ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN KABUPATEN PAMEKASAN.

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN
SUMENEP DAN KABUPATEN PAMEKASAN

SKRIPSI

Oleh :

NINDY PETRIYATI
1011010033/ FEB/ EP

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN
SUMENEP DAN KABUPATEN PAMEKASAN


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Ekonomi Pembangunan

Oleh :

NINDY PETRIYATI
1011010033/ FEB/ EP

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN
KABUPATEN PAMEKASAN

Yang Diajukan
Nindy Petr iyati
NPM 1011010033

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:

Pembimbing Utama

Tanggal :………………

Drs. Ec. Patrap Wiprapto, MS
NIP :195207261983031001

Mengetahui
Ketua Pr ogdi Ekonomi Pembangunan

Dra.Ec. Niniek Imaningsih, MP

NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN
KABUPATEN PAMEKASAN

Yang Diajukan
NINDY PETRIYATI
NPM 1011010033 / FE / EP

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:

Pembimbing Utama

Tanggal:………………

Drs. Ec. Patrap Wiprapto, MS

NIP :195207261983031001

Mengetahui
Ketua Pr ogdi Ekonomi Pembangunan

Dra.Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN
KABUPATEN PAMEKASAN

Yang Diajukan
NINDY PETRIYATI
NPM 1011010033 / FEB / EP

Disetujui untuk Ujian Skr ipsi oleh:


Pembimbing

Tanggal:………………

Drs. Ec. Patrap Wiprapto, MS
NIP :195207261983031001

Mengetahui
A/N Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Wakil Dekan I

Drs. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 19603301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP DAN

KABUPATEN PAMEKASAN
Disusun oleh :
NINDY PETRIYATI
1011010033/FEB/EP
Telah Dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran" J awa Timur
Pada tanggal 23 mei 2014

Pembimbing :

Tim Penguji

Pembimbing Utama

Ketua

Dr s. Ec. Patrap Wiprapto, MS

Dr s. Ec. Patrap Wiprapto, MS

Sekretaris

Dra.Ec. Niniek Imaningsih, MP
Anggota

Dr s.Ec. Wiwin Priana, MT

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"
Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, ME
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“ ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP
DAN KABUPATEN PAMEKASAN “.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran”
Jawa Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti dengan
kerendahan hati yang tulus ikhlas mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada yang terhormat dosen pembimbing Bapak Dr s. Ec. Patrap Wiprapto,
MS yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan terima kasih kepada banyak pihak,
yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih,MP, selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran”
Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Suwarno, ME selaku dosen wali yang mana telah
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah
dengan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa
perkuliahan dan pelayanan akademik bagi peneliti.
6. Terucap hormat khusus kepada kedua orang tua dan keluargaku yang
senantiasa memberikan do’a restu dan dorongan baik moril maupun
materil yang tak terhingga.
7. Terimakasih kepada para teman-teman angkatan 2010 khusunya yng telah

memberi semangat dan dukungan kepada peneliti yang telah mengerjakan
skripsi hingga selesai.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun demikian
skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

mengharapkan kritikdan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini memberikan
manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya, Mei 2014

Peneliti

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................

i

Daftar Isi ..................................................................................................

iv

Daftar Tabel .............................................................................................

viii

Daftar Gambar .........................................................................................

xi

Daftar Lampiran ......................................................................................

xii

Abstraksi ..................................................................................................

xv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................

7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................

7

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................

7

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu ...........................................................

9

2.2 Perbedaan dengan penelitian terdahulu ...............................

12

2.3 Landasan Teori ...................................................................

13

2.3.1 Pembangunan Ekonomi .............................................

13

2.3.2 Pertumbuhan Ekonomi ...............................................

16

2.3.3 Perencanaan Pembangunan ........................................

17

2.3.4 Perencanaan Pembangunan Daerah ............................

19

2.3.5 Teori Ekonomi Regional.............................................

23

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

2.3.5.1 Teori Tentang Daerah.........................................

23

2.3.5.2 Teori Ekonomi Basis..........................................

25

2.3.5.1 Teori Tempat Sentral..........................................

26

2.3.5.2 Teori Kutub Pertumbuhan ..................................

26

2.3.6 Analisis Location Quotient (LQ) ...............................

28

2.3.6.1 Keunggulan Metode Location Quotient (LQ) ...

29

2.3.6.2 Kelemahan Metode Location Quotient (LQ) ....

29

2.3.7 Analisis Shift Share ...................................................

30

2.3.7.1 Keunggulan Analisis Shift Share .....................

34

2.3.7.2 Kelemahan Analisis Shift Share ........................

35

2.3.8 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .................

35

2.3.8.1 Pendekatan Perhitungan PDRB .........................

36

2.3.8.2 Produk Domestik Regional Per Kapita ..............

38

2.3.8.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan .....................

39

2.3.8.4 Sektor-sektor dalam PDRB ...............................

41

2.4 Kerangka Pemikiran ..........................................................

51

2.5 Hipotesis .............................................................................

52

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................

53

3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................. ........

