NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Analisis Pengaruh Waktu Penahanan Celup Terhadap Ketebalan Permukaan Dan Kilap Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Tinggi.

NASKAH PUBLIKASI
TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP
TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP
PADA PROSES ELEKTROPLATING
BAJA KARBON TINGGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana S1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun :
TRI WIDODO
NIM : D 200 070 029
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

 
 


HALAi'AN PERSETUJUAN

Tugas akhir berjudul "ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN
CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA
PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI', tetah disetujui

oleh pembimbing dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh derajat sarjana Sl pada jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dipersiapkan oleh

Nama
NIM

: Tri

Widdo

: D 200 070 029


Pembimbing Utama

tt

:

Pembimbing .Pendamping
-t

V_^A_

lr. Masvr-ukan. MT

Tri Widodo Besar R..ST..MSc..Ph.D

Tri Widodo Besar R..ST..MSc..Ph.D

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP
KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES

ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI
Tri Widodo, Masyrukan, Tri Widodo Besar Riyadi
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartosuro
Email :trie_widodo@rocketmail.com
ABSTRAKSI
Elektroplating yaitu proses pelapisan logam dengan logam lain di
dalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang
digunakan dalam proses elektoplanting adalah konsep reaksi reduksi dan
oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisa. Dalam sel elektrolisa arus
yang akan dialirkan akan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi
dangan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Elektroplating
dengan menggunakan pelapis tembaga pada plat baja karbon tinggi.
Tujuan Tugas Akhir ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu tahan
celup terhadap ketebalan dan kilap hasil pelapisan tembaga.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja
karbon tinggi dengan dimensi 4 cm x 4,5 cm x 1,5 cm sebanyak 3
spesimen. Voltase yang digunakan adalah 7 volt. Setelah diplating
material diuji ketebalan lapisan dengan Thickness gauge dan uji kilap
lapisan dengan Gloss meter.

Dari hasil pengujian tebal lapisan dengan variasi waktu 5 detik
sebesar 0.202 µm, 7 detik sebesar 0.270 µm, 9 detik sebesar 0.294 µm.
Dari hasil pengujian kilap Gloss meter dengan variasi waktu 5 detik
sebesar 134.7 GU, 7 detik sebesar 133.7GU, 9 detik sebesar 129.5 GU.
Kata kunci : Elektroplating, Tembaga, Ketebalan, Kilap, Baja Karbon
Tinggi.

 
 

1. Material

PENDAHULUAN

yang

digunakan

untuk


Berbagai macam barang yang

dilapis tembaga adalah baja karbon

berasal dari logam baik baja, besi,

tinggi berupa plat dengan dimensi 4

aluminium dan lain-lain dibentuk dan

cm x 4,5 cm dengan ketebalan 1,5

dicetak sehingga mempunyai bentuk

cm.(sebanyak 3 buah).

yang

diinginkan


pengerjaan

teknologi

2. Bahan

proses

dalam

logam,

elektroplating
proses

Dalam

termasuk

pengerjaan


finishing.

Fungsi

penelitian

3. Parameter

metal

utama

yang

digunakan

ini

adalah


tembaga.

ke dalam

akhir

pelapis

pada

dari

lain

rangkaian

yang

ditetapkan


yaitu

:

Besar

pelapisan logam adalah memperbaiki

tegangan listrik yang dipilih adalah 7

penampilan

volt dan jarak anoda – katoda 20

dekoratif

misalnya:

cm.


pelapisan tembaga, pelapisan nikel,
Juga

4. Proses waktu celup material yang

memperbaiki kehalusan atau bentuk

diterapkan adalah 5 detik, 7 detik

permukaan logam dasar. Selain itu

dan 9 detik.

pelapisan

chrom,

dan


5. Pengujian yang dilakukan adalah

juga melindungi logam dasar dari
korosi.

