si., M.Si., sebagai dosen Pembimbing II dalam
Penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas arahan, masukan, bimbingan dan
pembelajaran dalam proses penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali peneliti
dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

viii


11. Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Terimakasih atas bantuan dalam
administrasi penulis.
12. Seluruh Pegawai Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Pandeglang
dan narasumber di Objek Wisata Air Panas Cisolong yang mengizinkan
penulis meminta waktu dan tenaganya dalam membantu penulis mencapai
tujuan penelitian.
13. Bapak dan mamah tercinta yang selalu memberi semangat baik moral
maupun materil dalam penyelesaian penelitian ini, selalu tak kenal lelah
mendoakan setiap saat. Terima kasih atas segala kasih sayang dan
pengorbanan yang tiada tara.
14. Untuk teman hidupku suami tercinta Brigadir Ahmad Sofan, SH., yang selalu
memberikan kasih sayang, dorongan, semangat dan bantuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi di tahun ini. Dan Anak tercinta Aneesha kirana
Ufaira sebagai penyemangat hidup penulis.
15. Kakak dan adik tercinta yang selalu memberi semangat penulis.
16. Sahabat-sahabatku Mila, Mamay, Iis, Angray. Terimakasih untuk semuanya
yang selalu memberikan masukan dan motivasi selama proses penyelesaian
penelitian. serta seluruh teman-teman kelas F dan G Administrasi Negara

angkatan 2010 khususnya kelas Non Reguler yang tidak bisa disebutkan satu
per-satu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

ix

Kepada semua pihak tersebut, semoga amal kebaikan yang telah dilakukan
selama ini mendapat ganjaran dan rahmat dari Allah SWT.

Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat
yang sahih bagi berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Serang,

Januari 2016

Penulis,
ANISA NURAIDA


x

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................12
1.3 Batasan Masalah .................................................................................13

1.4 Rumusan Masalah ..............................................................................13
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................13
1.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................14

xi

BAB II DESKRIPSI TEORI
2.1 Deskripsi Manajemen Strategi ..........................................................15
2.1.1 Tahapan Manajemen Strategi ................................................18
2.1.2 Analisis SWOT ......................................................................21
2.1.3 Definisi Pariwisata .................................................................25
2.1.4 Pengembangan Pariwisata .....................................................27
2.1.5 Pemandian Air Panas Cisolong ............................................28
2.2 Penelitian Terdahulu .........................................................................29
2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Kualitatif ........................................................................34
3.2 Lokasi Penelitian ...............................................................................35
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................35
3.3.1 Definisi Konsep .....................................................................35
3.3.2 Definisi Operasional ..............................................................36
3.4 Instrumen Penelitian ..........................................................................37
3.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data..............................................37
3.6 Informan Penelitian ...........................................................................41
3.7 Teknis Analisis Data .........................................................................42
3.8 Pengujian Validitas Data ..................................................................45
3.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...........................................................46

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...............................................................48
4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Pandeglang ..............48
4.1.2 Gambaran Umum Pemandian Objek Wisata Air Panas
Cisolong Kabupaten Pandeglang ...................................................52
4.1.3 Gambaran Umum Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Pandeglang ..................................................................52
4.1.3.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Pandeglang……………………………………..52
4.1.3.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata
Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten
Pandeglang………………………………………………...53
4.1.3.3

Stuktur

Organisasi

Dinas

Pariwisata

Pemuda

Dan Olahraga Kabupaten Pandeglang……………………..59
4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data......................................................61
4.2.1 Analisis Lingkungan Internal ...............................................61
4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal .............................................64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian …….…………………………………66
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………….95
5.2Saran……………………………………………………....................96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Pandeglang.............. 5
1.2 Rincian Retribus………………………………………………………...... 8
1.3 Jumlah Wiasatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Air Panas
Cisolong ……………………………………………………………........ 9
2.1 Tahapan Manajemen Strategis………………………………………....... 20
2.2. Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Saat Ini ........................................... 30
2.3. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 33
3.1 Pedoman Wawancara………………………............................................. 40
3.2 Kategori Dan Spesifikasi Informan............................................................ 42
3.3 Jadwal Penelitian........................................................................................ 46
4.1 Pembahasan Dan Temuan Lapangan………............................................. 94

