Evaluasi Kinerja Beton Berongga Terhadap Laju Infiltrasi Pasir.

(1)

viii

EVALUASI KINERJA BETON BERONGGA

TERHADAP LAJU INFILTRASI PASIR

Nama : Ifansyah Graha Manggala NRP : 0321055

Pembimbing : CINDRAWATY L, ST, M.Sc.(Eng)

Pembimbing Pendamping : HANNY JULIANY D, ST, MT.

ABSTRAK

Konsep pengembangan dampak rendah (Low Impact Development) merupakan salah satu alternatif dalam pengembangan lahan. Konsep ini ditawarkan untuk mengganti konsep konvensional yang lebih menitikberatkan pada pemikiran bagaimana mengalirkan limpasan air hujan secepat mungkin langsung ke saluran-saluran tanpa memperhatikan nilai-nilai ekologi lingkungan yang berada di wilayah tersebut. Salah satu komponen dari konsep ini adalah dengan menerapkan beton berongga. Beton berongga memiliki celah atau pori yang relatif besar dan tersebar secara merata sehingga air dapat lewat atau mengalir melalui pori-pori tersebut dan akhirnya masuk ke dalam tanah, sehingga beton berongga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi limpasan air hujan.

Tujuan dari penelitian ini adalah pada beton berongga untuk mendapatkan komposisi yang tepat dalam pembuatan beton berongga, mengetahui kuat tekan, kinerja beton berongga untuk mengurangi limpasan air hujan dan nilai laju infiltrasi. Agregat yang digunakan berukuran 0,9-2,5 cm, jenis semen yang dipakai adalah semen Portland.

Pada penelitian ini dilakukan pengujian porositas, infiltrasi, dan kuat tekan untuk tiga campuran beton berongga yaitu campuran I dengan agregat kasar 100%, campuran II dengan agregat kasar 100% + agregat halus 50%, dan campuran III dengan agregat kasar 100% + agregat halus 100%. Uji kuat tekan pada silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dilakukan pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari. Hasil ke tiga tes pengujian tersebut, campuran I memiliki nilai porositas, infiltrasi, dan kuat tekan yang paling baik diantara campuran yang lain.


(2)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Surat Keterangan Tugas Akhir ii

Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir iii

Lembar Pengesahan iv

Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi ix

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xv

Daftar Notasi Dan Singkatan xvi

Daftar Lampiran xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan 1

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan 2

1.4 Metodologi Penelitian 3

1.5 Sistematika Pembahasan 4

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

2.1 Beton Berongga 5

2.2 Bahan Penyusun Beton Berongga 6

2.2.1 Semen 6

2.2.2 Agregat Kasar 7

2.2.3 Agregat Halus 7

2.2.4 Air 8

2.3 Perencanaan Proporsi Campuran Beton Berongga 8

2.4 Infiltrasi 9


(3)

x

BAB 3 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Pemeriksaan Agregat Kasar 12

3.1.1 Kadar Air Agregat Kasar 12

3.1.2 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar 13

3.1.3 Kekerasan Agregat Kasar 15

3.1.4 Analisis Ayak Agregat Kasar 16

3.1.5 Pemeriksaan Berat isi 18

3.2 Pemeriksaan Agregat Halus 18

3.2.1 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agreget Halus 18

3.2.2 Kadar Air Agregat Halus 20

3.2.3 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus 21

3.2.4 Analisa Ayak Agregat Halus 22

3.3 Perencanaan Proporsi Campuran Beton Berongga 25 3.3.1 Proporsi Campuran I Beton Berongga

Berdasarkan Perbandingan Berat 25

3.3.2 Proporsi Campuran II Beton Berongga

Berdasarkan Perbandingan Berat 26

3.3.3 Proporsi Campuran III Beton Berongga

Berdasarkan Perbandingan Berat 26

3.4 Pemeriksaan Porositas pada Beton Berongga 27 3.5 Pemeriksaan Kuat Tekan pada Beton Berongga 28 3.6 Pemeriksaan Berat Butir pasir menggunakan pasir lolos

tapis 4 tertahan tapis 10 untuk perencanaan Infiltrasi 31

3.7 Pemeriksaan Infiltrasi 32

3.8 Perhitungan k eqivalen arah vertical untuk perbandingan

percobaan infiltrasi 40

BAB 4 ANALISIS HASIL STUDI KASUS

4.1 Analisis Hasil Pemeriksaan Porositas 42

4.2 Analisis Hasil Pemeriksaan Infiltrasi 43

4.3 Analisis Perbandingan Nilai k Ekivalen dengan Hasil Infiltrasi 46 4.4 Pengaruh Porositas dan Infiltrasi pada Beton Berongga 46 4.5 Berat Isi Beton Berongga 48