54

3.2.1 Jenis Data ................................................................

54

3.2.2 Sumber Data ...........................................................

54

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

54

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

3.3.1 Studi Kepustakaan....................................................

54

3.3.2 Studi Lapangan ........................................................

55

3.4 Teknik Analisis dan Pengolahan Data..................................

55

3.4.1 Location Quotient (LQ) ............................................

55

3.4.2 Shift Share ...............................................................

56

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................

59

4.1.1 Kondisi Umum Propinsi Jawa Timur ........................

59

4.1.1.1 Letak Geografis ..............................................

59

4.1.2 Kondisi Umum Kabupaten sumenep.........................

60

4.1.2.1 Letak Geografis ..............................................

60

4.1.3 Kondisi Umum Kabupaten Pamekasan .....................

61

4.1.3.1 Letak Geografis ..............................................

61

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................

63

4.2.1 Perkembangan PDRB Propinsi jawa Timur ..............

63

4.2.2 Perkembangan PDRB Sektoral Propinsi Jawa Timur

64

4.2.3 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten sumenep .

66

4.2.4 Perkembangan PDRB Sektoral Kabupaten Pamekasan 68
4.3 Hasil dan Pembahasan ......................................................

69

4.3.1 Analisis Location Quotient (LQ) ..............................

69

4.3.2 Indeks Fungsi sektoral ..............................................

72

4.3.3 Analisis Shift Share ..................................................

74

4.3.4 Analisis Shift Share untuk Potensi Regional (PR) .....

76

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.4.1 Analisis Shift Share untuk Potensi Rrgional (PR)
Kabupaten Sumenep .......................................

76

4.3.4.2 Analisis Shift Share untuk Potensi Regional (PR)
Kabupaten Pamekasan ....................................

79

4.3.5 Analisis Shift Share untuk Propotional Shift (PS) .....

81

4.3.5.1 Analisis Shift Share untuk Propotional Shift (PS)
Kabupaten Sumenep .......................................

81

4.3.5.2 Analisis Shift Share untuk Propotional Shift (PS)
Kabupaten Pamekasan ...........................................

84

4.3.6 Analisis Shift Share untuk Differential Shift (DS) ...........

87

4.3.6.1 Analisis Shift Share untuk Differential Shift (DS)
Kabupaten Sumenep ..............................................

88

4.3.6.2 Analisis Shift Share untuk Differential Shift (DS)

BAB V

Kabupaten Pamekasan ...........................................

90

4.4 Perbandingan Kabupaten Sumenep dan Pamekasan ..........

93

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................

98

5.2 Saran ................................................................................

104

DAFTAR PUSTAKA

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS POTENSI SEKTOR EKONOMI KABUPATEN SUMENEP
DAN KABUPATEN PAMEKASAN
Oleh :
NINDY PETRIYATI
Abstraksi
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro
yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam lima
tahun terakhir ini terjadi fluktuasi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep
dan Kabupaten Pamekasan. Pasca krisis perekonomian Kabupaten Sumenep
tumbuh positif, dan pada Kabupaten Pamekasan percepatan laju ekonomi di
dongkrak oleh beberapa sektor. Sektor ekonomi di Kabupaten Sumenep dan
Pamekasan hampir seluruhnya mengalami percepatan pertumbuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan
sektor ekonomi di Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan dan sektor
mana yang dapat dijadikan sektor unggulan yang diharapkan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Shift Share dan
Locationt Quotient (LQ).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan
analisis Location Quotient (LQ) sektor unggulan pada Kabupaten Sumenep dan
Pamekasan adalah sektor pertanian dengan nilai yang sama yaitu 3,33.Sedangkan
dengan menggunakan analisis Shift Share dari hasil perhitungan Differential Shift
(DS) Kesembilan sektor Kabupaten Sumenep memiliki nilai DS>0 atau bernilai
positif, sedangkan pada Kabupaten Pamekasan hanya delapan sektor yang
memiliki nilai positif dan satu sektor bernilai negatif. Sektor paling menonjol pada
Kabupaten Sumenep adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai
106.475,43. Pada Kabupaten Pamekasan sektor paling menonjol adalah sektor
pertanian dengan nilai 24.002,85. Dari hasi perbandingan antara kedua kabupaten
tersebut, Kabupaten Sumenep memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih
baik dari pada Kabupaten Pamekasan.
Kata Kunci : Locationt Quotient (LQ), Shift Share

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan yang dilakukan suatu negara atau suatu daerah merupakan
suatu proses yang berlangsung secara terus menerus, terarah, dan berkelanjutan
guna mewujudkan suatu perubahan pada masyarakat, baik berupa sektor ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Meskipun seluruh perubahan ini selalu mengacu pada
perubahan yang positif, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pembangunan
ini juga menimbulkan dampak negatif, dalam bentuk kesenjangan antar golongan
pendapatan, antar wilayah, dan antar kelompok masyarakat.
Pembangunan Nasional Indonesia lebih ditekankan pada pembangunan
ekonomi, alasannya karena pembangunan di bidang ekonomi mendorong dan
mendukung pencapaian serta pembaruan dalam berbagai kehidupan masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam
jangka panjang disertai perbaikan sistem kelembagaan. (Ar syad, 1999:6).
Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah:
1. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, dimana
tingkat pertumbuhan GDP melebihi tingkat pertambahan penduduk pada
suatu tahun.
2. Usaha untuk melakukan perombakan dan modernisasi dalam struktur
perekonomian yang umumnya masih bersifat tradisional. (Aditya,2010:2)