xiv

DAFTAR GAMBAR
3.1 Komponen Dalam Analis Data (Interactive Model)................................... 44
4.1 Peta Kabupaten Pandeglang ....................................................................... 47
4.2 Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang ........................ .50
4.3 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang ...................... .52

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Foto peneliti dengan informan penelitian di Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olahraga dan di Objek Wisata Air Panas Cisolong

Lampiran 2

Pedoman Wawancara penelitian

Lampiran 3

Member Check

Lampiran 4

Matriks Hasil Wawancara Setelah Reduksi Data

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia.
Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa
sawit.Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang
ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun
sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar
Amerika Serikat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia jumat
21/11/2014 20:32)
Kekayaan alam serta budaya merupakan komponen yang sangat penting
dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis,
17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang
ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara
kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali,
tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman
nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempattempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang
mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719
bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan
dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh

1

2

tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia
yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan
Dunia. Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik
dan angklung. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia Selasa

22/04/2014 21: 46 WIB)
Berbicara mengenai pariwisata Indonesia, tentu tidak ada habisnya.
Keindahan alam Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
dalam negeri maupun luar negeri yang penasaran akan keindahan kebudayaan dan
alam yang dimiliki oleh Indonesia. Pariwisata memegang peranan penting dalam
menunjang perekonomian daerah dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya.
Dari kegiatan itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam
pengembangan pariwisata. Salah satunya memunculkan dan menata destinasi
pariwisata

baru

harus

ditunjang

pembangunan

sektor

kepariwisataan

berkelanjutan. selain itu, kegiatan ini harus dapat dijadikan momentum dalam
upaya menggalang semangat solidaritas dan kebersamaan untuk membangun
industri pariwisata yang lebih baik sebagai wujud tanggung jawab bersama.Lebih
jauh lagi, apresiasi masyarakat terhadap pentingnya peran industri pariwisata
dalam membangun perekonomian daerah melalui kesadaran diri sendiri untuk
senantiasa menggali, menumbuhkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah
sebagai aspek penting dalam membangun pariwisata.

3

Peran atau peraturan-peraturan yang penting harus dibuat Pemerintah
untuk kepentingan tersebut adalah peraturan perlindungan wisatawan, terutama
bagi biro perjalanan wisata. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab atas
pengelolaan sumber daya alam. Seperti flora dan fauna yang langka, air tanah dan
udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu, bahkan merusak
suatu ekosistem. Oleh karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan
undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan pemerintah.
Dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang
berencana secara menyeluruh. Sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal
bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan kultural. Perencanaan
tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata ke dalam program
pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Disamping itu,
rencananya harus mampu memberikan kerangka kerja kebijakan pemerintah untuk
mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata. Peranan pemerintah
dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah menyediakan
infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik), memperluas berbagai fasilitas, kegiatan
koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak wisata, pengaturan dan
promosi umum keluar negeri.
Sektor wisata lain yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah banyaknya
objek wisata bahari yang tersedia diseluruh Indonesia, yang memiliki keindahan
alam, keunikan budaya dan memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan
wisatawan lokal maupun luar negeri untuk berkunjung ke objek wisata bahari di
Indonesia.

