GAYA ARITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI TAHUN 1910-1915.

GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI
BOYOLALI TAHUN 1910 – 1915

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :
IBNU RUSTAMAJI
C0512028

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

i


GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI
TAHUN 1910 - 1915

Disusun Oleh :
Ibnu Rustamaji
C0512028

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing

Yusana Sasanti Dadtun, S.S, M.Hum
NIP. 197509272008122002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Sejarah

Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum
NIP. 197306132000032002


ii

GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI
TAHUN 1910 - 1915
Disusun Oleh
IBNU RUSTAMAJI
C0512028
Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal ..............................

Jabatan

Nama

Tanda Tangan

Ketua

Drs. Sri Agus M.Pd

NIP. 195908131986031001

Sekretaris

Tiwuk Kusuma Hastuti S.S, M.Hum
NIP. 197306132000032002

Penguji I

.......................

Yusana Sasanti Dadtun, SS, M.Hum
NIP. 197509272008122002

Penguji II

.......................

.......................


Insiwi Febriary S, SS, M.A
NIP. 198002272005012001

.......................

Dekan
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D
NIP. 196003281986011001

iii

PERNYATAAN

Nama : Ibnu Rustamaji
NIM

: C0512028


Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Gaya Arsitektur
Bangunan Indis di Boyolali Tahun 1910 – 1915 adalah betul-betul karya sendiri,
bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan saya
sendiri, diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti melakukan pernyataan yang tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi serta gelar
yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 14 Desember 2016
Yang membuat pernyataan,

Ibnu Rustamaji

iv

MOTTO

“Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaumnya berusaha sendiri”
(Q.S Ar - Ra’du : 11)


“Aku Berpikir, Maka Aku Ada”
(Rene Descartes)

“Orang yang paling tidak bahagia adalah mereka yang takut akan perubahan”
(Mignon Mc Laughlin)

v

PERSEMBAHAN

Ayah, Ibu, Kakak dan Keluarga Besar

Almamater Ilmu Sejarah FIB UNS

Almh. Yusina Nur Elyawati (kakak perempuan)

vi

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr. wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul “GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI
BOYOLALI TAHUN 1910 - 1915”. Sholawat serta salam kita haturkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, semoga tetap menjadi suri tauladan baik bagi
seluruh umat manusia dan mendapatkan syafaat beliau di hari akhir.
Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya, baik dukungan material maupun non material,
hingga akhirnya penulisan skripsi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
harapan penulis, yaitu diantaranya :
1. Prof. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk
kuliah di Fakultas Ilmu Budaya kepada penulis.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan masukan dan kritik kepada penulis.
3. Yusana Sasanti Dadtun, S.S, M.Hum, selaku pembimbing pertama skripsi, yang
telah memberikan banyak dorongan, masukan, dan arahan dalam proses penulisan

skripsi.

vii

4. Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.Hum, selaku pembimbing kedua skripsi, yang
telah memberikan kritik dan saran terhadap skripsi penulis.
5. Segenap tenaga pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam proses penulisan
skripsi maupun bekal ilmu pengetahuan bagi penulis.
6. Segenap Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Prodi
Ilmu Sejarah, Perpustakaan Pusat UGM, Perpustakaan Umum Kabupaten
Boyolali, Perpustakaan Nasional RI, Barpus Provinsi Jawa Tengah dalam
membantu penulis menelusuri referensi untuk kemajuan penulisan skripsi.
7. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan kasih sayang luar biasa dan
pengorbanan maupun dukungan baik material maupun non material bagi penulis.
8. Rekan - rekan Arkeologi FIB UGM yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi
9. Lengkong Sanggar, Muhammad Faiz, Dhani Wardani, Defi, Ratna
Setyaningrum, Halim Santoso dan segenap kawan-kawan Barpus Provinsi Jawa
Tengah. Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa dari rekan - rekan semua

selama penulisan skripsi ini.
10. Rekan - rekan selama magang di Semarang : Tito Tri Nugroho, Prhatama Adi,
Rina Wahyu, Dara Angela, Tiwik, Yeni, Ika, Ajib dan Rusma terima kasih atas
cerita dan pengalaman selama magang berlangsung.