(4)

xi

4.6 Analisis Regresi untuk Pengolahan Data Penelitian Kuat

Tekan Beton Berongga 48 4.6.1 Analisis Regresi Hasil Pemeriksaan

Kuat Tekan Beton Berongga Campuran I 50 4.6.2 Analisis Regresi Hasil Pemeriksaan

Kuat Tekan Beton Berongga Campuran II 51 4.6.3 Analisis Regresi Hasil Pemeriksaan

Kuat Tekan Beton Berongga Campuran III 52 4.7 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik 53 4.8 Pengaruh Pasir Terhadap Campuran II dan Campuran III

Terhadap Kuat Tekan Karakteristik 57

4.9 Pengaruh Kuat Tekan Karakteristik Beton Berongga

Terhadap Porositas dan Infiltrasi 58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 63 5.2 Saran 63 DAFTAR PUSTAKA 65


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian………...3

Gambar 2.1 Permukaan pada Beton Berongga………...5

Gambar 2.2 Laju Infiltrasi Terhadap Tanah...9

Gambar 2.3 Arah Aliran Horizontal...10

Gambar 2.4 Arah Aliran Vertical...11

Gambar 3.1 Daerah Gradasi Agregat Kasar………...17

Gambar 3.2 Daerah Gradasi Agregat Halus...24

Gambar 3.3 Pemeriksaan Infiltrasi...32

Gambar 3.4 Perhitungan k Eqivalen Arah Vertical….………...……...40

Gambar 4.1 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) Campuran I dalam Infiltrasi...44

Gambar 4.2 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) Campuran II dalam Infiltrasi...44

Gambar 4.3 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) Campuran III dalam Infiltrasi...44

Gambar 4.4 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) (Campuran I+Pasir) dalam Infiltrasi...45

Gambar 4.5 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) (Campuran II+Pasir) dalam Infiltrasi...45

Gambar 4.6 Hubungan Waktu (detik) dan Rata-rata (cm/det) (Campuran III+Pasir) dalam Infiltrasi...45

Gambar 4.7 Hubungan Porositas dan Infiltrasi (Campuran I, Campuran II, Campuran III) pada Beton Berongga...47

Gambar 4.8 Hubungan Porositas dan Infiltrasi ( Campuran I+Pasir, Campuran II+Pasir, Campuran III+Pasir ) pada Beton Berongga...47

Gambar 4.9 Hasil Plot Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk Campuran I Memakai Persamaan Garis Power...50

Gambar 4.10 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk Campuran II Memakai Persamaan Garis Logaritma...51


(6)

xiii

Gambar 4.11 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk

Campuran III Memakai Persamaan Garis Logaritma...52 Gambar 4.12 Kuat Tekan Karakteristik Beton Berongga

terhadap Jenis Campuran ………...57 Gambar 4.13 Kuat Tekan Karakteristik Beton Berongga terhadap

Campuran II dan Campuran III………...57 Gambar 4.14 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Porositas Campuran I...58 Gambar 4.15 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Porositas Campuran II...58 Gambar 4.16 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Porositas Campuran III...59 Gambar 4.17 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Porositas Rata-rata...59 Gambar 4.18 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran I...59 Gambar 4.19 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran II...60 Gambar 4.20 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran III...60 Gambar 4.21 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi (Campuran I, Campuran II, Campuran III)...60 Gambar 4.22 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran I + pasir...61 Gambar 4.23 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran II + pasir... 61 Gambar 4.24 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan

Infiltrasi Campuran III + pasir... 61 Gambar 4.25 Hubungan Kuat Tekan Karakteristik dengan Infiltrasi

﴾ Campuran I + Pasir, Campuran II + Pasir,

Campuran III + Pasir )...62


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Proporsi Campuran Beton Berongga... 8