Korosi

dapat

pengujian

didefinisikan

Gloss

meter

sebagai perusakan suatu material

mengetahui

terutama

tembaga hasil elektroplating. Dan

logam

karena

bereaksi

pengujian

dengan lingkungan
Pada

penelitian

melakukan
dengan

proses

ini

tingkat

kilap

untuk

ketebalan

lapis

Thckness

gauge.

penulis

elektroplating

menggunakan

TUJUAN PENELITIAN

pelapisan

mengetahui ketebalan lapisan dan

1. Menentukan pengaruh waktu tahan
celup pada baja karbon tinggi
proses elektroplating tembaga
2. Mengetahui tingkat kilap dan

tingkat kilap pada material yang telah

ketebalan lapisan pada spesimen

dilapisi.

setelah

BATASAN MASALAH

tembaga

tembaga pada plat baja karbon tinggi
yang selanjutnya akan diuji untuk

proses

elektroplating

Dalam penelitian ini penulis
memberikan

batasan

TINJAUAN PUSTAKA

masalah

Hartomo, Anton J (1995) Dalam

sebagai berikut:

teorinya mengatakan bahwa dalam


 

melakukan

elektroplating,

barang

LANDASAN TEORI
Elektroplating

yang dilapis tidak boleh begitu saja

Elektroplating

dicelupkan ke bak tanpa perlakuan

yaitu

proses

terlebih dahulu. Permukaan harus

pelapisan logam dengan logam lain

bersih idealnya berupa atom-atom

didalam

suatu

logam tanpa pengotor apapu.

dengan

pemberian

Konsep

yang

Risyanto
elektroplating

(2006)
tembaga

Proses

proses

nikel–krom

larutan

elektrolit

arus

listrik.

digunakan

dalam

elektoplanting

adalah

pada aluminium 1100 disimpulkan

konsep reaksi reduksi dan oksidasi

bahwa semakin lama waktu celup

dengan

elektroplating semakin berat lapisan

elektrolisa. Dalam sel elektrolisa

yang dihasilkan. Semakin lama waktu

arus yang akan dialirkan akan

celup elektroplating semakin tebal

menimbulkan reaksi reduksi dan

lapisan yang dihasilkan.

oksidasi dangan mengubah energi

menggunakan

sel

Alois Schonmeetz, Karl Gruber,

listrik menjadi energi kimia. Proses

1985 dalam teorinya mengatakan

pelapisan terjadi jika suatu benda

bahwa pelapisan permukaan yang

yang akan dilapisi berfungsi sebagai

mengutamakan

yang

katoda dan benda pelapis sebagai

mengkilap, yaitu dengan memberikan

anoda dicelupkan kedalam larutan

Nikel-Krom. Nikel memang tidak peka

elektrolit dengan kosentrasi tertentu,

terhadap akibat kimiawi, akan tetapi

kemudian arus dialirkan kedalam

akan

yang

larutan tersebut maka ion-ion pada

menyakinkan bagi suatu logam yang

anoda akan terurai kedalam larutan

dipadu dengan Krom. Pemberian tipis

dan akan melapisi benda yang akan

pada

berfungsi

memberi

Baja

menggunakan

keindahan

perlidungan

sangat
Krom,

baik

bila

Banyaknya

dikarenakan

sebagai
ion

yang

katoda.
diuraikan

sifat Krom itu sendiri pada hasil

tergantung dari besarnya arus yang

pelapisan

dan

dialirkan. Semakin besar arus yang

tahan aus serta tahan terhadap

dialirkan semakin banyak ion yang

kimiawi. Lawrence H, Van Vlack,

diuraikan begitu pula sebaliknya.

menjadikan

keras

Tujuan dari elektroplating itu

1985.

sendiri selain untuk mempertinggi
nilai

dekoratif

juga

berfungsi

sebagai proteksi terhadap korosi

 

dan untuk menghasilkan benda atau

dianoda dan Cu+2 direduksi menjadi

logam yang memiliki karakteristik

atom-atom Cu dan logam Cu ini

fisik dan mekanik tertentu.

akan

menempel

sehingga

Dasar teori elektroplating

benda

pada

katoda

tersebut

telah

dilapisi dengan tembaga.

1. Reaksi Elektrokimia
Reaksi elektrokimia yaitu

SUMBER ARUS

reaksi yang menghasikan transfer,

AMPERE METER 

bentuk enargi listrik menjadi energi
kimia atau sebaliknya. Melalui saling

Cu2+ 

Cu2+

interaksi antara arus listrik dan reaksi
reduksi-oksidasi.