4

Provinsi Banten memiliki banyak tempat wisata bahari seperti, di
Kabupaten Pandeglang ini terdapat tempat wisata bahari yaitu : Pantai Carita,
Kawasan yang terletak ditepi Selat Sunda ini menjadi salah satu tujuan alternatif
bagi warga untuk menghilangkan kepenatan setelah seminggu melakukan
aktivitas rutin, Pantai Carita terbagi beberapa pintu masuk kawasan pantai yaitu
Pantai Karang Sari Carita, Pantai Perum Perhutani Carita, Pantai Pasir Putih
Carita dan masih banyak lagi. Pantai Bama, Ingin berwisata bawah laut kunjungi
pantai ini dipersiapkan untuk snorkling karena banyak taman laut di sekitar pulau
Popole dan Liwungan. Pantai Ciputih, Kawasan Wisata di Kabupaten Pandeglang
yang terletak di Ujung Barat Pulau Jawa ini banyak terdapat Pantai Indah berpasir
putih seperti Pantai Legon, Pantai Sumur, Pantai Muara Baru Tanjungan, Pantai
Dadap Langun, di pantai ini masih benar-benar alami cantik, bersih dan
luas.Pemandian Cikoromoy, Kolam Renang Alam Cikoromoy yang terletak di
Kecamatan Cimanuk + 12 km dari Kota Pandeglang airnya jernih di latar
belakangi pemandangan indahnya Gunung Karang. Pemandian Citaman, Lokasi
obyek wisata alam yang merupakan tempat pemandian ini, terletak di Kaki
Gunung Pulosari Pemandangan disekelilingnya sangat indah. Terletak di
Kecamatan Jiput. Taman Nasional Ujung Kulon, tempat satwa langka jawa, salah
satunya badak bercula satu, kawasan ujung kulon terletak di kecamatan Sumur
kurang lebih 4 jam perjalanan darat dari kota Jakarta, keistimewaan tempat ini
merupakan taman nasional tertua di Indonesia, kawasan ini di lengkapi dengan
jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih, pilihan penginapan ada motel,
hotel, homestay, maupun cottage. Pemandian Cisolong, obyek wisata alam yang

5

satu ini di kecamatan Kaduhrejo 10 km dari kota Pendeglang, sumber
pemandian alam air panas dengan sumber mata air belerang. (http://id.wikipedia.o
rg/wiki/Objek_wisata_di_pandeglang. jumat 21/03/201415:06)
Pariwisata di Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu andalan bagi
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah, hal ini disebabkan karena
Kabupaten Pandeglang memiliki potensi yang sangat besar pada sektor pariwisata.
kondisi alam yang didominasi alam pegunungan dan pantai yang terpanjang
diProvinsi Banten menjadikan Kabupaten Pandeglang sebagai alternatif
Pariwisata yang sangat menjanjikan, dari mulai Wisata Pantai, Wisata Alam,
Wisata Ziarah, Wisata Pemandian, Wisata Budaya sampai kepada Wisata Buatan.
Namun demikian harus diakui bahwa perkembangan sektor pariwisata dirasakan
masih belum optimal tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Pandeglang dari tahun ke tahun semakin meningkat dapat dilihat dari tabel 1.1
dibawah ini.
Tabel 1.1
Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Pandeglang
Tahun
2008
2009
2010
2011

Jumlahg Wisatawan
Mancanegara
8%
28%
21%
18%

Jumlah Wisatawan
Nusantara
5%
10%
11%
14%

Jumlah
13%
38%
32%
32%

2012
16%
16%
32%
2013
4%
20%
24%
2014
5%
23%
28%
2015
5%
26%
32%
Sumber : Buku Travel Pattern Kabupaten Pandeglang, Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Pandeglang (2015).