Tabel 3.1 Hasil Ayak Agregat Kasar ... 17

Tabel 3.2 Hasil Ayak Agregat Halus ... .23

Tabel 3.3 Proporsi Campuran I Beton Berongga Berdasarkan Perbandingan Berat...26

Tabel 3.4 Proporsi Campuran II Beton Berongga Berdasarkan Perbandingan Berat...26

Tabel 3.5 Proporsi Campuran III Beton Berongga Berdasarkan Perbandingan Berat...27

Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Porositas Beton Berongga terhadap Perbandingan Berat...28

Tabel 3.7 Data Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga dari Campuran I...30

Tabel 3.8 Data Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga dari Campuran II...30

Tabel 3.9 Data Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga dari Campuran III...31

Tabel 3.10 Infiltrasi Campuran I………...33

Tabel 3.11 Infiltrasi Campuran II………..…….….34

Tabel 3.12 Infiltrasi Campuran III………....…...35

Tabel 3.13 Infiltrasi Pasir ……….…...36

Tabel 3.14 Infiltrasi Campuran I + Pasir …………..………..………...…….37

Tabel 3.15 Infiltrasi Campuran II + Pasir …………..………..…….…….…38


(8)

xv

Tabel 4.1 Porositas Rata-Rata Beton Berongga...42

Tabel 4.2 Infiltrasi Rata-Rata Beton Berongga...43

Tabel 4.3 Infiltrasi Rata-Rata Beton Berongga + Pasir...43

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai k Ekivalen dengan Hasil Infiltrasi………….46

Tabel 4.5 Berat isi rata-rata Beton Berongga...48

Tabel 4.6 Hasil Regresi Dalam Lima Persamaan Trendline Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk Campuran I...50

Tabel 4.7 Hasil Regresi Dalam Lima Persamaan Trendline . Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk Campuran II...51

Tabel 4.8 Hasil Regresi Dalam Lima Persamaan Trendline Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Berongga untuk Campuran III...52

Tabel 4.9 Kuat Tekan Karakteristik untuk Campuran I……….….54

Tabel 4.10 Kuat Tekan Karakteristik untuk Campuran II……….…55


(9)

xvi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Daftar Notasi

V1 Volume bagian padat beton berongga

V2 Volume total beton berongga / volume cetakan dari beton berongga V3 Volume rongga dari beton berongga

Q Debit air yang melewati beton berongga A Luas alas dari penampang beton berongga v Kecepatan aliran air

f’cr Kuat tekan beton rata-rata f’c Kuat tekan karakteristik

P Gaya tekan maksimum yang dapat ditahan beton sebelum runtuh s Deviasi standar

R-square Koefisien determinasi kv kerembesan

H Tinggi

Daftar Singkatan

ACI American Concrete Institute

ASTM American Society for Testing and Material LID Low Impact Development


(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Kuat Tekan………...66

Lampiran 2 Uji Kuat Tekan………...………67

Lampiran 3 Uji Permeabilitas Tanah……….68

Lampiran 3 Uji Permeabilitas Pasir………...…68


(11)

Universitas Kristen Maranatha 66

DAFTAR LAMPIRAN

UJI KUAT TEKAN

Camp 1 hari ke 3 Camp 1 hari ke 7

Camp 1 hari ke 14 Camp 1 hari ke 28

Camp 2 hari ke 3 Camp 2 hari ke 7


(12)

Universitas Kristen Maranatha 67

Camp 2 hari ke 14 Camp 2 hari ke 28

Camp 3 hari ke 3 Camp 3 hari ke 7


(13)

