MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Makna Plagiarisme Bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ADITYA PRADIANSYAH
F 100 104 038
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ADITYA PRADIANSYAH
F 100 104 038
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Aditya Pradiansyah
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
adityapradiansyah@gmail.com
ABSTRAKSI
Perilaku-perilaku ketidakjujuran seperti plagiarisme yang terjadi
dikalangan mahasiswa sebaiknya tidak di anggap remeh, karena semakin lama
apabila tidak ditindak lanjuti akan menjadi salah satu penyakit yang berbahaya
yang tak kunjung ada solusinya. Tindakan plagiat atau tindakan menyalin tugas
mahasiswa lain ataupun mengambil contoh tugas yang sama dari internet,
tindakan seperti itu menjadi salah satu cara instan yang mudah dilakukan oleh
mahasiswa, karena yang seharusnya terjadi di dalam lingkungan akademik
kampus ialah mahasiswa harus sadar betul tanggungjawabnya sebagai mahasiswa
dan harus percaya diri kepada kemampuan yang dimilikinya untuk selalu menjaga
etika yang baik sebagai tokoh intelektual dalam mengerjakan tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui makna
plagiarisme bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, bentukbentuk plagiarisme yang dilakukan mahasiswa, dan faktor penyebab mahasiswa
melakukan plagiarisme. Informan pada penelitian ini diambil dengan cara
purposive sampling yaitu mahasiswa-mahasiswi yang berjumlah 120 dari berbagai
angkatan yang masih aktif kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang
diambil secara representative (keterwakilan) dari 12 Fakultas di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Metode pengambilan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner terbuka.
Hasil penelitian menemukan bahwasanya mayoritas mahasiswa telah
mengetahui pengertian dari plagiarisme, namun mahasiswa mengganggap
plagiarisme sebagai suatu tindakan yang biasa dan wajar dilakukan pada kalangan
mahasiswa. Bentuk-bentuk plagiarisme yang dilakukan yakni dengan cara copy
paste dari internet dan dengan cara menyalin tugas kuliah temannya. Mayoritas
mahasiswa ketika mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen,
mahasiswa tidak mencantumkan sumber referensi didalam tugas kuliahnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan plagiarisme, karena
mahasiswa mencari jalan pintas dan ingin mengambil gampangnya saja tanpa
perlu berusaha mencari sumber referensi-referensi yang terkait tugas kuliahnya.
Mahasiswa beralasan melakukan cara instan (plagiarisme) tersebut karena lebih
efisien waktu, cepat selesai dan mudah, serta menyalin atau meniru tugas teman
karena lebih mudah dilakukan, praktis, dan cepat selesai.
Kata kunci : mahasiswa plagiarisme, makna plagiarisme, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta
v
mahasiswa
PENDAHULUAN
“pernah aku nyalin tugas punya
kakak tingkatku.. yaa tugasnya si
tugas kecil-kecil gitu, kayak
bikin makalah apalah aku gak
ngerti heuheu. Biasanya si aku
nanya-nanya dulu ke kakak
tingkat, punya softfile tugas ini
gak gitu? Kalo punya terus aku
samperin kalo kossnya deket
sama tempatku, kalo jauh aku
minta tolong kirim email, kalo
memang sama tugasnya aku
tinggal copy paste aja atau
diketik ulang lagi paling di edit
dikit-dikit biar gak ketahuan.
Ngapain lah ngerjain susahsusah kalo ada cara yang lebih
gampang, lagian kan tugasnya
sama.
Aku
niru
laporan
praktikum juga pernah, dari
pada pusing nginterpretasi, niru
laporan punya kakak tingkat aja
lebih praktis”.
(Wawancara personal, pada
hari jumat 14 November 2014 ±
pukul 14.16 WIB).
utama dalam pembentukan kultur
akedemik. Kultur akademik sendiri
menghendaki mahasiswa itu untuk
proses
kreatif,
tidak
hanya menjadi agen perubahan dan
penyambung
lidah
rakyat.
Mahasiswa
sebagai
seorang
akademisi,
mahasiswa
untuk
bertindak
kapasitasnya
di
searah
sebagai
tuntut
dengan
seorang
intelektual, sebagaimana yang telah
terangkum di dalam tri dharma
perguruan tinggi. Namun di dalam
aktivitas akademiknya, mahasiswa
terkadang melakukan hal – hal yang
tidak jujur atau berbuat curang, yakni
melakukan plagiasi pada tugas –
tugas yang diberikan oleh dosen.
Berdasarkan
tindakan
plagiarisme yang dilakukannya :
Mahasiswa merupakan tokoh
melakukan
mengenai
pengamatan
Berdasarkan hasil wawancara di
penulis selama kuliah di Universitas
atas dapat terlihat bahwa terjadi
Muhammadiyah
Surakarta,
tindakan plagiarisme yang dilakukan
ditemukan banyak mahasiswa yang
salah seorang mahasiswa, mahasiswa
melakukan tindakan plagiasi pada
tersebut lebih cenderung memilih
tugas-tugas
cara
yang
diberikan
oleh
yang
mudah
untuk
dosen kepada mahasiswa, seperti
menyelesaikan tugasnya. Hal ini
tugas membuat makalah, dan bahkan
sejalan dengan pendapat Westphal
sampai tugas laporan praktikum.
(2004), yang menjelaskan salah satu
Berikut pemaparan salah seorang
bentuk perilaku curang yang dapat
terjadi di kalangan mahasiswa yaitu
1
tindakan
plagiat
menyalin
tugas
atau
tindakan
itu
dua
mahasiswa-
lain
mahasiswi tidak pernah melakukan
ataupun mengambil contoh tugas
tindakan plagiasi dan menganggap
yang sama dari internet, tindakan
tindakan tersebut termasuk perbuatan
plagiat seperti itu menjadi salah satu
curang yang merugikan diri sendiri
cara instan yang mudah dilakukan
dan orang lain. Dari hal diatas dapat
oleh mahasiswa.
terlihat masing-masing mahasiswa-
Fenomena
mahasiswa
Sementara
plagiarisme
mahasiswi
ini
arti
plagiarisme secara berbeda-beda.
sudah mulai menggejala di kalangan
mahasiswa
memaknai
Terlepas dari pada itu, enam
Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Hal ini di
belas
buktikan oleh data awal peneliti yang
beralasan karena tenggang waktu
berupa
tentang
pengumpulan tugas kuliah yang di
plagiarisme yang di berikan pada 20
berikan oleh dosen yang sangat
mahasiswa-mahasiswi
singkat dan kurangnya pemahaman
angket
Muhammadiyah
terbuka
Universitas
Surakarta
mahasiswa-mahasiswi
mahasiswa terhadap tugas yang di
pada
tanggal 10 sampai 12 desember
berikan
2014, yang dibagikan secara acak
menyebabkan mahasiswa melakukan
dari angkatan 2008 sampai angkatan
perbuatan tidak jujur dengan cara
2014. Dari hasil analisis angket
menyalin tugas kuliah teman dan
tersebut peneliti menemukan bahwa
mengcopy paste tugas kuliah orang
mahasiswa-mahasiswi
Muhammadiyah
dan
mahasiswa-mahasiswi
yang
mahasiswa-mahasiswi mengganggap
Surakarta
delapan
dosen
lain dari internet dan tiga belas
Universitas
tindakan plagiasi ini lebih praktis,
mengetahui betul apa itu tindakan
plagiarisme
oleh
tugas
belas
kuliah
jadi
lebih
cepat
selesainya, dan lebih efisien waktu
pernah
dalam mengerjakan tugas kuliah. Hal
melakukan tindakan tidak terpuji
ini sangat di sayangkan sekali terjadi
tersebut, serta sebelas mahasiswa-
di lingkungan kampus, yang mana
mahasiswi diantaranya menganggap
pihak universitas telah mengingatkan
plagiarisme sebagai tindakan yang
kepada
biasa dilakukan oleh mahasiswa.
2
mahasiswa
dengan
cara
banner
menempatkan
penelitian ini pada bagaimana makna
yang
bertuliskan plagiat itu sama dengan
plagiarisme
korupsi
Universitas
yang
di
pajang
dan
bagi
mahasiswa
Muhammadiyah
terpampang jelas di semua fakultas
Surakarta. Penelitian ini penting
di
Muhammadiyah
dilakukan untuk mengetahui dan
Surakarta. Hal tersebut diharapkan
memahami makna plagiarisme bagi
agar
berusaha
mahasiswa,
menghindari tindakan plagiarisme,
plagiarisme
karena melakukan tindakan plagiasi
mahasiswa dan
itu sama dengan kita melakukan
mahasiswa
korupsi.
