SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN
METODE ACTIVITY BASED COSTING

TUGAS AKHIR

Oleh :
RACHMAH EKA SARI
0934010286

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN

METODE ACTIVITY BASED COSTING

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
J urusan Teknik Infor matika

Oleh :
RACHMAH EKA SARI
0934010286

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


TUGAS AKHIR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN
METODE ACTIVITY BASED COSTING

Disusun oleh :
RACHMAH EKA SARI
NPM. 0934010286
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 14 J uni 2013
Pembimbing :
1.

Penguji :
1.

Rinci Kembang H., S.Si, M.Kom.
NIP/NPT. 3 8702 11 0343 1

2.

Intan Yuniar P., S.Kom, MS.c.
NIP/NPT. 3 8006 04 0198 1
2.

Ir. Mu’tasim Billah., M.S.
NIP/NPT. 19600504 198703 1001

Wahyu Syaifullah J . S., S.Kom M.Kom.
NIP/NPT. 3 8608 10 0295 1
3.
Bar ry Nuqoba., S.Si, M.Kom.
NIP/NPT. 19841102 021212 1002

Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran" J awa Timur

Ir. Sutiyono., MT.

NIP. 19600713 198703 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN
METODE ACTIVITY BASED COSTING

Disusun Oleh :
RACHMAH EKA SARI
0934010286

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang IV Tahun
Akademik 2012/2013
Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II


Rinci Kembang H., S.Si, M.Kom.

Ir Mu’tasim Billah., M.S.

NIP/NPT. 3 8702 11 0343 1

NIP/NPT. 19600504 198703 1001

Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Infor matika
Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Ir. Ni Ketut Sari., MT.
NIP. 19650731 199 203 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UPN “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
J alan Rungkut Madya Gunung Anyar Sur abaya 60294. Telp.(031) 8706369, 8783189.
Fax (031) 8706372

KETERANGAN REVISI
Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Rachmah Eka Sari

NPM

: 0934010286

Program Studi : Teknik Informatika
Jurusan

: Teknik Informatika


Telah mengerjakan revisi Tugas Akhir dengan judul :
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
HARGA SEWA KAMAR MENGGUNAKAN
METODE ACTIVITY BASED COSTING”

Oleh karenanya Mahasiswa di atas dinyatakan bebas revisi Tugas Akhir dan
diijinkan untuk membukukan Tugas Akhir dengan judul tersebut.
Surabaya, 17 J uni 2013
Dosen Penguji yang memerintahkan r evisi :

1. Intan Yuniar P., S.Kom, MS.c.
NIP/NPT. 3 8006 04 0198 1

(____________________)

2.

Wahyu Syaifullah J . S., S.Kom M.Kom.
NIP/NPT. 3 8608 10 0295 1


(____________________)

3.

Bar ry Nuqoba., S.Si, M.Kom.
NIP/NPT. 19841102 021212 1002

(____________________)
Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Rinci Kembang H., S.Si M.Kom.
NIP/NPT. 3 8702 11 0343 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dosen Pembimbing II


Ir. Mu’tasim Billah., M.S.
NIP/NPT. 19600504 198703 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan jalan untuk
penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir
dengan sebaik-baiknya.
Alhamdulillah pada akhirnya Tugas Akhir yang berjudul “Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Harga Sewa Kamar Menggunakan
Metode Activity Based Costing” dapat terselesaikan tepat waktu. Tugas Akhir ini
merupakan syarat untuk memenuhi gelar sarjana komputer pada Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Selama penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak pihak
yang telah memberikan waktunya guna mendorong dan membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini, untuk semua itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang teramat besar kepada:
1.

Dekan Fakultas Industri, Bapak Ir. Sutiyono, MT. yang telah menyetujui
Laporan ini.

2.

Kepala Jurusan Teknik Informatika, Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. yang telah
menyetujui Laporan ini.

3.

Ibu Rinci Kembang H, Ssi, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir
yang telah banyak meluangkan waktu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4.

Bapak Ir. Mu’tasim Billah, M.S. selaku Pembimbing II yang telah serta sabar
dalam membimbing peneliti dalam menyusun Laporan.


i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Ibu Intan Yuniar P, S.Kom, MS.c, Bapak Wahyu Syaifullah J. S, S.Kom
M.Kom, dan Bapak Barry Nuqoba, S.Si, M.Kom yang sedianya berkenan
meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan saran kepada peneliti
untuk membuat Tugas Akhir yang sebaik-baiknya.

6.

Bapak Waluyo, S.H, M.H. selaku Manajer Operasional Wisma Giri Sena
yang telah banyak membantu dan membagikan data-data yang terkait dengan
pengolahan harga sewa kamar.

7.

Keluarga yang tercinta, terutama orang tua kandung dan orang tua asuh
keluarga Dr.Pangestu Adi yang selalu memberikan dukungan yang begitu
besar dan motifasi tinggi untuk penyelesaian Tugas Akhir ini.

8.

Kawan-kawan, terutama Agus Setyawan, Shelly Yudha F, Alvi Syahrin,
Hillman Himawan dan kamaw-kawan yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. dengan
memberikan dorongan dan doa yang sangat berarti bagi peneliti. Terima
Kasih yang teramat besar untuk kalian semua.

