ANALISIS MOMEN INERSIA POMPA PRJMER RSG-GAS PADA KONDISI LOFA - e-Repository BATAN
Prosiding ~eminar lIasi/ Pere/ilian
PRSG Tahun /997//998
ISSN085.t-5278
I
~NALISIS MOMEN INERSIA POMPA
PRJMER RSG-GASPADA KONDISI LOFA
Sudannono,Setiyanto,DhandangP.
Sukrnantodibyo, Royadi
ABSTRAK
ANALISIS
MOMEN IN RSIA POMPA PRIMER RSG-GAS PADA KONDISI LOFA. Telah
dilakukan analisis momen. ersia pompa primer RSG-GAS pada kondisiLos.'i Of Flow Accident (LOF:4).
Hal ini adaIah sangat pent" g karena kurcmgnya nilai momen inersia rotor pompa pendingin utama pada
kondisi LOF A karena ca daya listrik gagal d..1patmenimbulkan penrulsalahan yang fatal yaitu
menyebabkan terjadinya
ir pendidihan inti di teras. Metode yang digunakan iaIall dengan Y4bagian
teras yang simetris yang dib gi dalam 19 kanaI dan 40 nodal secara aksial. Program yang digunakan ial,1b
COBRA-IV-I yang dikopel engan korelasi W-3. Laju alir dan daya trnnsien pada catu daya listrik gagal
ditel\tukan dari basil ekspe .men. Hasil perbandingan yang diperoleh menurut disain dan perhitungan
yaitu masing-masing sebe 81 kg m2 dan 75 kg m. Hasil tersebut didasarkan pada besamya minimum
akhir pendidihan inti yang erjadi yaitu sebesar1,3 .Hasil tersebut menunjukkan ballwa besarnya nilai
momen inersia rotor di daI
disain RSG-GAS masih dalam kriteria keselamatan yaitu lebih besar 75 kg
m2.
ABSTRACT
,c'",;:;
:rr&~
~4;
~
MOMEN INERTIA PU
ANALYSIS USED IN THE RSG-GAS PRIl\IARY COOLANT LOOP
UNDER LOFA CONDI ON. The momenInertia of primary cooling systemanalysisunder LOFA
condition has been done. I is potentially one of limiting design constraintsof the RSG-GAS safety
becausethe coolant flow te reducesvery rapidly under LOFA condition due to the low inertia
circulation pumps. If a los of flow accidentoccurs,the mass flow will decreaserapidly and the heat
transfer coefficient betwee cladding and coolant will also decreases.As a consequence
the fuel and
claddingtemperaturewill.
ease.The whole core wasrepresentedby the 1/4 sectorand divided into 19
subchannelsand 40 axial des. In the presentstudy, momeninertia of pump analysis for RSG-GAS
reactorwas performed wi COBRA-IV-I subchannelcode. As the DNB correlation,W-3 Correlation
wasselectedfor basecase. e flow and powertransientsunderpumptrip accidentweredeterminedfrom
e:\.-periments.
The resultsab ve comparedwith the designdata are 75 Kg M2and 81 Kg M2respecti,'ely.
The resultshowsthatthe R G-GASrequiresthe inertiamorethan 75 Kg M2.
PENDAHULUAN
Tujuan penelitian ini untuk optimasi
Operasi
reaktor
tingkat
RSG-GAS
keselamatan daD pengujian
disain.
ycmg sudah relatif lama, dapat menyebabkan
Metode yang digunakan ial,lh dengan Y4bagiaIl
teljadinya ke ausan pada b
.g pompa primer
teras yang simctris yang dibagi dalam 19 kana!
RSG-GAS. Akibatnya ke
incm teljadinya
dan 40 nod,li secara aksial. Program YaIlg
perubahcm momen inersia
a primer adalah
scmgatrnungkin. Hal ini
rnemballayak;m
karena
ada
keccpatan
alircm massa pendingill
sehingga
sangat berpcnga
peluruhall
digunakan iaJah COBRA-IV-I
deng,m korelasi W-3. 131La.iu alir dan daya
transien pacta calli daya listrik gagal ditcntukaIl
dari hasil eksperimen.
Hasil
kocfisien perpind;ulan pan s aIltara kclongsong
dcm_~_pendingin
juga
menimbulk,m teljadillya
berkurang
12/yang dikopel
pcrb,ulding;m
yang
dipcrolch
mcnurut disain dan pcrltitungaIl yailu masing-
dapat
masing scbesar 81 kg m2 daIl 75 kg m2. Hasil
ir pendidihml inti
pada elcmcn b;1kardi teras. II
!crscbul didas,trkan pacta bcs,lffiya
lOG
nunill1um
Prosiding SeminarHasi/ Pene/itian
PRSGTahun1997/1998
ISSN 0854 -5278
akhir pendidihan inti terjadi yaitu seb
1,3.
lV-I, dengan obyek analisis adalahpada phase
Hasil tersebutmenunjukkanbahwabesarna nilai
awal yaitu 10 detik setelah gagalnya pompa
momeninersia rotor di dalam disain RS -GAS
primer.
masihdalamkriteria keselamatan.
