Analisis struktur intrinsik dan nilai-nilai pendidikan dalam cerita film Sang Pemimpi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS STRUKTUR INTRINSIK
DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
DALAM CERITA FILM SANG PEMIMPI
SKRIPSI
Diajukan sebagai Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Veronica Khristanti
Nim : 081224042

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS STRUKTUR INTRINSIK
DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
DALAM CERITA FILM SANG PEMIMPI
SKRIPSI
Diajukan sebagai Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah


Disusun oleh:
Veronica Khristanti
Nim : 081224042

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini pertama-tama saya persembahkan untuk Tuhan Yesus yang
telah memberkati, memberikan waktu dan cinta kasih yang berlimpah sehingga

saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Keluarga saya, Ibu tercinta (Christiana S), bapak (Alm. FX Erkah), kakak
(Agnes Natalia dan Yohanes Andry) yang telah memberi semangat dan doanya
selama saya menjalani studi.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

M OT O

x

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah (Thomas Alfa Edison)

x

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal besar,
tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar
(Mother Theresa)

x

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya
mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Maret 2013
Penulis

Veronica Khristanti

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Veronica Khristanti

Nomor Mahasiswa

: 081224042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Analisis Struktur Intrinsik dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Cerita Film
“Sang Pemimpi”
Beserta perangkatnya yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya
memberikan kepada perpustakaan Universitas sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal : 8 Maret 2013
Yang menyatakan

(Veronica Khristanti)

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Khristanti, Veronica. 2013. Analisis Struktur Intrinsik dan Nilai-Nilai
Pendidikan

dalam cerita film “Sang Pemimpi”. Skripsi.
Yogyakarta. PBSID FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji struktur intrinsik pada film Sang Pemimpi. Tujuan
penelitian adalah (1) mendiskripsikan dan menjelaskan stuktur intinsik dalam
cerita film Sang Pemimpi meliputi tokoh, alur, latar, tema dan amanat. (2)
mendiskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai pendidikan dalam cerita film Sang
Pemimpi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
bertujuan mendiskripsikan unsur intrinsik dan hubungan antar unsur yang terdapat
dalam film Sang Pemimpi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian Analisis Struktur Intrinsik dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam cerita
Film sang pemimpi adalah teknik simak dan teknik catat. Langkah awal dari
analisis adalah mendiskripsikan tokoh, alur, latar, tema dan amanat.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan tokoh utama (protagonis) dalam
film ini adalah Ikal. Arai dan Jimbron sebagai tokoh wirawan. Tema dalam film
ini adalah “persahabatan dan perjuangan meraih mimpi”. Ikal, Arai dan Jimbron
adalah sahabat yang berjuang bersama-sama untuk meraih mimpinya. Latar dalam
film ini meliputi latar waktu, latar tempat atau ruang, latar suasana dan latar
sosial. Latar waktu di tunjukan dalam kurun tahun 1980, 1985, 1993, 1999,dan
2000. Latar tempat pada film ini terdapat di pulau Belitung yaitu Gantong dan

Manggar pada saat mereka masih kecil dan remaja. Sedangkan pada waktu
mereka sudah dewasa latar tempat berada di Depok, Bogor dan Brussels. Suasana
latar film ini adalah siang, sore, malam. Latar sosialnya adalah budaya yang
miskin dan tidak berpendidikan di Belitung.
Alur dalam Film Sang Pemimpi meliputi struktur awal yaitu eksposisi
(pengenalan), rangsangan dan gawatan. Bagian tengahnya meliputi konflik,
komplikasi (rumitan), dan klimaks. Sedangkan bagian akhir adalah selesaian
(leraian). Amanat yang disampaikan dalam film Sang Pemimpi ini adalah suatu
pesan atau amanat yang bisa mengispitasi pembaca. Amanat itu antara lain jangan
putus asa untuk meraih mimpi, teruslah belajar dan bekerja keras untuk meraih
mimpi, dan belajar untuk percaya dan memaafkan.
Nilai-nilai pendidikan dalam film ini meliputi nilai religius, nilai sosial,
dan nilai moral. Nilai religius dalam film ini adalah adanya keharmonisan dan
rasa saling menghormati antar umat agama. Sedangkan nilai sosial dalam film ini
ditemukan adanya suatu sikap tolong menolong kepada sesamanya. Nilai moral
yang tergambarkan pada film ini ketika Ikal tersadar akan tingkahnya yang nakal
dan ia mau berubah dan meminta maaf ke pada Ayahnya. Sedangkan nilai budaya
yang ada dalam film Sang Pemimpi ini adalah budaya orang Melayu yang
biasanya menjelajahi dunia dengan cara berlayar atau berlaut. Hubungan antar
unsur intrinsik saling berkaitan satu sama lain. Tokoh mendukung alur, latar tema

