NASKAH PUBLIKASI Hubungan antara Obesitas dengan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia di Kelurahan Gonilan.

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KESEIMBANGAN
DINAMIS PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN GONILAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Disusun Oleh :
AGIL MUGI SENTOSO
J 120120016

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

i

i
ii


ii

1

iii
2

ABSTRAK

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI, 14 JUNI 2016
42 Halaman

AGIL MUGI SENTOSO / J120120016
“HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA
LANJUT USIA DI KELURAHAN GONILAN”
(Dibimbing Oleh: Dwi Rosella Komala Sari, S.Fis., M.Fis., Dipl. (CIDESCO))


Latar Belakang: Obesitas dapat di definisikan sebagai kelebihan berat badan yang dapat
meningkatkan resiko munculnya penyakit medis dan kematian dini. Obesitas terjadi karena asupan
energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh
konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaraan energi yang rendah
disebabkan kurangnya aktivitas fisik. Obesitas kemungkinan berhubungan keseimbangan dinamis
pada penderita obesitas dari segi anatomi mengalami perubahan postur yang terjadi adalah
menurunnya LGS, berkurangnya elastisitas pada ligament dan otot, serta berubahnya COG. Dari
dampak perubahan postur dapat menyebabkan tubuh menjadi instabilitas.
Tujuan Penelitan: Untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan keseimbangan dinamis
pada lanjut usia di kelurahan Gonilan
Manfaat Penelitian: Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta bahan
dalam penerapan ilmu metode penelitian, khusunya gambaran mengenai hubungan antara obesitas
dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia di kelurahan Gonilan
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah
Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sample secara Purposive
Sampling dengan jumlah sample 76 orang. Pengukuran obesitas menggunakan menggunakan IMT

(Indeks Massa Tubuh) sedangkan pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan TUG ( Time
Up and Go Test). Uji korelasi menggunaka uji Chi Square.


Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji Spearman Rank diketahui bahwa nilai p-value 0,000 <
0,005 maka Ha diterima sehingga dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan antara obesitas
dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia di kelurahan gonilan.
Kesimpulan: Ada hubungan antara obesitas dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia di
kelurahan gonilan
Kata Kunci: Obesitas, Keseimbangan Dinamis, Time Up and Go Test, Lanjut Usia

1

ABSTRACT

THE DEPARTEMENT OF PHYSIOTHERAPHY
FACULTY OF HEALTH SCIENCE
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
A THESIS, JUNE 14 2016

AGIL MUGI SENTOSO/J120120016
“RELATION BETWEEN OBESITY AND DYNAMIC BALANCE OF THE ELDERLY
PEOPLE IN GONILAN VILLAGE”

(Guided by: Dwi Rosella Komala Sari., S.Fis., M.Fis., Dipl (CIDESCO))

Background: Obesity can be defined as overweight can increase the risk of the emergence of
medical illness and premature death. Obesity accurs due to a higher energy intake than incurred.
High energy intake cause by the consumption of high in fat an energy sources. Whereas low
energy expenditure caused by lack of activity. Obesity may be related with dynamic balance, in the
obese in terms of anatomy changes posture, what happens is the decrease range of motion, reduced
elasticity of the ligaments and muscles, as well as the changing center of gravity. The impact of
changes in posture can cause the body to become unstable.
Research purposes: To know the relation between obesity and dynamic balance of the elderly
people in Gonilan village
Research benefit: To increase the knowledge, experience, and insight as well as materials in the
application of research especially an overview of the relation between obesity and dynamic
balance of the elderly people in Gonilan village
Research method: this research is observational with cross sectional approach. The sampling
technique used is purposive sampling with 71 samples. The measurement of obesity uses BMI
(Body Mass Index) whereas the measurement of dynamic balance uses TUG (Time Up and Go
Test). The correlation test uses Spearman Rank
Research finding: based on spearman rank test, it is known that p-value score is 0,000 < 0,005 so
Ha is accepted it can be interpreted that there is correlation between obesity and dynamic balance

of the elderly people in Gonilan village
Conclusion: There is correlation between obesity and dynamic balance of the elderly people in
Gonilan village
Keywords : Obesity, Dynamic balance, Time up and go test, Elderly