Muhammadiyah
Universitas
mahasiswa
Mayoritas
mahasiswi
mengetahui
telah
mahasiswamengerti
apa
itu
masih
yang
dilakukan
faktor
penyebab
Universitas
Surakarta
melakukan plagiarisme.
dan
Makna Plagiarisme
tindakan
Kamus
plagirisme, tapi mengapa mahasiswamahasiswi
bentuk-bentuk
Indonesia
melakukan
Besar
Bahasa
mendefinisikan
makna
tindakan yang kurang terpuji dan
secara umum sebagai kata
melanggar etika tersebut. Sebenarnya
istilah yang pemakaiannya menjadi
hal
pada
unsur bahasa umum (KBBI, 2008).
mereka
Chaplin J.P (2006), dalam kamus
apa
mahasiswa?
menyikapi
yang
terjadi
Bagaimana
makna
psikologi
plagiarisme?
mengartikan
makna
Setidaknya mereka telah mengetahui
(meaning)
plagiarisme termasuk tindakan yang
dimaksudkan atau diharapkan dan
salah dan melanggar etika yang
mempunyai
dalam hal ini para pelaku plagiarisme
menunjukan satu istilah atau simbol
yang notabennya sebagai mahasiswa,
tertentu.
tapi kenapa dan mengapa mereka
definisikan Kamus Besar Bahasa
masih melakukannya?
Indonesia
Berdasarkan
fenomena
diatas,
terdorong
untuk
maka
adalah
atau
arti
sesuatu
sesuatu
Sedangkan
sebagai
plagiat
yang
yang
di
pengambilan
kondisi
karangan (pendapat) orang lain dan
peneliti
menjadikannya seolah-olah karangan
(pendapat)
memfokuskan
3
sendiri,
misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain
penegakannya
atas nama dirinya sendiri. Kamus
kewenangan
Besar
bukan
Bahasa
Indonesia
membedakan secara tegas istilah
plagiat
dengan
Plagiarisme
berada
dalam
pejabat
berada
akademik,
dalam
lingkup
kompetensi pengadilan.
plagiarisme.
diartikan
Bentuk-Bentuk Plagiarisme
sebagai
Menurut
penjiplakan yang melanggar hak
Peraturan
Mendiknas No. 17 Tahun 2010,
cipta (KBBI, 2008).
terdapat lima bentuk plagiarisme
Plagiarisme sendiri menurut
yang sering terjadi dan dilakukan
Soelistyo (2011), jika ditinjau dari
secara
historisnya
akademik atau perguruan tinggi.
berakar
dari
istilah
plagium yang berartikan penculikan
(dalam soelistyo, 2011) mengartikan
sebagai
lain
tanpa
tindakan
yang
mengkombinasikan dari suatu
menyebutkan
salah
atau
sumber tanpa menyebutkan
sumbernya atau tanpa
keliru
menyatakan sumbernya
mengenai asal muasal dari suatu ide,
secara memadai dan lengkap.
gagasan atau karya. Sementara itu,
Goldstein (dalam soelistyo, 2011)
penjiplakan,
kalimat, data atau informasi
sehingga
dari suatu sumber tanpa
dianggap memiliki kaitannya dengan
menyebutkan sumbernya atau
hak cipta. Lebih lanjut Soelistyo
tanpa menyatakan sumbernya
(2011), menegaskan bahwa plagiat
secara memadai dan lengkap.
atau plagiarisme adalah tindakan
pelanggaran
etika,
pelanggaran
hukum
Mengacu atau mengutip
secara acak istilah, kata-kata,
menyatakan tindakan plagiat sebagai
bentuk
Mangacu atau mengutip
data, informasi dan
sumbernya sehingga menimbulkan
asumsi
lingkungan
istilah, kata-kata, kalimat,
menjiplak ide, gagasan atau karya
orang
di
Yaitu sebagai berikut :
anak atau budak. Kemudian Belinda
plagiarisme
sengaja
bukan
Menggunakan sumber
gagasan, pendapat,
dan
pandangan, atau teori tanpa
4
menyatakan atau
pelanggaran etika tidak lebih dari
mencantumkan sumbernya
cela dan kecaman saja.
2. Kohesi dengan Penegakan
secara memadai dan lengkap.
Hukum
Merumuskan dengan katakata atau dengan kalimat
Minimnya
sendiri dari sumber kata-kata,
hukum
terhadap pelaku plagiarisme dan
kalimat, gagasan, pendapat,
meluasnya
pandangan, atau teori tanpa
mentalitas
menerobos
atau mengambil langkah pintas di
mencantumkan sumbernya
kalangan
secara memadai dan lengkap.
sanksi
masyarakat,
khususnya
mereka yang berstatus mahasiswa
Menyerahkan suatu karya
yang berorientasi pada hasil dan
tulis ilmiah yang dihasilkan
bukan pada prosesnya.
atau telah dipublikasikan oleh
3. Lemahnya Mekanisme
pihak lain sebagai karya
Filtering Orisinalitas
ilmiahnya tanpa
Kelemahan melekat pada pihak
mencantumkan sumbernya
dosen yang enggan memeriksa secara
secara memadai dan lengkap
seksama karya ilmiah mahasiswanya.
Faktor-Faktor Penyebab
Plagiarisme
Misalnya
penulisan
Menurut Soelistyo (2011),
‘ada
beberapa
faktor
Untuk itu sebaiknya dosen memiliki
1. Lemahnya Etika Akademik
banyak waktu untuk memeriksa hasil
pengerjaan
Implementasi tuntunan etika itu
Selain itu, norma etika juga tidak
sanksi
terhadap
hukum,
mahasiswanya
secara
seksama dan teliti’.
lebih bersifat soft ketimbang hukum.
aturan
kegiatan
penulisan yang diajukan mahasiswa.
plagiarisme, yaitu;
sekeras
skripsi,
proses
seharusnya mencakup pula koreksi
menyebabkan munculnya tindakan
sanksi
tahap
bimbingan dan konsultasi skripsi
yang
mengedepankan
pada
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai ciri-ciri
5
tertentu, antara lain menurut Kartono
di kalangan mahasiswa tidak lantas
(dalam Ulfah, 2010): Mempunyai
kita
kemampuan
mengganggapnya sebagai hal yang
dan
kesempatan
untuk
belajar diperguruan tinggi, sehingga
dapat
digolongkan
sebagai
kaum
(2010), seorang mahasiswa di tuntut
untuk
dapat
berlatih
menyampaikan
pemimpin
kebenaran dari buah karya yang di
yang mampu dan terampil, baik
hasilkannya harus bersifat sistematis,
sebagai pemimpin masyarakat
logis,
atau dalam dunia kerja.
dipertanggungjawabkan. Maka dari
bertindak
sebagai
b) Diharapkan dapat menjadi “daya
proses modernisasi”.
Diharapkan
kerja
dapat
sebagai
memasuki
tenaga
dan
dapat
itu, yang seharusnya terjadi di dalam
penggerak yang dinamis bagi
dunia
dan
Menurut pendapat Santoso
a) Yang karena kesempatan di atas
nantinya
pembiaran
biasa saja.
intelegensia.
diharapkan
melakukan
lingkungan
kampus
mahasiswa
harus
kita
ialah
sadar
betul
tanggungjawabnya
yang
sebagai
mahasiswa dan harus percaya diri
berkualitas dan profesional
kepada kemampuan yang dimilikinya
Makna Plagiarisme
BagiMahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta
untuk selalu menjaga etika yang baik
dalam mengerjakan tugas kuliah
yang diberikan oleh dosen.
Westphal
menerangkan
(2004),
salah
satu
yang
METODE PENELITIAN
bentuk
perilaku curang yang dapat terjadi di
Metode merupakan persoalan yang
kalangan mahasiswa yaitu tindakan
penting dalam penelitian dan sangat
plagiat atau tindakan menyalin tugas
mempengaruhi hasil penelitian yang
mahasiswa lain ataupun mengambil
dilakukan, semakin tepat metode
contoh tugas yang sama dari internet,
yang digunakan diharapkan mampu
tindakan plagiat seperti itu menjadi
memperoleh hasil yang baik pula.
salah satu cara instan yang mudah
Penelitian Makna Plagiarisme Bagi
dilakukan oleh mahasiswa. Untuk hal
Mahasiswa ini mengunakan metode
itu, tindakan plagiarisme yang terjadi
penelitian kualitatif fenomonologi
6
dan
menggunakan
pendekatan
mahasiswa mengartikan plagiarisme
kualitatif dengan alat ukur kuesioner
sebagai tindakan meniru, menjiplak
terbuka.