dan amanat. Alur mendukung latar dan tema. Sedangkan latar mendukung tema
dan tema mendukung amanat.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Khristanti, Veronica. (2013) Sturcture Intrinsic Analysis and Values of
Education in Sang Pemimpi story Movie. Thesis. Yogyakarta. PBSID FKIP.
Sanata Dharma University.
This study assesses the structure element in the film Sang Pemimpi. The
purpose of this study is; (1) Describing and explaining the intrinsic element in the
film Sang Pemimpiinvolving the characters, plot, setting, theme, and message. (2)
Describing and explaining the education’s values in the story of Sang Pemimpi.
This study uses qualitatif descriptive which aims explaining the structure
element and the relation between the element which is in Sang Pemimpi. A
technique of data accumulation we uses for the study of Analisis Unsur Intrinsik
dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Film Sang Pemimpi is,gathering and noting.
The first step of the analysis is explaining the characters, plot, setting, theme, and
message.
Based on the analysis, it shows the major character in this film is Ikal. Arai
and Jimbron as minor characters. The theme of this film is friendship and the
struggle to reacha dream. Arai and Jimbron are bestfriends who keep struggling to
reach their dream. There are three settings in this film are; time of year, place or
room, time of atmosphere and social. The setting of the time of year is in 1980,
1985, 1993, 1999, and 2000. The setting of the place when they were young is on
Belitung Island, Gantong and Manggar. The place when they were already grownup is in Depok, Bogor, and Brussels. The setting of the time of atmosphere is
afternoon, evening, night. The last setting of social is poor culture and uneducated
of Belitung’s.
Plot in this film Sang Pemimpi involves the first structure, which is
exposition/introduction, stimulus, and critical . The middle structure are
complicated conflict, and climax. The last structure is finishing. The message
which is delivered in this film Sang Pemimpi are, Don’t give up to reach a dream,
Keep studying and working hard to reach a dream, then Learn to believe and
forgive.
The education values in this film involves religious, social, and moral.
The religious value in this film is harmony and respect in different religion. The
social value in this film is mutual assistance to others. The moral value in this film
is when Ikal realized for what he had done and wanted to change it better, and
apologized to his father. The last is culture value in this film, Malay culture who
usually explore to the world by sailing. The relation of each intrinsic elements is
own each other; the relation between characters, plot, setting, theme, and message.
Plot is supporting to setting and theme. Then, setting is supporting to theme,
theme is supporting to message.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Kata Pengantar
Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan karunia dan kasih sayang sehingga penyusunan tugas
akhir berjudul Analisis Unsur Intrinsik dan Nilai-Nilai Pendidikan dalam film
Sang Pemimpi. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian terhadap unsur intrinsik film Sang Pemimpi ini dilakukan
sebagai aplikasi teori yang diterima selama perkuliahan penelitian yang secara
khusus menganalisis empat unsur intrinsik, yaitu (1) tokoh, (2) alur, (3) latar, (4)
tema, (5) amanat. Film yang berjudul Sang Pemimpi ini sengaja diteliti karena
penelitian terhadap film ini belum ditemukan. Selain itu film ini mengandung
amanat yang sangat penting dipelajari oleh anak-anak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dunia
pendidikan dan dunia sastra. Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat
adanya bantuan dalam berbagai bentuk, baik yang berupa sumbangan pikiran,
saran, kritik, motivasi, dan lain-lain. oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, dan Daerah.
3. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing I
memberikan bimbingan kepada penulis dengan penuh sabar dan dedikasi
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Drs. G. Sukadi, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
motivasi dan masukan dalam penyusun skripsi ini.
5. Dosen-dosen PBSID yang telah membagikan ilmu dan membimbing
penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Lidwina yang berkenan membantu untuk meneliti ulang data-data dari
naskah film.
7. Rbertus Marsidiq yang selalu melayani dan membantu administrasi di
sekretariat.
8. Pegawai Perpustakaan yang selalu setia melayani.
9. Teman-Teman angkatan 2008 yang bersama-sama berjuang dan selalu
memberikan motivasi.
10. Sahabat-sahabatku, Wiwin, Sheila, Ayu, Pipit, Tia, Vita, Galang, Bayu,
Petrus, Singgih, Nugroho, dan Angger yang sealu membantu kapan pun
dan di mana pun. Terima kasih atas ketulusan kalian.
11. Keluarga kos-kosan Trembuku 1 yang sudah seperti keluarga penulis
selama mendampingi penulis berproses.
12. Thekla Reko dan Khares yang selalu menemani penulis ke gereja setiap
harinya dan selalu mendoakan saya.
13. Alm. Bapak FX. Erkah, Ibu Christiana S, Agnes Natalia dan Yohanes
Andry yang selalu mendoakan dan memberikan perhatian.
Demikian hasil penelitian ini, semoga bermanfaat bagi pembaca. Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Yogyakarta, 10 Februari 2013

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................

iv

MOTO ..........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .....................................................

vii

ABSTRAK ..................................................................................................

viii

ABSTRACT ...................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................

x

DAFTAR ISI ...................................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ..

1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ ..

1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... .

3

1.3 Tujuan.....................................................................................................

4

1.4 Manfaat ......................................................................................................

4

1.5 Batasan Istilah.........................................................................................

5

1.6 Sisitematika Penyajian ............................................................................

5

BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................

7

2.1 Penelitian Relevan ..................................................................................

7

2.2 Landasan Teori .......................................................................................

8

2.2.1 Struktur Intrinsik ...........................................................................

8

2.2.2 Tokoh .......................................................................................

9

2.2.3 Alur ................................................................................................

11

2.2.4 Latar ..............................................................................................

11

2.2.5 T ema .............................................................................................

12

2.2.6 Amanat ..........................................................................................

12

2.3 HUBUNGAN ANTAR UNSUR INTRINSIK .........................................

13

2.3.1 Hubungan Tokoh dengan Unsur Lain.....................................................

13

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.3.1.1 Tokoh dengan Latar ...................................................................

