ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK CV. ISKASARI JAYA WARU - SIDOARJO.

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL
OBJ ECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK
CV. ISKASARI J AYA WARU - SIDOARJ O

SKRIPSI

Disusun Oleh :

AGUSTINA FATMAWATI
0942010051

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i


ANALISIS PENGUKURANPRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL
OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK
CV. ISKASARI J AYA WARU – SIDOARJ O

Disusun Oleh :

AGUSTINA FATMAWATI
NPM. 0942010051
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dr. J ojok Dwi, S. Sos. M.Si
NIP. 370119500421

Mengetahui
Dekan


Dra. Hj. Suparwati, MSi
NIP. 195020771973101001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERBASIS MODEL
OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI PLASTIK
CV. ISKASARI J AYA WARU – SIDOARJ O

Disusun Oleh :

AGUSTINA FATMAWATI
NPM. 0942010051
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ J awa Timur
Pada tanggal 10 Desember 2012

Tim Penguji
1. Ketua

Pembimbing

Dra. Lia Nirawati, M.Si
NIP. 196009241993032001
2. Sekretaris

Dr. J ojok Dwi, S. Sos. M.Si
NIP. 370119500421

Dr. J ojok Dwi, S. Sos. M.Si
NIP. 370119500421
3.Anggota

Drs. Eddy Purnomo, SE, MM
NIP.195408251984031001
Mengetahui
DEKAN


Dra. Hj. Suparwati M.Si
NIP.195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan rasa syukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kelancaran
dan kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “
Analisis Pengukuran Produktivitas Berbasis Model Objective Matrix ( OMAX )
pada Produksi Plastik CV. Iskasari J aya Waru – Sidoarjo. “
Tidak lupa, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dr. Jojok
D, S.Sos,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membantu, mengarahkan, dan
memberikan saran kepada penulis dalam hal penyusunan skripsi.
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu penulis yaitu
kepada :
1. Ibu Dra. Hj.Suparwati, MSi selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, MSi selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jatim
3. Ibu Dra.Siti Ning Farida, MSi selaku sekretaris program studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

4. Bapak Imam Syafi’i Siddiq,SE selaku Manajer CV. Iskasari Jaya Waru Sidoarjo
5. Bapak Pamuji selaku Marketing CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo yang telah
membantu memberikan informasi demi kelancaran skripsi ini

6. Bapak Tugimin selaku Administrasi CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo yang
yang telah membantu memberikan informasi demi kelancaran skripsi ini
7. Semua pihak CV. Iskasari Jaya Waru - Sidoarjo yang telah membantu penulis
dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan produktivitas perusahaan
8. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga
dapat menyelesaikan skripsi ini
9. Teman-teman program studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah membantu
memberikan dukungan dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini
Menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dengan rendah hati penulis menerima kritik dan saran guna menuju
perbaikan. Akhir kata dengan segala kekurangan ataupun kesalahan yang penulis
lakukan baik sengaja maupun tidak, penulis mohon maaf dan penulis berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Surabaya,Desember2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN J UDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN DAN
PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1 Pengertian Manajemen Produksi ..................................................... 7
2.1.1 Fungsi Manajemen Produksi .................................................. 8
2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi .................................................. 9
2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi .................................... 10
2.2 Pengertian Produksi ........................................................................ 12
2.2.1 Fungsi Produksi ..................................................................... 12
2.2.2 Jenis – Jenis Proses Produksi .................................................. 13
2.2.3 Pengawasan Produksi ............................................................. 13
2.2.3.1 Fungsi Pengawasan Produksi ..................................... 15
2.2.3.2 Jenis – Jenis Pengawasan Produksi ............................ 16
2.2.4 Pengertian Persediaan Bahan Baku ........................................ 17
2.2.5 Pengertian Pengawasan Persediaan Bahan Baku ..................... 18

2.2.5.1 Fungsi Pengawasan Persediaan Bahan Baku ............... 18

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

2.2.5.2 Tujuan Pengawasan Persediaan Bahan Baku............... 19
2.2.5.3 Pemakaian Persediaan Bahan Baku............................. 20
2.3 Manajemen Produktivitas ................................................................. 21
2.3.1 Pengertian Produktivitas ......................................................... 21
2.3.2 Ruang Lingkup Produktivitas ................................................ 21
2.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ................ 22
2.3.4 Siklus Produktivitas ................................................................ 24
2.3.5 Peningkatan Produktivitas ...................................................... 25
2.3.6 Pengukuran Produktivitas ....................................................... 26
2.3.6.1 Pengertian Pengukuran Produktivitas .......................... 26
2.3.6.2 Manfaat Pengukuran Produktivitas ............................. 27
2.3.6.3 Model – Model Pengukuran Produktivitas .................. 28
2.3.7 Model Produktivitas Objective Matrix ( OMAX ) .................... 32