Analisis MDNBR dilakukan dengan
menggunakan program COBRA-IV-I yang
:~KRIPSI PAKET PROGRAMCTBRA-
dikopel dengan korelasi fluks panaskritis JV-3.
Pendekatanmetode ini telah diverifIkasi dengan
Paket program
COBRA-IV-I adalah
data eksperimendalam kondisi tunak maupun
paket program tiga dlmensi yang m
tidak tunak. Faktorpuncakdayaradial ditentukan
suatu pengembangandari COBRA-I/I-c untuk
berdasarkan perhitungan neutronik. Dalam
menghitung enthalpi daD aliran di
lam
perhitungan ini menggunakan faktor puncak
perangkatbahan bakar daD teras pada
disi
daya radial akibat efekbatangkendalijatuh yaitu
at
sebesar 1,616. engineering hot channel factor
tunak dan tidak tunak. Paketprogram.
digunakan untuk
analisis subkanal yang
sebesar 1,03, nuclear uncertaintyfactor sebesar
menghitunglaju aliran pendingin, daya, t kanan
1,05 dan faktor puncak dayaradial reratabatang
maupuntemperaturmasukdaDkeluarte
am
bahan bakar terpanasuntuk batangbahan bakar
kondisi tunak daD tidak tunak. Pro
ini
terpanasdi dalam perangkat perangkatterpanas
gaD
yaitu sebesar1,2, sehinggadidapat basil untuk
massa,tenagadan momentumlinier un
tu
faktor puncak daya radial dalam batangbahan
komponenyangberadapada suatucamp
dua
bakar terpanas F(r) sebesar:
rasa.
kesetimbangan
alas
F(r) = 1,616x 1,2 x 1,03x 1,05= 2,097
matematis
gaD
Dalam perhitungan, besarnya faktor
memperl1atikan
adanyabatasanyangada
am
puncak aksial sebesar1,29juga ditentukan dari
teras,misal adanya subkanal, gap, ball
akar
perhitunganneutronik. Normalisasilaju alir dan
dan sebagainya. Untuk menentukan mi imum
daya pada kegagalan pompa pendingin utama
perbandingan akhir pendidihan inti
telah ditentukandari basil eksperimen.
ditunmkan berdasarkan hukum kes
Persamaan
diselesaikan
secara
~)
digunakan paket program COBRA-IV-I yang
dikopeldengankorelasiflukspanas kritis
Besarnya
.
akhir
pendidihan
inti
ditentukandengansimulasi
pada perangkat bahan bakar terpanas dengan
METODE EV ALUASI
Metode evaluasiyang di
menggunakankorelasi fluks panas kritis W~3
ialah
yaitu :
denganpemodelan1/4 sektorterasyang s metris
dan dibagi dalam 19 subkanal daD 40 nodal
aksialpada kondisi tunak daDtidak tunak. Kasus
gagalnya pompa primer RSG-GAS te ah di
gunakan sebagai model data masukanC BRA(1)
ql
107
b.
ISSN 0854-5278
.4nalisis Afomen...
Sudharmono. dkk
dengan:
A
=
P
P
I
a. Fluks massa 0,20 sampai dengan 4,1 M.
P2G(Ps+p7Pr).C=P
r
P
,)
P
r
G~
Pr.
4
Lbs/hr-ft2
,
qo= Fluks panas kritis (10~tu/h. fr)
Tekanansebesar200sampai2450psia.
ql::: Flukspanaslokal(106BtU/1l.fr).
=kwalitas
c.
masukan;X1=k\valitas lokal.
Kwalitas uaplokal -0,25sampaidengan0,75
d. Kwalitas masukan sebesar -1.10 sampai
G = Kecepatan masa (10 6Ib/h.fr);
dengan0,0
Pr = reduksi tekanan ( P /P kritis)
PI-P8=Konstanta; PI=O,5328; P2=O,212;
P)= 1,6151 ; P4= 1,4066; Ps = -0,3 40.
e.
Panjangsebesar30 sampaidengan168inchi
l"
Diameter hidrolik sebesar 0,35 sampai
dengan0,55 inchi.
P6=0,4843;P7=-O,3285;P8=-2,0749;
g. Diameterbahan bakar sebesar0,38 sampai
Fg = Grid spacer factor = 1,3 -0,3
g.
dengan0,63 inchi.