13

2.3.1.2 Tokoh dengan Alur.....................................................................

13

2.3.1.3 Tokoh dengan Tema ..................................................................

13

2.3.1.4 Tokoh dengan Amanat................................................................

13

2.3.2 Hubungan Alur dengan Unsur Lain ........................................................

14

2.3.2.1 Alur dengan Latar .......................................................................

14

2.3.2.2 Alur dengan Tema .......................................................................

14

2.3.3 Hubungan Latar dengan Unsur Lain .......................................................

15

2.5.3.1 Latar dengan Tema .....................................................................

15

2.3.4 Hubungan Tema dengan Unsur Lainya ...................................................

15

2.3.4.1 Tema dengan Amanat .................................................................

15

2.4 Nilai-Nilai Pendidikan ...............................................................................

15

2.4.1 Nilai Religius .................................................................................

16

2.4.2 Nilai Sosial ....................................................................................

17

2.4.3 Nilai Moral ....................................................................................

17

BAB III METODOLOGI.................................................................................

18

3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................

18

3.2 Objek Penelitian..........................................................................................

18

3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ..............................................................

19

3.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................

19

3.5 Instrumen Penelitian...................................................................................

20

3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................

21

4.1 Analisis Struktur Intrinsik Film Sang Pemimpi..............................................

21

4.1.1 Tokoh .............................................................................................

21

4.1.2 Alur ................................................................................................

49

4.1.3 Latar................................................................................................

55

4.1.4 Tema................................................................................................

61

4.1.5 Amanat............................................................................................

63

4.2 Hubungan Antar Unsur...............................................................................

66

4.2.1 Hubungan Tokoh Dengan Unsur Lain............................................

66

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.2.2 Hubungan Alur Dengan Unsur Lain...............................................

78

4.2.3 Hubungan Latar Dengan Unsur Lain.............................................

79

4.2.4 Hubungan Tema Dengan Unsur Lain.............................................

80

4.3 Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Film Sang Pemimpi..................................

81

4.3.1 Nilai Religius..................................................................................

81

4.3.2 Nilai Sosial.....................................................................................

82

4.3.3 Nilai Moral......................................................................................

85

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

87

5.1 Kesimpulan .................................................................................................

87

5.2 Implikasi.....................................................................................................

89

5.3 Saran ..........................................................................................................

90

5.3.1 Saran Kepada Peneliti Lain ...........................................................

90

5.3.2 Saran Kepada Siswa.......................................................................

90

5.3.3 Saran Kepada Guru Bahasa dan Sastra Indonesia..........................

90

5.3.4 Saran Kepada Penikmat Karya Sastra............................................

91

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

92

LAMPIRAN.....................................................................................................

94

BIODATA PENULIS.......................................................................................

108

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengantar/ Latar Belakang Masalah
Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan
seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapanya (Sudjiman
1990:71). Karya sastra terjadi jika ada seorang pengarang menuangkan ide,
pikiran, dan perasaan yang ada dalam imajinasinya dan melahirkan sebuah karya
yang disebut karya sastra. Daya imajinasinya inilah yang mampu membedakan
antara karya sastra yang satu dengan yang lain.
Sastra sebagai karya fiksi yang bukan hanya sekadar cerita khayal atau
imajinatif dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam
menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. Seperti yang
diungkapkan Rahmanto (1988:15) sastra itu mempunyai relevansi dengan
masalah-masalah dunia nyata. Pengajaran sastra harus kita pandang sebagi sesuatu
yang penting patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika pengajaran sastra
dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra dapat juga memberikan
sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup
sulit untuk dipecahkan dalam masyrakat.
Peneliti akan mencoba meneliti tentang cerita dari film Sang Pemimpi. Ada
tiga golongan besar pada sastra imajinatif, yakni puisi, drama dan prosa. Kali ini
yang akan dibahas adalah genre sastra imajinatif drama. Suatu cerita yang diambil
dari sebuah film yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pada saat ini drama tidak melulu dipentaskan di panggung-panggung teater namun
dengan adanya teknologi drama bisa dibuat film. Suatu adagan antara tokoh bisa
dilihat melalui layar. Suatu adegan drama tersebut lebih sempurna dengan adanya
film yang dibuat oleh para sineas, karena film melalui proses editing sehingga
suatu adegan yang keliru dibuang.
Drama yang merupakan karya sastra mengalami perubahan bentuk menjadi
sebuah film itulah yang dinamakan ekranisasi. Menurut Eneste (1991:11)
ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan (pengangkatan) sebuah novel
(karya sastra) ke dalam film. Jadi hubungan film dengan sastra dapat dilihat
melalui ekranisasi.
Film Sang Pemimpi ini adalah hasil ekranisasi dari sebuah novel yang
berjudul sama yaitu Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Dalam film juga harus
ada cerita. Suatu cerita yang diambil dari sebuah film mengungkapkan cerita
melalui dialog-dialog para tokohnya. Cerita tersebut berupa naskah film yang bisa
diteliti melalui unsur-unsut intrinsiknya. Jadi kali ini peneliti akan meneliti cerita
dari naskah film tersebut bukan stuktur filmnya.
Salah satu film yang yang menghibur dan medidik adalah film ‘Sang
Pemimpi’yang digarap oleh produser hebat Mira Lesmana. Film ini menceritaka
tentang anak-anak Indonesia di daerah terpencil yang ingin sukses. Seperti kata
Nurhady setiap manusia harus bejuang, berkorban, menjadi laskar, melewati
segala rintangan fisik untuk mencapai kesuksesan, yaitu sukses dalam bidang
pendidikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Film Sang Pemimpi ini memiliki nilai-nilai pendidikan, sehingga bisa
menginspirasi penonton yang melihatnya bahwa pendidikan itu sangat penting.
Pendidikan di sini bukan saja menentukan kecerdasan kognitif melainkan nilainilai kehidupan yang bisa membangun mimpi mereka sehingga apa yang
dimimpikanya bisa tercapai. Yang dimaksud pendidikan tidak saja pendidikan
formal di sekolah, tetapi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi
dalam sosial juga sebagai bekal pendidikan pada seseorang. Banyak orang
menganggap bahwa pendidikan itu hanya bisa diperoleh di dalam sekolahan.
Pada saat ini belum banyak orang meneliti film dari segi sastranya.
Kebanyakan peneliti-peneliti sebelumnya meneliti film dari segi pengaruh
terhadap masyrakat ataupun dari segi bahasanya. Kebanyakan penelitian
menggunakan novel sebagai objeknya.
Peneliti menganalisis struktur intrinsik cerita dari film Sang Pemimpi. Peneliti
ingin memfokuskan kepada tokoh, alur, latar, tema dan amanat. Peneliti juga ingin
menganalisis dari segi nilai-nilai pendidikanya karena dalam film ini terdapat
nilai-nilai pendidikan yang menarik untuk diulas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian
terhadap film Sang Pemimpi. Adapaun rumusan masalah penelitian yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah
1. Struktur intrinsik apakah yang terdapat dalam cerita film Sang
Pemimpi?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