2.3.7.1 Bentuk dan Susunan Metode OMAX ........................... 35
2.3.7.2 Langkah – Langkah Pembuatan Matrix OMAX ........... 38
2.4 Masukan ( Input ) Sistem Produksi ................................................... 44
2.5 Keluaran ( Output ) Sistem Produksi ................................................ 46
2.6 Kerangka Berpikir ............................................................................ 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 50
3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 50
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .............................. 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 51
3.4 Analisis Data .................................................................................... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 62
4.1 Gambaran Objek Penelitian dan Penyajian Data ............................... 62
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .................................................... 62
4.1.2 Lokasi Perusahaan ................................................................. 63
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................. 64
4.2 Analisis Data dan Pembahasan ........................................................ 67
4.2.1 Analisis Data .......................................................................... 67
4.2.1.1 Data – Data yang dibutuhkan ...................................... 67
4.2.1.2 Nilai Masing – Masing Rasio Berdasarkan Kriteria..... 70
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

4.2.1.3 Pengukuran produktivitas standar,
Nilai Sasaran Akhir (Target Pencapaian)
dan Bobot Rasio ........................................................ 72
4.2.1.4 Pembentukan Matrik Omax ....................................... 73
4.2.1.5 Evaluasi Tingkat Produktivitas .................................. 76
4.2.2 Pembahasan .......................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 82
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 82
5.2 Saran................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR TABEL

Nomor

J udul

Halaman

1. Data Hasil Produksi, Data Produk Baik,
Data Produk yang diperbaiki / cacat
CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo
Periode Januari – Maret 2011 .................................................................68
2. Data Jumlah Tenaga Kerja
Data Waktu Kerja / Jam Kerja yang Tersedia,
Data Waktu Kerja / Jam Kerja Lembur,
Data Jumlah Absensi Tenaga Kerja
CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo
Periode Januari – Maret 2011 .................................................................69
3. Data Pemakaian Kwh Listrik,
Data Jumlah Jam Kerusakan Mesin,
Data Jumlah Jam Mesin Normal
CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo
Periode Januari – Maret 2011 .................................................................70
4. Hasil Perhitungan Rasio Masing-masing Kriteria....................................71
5. Nilai Tahap Awal (produktivitas standar), Target dan Bobot ..................73
6. Matrix OMAXPeriode Januari 2011 ........................................................74
7. Matrix OMAX Periode Februari 2011 ....................................................74
8. Matrix OMAX Periode Maret 2011 ........................................................75

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor

J udul

1.

Siklus Produktivitas ............................................................. 24

2.

Matrix Struktur OMAX.......................................................... 43

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

Halaman

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1.

J udul

Halaman

Struktur Organisasi CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo ................. 65

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

ABSTRAKSI

AGUSTINA FATMAWATI. ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
BERBASIS MODEL OBJECTIVE MATRIX ( OMAX ) PADA PRODUKSI
PLASTIK CV. ISKASARI J AYA WARU – SIDOARJ O.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pengukuran produktivitas pada
CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo, yang selama ini belum pernah melakukan
pengukuran produktivitas pada perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1986 ini.
Tujuan adanya pengukuran produktivitas pada CV. Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo dan
menciptakan usulan – usulan perbaikan secara berkelanjutan yang berfungsi untuk
peningkatan produktivitas perusahaan.
Analisis ini menggunakan metode pengukuran produktivitas yaitu metode
Objective Matrix (Omax), dan sebagai alat ukur dapat dibantu menggunakan program
sederhana pada perangkat komputer seperti microsoft excel. Langkah-langkah dalam
penelitian ini mengacu pada langkah-langkah omax,yaitu menentukan kriteria-kriteria
kritis dalam peningkatan produktivitas di lini produksi,menentukan indikator
produktivitas dalam bentuk rasio untuk masing-masing kriteriaproduktivitas,
pengumpulan data lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitasaktual/tercapai,
perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan, penentuan target,penentuan bobot
tiap rasio, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap periode,penentuan
nilai produktivitas keseluruhan (overall productivity), evaluasi produktivitas dan
yangterakhir perencanan produktivitas untuk masa yang akan datang.
Hasil penelitian menghasilkan matriks OMAX yang dapat digunakan untuk
memantau tingkat produktivitas perusahaan yang terdiri dari 8 rasio pada CV Iskasari
Jaya Waru – Sidoarjo. Pada hasil evaluasi produktivitas, menunjukkan bahwa CV
Iskasari Jaya Waru – Sidoarjo untuk hasil produksi plastik dapat dikatakan cukup
produktif karena mampu menempuh indeks produktivitas sebesar 44,002%.