viii

11. Seluruh teman-teman Ilmu Sejarah 2012 Universitas Sebelas Maret Surakarta,
terima kasih atas cerita dan pengalaman luar biasa selama ini.
12. Kawan-kawan KKN UNS Ponorogo 2016, KKN UNS Desa Besuki,
Kecamatan Sambit, Ponorogo. Mbah Suyud, Mas Jali, Mas Ndoni dan arek-arek
Besuki dan masyarakat Desa Besuki. Terima kasih atas cerita dan pengalaman
hidup luar biasa selama kegiatan berlangsung.
13. Kawan-kawan studi lapangan di Boyolali. Terima kasih atas cerita dan
pengalaman tentang sejarah Boyolali kepada penulis.
14. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan
skripsi, yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih ada kekurangan dalam
hal isi maupun ketentuan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan
saran bagi kemajuan skripsi menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap

bahwa semoga hasil penelitian skripsi penulis dapat memberikan manfaat bagi
pembaca maupun masyarakat umum.
Wassalamualaikum wr wb

Surakarta, 14 Desember 2016

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi
ABSTRAK ....................................................................................................... xxiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12
D. Kajian Pustaka .................................................................................... 12
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 16
F. Metode Penelitian ............................................................................... 16
G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 19
BAB II. KEHIDUPAN BOYOLALI ABAD XX
A. Awal Terbentuknya Kabupaten Boyolali .......................................... 21
1. Sejarah Kabupaten Boyolali ......................................................... 21
2. Demografi Kabupaten Boyolali ................................................... 25
B. Stratifikasi Masyarakat Boyolali Awal Abad XX .............................. 27
1. Stratifikasi Sosial ........................................................................ 27
x

2. Kelompok Masyarakat Eropa dan Pribumi .................................. 29
C. Kebudyaan Indis di Boyolali .............................................................. 32
1. Budaya Indis Awal Abad XX di Boyolali .................................... 32
2. Arsitektur Indis ............................................................................. 33
BAB III. GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI
A. Perkembangan Arsitektur Indis .......................................................... 38
1. Arsitektur Indis 1870-1909, Indische Empire Style ............. ....... 41
2. Arsitektur Transisi 1910-1915 di Boyolali ................................. 43
a. Tiang Penyangga ............................................................. 46
b. Hiasan Atap, Makelaar, Kemuncak ................................. 47
1). Arah Mata Angin ....................................................... 48
2). Makelaar ..................................................................... 48
3). Timpanon .................................................................... 49
4). Facial Board ................................................................ 50
5). Glass In Load .............................................................. 51
B. Pemetaan Kawasan Bangunan Indis di Boyolali ............................... 52
1. Peta Wilayah Pusat Pemerintahan di Boyolali ............................ 55
2. Gedung Pemerintahan Kabupaten Boyolali .......................... ...... 57
a. Gedung Pengadilan Pradhata ........................................... 58
b. Asisten Residen Belanda di Boyolali ............................... 60
c. Kantor Bupati Gunung Pulisi Boyolali ............................ 61
d. Gedung Villa Merapi ........................................................ 62
e. Landraadgebouw .............................................................. 65
f. Eks gedung Tangsi Militer 1 ............................................ 67
g. Ruang Kiri Tangsi Militer 1 ............................................. 67
h. Eks gedung Tangsi Militer 2 ............................................ 68
i. Ruang Belakang Tangsi Militer 2 .................................... 68
j. Eks gedung Tangsi Militer 3 ............................................ 69
k. Eks Gedung Het Militaire Geneeskundig Dients ............. 70
l. Kantor Abdi Dalem Gunung Pulisi .................................. 71