2. Nilai – nilai pendidikan apakah yang terdapat dalam cerita film Sang
Pemimpi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan struktur intinsik dalam cerita film
Sang Pemimpi meliputi tokoh, alur, latar, tema, dan amanat.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai pendidikan dalam cerita
film Sang Pemimpi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, diharapkan semakin memahami struktur intrinsik karya
sastra dan dapat menemukan nilai-nilai pendidikan di dalam film
Sang Pemimpi.
2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini memberikan gambaran pada
anak didiknya tentang struktur intrinsik dan nilai-nilai pendidikan
dalam film Sang Pemimpi.
3. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai jawaban tentang rumusan
masalah yang dirumuskan. Selain itu penelitian ini sebagai
motivasi dan menyumbang hasil harya ilmiah bagi dunia sastra dan
pendidikan.
4. Bagi pembaca, penelitian diharapkan lebih memahami makna dari
film Sang Pemimpi dan bisa mengambil manfaat dari isi film Sang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Pemimpi. Selain itu pembaca bisa mememilih film yang bermutu
untuk dilihat.
5. Bagi perkembangan pendidikan dan dunia sastra, diharapkan bisa
menambah pemahaman tentang unsur intrinsik karya sastra.
1.5 Batasan istilah
Untuk kepentingan penelitian perlu diberikan batasan-batasan istilah.
Batasan-batasan istilah tersebut sebagai berikut.
1. Struktur intrinsik karya sastra terdiri atas unsur tokoh, alur,
tema, latar dan amanat sebagai unsur yang paling menunjang
dan paling dominan dalam membangun karya sastra (Sumardjo,
1991: 54).
2. Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusian (KBBI, 2008: 963).
3. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia
melalui upaya pengajran dan penelitian, proses, cara, perbuatan
mendidik (KBBI, 2008: 326).

1.6 Sistematika penyajian
Sistematika penyajian dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Lima
bab tersebut sebagai berikut:
BAB I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang
masalah dari penelitian ini.

Selanjutnya rumusan masalah yaitu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

masalah yang akan diteliti, serta tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah dan sistematika penyajian.
BAB II merupakan landasan teori yang meliputi uraian
penelitian-penelitian

terdahulu yang ada kaitanya dengan masalah

yang akan diteliti. Bab ini juga berisikan uraian tentang konsep-konsep
yang akan dipergunakan sebagai landasan pemechan masalah yang
akan diteliti. Sedangkan hipotesis yang menggambarkan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah.
BAB III merupakan metodologi penelitian. Bagaian ini
meliputi subjek penelitian, sumber data dan data penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Bagian
ini meliputi deskripsi data penelitian, hasil penelitian dan pembahasan
tentang unsur intrinsik dan hubungan antar unsurnya serta nilai-nilai
pendidikan dalam film Sang Pemimpi.
BAB V merupakan kesimpulan, implikasi, dan saran. Dalam
bab terakhir berisiakan kesimpulan, implikasi dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2

Landasan Teori
Penelitian yang peneliti lakukan ini menggunakan teori penelitian
deskriptif

yaitu

mendeskripsikan

suatu

masalah

untuk

diketahui

kebenaranya. Hal ini dilakaukan dengan menganalisis unsur intrinsik
dalam film Sang Pemimpi dan mengetahui nilai-nilai pendidikan yang ada
di film Sang Pemimpi.
2.1

Penelitian yang Relevan
Sejauh ini peneliti menemukan tiga penelitian relevan dengan

penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Maria Regina Eka Jayanti
pada tahun 2010, Fransisca Ninik Ramayanti pada tahun 2010 dan
Fransicha Romala Sri pada tahun 2009. Ketiga penelitian tersebut
seperti yang tertuang berikut ini:
Penelitian ditulis oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang bernama Maria Regina Eka Jayanti tahun 2010 yang berjudul
Analisis Unsur Intrinsik Film ‘Laskar Pelangi’ dan Implementasinya
dalam Perkembangan silabus untuk pembelajaran menyimak di SD
kelas V. Penelitian ini menganalisis unsur intrinsiknya yang terdiri dari
penokohan, tema, latar,

dan amanat. Penelitian ini menghasilkan

kesimpulan bahwa film Laskar Pelangi dapat digunakan sebagi bahan
pengajaran.

