ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL EFEKTIVITAS SAMBUNGAN KAYU PADA MOMEN MAKSIMUM DENGAN DIAMETER PAKU BERVARIASI PADA BALOK SEDERHANA

  

ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL EFEKTIVITAS SAMBUNGAN

KAYU PADA MOMEN MAKSIMUM DENGAN DIAMETER PAKU

BERVARIASI PADA BALOK SEDERHANA

  TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat

dalam menempuh Colloqium Doctum / Ujian Sarjana Teknik Sipil

  Disusun oleh :

  

IRWAN SAKTI LUBIS

090404080

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

  

2014

  

ABSTRAK

  Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang paling tua di dunia. Kayu dipilih sebagai bahan struktur karena strukturnya yang ringan dan hanya memerlukan peralatan yang sederhana dalam proses pengerjaannya. Selain ekonomis dan efisien , tingkat kekuatan kayu juga tidak bisa diremehkan. Kayu cukup kuat untuk menahan beban seperti bahan struktur yang lain seperti beton. Kayu memiliki kuat tekan dan kuat tarik yang relatif tinggi, serta memiliki elastisitas yang tinggi hampir setara dengan elastisitas baja , sehingga cukup lentur jika menerima beban yang berat.

  Mengingat pentingnya kayu sebagai salah satu bahan konstruksi, maka perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas sambungan kayu pada momen maksimum dengan diameter bervariasi pada balok sendi rol yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas sambungan kayu dengan diameter paku yang berbeda, berupa perbandingan hubungan antara beban (P) dan penurunan (deformasi) yang terjadi sampai beban ultimit baik secara teoritis maupun eksperimental. Sehingga dari hubungan itu akan diperoleh berapa besar beban patah untuk setiap sampel.

  Pada penelitian yang dilakukan ini, bahan sambungan yang akan digunakan adalah kayu dengan alat penyambung paku dengan diameter yang bervariasi yaitu Ø5 mm, Ø4,2 mm, dan Ø3,8 mm. Ketiganya akan dibandingkan dengan menggunakan Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5 2002). Sehingga nantinya akan didapat hubungan antar beban (P) dan penurunan (deformasi) sampai pada beban ultimit pada tiap-tiap variasi diameter paku serta mendapatkan faktor keamanan sambungan. Penelitian menggunakan metode ekperimen di laboratorium dan membandingkannya dengan analisa teori.

  Dari hasil penelitian didapat bahwa kayu durian terletak pada kode mutu E10

  2

  dengan Elastisitas Lentur 11000 Mpa, kuat tekan sejajar serat 160,845 kg/cm , berat jenis

  3

  0,4197 gr/cm dan kadar air 22,38%. Serta diperoleh efektivitas sebesar 47,06% pada sambungan kayu dengan alat sambung paku berdiameter 4,2 mm dan 3,8 mm, sedangkan pada sambungan kayu dengan alat sambung paku berdiameter 5 mm diperoleh efektivitas sebesar 41,17%.

  Keywords : Kayu, Sambungan paku Bervariasi, Kuat Lentur, PKKI NI-5 2002.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat karunia- Nya, serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Sholawat dan Salam tidak lupa pula saya curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita menuju alam yang terang benderang akan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

  Tugas Akhir ini berjudul “ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL EFEKTIVITAS

  

SAMBUNGAN KAYU PADA MOMEN MAKSIMUM DENGAN DIAMETER

PAKU BERVARIASI PADA BALOK SEDERHANA Tugas akhir ini disusun sebagai

  salah satu syarat menempuh jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

  Untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, tentunya tidak dapat terlepas dari segala hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak serta dukungan dan saran dari berbagai pihak, akhirnya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk tidak berlebihan kiranya dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Ir. Besman Surbakti, MT., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan begitu banyak ilmu yang tak ternilai harganya serta masukan- masukan, tenaga, pikiran yang dapat membimbing saya sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil,

  Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Ir. Syahrizal, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

  4. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak sekali ilmu yang bermanfaat selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

  5. Bapak/Ibu Staf TU Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bantuan dalam proses administrasi selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

  6. Kedua orang tua saya yang tidak pernah lelah berdoa, memberikan semua yang terbaik, kasih sayang yang tak terhingga dan untuk kakak dan adik yang selalu mendukung terima kasih banyak.