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tolak ukur adanya pembangunan ekonomi terjadinya pertumbuhan
ekonomi, pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi
yang terjadi dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan atau perkembangan, apabila tingkat kegiatan ekonominya adalah
lebih tinggi dari yang dicapai pada masa sebelumnya (Sukirno, 1985:19). Dengan
kata lain bahwa perkembangan dan pertumbuhan ekonomi baru tercipta apabila
jumlah barang fisik, barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian tersebut menjadi bertambah besar pada tahun berikutnya.
Dalam perencanaan pembangunan, makin kecil suatu wilayah akan
memudahkan dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan dan sumber-sumber
potensialnya sehingga akan mempermudah pula dalam penyusunan rencana secara
komprehensif (multisektoral) dan makin mudah untuk menetapkan sasaransasaran yang ingin di capai. Pada hakekatnya pembangunan ekonomi merupakan
serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,
memeratakan bagian pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan
mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor
sekunder. Pembangunan dalam lingkup negara secara parsial tidak selalu merata,
kesenjangan daerah seringkali terjadi, permasalahan serius di beberapa daerah
mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, sementara di daerah yang lain
mencapai pertumbuhan yang lambat. Oleh karena itu tingkat kesejahteraan antar
daerah yang akhirnya menyebabkan ketimpangan regional antar daerah yang
semakin besar.

2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Rencana

pembangunan

ekonomi

pada

jangka

menengah

adalah

meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengarah pada 5 (lima) sasaran pokok
pembangunan nasional sebagai berikut: sasaran pertama adalah pengurangan
kemiskinan dan pengangguran, sasaran kedua adalah berkurangnya kesenjangan
antar wilayah, sasaran ketiga adalah meningkatnya kualitas manusia yang
tercermin dari terpenuhinya hak sosial masyarakat, sasaran keempat adalah
membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengolahan Sumber Daya Alam yang
mengarah pada pembangunan berkelanjutan, dan sasaran kelima adalah
meningkatnya dukungan infrastruktur yang ditujukan oleh meningkatnya
kuantitas dan kualitas berbagai sarana penunjang pembangunan. (Anonim,
2004:129)
Pencapaian keberhasilan pembangunan daerah melalui pembangunan
ekonomi harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi masing-masing daerah
serta diperlukan perencanaan pembangunan yang terkoordinasi antar sektor,
perencanaan

pembangunan

menyeluruh

tentang

disini

bertujuan

potensi-potensi

yang

untuk
dimiliki

menganalisis
oleh

suatu

secara
daerah.

Keterbatasan sumber daya di suatu daerah baik sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya finansial maupun sumber daya lainnya merupakan
masalah umum yang dihadapi oleh sebagian besar daerah untuk dapat
menggerakkan seluruh perekonomian yang mampu sebagai penggerak utama
untuk memacu laju pembangunan disuatu daerah.
Di era otonomi daerah, paradigma membangun daerah lebih difokuskan
artinya daerahlah yang mempunyai inisiatif, prakarsa, kemandirian dalam

3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menyusun, merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah. Asumsinya
daerah lebih tahu tentang masalah dan potensi yang ada di daerah masing-masing.
(Kuncoro, 2004:77)
Provinsi Jawa Timur adalah kontributor terbesar dalam PDRB setelah
Jawa Barat, karena letak sumber-sumber ekonomi yang senantiasa dipisahkan
oleh spasial/ruang, maka perkembangan ekonomi suatu daerah senantiasa berbeda
dengan daerah lainnya. Demikian juga halnya dengan permasalahan perwilayahan
pembangunan di Provinsi Jawa Timur. (Anonim, 2004:1)
Strategi pembangunan Jawa Timur harus benar-benar diarahkan supaya
pemberdayaan sumber daya nasional dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan daerah khususnya, dan pembangunan nasional pada umumnya.
Seiring dengan proses pembangunan ekonomi nasional, perkembangan ekonomi
Jawa Timur telah membawa pengaruh pada perubahan struktur ekonomi.
Salah satu adanya proses pembangunan adalah adanya perubahan., dan
perubahan akan bernilai positif jika disertai pertumbuhan. Salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi jangka panjang adalah terjadinya
pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder atau tersier. Pengertian
ini bukan berarti bahwa kenaikan produksi sektor primer secara absolut nilainya
turun, tetapi kenaikan produski sektor primer kalah cepat dibanding dengan
tingkat kenaikan sektor sekunder dan tersier. Kelompok sektor primer yaitu sektor
pertanian dan pertambangan, sedang kelompok sektor sekunder yaitu sektor
industri pengolahan, lisrik gas dan air bersih serta sektor bangunan. Dan