Surabaya, 17 Juni 2013
Penulis

Rachmah Eka Sari

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................

i

Daftar Isi..................................................................................................

iii

Daftar Gambar .........................................................................................

vi

Daftar Tabel.............................................................................................

viii

BAB I Pendahuluan ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................

3

1.3 Batasan Masalah .......................................................................

3

1.4 Tujuan ......................................................................................

4

1.5 Manfaat.....................................................................................

4

BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................

6

2.1 Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa Timur ..........................

6

2.2 Activity Based Costing............. .................................................

8

2.2.1 Pengertian Activity Based Costing....... ............................

9

2.2.2 Perhitungan Tarif PerUnit......... .......................................

10

2.2.3 Manfaat Metode Activity Based Costing.......... ................

12

2.3 Sistem Pendukung Keputusan ...................................................

13

2.3.1 Pengambil Keputusan ......................................................

13

2.3.2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan .............................

14

2.3.3 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan .........................

14

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.4 Sub Sistem Manajemen Model ........................................

15

2.3.5 Sub Antarmuka Pengguna...................... ..........................

17

2.3.6 Sub Sistem Manajemen Berbasis Pengetahuan............ .....

17

2.4 Jasa Penginapan (Wisma)........... ...............................................

17

2.4.1 Jasa...................... ............................................................

18

2.4.2 Kualitas Pelayanan................. ..........................................

20

BAB III Metodologi Penelitian ................................................................

22

3.1 Data Set............... ......................................................................

22

3.1.1 Data Luas Kamar................ .............................................

22

3.1.2 Data Jumlah Kamar yang Tersewa.................... ...............

23

3.1.3 Data Jumlah Konsumen....................................................

23

3.1.4 Data Biaya Aktivasi..................... ....................................

24

3.2 Analisa Sistem ..........................................................................

24

3.3 Desain Sistem ...........................................................................

27

BAB IV Implementasi dan Pembahasan ...................................................

32

4.1 Spesifikasi Komputer ................................................................

32

4.2 Implementasi Sistem .................................................................

32

4.2.1 Menjalankan Menu Administrator ...................................

33

4.2.2 Menjalankan Form Utama ...............................................

33

4.2.3 Menjalankan Menu Input Data Pengguna ........................

34

4.2.4 Menjalankan Menu Input Luas Kamar .............................

35

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5 Menjalankan Menu Data Biaya Aktivasi..........................

35

4.2.6 Menjalnkan Menu Data Kamar yang Tersewa .................

37

4.2.7 Menjalankan Menu Data Jumlah Konsumen ....................

39

4.3 Uji Coba................ ....................................................................

40

4.3.1 Mengklasifikasi Aktivitas Biaya ......................................

40

4.3.2 Mengidentifikasi tarif per unit .........................................

42

4.3.3 Uji Coba dengan Ketentuan Laba ....................................

43

BAB V Kesimpulan dan Saran .................................................................

48

5.1 Kesimpulan ...............................................................................

48

5.2 Saran.........................................................................................

48

Daftar Pustaka .........................................................................................

50

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

Perhitungan harga jual jasa dengan menggunakan sistem perhitungan
tradisional dirasa kurang maksimal. Sistem perhitungan tradisional didasarkan
pada biaya material dan biaya tenaga kerja secara langsung. Total biayanya
diakumulasikan ke dalam semua unit jasa yang dihasilkan sehingga sering terjadi
ketidaksesuaian harga sehingga dapat merugikan konsumen dan penyedia jasa.
Aplikasi yang akan dibuat adalah sebuah aplikasi yang berpedoman dengan
metode Activity Based Costing (ABC). Aplikasi ini dibuat untuk membantu
perhitungan harga sewa kamar yang layak diterima oleh produsen atau
perusahaan jasa penginapan.
Metode Activity Based Costing System (ABC) adalah metode costing yang
dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk mengambil
keputusan lain yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya.
Metode Activity Based Costing menitik beratkan kepada pelaksanaan aktivitas
yang menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya.
Setelah dilakukan perhitungan dan membandingkan antara harga sewa
kamar menggunakan aplikasi dengan harga sewa kamar sesungguhnya didapat
selisih harga yang tidak terlalu jauh. Oleh karena itu aplikasi yang berpedoman
pada metode Activity Based Costing ini dirasa cocok digunakan untuk
menghitung harga sewa kamar pada Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa
Timur
Kata kunci : Metode Ativity Based Costing, pemicu biaya, harga sewa kamar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi hingga saat ini semakin lama semakin pesat. Salah
satunya berpengaruh pada perusahan jasa yang bergerak dibidang pariwisata terutama
jasa penginapan (wisma). Hal tersebut menyebabkan banyak terjadi persaingan
diantara perusahaan yang bergerak dibidang jasa penginapan. Keberhasilan dalam
memenangkan persaingan dapat ditentukan oleh beberapa hal antara lain service,
quality, dan cost. Peran teknologi di sinilah yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan dalam persaingan.
Service dalam hal ini diartikan sebagai ragam pelayanan yang ditawarkan oleh
pihak jasa penginapan terhadap konsumen. Pelayanan yang diberikan tidak selalu
dalam bentuk perlakuan baik, melainkan juga pelayanaan dalam hal ketersediaan
fasilitas. Quality sendiri dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan yang diterima oleh
pihak konsumen, sedangkan untuk cost diartikan sebagai jumlah nominal yang harus
dikelurkan oleh konsumen atas pelayanan yang telah diberikan oleh pihak penyedia
layanan, dalam hal ini yang menjadi penyedia layanan adalah perusahaan jasa
penginapan. Jika ada perbandingan antara beberapa penginapan dengan service dan
qualility yang sama dalam penentuan harga dan mengabaikan loyalitas terhadap