Kata Kunci : Produktivitas, Objective Matrix (Omax), Target, Kriteria, dan Rasio.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan sumber daya manusia saat ini, menimbulkan adanya
teknologi-teknologi canggih yang semakin terarah. Adanya peningkatan
teknologi-teknologi yang ada saat ini disebabkan adanya peningkatan
kebutuhan dan keinginan manusia terhadap suatu barang baik dalam jumlah,
mutu, dan variasi macamnya. Perkembangan yang ada menimbulkan
tantangan untuk memenuhinya dan meningkatkan kemampuan menyediakan
dan menghasilkan suatu barang.
Dalam perusahaan yang menghasilkan barang atau produk, adanya
peningkatan kemampuan penyediaan atau intensitas produksi sangatlah
diperlukan guna memenuhi kebutuhan pasar untuk produk tersebut. Selain itu,
penerapan sistem produksi sangatlah penting, karena proses produksi yang
dilakukan akan membentuk produk tersebut nantinya.
Agar sukses dalam menjalankan proses produksi maka setiap perusahaan
harus dapat menetapkan strategi manajemen produksi dan operasi yang mana
di dalamnya merupakan kegiatan mengatur dan mengkoordinasikan alat dan
sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat
dan sumber daya biaya, serta bahan secara efisien dan efektif untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau produk.

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Kegiatan ini dilaksanakan melalui sistem produksi dengan menggabungkan
faktor-faktor produksi yang ada sehingga menjadi barang yang berkualitas.
Produktivitas adalah faktor penting dalam mempengaruhi proses kemajuan
atau kemunduran suatu perusahaan, yang artinya hubungan antara input dan
output suatu sistem produksi. Dapat pula diartikan produktivitas sebagai
motor penggerak kemajuan ekonomi dan kesejahteraan perusahaan.
Menganalisis produktivitas perusahaan sangat penting guna mengetahui
seberapa besar tingkat rasio input dan output perusahaan, untuk menganalisis
serta mengetahui hal tersebut, maka penulis melakukan analisis dan
pengukuran produktivitas perusahaan yang bergerak di bidang produksi yang
bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan
merupakan dasar untuk perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa
yang akan datang. Kegiatan pengukuran produktivitas perusahaan dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, tergantung dari aspek yang akan
dianalisis. Produktivitas merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan
perusahaan, karena perusahaan akan selalu menginginkan produktivitasnya
tetap tinggi, guna memperoleh profitabilitas perusahaan yang akan mampu
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, pengukuran
tingkat produktivitas sangat diperlukan untuk menilai kinerja perusahaan dan
juga untuk memperbaiki produktivitas perusahaan itu sendiri di masa yang
akan datang.
Meningkatkan produktivitas suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh
banyak faktor, tidak hanya dengan memiliki profit yang tinggi namun juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

ditunjang oleh faktor – faktor penting lainnya, seperti sumber daya manusia,
mesin, dan proses produksinya. Faktor – faktor tersebut akan sangat
mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang
berkualitas dan sesuai dengan pesanan atau order konsumen.
Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan atau
laba yang maksimal, begitu pula dengan yang diharapkan oleh CV. Iskasari
Jaya di Waru – Sidoarjo yang bergerak di bidang produksi plastik. Oleh sebab
itu,

faktor-faktor penting yang harus diperhatikan bukan hanya faktor

pentingnya proses produksi dalam suatu perusahaan dalam membentuk brand
image pada suatu produk, namun juga harus memperhatikan produktivitas
pada perusahaan tersebut.
CV. Iskasari Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
pembuatan plastik atau yang biasa disebut multiplek. Perusahaan ini tidak
memproduksi bahan mentah hingga menjadi barang jadi dan siap pakai,
namun perusahaan ini hanya memproduksi bahan mentah hingga menjadi
barang setengah jadi, yang akan dimanfaatkan lagi oleh perusahaan lain untuk
menunjang fungsional barang tersebut. CV. Iskasari Jaya hanya memproduksi
plastic sesuai dengan pesanan atau order, oleh karena itu adanya hubungan
kerjasama yang baik dengan banyak perusahaan akan mampu meningkatkan
produktivitas perusahaan tersebut. Semakin banyak perusahaan yang
bekerjasama dan mempercayakan hasil produksi dari CV. Iskasari Jaya, maka
akan meningkatkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Adanya pelatihan kepada para karyawan CV. Iskasari Jaya, pemeliharaan
mesin – mesin yang digunakan akan memberikan hasil produksi yang
maksimal dan dapat meminimalisir adanya cacat atau kerusakan barang yang
nantinya akan mengurangi profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Adanya
ketentuan – ketentuan proses produksi yang telah ditetapkan perusahaan juga
harus ditepati oleh para karyawan agar proses produksi berjalan sesuai
dengan SOP ( Standart Operasional Perusahaan ).
Persaingan dalam dunia perindustrian dapat dijadikan suatu acuan agar
CV. Iskasari Jaya terus meningkatkan pelayanan yang terbaik dari waktu ke
waktu agar pelanggan yang telah bekerjasama akan terus merasa puas dengan
hasil produksi plastic dari CV. Iskasari Jaya sehingga meminimalisir pesaing
untuk menggeser eksistensi perusahaan. Dengan pelayanan yang baik, hasil
produksi yang sesuai standart, dan ketepatan waktu produksi akan
menjadikan CV. Iskasari Jaya sebagai perusahaan industry plastic yang
menjadi leader.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa CV. Iskasari Jaya dalam
masalah sulit dalam kurun waktu januari sampai maret 2011 tersebut. Dalam
hal ini peneliti dapat mengetahui daya juang perusahaan dalam memhasilkan
produknya apakah masih dapat dikatakan memiliki daya produktivitas yang
baik.
Ada banyak cara dalam menganalisa produktivitas suatu perusahaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Objective Matrix
(OMAX). Objective Matrix (OMAX) merupakan sistem pengukuran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