Cg = Grid spacer loss coefficient.
Coou= Non-uniform heat flux facto
TATA KERJA
1). Membuatpemodelannodal subkanaldengan
=1+~.:!L
(1+ G)
membagiteras menjadi 1/4bagian yang simetris
t
dan membagi 1/4bagian teras tersebutmenjadi
Y =Axialheat}1UxprofilParamet
= { heat flux rerata to Z local
radialAverage heat flux at Z) }
Data-data yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:
t
cluster
50 subkanalsertamembagi19 subkanaltersebut
menjadi 40 nodal secara aksial seperti pada
Gambar1 dan 2 sertaGambar3.
optimasi
-'"
J08
Prosiding SeminarHasi/ Pene/itian
PRSGTahun1997/1998
RI-15
RI-14
RI-47
0,772
0,809
0,962
ffiA02
RI-32
RI-19
0,809
0,966
0,761
RI-43
illA04
0,286
0,996
AL-O3
RI-33
ISSN 0854 -5278
RI-35
0,918
AL-8
1,264
RI-22
0,849
Gambar2. Model ~ sektorterasd~ngan19pemodelansubkanal
Ketinggian
spacer
grid
(m)
0
0,5
Faktor
1,0
1,
puncak daya
Gambar3. NodalAksi~l, Lokasi Grid Spacerdan Distribusi Aksial
109
ISSN 0854-5278
Ana/isis"'fomen...
Sudharmono.dkk
2). Menentukan distribusi daya radial secara
neutronik pada 19 subkanal ersebutyang
thimble cell, side cell dan perangkat
elemen
harganyadapat dilihat pada G
ar 3a dan
3b, serta menentukanharga
r puncak
c). Perimeterkeringuntuk setiap kanal, di
daya radial yang diperoleh
dasarkan
typical cell, thimble cell, side cell dan
perhitungan neutronik yaitu
engan nilai
perangkatelemenbakar
faktor puncakdayaradial akib t efekbatang
kendali
jatuh
d). Perimeterbasahuntuk setiap kanal di
yaitu s esar 1,616,
typical cell, thimble cell, side cell dan
engineringhot channelfactor ebesar 1,03,
nuclear uncertaintyfactor seb
perangkatelemen
1,05dan
e). Lebar gap antara batang bahan bakar
puncak daya radial erata batang
dan dinding perangkat elemen bakar,
bahan bakar terpanas yaitu sebesar 1,2
lebar gap antaradua batangbahanbakar
sehingga didapat basil faktor
cak daya
dan
radial dalam batang bahan b
tetpanas
F(r) yaitu sebesar 2,097
entukan
faktor
lebar gap antaradua perangkat
batangbahanbakar
4). Menentukankoefisiencampuranturbulen.
distribusi daya aksial secaran
nik yang
Berdasarkansensitivitas studi oleh Reddy
hasilnya seperti ditunjukkan
Gambar
dan Fighetti, KoeflSien campuran turbulen
4,sertabesarnya faktorpun
dayaaksial
pengaruhnya dominan pada efek kondisi
yaitu sebesar1,29.
aliran
3). Menentukanparameter-paramer geometri,
lokal.
Dalam perhitungan ini
digunakankoefisiensebesar0,038
antaralain :
5). Menentukan konduktivitas termal bahan
a). Panjangkana!pendingin
bakar.
b). Luas tampang lintang
iran untuk
Harga
semuakanal pendingin di typical cell,
KU02(T) = KU02(To) {l+C
konduktivitas termal
denganformulasisebagai berikut :
(T-To)+C2(T-To)2+C3(T-To)3
dimana:
diperoleh dari
KUO2(To) adalah kond
..temlal
bahan bakar pada suhu
C3 adalah konstantayangbes
model TRAC-PFI dengan
hgap= hgas+hkontak+
~d
(3)
2 dan
dimana koefisien perpindahan panas gas,
ya masing-
koefisien perpindahan panas kontak dan
masingadalah-3,7379 XI0-4. ,3302X 107.-29043XI0 -11
, ,
6). Menentukan koefisien peq>in
(2)
menggunakan formulasisebagaiberikut :
, yaitu
sebesar 2,89 Btu/hr.ft.oF d
diperoleh
koefisienperpindahanpanasradial
7). Menentukanhargakondisi awal :
panas
Datamasukankondisi awal yang diperguna-
gap antara bahan bakar dan kelongsong
kan dalam program COBRA-IV-I adalah
(hgap).
tekanan, suhu pendingin, laju aliran massa
Harga koefisien peq>indahanpanas gap
pendingindanfluks panaspermukaanrerata
antara bahan bakar
dan
kelongsong
110
ProsidingSeminarHasil Penelitian
PRSGTahun1997/1998
ISSN 0854 -5278
8). Menentukankorelasitennohidrolik.