xi

m. Eks gedung Societeiet te Boyolali .................................... 72
n. Eks Gedung Hulppostkantoor .......................................... 73
o. Kompleks districthoofdt ................................................... 74
p. Eks gedung Klinik Mardi Nirmala ................................... 75
q. Eks Gedung Sono Sudoro Theater ................................... 76
r. Hotel Bojolali ................................................................... 77
s. Gedung Balai Pertemuan Bhayangkari ............................ 78
3. Beberapa Bangunan Sekolah di Boyolali ..................................... 78
a. Europe Shool ............................................................ ....... 79
b. Holland Inlanden School .......................................... ....... 80
c. SD Putri ............................................................................ 80
d. SMPN 2 Boyolali ............................................................. 81
4. Tempat Tinggal Orang Eropa di Boyolali ............................ ....... 83
a. Oemah Leo ....................................................................... 83
b. Tempat Tinggal Pegawai Pengadilan ............................... 84
c. Rumah Pegawai Hulppostkantoor .................................... 85
d. Rumah Tinggal Pejabat Eropa ..........................................85
e. Rumah Tinggal bapak Waluyo ......................................... 86
f. Rumah Tinggal Dr Ning ................................................... 86
g. Rumah Orang Belanda Pastur Gereja ...............................87
h. Tempat Tinggal Dr Haris ................................................. 87
i. Tempat Tinggal Belanda .................................................. 88
j. Stanplaat Bojolali ............................................................. 89
k. Station Tram Bojolalie ..................................................... 89
BAB IV. DAMPAK MUNCULNYA BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI
A. Dampak Sosial ............................................................................ ....... 90
1. Status Sosial Masyarakat .............................................................. 90
2. Pendidikan ................................................................................... 97
3. Ilmu Pengetahuan ........................................................................ 97
B. Dampak Budaya ................................................................................ 98

xii

1. Gaya Hidup .................................................................................101
2. Bahasa ........................................................................................ 102
3. Perlengkapan Hidup ................................................................... 103
4. Gaya Arsitektur .......................................................................... 104
5. Budaya Makan ala Eropa ........................................................... 104
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.

Statistik Sensus Penduduk Kabupaten Boyolali
tahun 1920
...........................................................................

xiv

26

DAFTAR ISTILAH

Desentralisasi

: Undang – Undang yang memuat kewenangan pemerintah
daerah atau kota madya untuk mengatur pemerintahannya
sendiri tanpa ada campur tangan pemerintah pusat.

Doric

: Kolom batu yang memiliki bentuk bundar sederhana
dengan ketinggian 4 - 6 kaki.

Dormer

: Jendela yang terdapat pada atap bangunan.

Fasasde

: Wajah depan bangunan.

Fort Renovatum

: Benteng Renovatum.

Galerij

: Ruang kelurga.

Gementee

: Kotamadya yang muncul setelah adanya desentralisasi.

Gubernemen

: Wilayah yang dikuasai secara langsung oleh kolonial.

Govt. Pandhuis

: Kantor Pegadaian.

Militaire Geneskundige Dients : Rumah Sakit Khusus Militer.
Indische Empire Style : Gaya arsitektur Indis pertama yang muncul dan dipelopori
oleh Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1830 – 1900.
Ionic

: Kolom batu berbentuk ramping dengan model khas
Yunani dan Romawi tetapi bagian atas terdapat hiasan yang
indah pada bagian atas.

xv

Makelaar

: Papan kayu berukuran panjang kurang lebih 2 meter di
tempel secara vertikal pada bagian fasade bangunan.

Konsole

: Bidang vertikal dengan bentuk segitiga sebagai penopang
berada di atas jendela untuk mencegah sinar matahari dari
air hujan langsung masuk ke dalam ruangan.