Penyusunan
karya tulis, ide, dan pendapat orang
terbuka
dalam
kuesioner
penelitian
ini
lain tanpa disertai sumber referensi
berdasarkan hasil dari angket data
yang lengkap. Hal tersebut sesuai
awal peneliti yang berupa jawaban-
dengan pendapat Belinda (dalam
jawaban informan tentang fenomena
soelistyo, 2011) yang mengartikan
plagiarisme dikalangan mahasiswa
plagiarisme
sebagai
tindakan
menjiplak ide, gagasan atau karya
Informan Penelitian
orang
Informan dalam penelitian ini
lain
tanpa
sumbernya.
menyebutkan
Pemberian
makna
sejumlah 120 mahasiswa-mahasiswi
plagiarisme oleh mahasiswa tersebut
dari berbagai angkatan yang masih
sesuai dengan pendapat
aktif
(1991)
kuliah
di
Muhammadiyah
diambil
Universitas
Surakarta,
secara
yang
didalam
mengemukakan
representative
Fanany
lingkungan
bukunya,
plagiarisme
akademik
di
yaitu
(keterwakilan) dari 12 Fakultas di
menggunakan jalan pikiran orang
Universitas
Muhammadiyah
lain atau mengutip kalimat orang lain
Surakarta, karena Westphal (2004),
tanpa mengubah kata-kata tersebut
menjelaskan
bentuk
menjadi kata-katanya sendiri tanpa
perilaku curang yang dapat terjadi di
mencantumkan sumber yang jelas
kalangan mahasiswa yaitu tindakan
dan memadai.
salah
satu
plagiat atau tindakan menyalin tugas
Dengan demikian mahasiswa
mahasiswa lain ataupun mengambil
telah
contoh tugas yang sama dari internet.
plagiarisme sebagai sesuatu tindakan
mengetahui
apa
arti
dari
yang merugikan dan terlarang ,
HASIL DAN PEMBAHASAN
namun mahasiswa tetap melakukan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
mahasiswi
mayoritas
di
tindakan tersebut dan mahasiswa
mahasiswa-
sudah
Universitas
sebagai suatu tindakan yang biasa
Muhammadiyah Surakarta, 79,2%
dan
7
mengganggap
wajar
dilakukan
plagiarisme
dikalangan
mahasiswa (85% dari 120 mahasiswa
menyalin tugas kuliah temannya. Hal
menganggap
tersebut
ini sesuai dengan hasil penelitian
termasuk kedalam tindakan yang
(Ririh, 2010) yang mengemukakan
biasa
bentuk-bentuk
plagiarisme
dilakukan
mahasiswa).
plagiarisme
yang
Kemudian pandangan plagiarisme
terjadi dikalangan mahasiswa yakni
bagi mahasiswa yakni mahasiswa
dengan cara mahasiswa meniru tugas
berpendapat plagiarisme merupakan
temannya dan mencari beberapa
perbuatan yang merugikan, terlarang,
tulisan di internet yang sesuai dengan
termasuk
atau
topik tugasnya lalu tulisan-tulisan
kriminal, dan tidak pantas dilakukan
tersebut langsung di copy paste ke
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan
dalam tugas kuliahnya.
tindak
kejahatan
Faktor-faktor
pendapat Wahyudi (dalam soelistyo,
yang
2011), yang menyatakan tindakan
menyebabkan mahasiswa Universitas
plagiarisme sebagai tindak kejahatan
Muhammadiyah
akademik yang serius.
melakukan plagiarisme. Mahasiswa
Bentuk-bentuk
yang
dilakukan
Universitas
Surakarta
plagiarisme
beralasan
mahasiswa
karena terpaksa, terdesak waktu dan
tidak
Muhammadiyah
melakukan
plagiarisme
memungkinkan
Surakarta dapat diketahui dari cara
mengerjakan
mahasiswa menyelesaikan tugasnya
tuntutan tugas kuliah yang diberikan
ketika deadline pengumpulan tugas
oleh
sudah dekat dan dari cara mahasiswa
membebani mahasiswa, oleh sebab
menyelesaikan tugasnya ketika tugas
itu
kuliah menumpuk. Berdasarkan hasil
pintas dengan cara mengcopy paste
penelitian menggunakan kuesioner
tugas
terbuka
menyalin
dapat
bentuk-bentuk
diketahui
plagiarisme
bahwa
dosen
kuliah
kuliah,
terlalu
mahasiswa
Mahasiswa
yang
tugas
untuk
berat
mengambil
dari
internet
serta
dan
jalan
atau
tugas
temannya.
beralasan
melakukan
dilakukan mahasiswa-mahasiswi di
cara instan tersebut karena lebih
Universitas
Muhammadiyah
efisien waktu, cepat selesai dan
Surakarta yakni dengan cara copy
mudah, serta menyalin atau meniru
paste dari internet dan dengan cara
8
implementasi
tugas teman karena lebih mudah
dilakukan, praktis, dan cepat selesai.
atau
penerapan
tuntunan etika mahasiswa didalam
Faktor penyebab mahasiswa
lingkungan
akademik
itu
lebih
melakukan plagiarisme yang lainnya
soft
bersifat
adalah
mahasiswa
ketimbang
hukum.
menganggap
Selain itu, norma etika mahasiswa
plagiarisme sebagai suatu hal yang
juga tidak mengedepankan sanksi
sudah menjadi kebiasaan mahasiswa
sekeras
dan
sudah
banyak
aturan
hukum,
sanksi
yang
terhadap pelanggaran etika tidak
melakukannya. Hal tersebut menjadi
lebih dari cela dan kecaman saja.
salah
satu
penyebab
kenapa
Maka dari itu sanksi yang diberikan
mahasiswa melakukan plagiarisme,
pada
mahasiswa
berpandangan
mahasiswa
yang
telah
bahwa
melakukan
plagiarisme
belum
suatu tindakan mengcopy paste tugas
mampu
menimbulkan
efek
jera,
orang lain ataupun meniru dan
sehingga
mahasiswa
hanya
menyalin tugas teman kuliahnya
menganggap
plagiarisme
sebagai
sebagai tindakan yang sah-sah saja
tindakan yang sudah biasa dilakukan
dikalangan mahasiswa, dan itu sudah
dan itu menjadi suatu kebiasaan atau
menjadi wajar adanya.
kebudayaan yang wajar dilakukan
Soelistyo
(2011)
didalam
oleh mahasiswa.
bukunya menjelaskan, salah satu
Berdasarkan hasil penelitian
faktor
penyebab
mahasiswa
ini, peneliti memperoleh data bahwa
melakukan plagiarisme yaitu karna
82,5%
lemahnya
etika
akademik
(dari
dilingkungan
mahasiswa),
yang
mahasiswa
terjadi
120
kampus,
9
Universitas
Muhammadiyah
ketika
pendapat An-Naf (dalam Sulistyo,
yang
2011), yang menerangkan beberapa
diberikan oleh dosen, mahasiswa
bentuk-bentuk tindakan plagiarisme
tidak
adalah
mengerjakan
Surakarta
tugas
kuliah
mencantumkan
sumber
menggunakan
gagasan,
referensinya didalam tugas kuliahnya
pendapat, pemikiran, dan ide orang
dan hanya 17,5% saja mahasiswa
lain dalam suatu karya tulis tanpa
yang selalu mencantumkan sumber
mengemukakan dari mana identitas
referensinya. Mahasiswa beralasan
sumber referensi tersebut diperoleh.
tidak
Kesimpulan
mencantumkan
sumber
referensi didalam tugasnya karena
Berdasarkan
hasil
analisis
dan pembahasan penelitian maka
lupa, copy paste dari internet, dan
dapat disimpulkan mengenai makna
karena mahasiswa tidak tahu tata
plagiarisme
cara penulisan daftar pustaka. Hal
tersebut
bagi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta adalah sebagai berikut:
mengindikasikan
1. Mayoritas
bahwasanya
mahasiswa
mencantumkan
sumber
mahasiswa
tidak
mahasiswa
mengartikan plagiarisme sebagai
referensi
tindakan
meniru,
menjiplak
karya tulis, ide, dan pendapat
didalam tugas kuliahnya sama halnya
orang lain tanpa disertai sumber
mahasiswa menggunakan pendapat
referensi yang lengkap. Serta
atau gagasan orang lain didalam
tugas
kuliahnya
tanpa
memberi
keterangan yang jelas dari mana
gagasan
atau
pendapat
tersebut
mahasiswa
berpendapat
plagiarisme
merupakan
perbuatan
yang
merugikan,
terlarang,
termasuk
tindak
kejahatan atau kriminal, dan
tidak
diperoleh. Hal ini sesuai dengan
pantas
dilakukan
mahasiswa. Meskipun demikian
10
ternyata
mahasiswa
kuliahnya. Mahasiswa beralasan
mengganggap
plagiarisme
tidak
mencantumkan
sebagai suatu tindakan yang
referensi
biasa
karena lupa, copy paste dari
dan
wajar
dikalangan
tetapi
dilakukan
mahasiswa,
mahasiswa
internet, dan karena mahasiswa
tetap
tidak tahu tata cara penulisan
daftar pustaka.
tersebut. Namun ada minoritas
yang
plagiarisme
yang
berpendapat
sebagai
tindakan
biasa
dilakukan
tidak
tugasnya
akan
melakukan tindakan plagiarisme
mahasiswa
didalam
sumber
mahasiswa
dan
mahasiswa
seharusnya
tidak
melakukan
3. Faktor-faktor
yang
menyebabkan
mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
melakukan
plagiarisme.