Universitas Kristen Maranatha 68

UJI PERMEABILITAS TANAH

UJI PERMEABILITAS PASIR


(14)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kemajuan pembangunan di sebuah perkotaan membuat lahan menjadi sempit ditambah dengan bangunan-bangunan liar yang mulai memadati kota. Banyaknya bangunan-bangunan tingkat tinggi membuat semakin tahun tanah di perkotaan amblas, hal tersebut menyebabkan bencana, diantaranya banjir yang sering terjadi di kota. Oleh karena itu diperlukan alternatif dalam pengembangan lahan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor hidrologis dan mekanisme resapan yang ada, dalam rangka meminimalisasi dampak-dampak yang berpotensi mengganggu efek dari pengembangan lahan yang tidak memperhatikan ekosistem dan ekologi lingkungan sekitarnya, salah satunya adalah konsep pengembangan dampak rendah (Low Impact Development). Konsep konvensional yang digunakan untuk menitikberatkan pada pemikiran bagaimana mengalirkan limpasan air hujan secepat mungkin langsung ke saluran-saluran tanpa memperhatikan nilai-nilai ekologi lingkungan yang berada di wilayah tersebut. Hal tersebut mengakibatkan perubahan pada fungsi hidrologis seperti meningkatnya volume, frekuensi dan debit air larian pada saluran pembawa. Komponen-komponen alami yang dapat digunakan untuk menampung atau menahan air hujan tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat mengakibatkan masalah-masalah seperti banjir, merosotnya muka air tanah sebagai akibat dari sedikitnya air tanah yang meresap, dan memburuknya kualitas air, baik air permukaan maupun air tanah.

Konsep pengembangan dampak rendah (Low Impact Development) ditawarkan untuk mengganti konsep konvensional tersebut, yang mengedepankan pemecahan untuk jangka menengah dan panjang bagi pengelolaan limpasan air dan resapan kedalam tanah dalam suatu kawasan daerah.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 2 Prinsip-prinsip dasar antara lain adalah melindungi area alami/natural, meminimalisasi dampak negatif dari pembangunan, menjaga laju aliran limpasan setempat (site runoff rate) dan menggunakan teknologi sederhana untuk menahan air hujan dan mengurangi polutan seperti tong hujan, atap bervegetasi maupun lapisan tembus air (porous pavement) seperti beton berongga (pervious concrete/green concrete).

Di dalam konsep pengembangan dampak rendah (Low Impact Development), beton yang sesuai untuk digunakan adalah beton berongga. Beton berongga memiliki celah atau pori yang relatif besar dan tersebar secara merata sehingga air dapat lewat atau mengalir melalui pori-pori tersebut dan akhirnya masuk ke dalam tanah, sehingga beton berongga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi limpasan air hujan. Penerapan contoh beton berongga banyak digunakan pada akses jalan perumahan, area parkir, trotoar, maupun sarana olahraga tertentu seperti jogging track, jalur sepeda.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Membandingkan kuat tekan pada beton berongga dengan macam-macam campurannya yaitu campuran I tanpa pasir, campuran II dan campuran III dengan pasir.

2. Mengetahui porositas pada beton berongga. 3. Mengetahui laju infiltrasi pada beton berongga.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan ini antara lain sebagai berikut : 1. Agregat yang digunakan hanya berukuran 0,9-2,5 cm 2. Jenis semen yang dipakai adalah semen Portland 3. Campuran berdasarkan www.perviousconcrete.org

4. Jenis pengujian yang dilakukan adalah pengujian porositas untuk beton berongga, infiltrasi untuk pasir serta infiltrasi untuk gabungan beton berongga dan pasir, dan kuat tekan pada beton berongga dengan umur 3,7, 14, dan 28 hari.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 3

5. Benda uji dibuat berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

6. Eksperimental dilakukan dengan 36 benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan serta 9 benda uji untuk pemeriksaan porositas dan infiltrasi.

7. Jenis pasir yang digunakan untuk pengujian infiltrasi adalah pasir dengan harga angka pori (e=0,999).

1.4 Metodologi Penelitian

Penulisan Tugas Akhir ini, dimulai dengan studi pustaka dan dilanjutkan dengan studi eksperimental di Laboratorium Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian

PERUMUSAN MASALAH

STUDI LITERATUR

MELAKUKAN EKSPERIMENTAL

ANALISIS HASIL DATA MENGUMPULKAN DATA HASIL PRAKTIKUM

PERSIAPAN MATERIAL


(17)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Sistematika Pembahasan

Pada Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Pada Bab 2 Tinjauan Pustaka berisi karakteristik dari beton berongga, faktor-faktor yang menjadi acuan dalam pembuatan beton berongga, permeabilitas dan infiltrasi.

Pada Bab 3 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian berisi persiapan pelaksanaan penelitian bahan-bahan penyusun beton berongga, perencanaan dalam pembuatan campuran beton berongga yang akan digunakan dalam penelitian: pengujian kuat tekan, porositas dan infiltrasi.

Pada Bab 4 Analisis Hasil Penelitian berisi analisis pengolahan data hasil pengujian kuat tekan, porositas, dan infiltrasi.

Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan yang dapat diambil dari proses penyusunan untuk Tugas Akhir ini.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 63

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Eksperimental dilakukan dengan 36 benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan serta 9 benda uji untuk pemeriksaan porositas dan infiltrasi. Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:

1. Kuat tekan rata-rata tertinggi terdapat pada campuran I sebesar 5,768MPa. 2. Campuran I menghasilkan nilai porositas dan infiltrasi yang paling besar

dibandingkan dengan campuran II dan III, yaitu nilai porositas sebesar 33,921%. Hasil porositas masuk dalam rekomendasi ACI 522 yaitu diantara 18%-35%.

3. Hasil infiltrasi beton berongga, menghasilkan infiltrasi yang besar terdapat pada campuran I sebesar 3,030 cm/detik.

4. Hasil infiltrasi beton berongga + pasir (e=0,999), menghasilkan infiltrasi yang besar terdapat pada campuran I + pasir sebesar 1,041 cm/detik. 5. Hasil pengujian porositas dan infiltrasi beton berongga menunjukan bahwa

kinerja beton berongga tersebut dalam hal mengurangi limpasan air cukup baik.

6. Hasil perbandingan percobaan infiltrasi beton berongga + pasir dengan mencari kerembesan k ekivalen, dihasilkan  2 kali lipat k ekivalen lebih besar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan kuat tekan beton berongga yang lebih tinggi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kuat tekan beton berongga, salah satunya menambahkan zat adiktif pada campuran beton berongga.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 64 3. Perencanaan campuran beton berongga dapat dilanjutkan dengan

menggunakan jenis semen dan agregat kasar yang berbeda, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik dari beton berongga.

4. Penggabungan dari beberapa komponen konsep pengembangan dampak rendah, seperti sumur resapan, atap hijau, tong air hujan, dan sebagainya akan menghasilkan hasil yang maksimal dalam mengurangi limpasan air hujan.

5. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan beton berongga dengan infiltrasi yang berbeda. Hal ini perlu diperlukan untuk membuat desain perkerasan jalan yang lebih baik.

6. Berdasarkan hasil dari kuat tekan beton berongga pada penelitian ini, maka beton berongga dapat diterapkan pada jalan di perumahan, jalan dengan memiliki lebar terbatas (gang), lapangan pada sarana olah raga, halaman atau pekarangan pada perumahan.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 65

DAFTAR PUSTAKA

1. ACI-522R-06, 2006, Pervious Concrete, ACI Committee Report, The United States of America.

2. Braja M Das, Jilid 1. Mekanika Tanah.

3. Departemen Pekerjaan Umum, 1989, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal, SK.SNI.T-15-1990-03, Cetakan Pertama, Bandung, DPU - Yayasan LPMB.

4. Google, How measure the Infiltration rate of your soil. 5. Google, Infiltrasi.

6. Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Penerbit: Andi, Yogyakarta, Indonesia.

7. Pervious Concrete Pavement for Green, Sustainable Porous & Permeable Storm Water Drainage

www.perviouspavement.org

8. Pervious Concrete Specification Rev. New 9/23/2004. The Carolinas Ready Mixed Concrete Association, Inc.

www.kingcounty.gov/transportation/kcdot/Roads/Environment/ 9. Porous Pavement Fact Sheet, by EPA storm water technology.

www.epa.gov/own/mtb/porouspa.pdf

10.Sagel, R dan H. Kesuma, Gideon, 1994, Pedoman Pekerjaan Beton, Cetakan Ketiga, Penerbit: Erlangga, Jakarta.


(21)

(1)

Universitas Kristen Maranatha 3

5. Benda uji dibuat berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

6. Eksperimental dilakukan dengan 36 benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan serta 9 benda uji untuk pemeriksaan porositas dan infiltrasi.

7. Jenis pasir yang digunakan untuk pengujian infiltrasi adalah pasir dengan harga angka pori (e=0,999).

1.4 Metodologi Penelitian

Penulisan Tugas Akhir ini, dimulai dengan studi pustaka dan dilanjutkan dengan studi eksperimental di Laboratorium Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian PERUMUSAN MASALAH

STUDI LITERATUR

MELAKUKAN EKSPERIMENTAL

ANALISIS HASIL DATA MENGUMPULKAN DATA HASIL PRAKTIKUM

PERSIAPAN MATERIAL


(2)

1.5 Sistematika Pembahasan

Pada Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Pada Bab 2 Tinjauan Pustaka berisi karakteristik dari beton berongga, faktor-faktor yang menjadi acuan dalam pembuatan beton berongga, permeabilitas dan infiltrasi.