6

Tabel 1.1 diatas menjelaskan adanya peningkatan wisatawan dari tahun
ketahun menunjukan bahwa selalu ada peningkatan sarana dan prasarana di
tempat objek wisata yang ada di pandeglang seperti perbaikan jalan menuju
tempat-tempat wisata dan fasilitas-fasilitas yang semakin baik sehingga
wisatawan tertarik untuk datang ketempat wisata yang ada di Pandeglang.
Peraturan perundangan yang menjadi landasan Strategi Pengelolaan Objek
Wisata Air Panas Cisolong adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan 2. Peraturan
Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa
Usaha.
Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong adalah salah satu tempat
wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang. Lokasi pemandian ini terletak di
Kampung Cisolong, Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang–
Banten, jumlah warga yang berada di Kampung Cisolong berjumlah 758 orang,
laki-laki berjumlah 301 orang dan perempuan berjumlah 457 orang. Pembangunan
objek wisata Cisolong, telah dilakukan sejak 2006 pada tahun 2006 sebelum
Pemandian Cisolong itu dirikan di daerah tersebut hanya berupa persawahan
tetapi memiliki sumber air panas dengan sumber mata air belerang yang berasal
dari Gunung Karang, yang alami sehingga dimanfaatkan oleh pemerintah dengan
dibangunnya tempat pemandian air panas di Cisolong dan berdiri pada tahun
2011 sampai dengan sekarang.

7

Adapun fasilitas yang disediakan di Pemandian Objek Wisata Air Panas
Cisolong yaitu kamar rendam privasi 6 buah, kolam rendam/renang 3 buah, toilet,
kantin, parkir. Berendam di pemandian air panas memiliki manfaat yang lebih
besar dari sekedar berekreasi. Kandungan sulfur atau belerang yang terdapat
dalam air panas tersebut terbukti mampu mengobati berbagai macam penyakit
seperti penyakit tulang, penyakit kulit, dan juga penyakit-penyakit lainnya.
pemandian air panas yang dimanfaatkan dari hasil alam ini dikelola oleh
pemerintah untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah.
Dalam pengelolaan pariwisata pemandian objek wisata air panas Cisolong
Kabupaten Pandeglang pemerintah terus menjalankan pembangunannya dan
dalam strateginya yaitu masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Kabupaten Pandeglang ikut serta dalam mengembangkan Objek Wisata Air Panas
Cisolong, seperti : Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga selaku penanggung
jawab Objek Wisata Air Panas Cisolong, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Pandeglang yang membuat Penerangan jalan menuju Objek Wisata Air Panas
Cisolong, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang yang menanam buah naga yang
bisa dimanfaatkan di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong, Dinas Perternakan
memanfaatkan kolam di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong untuk berternak
lele, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyediakan kios cinderamata di
sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong.
Selain itu, Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong mempromosikan
dengan caramengenalkan Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong disitus
internet (http://pandeglangkab.go.id/), media televisi lokal (banten tv), media

8

cetak (brosur) dan dari mulut ke mulut. Selain itu, Pemerintah mengharapkan
dalam pembentukan Pariwisata Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong
Kabupaten Pandeglang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah dan dapat
membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar Objek Wisata Air Panas
Cisolong Kabupaten Pandeglang, Pemerintah juga terus meningkatkan sarana dan
prasarana yang ada agar wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi objek
wisata air panas Cisolong tersebut.
Adapun data atau rincian dari pendapatan atau Retribusi yang didapatkan
dari objek wisata air panas Cisolong yang didata dalam jangka waktu per-minggu
dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1.2
NO

1

URAIAN

DATA PENGUNJUNG

NO KTM

KTM

JUMLAH

TERJUAL

TERJUAL

(Rp)

HARGA KTM

DEWASA

Rp.5.000

ANAK-ANAK

Rp.3.000

DEWASA

Rp.5.000

ANAK-ANAK

RP.3.000

MOBIL MICRO BUS

RP.20.000

MOBIL SEDAN/MINI

RP.10.000

MOTOR

RP. 2.000

PENGUNJUNG

KAMAR
2
RENDAM

3

PARKIR

Sumber:Bendahara Penerimaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang,
2014