Korelasi tentlohidrolik yang di
Dengannilai koefis;enspacer loss,tlhanan
an
aliran silang, faktor momentum tutbulen
rnasing-rnasing
adalah model subco I void,
adalah rnasing-masing sebesar1; 0,5; 0,5
model bulk void, koefisien rod
danO.
Blasius,
korelasi
perpindahan
ion,
,
9). Menentukan harga normalisasi daya dan
kecepatanaliran secara aksial daD
elasi
laju alir sepertiditunjukkanpada Gambar4a
fiuks panas kritis dengan masi
sing
dan Gambar4b
yaitu Levy, EPRI, Blasius,
-4
Package,(uG) +U(i»/2 daD korelas W-3.
1
0,9
0,8
0,7
.-o
In
'6
IV
.~
~ 0,5
...
0
z 0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
0,5
1
2
1,5
2,5
3
Waktu (detik)
Gambar4a. Hasi' normalisasilaju a1irdan daya terhadapwaktu untuk
Ikondisi momeninersia81 Kg m2.
111
3,5
4
ISSN 0854-5278
Analisis
Sudharmono, Ahmen
dkk
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Waktu
(detik)
Gambar4b. Hasil norualisasi laju alir clanclaraterhadapwaktu untuk
kordisi momeninersia75 Kg m2
BASIL DAN PEMBAHASAN
nilai 81 kg m2daD75 kg m2 terhadapMDNBR
~ °a pompa
Hasil analisis momen in
selamapompa skrem seperti ditoojukkan pada
pendingin utamaRSG-GASpada LO A dengan
Gambar5a daDGambar5b.
4
3
3
~ 2
m
z
c
~ 2
1
1
0
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Waktu (detik)
Gambar5a. Hasil ¥omen inersia81 Kg m2, untukMDNBR terhadapwaktu
112
4
4.5
iMom~
,,;,:!;
~
Prosiding SeminarHasil Penelitian
PRSG Tahun1997/1998
3,5
ISSN 0854 -5278
inersia= 75 Kg m2
3
2,5
~
m
z
c
~
2
~
1,5
1
0,5
0
Waktu (detik)
Gambar5b. Hasil Marnen~ersia 75 Kg rn2, untukMDNBR terhadapwaktu
Dari basil tersebut dapat diketahui ball a
KESIMPULAN
pengarnhnilai momen inersia sebesar75 kg
Dari basil yang diperoleh dengan
terhadapMDNBR dengan
metodedi atas,menunjukkanbahwa untuk tidak
korelasi W-3 adalah sebesar1,4pada ketinggi
terjadinya
2,379 m d typical cell setelah3 detik daTipo
pengoperasianteras reaktor RSG-GAS pada
skrem. Hasil MDNBR tersebutmasih di dal
kondisi LOFA karena pompa pendingin utama
kriteria keselamatankarenalebih besardari p
padam(trip), nilai
batasminimum yang di ijinkan yaitu
pendinginutama tidak boleh lebih kecil dari 75
1,3. Langkah berikutnya dilakukan pen
kgm2.
interval 1 kg m2 sampaidengan81 kg m2 m
basil MDNBR yang diperolehyaitu sebesar ,6
pada ketinggian 2,379 m di typical cell setel
3,5 detik daTipompa skrem.Dari basil peng
nilai momen inersia tersebutterhadapMD
menunjukkanbahwa pada waktu pompa skr m
maka laju aUr pendingin menurundenganc at
dan daya menurun dengan cepat. Hal
dikarenakan koefisien kerapatan daya t
tinggi.
113
akhir
pendidihan inti
selama
momen inersia pompa
ISSN 0854-5278
.4nalisisA/omen...
Sudharmono,dkk
DAFTARPUSTAKA.
1.
A--D'R-30 safety analysis r
rt,
rev.6.
PERTANYAAN
B.4TAN/ineteratom,
1989.
Wheeler,C.L.etal., COB
n Interim
Penanya: Hudi Hastowo
VersionofCOBR.4for
hydraulic
Usul :
Untuk mempelbaiki tampilan basil, usahakan
agar dibuat grafik MDNTR us I (kgm2),
Datra/gambar
yang
acta
kurang
visual/menggambarkan
infonnasi yangdiminta.
analysis of rod bundlenuclear
elements
and cores,BNrVL-1962,(1
3. Le Tourneau,B.W.et al.,C
Heat FhIX,
rV-3-NP-1933,(1981).
