PENGARUH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL KETAPING TERHADAP TANAH ULAYAT.

r.
A. Iatar

Be

la

ka nEi

Dal-am

-, -_J.

PEN'IHUIUTN

Penelitian.

rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih merata

diseluruh tanah air, diusahakan keserasi-an laju pertumbuhan an
tara daerah dan didalam masing-nasj-ng daerah. Untuk itu perlu ,, ditingkatkan kelancaran perhubungan baik disatu daerah dan an tar pulau 1). K"f"n"uran arus perhubungan tersebut akan niemoercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, serta rnemperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menlngkatkan ketahan

an nasional dan perujudan

Wawasan Nusantara.

Safah satu usaha oemerintah Calam rangka meningkatkan-

kelancaran perhubungan demi terlaksananya pembangunan yang 1ebih merata disefuruh tanah air ini, di Sunatera Barat telah di
rencanakan pula pembangunan Bandara Internas.ional yang berloka-

si di daerah Ketaplng Padang Pariaman.
ldanya perencanaan pernbangunan bandara bertaraf internasional itu untuk daerah Sumatera Barat merupakan sesuatu haL
yang sangat menggembirakan, terutana bagi masyarakat sekitar 1o

kasi rencana pembangunan bandara itu. Sebab tanah-tanah niereka
akan lebih berharqa dan sumber penghidupan akan Lebi.h cerah dan
menguntungkan, karena perencanaan pembangunan bandara itu

nyai


dampak terhadap pesatnya pembangunan. Demikian

nemou

juga halnya

akan nenyebabkan banyaknya orang-orang ataupun badan-badan usa-

ha lainnya berupaya mendapatkan tanah

seba

gai prospek strategls

demi neneapai tujuannya d.imasa yang akan datang.

'1

). Ketetapan MPR-RI t'To. II,/MPR/1981 tentang Garis-C€ris Besar Haluan liegara, Angkasa Raya, Padang, halanan !1.


III.

14

HASII DlN

?E},IBIAASAN

A. rokasi dan pemilikan Tanah perencanaan
Internas ional Ke tap i ng.

pembangunan Bandara

Iokasi tanah yan,g nerupakan tenroat direncanakan
ra Tnternasional Ketaping terletak di keeamatan Batang

?

kabupaten padang pariaman, propi.nsi Sunatera


Barat.

Ban

.4nai,

Menurut

data dan hasiL wawancara peneliti dengan regpo=1denr dipero-

leh

jawaban bahwa kesefuruhan respomden

(

1oo %

)


menyatakan

tanah itu dur-unya berada di kenegarian Ketaping yang terdiri
dari B desa yakni :

.
.

.

1. Desa pi Luba ng,
2. Desa l&ia iltih,
7. Desa Tabek,
4. Desa Simpang Ke tap ing,
5. Desa Pauh,
6. Desa 01o Banga u,
'/. Desa Batang Sarik, cian
8. Desa Tafao l,trrnCam.
Dari u desa tersebut di atas sejak tahun 1990 digabung

nenjadi 5 desa yaitu :
1. Desa Ketaping Utara adafah merupakan gabungan desa :
a. Desa Pilubang,
b. Desa l&rantih, dan
c. Desa fabek.
2. Desa Ketaping Tengah adalah rnerupakan gabungan desa :
a. Desa Simpang Ketap ing,
b. Desa pauh, dan
c. DeSa 0lo

Banoar)

.4
29

IV.
Untuk nenutup laporan

KESIMPUIdN


ini, berikut ini penulis

kernukakan-

beberapa kesimpulan dan saran-saran.
.{

F----\-,'/-

.

- \"

Kes imp
'1

.

ula n.


Internasional Ketaping, nenyebabkan timbulnya transaksi jual beli tanah
terhadap tanah ulayat dan transaksi jual beli tanah itusenakin rneningkat. ( Lihat tabel I dan 4).
Adanya perencanaan pembangunan Bandara

2. Prosedur pelaksanaan jual beli tanah ulayat Ketaping ber
beda dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ( Ul"A No.5 tahun 1960 ), karena terjad.i jual beli tanah
ulayat, sipenjual berkewajiban membayar persentase kepada
pucuk adat Rajo

J.

SanlDono.

Perencanaan pembangunan Bandara Internasional Ketaping ,

juga akan

akibat timbuLnya sengketa/perselisihan
terhadap tanah ulayat, dan dengan dimulaipya penbangunan
membar+a


Bandara, maka sengketa /perselisihan akan semaki-n mening-

.

ka

t.

4. Ditenukan 10 kasus tumpang tindih hak-hak atas tanah ufa
yat, darj. 25 persil tanah pemberian Rajo Sanpono yang te
Iah mendapat ganti kerugian

B.

penrbebasan tanah.

Saran-Sara n.

1. Diharapkan kepada pejabat yanq berwenang supaya nengawasi

dan meneliti setiap peralihan hak-hak atas tanah ulayat agar sengketa/perselisihan terhadap tanah ulayat tidak ter
jadi kemudian harinya.

11

IAFTAR

1. Sekretariat

Negara

Garis-Garis Besar

KEPUSTAKAA}T

RI, Ketetapan

P,a

lua


n

MpR No.

l'tregara.

2. Direktorat Agrarla Propinsi Daerah Tk. I
doman Pelaksanaan Tugas-fugas

a--------//''-

\

197

l.

II,/ppR/198J, tentang
Sumatera

Barat, Pe -

Keagrariaan, Sridharma, Padang

6.

Syamsul BahrirSH, Ilukum ,qgraiia Indonesia Dulu dan

kultas
19

Hukum dan Pengetahuan Masyarakat

Kini, Ia-

Universitas Andalas,

78.

4. Surjono WignjodipurorSH, Pengantar dan Azas-Azas

Hukum Adat

PT. Gunung Agung, Jakarta, 1983.
5. K. rdantjlk Sal,eh,SH, Hak Anda Atas !€nah, Ghalia fndonesia
Ja

5.

karta,

1980.

Depertemen Dalarn \Tegeri,

Direktorat Jenderal Agraria,

Iuntunan bagi Pejabat Penbuat Akta Tanah, Yaye-san

Buku-

Hudaya,

Bi

na Sejahtera, Jaka'rta, 1982.

7.

Ronny I{anitl j o Soemi.tro, SH, liletod oLogi Penef

itian

Hukurn,

Ghalia fnd onesia, Jakarta, I1BJ.

B. Soerjono Soekanto, Prof.Dr.SIirll{ dan Soleman B. faneko, SH ,
Hukum

Adat Jndonesia, Rajewali, Jakarta, I9a3.

-*-

,