9

Pendapatan Asli Daerah atau retribusi yang didapatkan oleh Objek wisata
air panas Cisolong yaitu dari Tiket yang dijual pada wisatawan yang datang, bisa
dilihat dari tabel 1.2 diatas retribusi di dapatkan dari tiket masuk, tiket kamar
rendam dan parkir yang dikumpulkan setorkan setiap minggunya. Pendapatan Asli
Daerah atau Retribusi yang didapatkan perminggunya yaitu rata-rata RP 6.00.000
dikalikan perbulan RP 2.400.000 dan RP 28.800.000 Pertahunnya yang
didapatkaan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang.
Pendapatan tersebut dipergunakan untuk pencapaian target yang diserahkan ke kas
Negara

sebesar

12.000.000/tahun

sisanya

dipergunakan

untuk

rencana

pengembangan dan perawatan Objek Wisata Air Panas Cisolong. Dari tahun
ketahun selalu ada peningkatan fasilitas begitupun wisatawan yang datang
kepemandian Air Panas Cisolong.
Tabel 1.3
Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Air Panas Cisolong
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2011

2012

2013

2014

2015

Sumber :Kabid Obyek dan daya tarik wisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Pandeglang 2014.

10

Tabel 1.3 diatas jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air
panas Cisolong dari tahun ketahun wisatawan yang datang semakin meningkat
karena pembangunan Objek Wisata Air Panas Cisolong selalu meningkat dan
pemerintah juga mempromosikan atau memperkenalkan Objek Wisata Air Panas
Cisolong dari mulut ke mulut dan dengan menyebarkan brosur.
Permasalahan yang terkait dengan Pengelolaan Pariwisata Pemandian
Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah.
Pertama dalam pembangunan Pemandian Objek Wisata Air Panas
Cisolong yang belum maksimal padahal pembangunan Pemandian Objek Wisata
Air Panas Cisolong ini berdiri dari tahun 2011, tapi masih saja ada yang kurang
dari pembangunan ini dilihat masih kurangnya fasilitas yang ada seperti wahana
permainan dalam Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong ini, selain itu dari
segi jalan untuk menuju Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong kurang
terjangkau karena jalan menuju Objek Wisata Air Panas Cisolong tidak dilalui
oleh kendaraan umum sehingga pengunjung yang datang harus menggunakan
kendaraan pribadi.
Kedua adanya persaingan dari objek wisata air panas yang dikelola oleh
swasta yaitu yang tempatnya tidak jauh dari Objek Wisata Air Panas Cisolong
yang dikelola oleh pemerintah, pemandian air panas yang dikelola oleh swasta
lebih menarik dibanding dengan Objek Wisata Air Panas Cisolong yang dikelola
oleh pemerintah karena objek wisata air panas yang dikelola oleh swasta yaitu
Pemandian Air Panas Gunung Torong memiliki fasilitas yang lebih menarik
seperti permainan yang lebih banyak yaitu seluncuran air, saung apung, gajebo,

11

mushola, monorel, gokar, kolam rendam yang lebih luas, kolam berenang yang
lebih banyak dan memiliki pilihan kolam untuk semua umur seperti kolam
berenang untuk dewasa, kolam berenang untuk anak-anak, dan kolam berenang
untuk keluarga, toilet laki-laki dan perempuan dan tersedianya warung jajanan
yang lebih lengkap dibandingkan dengan objek wisata yang dikelola oleh
pemerintah luas tahan pemandian Gunung Torong yaitu 4 hektar, pegawai yang
berkerja di pemandian Gunung torong yaitu 30 orang, selain itu dilihat dari
wisatawan yang datang lebih memilih mendatangi Pemandian Air Panas yang
dikelola oleh Swasta, Pemandian Air Panas Gunung Torong dikenakan Pajak 30%
dari total hasil pendapatan jumlah pengunjung.
Ketiga, Sumber Daya Manusia yang kurang untuk berinovasi secara
kredibel dalam peningkatan Objek Wisata Air Panas Cisolong secara lebih baik.
Tujuan dari penelitian Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air
Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah menyusun strategi yang tepat untuk
dapat mengembangkan dan menjadikan objek wisata ini sebagai objek wisata
unggulan. Selain itu, dengan penelitian ini objek wisata ini dapat dikenal oleh
masyarakat luas dan juga dapat mengembangkan wilayah Kabupaten Pandeglang.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, ada dua bagian yaitu melakukan identifikasi dan analisis.
Identifikasi yang dilakukan diantaranya yaitu identifikasi kondisi produk
wisata (atraksi, sarana dan fasilitas, dan aksesibilitas), identifikasi kelembagan
dan pengelolaan, dan identifikasi terhadap wisatawan (jumlah pengunjung,
karakteristik, persepsi dan preferensi). Kemudian langkah berikutnya yaitu