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

penyedia saja, konsumen akan cenderung memilih jasa penginapan yang lebih murah.
Untuk itu diperlukan perhitungan yang maksimal.
Perhitungan harga jual jasa dengan menggunakan sistem perhitungan
tradisional dirasa kurang maksimal. Sistem perhitungan tradisional didasarkan pada
biaya material dan biaya tenaga kerja secara langsung. Total biayanya
diakumulasikan ke dalam semua unit jasa yang dihasilkan sehingga sering terjadi
ketidaksesuaian harga sehingga dapat merugikan konsumen dan penyedia jasa. Untuk
menghindari ketidaksesuaian harga tersebut, maka dibuat pendekatan baru yang
disebut dengan Activity Based Costing (ABC). Activity Based Costing System
merupakan penentuan biaya produk yang dibebankan ke biaya atau jasa berdasarkan
konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran
pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan
oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang
menyebabkan timbulnya biaya. (Saputri, 2012)
Aplikasi yang akan dibuat adalah sebuah aplikasi yang berpedoman dengan
metode Activity Based Costing (ABC). Aplikasi ini dibuat untuk membantu
perhitungan harga sewa kamar yang layak diterima oleh Wisma Giri Sena UPN
“Veteran” Jawa Timur berdasarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Setiap aktivitas akan dikelompokkan ke dalam kategori dan biaya yang dikeluarkan
akan dibebankan kepada banyaknya satuan penggunaan. Diharapkan dengan adanya
aplikasi ini akan mempermudah pengelola jasa penginapan untuk menentukan harga
sewa kamar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
beberapa pertanyaan untuk penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana merancang suatu aplikasi perhitungan harga sewa kamar
penginapan (wisma) dengan menggunakan Metode Activity Based Costing
(ABC)?
b. Bagaimana selisih harga sewa kamar yang dilakukan melalui perhitungan
menggunakan aplikasi dengan harga sewa kamar sesungguhnya?

1.3 Batasan Masalah
Sistem pendukung keputusan yang dibangun dalam Tugas Akhir ini memiliki
beberapa batasan masalah guna lebih memfokuskan permasalahan, batasan masalah
tersebut yaitu:
a. Sistem pendukung

keputusan

yang dirancang

menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6 dan MySQL sebagai database penyimpanan
datanya.
b. Metode yang dipergunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan ini adalah
Activity Based Costing (ABC).
c. Atribut yang digunakan adalah luas kamar, jumlah konsumen, jumlah kamar
yang terjual, dan biaya aktivasi.
d. Sistem pendukung keputusan yang dibangun berdasarkan pada data yang ada
di Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

e. Data yang digunakan sebagai acuan adalah data tahun 2012.
f. Sistem pendukung keputusan ini hanya menghasilkan output berupa harga
sewa kamar Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa Timur.

1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang timbul dari perhitungan harga sewa
kamar pada jasa penginapan dan sesuai penjabaran sebelumnya, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem pendukung keputusan penentuan
harga sewa kamar menggunakan metode Activity Based Costing. Sistem ini
digunakan untuk membantu dalam melakukan perhitungan guna menentukan harga
sewa kamar yang sesuai bagi penyedia jasa penginapan maupun bagi konsumen
sehingga tidak terjadi kerugian bagi kedua belah pihak.

1.5 Manfaat
Sistem pendukung keputusan harga sewa kamar yang dibangun memiliki
beberapa manfaat bagi pengguna (pemilik jasa penginapan), antara lain:
a. Lebih memudahkan dalam perhitungan guna menentukan harga sewa kamar
yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
b. Perhitungan yang dilakukan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi untuk
menentukan harga sewa kamar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

c. Lebih efisien dalam pengelolaan waktu karena harga sewa kamar dapat
ditentukan dengan cepat tanpa memerlukan tahapan perhitungan yang cukup
panjang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

Peneliti terdahulu Putikadea (2012), melakukan pendataan biaya
penentuan harga sewa kamar dengan menggunakan metode ABC. Penggunaan
metode ABC diharapkan dapat memberikan biaya penjualan yang lebih akurat dan
mampu meminimalkan ketidaksesuaian biaya. Lain halnya dengan penggunaan
metode konvensioanal yang dianggap kurang akurat dalam menghasilkan sebuah
data. Ini karena metode konvensional menitik beratkan semua biaya pada produk
sedangkan biaya metode ABC mengklasifikasikan biaya pada produk dengan
aktivitas yang dikonsumsi.
Peneliti

yang

melakukan

penelitian

ini

mencoba

menuangkan

perhitungan harga sewa kamar dengan menggunakan metode ABC pada sebuah
Aplikasi yang terkomputerisasi. Obyek dalam penelitian ini adalah Wisma Giri
Sena UPN “Veteran” Jawa Timur, yang diharapkan mampu menghasilkan sebuah
informasi harga sewa kamar yang sesuai.
2.1