  7. Teman mahasiswa seperjuangan 2009, terutama buat Fatahur rahman dan Aulia rahman, Ableh, Muhammad Multazam, Mia, Firdha, Dewi, Waida, Aya, Evi, Putri, Ryan, Ridho, Agus, Ajo, Kevin, Deko, Toni, Khairun, Benny, Lanacing, Asa, Ersha , Buyung makasih ya dan buat stambuk 2009 yang tidak bisa di ketik satu- satu.

  8. Abang dan Kakak mahasiswa stambuk 2006, 2007, 2008 yang telah banyak membantu memberikan informasi maupun memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  9. Adik-adik mahasiswa stambuk 2010, 2011, 2012 yang telah banyak membantu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  Saya menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya di masa depan.

  Akhirnya saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan rekan- rekan serta adik-adik di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

  Medan, 2014 Irwan Sakti Lubis (09 0404 080)

  

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI .............................................................................................................. v DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi DAFTAR SIMBOL .................................................................................................. xiii

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. LatarBelakang ..................................................................................... 1

  1.2. PerumusanMasalah ............................................................................. 3 1.3.

  TujuanPenelitian ................................................................................. 4

  1.4. PembatasanMasalah ............................................................................ 4

  1.5. Metodologi Penelitian ......................................................................... 5

  BAB II STUDI PUSTAKA .................................................................................. 7 2.1. Umum ................................................................................................ 7

  2.1.1 Kulit Kayu ............................................................................... 9

  2.1.2 Kambium ................................................................................. 9

  2.1.3 Kayu ...................................................................................... 10

  2.1.4 Hati Kayu .............................................................................. 10

  2.1.5 Lingkaran Tahun (Annual Ring) ........................................... 11

  2.1.6 Jari-jari Kayu ......................................................................... 11

  Sifat-sifat Kayu ................................................................................. 12 2.2.

  2.2.1 Sifat Umum ........................................................................... 12

  2.2.2 Sifat Fisis ............................................................................... 13

  2.2.3 Sifat Mekanis Kayu .............................................................. 20

  2.3. Tegangan Bahan Kayu ...................................................................... 24

  2.3.1 Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Mekanis ......... 29

  2.3.2 Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Visual .............. 30 Alat Sambung Kayu .......................................................................... 33 2.4.

  2.4.1 Umum .................................................................................... 33

  2.4.2 Jenis-jenis Sambungan .......................................................... 36

  2.4.3 Alat Sambung Mekanik ......................................................... 36

  2.4.4 Spasi Alat Pengencang .......................................................... 38

  2.4.5 Tahanan Terhadap Gaya Lateral ........................................... 40

  2.4.5.1 Tahanan Lateral Acuan Satu Irisan ........................... 40

  2.4.5.2 Tahanan Lateral Acuan Dua Irisan ........................... 43

  2.4.5.3 Tahanan Lateral Terkoreksi ...................................... 43

  2.4.6 Tahanan Terhadap Gaya Aksial ............................................ 46

  2.4.6.1 Umum ....................................................................... 46

  2.4.6.2 Tahanan Tarik Alat Pengencang ............................... 47

  2.4.6.3 Tahanan Cabut Acuan Batang .................................. 47

  2.4.6.4 Tahanan Cabut Terkoreksi Batang ........................... 48

  2.4.6.5 Kombinasi Beban Aksial Dan Lateral ...................... 48

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 49

  3.1. Persiapan Penelitian .......................................................................... 49

  Pelaksanaan Pengujian ..................................................................... 49 3.2.

  3.2.1 Pemeriksaan Kadar Air Kayu ................................................ 50

  3.2.2 Pemeriksaan Berat Jenis ........................................................ 51

  3.2.3 Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat ...................................... 52

  3.2.4 Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat ....................................... 53

  3.2.5 Pengujian Kuat Lentur Pada Penurunan Izin ........................ 55

  3.2.6 Pengujian Kuat Geser ............................................................ 56

  3.2.7 Pengujian Elastis ................................................................... 58

  3.2.8 Pengujian Sambungan Kayu Memikul Momen ................... 59

  BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ................. 62 Hasil Penelitian ................................................................................. 62 4.1.

  4.1.1 Hasil Pemeriksaan Physical dan Mechanical Properties ...... 62

  4.1.1.1 Penelitian Kadar Air .................................................... 62

  4.1.1.2 Penelitian Berat Jenis .................................................. 63

  4.1.1.3 Penelitian Kuat Tekan Sejajar Serat ............................ 64

  4.1.1.4 Penelitian Kuat Tarik Sejajar Serat ............................. 65

  4.1.1.5 Penelitian Elastisitas Kayu .......................................... 66

  4.1.1.6 Pengujian Kuat Lentur Kayu ....................................... 72

  4.1.1.7 Pengujian Kuat Geser Kayu ........................................ 73

  4.1.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties .............................................................................................. 73

  4.2. Pengujian Sambungan Paku Memikul Momen ................................ 74

  4.2.1 Menggunakan Section Modulus ............................................ 75

  4.2.2 Menentukan Besar Beban Pada Sambungan Kayu ............... 75

  4.2.3 Perhitungan Kuat Lentur yang Diizinkan Pada Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung paku Berdiameter 5 mm ........ 77

  4.2.4 Perhitungan Kuat Lentur yang Diizinkan Pada Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Paku Berdiameter 4,2 mm ..... 81

  4.2.5 Perhitungan Kuat Lentur yang Diizinkan Pada Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Paku Berdiameter 3,8 mm ..... 85

  4.2.6 Perhitungan Lendutan ........................................................... 89 4.3. Hasil Eksperimen Sambungan Paku Memikul Momen di Laboratorium 91

  4.4. Diskusi .............................................................................................. 99

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 102

  5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 102 5.2.

  Saran ............................................................................................... 103

  DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 104 DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... 105

  

DAFTAR TABEL

  BAB I Tidak terdapat tabel BAB II Tabel 2.1 Nilai kuat acuan ( MPa ) berdasarkan atas pemilahan secara mekanis pada kadar

  air 15% ( berdasarkan PKKI NI - 5 2002 ) ........................................... 29

Tabel 2.2 Nilai Rasio Tahanan ....................................................................................... 31Tabel 2.3 Cacat Maksimum Untuk Setiap Kelas Mutu Kayu ......................................... 31

  Jenis Keawetan Kayu di Indonesia ................................................................. 32

  Tabel 2.4

Tabel 2.5 Kekuatan Kayu .............................................................................................. 33

  Tebal Kayu yang Diperkenankan untuk Paku ................................................ 37

  Tabel 2.6

Tabel 2.7 Tahanan Lateral Acuan Untuk Satu Baut Dengan Satu Irisan yang Menyambung

  Dua Komponen ............................................................................................... 40 Kuat Tumpu Paku Untuk Berbagai Berat Jenis Kayu ................................... 42

  Tabel 2.8

Tabel 2.9 Kuat Lentur paku ............................................................................................ 42

  ukuran Diameter Paku .................................................................................. 43

  Tabel 2.10

Tabel 2.11 Faktor Koreksi Layanan Basah ..................................................................... 45Tabel 2.12 Faktor Koreksi Temperatur ........................................................................... 46

  BAB III Tidak terdapat table BAB IV Tabel 4.1 Hasil Penelitian Kadar Air .............................................................................. 62 Hasil Penelitian Berat Jenis ............................................................................ 63 Tabel 4.2 Hasil Penelitian Kuat Tekan Sejajar Serat ...................................................... 64 Tabel 4.3

  Hasil Penelitian Kuat Tarik Sejajar Serat ....................................................... 65

  Tabel 4.4

Tabel 4.5 Hasil Penelitian Elastisitas .............................................................................. 66

  Tabulasi Perhitungan Tegangan Regangan Sampel I ..................................... 67

  Tabel 4.6

  Tabulasi Perhitungan Tegangan Regangan Sampel II .................................... 68

  Tabel 4.7

Tabel 4.8 Tabulasi Perhitungan Tegangan Regangan Sampel III ................................... 70

  Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Kayu .............................................................. 73

  Tabel 4.9

Tabel 4.10 Rangkuman Penelitian Mechanical Properties (PKKI 2002) ....................... 74

  Tahanan Lateral Acuan Satu paku pada Sambungan Dua Irisan yang

  Tabel 4.11

  Menyambung Tiga Komponen Untuk Paku Ø 5mm ................................... 79

Tabel 4.11 Tahanan Lateral Acuan Satu paku pada Sambungan Dua Irisan yang

  Menyambung Tiga Komponen Untuk Paku Ø 4,2mm ................................. 83

Tabel 4.11 Tahanan Lateral Acuan Satu paku pada Sambungan Dua Irisan yang

  Menyambung Tiga Komponen Untuk Paku Ø 3,8mm ................................. 83

Tabel 4.12 Sampel Kayu Utuh Secara Teoritis ............................................................... 90Tabel 4.13 Sampel Kayu Utuh ........................................................................................ 92

  Sampel Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung dengan Alat Sambung

  Tabel 4.14

  Paku Diameter 5 mm .................................................................................. 93 Sampel Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung dengan Alat Sambung

  Tabel 4.15

  Paku Diameter 4.2 mm ............................................................................... 95

Tabel 4.16 Sampel Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung dengan Alat Sambung

  Paku Diameter 3.8 mm ............................................................................... 96

  BAB V Tidak terdapat tabel

  

DAFTAR GAMBAR

  BAB I GambarI.1 Sampel Penelitian ............................................................................... 6 BAB II Gambar 2.1 Penampang Melintang Kayu. ............................................................. 8 Gambar 2.2 Bentuk Gambar Arah Tangensial, Radial, dan Longitudinal ........... 13 Gambar 2.3 Batang Kayu Menerima Gaya Tarik Sejajar Serat ........................... 20 Gambar 2.4 Batang Kayu Menerima Gaya Tekan Sejajar Serat .......................... 21 Gambar 2.5 Batang Kayu Menerima Gaya Tekan Tegak Lurus Serat ................. 21 Gambar 2.6 Batang Kayu Menerima Gaya Geser Tegak Lurus Serat ................. 22 Gambar 2.7 Batang Kayu Menerima Beban Lengkung ....................................... 23 Gambar 2.8 Hubungan Antara Beban Tekan Dengan Deformasi Untuk Tarikan

  dan Tekanan ...................................................................................... 25

  Gambar 2.9

  Tegangan Tekan dan Tegangan Tarik ............................................... 28

Gambar 2.10 Geometri Sambungan ....................................................................... 39Gambar 2.11 Sambungan paku 1 irisan dan 2 irisan .............................................. 43

  BAB III Gambar 3.1 Sampel Pemeriksaan Kadar Air ........................................................ 50 Gambar 3.2 Sampel Pemeriksaan Berat Jenis ...................................................... 51 Gambar 3.3 Sampel Kuat Tekan .......................................................................... 53 Gambar 3.4 Sampel Kuat Tarik ............................................................................ 54 Gambar 3.5 Sampel Pengujian Kuat Lentur ........................................................ 55 Gambar 3.6 Sampel Pengujian Kuat Geser .......................................................... 56 Gambar 3.7 Alat Bantu Penjepit Pengujian Geser ............................................... 57 Gambar 3.8 Penempatan Dial dan Beban Pada Sampel ....................................... 58 BAB IV Gambar 4.1 Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Elastisitas Sampel Kayu I ......................................................................................................... 67 Gambar 4.2 Grafik Regresi Linear Tegangan-Regangan Sampel Kayu I ............ 68 Gambar 4.3 Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Elastisitas Sampel Kayu II ........................................................................................................ 69 Gambar 4.4 Grafik Regresi Linear Tegangan-Regangan Sampel Kayu II ........... 69

  Grafik Tegangan Regangan Hasil Pengujian Elastisitas Sampel Kayu

  Gambar 4.5

  III ...................................................................................................... 70

Gambar 4.6 Grafik Regresi Linear Tegangan-Regangan Sampel Kayu III ......... 71

  Sambungan Kayu Dengan Menggunakan Alat Sambung Paku ....... 74

  Gambar 4.7

  Momen Maksimum Bentang ............................................................ 75

  Gambar 4.8

Gambar 4.9 Sambungan Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambun Dengan

  Paku Ø5mm ...................................................................................... 77 Penempatan Alat Sambung Paku Diameter 5 mm ............................ 77

  Gambar 4.10

Gambar 4.11 Sambungan Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung Dengan

  Paku Ø4,2mm ................................................................................... 81 Penempatan Alat Sambung Paku Diameter 4,2 mm ......................... 82

  Gambar 4.12

Gambar 4.13 Sambungan Kayu Dengan Pelat Kayu Sebagai Penyambung Dengan

  Paku Ø3,8mm ................................................................................... 85 Penempatan Alat Sambung Paku Diameter 3,8 mm ......................... 86

  Gambar 4.14

  Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Kayu Utuh Secara Teoritis91

  Gambar 4.15

Gambar 4.16 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Kayu Utuh ...................... 93

  Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Paku Diameter 5 mm ...... 94

  Gambar 4.17

  Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Paku Diameter 4.2 mm ... 96

  Gambar 4.18

Gambar 4.19 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Paku Diameter 3.8 mm ... 97

  Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Antara Paku Diameter 5

  Gambar 4.20

  mm, 4.2 mm, 3.8 mm ........................................................................ 98

Gambar 4.21 Grafik Hubungan Beban Dan Deformasi Antara Kayu Pejal Teoritis

  Dengan Kayu Pejal ,Paku Diameter 5 mm, 4.2 mm, 3.8 mm .......... 98

  BAB V Tidak terdapat gambar

DAFTAR SIMBOL

  1. Latar Belakang

  n adalah safety factor = 2.75 P

  patah

  adalah beban patah P

  izin

  adalah beban yang diizinkan

  2. Umum dan Latar Belakang

  α adalah muai termal ρ adalah berat jenis (BJ), gr/cm

3 E adalah modulus elastic, kg/cm

  2

3. Sifat Fisis dan Mekanis

  ku

  adalah berat benda uji setelah kering udara, gr T adalah pengerutan kayu arah tangensial = ± 7 % - 10 % R adalah pengerutan kayu arah radial = ± 5% A adalah pengerutan kayu arah aksial (longitudinal) = ± 0.1 % (sangat kecil, dapat diabaikan) P adalah gaya luar F

  t

  adalah tegangan tark yang diizinkan dalam arah sejajar serat, MPa F

  c

  adalah tegangan tekanan yang diizinkan, MPa F

  v

  adalah tegangan geser yang diizinkan, MPa

  x

  x adalah kadar lengas kayu, % G

  adalah berat benda uji mula-mula, gr G

  4. Kekuatan Kayu

  3

  ,

  λ adalah angka kelangsingan Z

  2

  adalah kuat lentur paku, N/mm

  yb

  p adalah kedalaman penetrasi efektif batang alat pengencang pada komponen pemegang, mm F

  

2

  adalah kuat tumpu kayu, N/mm

  e

  adalah tebal kayu sekunder, mm F

  s

  D adalah diameter batang paku, mm G adalah berat jenis kayu Z adalah tahanan lateral acuan satu paku, N t

  5. Alat Sambung Kayu

  m adalah kadar air, % G adalah berat jenis kayu

  adalah kuat tekan tegak lurus serat, MPa ρ adalah kerapatan kayu dalam kondisi basah, kg/m

  σ

  b

  (tk/tr)

  adalah tegangan tekan/tarik yang terjadi, kg/cm

  2 P (tk/tr)

  adalah beban tekan/tarik yang terjadi, kg A adalah luas penampang yang menerima beban, cm

  2 E w

  adalah modulus elastic lentur, MPa F

  adalah kuat lentur, MPa F

  c ┴

  t//

  adalah kuat tarik sejajar serat, MPa F

  c//

  adalah kuat tekan sejajar serat, MPa F

  v

  adalah kuat geser, MPa F

  adalah tahanan lateral terkoreksi C

  d

  z

  adalah faktor koreksi pada sambungan paku miring = 0.67 α adalah sudut yang dibentuk oleh beban dan permukaan kayu, dalam derajat

  (0

  ο

  < α < 90

  o

  ) Z

  u

  adalah gaya perlu pada sambungan ϕ

  adalah faktor produksi tahanan untuk sambungan = 0.65

  adalah tahanan cabut terkoreksi C

  BJ adalah berat jenis kayu, gr/cm

  3 W x

  adalah berat sampel kayu kering udara, gr

  V

  x

  adalah volume sampel, cm

  3

  σ tk// adalah tegangan tekan sejajar serat, kg/cm

  2

  tn

  w ,

  adalah faktor kedalaman penetrasi C

  f

  eg

  adalah faktor serat ujung = 0.67 C

  m

  adalah faktor koreksi untk sambungan paku miring = 0.83 C

  di

  adalah faktor koreksi untuk sambungan diafragma C

  M

  adalah faktor koreksi layanan basah C

  adalah faktor koreksi ukuran = 1.0 (bila mutu kayu ditetapkan secara masinal) C

  adalah jumlah alat pengencang Z

  t

  adalah faktor koreksi temperature C

  pt

  adalah faktor koreksi pengawetan kayu C

  rt

  adalah faktor koreksi tahan api λ adalah faktor waktu = 1.0 Z

  w

  adalah tahanan cabut, Newtons (N) n

  f

6. Penelitian Kayu

  P adalah beban tekan maksimum, kg

  2 A adalah luas bagian yang tertekan, cm

  2

  adalah tegangan lentur yang terjadi, kg/cm σ b L adalah panjang bentang, cm b adalah lebar sampel, cm h adalah tinggi sampel, cm f adalah penurunan, cm adalah regangan yang terjadi

  ε

7. Hasil Penelitian

  G adalah berat sampel mula-mula, gr

  x

  G adalah berat sampel kering, gr

  ku

  x adalah rata-rata sampel x adalah hasil penelitian sampel ke-i

  i

  n adalah banyak sampel M adalah momen yang terjadi, kgmm W sama dengan W adalah section modulus kayu pengembang,

  x penyambung

  3

  cm Z adalah tahanan lateral acuan minimum, kg

  min ,

  Z adalah tahanan lateral acuan minimum terkoreksi, kg

  min

  D adalah gaya lintang n adalah banyak paku

  pk

  F adalah luasan a adalah jarak dari perletakan ke titik berat

DAFTAR ISTILAH

  

Anisotropis adalah sifat sifatnya elastis tergantung dari arah gaya terhadap serat-serat dan

  lingkaran tahunan. Atau tidak mempunyai sifat yang sama pada semua bidangnya sehingga tidak bisa dipakai dalam struktur kayu.

  ASCE adalah singkatan dari American Society of Civil Engineers.

  adalah singkatan dari American Standard of Testing Materials.

  ASTM BS adalah singkatan dari British Standards.

  adalah singkatan dari Brand Welded Gauge.

  BWG

Cortex adalah kulit luar kayu yang merupakan lapisan yang cukup padat dan cukup kasar,

  pelindung bagi pohon yang sedang tumbuh, yang berfungsi mencegah penguapan dari lapisan kambium dan kayu gubal.

  

Displacement adalah deformasi (penurunan/perubahan ukuran atau bentuk) yang terjadi

akibat penambahan beban.

  

Elastisitas adalah kemampuan suatu material untuk kembali ke bentuk semula setelah

gaya yang diberikan kepadanya dihilangkan.

  adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan deformasi yang terjadi

  Getas sebelum patah.

  merupakan pohon muda yang kemudian menjadi pusat dari pohon

  Hati kayu (Medulla) yang tumbuh selanjutnya, yang merupakan kompoisi lunak dari sel-sel yang sudah mati.

  Hati kayu terletak di pusat lingkaran tahunan. adalah sifat kayu, dimana jumlah cairan yang terserap tergantung pada

  Higrokopis kelembaban dan suhu udara disekitarnya.

  adalah kondisi dimana nilai taksis = 0 atau tidak ada perubahan taksis.

  Isotaksis

Kambium adalah jaringan yang lapisannya tipis dan bening mengelilingi kayu, ke arah

  luar membentuk kayu baru sebagai pengganti kayu baru sebagai pengganti kayu lama yang telah rusak dan ke arah dalam membentuk kayu baru. Kambium terletak di antara kulit dalam dan kayu gubal. adalah bagian dari pohon yang melingkari kayu inti, terletak di

  Kayu Gubal (Alburmum) setelah dalam lapisan kambium berwarna keputih-putihan.

  

Kayu Teras (Hearthwood) adalah bagian dari pohon yang sudah tua yang berangsur-

  angsur mati sehingga tidak dapat berfungsisebagai saluran air atau zat hara dan tidak dapat berfungsi pula sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis. Lapisan kayu ini berfunsi sebagai penguat pohon. adalah kemampuan untuk menahan terjadinya lenturan.

  Kekakuan Kristalinitas adalah daya menggumpal, daya beku atau kemampuan untuk mengkristal.

  adalah suatu titik atas batas dimana besarnya deformasi sebanding

  Limit Proporsional dengan besarnya bebanyang bekerja.

  merupakan batas antara kayu terbentuk pada permulaan dan pada akhir

  Lingkaran Tahun

  suatu musim. Lingkaran tahun ini damat menunjukkan umur suatu pohon pada tempat tertentu. adalah sejajar serat-serat.

  Longitudinal

Modulus Elastisitas adalah ukuran hubungan antara tegangan dan regangan dalam limit

  proporsional yang memberikan angka umum untuk menyatakan kekakuan atau elastis suatu bahan.

  

Ortotropis artinya mempunyai tiga bidang simetri elastis yang saling tegak lurus, yaitu

longitudinal (aksial), tangensial dan radial.

  

Overlapping Connection adalah sambungan yang berfungsi untuk memperpanjang

batang kayu.

  

Parenkim adalah sel kayu yang memiliki bentuk otak, berbanding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. adalah sel kayu yang memilika bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk

  Pembuluh saluran air dan zat hara.

  adalah kulit dalam kayu yang berada tepat di balik kulit luar sebatang pohon, di

  Phloem

  luar lapisan kambium, yang berfungsi menyampaikan makanan yang dibuat oleh daun kepada seluruh bagian kayu. adalah singkatan dari Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia.

  PPKI Radial adalah tegak lurus pada cincin-cincin pertumbuhan.

  adalah sel kayu yang memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta

  Serat berfungsi sebagai penguat pohon.

  SNI adalah singkatan dari Standar Nasional Indonesia.

  adalah garis singgung cincin-cincin pertumbuhan.

  Tangensial

Tegangan adalah gaya yang dalam pada material yang menahan terjadinya perubahan

ukuran dan bentuk.

  Trachied adalah terbanyak.

  UDC adalah singkatan dari Universal Decimal Classification.