12

melakukan analisis dengan melihat masing-masing hasil dari identifikasi diatas
yang terbagi menjadi enam analisis yaitu Analisstruktur tata ruang wilayah,
analisis

sistem

pariwisata,

analisis

kondisi

produkwisata,

analisis

kondisikelembagan dan pengelolaan, dan analisis pasar wisata. Kemudian untuk
menentukan strategi yang tepatdalam pengembangan obyek wisata ini, dari
ketigaanalisis kondisi diatas kemudian menganalisis dengan menggunakan teknik
analisis SWOT merupakan akronim daristrengths (Kekuatan), weaknesses
(Kelemahan), opportunities (Peluang), dan threats (Ancaman) dari lingkungan
yang dihadapinya.
Dengan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan, maka peneliti
tertarik untuk mengaplikasikan dengan penlitian yang berjudul “Manajemen
Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan latar belakang yang telah peneliti uraikan, maka
peneliti memfokuskan penelitian ini pada Manajemen Strategi Pengelolaan Objek
Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Dengan identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya kesediaan sarana dan prasarana Objek Wisata Air Panas
Cisolong Kabupaten Pandeglang.
2. Persaingan dengan pihak swasta dalam Pengelolaan Objek Wisata Air
Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang.

13

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis kepariwisataan di Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang.

1.3. Batasan Masalah
1. Dalam penelitian ini kami membatasi tempat agar nantinya penelitian ini
tidak terlalu lebar yaitu bertempat di Kampung Cisolong, Desa
Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang – Banten.
2. Batasan Tema penelitian ini adalah “Manajemen Strategi Pengelolaan
Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian
Bagaimana Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong
Kabupaten Pandeglang?

1.5 Tujuan Penelitian
Setiap segala sesuatu pasti memiliki tujuan dan maksud yang jelas, begitu
juga dengan penelitian yang kami lakukan ini yaitu dengan tujuan, Bagaimana
Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten
Pandeglang?

14

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin penulis harapkan dari penelitian ini adalah:
a.

Manfaat teoritis
Manfaat teoritis terkait dengan kontribusi tertentu dalam penyelenggaraan

penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan dunia akademis
penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Memperbanyak khasanah ilmu Pengetahuan dalam dunia akademis
khususnya ilmu Administrasi Negara.
2. Mempertajam dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam dunia
akademis khususnya teori mengenai Strategi, pengelolaan, dan pariwisata.
Serta mengembangkan ilmu yang di dapat diperkuliahan khususnya ilmu
Manajemen Publik.
b. Manfaat praktisnya
Manfaat praktis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dalam
penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian.
1. Memberikan informasi atau masukan terhadap pihak Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang
2. Dengan diadakannya penelitian Pengawasan Dinas Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pandeglang tentang Daerah Wisata Pemandian
Kabupaten Pandeglang, diharapkan dapat membantu memberikan rasa
tanggung jawab dan kepedulian dilingkungan objek wisata sehingga, dapat
memberikan perkembangan yang berarti.

BAB II
DESKRIPSI TEORI
2.1 Definisi Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah keputusan dan tindakan yang dapat digunakan
untuk menformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki daya
saing yang tinggi yang sesuai dengan perusahaan maupun lingkungan untuk
mencapai target atau sasaran dari organisasi.