Mahasiswa
plagiarisme. Mahasiswa tersebut
beralasan
karena
melakukan plagiarisme karena
seharusnya
mencari jalan pintas dan ingin
mahasiswa berpikir aktif, tidak
plagiarisme,
dan
bertanggungjawab
mengambil
gampangnya
saja
terhadap
tanpa perlu berusaha mencari
karya tulisnya.
sumber referensi-referensi yang
2. Bentuk-bentuk plagiarisme yang
dilakukan mahasiswa-mahasiswi
terkait
tugas
kuliahnya.
di Universitas Muhammadiyah
Mahasiswa beralasan melakukan
Surakarta yakni dengan cara
cara
copy paste dari internet dan
dengan cara menyalin tugas
instan
(plagiarisme)
tersebut karena lebih efisien
kuliah temannya. Serta ketika
waktu, cepat selesai dan mudah,
mahasiswa mengerjakan tugas
kuliah
dosen,
tidak
yang
diberikan
serta menyalin atau meniru tugas
oleh
mayoritas mahasiswa
mencantumkan
referensinya
didalam
teman
sumber
tugas
11
karena
lebih
mudah
dilakukan, praktis, dan cepat
Muhammadiyah
selesai.
dosen atau pengajar secara bersama-
Saran
sama bisa memberi efek jera bagi
mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian
dan
kesimpulan,
maka
penulis
sama
:
informan
yang
agar
melakukan
plagiarisme, dan secara bersama-
memberikan saran antara lain kepada
1. Bagi
Surakarta,
pula
preventif
penelitian
(mahasiswa)
melakukan
untuk
tindakan
meminimalisir
plagiarisme terjadi di lingkungan
Diharapkan mahasiswa lebih berpikir
kampus Universitas Muhammadiyah
aktif sebagai kaum intelektual yang
Surakarta, seperti para pengajar atau
memegang teguh salahsatu point
didalam
Tri
Dharma
Tinggi
yakni
penelitian
pengembangannya.
dosen memberikan sanksi konkrit
Perguruan
dan
yang
Hendaknya
berupa
tidak
meluluskan
mahasiswa yang terbukti melakukan
mahasiswa mengekplore lebih luas
plagiarisme didalam tugas kuliah
lagi ilmu-ilmu yang didapat didalam
proses perkuliahannya, yang mampu
yang diberikan oleh dosen.
menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan untuk masyarakat luas
3. Peneliti lain
disekitarnya.
Hasil
2. Dosen atau pengajar
penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat dan menjadi tambahan
Diharapkan
hasil
penelitian
ini
informasi untuk peneliti selanjutnya
mampu memberi gambaran jelas
tentang makna plagiarisme bagi
mengenai praktek plagiarisme yang
mahasiswa
dilakukan mahasiswa di Universitas
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dengan
12
menambahkan
alat
ukur
Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Creswell, J. W. (2010). Research
design
pendekatan
kualitatif, kuantitatif
dan mixed. Edisi
Ketiga. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
pengambilan data mengenai praktek
plagiarisme dikalangan mahasiswa
dengan cara membuat alat ukur yang
bervariasi
seperti
menggunakan
Dariyono, A. (2004). Pengetahuan
Tentang
Penelitian
dan Motifasi Belajar
Pada
Mahasiswa.
Jurnal Psikologi. Vol.
2 No. 1.
Fanany, Ismet. (1991). Plagiatplagiat
di
MIT:
Tragedi Akademis di
Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Feisal, A. J. (1995). Reorientasi
Pendidikan Islam. Jakarta: Gema
Insani Press
kuesioner terbuka, tertutup, dan
menggunakan kuesioner studi kasus
(problem solving) tentang fenomena
plagiarisme dikalangan mahasiswa.
Serta
alangkah
lebih
baiknya
melakukan
wawancara
secara
mendalam
terhadap
pelaku
plagiarisme,
agar
nantinya
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
KBBI.web.id
(2008).
makna.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/makna.
didapatkan data dan informasi yang
lebih jelas lagi untuk dijadikan
bahan
dasar
solusi
pencegahan
plagiarisme dikalangan mahasiswa.
KBBI.web.id
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. (2008). Analisis data
penelitian kualitatif.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Chaplin, J.P.(2006). Dictonary of
Psychology, Kamus
Lengkap
Psikologi,
Kartini Kartono (terj).
(2008).
plagiat.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/plagiat.
KBBI.web.id (2008). plagiarisme.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/plagiarisme.
13
Kementerian Pendidikan Nasional.
2010,
Peraturan
Pemerintah
Pendidikan Nasional
no. 17 tahun 2010
tentang Pencegahan
dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi, diakses pada
tanggal 14 November
2014 pada pukul
20.19
WIB
dari:
http://luk.tsipil.ugm.a
c.id/atur/Permen172010.pdf
Pusat
Riduwan. (2010). Belajar mudah
penelitian untuk gurukaryawan dan peneliti
pemula.
Bandung:
Alfabeta
Ririh,
Puspita Mahesti. (2010).
Perilaku Plagiarisme
Internet
–
Studi
tentang
Tipologi
Perilaku Plagiarisme
Internet di Kalangan
Mahasiswa S1 FISIP
UNAIR.
Surabaya:
Airlangga press
Santoso, P (2010) Karya Ilmiah
Dikutip
pada
http://wartawarga.gun
adarma.ac.id/2010/03/
hakikat-karya-ilmiahciri-ciri-jenis-karyailmiah-sikap-ilmiahdan-kesalahan-dalampenulisan-ilmiah.
Tanggal akses 12
November 2014
Santrock, J.W. (2012). Life-Span
Development.
Surabaya:
Gelora
Aksara Pratama.
Simorangkir, J.T.C & Prasetyo, J.T .
2009. kamus hukum.
Jakarta: Sinar Grafika.
Soelistyo, H. (2011). PLAGIARISME
: Pelanggaran Hak
Cipta dan Etika.
Yogyakarta: Kanisius.
Kementerian Pendidikan Nasional.
2011, Surat Edaran
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi,
diakses
tanggal 14 November
2014 pada pukul
20.23
WIB
dari:
http://www.kopertis2.
or.id/v2/index.php?op
tion=com_content&vi
ew=article&id=231%
3Asurat-edaranpencegahan-danpenanggulatanplagiat-di-perguruantinggi&catid=41%3A
beritaterkini&Itemid=1
peraturan
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Bahasa,
Kementerian
Pendidikan Nasional.
(2008). Kamus Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi. 2010. Jakarta:
Departemen
14
Sugiyono.
(2009).
Memahami
penelitian
kualitatif.
Bandung: Alfabeta
Wfy, Yohana Inga. (2010). Perilaku
Plagiat di Kalangan
Mahasiswa Eksak dan
Non Eksak – Studi
Deskriptif
Persepsi
Mahasiswa dan Sikap
Staf Pengajar FST
Dan FISIP Terhadap
Perilaku Plagiat Di
UNAIR.
Surabaya:
Airlangga press
Zalnur, M. 2012. Plagiarisme di
Kalangan Mahasiswa
dalam
Membuat
Tugas
Tugas
Perkuliahan
pada
Fakultas
Tarbiyah
IAIN Imam Bonjol
Padang. Jurnal AlTa’lim, 1 (1): 55-65.
http://id.wikipedia.org
/wiki/Karya_ilmiah
Diakses tanggal 12
November 2014.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi
penelitian
petunjuk
praktis untuk peneliti
pemula. Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Press.
A. (2011). Metodologi
Penelitian
Praktis.
Yogyakarta: Teras.
Trianggo, M. 2012. Kebijakan
Formulasi
Sanksi
Pidana
Terhadap
Tindak
Pidana
Penjiplakan (plagiat)
Karya Tulis atau
Skripsi. Skripsi (Tidak
diterbitkan). Surakarta
:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Ulfah, S.H. (2010). Evikasi Diri
Mahasiswa
Yang
Bekerja Pada Saat
Penyusunan Skripsi.
Surakarta: Universitas
Muhammadiah
Surakarta.
Utorodewo, Felicia, dkk. (2007).
Bahasa
Indonesia:
Sebuah
Pengantar
Penulisan
Ilmiah.
Jakarta:
Lembaga
Penerbit FEUI.
Westphal
(2004).
Plagiarism.