2

PENDAHULUAN
Obesitas dapat di definisikan sebagai kelebihan berat badan, yang dapat
meningkatkan resiko munculnya penyakit medis dan kematian dini (Villareal et
al, 2005). Kegemukan dan obesitas terjadi karena asupan energi lebih tinggi

daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi
makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang
rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style .
Kegemukan dan obesitas terutama disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor
genetik diduga berperan tetapi tidak dapat menjelaskan terjadinya peningkatan
prevalensi kegemukan dan obesitas. Pengaruh faktor lingkungan terutama terjadi
melalui ketidakseimbangan antara pola makan, perilaku makan, dan aktivitas
fisik. Hal ini terutama berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang mengarah

pada sedentary life style (Kemenkes, 2012).
Menurut Salzman (2010) gangguan metabolisme tubuh seperti obesitas
mempengaruhi gaya berjalan dan keseimbangan. Dari segi anatomi perubahan
postur yang terjadi adalah menurunnya lingkup gerak sendi (LGS), berkurangnya
elastisitas pada ligamen dan otot, serta berubahnya center of gravity (COG).
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh
yang tepat pada saat melakukan gerakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keseimbangan adalah usia (Juniarti, 2007).
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari sistem sensorik
(vestibular, visual, dan propioceptor), gangguan muskuloskeletal, serta dalam otak
(kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, dan area asosiasi) sebagai
respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Seiring bertambahnya
usia, terjadi penurunan fungsi keseimbangan.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan teknik
pengambilan sampel adalah purposive sampling dan di dapatkan sampel sebanyak
76 orang.


3

LANDASAN TEORI
Lansia (Lanjut Usia) adalah suatu proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/menggantikan diri dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides dalam
Darmojo, 2014).
Obesitas adalah istilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya
kelebihan berat badan. Obesitas di definisikan sebagai suatu kelainan atau
penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara
berlebihan, dan akan menyebabkan kelebihan berat badan (Purnamawati, 2009).
Menurut Fatmah (2010) secara umum dengan menurunnya massa otot, persentase
lemak tubuh akan meningkat 2% per 10 tahun setelah usia 30 tahun, sehingga
secara total lemak tubuh ini meningkat 10-15% sepanjang usia dewasa. Distribusi
lemak pada usia lanjut lebih berupa lemak subkutan yang di deposit di batang
tubuh. Jika hal ini terjadi terus-menerus dapat menyebabkan timbunan lemak yang
akan menyebabkan obesitas pada lanjut usia.
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan posisi tubuh
agar tetap stabil pada waktu bergerak dimana Center of Gravity selalu berubah,

contohnya saat berjalan (Abrahamova dan Hlavacka, 2008 dalam Yuliniarsi,
2014). Keseimbangan dinamis merupakan integrasi yang kompleks dari sistem
somatosensorik yang terdiri dari sistem visual, sistem vestibular, dan sistem
proprioseptif serta motorik yang terdiri dari muskuloskeletal, otot, sendi, dan
jaringan lunak yang keseluruhan kerjanya diatur oleh basal ganglia, cerebellum,
dan aera asosiasi terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh
(Batson, 2006 dalam Yuliniarsih, 2014).

HASIL PENELITIAN
Jumlah Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah responden yang
telah memenuhi kriteria inklusi (penerimaan) dan eksklusi (penolakan) yang
kemudian di dapat responden sebanyak 76 orang dengan rentang usia yang paling
banyak berusia 60-62 tahun sebanyak 27 orang dan rentang usia yang paling

4

sedikit dalam penelitian ini berusia 69-71 tahun sebanyak 7 orang. Subjek dalam
penelitiaan ini berasal dari lanjut usia di 10 posyandu lansia.
Menurut Salzman (2010) gangguan metabolisme tubuh seperti obesitas
mempengaruhi gaya berjalan dan keseimbangan. Namun berdasarkan hasil

penelitian, pada penderita obesitas dari segi anatomi mengalami perubahan postur
yang terjadi adalah menurunnya lingkup gerak sendi (LGS), berkurangnya
elastisitas pada ligamen dan otot, serta berubahnya center of gravity (COG). Dari
dampak perubahan postur dapat menyebabkan tubuh menjadi instabilitas.
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari system sensorik
(vestibular, visual, dan propioceptor ), gangguan muskuloskeletal, serta dalam
otak (control motoric, sensorik, basal ganglia, cerebellum, dan area asosiasi)
sebagai respon perubahan kondisi internal dan eksternal. Prevalensi obesitas
sangat cenderung pada wanita lanjut usia. Obesitas pada wanita lebih dikaitkan
dengan gangguan reproduksi. Kadar esterogen atau androgen yang lebih tinggi
pada wanita obesitas bersamaan dengan kadar sex hormones binding globulin
(SHBG) (Swami et al, 2005). Menurut Novitasary et al (2013) status perkawinan
merupakan prediktor kuat kejadian kegemukan dan obesitas pada perempuan.
Peningkatan berat badan pada saat hamil meningkatkan cadangan lemak. Semakin
banyak cadangan lemak maka semakin lama penurunan berat badan terjadi.
Setelah melahirkan, 75% perempuan memiliki rata-rata BB 6 kg lebih tinggi.
Berdasarkan hasil uji Spearman Rank diketahui bahwa nilai p-value adalah
0,000. Ha diterima apabila p-value < 0,005. Hingga dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima yang berarti ada hubungan antara obesitas dengan keseimbangan pada
lanjut usia.