4
Transient flow tests for
with 5th
core,June21, 1991
114
PRSG Tahun /997//998
ISSN085.t-5278
I
~NALISIS MOMEN INERSIA POMPA
PRJMER RSG-GASPADA KONDISI LOFA
Sudannono,Setiyanto,DhandangP.
Sukrnantodibyo, Royadi
ABSTRAK
ANALISIS
MOMEN IN RSIA POMPA PRIMER RSG-GAS PADA KONDISI LOFA. Telah
dilakukan analisis momen. ersia pompa primer RSG-GAS pada kondisiLos.'i Of Flow Accident (LOF:4).
Hal ini adaIah sangat pent" g karena kurcmgnya nilai momen inersia rotor pompa pendingin utama pada
kondisi LOF A karena ca daya listrik gagal d..1patmenimbulkan penrulsalahan yang fatal yaitu
menyebabkan terjadinya
ir pendidihan inti di teras. Metode yang digunakan iaIall dengan Y4bagian
teras yang simetris yang dib gi dalam 19 kanaI dan 40 nodal secara aksial. Program yang digunakan ial,1b
COBRA-IV-I yang dikopel engan korelasi W-3. Laju alir dan daya trnnsien pada catu daya listrik gagal
ditel\tukan dari basil ekspe .men. Hasil perbandingan yang diperoleh menurut disain dan perhitungan
yaitu masing-masing sebe 81 kg m2 dan 75 kg m. Hasil tersebut didasarkan pada besamya minimum
akhir pendidihan inti yang erjadi yaitu sebesar1,3 .Hasil tersebut menunjukkan ballwa besarnya nilai
momen inersia rotor di daI
disain RSG-GAS masih dalam kriteria keselamatan yaitu lebih besar 75 kg
m2.
ABSTRACT
,c'",;:;
:rr&~
~4;
~
MOMEN INERTIA PU
ANALYSIS USED IN THE RSG-GAS PRIl\IARY COOLANT LOOP
UNDER LOFA CONDI ON. The momenInertia of primary cooling systemanalysisunder LOFA
condition has been done. I is potentially one of limiting design constraintsof the RSG-GAS safety
becausethe coolant flow te reducesvery rapidly under LOFA condition due to the low inertia
circulation pumps. If a los of flow accidentoccurs,the mass flow will decreaserapidly and the heat
transfer coefficient betwee cladding and coolant will also decreases.As a consequence
the fuel and
claddingtemperaturewill.
ease.The whole core wasrepresentedby the 1/4 sectorand divided into 19
subchannelsand 40 axial des. In the presentstudy, momeninertia of pump analysis for RSG-GAS
reactorwas performed wi COBRA-IV-I subchannelcode. As the DNB correlation,W-3 Correlation
wasselectedfor basecase. e flow and powertransientsunderpumptrip accidentweredeterminedfrom
e:\.-periments.
The resultsab ve comparedwith the designdata are 75 Kg M2and 81 Kg M2respecti,'ely.
The resultshowsthatthe R G-GASrequiresthe inertiamorethan 75 Kg M2.
PENDAHULUAN
Tujuan penelitian ini untuk optimasi
Operasi
reaktor
tingkat
RSG-GAS
keselamatan daD pengujian
disain.
ycmg sudah relatif lama, dapat menyebabkan
Metode yang digunakan ial,lh dengan Y4bagiaIl
teljadinya ke ausan pada b
.g pompa primer
teras yang simctris yang dibagi dalam 19 kana!
RSG-GAS. Akibatnya ke
incm teljadinya
dan 40 nod,li secara aksial. Program YaIlg
perubahcm momen inersia
a primer adalah
scmgatrnungkin. Hal ini
rnemballayak;m
karena
ada
keccpatan
alircm massa pendingill
sehingga
sangat berpcnga
peluruhall
digunakan iaJah COBRA-IV-I
deng,m korelasi W-3. 131La.iu alir dan daya
transien pacta calli daya listrik gagal ditcntukaIl
dari hasil eksperimen.
Hasil
kocfisien perpind;ulan pan s aIltara kclongsong
dcm_~_pendingin
juga
menimbulk,m teljadillya
berkurang
12/yang dikopel
pcrb,ulding;m
yang
dipcrolch
mcnurut disain dan pcrltitungaIl yailu masing-
dapat
masing scbesar 81 kg m2 daIl 75 kg m2. Hasil
ir pendidihml inti
pada elcmcn b;1kardi teras. II
!crscbul didas,trkan pacta bcs,lffiya
lOG
nunill1um
Prosiding SeminarHasi/ Pene/itian
PRSGTahun1997/1998
ISSN 0854 -5278
akhir pendidihan inti terjadi yaitu seb
1,3.
lV-I, dengan obyek analisis adalahpada phase
Hasil tersebutmenunjukkanbahwabesarna nilai
awal yaitu 10 detik setelah gagalnya pompa
momeninersia rotor di dalam disain RS -GAS
primer.
masihdalamkriteria keselamatan.