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kelompok sektor tersier yaitu sektor perdagangan, pengangkutan, keuangan dan
jasa-jasa.
Pada perekonomian Kabupaten Sumenep perkembangan struktur ekonomi
bisa ditunjukkan oleh peranan atau kontribusi tiap sektor ekonomi dalam
menciptakan nilai tambah. Sejak tahun 2008 sampai tahun 2012, besarnya
kontribusi msaing-masing sektor ekonomi terus berfluktuasi. Pada tahun 2012 dua
sektor utama yang masih mendominasi struktur kabupaten Sumenep yaitu sektor
pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.peranan kedua sektor
tersebut secara berurutan adalah 46,97 persen dan 22,76 persen. Sementara itu
peranan sektor yang lain masih berada dibawah kisaran 10 persen. (Anonim,
2012). Sedangkan pada kabupaten pamekasan sebagaimana tahun-tahun
sebelumnya, pada tahun 2012 tiga sektor ekonomi utama masih mendominasi
struktur perekonomian kabupaten pamekasan adalah sektor pertanian, sektor
perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Peranan ketiga sektor
tersebut secara berurutan adalah 48,35% , 18,13% dan 12,88%. Sedangkan
peranan sektor ekonomi yang lain berada dibawah 7 persen. ( Anonim, 2012)
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro
yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam
perekonomian kabupaten Sumenep dalam PDRB atas dasar harga konstan secara
berkala dapat melihat fluktuasi pertumbuhan perekonomian secara riil.
Perekonomian kabupaten sumenep selama lima tahun terakhir ini mengalami
fluktuasi.Pada tahun 2009 pasca krisis perekonomian kabupaten sumenep tumbuh
positif dibandingkan tahun 2008. Sektor yang mendorong peningkatan

5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pertumbuhan ekonomi ditahun tersebut adalah sektor pertanian yang pada tahun
sebelumnya mengalami perlambatan pertumbuhan. Kondisi berbeda terjadi pada
tahun 2010, sektor ekonomi di kabupaten sumenep hampir seluruhnya mengalami
percepatan pertumbuhan, kecuali sektor pertanian dan jasa-jasa. Percepatan
pertumbuhan yang signifikan ditimbulkan oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran serta sektor bangunan. Percepatan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut
di tahun 2012. Dibandingkan tahun 2011, delapan sektor dari sembilan sektor
perekonomian mengalami percepatan pertumbuhan, hanya sektor perdagangan,
hotel dan restoran yang sedikit melambat.(Anonim, 2012). Pada kabupaten
Pamekasan selama lima tahun terakhir sejak tahun 2008-2012, kecepatan laju
pertumbuhan ekonomi di dongkrak oleh sektor pertanian serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Kedua sektor tersebut secara fluktuatif
merupakan sumber terbesar dalam menciptakan total laju pertumbuhan ekonomi
di kabupaten pamekasan. (Anonim, 2012)
Berdasarkan latar belakang diatas, Pemkab Sumenep dan Kabupaten
Pamekasan bukanlah daerah yang bagus pertumbuhan ekonominya dibandingkan
dengan Pemkab/Pemkot di Propinsi Jawa Timur lainnya. Dari uraian tersebut
maka

diperlukan

pemilihan

sektor

yang

memiliki kontribusi

terhadap

perekonomian di Pemkab Sumenep dan Pemkab Pamekasan. Hasil studi ini dapat
bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan mengenai
pengalokasian dan memprioritaskan sektor-sektor potensial untuk dikembangkan
agar perekonomian di Pemkab Sumenep dan Pemkab Pamekasan menjadi lebih
baik dan terangkat.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2

Perumusan Masalah
Yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana percepatan

pertumbuhan sektor ekonomi di Kabupaten

Sumenep dan Kabupaten Pamekasan?
2. Bagaimana pengembangan sektor-sektor ekonomi yang ada di Kabupaten
Sumenep dan Kabupaten Pamekasan, termasuk sektor yang dominan dan
potensial yang dapat dijadikan prioritas pembangunan sektoral untuk
dikembangkan dalam usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pertumbuhan sektor ekonomi di Kabupaten Sumenep dan
Kabupaten Pamekasan.
2. Untuk mengetahui sektor mana yang dapat di jadikan sektor unggulan
yang diharapkan mampu menjadi daya dorong utama bagi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan.

1.4

Manfaat Penelitian
Diharapkan dalam penelitian ini, dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan kajian ataupun
perbandingan pada penelitian sebelumnya.

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Hasil penelitian ini juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
agar dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian
ini.
3. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi
pengambil keputusan dalam rangka pembangunan ekonomi di Kabupaten
Sumenep dan Kabupaten Pamekasan.
4. Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi perekonomian Kabupatern
Sumenep dan Kabupaten Pamekasan dalam konteks pembangunan
ekonomi.
5. Sebagai kontribusi untuk menambah khasanah ilmu khususnya untuk
perbendaharaan literatur bagi perpustakaan di UPN “ Veteran” Jawa
Timur.