Dikutip
pada
http://leo.stcloudstate.
edu/research/plagiaris
m.html. Tanggal akses
11 November 2014 .
Tanzen,
15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ADITYA PRADIANSYAH
F 100 104 038
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ADITYA PRADIANSYAH
F 100 104 038
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
MAKNA PLAGIARISME BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Aditya Pradiansyah
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
adityapradiansyah@gmail.com
ABSTRAKSI
Perilaku-perilaku ketidakjujuran seperti plagiarisme yang terjadi
dikalangan mahasiswa sebaiknya tidak di anggap remeh, karena semakin lama
apabila tidak ditindak lanjuti akan menjadi salah satu penyakit yang berbahaya
yang tak kunjung ada solusinya. Tindakan plagiat atau tindakan menyalin tugas
mahasiswa lain ataupun mengambil contoh tugas yang sama dari internet,
tindakan seperti itu menjadi salah satu cara instan yang mudah dilakukan oleh
mahasiswa, karena yang seharusnya terjadi di dalam lingkungan akademik
kampus ialah mahasiswa harus sadar betul tanggungjawabnya sebagai mahasiswa
dan harus percaya diri kepada kemampuan yang dimilikinya untuk selalu menjaga
etika yang baik sebagai tokoh intelektual dalam mengerjakan tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui makna
plagiarisme bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, bentukbentuk plagiarisme yang dilakukan mahasiswa, dan faktor penyebab mahasiswa
melakukan plagiarisme. Informan pada penelitian ini diambil dengan cara
purposive sampling yaitu mahasiswa-mahasiswi yang berjumlah 120 dari berbagai
angkatan yang masih aktif kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang
diambil secara representative (keterwakilan) dari 12 Fakultas di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Metode pengambilan data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner terbuka.
Hasil penelitian menemukan bahwasanya mayoritas mahasiswa telah
mengetahui pengertian dari plagiarisme, namun mahasiswa mengganggap
plagiarisme sebagai suatu tindakan yang biasa dan wajar dilakukan pada kalangan
mahasiswa. Bentuk-bentuk plagiarisme yang dilakukan yakni dengan cara copy
paste dari internet dan dengan cara menyalin tugas kuliah temannya. Mayoritas
mahasiswa ketika mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen,
mahasiswa tidak mencantumkan sumber referensi didalam tugas kuliahnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan plagiarisme, karena
mahasiswa mencari jalan pintas dan ingin mengambil gampangnya saja tanpa
perlu berusaha mencari sumber referensi-referensi yang terkait tugas kuliahnya.
Mahasiswa beralasan melakukan cara instan (plagiarisme) tersebut karena lebih
efisien waktu, cepat selesai dan mudah, serta menyalin atau meniru tugas teman
karena lebih mudah dilakukan, praktis, dan cepat selesai.
Kata kunci : mahasiswa plagiarisme, makna plagiarisme, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta
v
mahasiswa
PENDAHULUAN
“pernah aku nyalin tugas punya
kakak tingkatku.. yaa tugasnya si
tugas kecil-kecil gitu, kayak
bikin makalah apalah aku gak
ngerti heuheu. Biasanya si aku
nanya-nanya dulu ke kakak
tingkat, punya softfile tugas ini
gak gitu? Kalo punya terus aku
samperin kalo kossnya deket
sama tempatku, kalo jauh aku
minta tolong kirim email, kalo
memang sama tugasnya aku
tinggal copy paste aja atau
diketik ulang lagi paling di edit
dikit-dikit biar gak ketahuan.
Ngapain lah ngerjain susahsusah kalo ada cara yang lebih
gampang, lagian kan tugasnya
sama.
Aku
niru
laporan
praktikum juga pernah, dari
pada pusing nginterpretasi, niru
laporan punya kakak tingkat aja
lebih praktis”.
(Wawancara personal, pada
hari jumat 14 November 2014 ±
pukul 14.16 WIB).
utama dalam pembentukan kultur
akedemik. Kultur akademik sendiri
menghendaki mahasiswa itu untuk
proses
kreatif,
tidak
hanya menjadi agen perubahan dan
penyambung
lidah
rakyat.
Mahasiswa
sebagai
seorang
akademisi,
mahasiswa
untuk
bertindak
kapasitasnya
di
searah
sebagai
tuntut
dengan
seorang
intelektual, sebagaimana yang telah
terangkum di dalam tri dharma
perguruan tinggi. Namun di dalam
aktivitas akademiknya, mahasiswa
terkadang melakukan hal – hal yang
tidak jujur atau berbuat curang, yakni
melakukan plagiasi pada tugas –
tugas yang diberikan oleh dosen.
Berdasarkan
tindakan
plagiarisme yang dilakukannya :
Mahasiswa merupakan tokoh
melakukan
mengenai
pengamatan
Berdasarkan hasil wawancara di
penulis selama kuliah di Universitas
atas dapat terlihat bahwa terjadi
Muhammadiyah
Surakarta,
tindakan plagiarisme yang dilakukan
ditemukan banyak mahasiswa yang
salah seorang mahasiswa, mahasiswa
melakukan tindakan plagiasi pada
tersebut lebih cenderung memilih
tugas-tugas
cara
yang
diberikan
oleh
yang
mudah
untuk
dosen kepada mahasiswa, seperti
menyelesaikan tugasnya. Hal ini
tugas membuat makalah, dan bahkan
sejalan dengan pendapat Westphal
sampai tugas laporan praktikum.
(2004), yang menjelaskan salah satu
Berikut pemaparan salah seorang
bentuk perilaku curang yang dapat
terjadi di kalangan mahasiswa yaitu
1
tindakan
plagiat
menyalin
tugas
atau
tindakan
itu
dua
mahasiswa-
lain
mahasiswi tidak pernah melakukan
ataupun mengambil contoh tugas
tindakan plagiasi dan menganggap
yang sama dari internet, tindakan
tindakan tersebut termasuk perbuatan
plagiat seperti itu menjadi salah satu
curang yang merugikan diri sendiri
cara instan yang mudah dilakukan
dan orang lain. Dari hal diatas dapat
oleh mahasiswa.
terlihat masing-masing mahasiswa-
Fenomena
mahasiswa
Sementara
plagiarisme
mahasiswi
ini
arti
plagiarisme secara berbeda-beda.
sudah mulai menggejala di kalangan
mahasiswa
memaknai
Terlepas dari pada itu, enam
Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Hal ini di
belas
buktikan oleh data awal peneliti yang
beralasan karena tenggang waktu
berupa
tentang
pengumpulan tugas kuliah yang di
plagiarisme yang di berikan pada 20
berikan oleh dosen yang sangat
mahasiswa-mahasiswi
singkat dan kurangnya pemahaman
angket
Muhammadiyah
terbuka
Universitas
Surakarta
mahasiswa-mahasiswi
mahasiswa terhadap tugas yang di
pada
tanggal 10 sampai 12 desember
berikan
2014, yang dibagikan secara acak
menyebabkan mahasiswa melakukan
dari angkatan 2008 sampai angkatan
perbuatan tidak jujur dengan cara
2014. Dari hasil analisis angket
menyalin tugas kuliah teman dan
tersebut peneliti menemukan bahwa
mengcopy paste tugas kuliah orang
mahasiswa-mahasiswi
Muhammadiyah
dan
mahasiswa-mahasiswi
yang
mahasiswa-mahasiswi mengganggap
Surakarta
delapan
dosen
lain dari internet dan tiga belas
Universitas
tindakan plagiasi ini lebih praktis,
mengetahui betul apa itu tindakan
plagiarisme
oleh
tugas
belas
kuliah
jadi
lebih
cepat
selesainya, dan lebih efisien waktu
pernah
dalam mengerjakan tugas kuliah. Hal
melakukan tindakan tidak terpuji
ini sangat di sayangkan sekali terjadi
tersebut, serta sebelas mahasiswa-
di lingkungan kampus, yang mana
mahasiswi diantaranya menganggap
pihak universitas telah mengingatkan
plagiarisme sebagai tindakan yang
kepada
biasa dilakukan oleh mahasiswa.
2
mahasiswa
dengan
cara
banner
menempatkan
penelitian ini pada bagaimana makna
yang
bertuliskan plagiat itu sama dengan
plagiarisme
korupsi
Universitas
yang
di
pajang
dan
bagi
mahasiswa
Muhammadiyah
terpampang jelas di semua fakultas
Surakarta. Penelitian ini penting
di
Muhammadiyah
dilakukan untuk mengetahui dan
Surakarta. Hal tersebut diharapkan
memahami makna plagiarisme bagi
agar
berusaha
mahasiswa,
menghindari tindakan plagiarisme,
plagiarisme
karena melakukan tindakan plagiasi
mahasiswa dan
itu sama dengan kita melakukan
mahasiswa
korupsi.