Dalam

proses

SO42‐ 
Cu2+

elaktroplanting pemberian arus listrik
akan

menimbilkan

reaksi

SO42‐ 

SO42‐

So42‐

reduksiANODA

KATODA

oksidasi, dengan kata lain energi listrik
Gambar 1 Proses Reduksi dalam Larutan

diubah menjadi energi kimia.
Proses pelapisan dapat terjadi

Proses pelapisan dapat terjadi sebagai

karena elektron yang lepas dari atomberikut : elektron yang lepas dari atom-

atom tembaga meninggalkan anoda
yang

kemudian

masuk

atom tembaga meninggalkan anoda

kedalam

larutan sebagai ion-ion tembaga.

yang

kemudian

masuk

kedalam

2. Reaksi reduksi Oksidasi
larutan sebagai ion – ion tembaga.

Jika sel elektrolit digunakan
tembaga murni sebagai anoda dan

Cu

benda yang akan dilapisi sebagai

Electron

Cu2+ +2 (anoda)
bergerak

dari

anoda

ke

katoda. Keduanya dicelupkan ke
dalam

bak

yang

berisi

katoda beraksi dengan ion-ion Cu

larutan

CuSO4, dengan konsentrasi tertentu,

menjadi

kemudian arus dialirkan ke dalam

melapisi katoda.

larutan tersebut maka benda katoda
akan terlapisi dengan

Cu2+ + 2

tembaga.

tembaga terjadi reaksi kimia dan di
katoda Cu

yang

Cu (katoda)

Hukum Faraday merupakan

direduksi. Atom-atom
salah

tembaga (Cu) akan menjadi Cu+2

 

tembaga

3. Hukum Faraday

Dalam hal ini di anoda logam
+2

ion-ion

satu

hokum

yang

berhubungan

dengan

electroplating

yang

proses

TEMBAGA
Manusia

menyatakan

mengenal

tembaga

sejak zaman prasejarah, dan logam itu
bahwa dengan adanya arus yang

mulai

ditambang

setidaknya

6000

mengalir dalam larutan elektrolit

tahun lampau. Kegunaan untuk piranti

maka terjadilah gerakan iom dan

listrik,

bangunan,

kendaraan
penetralan ion. Hubungan antara

jumlah

logam

bermotor,

industri,
dan

alat

kominikasi.

jumlah arus listrik yang mengalir
dengan

alat

Tembaga bersifat liat lunak dan
ulet. Tidak terlalu teroksidasi oleh

yang

udara : bila terjadi, terbentuk patina
dibebaskan

kedalam

larutan

(hijau) terdiri atas Hidrokarbonat dan

tersebut dinyatakan oleh Michael

Hidrososulfur.

Faraday

sulfida (gas, lembab) juga sedikit,

(1791–1867

) dalam

tetapi
hukumya yang berbunyi :

elektroda

suatu

tarnish

(film

Tembaga memiliki sifat-sifat antara

sel,

lain:

sebanding dengan arus yang

a. Logam berwarna kemerah

mengalir.

¾ Jumlah logam yang diuraikan

merahan dan berkilau.
b. Dapat di tempa dan di

atau dihasilkan oleh arus listrik

bengkokan.

yang sama didalam sel yang

c. Merupakan penghantar panas

berbeda sebanding dengan berat

dan listrik yang baik.

ekuivalen logam tersebut.

¾ Bila efisiensi arus100% maka

d. Titik leleh : 1.083 0C, dan Titik
didih : 2.301 0C.

berat logam yang diendapkan
adalah

berbandingan

dengan

arus

yang

Sifat-sifat kimia tembaga

lurus
mengalir

a. Di

melalui larutan dan sebanding

udara

kering

sukar

teroksidasi, akan tetapi jika di

berat ekuivalen logam dan waktu

panaskan

elektroplating.

akan

membentuk

oksida tembaga (CuO).


 

berbentuk

dengan

noda/bercak)

¾ Jumlah logam yang berbentuk
pada

Reaksinya

b. Di Udara lembab akan di ubah

BAJA KARBON TINGGI

menjadi senyawa karbonat atau

Baja

karat basa.

HCl

encer

logam

paduan

dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar

c. Tidak dapat bereaksi dengan
larutan

adalah

maupun

dan

H2SO4 encer.

karbon

tambahan

d. Dapat bereaksi dengan H2SO4

(C)

lainya.

sebagai
Kadar

unsur

karbonya

pekat maupun HNO3 pekat dan

lebih rendah dari pada kadar karbon

encer.

pada besi cord an biasanya kurang

Tembaga juga bagus sebagai lapisan

dari 1,0% C. Sebagai unsur tambahan

dasar

berikut

selain

karbon,

seperti

0,20%

sampai

sebelum

memakai

logam

plating
lain

baja

mengandung

0,70%,

Si:0,50%

dimaksudkan. Permukaan halus dan

sampai 1,0%. Mn: 0,06% fosfor dan

cerah. Demikian pula sifat fisik dan

kurang

kimia

dan

Penambahan unsur-unsur dalam baja

bermanfaat, daya hantar listrik hanya

karbon dengan satu unsur atau lebih,

kalah oleh Perak. Tembaga pun relatif

tergantung dari pada karakteristik baja

inert terhadap berbagai larutan plating,

karbon yang akan dibuat.