Analisis MDNBR dilakukan dengan
menggunakan program COBRA-IV-I yang
:~KRIPSI PAKET PROGRAMCTBRA-
dikopel dengan korelasi fluks panaskritis JV-3.
Pendekatanmetode ini telah diverifIkasi dengan
Paket program
COBRA-IV-I adalah
data eksperimendalam kondisi tunak maupun
paket program tiga dlmensi yang m
tidak tunak. Faktorpuncakdayaradial ditentukan
suatu pengembangandari COBRA-I/I-c untuk
berdasarkan perhitungan neutronik. Dalam
menghitung enthalpi daD aliran di
lam
perhitungan ini menggunakan faktor puncak
perangkatbahan bakar daD teras pada
disi
daya radial akibat efekbatangkendalijatuh yaitu
at
sebesar 1,616. engineering hot channel factor
tunak dan tidak tunak. Paketprogram.
digunakan untuk
analisis subkanal yang
sebesar 1,03, nuclear uncertaintyfactor sebesar
menghitunglaju aliran pendingin, daya, t kanan
1,05 dan faktor puncak dayaradial reratabatang
maupuntemperaturmasukdaDkeluarte
am
bahan bakar terpanasuntuk batangbahan bakar
kondisi tunak daD tidak tunak. Pro
ini
terpanasdi dalam perangkat perangkatterpanas
gaD
yaitu sebesar1,2, sehinggadidapat basil untuk
massa,tenagadan momentumlinier un
tu
faktor puncak daya radial dalam batangbahan
komponenyangberadapada suatucamp
dua
bakar terpanas F(r) sebesar:
rasa.
kesetimbangan
alas
F(r) = 1,616x 1,2 x 1,03x 1,05= 2,097
matematis
gaD
Dalam perhitungan, besarnya faktor
memperl1atikan
adanyabatasanyangada
am
puncak aksial sebesar1,29juga ditentukan dari
teras,misal adanya subkanal, gap, ball
akar
perhitunganneutronik. Normalisasilaju alir dan
dan sebagainya. Untuk menentukan mi imum
daya pada kegagalan pompa pendingin utama
perbandingan akhir pendidihan inti
telah ditentukandari basil eksperimen.
ditunmkan berdasarkan hukum kes
Persamaan
diselesaikan
secara
~)
digunakan paket program COBRA-IV-I yang
dikopeldengankorelasiflukspanas kritis
Besarnya
.
akhir
pendidihan
inti
ditentukandengansimulasi
pada perangkat bahan bakar terpanas dengan
METODE EV ALUASI
Metode evaluasiyang di
menggunakankorelasi fluks panas kritis W~3
ialah
yaitu :
denganpemodelan1/4 sektorterasyang s metris
dan dibagi dalam 19 subkanal daD 40 nodal
aksialpada kondisi tunak daDtidak tunak. Kasus
gagalnya pompa primer RSG-GAS te ah di
gunakan sebagai model data masukanC BRA(1)
ql
107
b.
ISSN 0854-5278
.4nalisis Afomen...
Sudharmono. dkk
dengan:
A
=
P
P
I
a. Fluks massa 0,20 sampai dengan 4,1 M.
P2G(Ps+p7Pr).C=P
r
P
,)
P
r
G~
Pr.
4
Lbs/hr-ft2
,
qo= Fluks panas kritis (10~tu/h. fr)
Tekanansebesar200sampai2450psia.
ql::: Flukspanaslokal(106BtU/1l.fr).
=kwalitas
c.
masukan;X1=k\valitas lokal.
Kwalitas uaplokal -0,25sampaidengan0,75
d. Kwalitas masukan sebesar -1.10 sampai
G = Kecepatan masa (10 6Ib/h.fr);
dengan0,0
Pr = reduksi tekanan ( P /P kritis)
PI-P8=Konstanta; PI=O,5328; P2=O,212;
P)= 1,6151 ; P4= 1,4066; Ps = -0,3 40.
e.
Panjangsebesar30 sampaidengan168inchi
l"
Diameter hidrolik sebesar 0,35 sampai
dengan0,55 inchi.
P6=0,4843;P7=-O,3285;P8=-2,0749;
g. Diameterbahan bakar sebesar0,38 sampai
Fg = Grid spacer factor = 1,3 -0,3
g.
dengan0,63 inchi.