Muhammadiyah
Universitas
mahasiswa
Mayoritas
mahasiswi
mengetahui
telah
mahasiswamengerti
apa
itu
masih
yang
dilakukan
faktor
penyebab
Universitas
Surakarta
melakukan plagiarisme.
dan
Makna Plagiarisme
tindakan
Kamus
plagirisme, tapi mengapa mahasiswamahasiswi
bentuk-bentuk
Indonesia
melakukan
Besar
Bahasa
mendefinisikan
makna
tindakan yang kurang terpuji dan
secara umum sebagai kata
melanggar etika tersebut. Sebenarnya
istilah yang pemakaiannya menjadi
hal
pada
unsur bahasa umum (KBBI, 2008).
mereka
Chaplin J.P (2006), dalam kamus
apa
mahasiswa?
menyikapi
yang
terjadi
Bagaimana
makna
psikologi
plagiarisme?
mengartikan
makna
Setidaknya mereka telah mengetahui
(meaning)
plagiarisme termasuk tindakan yang
dimaksudkan atau diharapkan dan
salah dan melanggar etika yang
mempunyai
dalam hal ini para pelaku plagiarisme
menunjukan satu istilah atau simbol
yang notabennya sebagai mahasiswa,
tertentu.
tapi kenapa dan mengapa mereka
definisikan Kamus Besar Bahasa
masih melakukannya?
Indonesia
Berdasarkan
fenomena
diatas,
terdorong
untuk
maka
adalah
atau
arti
sesuatu
sesuatu
Sedangkan
sebagai
plagiat
yang
yang
di
pengambilan
kondisi
karangan (pendapat) orang lain dan
peneliti
menjadikannya seolah-olah karangan
(pendapat)
memfokuskan
3
sendiri,
misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain
penegakannya
atas nama dirinya sendiri. Kamus
kewenangan
Besar
bukan
Bahasa
Indonesia
membedakan secara tegas istilah
plagiat
dengan
Plagiarisme
berada
dalam
pejabat
berada
akademik,
dalam
lingkup
kompetensi pengadilan.
plagiarisme.
diartikan
Bentuk-Bentuk Plagiarisme
sebagai
Menurut
penjiplakan yang melanggar hak
Peraturan
Mendiknas No. 17 Tahun 2010,
cipta (KBBI, 2008).
terdapat lima bentuk plagiarisme
Plagiarisme sendiri menurut
yang sering terjadi dan dilakukan
Soelistyo (2011), jika ditinjau dari
secara
historisnya
akademik atau perguruan tinggi.
berakar
dari
istilah
plagium yang berartikan penculikan
(dalam soelistyo, 2011) mengartikan
sebagai
lain
tanpa
tindakan
yang
mengkombinasikan dari suatu
menyebutkan
salah
atau
sumber tanpa menyebutkan
sumbernya atau tanpa
keliru
menyatakan sumbernya
mengenai asal muasal dari suatu ide,
secara memadai dan lengkap.
gagasan atau karya. Sementara itu,
Goldstein (dalam soelistyo, 2011)
penjiplakan,
kalimat, data atau informasi
sehingga
dari suatu sumber tanpa
dianggap memiliki kaitannya dengan
menyebutkan sumbernya atau
hak cipta. Lebih lanjut Soelistyo
tanpa menyatakan sumbernya
(2011), menegaskan bahwa plagiat
secara memadai dan lengkap.
atau plagiarisme adalah tindakan
pelanggaran
etika,
pelanggaran
hukum
Mengacu atau mengutip
secara acak istilah, kata-kata,
menyatakan tindakan plagiat sebagai
bentuk
Mangacu atau mengutip
data, informasi dan
sumbernya sehingga menimbulkan
asumsi
lingkungan
istilah, kata-kata, kalimat,
menjiplak ide, gagasan atau karya
orang
di
Yaitu sebagai berikut :
anak atau budak. Kemudian Belinda
plagiarisme
sengaja
bukan
Menggunakan sumber
gagasan, pendapat,
dan
pandangan, atau teori tanpa
4
menyatakan atau
pelanggaran etika tidak lebih dari
mencantumkan sumbernya
cela dan kecaman saja.
2. Kohesi dengan Penegakan
secara memadai dan lengkap.
Hukum
Merumuskan dengan katakata atau dengan kalimat
Minimnya
sendiri dari sumber kata-kata,
hukum
terhadap pelaku plagiarisme dan
kalimat, gagasan, pendapat,
meluasnya
pandangan, atau teori tanpa
mentalitas
menerobos
atau mengambil langkah pintas di
mencantumkan sumbernya
kalangan
secara memadai dan lengkap.
sanksi
masyarakat,
khususnya
mereka yang berstatus mahasiswa
Menyerahkan suatu karya
yang berorientasi pada hasil dan
tulis ilmiah yang dihasilkan
bukan pada prosesnya.
atau telah dipublikasikan oleh
3. Lemahnya Mekanisme
pihak lain sebagai karya
Filtering Orisinalitas
ilmiahnya tanpa
Kelemahan melekat pada pihak
mencantumkan sumbernya
dosen yang enggan memeriksa secara
secara memadai dan lengkap
seksama karya ilmiah mahasiswanya.
Faktor-Faktor Penyebab
Plagiarisme
Misalnya
penulisan
Menurut Soelistyo (2011),
‘ada
beberapa
faktor
Untuk itu sebaiknya dosen memiliki
1. Lemahnya Etika Akademik
banyak waktu untuk memeriksa hasil
pengerjaan
Implementasi tuntunan etika itu
Selain itu, norma etika juga tidak
sanksi
terhadap
hukum,
mahasiswanya
secara
seksama dan teliti’.
lebih bersifat soft ketimbang hukum.
aturan
kegiatan
penulisan yang diajukan mahasiswa.
plagiarisme, yaitu;
sekeras
skripsi,
proses
seharusnya mencakup pula koreksi
menyebabkan munculnya tindakan
sanksi
tahap
bimbingan dan konsultasi skripsi
yang
mengedepankan
pada
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai ciri-ciri
5
tertentu, antara lain menurut Kartono
di kalangan mahasiswa tidak lantas
(dalam Ulfah, 2010): Mempunyai
kita
kemampuan
mengganggapnya sebagai hal yang
dan
kesempatan
untuk
belajar diperguruan tinggi, sehingga
dapat
digolongkan
sebagai
kaum
(2010), seorang mahasiswa di tuntut
untuk
dapat
berlatih
menyampaikan
pemimpin
kebenaran dari buah karya yang di
yang mampu dan terampil, baik
hasilkannya harus bersifat sistematis,
sebagai pemimpin masyarakat
logis,
atau dalam dunia kerja.
dipertanggungjawabkan. Maka dari
bertindak
sebagai
b) Diharapkan dapat menjadi “daya
proses modernisasi”.
Diharapkan
kerja
dapat
sebagai
memasuki
tenaga
dan
dapat
itu, yang seharusnya terjadi di dalam
penggerak yang dinamis bagi
dunia
dan
Menurut pendapat Santoso
a) Yang karena kesempatan di atas
nantinya
pembiaran
biasa saja.
intelegensia.
diharapkan
melakukan
lingkungan
kampus
mahasiswa
harus
kita
ialah
sadar
betul
tanggungjawabnya
yang
sebagai
mahasiswa dan harus percaya diri
berkualitas dan profesional
kepada kemampuan yang dimilikinya
Makna Plagiarisme
BagiMahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta
untuk selalu menjaga etika yang baik
dalam mengerjakan tugas kuliah
yang diberikan oleh dosen.
Westphal
menerangkan
(2004),
salah
satu
yang
METODE PENELITIAN
bentuk
perilaku curang yang dapat terjadi di
Metode merupakan persoalan yang
kalangan mahasiswa yaitu tindakan
penting dalam penelitian dan sangat
plagiat atau tindakan menyalin tugas
mempengaruhi hasil penelitian yang
mahasiswa lain ataupun mengambil
dilakukan, semakin tepat metode
contoh tugas yang sama dari internet,
yang digunakan diharapkan mampu
tindakan plagiat seperti itu menjadi
memperoleh hasil yang baik pula.
salah satu cara instan yang mudah
Penelitian Makna Plagiarisme Bagi
dilakukan oleh mahasiswa. Untuk hal
Mahasiswa ini mengunakan metode
itu, tindakan plagiarisme yang terjadi
penelitian kualitatif fenomonologi
6
dan
menggunakan
pendekatan
mahasiswa mengartikan plagiarisme
kualitatif dengan alat ukur kuesioner
sebagai tindakan meniru, menjiplak
terbuka.