produktivitas untuk memantau produktivitas di suatu perusahaan dengan
kriteria produktivitas yang sesuai. Metode ini dipilih karena memiliki
beberapa kelebihan, anatara lain sasaran produktivitas yang jelas dan mudah
dimengerti yang akan memberi motivasi bagi pekerja untuk mencapainya,
dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang amat berpengaruh dan yang
kurang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, bentuk model yang
fleksibel dan data-data yang diperlukan dalam model ini mudah diperoleh di
lingkungan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menetapkan judul
“Analisis Pengukuran Produktivitas Berbasis Model Objective Matrix
(OMAX ) Pada Produksi Plastik CV. Iskasari J aya Waru – Sidoarjo “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dan dengan
memperhatikan kondisi perusahaan yang ada maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Seberapa besar tingkat produktivitas perusahaan CV. Iskasari Jaya
Waru – Sidoarjo ?
2. Apa sajakah upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis dan mengukur tingkat produktivitas perusahaan khususnya
pada bagian produksi plastik.
2. Memberikan usulan dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut
:
1. Manfaat teoritis
Mahasiswa

mendapatkan

pengetahuan

atau

pengembangan

ilmu

khususnya mengenai manajemen produktivitas setelah menganalisis
produktivitas perusahaan.
2. Manfaat praktis
Menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dan tambahan wawasan
bagi pihak yang akan melakukan penelitian di masa yang akan datang dan
menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan dan saran untuk
manajemen

perusahaan

yang

akan

melakukan

keputusan

meningkatkan produktivitas perusahaan dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen sering disebut dengan pengelolaan atau tata laksana. Menurut
Agus Ahyari ( 1996 : 35 ) manajemen merupakan proses dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, pengkoordiniran serta pengendalian. Maka
unsur – unsur yang terkendali di dalam manajemen adalah :
1. Perencanaan sebagai serangkaian keputusan yang diambil sekarang
untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang.
2. Pengorganisasian sering diartikan sebagai kerjasama antara 2 orang
atau lebih dengan atau tanpa peralatan untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Pergerakan yang baik akan mengikuti aspirasi dari bagiannya
masing – masing.
4. Pengkoordinasian dapat berjalan dengan baik bila ada kerjasama
antar bagian atau antar masing – masing pihak.
5. Pengendalian diartikan sebagai pengawasan yang sekaligus dapat
mengambil beberapa tindakan perbaikan.
Menurut Sofyan Assauri ( 2004 : 12 ) manajemen produksi adalah
kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber –
sumber daya alat dan sumber – sumber daya dana serta bahan secara
efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

barang atau jasa. Dengan pengertian tersebut, maka istilah manajemen
mencakup semua kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan barang atau
jasa, serta kegiatan – kegiatan yang mendukung atau menunjang usaha
untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Menurut Handoko ( 2000 : 3 ) manajemen produksi merupakan usaha –
usaha pengelolaan secara optimal penggunaan faktor – faktor produksi
dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produk dan jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen produksi merupakan pengelolaan secara optimal kegiatan
operasi yang menyangkut input dan output yang berhubungan dengan
bagaimana menghasilkan suatu produk, mengelola mulai dari pemilihan
bahan baku, pemrosesan bahan baku, hingga menghadirkan produk
tersebut di kalangan masyarakat.
2.1.1 Fungsi Manajemen Produksi
Menurut Ahyari ( 2001 : 27 ) ada empat fungsi dasar manajemen produksi,
yaitu :
1. Perencanaan ( planning ) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian ( organizing ) adalah dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan – kegiatan yang lebih kecil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan,
bagaimana tugas – tugas tersebut dikerjakan dan siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut.
3. Pengarahan ( directing )adalah suatu tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha – usaha
organisasi.
4. Pengevaluasian ( evaluating ) proses pengawasan dan pengendalian
performa untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dalam hal
ini dituntut untuk dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam
kegiatan operasional agar tidak semakin besar.
2.1.2 Tujuan Manajemen Produksi
Menurut Assauri ( 2004 : 23 ) tujuan manajemen produksi adalah
kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan menggunakan peralatan,
sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi pengeluaran yang
berupa barang atau jasa yang akhirnya dapat dijual kepada para konsumen
untuk memungkinkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
Sedangkan menurut Sukanto ( 2000 : 2 ) tujuan manajemen produksi
adalah memproduksi atau mengatur produksi