Gangguan metabolisme tubuh seperti obesitas mempengaruhi gaya berjalan
dan keseimbangan. Penderita obesitas dari segi anatomi mengalami perubahan
postur yang terjadi adalah menurunnya lingkup gerak sendi (LGS), berkurangnya
elastisitas pada ligamen dan otot, serta berubahnya center of gravity (COG). Dari
dampak perubahan postur dapat menyebabkan tubuh menjadi instabilitas.

5

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
tidak ada hubungan antara obesitas dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia
di Kelurahan Gonilan.
Saran
1. Bagi Posyandu
Mengadakan

pemeriksaan

tinggi


badan

dan

pemeriksaan

keseimbangan dinamis sedini mungkin serta memberikan penjelasan
kepada anggota posyandu tentang dampak obesitas untuk mencegah
terjadinya gangguan keseimbangan dan mengurangi penderita obesitas.
2. Bagi Fisioterapis
Penelitian ini dapat menjadikan Time Up and Go Test (TUG)
sebagai alat ukur banding untuk menilai adanya gangguan keseimbangan
khususnya keseimbangan dinamis
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Lebih teliti lagi dalam menggunakan alat ukur Time Up and Go
Test (TUG), lebih memperhatikan dalam cara menggunakan alat ukur
Time Up and Go Test (TUG), dan memberikan informasi lebih jelas

kepada responden tentang alat ukur Time Up and Go Test (TUG).

6

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo B. 2014. Buku Ajar Geriatri. Edisi ke-5. Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Erlangga
Juniarti DW. 2007. “Pengaruh Latihan Hatha Yoga Modifikasi Selama 12 Minggu
Terhadap Keseimbangan Statik”. Karya Tulis Ilmiah. Semarang :
Universitas Diponegoro
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan
Kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah. Di akses tanggal 2

Desember

2015

pukul

17.50.

http://gizi.depkes.go.id/download/pedoman%20gizi/Obesitas.pdf
Novitasary MD., Mayuluh N., dan Kawengian SES. 2013. Hubungan Antara
Aktifitas Fisik dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Peserta
Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado.
Jurnal e-Biomedik, 1 (2) : 1040-1046

Purnamawati I. 2009. “Prevalensi Obesitas pada Anak Taman Kanak-Kanak di
Kelurahan

Cikini,

Kecamatan

Menteng,

DKI

Jakarta,

dan

Hubungannya dengan Melewatkan Makan Pagi”. Skripsi. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Salzman B 2010. Gait and Balance Disorders in Older Adults. American Family
Physician, 82. (1) : 61-68

Swami HM., Bhatia V., Gupta AK., dan Bhatia SPS. 2005. An Epidemiological
Study of Obesity Among Elderly in Chandigarh. Indian Journal of
Community Medicine , 30 (1) : 11-13

Villareal,D,T., Apovian,C,M., Kushner,R,F., Klein,S. 2005. Obesity in older
adults: technical review and position statement of the American
Society for Nutrition and NAASO, The Obesity Society. The American
Journal of Clinical Nutrition, (82) : 923-934.

7

Yuliniarsih E. 2014. “Pengaruh Senam Vitalisasi Otak terhadap Peningkatan
Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia”. Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

8

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LANGKAH DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Panjang Langkah Dengan Keseimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LANGKAH DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Panjang Langkah Dengan Keseimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Panjang Langkah Dengan Keseimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia.

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN GONILAN Hubungan antara Obesitas dengan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia di Kelurahan Gonilan.

0 5 15

PENDAHULUAN Hubungan antara Obesitas dengan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia di Kelurahan Gonilan.

0 1 5

HUBUNGAN ADIPOSITAS PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN Hubungan Adipositas Pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA FORWARD HEAD POSTURE (FHP) DENGAN KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Forward Head Posture Dengan Keseimbangan Pada Lanjut Usia.

0 2 10

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS TRUNK DENGAN KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Fleksibilitas Trunk Dengan Keseimbangan Pada Lanjut Usia.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS TRUNK DENGAN KESEIMBANGAN PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Fleksibilitas Trunk Dengan Keseimbangan Pada Lanjut Usia.

0 2 15

NASKAH PUBLIKASI Hubungan Antara Keseimbangan Tubuh Dengan Riwayat Jatuh Pada Lanjut Usia.

0 2 15