tembaga

amat

baik

maka logam basis yang diserang

dari

Baja

0,06%

karbon

belerang.

digolongkan

larutan tersebut dapat terlindung bila

menjadi tiga kelompok berdasarkan

diplat tembaga terlebih dahulu. Apalagi

banyaknya karbon yang terkandung
dalam baja yaitu:

tembaga secara elektrokimia, berat

1. Baja Karbon Rendah

terplat tiap satuan listriknya cukup baik

Yaitu

karbon

yang

dan besar. Jadi lebih irit arus, juga

mempunyai unsur karbon

0,08%

baja

– 0,35%.

dibandingkan nikel maupun krom.

2. Baja Karbon Sedang
Yaitu

baja

karbon

yang

mempunyai unsur karbon 0,35% –
0,59%.

 

Pembersihan spesimen sebelum

3. Baja Karbon Tinggi
Yaitu

baja

karbon

melalui

yang

elektroplating.

mempunyai unsur karbon 0,60%

Pembersihan

– 1,7%

menghaluskan dan mengkiapkan

Baja
mempunyai

permukaan

spesimen

kekuatan paling tinggi

didapatkan

hasil

baja dan kabel baja. Berdasarkan
yang

terkandung

didalam baja maka baja karbon ini
banyak digunakan dalam pembuatan
pegas, alat-alat perkakas seperti:palu,
potong,poros

agar

pelapisan

4. ProsesElektroplating Tembaga
Proses pelapisan baja karbon
dengan tembaga di dalam larutan
elektrolit, menggunakan arus listrik
DC dengan tegangan konstan 7
volt serta variasi waktu tahan
celupnya 5 detik, 7 detik, dan 9
detik.
5. Pengujian
Pengujian
dilakukan
untuk
mengetahui tingkat kualitas dari
bahan yang telah kita plating.
Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian
ketebalan
lapisan
plating serta pengujian Pengujian
kilap permukaan lapisan.
6. Data
Hasil
Penelitian
dan
Pembahasan
Mencatat data hasil penelitian dan
melakukan pembahasan lebih
lanjut.
Diharapkan
dapat
mempunyai hasil positif.
7. Kesimpulan
Menyimpulkan data dan hasil
pembahasan.

ini adalah dalam pembuatan kawat

jumlah karbon

untuk

tembaga yang baik.

tools. Salah satu aplikasi dari baja

gergaji,pahat

dilakukan

tinggi Baja ini

karbon

dan banyak digunakan untuk material

dan

sebagainya. (Amstead, BH, 1995)

Metode Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir,
metodologi penelitian yang digunakan
dalam penyelesaian laporan ini dapat
dilihat pada gambar diatas. Langkahlangkah dalam penelitian sebagai
berikut:
1. Study
Pustaka
dan
Survey
Lapangan
Pencarian data yang berhubungan
dengan penelitian dari buku atau
laporan
yang
sesuai,
serta
meninjau langsung ke tempat
elektroplating.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Mempersiapkan alat dan bahan
yang
digunakan
untuk
electroplating.
3. Pre
Treatment
Proses

Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan
penelitian ini antara lain:
1. Gerinda Polishing
2. Bak plastik
3. Amplas
4. Power supply DC

Elektroplating Tembaga


 

proses

dalam

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Thermometer
mp meter
Clam
Kerttas pH
Stop
p wacth
Areo
ometer
Crysstal heater
Saru
ung tangan
Gela
as ukur
Silikka gel
Batu
u hijau
Glosss meter (alat uji kilap lapisan)
Thckkness gaug
ge (alat uji ketebalan
k
lapissan)
yang
Bahan
digunakan
dalam
penelitia
an ini antara
a lain :
1. Plat baja karbo
on tinggi
2. Plat tembaga
3. Bahan kimia
• Air aquade
es 90 liter
• Brush salt 5 kg
• Potasium cyanida
c
3 biji
b
• Amonia
A
5 ml
m

Data
Hasil
Pembahasan
Tabel1

Penelitian
n

Tebal Lapisan (µm)

Tebal LLapisan ((µm)
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0

Coating gaugee



detik detik
detik d
w
waktu

Gambar 2 Grafik Ketebalan
Dari
D

pengujian
n

hasil

ketebala
an

lapisa
an didapatt hasil, wa
aktu 5 detik
sebessar 0.202 µm, 7 de
etik sebesa
ar
0.270
0 µm, 9 detiik sebesar 0.294 µm.
menunjukka
m
emakin lam
ma
n bahwa se
penam
mbahan

Dan

w
waktu

pa
ada

prose
es

pence
elupan ma
aka akan se
emakin teba
al
lapisa
an

tembag
ga.