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Kedua, penelitian Fransisca Ninik Ramayanti tahun 2010 yang
berjudul Nilai-Nilai Pendidikan dalan Novel TOTTO-CHAN Gadis
Cilik di Jendela Karya Tetsuko Kotoyani. Penelitian ini menganalisi
tentang nilai-nilai pendidikan dari novel tersebut di antaranya: nilai
kesederhanaan, kemandirian, saling menghormati, tanggung jawab,
kesabaran, persahabatan, kebijaksanaan, pantang menyerah, dan
pendewasaan diri. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa,
sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia diharapkan mampu
menjadikan masyrakat Indonesia menjadi sumber daya manusia yang
semakin berkualitas dan mandiri.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Fransicha Romala Sri
pada tahun 2009, dengan judul Analisis Unsur intrinsik karya Sastra
dalam Film Denias: Senandung di Atas Awan & Implementasinya
dalam pembelajaran di SMA kelas X. Penelitian ini menganalisis unsur
intrinsik yang terdiri dari tema, alur, sudut pandang, tokoh, latar,
amanat dan bahasa film. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan
bahwa, Film Denias: Senandung di Atas Awan dapat digunakan
sebagai bahan pengajaran.
2.2

Landasan Teori
2.2.1 Stuktur Intrinsik
Struktur adalah hubungan antara bagian-bagian
suatu karya sastra (Sudjiman 1990:75).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Struktur intrinsik karya sastra terdiri atas unsur tokoh,
alur, tema, latar dan amanat sebagai unsur yang paling
menunjang dan paling dominan dalam membangun karya
sastra (Sumardjo, 1991: 54).
Berdasarkan dua pendapat di atas unsur intrinsik adalah
hal-hal yang berhubungan dengan struktur karya sastra.
Unsur-unsur tersebut membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur-unsur tersebut meliputi tokoh, alur, latar, tema dan
amanat.
2.2.2 Tokoh
Menurut Panuti Sudjiman tokoh adalah individu rekaan
yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai
peristiwa dalam cerita (Sudjiman 1990:79).
Tokoh dapat dilihat berdasarkan fungsi yaitu tokoh utama,
tokoh wirawan dan tokoh bawahan.
Tokoh Utama/ Protagonis
Tokoh utama disebut juga tokoh protagonis
(Sudjiman, 1992: 17). Tokoh protagonis selalu menjadi
pusat sorotan di dalam kisahan atau narasi.
2.2.2.1 Tokoh Wirawan
Di samping tokoh utama ada tokoh wirawan yang
juga termasuk tokoh sentral. Tokoh ini penting di dalam
cerita, karena pentingnya cendrung menggeser kedudukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

tokoh utama. Wirawan pada umumnya memiliki keagungan
pikiran dan keluhuran budi yang tercermin di dalam
maksud dan tindakan yang mulia (Sudjiman, 1992:19).
2.2.2.2 Tokoh Bawahan
Adapun yang dimaksud tokoh bawahan adalah
tokoh yang tidak sentral kedudukanya di dalam cerita,
tetapi kehadiranya sangat diperlukan untuk menunjang atau
mendukung tokoh utama (Sudjiman, 1992: 19).
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan
cerita

tokoh

(Sudjiman,

1992:

23).

Sedangkan

menurut

penokohnnya ada tokoh bulat dan tokoh datar.
2.2.2.3 Tokoh Bulat
Tokoh bulat adalah jika lebih dari satu ciri segi
wataknya yang ditampilkan atau digarap di dalam cerita
sehingga tokoh itu dapat dibedakan dari tokoh-tokoh yang
lain, maka tokoh itu disebut tokoh bulat (Sudjiman,
1992:21) .
2.2.2.4 Tokoh Datar
Tokoh datar dapat diungkapkan atau disoroti dari
segi wataknya saja. Tokoh datar bersifat statis di dalam
perkembangnan lakuan. Watak tokoh itu sedikit sekali
berubah, bahkan ada kalanya tidak berubah sama sekali.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

Dengan demikaian tokoh datar mudah dikenali dan mudah
diingat (Sudjiman, 1992:20).
2.2.3 Alur
Alur

merupakan

pengisahan

kejadian

waktu.

Peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung
cerita, yaitu alur (Sudjiman 1992:29).
Alur pada dasarnya merupakan deretan peristiwa
dalam hubungan logik dan kronologik saling berkaitan
yang

diakibatkan

atau

dialami

oleh

para

pelaku

(Luxemburg,1984:1490) dalam buku Wiyatmi (2000:49).
Alur merupakan pengisahan kejadian dalam waktu.
Hanya saja, pada belakangan ini harus ditambahan unsur
sebab-akibat (Eneste 1991:19).
2.2.4 Latar
Latar adalah segala keterangan mengenai waktu,
ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra
(Sudjiman, 1990:48)
Latar adalah tempat berpijak atau bertumpunya
cerita,alur, dan tokoh-tokoh novel (Eneste,1991:31).
Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks
cerita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebuah cerita
terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu tempat tertentu, pada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

suatu masa, dan lingkungan masyarakat tertentu (Wiyatmi
2000:49).
2.2.5 Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang
menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di
dalam teks sebagi struktur sematis dan yang menyangkut
persamaapersamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko &
Rahmanto, 1986:142).
Menurut Sujiman tema adalah gagasan, ide, ataupun
pikiran utama di dalam karya sastra yang terungkap atau
tidak (Sudjiman, 1990:80) .
2.2.6 Amanat
Amanat adalah sesuatu yang menjadi pendirian,
sikap atau pendapat pengarang mengenai inti-persoalan
yang digarapnya. Dengan kata lain amanat adalah pesan
pengarang atas persoalan yang dikemukakan (Eneste,
1991:57).
Menurut Sujiman amanat adalah gagasan yang
mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca atau pendengar. Di dalam karya
sastra moder amanat ini biasanya tersirat di dalam karya
sastra lama pada umumnya amanat tersebut (Sudjiman
1990:5).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

2.3 Hubungan Antarunsur

Intrinsik Cerita dalam film Sang

Pemimpi
Unsur dalam sebuah fiksi tidak dapat berdiri sendiri.
Semuanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Unsur-unsur
ini yang akan membangun kebutuhan sebuah cerita
2.3.1 Hubungan tokoh dengan unsur lain
2.3.1.1 Tokoh dengan Latar
Tokoh dengan latar memang merupakan dua unsur cerita
rekaan yang erat berhungungan dan tunjang- menunjang (Sudjiman
1992: 27).
2.3.1.2 Tokoh dengan Alur
Tokoh dengan alur merupakan dua unsur yang saling
berkaitan. Saling mempengaruhi dan saling menggantungkan satu
sama lain. Di dalam sebuah cerita unsur-unsur itu tidak berdiri
sendiri. Dalam hal tokoh dan alur ini, misalnya, sulitlah
mengatakan dengan pasti mana yang lebih dahulu ada tokoh atau
alur (Sudjiman 1992:40).
2.3.1.3 Tokoh dengan Tema
Tokoh dengan tema memiliki hubungan yang erat dan
saling mendukung satu sama lain. Tema dalam sebuah cerita tidak
mungkin disampaikan secara langsung, melainkan hanya secara
implisit melalui cerita. Untuk itu tokoh berfungsi menyampaikan
tema

yang

terkandung

da l a m

cerita.

Penokohan

dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

mengungkapkan makna niatan si pengarang sebagai pencipta tokoh
(Sudjiman, 1991:28).
2.3.1.4 Tokoh dengan amanat
Amanat atau pesan moral merupakan petunjuk yang
sengaja

diberikan

pengarang

tentang

berbagai

hal

yang

berhubungan dengan masalah kehidupanya, seperti sikap, tinggah
laku, dan sopan santun pergaulan (Nurgiyantoro,1995:321).
2.3.2 Hubungan alur dengan unsur cerita yang lain
2.3.2.1 Alur dengan latar
Latar itu tidak pernah berdiri sendiri, tetapi bagian
dari suatu keutuhan artistikyang harus dipahami dalam
hubungannya dengan unsur-unsur lain cerita (Sudjiman
1992:48).
Latar dan alur, langsung tak langsung akan
berpengaruh terhadap cerita. Jadi keterkaitan antara latar
dan alur yang penting dalam sebuah karya fiksi.
2.3.2.2 Alur dengan tema
Alur juga mendukung penyampaian tema karena
tema dapat juga diketahui melalui jalan cerita. Tema
bahkan dapat menjadi faktor yang mengikat peristiwaperistiwa dalam suatu alur (Sudjiman, 1992:51).
2.3.3 Hubungan latar dengan unsur cerita yang lain

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

2.3.3.1 Latar dengan tema
Latar mempunyai hubungan dengan tema. Tema itu kadang-kadang
didukung oleh pelukisan latar, dalam karya yang lain tersirat dalam lakuan
tokoh (Sudjiman, 1992:51).
2.3.4 Hubungan tema dengan unsur lainya
2.3.4.1 Tema dengan amanat
Hubungan tema dengan amanat. Permasalahan yang terkandung di
dalam tema cerita adakalanya diselesaikan secara positif dan secara
negatif. Maka jalan keluar dari permasalahan tersebuat adalah
amanat (Sudjiman, 1992: 57).
2.4 Nilai-Nilai Pendidikan
Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial
yang saling melengkapi dalam kedirian mereka sebagai sesuatu
yang eksistensial. Sebagai bentuk seni, pelahiran sastra bersumber
dari kehidupan yang bertata nilai, dan pada giliranya yang lain
sastra juga akan memberikan sumbangan bagi terbentuknya tata
nilai (Suyitno 1986: 3). Menurut Muhammad Noor Syam dalam
buku filsafat pendidikan (2011:136), pendidikan secara praktis tak
dapat dipisahkan dengan nilai-nilai, terutama yang meliputi
kualitas kecerdasan, nilai ilmiah, nilai moral dan nilai agama yang
kesemuanya tersimpul dalam tujuan pendidikan, yakni membina
kepribadian ideal. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dulu mendewasakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian, proses, cara,
perbuatan mendidik (KBBI, 2008: 326).
Menurut Umar Tirtaraharja (1990:39-40) pengalaman yang
terjadi karena interaksi manusia dengan lingkunganya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara efisien
dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan.
Sastra sebagai produk kehidupan yang mengandung nilainilai sosial, falsafi, religi dan sebagainya, baik yang bertolak dari
pengungkapan kembali maupun yang merupakan penyodoran
konsep baru (Suyitno, 1986:3).
2.4.1 Nilai Religius
Religi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan akan adanya kekuatan
adikodratti di atas manusia (KBBI 2008:1159). Keyakinan pada
hakikatnya adalah sumber kekuatan hidup. Dengan keyakinan yang
benar-benar mantap maka segala apa yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik karena keyakinan merupakan kekuatan yang tiada
lain adalah Tuhan.
Tujuan dari nilai religius adalah untuk mendidik agar
manusia lebih baik sesuai dengan tuntunan agama dan selalu ingat
kepada Tuhan. Nilai religius yang terkandung dalam sastra
dimaksudkan agar penikmat karya sastra mendapatkan renungan
batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai religi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