Pada Bab 3 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian berisi persiapan pelaksanaan penelitian bahan-bahan penyusun beton berongga, perencanaan dalam pembuatan campuran beton berongga yang akan digunakan dalam penelitian: pengujian kuat tekan, porositas dan infiltrasi.

Pada Bab 4 Analisis Hasil Penelitian berisi analisis pengolahan data hasil pengujian kuat tekan, porositas, dan infiltrasi.

Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan yang dapat diambil dari proses penyusunan untuk Tugas Akhir ini.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 63

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Eksperimental dilakukan dengan 36 benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan serta 9 benda uji untuk pemeriksaan porositas dan infiltrasi. Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:

1. Kuat tekan rata-rata tertinggi terdapat pada campuran I sebesar 5,768MPa. 2. Campuran I menghasilkan nilai porositas dan infiltrasi yang paling besar

dibandingkan dengan campuran II dan III, yaitu nilai porositas sebesar 33,921%. Hasil porositas masuk dalam rekomendasi ACI 522 yaitu diantara 18%-35%.

3. Hasil infiltrasi beton berongga, menghasilkan infiltrasi yang besar terdapat pada campuran I sebesar 3,030 cm/detik.

4. Hasil infiltrasi beton berongga + pasir (e=0,999), menghasilkan infiltrasi yang besar terdapat pada campuran I + pasir sebesar 1,041 cm/detik. 5. Hasil pengujian porositas dan infiltrasi beton berongga menunjukan bahwa

kinerja beton berongga tersebut dalam hal mengurangi limpasan air cukup baik.

6. Hasil perbandingan percobaan infiltrasi beton berongga + pasir dengan mencari kerembesan k ekivalen, dihasilkan  2 kali lipat k ekivalen lebih besar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan kuat tekan beton berongga yang lebih tinggi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kuat tekan beton berongga, salah satunya menambahkan zat adiktif pada campuran beton berongga.


(4)

3. Perencanaan campuran beton berongga dapat dilanjutkan dengan menggunakan jenis semen dan agregat kasar yang berbeda, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik dari beton berongga.

4. Penggabungan dari beberapa komponen konsep pengembangan dampak rendah, seperti sumur resapan, atap hijau, tong air hujan, dan sebagainya akan menghasilkan hasil yang maksimal dalam mengurangi limpasan air hujan.

5. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan beton berongga dengan infiltrasi yang berbeda. Hal ini perlu diperlukan untuk membuat desain perkerasan jalan yang lebih baik.

6. Berdasarkan hasil dari kuat tekan beton berongga pada penelitian ini, maka beton berongga dapat diterapkan pada jalan di perumahan, jalan dengan memiliki lebar terbatas (gang), lapangan pada sarana olah raga, halaman atau pekarangan pada perumahan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 65

DAFTAR PUSTAKA

1. ACI-522R-06, 2006, Pervious Concrete, ACI Committee Report, The United States of America.

2. Braja M Das, Jilid 1. Mekanika Tanah.

3. Departemen Pekerjaan Umum, 1989, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal, SK.SNI.T-15-1990-03, Cetakan Pertama, Bandung, DPU - Yayasan LPMB.

4. Google, How measure the Infiltration rate of your soil. 5. Google, Infiltrasi.

6. Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Penerbit: Andi, Yogyakarta, Indonesia.

7. Pervious Concrete Pavement for Green, Sustainable Porous & Permeable Storm Water Drainage

www.perviouspavement.org

8. Pervious Concrete Specification Rev. New 9/23/2004. The Carolinas Ready Mixed Concrete Association, Inc.

www.kingcounty.gov/transportation/kcdot/Roads/Environment/ 9. Porous Pavement Fact Sheet, by EPA storm water technology.

www.epa.gov/own/mtb/porouspa.pdf

10. Sagel, R dan H. Kesuma, Gideon, 1994, Pedoman Pekerjaan Beton, Cetakan Ketiga, Penerbit: Erlangga, Jakarta.


(6)