Karen
na

elektro
on

yang lepas darri atom-ato
om tembag
ga

Data
Hasil
P
Pengujian
an Lapisan
Ketebala
Tebal lapisan (µm)

nggalkan a
anoda yang kemudia
an
menin
masu
uk kedalam
m larutan sebagai io
on

Wakktu
(dettik)

1

2

3

4

temba
aga. Dalam
m hal ini anoda
a
logam
m

1

5

0.21

0.18

0.2
21

0.21

temba
aga terjadi reaksi kiimia dan di
d

2

7

0.28

0.27

0.2
26

0.27

katod
da

3

9

0.28

0.31

0.3
31

0.30

temba
aga (Cu) a
akan di redu
uksi menjad
di

No

Cu+2

direduksi.

Atom-atom
m

Cu+2 di anoda dan Cu+22 di reduksi
5
0.2
20
0.2
27
0.2
28

Rata-ra
ata
0.202
2
0.270
0
0.294
4

menja
adi atom Cu
C dan lo
ogam Cu ini
akan

menemp
pel

katoda
a

sehingg
ga

a akan terlapisi denga
an tembaga
a.
benda
Sema
akin

lama
a

wakttu

deposisi

sema
akin banya
ak ion tem
mbaga yan
ng
mene
empel

7

pa
ada

katod
da

denga
an

demikian
n

lapisan
n

semakin
n

tebal.

yang

terbentuk

(Riyanto
o,

sema
akin

yang lepas darri atom-ato
om tembag
ga
yang

asil Pengujjian kilap
Tabel 2 Data Ha
(Gloss meter)
m
Vo
No Waktu
W
oltase Glo
oss Unit
(
(detik)
(vvolt)
(GU)
(
5
7
9

7
7
7

kemudia
an

da.
katod

Dan

pad
da

menyebab
bkan

warn
na

Kesimpulan
Dari hasil analiisis data, maka dapa
at
disimpulkan
9 Dari
D
hasil p
pengujian te
ebal lapisa
an
dengan

Tingkat Kiilap (Glo
oss)
Tingkat Gloss

menem
mpel

hitam
m atau cokla
at pada spe
esimen.

134,7
1
133,7
1
129,5
1

136
6
134
4
132
2
130
0
128
8
126
6

sehingg
ga

meng
gakibatkan panas pa
ada elektro
on

Ph.d.

Elektrokkimia dan ap
plikasinya. 2013).

1
2
3

besar

va
ariasi

wakttu

5

detik

sebesar 0.202 µm, 7 detik sebesa
ar
94
0.270 µm, 9 detik sebesar 0.29
µm.

Sem
makin

pencelupan

Tin
ngkat kilap 
(G
Gloss)

lam
ma
maka
a

wakttu
aka
an

menambah
m
ttebal lapisa
an.

9 Dari
D
hasil pengujian glloss denga
an




detik detikk detik

va
ariasi wakktu 5 detik sebesa
ar

waktu
u

134,7 glosss unit, 7 de
etik sebesa
ar
etik sebesa
ar
133.7 glosss unit, 9 de

bar 3 Gra
afik pengujjian kilap
Gamb
(Glo
oss)
Dari

h
hasil

kilap
p(gloss)
deng
gan

pada

variasi

waktu

ma
129.5 glosss unit. Semakin lam
pencelupan

p
pengujian

waktu
w

spesimen

mempengar
m
ruhi

5

arus

mengakibatk
m
kan

detik

aka
an
sehingg
ga
sepesime
en

sebe
esar 134,7
7 GU, 7 de
etik 133,7

menjadi
m
hita
am atau coklat
c
pad
da

GU, 9 detik seb
besar 129,5
5 GU.

spesimen.