2.4.2 Nilai Sosial
Nilai- nilai sosial perlu menjadi materi pendidikan budi
pekerti karena menjadi fondasi penting bagi pembangunan bangsa.
Nilai-nilai sosial memberikan pedoman bagi warga masyarakat
untuk hidup berkasih sayang dengan sesama manusia, hidup
harmonis,

hidup

displin,

bertanggung jawab (Zubaedi

hidup

berdemokrasi,

dan

hidup

2006: 12-13). Menurut Suyitno

kewajiban sosial yakni hubungan antara individu yang satu dengan
yang lain dalam suatu masyrakat (1986:156).
2.4.3 Nilai Moral
Moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dsb ( KBBI 2008:929). Moral adalah
nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan manusia yang dipandang
sebagai baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak tepat,
atau menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan
dengan orang lain (Muhmidayeli 2011: 114). Nilai moral adalah
nilai yang mengkaitkan tentang sikap perilaku manusia terhadap
orang lain atau manusia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI

Pada bagian ini disajikan metodologi penelitian. Metodologi yang
digunakan meliputi: subjek penelitian, sumber data dan data penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik ananlisis data. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif karena menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah srtuktural. Pendekatan struktural ini bertujuan untuk menganalisis unsur
intrinsik cerita. Penelitian ini akan menguraikan mengenai tokoh, alur, latar, tema
dan Amanat.
3. 1

Jenis Penelitian
Penelitian ini juga bisa digolongkan sebagai penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang hanya berdasarkan
pada fakta-fakta yang ada untuk mendeskripsikan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki (Nazir,1983:63). Penelitian ini tidak
menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menganalisis unsur-unsur
intrinsik sebuah karya sastra dalam film Sang Pemimpi.
3. 2

Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah cerita dalam film Sang
Pemimpi garapan sutradara Riri Riza. Film ini diangkat dari novel
terkenal karya Andrea Hirata yang berjudul Sang Pemimpi. Film

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

ini di produksi oleh Miles Film pada tahun 2009. Objek penelitian
ini menganalisis unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai pendidikan
yang terkandung dalam film Sang Pemimpi. Unsur-unsur intrinsik
ini meliputi tokoh, tema ,latar dan amanat.
3.3

Sumber Data dan Data Penelitian

Judul film

: Sang Pemimpi

Produksi

: Miles Film

Produser

: Mira Lesmana

Sutradara

: Riri Riza

Tahun

: 2009

Film ini diangkat dari novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Data
penelitian ini menggunakan traskrip naskah dari film Sang Pemimpi.
3.4

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini menggunakan cara penyimakan
(menonton) film Sang Pemimpi, setelah itu peneliti mencatat
menganalisis unsur-unsur intrinsik yang meliputi tokoh, alur, latar,
tema dan amanat yang terdapat dalam film Sang Pemimpi.

3.5

Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri sebagi
alat pengumpul data dengan cara mengamati dan mengobservasi
subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah film Sang Pemimpi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyimakan
yakni dengan menyimak (menonton) film Sang Pemimpi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

3.6

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik

deskripsi analitik. Cara ini dilakukana dengan cara mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004:53).
Cara kerja teknik analitik mula-mula dengan menyusun data yang
telah dikumpulkan lalu data dideskripsikan dengan maksud untuk
menemukan unsur-unsurnya. Data yang disusun berdasarkan film
Sang Pemimpi dianalisis. Peneliti memilih teknik ini untuk
menganalisis unsur-unsur intrinsik sebuah karya sastra dan nilai-nilai
pendidikan dalam film Sang Pemimpi.