Adapun menurut David (2004:5) mengemukakan bahwa :
“Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan,
mengimplementasikan,
dan menevaluasi
lintas fungsi
yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan, pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keutusan lintas
lingkungan yang membuat organisasi mampu mencapai objeknya.
Menurut teori diatas manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni
dan
ilmu
untuk
memformulasikan,mengimplementasikan,
dan
mengevaluasi lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuan”.
Oleh karena itu, manajemen strategi menungkinkan suatu organisasi untuk
mengawasi dan mempengaruhi kualitas.
Sementara itu, proses manajeman strategi menurut David (2010:6-7)
terdiri atas tiga tahap sebagai berikut:
1.

Perumusan Strategi
Mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang,dan
ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekurangan
dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang,
pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu

15

16

untuk mencapai tujuan. Isu-isu perumusan strategi mencakup
penentuan bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang tidak
akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
perlukah ekspansi atau diversivikasi oprasi dilakukan, perlukah
perusahaan turun kepasar internasional, perlukah merger atau
penggabungan

usaha

dibuat

dan

bagaimana

menghindari

pengambilalihan yang merugikan.
2.

Penerapan Strategi
Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya, sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan
dapat dijalankan penerapan strategi mencakup pengembangan
budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur organisasi
yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan
anggaran, pengembangan serta pemanfaatan system informasi, dan
pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

3.

Penilaian Strategi
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis,
manajer mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan
dengan baik, penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama
untuk memperoleh informasi semacam ini. Semua strategi terbuka
untuk dimodifikasi di masa yang akan datang karena berbagai
faktor eksternal dan internal terus-menerus berubah. Tiga aktivitas

17

penilaian strategi yang mendasar adalah (1) peninjauan ulang
faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi
strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan
langkah korektif. Penilaian strategi diperlukan karena apa yang
berhasil saat ini tidak selalu berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa
menciptakan persoalan baru dan berbeda, organisasi yang mudah
berpuas diri akan mengalami kegagalan.
Dalam sumber lain yaitu Dirgantoro (2007:9) menyebutkan :
Manajemen strategi merupakan suatu proses dengan berkesinambungan
yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat Matc dengan lingkungannya
atau dengan kata lain, organisasi secara keseluruhan dapat selalu resfonsif
terhadap perubahan-perubahan dengan lingkungannya baik yang bersifat internal
maupun eksternal.
Sedangkan menurut sedarmayanti (2007:23) :
Manajemen stratejik adalah proses pengidentifikasian dan pelaksanaan
misi organisasi dengan menyesuaikan kemampuan perusaan dengan tuntutan
lingkungan, dan kegunaan manajemen strategis adalah untuk melakukan tindakan
pada saat sekarang demi masa depan dan menjadi wahana untuk bertindak
mengintegrasikan dan melembagakan mekanisme untuk berubah.
Dari definisi manajemen strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen strategi merupakan proses perencanaan yang dilakukan suatu
organisasi untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan agar organisasi
tersebut dapat menghadapi segala tantangan yang ada, yang prosesnya itu terdiri

18

dari perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi sehingga
tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.

2.1.1 Tahapan Manajemen Strategi
Terdapat tahapan-tahapan dalam proses manajemen strategis, menurut
David (2005:5) mengemukakan tahapan manajemen strategis ada tiga tahapan
yaitu :
1. Perumusan strategi, termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenli peluang
dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif,
dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan.
2. Implementasi strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif
tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasi sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan, implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah
arah

usaha

pemasaran,

menyiapkan

angaran,

mengembangkan

dan

memanfaatkan sistem imformasi dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi.
3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir dalam manajemen stategis. Tiga macam
aktifasi mendasar dalam menevaluasi strategi adalah :