menunjuka
an

bahwa

Sara
an

dengan

elup 5 detik didapat hasil
h
kilap
waktu ce

Dari uraian yan
ng ditulis pe
enulis dapa
at

yang cukup
c
baikk, ini me
enunjukan

at beberapa
a saran anta
ara lain :
dibua

bahwa

semakin

lama

pe
enahanan

1. Un
ntuk

waktu celup mem
mpengaruh
hi tingkat
kilap

pada

akan
dikarena

spesimen.
aruss

yang

Hal

mend
dapat

sempurna

ini

mengalir
8

hassil

maka

yang
perlu

diperhatikanbeberapa

Hartomo Anton, j.; Kameko T, 1992,

diantaranya :

Mengenal pelapisan Logam
(elektroplating), Andi Offset,

• Kualitas dan persiapan logam

Yogyakarta.

dasar


Komposisi

dan

Nugroho, S,. W,. 2006, Tugas Akhir :

kemurnian

Pengaruh perbedaan waktu

larutan elektrolit

penahanan
• Temperature dan rapat arus

pelapisan plat baja karbon

yang digunakan
2. Senatiasa
penunjang

rendah pada arus 3 ampere

diperhatikan

alat

keamanan

yang

dengan nikel pada proses
elektroplating.

bahan

larutannya

Raharjo,

termasuk bahan kimia berbahaya.

terhadap

B.H.,

1990.

dan

ketebalan

dan

Surakarta.

Dasar

PT

Riyanto, Ph.D, 2013, Elektroplating

Gramedia

dan aplikasinya, Graha ilmu,

Djaprie,

Yogyakarta.
s.

(Alih

Risyanto, 2006, Tugas Akhir : Proses

Bahasa), 1991, Teknologi

elektroplating

mekanik, Edisi ke-7 PT.

nikel–krom pada aluminium

Erlangga, Jakarta.

1100. UMS, Surakarta.

Bradbury,E.J., 1990, Dasar Metalurgi
Untuk
Jakarta,

Rekayasawan,
PT

tembaga

Van Vlack.Djaprie, s, (Alih Bahasa)
1994,

Gramedia

Ilmu

Logam

Dan

Teknologi Bahan,Edisi Ke-5,

Pustaka Utama.

Jakarta, PT Erlanga.


 

tegangan

:

yang dilapisi krom. UMS,

Pustaka Utama
Amstead,

Akhir

kekasaran pada baja ST 40

Metalurgi Untuk Rekayasa.
Jakarta,

Tugas

waktu proses elektroplating

DAFTAR PUSTAKA
W,O.

2010,
Pengaruh

3. Dengan dilakukan penelitian ini
maka laporan ini dapat dijadikan
refrensi baru untuk melakukan
pengembangan selanjutnya.

Alexander,

UMS,

Surakarta.

digunakan dalam pelapisan. Karena
beberapa

pencelupan

Dokumen yang terkait

TUGAS AKHIR Pengaruh Voltase Terhadap Ketebalan Dan Kilap Pada Proses Pelapisan Tembaga Pada Material Baja Karbon Sedang.

0 1 17

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Pengaruh Voltase Terhadap Ketebalan Dan Kilap Pada Proses Pelapisan Tembaga Pada Material Baja Karbon Sedang.

0 1 15

TUGAS AKHIR Analisia Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Kekasaran Permukaan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Sedang.

0 1 16

PANDAHULUAN Analisia Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Kekasaran Permukaan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Sedang.

0 2 8

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Analisia Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Kekasaran Permukaan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Sedang.

0 2 14

TUGAS AKHIR Analisis Pengaruh Waktu Penahanan Celup Terhadap Kekasaran Permukaan, Ketebalan Lapisan, Dan Cacat Vibrous Pada Proses Elektroplating Tembaga Baja Karbon Tinggi.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Waktu Penahanan Celup Terhadap Kekasaran Permukaan, Ketebalan Lapisan, Dan Cacat Vibrous Pada Proses Elektroplating Tembaga Baja Karbon Tinggi.

0 1 6

TUGAS AKHIR Analisis Pengaruh Waktu Penahanan Celup Terhadap Ketebalan Permukaan Dan Kilap Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Tinggi.

0 2 15

TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP PROSES Pengaruh Waktu Tahan Celup Proses Elektroplating Tembaga Terhadap Ketebalan Pelapisan Pada Plat Baja Karbon Tinggi Dengan Variasi Tahan 10,12 Dan 14 Detik.

0 0 17

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Waktu Tahan Celup Proses Elektroplating Tembaga Terhadap Ketebalan Pelapisan Pada Plat Baja Karbon Tinggi Dengan Variasi Tahan 10,12 Dan 14 Detik.

0 0 12