Cg = Grid spacer loss coefficient.
Coou= Non-uniform heat flux facto
TATA KERJA
1). Membuatpemodelannodal subkanaldengan
=1+~.:!L
(1+ G)
membagiteras menjadi 1/4bagian yang simetris
t
dan membagi 1/4bagian teras tersebutmenjadi
Y =Axialheat}1UxprofilParamet
= { heat flux rerata to Z local
radialAverage heat flux at Z) }
Data-data yang dipergunakan
adalah sebagai berikut:
t
cluster
50 subkanalsertamembagi19 subkanaltersebut
menjadi 40 nodal secara aksial seperti pada
Gambar1 dan 2 sertaGambar3.
optimasi
-'"
J08
Prosiding SeminarHasi/ Pene/itian
PRSGTahun1997/1998
RI-15
RI-14
RI-47
0,772
0,809
0,962
ffiA02
RI-32
RI-19
0,809
0,966
0,761
RI-43
illA04
0,286
0,996
AL-O3
RI-33
ISSN 0854 -5278
RI-35
0,918
AL-8
1,264
RI-22
0,849
Gambar2. Model ~ sektorterasd~ngan19pemodelansubkanal
Ketinggian
spacer
grid
(m)
0
0,5
Faktor
1,0
1,
puncak daya
Gambar3. NodalAksi~l, Lokasi Grid Spacerdan Distribusi Aksial
109
ISSN 0854-5278
Ana/isis"'fomen...
Sudharmono.dkk
2). Menentukan distribusi daya radial secara
neutronik pada 19 subkanal ersebutyang
thimble cell, side cell dan perangkat
elemen
harganyadapat dilihat pada G
ar 3a dan
3b, serta menentukanharga
r puncak
c). Perimeterkeringuntuk setiap kanal, di
daya radial yang diperoleh
dasarkan
typical cell, thimble cell, side cell dan
perhitungan neutronik yaitu
engan nilai
perangkatelemenbakar
faktor puncakdayaradial akib t efekbatang
kendali
jatuh
d). Perimeterbasahuntuk setiap kanal di
yaitu s esar 1,616,
typical cell, thimble cell, side cell dan
engineringhot channelfactor ebesar 1,03,
nuclear uncertaintyfactor seb
perangkatelemen
1,05dan
e). Lebar gap antara batang bahan bakar
puncak daya radial erata batang
dan dinding perangkat elemen bakar,
bahan bakar terpanas yaitu sebesar 1,2
lebar gap antaradua batangbahanbakar
sehingga didapat basil faktor
cak daya
dan
radial dalam batang bahan b
tetpanas
F(r) yaitu sebesar 2,097
entukan
faktor
lebar gap antaradua perangkat
batangbahanbakar
4). Menentukankoefisiencampuranturbulen.
distribusi daya aksial secaran
nik yang
Berdasarkansensitivitas studi oleh Reddy
hasilnya seperti ditunjukkan
Gambar
dan Fighetti, KoeflSien campuran turbulen
4,sertabesarnya faktorpun
dayaaksial
pengaruhnya dominan pada efek kondisi
yaitu sebesar1,29.
aliran
3). Menentukanparameter-paramer geometri,
lokal.
Dalam perhitungan ini
digunakankoefisiensebesar0,038
antaralain :
5). Menentukan konduktivitas termal bahan
a). Panjangkana!pendingin
bakar.
b). Luas tampang lintang
iran untuk
Harga
semuakanal pendingin di typical cell,
KU02(T) = KU02(To) {l+C
konduktivitas termal
denganformulasisebagai berikut :
(T-To)+C2(T-To)2+C3(T-To)3
dimana:
diperoleh dari
KUO2(To) adalah kond
..temlal
bahan bakar pada suhu
C3 adalah konstantayangbes
model TRAC-PFI dengan
hgap= hgas+hkontak+
~d
(3)
2 dan
dimana koefisien perpindahan panas gas,
ya masing-
koefisien perpindahan panas kontak dan
masingadalah-3,7379 XI0-4. ,3302X 107.-29043XI0 -11
, ,
6). Menentukan koefisien peq>in
(2)
menggunakan formulasisebagaiberikut :
, yaitu
sebesar 2,89 Btu/hr.ft.oF d
diperoleh
koefisienperpindahanpanasradial
7). Menentukanhargakondisi awal :
panas
Datamasukankondisi awal yang diperguna-
gap antara bahan bakar dan kelongsong
kan dalam program COBRA-IV-I adalah
(hgap).
tekanan, suhu pendingin, laju aliran massa
Harga koefisien peq>indahanpanas gap
pendingindanfluks panaspermukaanrerata
antara bahan bakar
dan
kelongsong
110
ProsidingSeminarHasil Penelitian
PRSGTahun1997/1998
ISSN 0854 -5278
8). Menentukankorelasitennohidrolik.