Langkah-langkah dalam menganalisis data dilakukan dengan
teknik sebagai berikut:
1. Menyimak (menonton) film.
2. Menemukan dan mencatat unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai
pendidikan dalam film Sang Pemimpi.
3. Menyusun hasil temuan mengenai unsur-unsur intrinsik karya
sastra dan nilai-nilai pendidikan dalam film Sang Pemimpi.
4. Menganalisis hasil temuan mengenai unsur-unsur intrinsik karya
sastra dan nilai-nilai pendidikan dalam film Sang Pemimpi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Stuktur Intrinsik Film Sang Pemimpi
Hasil penelitian secara keseluruhan dalam penelitian ini meliputi
deskripsi dan analisis struktur instrinsik karya sastra yang meliputi tokoh, alur,
latar, tema dan amanat dari film Sang Pemimpi. Penulis juga memaparkan nilainilai pendidikan yang terdapat pada film Sang Pemimpi yang di produksi oleh
Miles prodaktion tahun 2009 dan disutradarai oleh Riri Riza.
4.1.1 Tokoh
Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan
dalam berbagi peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1992:16). Tokoh-tokoh yang
dihadirkan dalam film Sang Pemimpi yaitu Ikal, Arai, Jimbron, Pak Balia, Pak
Mustar, ibu Ikal, bapak Ikal, pendeta Geovanny, Bang Rokib, Bang Zaitun,
Taikong Hamim, Mak Maryamah, Nurmi, Laksmi, dan Zakiah Nurmala. Berikut
ini paparan karakteristik tokoh-tokoh dalam film Sang Pemimpi.
1. Ikal
Tokoh Ikal memiliki beberapa karakter yaitu mudah putus
asa, marah, mempunyai jiwa sosial, pekerja keras, mempunyai
mimpi, suka menulis, dan gemar menabung. Karater-karakter
tersebut dapat diperjelas dengan adanya bukti di bawah ini:

21

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

Ikal adalah seorang lulusan sarjana yang berumur sekitar 23
tahun. Ia menceritakan kehidupan dirinya sejak kecil yang ingin
meraih mimpinya. Mimpinya yaitu bisa bersekolah ke Paris
Prancis.
(Menit ke 35.56 disc 1)
Arai : Jadi gini rencananya, kita lulus SMA
dengan nilai terbaik lalu kita berangkat ke jakarta
kuliah disana. Lalu kita kejar beasiswa ke Paris.
Sambil kuliah di pris kita jelajahi Eropa, kita
jelajahi Afrika seperti kata Pak Balia. Ini harus
jadi mimpi kita. Kita harus kerja lebih keras lagi
sekarang untuk dapat berangkat ke Jakarta.
Nanti di Jakarta kita bisa cari kerja yang tinggi
lagi, untuk biaya hidup kita di paris dan keliling
Eropa. Gimana Boy?
Ikal : Kita ke Paris dan keliling Dunia
Ikal memiliki hobi yaitu menulis. Ia pernah berpikir bahwa
menulis bisa mengubah jalan hidupnya.
(menit ke 04.07 disc 1)
Pak pos : Ini kiriman deik? lucu pisan, tukang
pos dapat kiriman di kantor pos kumahak ?
Ikal
: (sambil membuka kiriman posnya)
sejak kecil aku suka menulis. Orang-orang yang
dekat dengan aku juga bilang suka menulis.
Tadinya aku berpikir dengan cara ini aku bisa
mengubah jalan hidupku, dengan menjadi penulis
novel, tapi tulisanku selalu ditolak.
Ikal

adalah

anak

yang

gemar

menabung.

Ia

mengumpulkan uang tabungannya untuk biaya kuliah dan untuk
pergi ke Paris Prancis. Mimpi-mimpinya tak semudah yang
dibayangkan Ikal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

(menit ke 17.43 disc 1)
Arai
: Mana kau pemalas (sambil
membawa tabungan).
Ikal
: Hampir penuh boy, hampir penuh
boy (juga mebawa tabuangnya)
Dalam hidupnya ia pernah putus asa untuk mengejar
mimpinya. Ia sempat marah kepada sahabatnya karena melihat
film di bioskop dan ketahuan oleh pak Mustar. Ia dan ke dua
sahabatnya dihukum untuk membersihkan toilet sekolahan. Ia pun
marah dan tak mau sekolah. Namun Ikal sadar dan semua itu bisa
terlewati berkat kedua sahabatnya yang membantunya di kala ia
sedang susah. Di bawah ini adalah sifat pemarah Ikal yang ke luar
saat putus asa.
(Menit ke 01.04.40 pada disc 1)
Ikal : Diam! (sambil mendorong Jimbron)
Arai : Boy ?
Ikal : Gara-gara kau! Ini semua gara-gara kau!
Mimpi-mimpi kau! Ngak cukup apa? Kita ini
orang miskin, harus dihukum segini hinanya.
Arai : Ada apa? Hai... kau lagi marah, kita
bertambah miskin gara-gara itu. Payah kau Kal!
Ini belum seberapa Kal tantangan kita di Jakarta
lebih besar lagi, belum lagi di Paris.
Ikal : Kau saja yang ke Paris, kau saja dengan
Jimbron!
Dalam kehidupan sosial Ikal mempuncai jiwa sosial
membantu sesamanya. Waktu itu ia dan Arai membantu
tetangganya yang sedang kekurangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

(Menit 19.06 disc 1)
Ikal dan Arai pergi ke warung untuk
membeli bahan-bahan kue yang akan diberikan
ke pada Mak Maryamah tetangganya.
Arai : Nyah, aku nak mau beli terigu, gula,
gandum.
Ikal : Apa-apaan Kau!
Arai : Shutt..
Ikal : Hampir setaun kita menabung, kau hanya
pakai beli terigu!
Arai : Ini penting!
Ikal : Apanya yang penting! Susah payah ak