Landraad

: Pengadilan

Landhuizen

: Model tempat tinggal orang Eropa dengan ciri khas
halaman luas dari hasil percampuran budaya dengan
arsitektur Jawa

Opzichterplus

: Pengawas bangunan sekaligus perancang bentuk rumah.

Renovatum

: Benteng pertahanan milik Belanda yang berada di
Boyolali sebagai markas militer yang didirikan tahun 1831.

Soos / Societeiet

: Kepanjangan dari societeiet adalah pusat pertemuan,
hiburan dan rapat informal untuk masyarakat kelas elite
Eropa dan elite Jawa.

SoTM

: Perusahaan Kereta Tram Soloche Tramweg Matschapaij

Stanplaat

: Terminal bus.

Station Bojolali

: Stasiun Kereta Tram.

Stainledglasss

: Kaca berwarna – warni sebagai pembias cahaya matahari
ke dalam ruangan, sehingga terasa segar.

xvi

Statsblaad

: Berkas peraturan.

Tangsi

: Markas / barak Militer.

Tympanum

: Bentuk segitiga pada bagian fasade denpan bangunan
rumah.

Windwijzer

: Penunjuk arah mata angin.

xvii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.

Masyarakat Eropa di Boyolali ......................................

31

Gambar 2.

Masyarakat pribumi di Boyolali ...................................

31

Gambar 3.

Gedung Pengadilan Agama ...........................................

42

Gambar 4.

Gedung Tangsi Militer 1914 .........................................

47

Gambar 5.

Ruang samping gedung Dinas Kebudayaan ..................

49

Gambar 6.

Gedung Tempat Tinggal pastor Gereja Katolik ............

50

Gambar 7.

Ruang samping gedung Dinas Kebudayaan .................

50

Gambar 8.

Gedung markas CPM ....................................................

52

Gambar 9.

Gedung Pengadilan Pradhata .......................................

58

Gambar 10.

Gedung Asisten Residen Boyolali .................................

60

Gambar 11.

Gedung Kantoor Regent ................................................

61

Gambar 12.

Gedung CPM sekaligus Villa Merapi ...........................

62

Gambar 13.

Gedung Landraad .........................................................

65

Gambar 14.

Gedung Tangsi Militer 1914 .........................................

67

Gambar 15.

Ruang samping Tangsi Militer ......................................

67

Gambar 16.

Gedung Tangsi Militer 1914 ..........................................

68

xviii

Gambar 17.

Ruang belakang Tangsi Militer 1914 ............................

68

Gambar 18.

Gedung Tangsi Militer ..................................................

69

Gambar 19.

Het Militaire Geneskundig Dients ................................

70

Gambar 20.

Gedung Kantor Polisi Sektor ........................................

71

Gambar 21.

Gedung Societeiet .........................................................

72

Gambar 22.

Gedung Hulppostkantor ...............................................

73

Gambar 23.

Gedung Districhoofdt ..................................................

74

Gambar 24.

Gedung Hospitaal ........................................................

75

Gambar 25.

Gedung Sono Sudoro Theater .....................................

76

Gambar 26.

Hotel Bojolali ..............................................................

77

Gambar 27.

Wisma Bhayangkari ....................................................

78

Gambar 28.

Rumah Dinas Polisi Resort .........................................

78

Gambar 29.

Europe School .............................................................

79

Gambar 30.

Holland Inlanden School ............................................

80

Gambar 31.

Sekolah Dasar Putri ....................................................

80

Gambar 32.

SMP N 2 Boyolali ......................................................

81

Gambar 33.

Gapura Kherkof ..........................................................

82

Gambar 34.

Gedung Tempat Tinggal RNg Pranasastran ............. .

83

xix

Gambar 35.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merapi No. 5 .............. .

84

Gambar 36.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merapi .........................

85

Gambar 37.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 8 ............

85

Gambar 38.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 48 ..........

86

Gambar 39.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu ......................

86

Gambar 40.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 37 ..........

87

Gambar 41.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu ......................

87

Gambar 42.

Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 57 ..........