Korelasi tentlohidrolik yang di
Dengannilai koefis;enspacer loss,tlhanan
an
aliran silang, faktor momentum tutbulen
rnasing-rnasing
adalah model subco I void,
adalah rnasing-masing sebesar1; 0,5; 0,5
model bulk void, koefisien rod
danO.
Blasius,
korelasi
perpindahan
ion,
,
9). Menentukan harga normalisasi daya dan
kecepatanaliran secara aksial daD
elasi
laju alir sepertiditunjukkanpada Gambar4a
fiuks panas kritis dengan masi
sing
dan Gambar4b
yaitu Levy, EPRI, Blasius,
-4
Package,(uG) +U(i»/2 daD korelas W-3.
1
0,9
0,8
0,7
.-o
In
'6
IV
.~
~ 0,5
...
0
z 0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
0,5
1
2
1,5
2,5
3
Waktu (detik)
Gambar4a. Hasi' normalisasilaju a1irdan daya terhadapwaktu untuk
Ikondisi momeninersia81 Kg m2.
111
3,5
4
ISSN 0854-5278
Analisis
Sudharmono, Ahmen
dkk
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Waktu
(detik)
Gambar4b. Hasil norualisasi laju alir clanclaraterhadapwaktu untuk
kordisi momeninersia75 Kg m2
BASIL DAN PEMBAHASAN
nilai 81 kg m2daD75 kg m2 terhadapMDNBR
~ °a pompa
Hasil analisis momen in
selamapompa skrem seperti ditoojukkan pada
pendingin utamaRSG-GASpada LO A dengan
Gambar5a daDGambar5b.
4
3
3
~ 2
m
z
c
~ 2
1
1
0
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Waktu (detik)
Gambar5a. Hasil ¥omen inersia81 Kg m2, untukMDNBR terhadapwaktu
112
4
4.5
iMom~
,,;,:!;
~
Prosiding SeminarHasil Penelitian
PRSG Tahun1997/1998
3,5
ISSN 0854 -5278
inersia= 75 Kg m2
3
2,5
~
m
z
c
~
2
~
1,5
1
0,5
0
Waktu (detik)
Gambar5b. Hasil Marnen~ersia 75 Kg rn2, untukMDNBR terhadapwaktu
Dari basil tersebut dapat diketahui ball a
KESIMPULAN
pengarnhnilai momen inersia sebesar75 kg
Dari basil yang diperoleh dengan
terhadapMDNBR dengan
metodedi atas,menunjukkanbahwa untuk tidak
korelasi W-3 adalah sebesar1,4pada ketinggi
terjadinya
2,379 m d typical cell setelah3 detik daTipo
pengoperasianteras reaktor RSG-GAS pada
skrem. Hasil MDNBR tersebutmasih di dal
kondisi LOFA karena pompa pendingin utama
kriteria keselamatankarenalebih besardari p
padam(trip), nilai
batasminimum yang di ijinkan yaitu
pendinginutama tidak boleh lebih kecil dari 75
1,3. Langkah berikutnya dilakukan pen
kgm2.
interval 1 kg m2 sampaidengan81 kg m2 m
basil MDNBR yang diperolehyaitu sebesar ,6
pada ketinggian 2,379 m di typical cell setel
3,5 detik daTipompa skrem.Dari basil peng
nilai momen inersia tersebutterhadapMD
menunjukkanbahwa pada waktu pompa skr m
maka laju aUr pendingin menurundenganc at
dan daya menurun dengan cepat. Hal
dikarenakan koefisien kerapatan daya t
tinggi.
113
akhir
pendidihan inti
selama
momen inersia pompa
ISSN 0854-5278
.4nalisisA/omen...
Sudharmono,dkk
DAFTARPUSTAKA.
1.
A--D'R-30 safety analysis r
rt,
rev.6.
PERTANYAAN
B.4TAN/ineteratom,
1989.
Wheeler,C.L.etal., COB
n Interim
Penanya: Hudi Hastowo
VersionofCOBR.4for
hydraulic
Usul :
Untuk mempelbaiki tampilan basil, usahakan
agar dibuat grafik MDNTR us I (kgm2),
Datra/gambar
yang
acta
kurang
visual/menggambarkan
infonnasi yangdiminta.
analysis of rod bundlenuclear
elements
and cores,BNrVL-1962,(1
3. Le Tourneau,B.W.et al.,C
Heat FhIX,
rV-3-NP-1933,(1981).
4
Transient flow tests for
with 5th
core,June21, 1991
114