Wisma Giri Sena UPN “Veteran” J awa Timur
Wisma Giri Sena merupakan salah satu usaha universitas yang dimiliki

oleh UPN “Veteran” Jawa Timur. Wisma Giri Sena dikelola oleh sebuah Badan
Usaha Universitas (BUU) yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Jawa Timur. Wisma
ini ditujukan untuk konsumen yang bersifat kedinasan maupun untuk komersial
(umum). BUU dalam menjalankan tugasnya berpedoman kepada surat keputusan

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

ketua BP UPN “Veteran” nomor: SKEP/62/XII/2006 yang terdiri dari beberapa
pasal, yaitu:
a. Pasal 4 ayat 1
Tugas pokok BUU adalah melaksanakan perencanaan dan penggalangan
dana melalui usaha diluar sumber kewajiban keuangan mahasiswa dengan
memanfaatkan semua sumber daya baik potensi akademik maupun non
akademik UPN “Veteran”.
b. Pasal 8 ayat 1
Lingkup usaha BUU dapat bersifat internal maupun eksternal universitas.
c. Pasal 8 ayat 3
Jenis usaha yaang bersifat eksternal meliputi:


Jasa konsultan dan desain arsitektur



Penyewaan mess dan gedung pertemuan



Jasa desain dan konstruksi (gedung)



Waralaba (franchise)



Travel agent



Rumah sakit/poliklinik umum



Percetakan dan penerbitan



Pertanian dan agrobisnis



Lembaga keuangan



Perparkiran



Motel/guest house



Event organizer

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8



Swalayan



Informasi teknologi



Dan lain-lain

Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh Badan Usaha Universitas
(BUU) UPN “Veteran” Jawa Timur yaitu pada gambar 2.1
Dew an Komensaris
Direkt ur
M anajer Perancangan &

M anajer Keuangan

Pengaw asan Operasional

Ka. Pengelola

Ka. Pengelola

Ka. Pengelola

Ka. Pengelola

GSG Giri Loka

Wisma Giri Sena

Kantin

Lapangan Tenis dan
Lapangan Sepak Bola

Staf Pembukuan dan Keuangan

Staf Pemasaran dan administ rasi

Sumber: BUU UPN “Veteran” Jawa Timur
Gambar 2.1. Str uktur Or ganisasi BUU

2.2

Activity Based Costing
Akhir-akhir ini, metode perhitungan tradisonal dianggap kurang mampu

memenuhi kebutuhan informasi tentang harga pokok yang akurat. Kebutuhan
informasi harga pokok yang akurat sangat mendesak ketika perusahaan harus
mempoduksi berbagai macam produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
konsumen yang hampir tanpa batas.
Metode ABC dapat mengidentifikasi hubungan antara biaya yang terjadi
dengan aktivitas yang mendasarinya. Sebelumnya harus ditentukan masing-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

masing banyaknya satuan penggunaan untuk setiap aktivitas. Metode ABC adalah
suatu metodologi yang mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas, sumber daya
dan obyek biaya. Metode ini mengkalkulasikan biaya dari setiap aktivitas yang
dilakukan untuk memproduksi suatu jasa dan membebankannya ke tarif per unit.
Di dalam Metode ABC terdapat dahap dalam pengklasifikasian biaya, yaitu:
a. Unit-level activity cost
Biaya Unit-level activity cost adalah biaya yang selalu dikeluarkan ketika
pelayanan jasa diberikan. Aktivitas ini dilakukan setiap hari dalam proses
penyediaan jasa.
b. Batch-related activity cost
Biaya Batch-related activity cost adalah biaya yang ditimbulkan oleh
sejumlah hubungan aktivitas yang dikonsumsi oleh konsumen (penyewa
kamar). Biaya ini didasarkan kepada penggunaan aktivitas oleh konsumen.
c. Fasilitas-sustaining activity cost
Biaya Fasilitas-sustaining activity cost adalah biaya yang digunakan untuk
mendukung produksi jasa. Aktivitas ini berhubungan dengan pelayanan
berupa fasilitas yang diberikan.
2.2.1 Pengertian Activity Based Costing
Activity Based Costing System (ABC) adalah metode costing yang
dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk mengambil
keputusan lain yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya.
Metode Activity Based Costing menitik beratkan kepada pelaksanaan aktivitas
yang menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya. "Kalkulasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

biaya berbasis transaksi" adalah nama lain untuk ABC. Tujuan ABC adalah
mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilakukan dalam suatu
organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk
sesuai dengan pemakaian aktivitas tiap produk. (Sulistiono, 2010)
Terdapat tiga tahap yang dilakukan dalam penerapan metode Activity
Based Costing, yaitu:
a. Identifikasi biaya dan aktivitas sumber daya
Pada tahapan ini setiap aktivitas sumber daya yang menimbulkan biaya
akan dikelompokkan dan diidentifikasi berdasarkan jenis biaya.
b. Membebankan biaya sumber daya pada aktivitas
Biaya yang telah diidentifikasi kedalam jenis biaya, kemudian dibebankan
kepada aktivitas yang dilakukan oleh konsumen. Dalam hal ini
membebankan biaya kepada jumlah satuan pengguna berdasarkan tingkat
faktor yang mempengaruhi munculnya biaya itu sendiri.
c. Membebankan biaya aktivitas pada objek biaya.
Setelah didapat hasil pembebanan biaya ke dalam aktivitas, kemudian
mengakumulasikan total biaya yang akan menjadi acuan penentuan harga
sewa kamar.