Penyusunan
karya tulis, ide, dan pendapat orang
terbuka
dalam
kuesioner
penelitian
ini
lain tanpa disertai sumber referensi
berdasarkan hasil dari angket data
yang lengkap. Hal tersebut sesuai
awal peneliti yang berupa jawaban-
dengan pendapat Belinda (dalam
jawaban informan tentang fenomena
soelistyo, 2011) yang mengartikan
plagiarisme dikalangan mahasiswa
plagiarisme
sebagai
tindakan
menjiplak ide, gagasan atau karya
Informan Penelitian
orang
Informan dalam penelitian ini
lain
tanpa
sumbernya.
menyebutkan
Pemberian
makna
sejumlah 120 mahasiswa-mahasiswi
plagiarisme oleh mahasiswa tersebut
dari berbagai angkatan yang masih
sesuai dengan pendapat
aktif
(1991)
kuliah
di
Muhammadiyah
diambil
Universitas
Surakarta,
secara
yang
didalam
mengemukakan
representative
Fanany
lingkungan
bukunya,
plagiarisme
akademik
di
yaitu
(keterwakilan) dari 12 Fakultas di
menggunakan jalan pikiran orang
Universitas
Muhammadiyah
lain atau mengutip kalimat orang lain
Surakarta, karena Westphal (2004),
tanpa mengubah kata-kata tersebut
menjelaskan
bentuk
menjadi kata-katanya sendiri tanpa
perilaku curang yang dapat terjadi di
mencantumkan sumber yang jelas
kalangan mahasiswa yaitu tindakan
dan memadai.
salah
satu
plagiat atau tindakan menyalin tugas
Dengan demikian mahasiswa
mahasiswa lain ataupun mengambil
telah
contoh tugas yang sama dari internet.
plagiarisme sebagai sesuatu tindakan
mengetahui
apa
arti
dari
yang merugikan dan terlarang ,
HASIL DAN PEMBAHASAN
namun mahasiswa tetap melakukan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
mahasiswi
mayoritas
di
tindakan tersebut dan mahasiswa
mahasiswa-
sudah
Universitas
sebagai suatu tindakan yang biasa
Muhammadiyah Surakarta, 79,2%
dan
7
mengganggap
wajar
dilakukan
plagiarisme
dikalangan
mahasiswa (85% dari 120 mahasiswa
menyalin tugas kuliah temannya. Hal
menganggap
tersebut
ini sesuai dengan hasil penelitian
termasuk kedalam tindakan yang
(Ririh, 2010) yang mengemukakan
biasa
bentuk-bentuk
plagiarisme
dilakukan
mahasiswa).
plagiarisme
yang
Kemudian pandangan plagiarisme
terjadi dikalangan mahasiswa yakni
bagi mahasiswa yakni mahasiswa
dengan cara mahasiswa meniru tugas
berpendapat plagiarisme merupakan
temannya dan mencari beberapa
perbuatan yang merugikan, terlarang,
tulisan di internet yang sesuai dengan
termasuk
atau
topik tugasnya lalu tulisan-tulisan
kriminal, dan tidak pantas dilakukan
tersebut langsung di copy paste ke
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan
dalam tugas kuliahnya.
tindak
kejahatan
Faktor-faktor
pendapat Wahyudi (dalam soelistyo,
yang
2011), yang menyatakan tindakan
menyebabkan mahasiswa Universitas
plagiarisme sebagai tindak kejahatan
Muhammadiyah
akademik yang serius.
melakukan plagiarisme. Mahasiswa
Bentuk-bentuk
yang
dilakukan
Universitas
Surakarta
plagiarisme
beralasan
mahasiswa
karena terpaksa, terdesak waktu dan
tidak
Muhammadiyah
melakukan
plagiarisme
memungkinkan
Surakarta dapat diketahui dari cara
mengerjakan
mahasiswa menyelesaikan tugasnya
tuntutan tugas kuliah yang diberikan
ketika deadline pengumpulan tugas
oleh
sudah dekat dan dari cara mahasiswa
membebani mahasiswa, oleh sebab
menyelesaikan tugasnya ketika tugas
itu
kuliah menumpuk. Berdasarkan hasil
pintas dengan cara mengcopy paste
penelitian menggunakan kuesioner
tugas
terbuka
menyalin
dapat
bentuk-bentuk
diketahui
plagiarisme
bahwa
dosen
kuliah
kuliah,
terlalu
mahasiswa
Mahasiswa
yang
tugas
untuk
berat
mengambil
dari
internet
serta
dan
jalan
atau
tugas
temannya.
beralasan
melakukan
dilakukan mahasiswa-mahasiswi di
cara instan tersebut karena lebih
Universitas
Muhammadiyah
efisien waktu, cepat selesai dan
Surakarta yakni dengan cara copy
mudah, serta menyalin atau meniru
paste dari internet dan dengan cara
8
implementasi
tugas teman karena lebih mudah
dilakukan, praktis, dan cepat selesai.
atau
penerapan
tuntunan etika mahasiswa didalam
Faktor penyebab mahasiswa
lingkungan
akademik
itu
lebih
melakukan plagiarisme yang lainnya
soft
bersifat
adalah
mahasiswa
ketimbang
hukum.
menganggap
Selain itu, norma etika mahasiswa
plagiarisme sebagai suatu hal yang
juga tidak mengedepankan sanksi
sudah menjadi kebiasaan mahasiswa
sekeras
dan
sudah
banyak
aturan
hukum,
sanksi
yang
terhadap pelanggaran etika tidak
melakukannya. Hal tersebut menjadi
lebih dari cela dan kecaman saja.
salah
satu
penyebab
kenapa
Maka dari itu sanksi yang diberikan
mahasiswa melakukan plagiarisme,
pada
mahasiswa
berpandangan
mahasiswa
yang
telah
bahwa
melakukan
plagiarisme
belum
suatu tindakan mengcopy paste tugas
mampu
menimbulkan
efek
jera,
orang lain ataupun meniru dan
sehingga
mahasiswa
hanya
menyalin tugas teman kuliahnya
menganggap
plagiarisme
sebagai
sebagai tindakan yang sah-sah saja
tindakan yang sudah biasa dilakukan
dikalangan mahasiswa, dan itu sudah
dan itu menjadi suatu kebiasaan atau
menjadi wajar adanya.
kebudayaan yang wajar dilakukan
Soelistyo
(2011)
didalam
oleh mahasiswa.
bukunya menjelaskan, salah satu
Berdasarkan hasil penelitian
faktor
penyebab
mahasiswa
ini, peneliti memperoleh data bahwa
melakukan plagiarisme yaitu karna
82,5%
lemahnya
etika
akademik
(dari
dilingkungan
mahasiswa),
yang
mahasiswa
terjadi
120
kampus,
9
Universitas
Muhammadiyah
ketika
pendapat An-Naf (dalam Sulistyo,
yang
2011), yang menerangkan beberapa
diberikan oleh dosen, mahasiswa
bentuk-bentuk tindakan plagiarisme
tidak
adalah
mengerjakan
Surakarta
tugas
kuliah
mencantumkan
sumber
menggunakan
gagasan,
referensinya didalam tugas kuliahnya
pendapat, pemikiran, dan ide orang
dan hanya 17,5% saja mahasiswa
lain dalam suatu karya tulis tanpa
yang selalu mencantumkan sumber
mengemukakan dari mana identitas
referensinya. Mahasiswa beralasan
sumber referensi tersebut diperoleh.
tidak
Kesimpulan
mencantumkan
sumber
referensi didalam tugasnya karena
Berdasarkan
hasil
analisis
dan pembahasan penelitian maka
lupa, copy paste dari internet, dan
dapat disimpulkan mengenai makna
karena mahasiswa tidak tahu tata
plagiarisme
cara penulisan daftar pustaka. Hal
tersebut
bagi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta adalah sebagai berikut:
mengindikasikan
1. Mayoritas
bahwasanya
mahasiswa
mencantumkan
sumber
mahasiswa
tidak
mahasiswa
mengartikan plagiarisme sebagai
referensi
tindakan
meniru,
menjiplak
karya tulis, ide, dan pendapat
didalam tugas kuliahnya sama halnya
orang lain tanpa disertai sumber
mahasiswa menggunakan pendapat
referensi yang lengkap. Serta
atau gagasan orang lain didalam
tugas
kuliahnya
tanpa
memberi
keterangan yang jelas dari mana
gagasan
atau
pendapat
tersebut
mahasiswa
berpendapat
plagiarisme
merupakan
perbuatan
yang
merugikan,
terlarang,
termasuk
tindak
kejahatan atau kriminal, dan
tidak
diperoleh. Hal ini sesuai dengan
pantas
dilakukan
mahasiswa. Meskipun demikian
10
ternyata
mahasiswa
kuliahnya. Mahasiswa beralasan
mengganggap
plagiarisme
tidak
mencantumkan
sebagai suatu tindakan yang
referensi
biasa
karena lupa, copy paste dari
dan
wajar
dikalangan
tetapi
dilakukan
mahasiswa,
mahasiswa
internet, dan karena mahasiswa
tetap
tidak tahu tata cara penulisan
daftar pustaka.
tersebut. Namun ada minoritas
yang
plagiarisme
yang
berpendapat
sebagai
tindakan
biasa
dilakukan
tidak
tugasnya
akan
melakukan tindakan plagiarisme
mahasiswa
didalam
sumber
mahasiswa
dan
mahasiswa
seharusnya
tidak
melakukan
3. Faktor-faktor
yang
menyebabkan
mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
melakukan
plagiarisme.