88

Gambar 43.

Gedung Perusahaa Daerah Jalan Merbabu ................

88

Gambar 44.

Stanplaat Bojolali Jalan Pandanaran .........................

89

Gambar 45.

Halte Tram Bojolali ...................................................

89

xx

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1A.

Staatsblad van Nedherlandsche-Indie No.30 Tahun 1847 ...........

II A x. Staatsblad van Nedherlandsche-Indie No. 209 Tahun 1874 ......

110
116

I B x. Serat Perdjadjian Dalem Ingkang Sinoehoen
Kandjeng Soesoehoenan Kaping VII Kalijan
Kandjeng Goeperment Walandi-Nederland Bab
Pangadilan Pradoto, Kadipaten, Soerambi. ...............................

119

II B x. Serat Kontrak Perdjandjian Ingkang Sinoehoen
Kandjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono IX Kalijan
Kandjeng Goevernement Tahoen 1874 Kamot Ing
Serat Staatsblad 1874, No.209. ...................................................

122

III x. Serat Angger Angger Goenoeng Ingkang Sinoehoen
Kandjeng Soesoehoenan Pakoeboewono VII. .............................
IV x.

Rijksblad Soerakarta 1918, No. 23.
Tanggal 12 Oktober 1918 angka 383. ........................................

V x.

VI x.

124

126

Rijksblad Soerakarta 1919, No. 24.
Tanggal 12 Oktober 1918 angka 384. ........................................

126

Koewajibanipoen Boepati Politie...............................................

128

VII x. Koewajibanipoen Habdidalem Boepati Pangrehpradja. ..............

xxi

129

1. Uitkomsten Der In De Maand November 1920 Gehouden
Volkstelling ........................................................................... ........

130

2. Nedherlandsche-Indie. Batavia 6 Januarij.
Berita mengenai jabatan Asisten Residen di Boyolali .................

132

3. Java-Bode : Nieuws, Handel-en Advertentieblad voor
Nedherlandsche-Indie, tanggal 04 Desember 1869.
Berisi tentang De Militaire Geneseskundige Dients te
Boyolali ............................................ .......................................

133

4. Berkas Mengenai Biaya Pembangunan Kantor Residen
di Boyolali Tahun 1923 yang dikerjakan oleh B.O.W Solo.
Koleksi BARPUS Prov. Jawa Tengah. No. 500 ...........................
5. Peta Daerah Jawa Tengah tahun 1830 .....................................