barang dan jasa dalam

jumlah kualitas harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan
kebutuhan konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
manajemen produksi adalah usaha yang dilakukan dalam mengatur barang
dan jasa dalam jumlah kualitas, harga, waktu, serta dampak yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup kegiatan – kegiatan yang cukup luas dan
mencakup berbagai macam keputusan, baik keputusan jangka panjang
maupun keputusan jangka pendek mengenai rancangan sistem produksi
dan rancangan operasi serta sistem pengawasan.
Menurut Assauri ( 1999 : 17 ) ruang lingkup manajemen produksi adalah
mencakup kegiatan mengenai rancangan sistem produksi, yang meliputi :
1) Seleksi dan rancangan
Dalam hal ini perlu diperhatikan usaha – usaha untuk
menghasilkan produk secara efektif dan efisien serta kualitas yang
baik.
2) Seleksi peralatan dan proses
Untuk melaksanakan kegiatan produksi biasanya terdapat beberapa
pilihan dari peralatan yang akan dipakai mulai dari penentuan
tempat operasi, perencanaan gedung yang sesuai dengan penentuan
dan pemeliharaan mesin serta fasilitas produksi lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

3) Rancangan produksi
Dalam hal ini biaya produksi erat hubungannya dengan rancangan
dari bagian – bagian yang ada ( hasil produksi, rencana kerja ) dan
sebagainya.
4) Rancangan tugas pekerjaan
Merupakan bagian integral daripada rancangan sistem termasuk
organisasi dasar kerja yang

merupakan kegiatan yang dapat

membantu dalam rangka mencapai tujuan.
5) Lokasi sistem
Lokasi sangat memegang peranan penting, tentang pembagian
pokok yang menyangkut jarak dari pasar untuk tempat memperoleh
bahan baku.
6) Penyusunan
Perencanaan mengenai kapasitas produksi dan sistem kerja perlu
dibuat operasi dari perusahaan harus diatur sedemikian rupa
sehingga yang menguntungkan antara lain dengan mengurangi
biaya material handling yang dapat memenuhi syarat yang
dibutuhkan.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulakan kegiatan manajemen
produksi itu dibutuhkan untuk mengatur dan mengkoordinasi faktor –
faktor produksi yang ada guna mencapai tujuan perusahaan. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan kegiatan yang dikenal dengan proses produksi agar
tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien sesuai dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

rencana yaitu segala proses kegiatan tersebut harus direncanakan,
dikoordinasikan dan diawasi.
2.2 Pengertian Produksi
Produksi adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi yang tersedia.
Menurut

Sofyan

diartikan secara

Assauri (1999 : 11)

pengertian produksi dapat

luas sebagai kegiatan yang

mentransfer masukan –

masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ) termasuk semua aktivitas
atau kegiatan

yang

mendukung

dan

menunjang

usaha

untuk

menghasilkan suatu produk.
2.2.1 Fungsi Produksi
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi, yaitu :
1. Proses pengolahan, yaitu metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan ( input )
2. Jasa – jasa penunjang, yaitu sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan
dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
3. Perencanaan yaitu penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu
dasar waktu atau periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

4. Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan
( input ) pada kenyataannya dapat dilaksanakan dengan baik.
2.2.2 J enis – J enis Proses Produksi
Menurut Sofyan Assauri ( 1999 : 65 ), jenis – jenis proses produksi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Proses produksi terus menerus ( Continuos Process ) atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi, pada
umumnya produk yang dihasilkan bersifat homogen ( satu macam
) dan tidak tergantung pada spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
2. Proses produksi terputus – putus ( Intermintent process ) yaitu
proses produksi yang arus prosesnya ada dalam perusahaan tidak
selalu sama, pada umumnya produk yang dihasilkan bersifat
heterogen ( lebih dari satu macam ) dan tergantung pada
spesifikasi yang diminta pembeli.
2.2.3 Pengawasan Produksi
Semua kegiatan dalam suatu perusahaan harus diarahkan untuk
menjamin adanya kesinambungan dan koordinasi kegiatan / aktivitas dan
untuk menyelesaikan produk sesuai dengan bentuk, kuantitas, dan waktu
yang diinginkan serta dalam batas – batas biaya yang direncanakan.
Sofyan Assauri ( 1999 : 148 ) menyatakan tentang arti dari pengawasan
produksi merupakan untuk mengkoordinasi aktivitas pengerjaan atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu
dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Adapun pengawasan yang perlu dilaksanakan didalam pengendalian
produksi sebagai berikut :
1) Pengawasan Proses Produksi : Yaitu menentukan kapan waktu
terselesaikannya

proses

produksi

yang

benar

dan

dapat

dipertanggungjawabkan.
2) Pengawasan Bahan Baku: Merupakan faktor yang sangat
penting keterlambatan penyediaan bahan baku mengakibatkan
proses produksi perusahaan mengalami kemacetan.
3) Pengawasan Tenaga Kerja : Dipergunakan sebagai mengawasi
tenaga kerja didalam melaksanakan pekerjaan di bagian
produksi agar dapat berkonsentrasi pada produk yang telah
diproduksi menjadi barang jadi.
4) Pengawasan Biaya Produksi : Tanpa adanya

pengendalian

dalam biaya produksi maka akan menjadi pemborosan yang
menyebabkan ( cost product ) menjadi tinggi sehingga pada
akhirnya

akan

mempengaruhi

harga

penjualan

dan

menempatkan perusahaan didalam posisi persaingan.
5) Pengawasan Kualitas Produk : Sebelum proses berlangsung
produk diteliti terlebih dahulu agar produk yang dihasilkan
bermutu tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