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil-hasil penelitian terdahulu
Hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah

ekonomi regional atau mengenai analisis shift share dan LQ ( Location Quontient)
antara lain:
1. Adhitama (2012 : 1-9)
Dengan jurnal yang berjudul “Pengembangan Sektor-Sektor Ekonomi di Tiap
Kecamatan di Kabupaten Magelang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi dan menentukan perencanaan sektoral mengenai sektor unggulan
dan menyusun strategi pengembangan di tiap kecamatan di Kabupaten Magelang.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Location Quotient
(LQ), Shift Share, dan Klassen Tipologi Pendekatan Sektoral. Sektor jasa, sektor
pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Magelang
mendominasi sektor unggulan yang ada ditiap kecamatan di Kabupaten Magelang.
Tercatat terdapat 9 kecamatan yang memiliki sektor unggulan disektor jasa yaitu
Kecamatan Windusari, Dukun, Ngluwar, Salaman, Muntilan, Secang, Tegalrejo,
Ngablak, dan Pakis, 8 kecamatan yang memiliki keunggulan disektor pertanian
yaitu Kecamatan Kajoran, Bandongan, Borobudur, Tegalrejo, Sawangan, Pakis,
Srumbung dan Ngablak dan 7 kecamatan yang memiliki keunggulan disektor
perdagangan, hotel dan restoran yaitu Kecamatan Borobudur, Mungkid,
Candimulyo, Mertoyudan, Sawangan dan Kecamatan Secang.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Karyadi (2005:46-81)
Judul penelitian adalah “ Analisis Perencanaan Sektor Ekonomi Unggulan
Kabupaten Pamekasan Periode 1996-2003”. Penelitian ini membahas
mengenai ekonomi regional di Kabupaten Pamekasan. Dalam penelitian
ini menggunaka analisis LQ (Location Quotienet) dan shift share sehingga
dapat diketahui bahwa sektor apa saja yang dominan dan potensial yang
dapat menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Pamekasan.
Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa: sektor listrik, gas dan
air bersih serta sektor jasa

merupakan sektor ekonomi yang

pertumbuhannya didukung struktur ekonomi yang mantap dan daya saing
yang baik dan daerah yang maju (Rapid Growth Region). Dan sektor
ekonomi yang memiliki rata-rata LQ > 1 adalah sektor pertanian,
keuangan

dan

jasa-jasa.

Diharapkan

dengan

memprioritaskan

pembangunan sektor-sektor ini agar dapat untuk dikembangkan dan
mendapat perhatian selanjutnya akan lebih menumbuhkan perekonomian
daerah kabupaten pamekasan.
3. Husen (2011 : 130-158)
Dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh pengeluaran Agregat Dalam
Mendorong Pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan Implikasinya Pada
Kesejahteraan Sosial” . Masalah yang diteliti yaitu pengeluaran agregat
yang mempengaruhi pendapatan nasioanl yang seharusnya secara normatif
adalah investasi dan bagaimana peran pengeluaran agregat dalam
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dinyatakan berkualitas

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ketika pembangunan tidak semata-mata ditujukan untuk pertumbuhan
ekonomi tetapi juga berdampak terhadap kesejahtreraan sosial,yaitu
meningkatkan kesempatan kerja
menurunnya

tingkat

kemiskinan.

dan

pendapatan perkapita

Hasil

ini

menunjukkan

serta
peran

pertumbuhan PDB dalam menurunkan tingkat kemiskinan lebih rendah
dibandingkan perannya dalam meningkatkan kesempatan kerja dan
pendapatan perkapita. Ketiga atribut kesejahteraan sosial bersifat inelastis/regresif terhadap pertumbuhan PDB. Hal ini sebagai akibat
rendahnya pemerataan kesempatan kerja dan pendapatan yang belum
menjangkau seluruh rumah tangga miskin sebagai konsekuensi dari belum
meratanya pembangunan ekonomi.
4. Bachtiar (2008: 43-71)
Dengan judul penelitian “ Analisis Skala Prioritas Pembangunan Sektoral
Kabupaten Sumenep Periode 2000-2005”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sektor-sektor apa saja yang dapat dijadikan sektor unggulan
yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Sumenep. Dari penelitian yang menggunakan analisis Location Quotient
(LQ) dan Shift Share ini dapat diketahui bahwa skala prioritas
pembangunan sektoral kabupaten Sumenep adalah Sektor Pengangkutan
dan Komunikasi. Sektor ini mampu menghasilkan produk keluar daerah
yang didukung dengan pertumbuhan cukup stabil, namun kurangnya daya
saing, oleh karena itu perlu dikembangkan. Selain itu sektor pertanian
adalah sektor basis yang mendominasi perekonomian di Kabupaten

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sumenep. Karena sektor ini merupakan sektor terbesar yang menyerap
tenaga kerja terutama di perdesaan.
5. Wijaya dan Atmanti (2006 : 101-118)
Pembangunan ekonomi adalah proses untuk mengubah situasi menjadi
lebih baik. Pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan,
pekerjaan dan masyarakat kemakmuran. Pertumbuhan ekonomi dapat
digunakan sebagai ukuran pembangunan ekonomi daerah. Penelitian
dilakukan di kotaSalatiga. Kota Salatiga memiliki lokasi sangat strategis
antara Semarang dan Surakarta. Salatiga memiliki fasilitas dan sumber
daya yang dapat mendukung pembangunan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain di sekitarnya, tetapi
nilai dari PDB adalah yang terendah di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
ini berkaitan dengan kondisi Salatiga selama periode 1994-2002.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor strategis di
Kota Salatiga, yang selanjutnya dapat dikembangkan untuk lebih
meningkatkan PDB dalam rangka untuk lebih meningkatkan pertumbuhan
ekonomi untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.

2.2

Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kesempatan kali ini berbeda

dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Secara umum perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang
terletak pada kurun waktu, ruang lingkup, dan teknik analisis yang digunakan.

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Berdasarkan penelitian terdahulu seperti yang telah disebutkan diatas, yang juga
merupakan dasar acuan penelitian kali ini berjudul “Analisis Potensi Sektor
Ekonomi Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan”, dengan menggunakan
analisis Location Quotient (LQ) danShift Share. Daerah nantinya akan digunakan
untuk mengidentifikasi dan menentukan perencanaan sektoral mengenai sektor
unggulan dan menyusun strategi pengembangan di Kabupaten Sumenep dan
Kabupaten Pamekasan.

2.3

Landasan Teori

2.3.1 Pembangunan Ekonomi
Analisa ekonomi pembangunan atau lebih dikenal sebagai ekonomi
pembangunan (Development economics), merupakan cabang ilmu ekonomi yang
khusus membahas mengenai masalah-masalah pembangunan di negara-negara
berkembang, tujuan dari analisisnya adalah untuk menelaah faktor yang
menimbulkan ketiadaan pembangunan atau pembangunan yang lambat, di negaranegara berkembang dan selanjutnya mengemukakan cara pendekatan yang dapat
ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat
memperlaju jalannya pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut.
(Sukirno, 1985:41)
Arti pembangunan menurut Myrdal yaitu pembangunan sebagai
pergerakan keatas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang lebih menekankan
terhadap pentingnya pertumbuhan dengan perubahan (growth with change),
terutama perubahan nilai-nilai kelembagaan. (Kuncoro, 2006:11)

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan suatu negara untuk menembangkan kegiatan ekonomi dan kualitas
hidup masyarakat. Menurut Lincolin Arsyad Pembangunan Ekonomipada
umumnya didefinisikan sebagai “ Suatu proses yang menyebabkan kenaikan
pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang
disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Ar syad,1999:6).
Dari definisi tersebut, pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai
suatu proses dimana saling mempengaruhi faktor-faktor yang menyebabkan
pembangunan ekonomi dan untuk mengetahui peristiwa yang timbul guna
dilakukan peningkatan kegiatan ekonomi agar terjadi peningkatan pertumbuhan
perkapita dan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
Dari definisi diatas jelas bahwa pembangunan ekonomi memiliki pengertian:
1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita
3. Kenaikan pendapatan per kapita terus berlangsung dalam jangka panjang
4. Perbaikan sistem kelembagaan disegala bidang, misalnya ekonomi, politik,
hukum, sosial dan budaya. Sistem kelembagaan ini dapat ditinjau dari dua
aspek,yaitu: Aspek perbaikan di bidang organisasi (institusi) dan
perbaikan di bidang regulasi baik formal maupun informal.
(Arsyad, 1999:6).
Pembangunan ekonomi dapat dipandang sebagai suatu proses dimana
saling

keterkaitan dan saling

mempengaruhi antara faktor-faktor

yang

menyebabkan terjadinya pembangunan ekonomi tersebut dapat dianalisis dan

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

diidentifikasi secara seksama. Sehingga dengan cara tersebut dapat diketahui
peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan peningkatan kegiatan ekonomi
seluruh masyarakat dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam pembangunan
ekonomi.
Pembangunan ekonomi sendiri dapat didefinisikan dalam tiga cara, yaitu:
1. Pembangunan ekonomi harus diukur dalam arti kenaikan pendapatan riil
dalam suatu jangka waktu yang panjang.
2. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan kenaikan pendapatan riil
perkapita dalam jangka panjang.
3. Pembangunan dipandang sebagai suatu proses dimana pendapatan riil per
kapita naik diikuti dengan penurunan kesenjangan pendapatan dan
pemenuhan keinginan masyarakat keseluruhan.
(J hingan,2004:5)
Pembangunan ekonomi yang diukur dengan kenaikan pendapatan riil
dalam jangka waktu yang panjang akan terjadi apabila pertumbuhan ekonomi
lebih tinggi dari perubahan harga yang terjadi. Pembangunan ekonomi dapat
terjadi pula apabila pertumbuhan riil melebihi laju pertumbuhan penduduk, hal ini
menyebabkan sebagian pertumbuhan ekonomi dialokasikan untuk mempertinggi
kesejahteraan masyarakat.
Beberapa ahli ekonomi membedakan pengertian pembangunan ekonomi
(economic development) dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Ahli
ekonomi yang membedakan pembangunan ekonomi sebagai peningkatan dalam
pendapatan per kapita masyarakat, yaitu tingkat pertambahan penduduk atau

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perkembangan GDP yang berlaku dalam suatu masyarakat dibarengi oleh
perombakan dan modernisasi dalam struktur ekonominya, yang pada umumnya
masih bercorak tradisional. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan GDP, tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil
daripada tingkat pertambahan penduduk atau apakah perubahan dalam struktur
ekonomi berlaku atau tidak (Sukirno, 1985:14). Banyak ahli ekonomi
memberikan pengertian yang sama pada kedua istilah tersebut. Mereka
mengartikan pertumbuhan atau pembangunan ekonomi sebagai kenaikan dalam
GDP. Dalam penggunaan yang lebih umum, istilah pertumbuhan ekonomi
biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara
maju dan istilah pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan
ekonomi di negara-negara berkembang.