2.2.2 Perhitungan harga per unit
Activity Based Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas
dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

biaya yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya pada
suatu organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya. Metode
ini menelusuri biaya ke aktivitas dan kemudian ke produk. Metode ABC
mengasumsikan bahwa aktivitas-aktivitaslah yang mengkonsumsi sumber daya
dan bukannya produk. Metode ini memakai pemicu biaya dasar unit maupun non
unit, yang jumlah pemicu biayanya lebih besar dari pada jumlah pemicu pada
metode konvensional, sehingga meningkatkan akurasi penentuan biaya pokok
produk. Pemicu biaya adalah dasar untuk mengalokasikan total biaya.
Konsep dasar dari metode Activity Based Costing dapat dilihat pada
gambar 2.2

Resources

Cost Driver

Activit ies

Performance

Cost Object

Gambar 2.2 Konsep dasar Activity Based Costing

Cost driver disini diartikan sebagai pemicu biaya yang didasarkan kepada
banyaknya satuan pengguna jasa. Performance merupakan segala pelayanan yang
diberikan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa. Cost driver dan performance
tergantung kepada aktivitas-aktivitas yang terjadi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Activity Based Costing
pada perusahaan jasa, yaitu: 1) Identifying and Costing Activities; 2) Special
Challenger; 3) Output Diversity. (Putikadea, 2012)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Metode Activity Based Costing memiliki cara dalam membagi jumlah
biaya dengan pemicu biaya. Untuk penentuan tarif per unit dapat diperoleh
dengan cara membagi jumlah biaya dengan jumlah pemicu biaya(banyak satuan
yang menjadi pemicu timbulnya biaya). Perhitungan tarif per unit dapat dilihat
pada gambar 2.3
Jumlah biaya
Tarif per unit =
Jumlah pemicu biaya (banyak satuan)
Gambar 2.3 Tar if per unit.

Setelah menemukan harga tarif per unit, dilakukan perhitungan total biaya
setiap pemicu terjadinya biaya. Pemicu biaya yang digunakan adalah pemicu
biaya yang terdapat pada setiap tipe kamar, kemudian dicari jumlah dari seluruh
total biaya setiap pemicu biaya dan akan dibagi dengan jumlah kamar yang
tersewa pada setiap tipe kamar. Untuk menghitung total biaya setiap pemicu
biaya, digunakan rumus seperti pada gambar 2.4

Total biaya setiap pemicu biaya = Tarif per unit x pemicu biaya (banyak satuan)
Gambar 2.4 Total biaya setiap pemicu biaya.

2.2.3 Manfaat Metode Activity Based Costing
Penggunaan metode ABC memiliki beberapa manfaat diantaranya:
a. Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan
pengukuran profitabilitas produk lebih akurat terhadap keputusan strategi
tentang harga jual, lini produk, pasar, dan pengeluaran modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b. Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh aktivitas,
sehingga membantu manajemen meningkatkan nilai produk (product
value) dan nilai proses (process value).
c. Memudahkan memberikan informasi tentang biaya relevan untuk
pengambilan keputusan.
2.3

Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

merupakan sebuah sistem yang menyediakan sarana untuk mengembangkan
informasi sesuai dengan keputusan yang akan dibuat.
2.3.1 Pengambilan Keputusan
Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian
atau bahkan dapat menghasilkan keuntungan. Pengambilan keputusan adalah
sebuah tindakan atau aksi (diantara berbagai alternatif) dalam pemecahan masalah
yang diyakini akan memberikan solusi terbaik untuk mencapai tujuan. Tujuan dari
keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan.
Ciri keputusan adalah sebagai berikut:
a. Banyak pilihan/alternative
b. Ada kendala atau syarat
c. Mengikuti suatu pola tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak
terstruktur.
d. Banyak input/varibel.
e. Ada factor resiko.
f. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.3.2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan
dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusannya seharusnya
dibuat (Prasetyo, 2011). Aplikasi DSS dibangun untuk mendukung penyelesaian
atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dapat dilihat
dari macam stuktur keputusan itu sendiri. Ada tiga macam keputusan yaitu:
a. Keputusan terstruktur (structured decision).
b. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision).
c. Keputusan tak terstruktur (unstructured decision).

2.3.3 Ar sitektur Sistem Pendukung Keputusan
Dalam pengembangan sistem pendukung keputusan terdapat beberapa
arsitektur yang mempengaruhi. Arsitektur tersebut antara lain:
a. Database sistem pendukung keputusan
Database adalah kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi
untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi serta bisa
digunakan oleh lebih dari satu orang dan lebih dari satu aplikasi.
b. Sistem Manajemen Database/ Database Management System (DBMS)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Database dibuat, diakses, dan diperbaharui melalui sistem manajemen
database/ database management system (DBMS) yakni software pengelola
database pengelola database seperti Microsoft SQL Server, Microsoft
Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain. Dalam memilih DBMS, tentunya
harus diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan aplikasi yang akan
dibangun, antara lain: arsitektur sistemnya (seperti sistem berbasis stand
alone atau client server, berbasis desktop, atau berbasis web), platform
sistem operasi yang digunakan, besarnya data, dan pentingnya dukungan
keamanan.
c. Direktori Data
Merupakan sebuah katalog dari semua data yang ada dalam database.
Isinya definisi data, dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan
mengenai ketersediaan item-item data, sumber, dan makna eksak dari data.
d. Fasilitas Query
Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses data ke database serta
manipulasi data dalam database. Fasilitas tersebut menjawab bagaimana
kebutuhan inform asi dari user bisa dipenuhi oleh database.