6) Pemeliharaan : Peralatan yang setiap hari dipakai untuk proses
produksi harus membutuhkan pemeliharaan yang baik ( lebih
insentif ) agar tidak mengalami kemacetan dalam proses
produksi. Perawatan pada cetakan

(matras), pembersihan

cetakan, melihat fasilitas dalam proses produksi yang perlu
adanya perbaikan.
2.2.3.1 Fungsi Pengawasan Produksi
Menurut Sofyan Assauri ( 2001 : 149 ) untuk dapat menjalankan
pengawasan dengan sempurna dan efektif, maka pengawasan produksi
yang dilakukan hendaknya mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Routing, adalah fungsi yang menentukan dan mengatur urutan
kegiatan pekerjaan yang logis, sistematis, dan ekonomis melalui
urutan nama bahan – bahan yang dipersiapkan untuk diproses
menjadi barang jadi.
2. Loading, adalah penentuan dan pengaturan muatan pekerjaan
(work load ) pada masing – masing pusat pekerjaan ( work centre
) sehingga dapat ditentukan berapa lama waktu yang diperlukan
pada setiap operasi tanpa adanya penundaan atau keterlambatan.
3. Scheduling, merupakan pengkoordinasian tentang waktu dalam
kegatan berproduksi sehingga dapat diadakan pengalokasian
bahan – bahan baku dan bahan – bahan pembantu serta
kelengkapan kepada fasilitas – fasilitas atau bagian – bagian
pengolahan dalam pabrik pada waktu yang telah ditentukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

4. Dispatching, meliputi pelaksanaan dari semua rencana dan
pengaturan dalam bidang routing dan scheduling. Sebagian besar
kegiatan dalam dispatching ini terdiri dari penyampaian perintah
kepada bagian pengolahan yang dilakukan sesuai dengan schedule
dan urutan pekerjaan yang telah ditentukan.
5. Follow Up, adalah fungsi penelitian dan pengecekan terhadap
semua aspek yang mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi.
Follow Up ini mencakup usaha – usaha untuk mendapatkan bahan
baku yang tidak tersedia tetapi dibutuhkan, mencari supplier yang
yang paling baik untuk mendapatkan bahan – bahan baku tersebut,
juga meneliti mesin – mesin dan peralatan yang diperlukannserta
mengenai penjualan apakah hasilnya baik atau buruk. Semua itu
dilakukan dengan tujuan agar hal – hal tersebut tidak mengganggu
kelancaran di dalam produksi.
2.2.3.2 J enis – J enis Pengawasan Produksi
Menurut T. Hani Handoko ( 2000 : 252 ), jenis – jenis pengawasan
produksi adalah sebagai berikut :
1) Order Control, sebagian besar perusahaan menggunakan berbagai
sistem Order Control untuk operasi – operasi berdasarkan pesanan
mereka.
2) Flow Control, produk – produk yang dibuat dalam jumlah besar
biasanya dikendalikam dengan menggunakan Flow Control. Jenis
pengawasan ini banyak dijumpai dalam proses produksi kontinyu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