xxii

134
133

ABSTRAK
Ibnu Rustamaji. C0512028. 2016. Gaya Arsitektur Bangunan Indis di Boyolali
Tahun 1910 - 1915 : Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gaya arsitektur bangunan
Indis yang berada di pusat kota Boyolali dan pengaruhnya terhadap dinamika
sosial budaya masyarakat Kabupaten Boyolali tahun 1910 – 1915. Rumusan
masalah terkait penelitan ini adalah : 1. Latar belakang berdirinya Kabupaten
Boyolali, 2. Perkembangan gaya arsitektur Indis di Boyolali tahun 1910 – 1915, 3.
Pengaruh Gaya Arsitektur Indis terhadap dinamika sosial dan budaya masyarakat
Kabupaten Boyolali.
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini menggunakan
metode sejarah, yakni : 1. Heuristik, 2. Kritik Sumber, 3. Intepretasi, 4.
Historiografi. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan studi pustaka.
Data kemudian ditulis berdasarkan tata cara penulisan sejarah.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa selama kurun waktu 1910 –
1915, arsitektur Indis memiliki pengaruh besar terhadap dinamika Kabupaten
Boyolali. Bertemunya dua budaya yang berbeda antara budaya Eropa dan pribumi
yang terjadi telah mempengaruhi kegiatan sehari–hari masyarakat Kabupaten
Boyolali. Arsitektur Indis merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa dan Eropa
dengan ornamen struktur bangunan disebabkan oleh iklim tropis Indonesia.
Bangunan bergaya arsitektur Indis di Boyolali dapat disaksikan di pusat kota
Boyolali. Bangunan yang didirikan di antaranya Gedung Soos, Tangsi Militer,
Landraad dan Rumah Sakit Militer. Bangunan lainnya yakni rumah pribadi orang
Eropa, Hotel dan villa.
Simpulan dari penelitian ini adalah latar belakang berdirinya Kabupaten
Boyolali awalnya yakni merupakan Pos Tundhan yang berubah status menjadi
Kabupaten Gunung Pulisi dan terakhir menjadi Kabupaten Pangreh Praja di
bawah pemerintahan Karesidenan Surakarta. Perkembangan gaya arsitektur Indis
di Boyolali tahun 1910 – 1915 yakni ditandai dengan bangunan-bangunan
pemerintahan dan tempat tinggal di Kabupaten Boyolali, berubah seiring
munculnya gaya hidup Indis, seiring datangnya masyarakat Eropa ke Boyolali
tahun 1900. Pengaruh Gaya Arsitektur Indis terhadap dinamika sosial dan budaya
masyarakat Kabupaten Boyolali mengakibatkan dampak budaya dan sosial dalam
masyarakat. Dampak budaya tercermin pada bahasa, arsitektur dan ilmu
pengetahuan. Dampak sosial yakni munculnya golongan dan status sosial
masyarakat yang didasarkan atas gaya arsitektur tempat tinggal, gaya hidup Indis
dan pendidikan.

Kata kunci : Gaya Arsitektur Bangunan Indis, Boyolali.

xxiii

ABSTRACT
Ibnu Rustamaji. C0512028. 2016. Architectural Style of the building Indis in
Boyolali 1910 – 1915. Studies of History, Faculty of Humanities, Sebelas Maret
University, Surakarta.
This research aims to find out the problems of the Architectural Style of
the building Indis in Boyolali 1910 – 1915 who stay in city center and affected by
the existence of the Boyolali village from socio-cultural. The problems related to
this study are: 1. Knowing the background of the history of Boyolali City, 2. The
development of the architectural style of the building Indis in Boyolali 1910 1915, 3. Social and cultural impact of the architectural style of the building Indis
in boyolali.
In line with the problem above, this research uses methods of historical
research in the form of : 1. Heuristics, 2. Source Criticism, 3. Interpretation, 4.
historiography. The technic for collecting data by studying documents and
literature. Then the data written by the historical writing style.
Results from the study showed that during the period 1910 - 1915, the
architecture of Indis have a major influence on the dynamics of Boyolali. The
meeting of two different cultures between European and indigenous cultures that
happened has affected daily activities-day society Boyolali. Indis architecture is a
blend of Javanese and European architectural ornamentation of the building
structure due to the tropical climate of Indonesia. Indis architectural style
buildings in Boyolali can be seen in the city center or in Jalan Pandanaran
Boyolali, and disekitaran Road Merapi and Merbabu. Buildings erected including
Soos buildings, military barracks, landraad and military hospitals. The other was
the private home of the Europeans, Hotel and Villa.
Conclusions from this research is that back ground of the esthablishment
Boyolali city in the first time is Pos Tundhan wich changed its status Kabupaten
Gunung Pulisi and finally to the Kabupaten Pangreh Praja under the Karesidenan
Surakarta. Development of architectural styles Indis in Boyolali year 1910 - 1915
which is characterized by gouvernment buildings and house buildings, changing
by Indis lifestyle, with the coming of European society to Boyolali in 1900.
Architectural Style Indis influence of the dynamics of social and cultural Boyolali
resulting cultural and social impact in the community. The impact of culture
reflected in language, sciene and architecture. Social impact on the emergency of
class and social status based on architectural style residence, Indis style and
education.

Keywords : Indis Architectural Style of the Building, Boyolali.

xxiv