2.3.4 Subsistem Manajemen Model
Subsistem Manajemen Model merupakan paket perangkat lunak yang
memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif
lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak
yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model kustom juga ada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

di dalam Subsistem Manajemen Model. Perangkat lunak ini sering disebut sistem
manajemen basis model (MBMS). (Prasetyo, 2011)
Model keputusan merupakan suatu bentuk keputusan yang diabstraksikan
menjadi bentuk simbolik. Subsistem manajemen model dalam DSS terdiri dari
sub-sub komponen berikut:
a. Basis Model
Basis model berisi model statistik, keuangan, pengetahuan managemen
atau model quantitatif lain yang menyediakan kemampuan analisa seperti
mencari, menjalankan, menggabungkan memeriksa model.
b. Sistem Manajemen Basis Model
Sistem Manajemen Basis Model terkait dengan software yang digunakan
untuk membuat model, pembaharuan model, pengubahan model dan
manipulasi data.
c. Model Dictionary
Model dictionary berisikan katalog semua model dalam basis model yang
terdiri dari definisi model dan fungsi utama untuk menjawab pertanyaan
tentang keberadaan dan kemampuan model.
d. Model Eksekusi, Intelegensi, dan Perintah
Eksekusi berfungsi untuk mengontrol jalannya aktivitas nyata. Intelegensi
untuk menggabungkan operasi beberapa model, sedangkan perintah untuk
menerima dan menerjemahkan instruksi model dari model lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.3.5 Sub Antarmuka Pengguna
Antarmuka pengguna digunakan sebagai alat berkomunikasi antara
pengguna dengan aplikasi. Melalui subsistem antar muka, pengguna dapat
memerintahkan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penyelesaian
masalah terbaik. Beberapa peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik
dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara
komputer dan pembuat keputusan.
2.3.6 Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan mendukung semua subsistem
lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan sifatnya
optional. Subsistem ini memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan
si pengambil keputusan dan juga dapat diinterkoneksikan dengan repositori
pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang
kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

2.4

J asa Penginapan (Wisma)
Wisma merupakan penginapan sekaligus ruang seminar, pelatihan, rapat

bahkan kongres. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, wisma
adalah bangunan untuk tempat tinggal, kantor, dan sebagainya.
Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia memadankan wisma dengan balai,
gedung, penginapan, pesanggrahan, dan rumah. Sebuah studi tentang akomodasi
mendefinisikan wisma sebagai jenis akomodasi yang dibangun dan dimiliki suatu
instansi untuk tempat peristirahatan bagi para pegawainya dan diperlengkapi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dengan peralatan makan dan minum. Jadi wisma adalah sejenis rumah untuk
tamu, guest house. (Sulistiono, 2010)
2.4.1 J asa
Jasa adalah a service is any act or performance that one perty can offer to
another that is essentially intangible and does not result the ownership of
anything. Its production may or may not be tied to a physical product. Definisi ini
menjelaskan bahwa jasa adalah sesuatu tidakan yang ditawarkan oleh suatu pihak
ke pihak lain yang secara fisik tidak berwujud dan tidak memberikan pemilikan
sesuatu. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.
(Tambunan, 2010)
Definisi lainnya dari jasa berorientasi pada aspek proses dan aktivitas
adalah proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas intangible yang biasanya
terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya
fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi
atas masalah pelanggan. (Tambunan, 2010),
Terdapat empat karakteristik jasa yang berdampak pada desain pemasaran
jasa, yaitu:
a. Tidak berwujud (tangibility)
Sifat jasa yang tidak berwujud mengakibatkan suatu jasa tidak dapat
mencium, melihat, mendengar, meraba dan merasakan hasilnya sebelum
membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian tersebut konsumen akan
mencoba mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

perusahaan, rekam jejak kinerja perusahaan dan apa ang akan didapat dari
perusahaan tersebut jika kita melakukan transaksi serta hal-hal lainnya,
b. Tidak dapat dipisahkan ( inseparability)
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika
seseorang melakukan pembelian jasa, maka penyedia jasa tersebut
merupakan bagian dari jasa. Karena konsumen selalu menunggu sampai
jasa tersebut diproduksi, maka interaksi penyedia jasa dan konsumen
merupakan cirri utama dari pemasaran jasa.
c. Bervariasi (variabillity)
Jasa tergantung kepada siapa penyedia jasa tersebut dan kapan serta
dimana jasa diproduksi, mengakibatkan jasa memiliki hasil yang berbeda –
beda. Misalnya sebuah hotel yang sangat ramah melayani dan tanggap
terhadap keluhan-keluhan tamunnya, sedangkan hotel yang lain tidak. Hal
ini mengakibatkan pembeli jasa sangat berhatihati terhadap adanya
perbedaan ini, sehingga seringkali meminta pendapat dari orang lain
sebelum memilih suatu jasa.
d. Tidak tahan lama (perishabillity)
Jasa tidak dapat disimpan. Karakteristik perishability ini tidak akan
menjadi masalah jika permintaan tetap. Tetapi jika perusahaan
berfluktuasi, maka perusahaan jasa mengalami masalah. Misalnya
perusahaan transportasi harus menyediakan lebih banyak kendaraan
selama jam-jam sibuk untuk memenuhi permintaan konsumen. Industri
jasa sangat beragam, sehingga tidak mudah untuk menyamakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

pemasarannya. Klasifikasi jasa dapat membantu memahami batasanbatasan dari industri jasa dan memanfaatkan pengalaman industri lain
yang mempunyai masalah dan kharakteristik yang sama untuk diterapkan
pada suatu bisnis jasa.

2.4.2 Kualitas Pelayanan
Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan
yang sangat ketat untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Kualitas
pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan supaya
mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Pola konsumsi dan
gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service dan quality. (Tambunan,
2010)
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir
pada persepsi pelanggan, dimana persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu pelayanan. Hal ini berarti
bahwa citra kualitas yang baik bukan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
pihak penyedia jasa, yaitu perusahaan akan tetapi sudut pandang penilaian
persepsi pelanggan. Dalam hal ini, konsumen adalah pihak yang mengkonsumsi
dan menikmati jasa perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan
kualitas jasa. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan nilai
menyeluruh atas keunggulan atau jasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Definisi mutu jasa berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang
diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik
dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka
kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah
dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk (Tambunan, 2010).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab Metodologi Penelitian akan menjelaskan mengenai bagaimana
implementasi pengembangan sistem mulai dari tahap melakukan analisa hingga
perencanaan sistem. Proses pengimputan kriteria di dalam sistem dilakukan
dengan penentuan data dan biaya yang mempengaruhi keputusan harga final sewa
kamar.
3.1

Data Set
Di dalam aplikasi yang dirancang oleh penulis dibutuhkan beberapa data

yang akan dijadikan sebagai faktor pemicu timbulnya biaya yang kemudian
dibebankan sebagai harga sewa kamar. Data yang dibutuhkan yaitu data luas
kamar, data jumlah kamar tersewa, data jumlah konsumen dan data biaya aktivasi.
Data yang mejadi acuan dalam perhitungan yaitu data tahun 2012.
3.1.1 Data Luas Kamar
Pada Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa Timur. Terdapat delapan
kamar yang terbagi menjadi empat tipe kamar yang memiliki luas kamar berbeda–
beda. Definisi data tipe kamar dan luas dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Luas Kamar Wisma Gir i Sena

Kelas
I
II
III
IV

Panjang / m Lebar / m Jumlah Kamar
6
4
4
5,5
4
2
4
4
1
3,5
4
1
total

22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

luas / m²
96
44
16
14
170

23

3.1.2 Data J umlah Kamar yang Ter sewa
Data jumlah Kamar tersewa merupakan data jumlah hari pakai konsumen
yang menyewa kamar. Data jumlah kamar yang tersewa berupa data satu tahun
yang dipetak-petak ke dalam setiap bulan. Data jmlah kamar tersewa pada Wisma
Giri Sena dapat dilihat pada gambar 3.2.
Tabel 3.2 Data J umlah Kamar yang Tersewa Tahun 2012

Bulan

Kelas

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

I

41

24

26

20

32

37

18

22

35

38

52

58

403

II

14

14

13

8

12

14

3

7

17

18

26

31

177

III

8

4

3

6

5

7

5

5

6

4

7

4

64

IV

11

6

8

3

1

7

0

1

2

4

9

5

57

Total

701

3.1.3 Data J umlah Konsumen
Data jumlah konsumen merupakan data banyaknya konsumen yang
menginap di Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jawa Timur. Data konsumen yang
tersedia pada Wisma Giri Sena ada pada gambar 3.3.
Tabel 3.3 Data J umlah Konsumen Tahun 2012

kelas

bulan

jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

I

25

21

18

16

32

25

16

12

27

25

39

41

297

II

9

12

9

6

12

11

3

6

13

12

21

18

132

III

5

4

2

3

5

6

5

5

3

2

6

1

47

IV

7

5

5

2

1

5

0

1

1

2

7

2

38

total

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

514

24

3.1.4 Data Biaya Aktivasi
Biaya aktivasi merupakan jenis biaya yang dikeluarkan oleh Wisma Giri
Sena untuk memberikan Service pada pelanggan. Komponen dari data biaya
aktivasi adalah gaji karyawan, listrik dan air, administrasi dan umum, kebersihan,
pemeliharaan bangunan dan fasilitas, dan juga biaya komunikasi dan transportasi..
Data biaya aktivasi dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Biaya Aktivasi Tahun 2012

No

Elemen Biaya

Jumlah (Rp)

1

Gaji Karyawan

36.316.430

2

Listrik dan Air

35.759.300

3

Administrasi dan Umum

4

Kebersihan

5

Pemeliharaan Bangunan dan Fasilitas

22737040

6

Komunikasi dan Transportasi

6.293.160

Total

5.885.500
10.000.000

116.991.430

3.2 Analisis Sistem
Sistem pendukung keputusan ini merupakan suatu sistem yang dapat
membantu Pengelola Wisma Giri Sena dalam mengambil keputusan dengan
kemampuan analisa penentuan harga sewa kamar menggunakan metode Activity
Based Costing (ABC). Masing-masing parameter akan menjadi faktor penilai atau
perhitungan untuk memberikan sebuah output yang dapat dijadikan sebagai acuan
keputusan. Parameter yang akan dijadikan tolak ukur adalah biaya aktivasi,
jumlah konsumen, jumlah kamar yang terjual dan luas kamar. Sistem Pendukung
Keputusan ini dibangun dengan tujuan sebagai bahan pertimbangan sebelum

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

memutuskan kebijakan dalam menentukan harga sewa kamar. Pengembangannya,
sistem ini hanya fokus pada penentuan harga sewa kamar dengan menggunakan
aplikasi berbasis Visual Basic 6.
Pengaturan keamanan data pada sistem pendukung keputusan ini
disediakan media untuk melakukan login. Tujuan login adalah untuk menjaga
kerahasiaan dan validasi data. Jadi hanya ada satu admin saja yang dapat
mengetahui data-data yang ada di dalam aplikasi.
Di dalam metode Activity Based Costing terdapat alur perhitungan dari
memasukkan data hingga menghasilkan output berupa hasrga sewa kamar. Alur
tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagr am Flowchart

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Flowchart pada gambar 3.1 merupakan algoritma metode Activity Based
Costing yang digunakan oleh peneliti untuk membangun sistem pendukung
keputusan penentuan harga sewa kamar, dimana proses perhitungan dengan
metode Activity Based Costing dimulai dari:
a. Memasukkan data-data yang diperlukan. Data-data tersebut adalah data
luas kamar, jumlah konsumen, jumlah kamar yang tersewa, dan biaya
aktivasi. Data yang dimasukkan merupakan data dalam kurun waktu satu
tahun. Untuk biaya aktivasi terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya listrik
dan air, biaya komunikasi dan transportasi, biaya kebersihan, biaya
administrasi, biaya pemeliharaan bangunan dan fasilitas.
b. Klasifikasi biaya, langkah ini yaitu mengklasifikasikan biaya aktivasi ke
dalam 3 level. Level tersebut adalah unit-level activity cost, batch-related
activity cost, dan fasilitas-sustaining activity cost.
c. Proses pengelompokkan biaya dilakukan untuk mengelompokkan biaya
sewa kamar sesuai dengan cost driver. Langkah ini dilakukan untuk
memperoleh tarif perunit dari setiap cost pool. Rumus yang digunakan
untuk mengelompokkan biaya dan menentukan tarif perunit adalah
Jumlah biaya
Tarif per unit =

Jumlah pemicu biaya (banyak satuan)

d. Perhitungan harga sewa kamar ditentukan sesuai dengan tarif per unit dan
pemicu biaya. Perhitungan biaya setiap pemicu biaya didapat dari rumus
Total Biaya setiap pemicu biaya = Tarif per unit x pemicu biaya (banyak satuan)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

e. Hasil dari perhitungan total biaya setiap pemicu biaya akan dijumlahkan

seluruhnya kemudian dibagi dengan jumlah kamar tersewa untuk setiap
tipe kamar dan akan menghasilkan harga pokok sewa kamar. Untuk
memeperoleh jumlah tarif sewa kamar, harga pokok ditambahkan dengan
besarnya laba yang diinginkan.

3.3 Desain Sistem
Desain sisitem aplikasi ini mencakup tentang tampilan-tampilan sitem
yang akan dibuat. Perancangan sistem ini memanfaatkan aplikasi Visual Basic 6
yang sekaligus menjadi API dalam penyusunan code untuk membangun sebuah
aplikasi perhitungan harga sewa kamar. Desain dari sistem perhitungan harga
sewa kamar ini meliputi beberapa tampilan, yaitu:
a. Form Login
Form Login merupakan form yang pertama kali tampil saat aplikasi
dijalankan. Form ini digunakan sebagai hak akses pengguna untuk mesuk ke form
utama. Pada aplikasi perhitungan harga sewa kamar hanya ada satu admin yang
dapat melakukan login. Tampilan form login dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 For m Login

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

b. Form Halaman Utama
Form Utama menjadi form rujukan setelah sukses melakukan login. Form
ini menampilkan halaman utama dari aplikasi. Di dalam form utama terdapat
beberapa menu, yitu:


Menu file yang berisi sub menu login, logout, dan exit



Menu data digunakan untuk mendata semua aktivitas yang terjadi
pada Wisma Giri Sena UPN “Veteran” Jaw Timur. Di dalam menu
ini terdapat sub menu pengguna, luas kamar, biaya aktivasi, jumlah
kamar yang tersewa da jumlah konsumen yang menginap.



Menu tools yang berisi tentang setting server dan pengaturan
background.



Menu about berisikan data dari peneliti yang membuat aplikasi.

Selain terdapat menu, di dalam form utama juga terdapat beberapa
inputan yang merupakan proses data perhitungan harga kamar. Inputan tersebut
berupa tahun data yang akan diolah dan laba yang ditentukan untuk setiap tipe
kamar. Tampilan dari form halaman utama dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 For m Halaman Utama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

c. Form Pendataan Jumlah Konsumen
Form pendataan jumlah konsum