19

a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang,
b. Mengukur prestasi, dan
c. Mengambil tindakan korektif.
Selain itu, tahapan –tahapan manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen
(2003:9-19), yaitu :
1. Pengamatan lingkungan, dalam tahapan ini dilakukan analisis eksternal yang
terdiri dari varyabel (kesempatan dan ancaman) yang berada diluar organisasi.
Lingkungan eksternal yang memiliki dua bagian yakni lingkungan kerja dan
lingkungan sosial. Sedangkan analisis internal yang terdiri dari varyabel
(kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam lingkungan organisasi.
2. Perumusan Strategis, merupakan pengembangan jangka panjang untuk
manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi penentuan
misi organisasi, menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, pengembangan
strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
3. Implementasi strategi, merupakan proses dimana manajemen mewujudkan
strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui penegmbangan program,
anggaran, dan prosedur.
4. Evaluasi dan Pengendalian, merupakan proses yang melaluinya aktivitasaktivitas perusahaan dan hasil kerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya
dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan walaupun

evaluasi dan

pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis,

20

elemen itu juga dapat menujukan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam
implementasi strategis sebelumnya dan mendorong proses keseluruhn untuk
dimulai kembali.
Proses manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:11) dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1
Tahapan Manajemen Strategis

Pengamatan
Lingkungan

Perumusan
Strategi

Implementasi
Strategi

Evaluasi dan
Pengendalian

Feed Back
Gambar 2.1 menjelaskan dalam Tahapan Manajemen Strategis saling
berkaitan antara pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi
strategi, evaluasi dan pengendalian di dalam perusahaan mengalami feed back
pada setiap poin dalam tahapan strategis.
Analisis SWOT (2003:193), analisis situasi merupakan awal proses
perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manejer
strategi untuk menemukan kesesuaian strategi antar peluang-peluang eksternal
dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman
eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah
akronim untuk strengths, weaknesses, opportunities, dan threats dari organisasi,
yang semuannya merupakan faktor-faktor strategis. Proses ini melibatkan

21

penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
2.1.2. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :
Kekuatan (strengths) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
Dalam hal ini kekuatan dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten
Pandeglang ini memiliki potensi alam yang baik, dengan memanfaatkan hasil
alam atau air panas secara alami.
Kelemahan (weaknesses) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat
dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
Dalam hal ini kelemahan dari Objek Wisata Air Panas Cisolong
Kabupaten Pandeglang adalah kurangnya fasilitas sarana dan prasarana dalam
Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, akses jalan menuju
pemandian kurang baik, dan kurannya wahana permainan dalam pemandian ini.
Peluang (opportunities) merupakan kondisi peluang berkembang dimasa
datang yang terjadi, kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

22

proyek atau konsep bisnis itu sendiri, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar.
Peluang dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang
adalah bisa menambah pendapatan pemerintah daerah dari Retribusi wisatawan
yang berkunjung.
Ancaman (threats) merupakan kondisi yang mengancam dari luar,
ancaman ini dapat menggangu organisasi, konsep atau bisnis itu sendiri.
Ancaman pada Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang
adalah jika penanggung jawab pemandian ini tidak memanfaatkan hasil retribusi
dan tidak meningkatkan kualitas pemandian air panas ini maka wisatawan akan
terus-menerus berkurang.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths)

mampu

mengambil

keuntungan

(advantage)

dari

peluang

(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru. Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha
penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.

23

Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana
yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan
yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul
mengenai

faktor-faktor

internal

tersebut

merupakan

potensi

di

dalam

melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktorfaktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang
ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang
diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan. Dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi
antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita
ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor
dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
1.

Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Max-max)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan

kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi
dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah
didentifikasi pada analisis kesempatan.
2.

Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Min-max)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena

kelemahan perusahaan.Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak

24

dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar
tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat
memanfaatkan kesempatan.
3.

Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Max-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.

Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut, misalnya ancaman perang harga.
4.

Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Min-min)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,

strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit
tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat
pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan
yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan
mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakankebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat
menerapkan strategi yang tepat.
5.

Langkah-Langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagai mana analisis dilakukan,

mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam
penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai b