ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD ASUHAN KEPERAWATAN AN. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKHITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD SURAKARTA.

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD

SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

HESTI KUSUMA RAHMAWATI J 200 120 052

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015


(2)

(3)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN

BRONKHITIS DI RUANG ANGGREK 8

RSUD SURAKARTA

(Hesti Kusuma R, 2015, 41 Halaman)

ABSTRAK

Latar Belakang: Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang bronkus yang disebabkan oleh virus dan polutan. Bronkitis seringkali menyerang anak-anak pada lingkungan yang berpolutan. Di Indonesia resiko penularan bronkitis cukup tinggi yaitu 1.6 juta orang/tahun.

Tujuan: untuk menerapkan asuhan keperawan pada klien dengan bronkitis meliputi, pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.

Hasil: Asuhan keperawatan pada An. Y dengan Bronkhitis di Ruang Anggrek 8 RSUD Surakarta selama tiga hari Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan berat badan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil bersihan jalan napas efektif, pola nafas efektif, keseimbangan nutrisi untuk kebutuhan tubuh.

Kesimpulan: Kerjasama antar tim kesehatan dan pasien atau keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien sehingga masalah kebersihan jalan napas, pola napas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagian besar masalah dapat teratasi.


(4)

NURSING CARE On CHILD. Y WITHBRONCHITIS ON

MELATI II ROOM HOSPITAL SURAKARTA

(Hesti Kusuma R, 2015, 2014, 41 pages)

ABSTRACT

Background: Bronchitis is an infectious disease that attacks the respiratory tract bronchi, which are caused by virus and pollutants. Bronchitis often affects childern in an environment pollutants. In Indonesia the risk of contracting bronchitis is high at 1.6 millio people/year.

Purpose: To implement nursing care to clients with bronchitis include, assessment, intervention, implementation, and evaluation of nursing.

Results: Which apper in the case diagnosis is not effective airway clearance related to the accumulation of secretion, ineffetive breathing patterns associated with shortness of breath, nutritonal inbalance associated with weight loss. After nursing actions during 3x24 hours showed an effetive airway clearance, effective breathing pattern, the body’s nutritional balance.

Conclusion: Cooperation between the team and the patient and family is necessary for the success of nursing care to patient so that hygiene problems airway, breathing patterns, nutritional imbalance lack of demand can be implemented properly and some scatteredproblems can e resolved.


(5)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang bronkus. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya banyak polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan bakar kayu. Di Indonesia masih banyak keluarga yang setiap hari menghirup polutan ini, kondisi ini menyebabkan angka kejadian penyakit bronkhitis sangat tinggi (Marni, 2014).

Pada tahun 2007 di Negara berkembang seperti Indonesia infeksi saluran pernafasan bawah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Resiko penularan setiap tahun di Indonesia di anggap cukup tinggi. Di Indonesia yang terinfeksi bronkhitis sekitar 1.6 juta orang. Bronkhitis adalah suatu peradangan pada bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan usia lanjut, bronkhitis bisa menjadi masalah serius (Arif, 2008).


(6)

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Penulis mendapatkan pengalaman dalam peranan asuhan keperawatan pada anak dengan Bronkitis di Ruang Anggrek 8 RSUD Surakarta.

b. Tujuan Khusus

Penulis mengetahui dan mampu:

1) Melakukan pengkajian keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkitis.

2) Merumuskan diagnosa keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkitis.

3) Menyusun rencana Asuhan Keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkitis. 4) Melakukan implementasi keperawatan anak dengan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkitis.

5) Melakukan evaluasi keperwatan anak dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkits.

6) Menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bronkitis.


(7)

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian

Menurut Sherwood (2014), Bronkitis adalah suatu penyakit peradangan saluran napas bawah jangka panjang, umumnya dipicu oleh pajanan berulang ke asap rokok, polutan udara, atau alergen.

Menurut Widagdo (2012), bronkitis ialah inflamasi non spesifik pada bronkus umumnya (90%) disebabkan oleh virus (adenovirus, influenza, parainfluenza, RSV, rhinovirus, dan harpes simplex virus) dan 10% oleh bakteri, dengan batuk sebagai gejala yang paling menonjol.

2. Etiologi

Menurut Marni (2014), penyakit ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. Virus yang sering menyebabkan penyakit Respiratorik Syncytial Virus. Penyebab lain yang sering terjadi pada bronkhitis ini adalah asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif, atau sering menghirup udara yang mengandung zat iritan.

3. Patofisiologi

Menurut Kowalak (2011) Bronchitis terjadi karena Respiratory Syncytial Virus (RSV),Virus Influenza, Virus Para Influenza, Asap Rokok, Polusi Udara yang terhirup selama masa inkubasi virus kurang lebih 5 sampai 8 hari. Unsur-unsur iritan ini menimbulkan inflamasi pada precabangan trakeobronkial, yang menyebabkan peningkatan produksi sekret dan penyempitan atau penyumbatan jalan napas. Seiring


(8)

berlanjutnya proses inflamasi perubahan pada sel-sel yang membentuk dinding traktus respiratorius akan mengakibatkan resistensi jalan napas yang kecil dan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi yang berat sehingga menimbulkan penurunan oksigenasi daerah arteri.

Efek tambahan lainnya meliputi inflamasi yang menyebar luas, penyempitan jalan napas dan penumpukan mucus di dalam jalan napas. Dinding bronkus mengalami inflamasi dan penebalan akibat edema serta penumpukan sel-sel inflamasi. Selanjutnya efek bronkospasme otot polos akan mempersempit lumen bronkus. Pada awalnya hanya bronkus besar yang terlibat inflamasi ini, tetapi kemudian semua saluran napas turut terkena. Jalan napas menjadi tersumbat dan terjadi penutupan, khususnya pada saat ekspirasi. Dengan demikian, udara napas akan terperangkap di bagian distal paru. Pada keadaan ini akan terjadi hipoventilasi yang menyebabkan ketidakcocokan dan akibatnya timpul hipoksemia.

Hipoksemia dan hiperkapnia terjadi sekunder karena hipoventilasi. Resistensi vaskuler paru meningkat ketika vasokonstriksi yang terjadi karena inflamasi dan konpensasi pada daerah-daerah yang mengalami hipoventilasi membuat arteri pulmonalis menyempit. Inflamasi alveolus menyebabkan sesak napas.

4. Komplikasi

Menurut Marni (2014) komplikasi bronchitis dengan kondisi kesehatan yang jelek, antara lain :


(9)

a. Sniusitis b. Otitis media c. Bronkhietasis

d. PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik) e. Gagal napas

5. Klasifikasi

Menurut Arif (2008) Bronkitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut: a. Bronkitis akut

Bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja, kebanyakan penderita bronkitis akut akan sembuh total tanpa masalah lain.

b. Bronkitis kronis

Bronkitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, terutama pada perokok, bronkitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.

C. TINJAUAN KASUS 1. Biodata

Identitas klien: nama An. Y, umur 3 tahun,berjenis kelamin laki-laki, orang tua klien beragama Islam, belum sekolah, dan beralamat Surakarta. An. Y masuk rumah sakit Surakarta pada tanggal 14 April 2015 dengan diagnosa medis Bronkitis.


(10)

2. Data Fokus

Data subyektif :

ibu An. Y mengatakan susah bernapas, setiap batuk mengeluarkan sekret, mengatakan tidak nafsu makan, mengatakan badannya lemas Data obyektif :

Klien nampak lemah, Vital sign N : 89 x/menit, S : 36.2 0C, Rr : 35 x/menit, suara napas ronchi, berat badan Sebelum : 17 kg, Saat : 14 kg

3. Diagnosa

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi sekret 2. Pola napas tidak efektif b.d sesak proses inflamasi alveoli

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan berat badan

Dari ketiga diagnosa diatas, dilakukan tindakan sesuai intervensi dengan kriteria waktu 3x24 jam tiap-tiap diagnosa keperawatan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, kemudian diperoleh masalah teratasi sebagian.

D. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang bronkus, yang disebabkan oleh virus dan polutan. Penyakit ini bila tidak segera di tangani akan menyebabkan komplikasi, seperti sinusitis, bronkhietasis, PPOK, gagal napas.


(11)

Asuhan keperawatan pada An. Y dengan Bronkhitis di Ruang Anggrek 8 RSUD Surakarta selama tiga hari, didapatkan diagnose, sebagai berikut:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret.

2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas.

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan berat badan.

Dari ketiga diagnosa diatas, dievaluasi diperoleh hasil masalah teratasi sebagian.

SARAN

1. Pasien dan keluarga

Demi kesembuhan pasien penulis mengharapkan keluarga selalu mengawasi dan memantu pasien untuk menghindari faktor-faktor pencetus yang dapat membuat penyakit Bronkitis pada pasien kambuh.

2. Penulis

Dalam menyusun karya tulis ilmiah agar dapat memenuhi konsep-konsep serta dasar-dasar sesuai dengan kasus yang diambil.


(12)

3. Pembaca

Disarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Bronkhitis sehingga dapat dilakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk mencegah maupun menangani penyakit ini


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius FKUI.

Doengoes, M. E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih Bahasa. I Made Kariasi, S.Kp. Ni Made Sumawarti, S.Kp. Jakarta: EGC.

Ringel, E. 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta: Indeks.

Handayani, W dan Sulistyo, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Hockenberry, M and Wilson, D. 2008. Pediatric Nursing. ISBN.

Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Manusia. Bandung: Alfabeta. Kowalak, Jenifer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Marni. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit. Yogyakarta: Goysen Publishing.

Nanda. 2012. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Shewrwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC Widagdo. 2012. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak. Jakarta : Erlangga. Wibowo, Daniel S. 2013. Anatomi Fisiologi Elementer. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Wilkinson, Judith. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. Jakarta: EGC.


(1)

berlanjutnya proses inflamasi perubahan pada sel-sel yang membentuk dinding traktus respiratorius akan mengakibatkan resistensi jalan napas yang kecil dan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi yang berat sehingga menimbulkan penurunan oksigenasi daerah arteri.

Efek tambahan lainnya meliputi inflamasi yang menyebar luas, penyempitan jalan napas dan penumpukan mucus di dalam jalan napas. Dinding bronkus mengalami inflamasi dan penebalan akibat edema serta penumpukan sel-sel inflamasi. Selanjutnya efek bronkospasme otot polos akan mempersempit lumen bronkus. Pada awalnya hanya bronkus besar yang terlibat inflamasi ini, tetapi kemudian semua saluran napas turut terkena. Jalan napas menjadi tersumbat dan terjadi penutupan, khususnya pada saat ekspirasi. Dengan demikian, udara napas akan terperangkap di bagian distal paru. Pada keadaan ini akan terjadi hipoventilasi yang menyebabkan ketidakcocokan dan akibatnya timpul hipoksemia.

Hipoksemia dan hiperkapnia terjadi sekunder karena hipoventilasi. Resistensi vaskuler paru meningkat ketika vasokonstriksi yang terjadi karena inflamasi dan konpensasi pada daerah-daerah yang mengalami hipoventilasi membuat arteri pulmonalis menyempit. Inflamasi alveolus menyebabkan sesak napas.

4. Komplikasi

Menurut Marni (2014) komplikasi bronchitis dengan kondisi kesehatan yang jelek, antara lain :


(2)

a. Sniusitis b. Otitis media c. Bronkhietasis

d. PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik) e. Gagal napas

5. Klasifikasi

Menurut Arif (2008) Bronkitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut: a. Bronkitis akut

Bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga 3 minggu saja, kebanyakan penderita bronkitis akut akan sembuh total tanpa masalah lain.

b. Bronkitis kronis

Bronkitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, terutama pada perokok, bronkitis kronis ini juga berarti menderita batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan hingga tahunan.

C. TINJAUAN KASUS 1. Biodata

Identitas klien: nama An. Y, umur 3 tahun,berjenis kelamin laki-laki, orang tua klien beragama Islam, belum sekolah, dan beralamat Surakarta. An. Y masuk rumah sakit Surakarta pada tanggal 14 April 2015 dengan diagnosa medis Bronkitis.


(3)

2. Data Fokus Data subyektif :

ibu An. Y mengatakan susah bernapas, setiap batuk mengeluarkan sekret, mengatakan tidak nafsu makan, mengatakan badannya lemas Data obyektif :

Klien nampak lemah, Vital sign N : 89 x/menit, S : 36.2 0C, Rr : 35 x/menit, suara napas ronchi, berat badan Sebelum : 17 kg, Saat : 14 kg 3. Diagnosa

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi sekret 2. Pola napas tidak efektif b.d sesak proses inflamasi alveoli

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan berat badan

Dari ketiga diagnosa diatas, dilakukan tindakan sesuai intervensi dengan kriteria waktu 3x24 jam tiap-tiap diagnosa keperawatan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, kemudian diperoleh masalah teratasi sebagian.

D. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyerang bronkus, yang disebabkan oleh virus dan polutan. Penyakit ini bila tidak segera di tangani akan menyebabkan komplikasi, seperti sinusitis, bronkhietasis, PPOK, gagal napas.


(4)

Asuhan keperawatan pada An. Y dengan Bronkhitis di Ruang Anggrek 8 RSUD Surakarta selama tiga hari, didapatkan diagnose, sebagai berikut:

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret.

2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sesak napas.

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan berat badan.

Dari ketiga diagnosa diatas, dievaluasi diperoleh hasil masalah teratasi sebagian.

SARAN

1. Pasien dan keluarga

Demi kesembuhan pasien penulis mengharapkan keluarga selalu mengawasi dan memantu pasien untuk menghindari faktor-faktor pencetus yang dapat membuat penyakit Bronkitis pada pasien kambuh.

2. Penulis

Dalam menyusun karya tulis ilmiah agar dapat memenuhi konsep-konsep serta dasar-dasar sesuai dengan kasus yang diambil.


(5)

3. Pembaca

Disarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Bronkhitis sehingga dapat dilakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk mencegah maupun menangani penyakit ini


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius FKUI.

Doengoes, M. E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih Bahasa. I Made Kariasi, S.Kp. Ni Made Sumawarti, S.Kp. Jakarta: EGC.

Ringel, E. 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta: Indeks.

Handayani, W dan Sulistyo, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Hockenberry, M and Wilson, D. 2008. Pediatric Nursing. ISBN.

Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Manusia. Bandung: Alfabeta. Kowalak, Jenifer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Marni. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit. Yogyakarta: Goysen Publishing.

Nanda. 2012. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Shewrwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC Widagdo. 2012. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak. Jakarta : Erlangga. Wibowo, Daniel S. 2013. Anatomi Fisiologi Elementer. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Wilkinson, Judith. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. Jakarta: EGC.


Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TIFOID DI RUANG ANGGREK RSUD Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Tifoid Di Ruang Anggrek RSUD Surakarta.

0 4 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TIFOID DI RUANG ANGGREK RSUD Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Tifoid Di Ruang Anggrek RSUD Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Tifoid Di Ruang Anggrek RSUD Surakarta.

0 4 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD ASUHAN KEPERAWATAN AN. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKHITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD SURAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN AN. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKHITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD SURAKARTA.

0 6 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. B DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : PNEUMONIA Asuhan Keperawatan Pada An. B Dengan Gangguan Sistem Pernapasan : Pneumonia Di Ruang Anggrek RSUD Surakarta.

0 2 14

Asuhan Keperawatan Pada An.O dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Diare Di Bangsal Anggrek RSUD Sukoharjo.

0 0 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN: PNEUMONIA DI RUANG ANGGREK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN BRONKIOLITIS DI BANGSAL ALATHFAL RSUI KUSTATI SURAKARTA.

0 0 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “GASTROENTERITIS” DI RUANG IGD RSUD Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Sistem Pencernaan “Gastroenteritis” Di Ruang IGD RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 0 9