Mahasiswa
plagiarisme. Mahasiswa tersebut
beralasan
karena
melakukan plagiarisme karena
seharusnya
mencari jalan pintas dan ingin
mahasiswa berpikir aktif, tidak
plagiarisme,
dan
bertanggungjawab
mengambil
gampangnya
saja
terhadap
tanpa perlu berusaha mencari
karya tulisnya.
sumber referensi-referensi yang
2. Bentuk-bentuk plagiarisme yang
dilakukan mahasiswa-mahasiswi
terkait
tugas
kuliahnya.
di Universitas Muhammadiyah
Mahasiswa beralasan melakukan
Surakarta yakni dengan cara
cara
copy paste dari internet dan
dengan cara menyalin tugas
instan
(plagiarisme)
tersebut karena lebih efisien
kuliah temannya. Serta ketika
waktu, cepat selesai dan mudah,
mahasiswa mengerjakan tugas
kuliah
dosen,
tidak
yang
diberikan
serta menyalin atau meniru tugas
oleh
mayoritas mahasiswa
mencantumkan
referensinya
didalam
teman
sumber
tugas
11
karena
lebih
mudah
dilakukan, praktis, dan cepat
Muhammadiyah
selesai.
dosen atau pengajar secara bersama-
Saran
sama bisa memberi efek jera bagi
mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian
dan
kesimpulan,
maka
penulis
sama
:
informan
yang
agar
melakukan
plagiarisme, dan secara bersama-
memberikan saran antara lain kepada
1. Bagi
Surakarta,
pula
preventif
penelitian
(mahasiswa)
melakukan
untuk
tindakan
meminimalisir
plagiarisme terjadi di lingkungan
Diharapkan mahasiswa lebih berpikir
kampus Universitas Muhammadiyah
aktif sebagai kaum intelektual yang
Surakarta, seperti para pengajar atau
memegang teguh salahsatu point
didalam
Tri
Dharma
Tinggi
yakni
penelitian
pengembangannya.
dosen memberikan sanksi konkrit
Perguruan
dan
yang
Hendaknya
berupa
tidak
meluluskan
mahasiswa yang terbukti melakukan
mahasiswa mengekplore lebih luas
plagiarisme didalam tugas kuliah
lagi ilmu-ilmu yang didapat didalam
proses perkuliahannya, yang mampu
yang diberikan oleh dosen.
menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan untuk masyarakat luas
3. Peneliti lain
disekitarnya.
Hasil
2. Dosen atau pengajar
penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat dan menjadi tambahan
Diharapkan
hasil
penelitian
ini
informasi untuk peneliti selanjutnya
mampu memberi gambaran jelas
tentang makna plagiarisme bagi
mengenai praktek plagiarisme yang
mahasiswa
dilakukan mahasiswa di Universitas
Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dengan
12
menambahkan
alat
ukur
Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Creswell, J. W. (2010). Research
design
pendekatan
kualitatif, kuantitatif
dan mixed. Edisi
Ketiga. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
pengambilan data mengenai praktek
plagiarisme dikalangan mahasiswa
dengan cara membuat alat ukur yang
bervariasi
seperti
menggunakan
Dariyono, A. (2004). Pengetahuan
Tentang
Penelitian
dan Motifasi Belajar
Pada
Mahasiswa.
Jurnal Psikologi. Vol.
2 No. 1.
Fanany, Ismet. (1991). Plagiatplagiat
di
MIT:
Tragedi Akademis di
Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Feisal, A. J. (1995). Reorientasi
Pendidikan Islam. Jakarta: Gema
Insani Press
kuesioner terbuka, tertutup, dan
menggunakan kuesioner studi kasus
(problem solving) tentang fenomena
plagiarisme dikalangan mahasiswa.
Serta
alangkah
lebih
baiknya
melakukan
wawancara
secara
mendalam
terhadap
pelaku
plagiarisme,
agar
nantinya
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
KBBI.web.id
(2008).
makna.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/makna.
didapatkan data dan informasi yang
lebih jelas lagi untuk dijadikan
bahan
dasar
solusi
pencegahan
plagiarisme dikalangan mahasiswa.
KBBI.web.id
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. (2008). Analisis data
penelitian kualitatif.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Chaplin, J.P.(2006). Dictonary of
Psychology, Kamus
Lengkap
Psikologi,
Kartini Kartono (terj).
(2008).
plagiat.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/plagiat.
KBBI.web.id (2008). plagiarisme.
Diunduh
dari
www.badanbahasa.ke
mendikbud.go.id/kbbi
/plagiarisme.
13
Kementerian Pendidikan Nasional.
2010,
Peraturan
Pemerintah
Pendidikan Nasional
no. 17 tahun 2010
tentang Pencegahan
dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi, diakses pada
tanggal 14 November
2014 pada pukul
20.19
WIB
dari:
http://luk.tsipil.ugm.a
c.id/atur/Permen172010.pdf
Pusat
Riduwan. (2010). Belajar mudah
penelitian untuk gurukaryawan dan peneliti
pemula.
Bandung:
Alfabeta
Ririh,
Puspita Mahesti. (2010).
Perilaku Plagiarisme
Internet
–
Studi
tentang
Tipologi
Perilaku Plagiarisme
Internet di Kalangan
Mahasiswa S1 FISIP
UNAIR.
Surabaya:
Airlangga press
Santoso, P (2010) Karya Ilmiah
Dikutip
pada
http://wartawarga.gun
adarma.ac.id/2010/03/
hakikat-karya-ilmiahciri-ciri-jenis-karyailmiah-sikap-ilmiahdan-kesalahan-dalampenulisan-ilmiah.
Tanggal akses 12
November 2014
Santrock, J.W. (2012). Life-Span
Development.
Surabaya:
Gelora
Aksara Pratama.
Simorangkir, J.T.C & Prasetyo, J.T .
2009. kamus hukum.
Jakarta: Sinar Grafika.
Soelistyo, H. (2011). PLAGIARISME
: Pelanggaran Hak
Cipta dan Etika.
Yogyakarta: Kanisius.
Kementerian Pendidikan Nasional.
2011, Surat Edaran
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi,
diakses
tanggal 14 November
2014 pada pukul
20.23
WIB
dari:
http://www.kopertis2.
or.id/v2/index.php?op
tion=com_content&vi
ew=article&id=231%
3Asurat-edaranpencegahan-danpenanggulatanplagiat-di-perguruantinggi&catid=41%3A
beritaterkini&Itemid=1
peraturan
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Bahasa,
Kementerian
Pendidikan Nasional.
(2008). Kamus Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi. 2010. Jakarta:
Departemen
14
Sugiyono.
(2009).
Memahami
penelitian
kualitatif.
Bandung: Alfabeta
Wfy, Yohana Inga. (2010). Perilaku
Plagiat di Kalangan
Mahasiswa Eksak dan
Non Eksak – Studi
Deskriptif
Persepsi
Mahasiswa dan Sikap
Staf Pengajar FST
Dan FISIP Terhadap
Perilaku Plagiat Di
UNAIR.
Surabaya:
Airlangga press
Zalnur, M. 2012. Plagiarisme di
Kalangan Mahasiswa
dalam
Membuat
Tugas
Tugas
Perkuliahan
pada
Fakultas
Tarbiyah
IAIN Imam Bonjol
Padang. Jurnal AlTa’lim, 1 (1): 55-65.
http://id.wikipedia.org
/wiki/Karya_ilmiah
Diakses tanggal 12
November 2014.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi
penelitian
petunjuk
praktis untuk peneliti
pemula. Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Press.
A. (2011). Metodologi
Penelitian
Praktis.
Yogyakarta: Teras.
Trianggo, M. 2012. Kebijakan
Formulasi
Sanksi
Pidana
Terhadap
Tindak
Pidana
Penjiplakan (plagiat)
Karya Tulis atau
Skripsi. Skripsi (Tidak
diterbitkan). Surakarta
:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Ulfah, S.H. (2010). Evikasi Diri
Mahasiswa
Yang
Bekerja Pada Saat
Penyusunan Skripsi.
Surakarta: Universitas
Muhammadiah
Surakarta.
Utorodewo, Felicia, dkk. (2007).
Bahasa
Indonesia:
Sebuah
Pengantar
Penulisan
Ilmiah.
Jakarta:
Lembaga
Penerbit FEUI.
Westphal
(2004).
Plagiarism.
Dikutip
pada
http://leo.stcloudstate.
edu/research/plagiaris
m.html. Tanggal akses
11 November 2014 .
Tanzen,
15