atau terus – menerus, dimana pengerjaan produk mengalir
sepanjang lini produksi.
3) Load Control, bersangkutan dengan penuyusunan schedule –
schedule untuk satu / lebih mesin – mesin penting. Load Control
terutama mengatur pembebanan mesin – mesin kunci tersebut, dan
mengidentifikasikan kebutuhan setiap order agar kuantitas atau
tingkat produksi dapat dikendalikan.
4) Block Control, jenis pengawasan ini biasanya digunakan dalam
industry pakaian jadi. Pengawasan ini mengelompokkan order –
order menurut model, ukuran, style tertentu dan kemudian
menggabungkannya.
2.2.4 Pengertian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku dalam suatu perusahaan merupakan unsure yang sangat
penting dalam perusahaan yang bersangkutan. Ketiadaan bahan baku akan
menyebabkan terhentinya proses produksi. Maka, persediaan bahan baku
sangatlah mutlak ada di dalam suatu perusahaan untuk keperluan produksi.
Menurut Agus Ahyari ( 1996 : 149 ) perlunya persediaan bahan baku
di dalam perusahaan digunakan untuk tidak memperlambat pelaksanaan
proses produksi. Bahan baku didatangkan dari pabrik. Di dalam
pembelian suatu bahan baku tidak dapat dibeli atau didatangkan
secara satu per satu dalam jumlah unit yang diperlukan pada saat
bahan tersebut akan dipergunakan untuk proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan dalam beberapa waktu tertentu pula.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.5 Pengertian Pengawasan Persediaan Bahan Baku
Pengawasan dilakukan terhadap suatu kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan operasi yang bersifat peninjauan kembali dan pelaksanaan
tugas. Peninjauan ini bukan hanya meliputi suatu peninjauan yang
nantinya mengungkapkan sesuai atau tidaknya kegiatan dengan rencana
yang disusun, tetapi juga mengusahakan penyesuaian yang perlu
dilakukan.
Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan membutuhkan dana yang
besar. Jika dana yang besar hanya teresap dalam bahan baku saja,
kesempatan perusahaan untuk menanamkan dananya dalam bidang yang
lain akan menjadi kecil.
Pengawasan persediaan bahan baku menurut Sofyan Assauri ( 1999 :
176 ), adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari
perusahaan parts, bahan baku dan barang hasil / produk, sehingga
perusahaan melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan
– kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
2.2.5.1 Fungsi Pengawasan Per sediaan Bahan Baku
Menurut Agus Ahyari ( 1996 : 63 ) persediaan memiliki fungsi yang
sangat penting dalam kegiatan perusahaan, yaitu :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku
yang

dibutuhkan

keterlambatan

oleh

maka

perusahaan.
perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Seandainya
dapat

terjadi

memanfaatkan

19

persediaan yang ada sambil menunggu bahan baku yang
dikirim dari pemasok.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik
sehingga harus dikembalikan.
3. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan disimpan
dalam gudang, sebab akan menghindari naiknya harga bahan
baku yang mengikuti arus kenaikan valuta asing.
4. Mempertahankan stabilitas produk dan menjamin kelancaran
arus produksi. Dan mencapai produk yang seoptimal mungkin
sesuai keinginan perusahaan yang dapat diterima konsumen
2.2.5.2 Tujuan Pengawasan Per sediaan Bahan Baku
Menurut Sofyan Assauri ( 1999 : 177 ), tujuan pengawasan persediaan
bahan baku adalah :
1) Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga
dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi
2) Menjaga agar pembelian persediaan oleh perusahaan tidak terlalu
besar atau berlebih – lebihan, sehingga biaya – biaya yang timbul
dari perusahaan tidak terlalu besar.
3) Menjaga agar pembelian secara kecil – kecilan dapat dihindari
karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasan
persediaan bahan baku untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat
dari bahan / barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

biaya – biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan
perusahaan. Dengan kata lain pengawasan persediaan untuk menjamin
terdapatnya pengadaan pada tingkat yang optimal agar produk dapat
berjalan dengan lancer dan biaya pengadaan dapat diminimalisir.
2.2.5.3 Pemakaian Per sediaan Bahan Baku
Pengendalian terhadap persediaan bahan baku akan mampu menjamin
peningkatan efisiensi penggunaan material. Ketidakefisienan dalam
pemakaian persediaan bahan baku akan sangat berpengaruh atas tingginya
harga pokok barang yang dihasilkan. Apabila realisasi penggunaan bahan
baku banyak yang menyimpang atau tidak efisien, hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya fluktuasi harga pembelian bahan.
Dalam mengatasi fluktuasi harga pembelian harga bahan, menurut
Indriyo Gitosudarmo ( 1999 :250 ), ada beberapa cara untuk menilai bahan
baku, yaitu :
a. Metode First In First Out ( FIFO ), bahwa unit – unit di awal
barang dalam proses telah diselesaikan terlebih dahulu, sebelum
unit baru mulai dikerjakan.
b. Metode Last In Last Out ( LIFO ), bahwa unit – unit di akhir
barang dalam proses terlebih dahulu, sebelum unit awal dikerjakan.
c. Metode Rata – Rata, bahwa barang yang dikeluarkan dibebani
dengan harga pokok rata – rata. Demikian juga dengan barang yang
tersisa atau persediaan akhir dinilai dengan harga pokok rata – rata.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

d. Metode Rata – Rata Bergerak, bahwa harga pokok rata – rata
dihitung setiap kali terjadi pembelian.
e. Metode Standart Harga
2.3