2.3.2 Pertumbuhan Ekonomi
Secara singkat pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses
kenaikan output/ pendapatan perkapita dalam jangka panjang. Dari pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses
yang melihat perubahan dan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu.
“Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Pendapatan Nasional Bruto
tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari
pertumbuhan penduduk maupun memperhatikan apakah terjadi perubahan
struktur ekonomi atau tidak”. (Arsyad, 1999:7). Jadi perubahan ekonomi terjadi
ketika Pendapatan Nasional Bruto mengalami peningkatan.

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dalam penggunaan umum, pertumbuhan ekonomi bisa diartikan sebagai
pertumbuhan pendapatan nasional secara agregat dari tahun ke tahun. Asumsi ini
tidaklah sempurna karena tidak memperhatikan pertambahan jumlah penduduk
dan jangka waktu sehingga tidak dapat menentukan apakah suatu perekonomian
tersebut mengalami pertumbuhan atau tidak. Dengan mengunakan indikator
pendapatan per kapita, maka dalam hal pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
tingkat pertambahan per kapita dalam jangka panjang.

2.3.3 Perencanaan Pembangunan
Walaupun tidak ada kesepakatan diantara pakar ekonomi berkenaan
dengan istilah perencanaan ekonomi, sebagian besar pakar ekonomi menganggap
bahwa perencanaan ekonomi

mengandung arti pengendalian dan pengaturan

suatu perekonomian dengan sengaja oleh pemerintah untuk mencapai sasaran dan
tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Perencanaan

merupakan

suatu

persiapan

langkah

dan

kegiatan

yangdisusun atas pemikiran yang logis untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut Albert Waterson, perencanaan adalah melihat kedepan dengan
mengambil pilihan berbagai alternatif dan kegiatan untuk mencapai tujuan masa
depan tersebut dengan terus menerus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak
menyimpang dari tujuan. ( Adisasmita, 2010:64 )
Ada 4 ( empat) element dasar dalam suatu perencanaan, yaitu:
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan berorientasi ke masa depan.
(Arsyad, 1999:19)
Menurut Mohammad Hatta, tujuan perencanaan adalah mengadakan suatu
perekonomian yang diatur, yang direncanakan tujuannya dan jalannya.
(Arsyad,1999:21). Perencanaan pembangunan ekonomi ini ditandai dengan
adanya usaha untuk memenuhi berbagai ciri tertentu serta adanya tujuan yang
bersifat pembangunan tertentu. Hal ini yang membedakan perencanaan
pembangunan dengan perencanaan-perencanaanyang lain.
Ciri-ciri dari suatu perencanaan pembangunan ekonomi, yaitu:
1. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkn pendapatan
perkapita.
2. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan
sosial ekonomi yang mantap (steady social economic growth). Hal ini
dicerminkan dalam pertumbuhan ekonomi yang positif.
3. Usaha untuk mengadakan struktur ekonomi. Hal ini sering kali disebut
sebagai usaha deversifikasi ekonomi.
4. Usaha perluasan kesempatan kerja.
5. Usaha pemerataan pembangunan sering disebut sebagai distributive
justice.
6. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih
menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.

18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Usaha secara terus - menerus menjaga stabilitas ekonomi.
( Arsyad, 1999:21)
Perencanaan

pembangunan

juga

dapat

dilihat

pembedaan-

pembedaannyadari segi jangka waktu rencana. Dalam hal ini trdapat tiga pola,
yaitu :
1. Rencana jangka panjang (long term plan). Perencanaan ini meliputi jangka
waktu 10 tahun keatas.
2. Perencanaan pembangunan jangka menengah (medium term plan).
Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara 3 sampai dengan 8 tahun.
3. Rencana jangka pendek (short term plan). Jangka waktunya antara
setengah sampai dengan dua tahun. (Tjokkr oamidjojo, 1995:69-70)

2.3.4 Perencanaan Pembangunan Daerah
Daerah merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional.
(Adisasmita, 2010:65)
Perencanaan

ekonomi

terdiri

atas

sederatan

fungsi

kewenangan

masyarakat dalam menggunakan sumber daya ekonomi secara optimal untuk
mencapai suatu tatanan yang lebih baik. Dengan demikian, perencanaan ekonomi
merupakan pengaturan dan pengarahan atas suatu kegiatan ekonomi melalui
tindakan yang terkoordinasi secara sistematis oleh badan perencanaan pusat
dengan tujuan tertentu dalam periode waktu tertentu.

19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pembangunan ekonomi selain dilihat dari segi sektoralnya juga dilihat dari
segi perwilayahnya. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana
pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola semua sumber daya yang ada
dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta
untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut, adapun tujuan
utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan
jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah dan merangsang pertumbuhan
ekonomi dalam wilayah tersebut . sehingga perlu diperhatikan juga aspek ruang
(space) atau lokasi dalam pelaksanaannya, dengan demikian pembangunan
ekonomi selain bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan juga untuk
meningkatkan terget pemerataan. ( Arsyad, 1999:109 )
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bukanlah perencanaan dari
suatu daerah, tetapi perencanaan untuk suatu daerah. Perencanaan pembangunan
ekonomi daerah bisa dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki
penggunaan berbagai sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut dan
untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumbersumber

daya

swasta

secara

bertanggung

jawab.

Melalui

perencanaan

pembangunan ekonomi daerah, suatu daerah dilihat secara keseluruhan sebagai
suatu unit ekonomi (economic entity) yang di dalamnya terdapat berbagai unsur
yang berinteraksi satu sama lain. (Kuncoro, 2004:46)

20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Blakely, ada 6 (enam) tahap dalam proses perencanaan
pembangunan ekonomi daerah, dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Proses Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah
Tahap
1

Tugas
Pengumpulan dan Analisis Data

2

§ Penentuan basis ekonomi
§ Analisis struktur tenaga kerja
§ Evaluasi kebutuhan tenaga kerja
§ Analisis peluang dan kendala pembangunan
§ Analisis kapasitas kelembagaan
Pemilhan Strategi Pembangunan Daerah

3

§ Penentuan tujuan dan kriteria
§ Penentuan kemungkinan-kemungkinan tindakan
§ Penyusunan target strategi
Pemilihan Proyek-Proyek Pembangunan

4

§ Identifikasi proyek potensial
§ Penilaian kelayakan proyek
Pembuatan Rencana Tindakan

5

§ Prapenilaian hasil proyek
§ Pengembangan input proyek
§ Penentuan alternatif sumber pembiayaan
§ Identifikasi struktur proyek
Penentuan Rincian Proyek

6

§ Pelaksanaan studi kelayakan secara rinci
§ Penyiapan rencana bisnis (businesss plan)
§ Pengembangan, pengawasan, dan penilaian program
Persiapan Perencanaan Secara Keseluruhan dan Implementasi

§ Penyiapan jadwal implementasi rencana proyek
§ Penyusunan rencana program pembangunan secara
keseluruhan
§ Targeting dan marketing aset-aset masyarakat
§ Pemasaran kebutuhan keuangan
Sumber : Kuncoro, 2004, Perencanaan Daerah, Erlangga, J akarta, hal 54

21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tahapan seperti dalam tabel tersebut yang berurutan tersebut meliputi : (1)
Pengumpulan dan analisis data, (2) Pemilihan strategi pembangunan daerah, (3)
Pemilihan proyek-proyek pembangunan daerah, (4) pembuatan rencana tindakan,
(5) penentuan rincian proyek, (6) persiapan perencanaan secara keseluruhan dan
implementasi. ( Blakely dalam Kuncoro, 2004:49 )
Setidaknya ada tiga unsur dasar dari perencanaan pembangunan ekonomi
daerah jika dikaitkan dengan hubungan pusat dan daerah:
1. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan
pemahaman tentang hubungan antar daerah dengan lingkungan nasional
dimana daerah tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan secara
mendasar antara keduanya, dan konsekuensi akhir dari interaksi tersebut.
2. Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk
daerah, dan sebaliknya yang baik bagi daerah belum tentu baik bagi
nasional.
3. Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah
misalnya, administrasi; proses pengambilan keputusan; otoritas juga
biasanya sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yang tersedia pada
tingkat pusat. Selain itu, derajat pengendalian kebijakan sangat berbeda
pada dua tingkat tersebut. Oleh karena itu, perencanaan daerah yang
efektif harus bisa membedakan apa yang seharusnya dilakukan dan apa
yang dapat dilakukan, dengan menggunakan berbagai sumberdaya
pembangunan sebaik mungkin yang benar-benar dapat dicapa, dan

22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

mengambil manfaat dari informasi yang lengkap dan tersedia pada tingkat
daerah karena kedekatan para perencananya dengan objek perencanaan.
( Kuncoro, 2004:47 )

2.3.5 Teori Ekonomi Regional
Ada beberapa teori dalam ekonomi regional atau daerah yang diuraikan
seperti di bawah ini:
2.3.5.1 Teori Tentang Daerah
Langkah pertama dalam mengikhtisar konsep tentang daerah adalah
menyelidiki apakah daerah itu merupakan suatu gejala alamiah ataukah hanya
merupakan kontruksi-kontruksi metal saja. Dalam hal ini ada dua pandangan yang
saling berbeda yaitu yang obyektif dan yang subyektif. Pandangan subyektif
memandang daerah sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan hanya suatu ide,
suatu model untuk membantu mempelajari dunia. Daerah adalah suatu model
klasifikasi, suatu niat untuk memisahkan sifat-sifat areal, dimana satu-satunya
daerah alamiah (natural region) hanyalah permukaan bumi tempat manusia
bermukim. Pandangan obyektif menganut posisi sebaliknya, memandang daerah
sebagai satu tujuan tersendiri, suatu kebulatan riil, suatu organisme yang dapat
diidentifikasi dan dipetakan. (Glasson, 1977:18)
Dalam berbagai analisa dan penyelidikan mengenai kegiatan ekonomi
ditinjau dari sudut penyebarannya diberbagai daerah, perkataan daerah dapat
dibe