Manajemen Produktivitas

2.3.1 Pengertian Produktivitas
Produktivitas menurut Kisdarto Atmosoeprapto ( 2000 : 1 ) adalah
perbandingan antara keluaran ( output ) yang dicapai dengan masukan
( input ) yang diberikan. Produktivitas juga merupakan hasil dari
pengelolaan masukan dan pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi
yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.
Menurut Heizer dan Render ( 2005 ) produktivitas adalah perbandingan
antara output ( barang dan jasa ) dibagi input ( sumber daya seperti tenaga
kerja dan modal ).
Dari beberapa definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
produktivitas adalah perbandingan antara keluaran ( output ) dibanding
masukan ( input ) dengan menggunakan sumberdaya yang ada di
perusahaan secara efektif dan efisien.
2.3.2 Ruang Lingkup Produktivitas
Ada 4 ruang lingkup produktivitas, yaitu :
1) Ruang lingkup nasional
Dalam ruang lingkup nasional, akan memperhitungkan faktor –
faktor secara sederhana seperti buruh, capital, manajemen bahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

mentah dan sumber – sumber lainnya sebagai keluaran yang
mempengaruhi barang.
2) Ruang lingkup industri
Disini faktor – faktor yang mempengaruhi dan berhubungan
dikelompokkan dalam kelompok industry yang sama. Misalnya
baja, minyak, dan sebagainya.
3) Ruang lingkup perusahaan atau organisasi
Dalam suatu perusahaan ada pengaruh antar faktor yang satu
dengan yang lain. Perusahaan yang dibuat atau dihasilkan dapat
diukur

/

dihubungkan

dengan

perusahaan

lainnya

untuk

mengetahui efisiensi perusahaan tersebut.
4) Ruang lingkup perorangan
Ditentukan oleh lingkungan serta ketersediaan alat, proses dan
perlengkapan. Disini timbul faktor baru yang tidak dapat
dikelompokkan dimana individu termasuk pengaruh dengan
kelompok lain dan alasan mengapa seseorang bekerja.
2.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Menurut Vincent Gasperz ( 2000 : 9 ), ada 5 faktor produktivitas yang
umum yaitu :
1. Tenaga Kerja, operasi sistem produksi membutuhkan intervensi
manusia dan orang – orang yang terlibat dalam proses sistem
produksi yang dianggap sebagai input tenaga kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2. Modal, operasi sistem produksi membutuhkan modal untuk
berbagai macam fasilitas peralatan, mesin – mesin produksi,
bangunan pabrik, gudang, dan lain – lain yang dapat membantu
jalannya proses produksi
3. Bahan baku, faktor yang ini diperlukan agar sistem produksi dapat
menghasilkan produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan
4. Mesin, di dalam melakukan produksi untuk menghasilkan keluaran
( output ), dibutuhkan mesin – mesin yang dapat memudahkan
pekerjaan manusia
5. Informasi, segala hal pengetahuan yang menyangkut kebutuhan
atau keinginan pelanggan, kuantitas permintaan pasar, harga pokok
di pasar dan lain – lain sangat dibutuhkan bagi perusahaan dalam
mengembangkan produktivitasnya
Sedangkan menurut Ahmad Tohardi ( 2002 : 452 ) bahwa faktor – faktor
yang mempengaruhi produktivitas dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu :
1. Faktor

-

faktor

yang

mempengaruhi

produktivitas

dari

perekonomian atau industri – industri secara keseluruhan
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas organisasi, unit
– unit usaha atau pabrik secara individual
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas perseorangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.3.4 Siklus Produktivitas
Perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitasnya memerlukan
beberapa usaha secara formal. Program produktivitas formal dalam
perusahaan harus didasarkan pada suatu konsep yang disebut Siklus
Produktivitas, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengukuran

Perbaikan

Evaluasi

Perencanaan

Gambar 2.1 Siklus Produktivitas
Sumber : Productivity Engineering and Management, Vincent Gasperz.
2002
Sebuah perusahaan memulai program produktivitas dengan pengukuran
tingkat produktivitas. Setelah tingkat produktivitas diketahui, akan
dievaluasi sejauh mana hasil yang telah dicapai saat ini dan dari evaluasi
ini akan dapat diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat
produktivitas. Dari hasil evaluasi tersebut akan direncanakan langkah –
langkah untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih baik. Untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

mencapai sasaran itu, maka perbaikan produktivitas perlu dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Siklus produktivitas ini berlangsung
terus – menerus selama program produktivitas dalam perusahaan masih
tetap dijalankan.
2.3.5 Peningkatan Produktivitas
Menurut Vincent Gasperz ( 2000 : 85 ), program peningkatan
produktivitas berkaitan dengan gerakan kearah efisiensi produktif total
adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan, seperti :
1) Untuk setiap bauran masukan tertentu dapat menghasilkan keluaran
dalam jumlah tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian
masukan untuk menghasilkan keluaran tersebut meskipun mungkin
harga satu unit kondisi ini disebabkan oleh hubungan teknik yaitu
technical efficiency
2) Dengan menggunakan bauran masukan tertentu yang memuaskan
sebagaimana kondisi pertama, bauran dengan jumlah tertentu yang
paling rendah yang akan dipilih. Kondisi ini disebabkan oleh
hubungan relative harga masukan yaitu price efficiency
Peningkatan produktivitas, menurut Vincent Gasperz ( 2000 : 89 ) dapat
dicapai melalui :
a) Menggunakan masukan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama
b) Menghasilkan keluaran yang lebih baik dengan masukan yang
sama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diketah